contoh referat dry eye bagus

35
BAB I ILUSTRASI KASUS I. Identitas Pasien Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan Bangsa : Indonesia Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan Alamat : II. Anamnesis Secara autoanamnesis pada tanggal 21 Oktober 2013 di Poliklinik Mata RSMM Bogor a. Keluhan Utama Kelopak mata bawah terasa lebih lengket sejak seminggu yang lalu. b. Keluhan Tambahan Kaca mata pasien sering c. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien perempuan, berumur 11 tahun datang dengan keluhan matanya buram bila melihat sejauh sejak 1 tahun yang lalu. Pandangan buram terjadi perlahan – lahan makin lama makin buram. Hal ini semakin diperberat ketika pasien duduk dibangku belakang, huruf terlihat berbayang. Pasien sering membaca sambil tiduran. Sekarang pasien seringkali merasa pusing saat melakukan kebiasaan itu.

Upload: debby-mariane

Post on 11-Jan-2016

102 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dry eye

TRANSCRIPT

Page 1: contoh referat dry eye bagus

BAB I

ILUSTRASI KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Pensiunan

Alamat :

II. Anamnesis

Secara autoanamnesis pada tanggal 21 Oktober 2013 di Poliklinik Mata RSMM

Bogor

a. Keluhan Utama

Kelopak mata bawah terasa lebih lengket sejak seminggu yang lalu.

b. Keluhan Tambahan

Kaca mata pasien sering

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien perempuan, berumur 11 tahun datang dengan keluhan matanya buram bila

melihat sejauh sejak 1 tahun yang lalu. Pandangan buram terjadi perlahan – lahan

makin lama makin buram. Hal ini semakin diperberat ketika pasien duduk dibangku

belakang, huruf terlihat berbayang. Pasien sering membaca sambil tiduran. Sekarang

pasien seringkali merasa pusing saat melakukan kebiasaan itu.

Pasien tidak mengalami mata merah, nyeri pada daerah mata, gatal ataupun mudah

silau serta tidak banyak kotoran. Pasien mengaku belum pernah menggunakan

kacamata.

d. Riwayat Penyajit Dahulu

Riwayat alergi obat – obatan dan makanan , trauma, operasi mata sebelumnya

disangkal pasien. Tidak ada riwayat memakai kacamata sebelumnya.

Page 2: contoh referat dry eye bagus

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dalam keluarganya.

III. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tidak tampak sakit

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital

Tekanan darah : -

Nadi : 84x/menit

Suhu : Afebris

Pernafasan : 22x/menit

Kepala : Normosefali

Mata : lihat status oftalmologi

THT

Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen -/-

Hidung : Deviasi septum (-), sekret -/-

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

Mulut : lidah kotor (-), tonsil tidak hiperemis T1-T1

Leher : Pembesaran KGB(-), tiroid tidak teraba membesar, trakea

lurus ditengah

Thoraks

Jantung : S1 – S2 regular, murmur (-), gallop (-)

Paru – paru : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen : Supel, Bising usus (+), Nyeri tekan (-)

Ekstremitas

Atas : akral hangat, edema (-)

Bawah : akral hangat, edema (-)

Page 3: contoh referat dry eye bagus

IV. Status Oftalmologi

OD OS

Visus 0,3 0,3

Kedudukan Bola Mata

Posisis Orthoforia Orthoforia

Palpebra

Edema - -

Luka Robek - -

Benjolan - -

Konjungtiva

Warna Jernih + +

Injeksi - -

Pigmen - -

Penebalan - -

Benda asing - -

Sekret - -

Edema - -

Kornea

Jernih + +

Benda asing - -

Infiltrat - -

sikatriks - -

Arkus senilis + +

Page 4: contoh referat dry eye bagus

Camera Oculi Anterior

Isi Normal Normal

Volume Normal Normal

Iris

Warna Coklat Coklat

Kripta + +

Pupil

Bentuk Bulat Bulat

Ukuran 3 mm 3 mm

Isokoria Isokor Isokor

RCL + +

RCTL + +

Lensa

Kejernihan Jernih Jernih

Pergerakan Bola Mata

Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah

Pemeriksaan Penunjang

Dengan menggunakan kartu snellen dengan koreksi ditemukan

Page 5: contoh referat dry eye bagus

V. Resume

Seorang pasien perempuan 11 tahun datang ke poliklinik mata RSMM dengan

keluhan mata buram apabila melihat jauh sejak setaun yang lalu. Tidak ada keluhan mata

merah, silau, kotoran mata, ataupun nyeri pada mata. Pasien tidak pernah mengalami hal ini

sebelumnya.

Pemeriksaan fisik : status generalis dalam batas normal

Oculus Dexter Oculus Sinister

0,3 VISUS 0,3

Jernih KORNEA Jernih

Isi normal, Volume normal COA Isi normal, Volume normal

Coklat, Kripta (+) IRIS Coklat, Kripta (+)

Bulat, central, regular,

d: 3mm, RCL/RCTL +

PUPIL Bulat, central, regular,

d: 3mm, RCL/RCTL +

Jernih LENSA Jernih

VI. Diagnosis

Myopia-Astigmatisme ODS

VII. Terapi

Non Farmakologis

Memakai kacamata yang sesuai hasil koreksi

Edukasi

- Menjelaskan tentang penyakitnya, jelaskan bahwa hal itu bisa dibantu dengan

memakai kacamata

- Kecocokan kacamata yang sekarang diresepkan sewaktu – waktu karena

pertambahan usia dan perubahan struktur bola mata, sehingga harus tetap

kontrol mata setiap 6 bulan sekali

- Menjelaskan bahwa tidak boleh membaca sambil tiduran atau membaca

ditempat yang kurang penerangan.

Page 6: contoh referat dry eye bagus

Farmakologis : Vitamin dan nutrisi mata

Protagenta eye drop 4 tetes/hari

Optima 2x1

VIII. Prognosis

Ad Vitam : Ad bonam

Ad Sanationam : Dubia ad bonam ODS

Ad Visam : Dubia ad bonam

Page 7: contoh referat dry eye bagus

BAB II

PENDAHULUAN

Dry eyes merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidaknyamanan dalam

pengelihatan penderita yang disebabkan karena kekurangan kelembaban, lubrikasi dan agen

dalam mata. Saat ini, dry eyes lebih sering terjadi dibandingkan pada masa-masa lampau.

Hal ini dapat distimulasi oleh berbagai aspek lingkungan seperti udara yang dapat

mengiritasi mata dan lapisan air mata menjadi kering.

Penderita dry eyes sering merasakan ketidaknyamanan dalam mata sehingga mereka

sering mengeluhkan perasaan seperti iritasi, tanda-tanda inflamasi sering merasa ada benda

asing di mata. Penderita dengan Dry eyes kronis didiagnosis oleh dokter jika keluhan dry

eyes terjadi berulang sehingga menurunkan jumlah air mata yang menyebabkan gejala

bertahan dalam periode yang lama. Penderita dry eyes sering dijumpai pada mereka yang

sering menggunakan komputer dalam jangka panjang.

Penggunaan komputer dewasa ini telah demikian luas di segala bidang, baik di

perkantoran maupun bagian dari kehidupan pribadi seseorang. Hampir semua petugas

administrasi menggunakan komputer dalam pekerjaan sehari-hari. Penggunaan komputer

tidak terlepas dari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan.

Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain kelelahan mata karena

terus menerus memandang monitor atau video display terminal (VDT). Kumpulan gejala

kelelahan pada mata ini disebut Computer Vision Syndrome (CVS). Gejala-gejala yang

termasuk dalam CVS ini antara lain penglihatan kabur, dry eye, nyeri kepala, sakit pada

leher, bahu dan punggung. Sedangkan sindrom dry eye adalah gangguan defisiensi air mata

baik kuantitas maupun kualitas. Selain penggunaan VDT, faktor risiko sindrom dry eye pada

pekerja adalah faktor pekerja dan lingkungan kerja. Faktor pekerja meliputi usia, jenis

kelamin, kebiasaan membaca dan kelainan refraksi, sedangkan faktor lingkungan kerja

meliputi suhu, kelembaban, penerangan, tinggi meja, tinggi kursi dan jarak mata ke monitor.

Page 8: contoh referat dry eye bagus

BAB II

ISI

2.1 Anatomis lapisan air mata

Lapisan air mata melapisi permukaan okuler normal. Pada dasarnya, lapisan air mata

terdiri dari 3 lapisan yang terdiri dari:

a. Lapisan tipis superfisial (0.11um) diproduksi oleh kelenjar meibomian dan fungsi utamanya

adalah menahan evaporasi air mata dan mempertahankan penyebaran air mata

b. Lapisan tengah, lapisan tebal (lapisan aqueous, 7um) diproduksi oleh kelenjar lakrimalis

utama ( untuk refleks menangis), seperti halnya kelenjar lakrimalis asesoris dari kelenjar

Krause dan Wolfring.

c. Lapisan terdalam, lapisan musin hidrofilik diproduksi oleh sel-sel goblet konjunctiva dan

epitel permukaan okuler dan berhubungan dengan permukaan okuler melalui ikatan

jaringan longgar dengan glikokalik dari epitel konjunctiva. Adanya musin yang bersifat

hidrofilik membuat lapisan aqueous menyebar ke epitel kornea.

Gambar 1. Lapisan air mata

Lapisan lemak yang diproduksi oleh kelenjar meibomian berperan sebagai

surfaktant, sama seperti lapisan aqueous (mempertahankan terjadinya evaporasi dari

lapisan aqueous) dan juga sebagai pelindung permukaan mata. Selain itu, lapisan lemak

dapat berperan sebagai barier melawan partikel asing dan dapat juga berperan sebagai

antimikroba. Kelenjar ini bersifat holokrin dan kelenjar dapat mensekresi lipid polar

Page 9: contoh referat dry eye bagus

(interaksi aquaous-lipid) dan lipid nonpolar (interaksi permukaan air mata- udara) yang

merupakan materi berisi protein. Semua lapisan tersebut diikat menjadi satu dengan ikatan

ion, ikatan hidrogen dan tekanan van der Waal.

Sekresi dari lapisan air mata bersifat neuronal ( sumber parasimpatik, simpatik dan

persarafan sensoris), hormonal ( reseptor androgen dan estrogen) dan regulasi vaskuler.

Terjadinya evaporasi kebanyakan disebabkan karena disfungsi kelenjar meibomian.

Komponen lapisan aqueous diproduksi oleh kelenjar lakrimalis. Komponen ini

meliputi sekitar 60 persen protein, elektrolit dan air. Jumlah lisozim cukup banyak (20-40%

dari total protein) dan juga merupakan protein basa di dalam air mata. Enzim ini bersifat

glikolitik yang mampu memecahkan dinding sel bakteri. Laktoferin berperan sebagai

antibakterial dan antioksidan dan epidermal growth faktor (EGF) yang berperan dalam

mempertahankan permukaan okuler normal dan mencetuskan proses penyembuhan

kornea. Selain itu pada lapisan air mata juga ditemukan adanya komponen albumin,

transferin, immunoglobulin A (IgA), immunoglobulin M (IgM) dan immunoglobulin G (IgG).

Defisiensi lapisan aqueous merupakan penyebab utama dari dry eye dan ini

disebabkan karena insufisiensi produksi air mata. Sekresi kelenjar lakrimalis dikontrol oleh

refleks neuralis dengan lengkung reflek saraf aferen ( serat saraf sensoris trigeminal) di

kornea dan konjunctiva yang kemudian melewati pons( nukleus salivatorius superior),

kemudian dari pons keluar jalur serat eferen, saraf intermedius yang akan menuju ganglion

pterigopalatina dan post ganglionik simpatetik dan parasimpatetik yang kemudian berakhir

di kelenjar lakrimalis.

Keratoconjunctivitis sicca (KCS) merupakan penyakit pada permukaan okuler. KCS

dibagi menjadi sindroma Sjogren yang dapat atau tanpa berkaitan dengan KCS. Pasien

dengan defisiensi lapisan air mata aqueous memiliki gejala Sjogren sindrom jika keluhan

disertai dengan xerostomia dan atau penyakit jaringan ikat. Pasien dengan Sindroma sjogren

biasanya menderita penyakit autoimun sistemik dan bermanifestasi dengan ditemukannya

serum autoantibodi dan defisiensi cukup berat dari lapisan aqueous dan penyakit lapisan

okuler. Kebanyakan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan, teridentifikasi sebagai

penyakit jaringan ikat okuler. Pasien dengan Sindroma sjogren primer jarang mengalami

disfungsi imunitas sistemik namun tetap memperlihatkan kelainan klinis pada okuler.

Sindroma sjogren (SS) sekunder dikenal dengan penyakit Keratokonjuntivis sicca (KCS) yang

Page 10: contoh referat dry eye bagus

berkaitan dengan penyakit jaringan ikat yang dapat didiagnosis, kebanyakan menderita

artritis reumatoid tetapi dapat juga mengalami SLE dan sklerosis sistemik.

Keratokonjuntivitis non-SS sering ditemukan pada wanita postmenopause, wanita

hamil, wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi oral, atau pada wanita dengan terapi

hormon pengganti terutama pil estrogen. Penanda dari terjadinya KCS adalah penurunan

jumlah hormon androgen, serta terjadinya penurunan fungsi ovarium pada wanita

postmenopause atau terjadi peningkatan kadar hormon seks binding globulin pada wanita

hamil dan pengontrolan kehamilan dengan menggunakan pil. Androgen juga dipercaya

berpengaruh terhadap kelenjar lakrimalis dan meibomian. Selain itu andregen juga

berpotensi sebagai anti inflamasi melalui aktivitas produksi dari Transforming growth factor

beta (TGF-beta), penekanan infiltrasi limfositik.

Lipokalin ( lapisan air mata yang berisi prealbumin spesifik) ditemukan pada lapisan

mukus merupakan lapisan lemak yang mengikat protein yang diproduksi oleh kelenjar

lakrimalis yang menurunkan tegangan permukaan air mata normal. Lipokalin ini menjaga

kestabilan lapisan air mata dan juga menjelaskan terjadinya peningkatan tegangan

permukaan air mata yang sering terlihat pada sindroma dry eyes yang ditandai dengan

defisiensi kelenjar lakrimalis. Defisiensi lipocalin dapat memicu presipitasi lapisan air mata

dan membentuk kumpulan mukus yang terlihat pada penderita dry eyes yang bergejala.

Glikokalik dari epitel kornea meliputi musin transmembran MUC1, MUC2, MUC 16.

Membran musin tersebut berinteraksi dengan musin soluble, sekresi, gel-forming yang

diproduksi oleh sel goblet (MUC5AC) dan juga oleh MUC2. Kelenjar lakrimalis juga

menghasilkan MUC7 yang menempel pada lapisan air mata.

Musin yang soluble bergerak bebas pada lapisan air mata ( sebuah proses yang

difasilitasi dengan pengikatan dan repulsi elektrostatik secara tekanan negatif dari musin

transmembran), berfungsi sebagai protein pembersih ( mengangkut kotoran mata, debris

dan patogen), mempertahankan kadar air mata karena musin yang bersifat hidrofilik dan

sebagai mekanisme pertahanan terhadap molekul yang disebabkan karena kelenjar

lakrimalis. Musin transmembran mencegah penempelan patogen dan juga dapat sebagai

pelumas mata. Menurut penelitian terbaru, musin bercampur dengan lapisan air mata ( sifat

hidrofilik), larut dalam air, dan bergerak bebas pada lapisan.

Defisiensi musin (disebabkan karena kerusakan sel goblet atau epitel glikokalik)

seperti ditemukan pada Stevens-Johnson syndrome atau sesudah luka bakar karena kimiawi

Page 11: contoh referat dry eye bagus

dapat memicu permukaan kornea menjadi kering dengan terjadinya kerusakan sel epitel

dan produksi aqueous berkurang.

Ciri histopatologik pada sindrom dry eye termasuk timbulnya bintik-bintik kering

pada kornea dan epitel konjungtiva, pembentukan filamen, hilangnya sel goblet konjungtiva,

pembesaran abnormal sel epitel non goblet, peningkatan stratifikasi sel dan penambahan

keratinisasi. Ciri paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputusnya meniskus air

mata di tepian palpebra inferior.

Benang-benang mukus kental kekuning-kuningan kadang-kadang terlihat dalam

forniks konjungtiva inferior. Pada konjungtiva bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan

mungkin menebal, edema dan hiperemik. Epitel kornea terlihat

bertitik halus pada fissura interpalpebra. Sel-sel epitel konjungtiva dan kornea yang rusak

terpulas dengan Rose Bengal 1%, dan defek epitel kornea terpulas dengan fluorescein. Pada

tahap lanjut akan terlihat satu ujung pada setiap filamen melekat pada epitel kornea dan

ujung lain bergerak bebas.

SISTEM SEKRESI AIR MATA

Sistem lakrimalis meliputi struktur-struktur yang terlibat dalam produksi dan

drainase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur

pembentuk cairan air mata. Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata

utama yang terletak di fossa lakrimalis di kuadran temporal atas orbita. Selain kelenjar air

mata utama terdapat kelenjar lakrimal tambahan. Meskipun hanya sepersepuluh dari massa

utama, namun mempunyai

peran yang penting.

Komponen lipid air mata disekresi oleh kelenjar Meibom dan Zeis di tepian palpebra.

Sekresi lipid ini dipengaruhi oleh serabut saraf kolinergik yang berisi kolinesterase dan

agonis kolinergik seperti pilokarpin. Selain itu sekresi kelenjar dipengaruhi oleh hormon

androgen seperti testosteron yang dapat meningkatkan sekresi, sementara hormon

antiandrogen dan estrogen akan menekan sekresi kelenjar lipid. Refleks mengedip juga

Page 12: contoh referat dry eye bagus

memegang peran penting dalam sekresi oleh kelenjar Meibom dan Zeis. Mengedip

menyebabkan lipid

mengalir ke lapisan air mata.

Komponen akuos air mata disekresi oleh kelenjar utama, kelenjar Krause dan

Wolfring. Kelenjar Krause dan Wolfring identik dengan kelenjar utama namun tidak

mempunyai sistem saluran. Mekanisme sekresi akuos dipersarafi oleh saraf kranial V.

Stimulasi reseptor saraf V yang terdapat di kornea dan

mukosa nasal memacu sekresi air mata oleh kelenjar lakrimalis. Kurangnya sekresi air mata

oleh kelenjar lakrima dan sindrom dry eye dapat disebabkan oleh penyakit maupun obat-

obatan yang berefek pada sistem otonom.

Komponen musin lapisan air mata disekresi oleh sel Goblet konjungtiva dan sel epitel

permukaan. Mekanisme pengaturan sekresi musin oleh sel ini tidak diketahui. Hilangnya sel

Goblet berakibat mengeringnya kornea meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal.

SISTEM EKSKRESI AIR MATA

Selain sistem sekresi, kelenjar air mata juga terdiri dari komponen ekskresi. Komponen

ekskresi terdiri atas punkta, kanalikuli, sakus lakrimalis dan duktus lakrimalis. Setiap

berkedip, palpebra menutup mirip risleting mulai dari lateral, menyebarkan air mata secara

merata di atas kornea dan menyalurkannya ke dalam sistem ekskresi di sisi medial palpebra.

Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan dengan kecepatan yang sesuai dengan jumlah

yang diuapkan. Oleh

sebab itu hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi.

Page 13: contoh referat dry eye bagus

Gambar 2. Anatomi air mata + sistem sekresi dan eksresi air mata

2.2 Dry eyes

Dry eye merupakan penyakit multifaktorial pada kelenjar air mata dan permukaan

okuler yang menghasilkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan pengelihatan, air mata

yang tidak stabil sehingga berpotensi untuk menimbulkan kerusakan pada permukaan

okuler. Dry eye sering disertai dengan peningkatan osmolaritas dari air mata dan

peradangan dari permukaan okuler.

Gambar 3. Dry eye sindrome

Page 14: contoh referat dry eye bagus

2.3 Patofisiologi

Keratokonjuntivitis (KCS) pada sindroma Sjogren (SS) dipredisposisi oleh kelainan

genetik yang terlihat adanya prevalensi dari HLA-B8 yang meningkat. Kondisi tersebut dapat

memicu terjadinya prose inflamasi kronis dengan akibatnya terjadi produksi autoantibodi

yang meliputi produksi antibodi antinuklear, faktor reumatoid, fodrin (protein sitoskeletal),

reseptor muskarinik M3, antibodi spesifik SS ( seperti anti –RO, anti-LA, pelepasan sitokin

peradangan dan infiltrasi limfositik fokal terutama sel limfosit T CD4+ namun terkadang juga

sel B) dari kelenjar lakrimalis dan salivatorius dengan degenerasi glandular dan induksi

apoptosis pada kelenjar lakrimalis dan konjuncita. Keadaan ini dapat menimbulkan disfungsi

kelenjar lakrimalis, penurunan produksi air mata, penurunan respon terhadap stimulasi

saraf dan berkurangnya refleks menangis. Infiltrasi sel limfosit T aktif pada konjuntiva juga

sering dilaporkan pada KCS non SS.

Reseptor androgen dan estrogen terdapat di dalam kelenjar lakrimalis dan

meibomian. SS sering ditemukan pada wanita post menopause. Pada wanita menopause,

terjadi penurunan hormon seks yang beredar ( seperti estrogen, androgen) dan juga

mempengaruhi fungsi dari sekresi kelenjar lakrimalis. 40 tahun yang lalu, penelitian

mengenai defisiensi estrogen dan atau progesteron sering berkaitan dengan insidensi KCS

dan menopause.

Disfungsi kelenjar meibomian, defisiensi hormon androgen akan berakibat

kehilangan lapisan lipid terutama trigliserida, kolesterol, asam lemak esensia monosaturasi

(MUFA seperti asam oleat), dan lipid polar ( seperti phosphatidiletanolamin, sfingomielin).

Kehilangan polaritas lemak (pada hubungan antara lapisan aqueous-air mata) akan

mencetuskan terjadinya kehilangan air mata atau evaporasi dan penurunan asam lemak

tidak jenuh yang akan meningkatkan produksi meibum, memicu penebalan serta sekresi air

mata yang bersifat viskos sehingga dapat mengobstruksi duktus dan menyebabkan stagnasi

dari sekresi. Pasien dengan terapi antiandrogenik pada penyakit prostat juga dapat

meningkatkan viskositas sekret kelenjar meibom, menurunkan waktu kecepatan

penyerapan air mata dan meningkatkan jumlah debris.

Sitokin proinflamasi juga dapat menimbulkan destruksi seluler, meliputi interleukin 1

(IL-1), interleukin 6 (IL-6), interleukin 8 (IL-8), TGF beta, TNF alpha. IL-1 beta dan TNF-alfa

Page 15: contoh referat dry eye bagus

juga ditemukan pada air mata dari KCS dimana dapat menimbulkan pelepasan opioid yang

akan mengikat reseptor opioid pada membran neural dan menghambat pelepasan

neurotransmiter melalui NF-K beta. IL-2 juga dapat mengikat reseptor opioid delta dan

menghambat produksi cAMP dan fungsi neuronal. Kehilangan fungsi neuronal akan

menurunkan tegangan neuronal normal, yang dapat memicu isolasi sensoris dari kelenjar

lakrimalis dan atrofi kelenjar lakrimalis secara bertahap.

Neurotransmiter proinflamasi seperti substansi P dan kalsitonin gen related peptide

(CGRP) dilepaskan dan dapat mengaktivasi sel limfosit lokal. Substansi P juga berperan

melalui pelepasan sinyal lewat jalur NF-AT dan NFKb yang memicu ekspresi ICAM-1 dan

VCAM-1, adesi molekul yang mempromosi munculnya limfosit dan kemotaksis limfosit ke

daerah inflamasi. Siklosporin A merupakan reseptor sel natural killer (NK)-1 dan NK-2 yang

dapat menurunkan regulasi molekul sinyal yang dapat digunakan untuk mengatasi defisiensi

lapisan aqueous air mata dan disfungsi kelenjar meibomian. Proses tersebut juga dapat

meningkatkan jumlah sel goblet dan menurunkan jumlah sel inflamasi dan sitokin di dalam

konjuntiva.

Sitokin-sitokin tersebut dapat menghambat fungsi neural yang dapat mengkonversi

hormon androgen menjadi estrogen yang merupakan hasil dari disfungsi kelenjar

meibomian. Peningkatan rata-rata apoptosis juga terlihat pada sel konjunktiva dan sel

lakrimalis asiner yang mungkin disebabkan karena kaskade sitokin. Elevasi enzim pemecah

jaringan yaitu matriks metalloproteinase (MMPs) juga ditemukan pada sel epitel.

Gen yang berperan dalam produksi musin yaitu MUC1-MUC 17 akan

memperlihatkan fungsi sekresi dari sel goblet, musin yang soluble dan tampak adanya

hidrasi dan stabilitas dari lapisan air mata yang terganggu pada penderita sindroma dry

eyes. Kebanyakan MUC 5AC berperan dominan dalam lapisan mukus air mata. Adanya defek

gen musin makan akan memicu perkembangan sindroma dry eyes. Sindroma Steven-

Johnson, defisiensi vitamin A akan memicu kekeringan pada mata atau keratinisasi dari

epitel okuler dan bahkan dapat menimbulkan kehilangan sel goblet. Musin juga menurun

pada penyakit tersebut dan terjadi penurunan ekspresi gen musin, translasi dan terjadi

perubahan proses post-translasi.

Produksi protein air mata normal seperti lisosim, laktoferin, lipocalin, fosfolipase A2

juga menurun pada KCS.

Page 16: contoh referat dry eye bagus

2.4 Frekuensi

Sindroma dry eye biasanya terjadi pada pasien usia lebih dari 40 tahun dan

merupakan penyakit mata yang cukup sering terjadi, yaitu sekitar 10-30% populasi. Di

Amerika Serikat, diperkirakan ada sekitar 3.23 juta wanita dan 1.68 juta pria yang berusia 50

tahun keatas yang menderita sindroma dry eyes.

Frekuensi sindroma dry eyes di beberapa negara hampir serupa dengan frekuensi di

Amerika Serikat.

2.5 Mortalitas dan Morbiditas

Dry eyes juga dapat menimbulkan kornea yang steril atau terjadi ulserasi kornea

terinfeksi terutama pada pasien Sindroma Sjogren. Sifat ulkus kornea pada dry eyes cukup

khas yaitu berbentuk oval atau sirkular dengan diameter kurang dari 3 mm dan berlokasi

pada kornea sentral atau parasentral. Terkadang dapat terjadi perforasi kornea. Pada kasus

tertentu dapat menimbulkan kebutaan akibat ulkus kornea terinfeksi. Komplikasi lainnya

berupa defek epitel puntata (PED), neovaskularisasi kornea dan jaringan parut kornea.

Mortalitas dan morbiditas juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan suku bangsa.

Kebanyakan sindroma dry eyes terjadi pada wanita. KCS dengan SS ditemukan pada 1-2%

populasi dan mengenai hampir 90% wanita. Sedangkan diagnosis dry eyes sering ditemukan

pada penderita ras hispanik dan asia kaukasia.

2.6 Pemeriksaan klinis

a. anamnesis

perlu dilakukan pemeriksan riwayat penyakit untuk menegakkan diagnosis sindroma

dry-eyes seperti ada tidaknya:

Iritasi okuler dengan gejala klinis seperti rasa kering , rasa terbakar, gatal, nyeri , rasa

adanya benda asing pada mata, fotofobia, pandangan berkabut. Biasanya gejala tersebut

dicetuskan pada lingkungan berasap atau kering, aktivitas panas indoor, membaca lama,

pemakaian komputer jangka panjang.

Page 17: contoh referat dry eye bagus

Pada KCS, gejala-gejala akan semakin memburuk setiap harinya dengan penggunaan mata

yang lebih memanjang dan paparan lingkungan. Pasien dengan disfungsi kelenjar

meibomian kadang mengeluh mata merah pada kelopak mata dan konjuntiva tetapi pasien-

pasien tersebut memperlihatkan perburukan gejala terutama pada pagi hari.

Terkadang, pasien mengeluh sekret air mata yang berlebihan, hal ini disebabkan karena

reflek menangis mata yang meningkat karena permukaan kornea yang mengering

Pemakaian obat-obatan sistemik, karena dapat menurunkan produksi air mata seperti

antihistamin, beta bloker dan kontrasepsi oral.

Riwayat penyakit dahulu berupa kelainan jaringan ikat, artritis reumatoid, atau abnormalitas

tiroid. Terkadang pasien juga mengeluh mulut kering

b. Pemeriksaan fisik

gejala dari sindroma dry eyes meliputi:

- Dilatasi vaskuler konjuntiva bulbi

- Penurunan meniskus air mata

- Permukaan kornea yang ireguler

- Penurunan absorbsi air mata

- Keratopati epitel kornea punctata

- Kornea berfilamen

- Peningkatan debris pada lapisan air mata

- Keratitis puntata superfisialis

- Sekret mukus

- Pada kasus berat, ulkus kornea

Gejala-gejala dry eyes tidak berhubungan dengan tanda-tanda dry eyes. Pada kasus

berat, juga ditemukan defek epitel atau infiltrasi kornea steril atau ulkus kornea. Keratitis

sekunder juga dapat terjadi. Baik perforasi kornea karena steril atau infeksi dapat terjadi.

c.Pemeriksaan diagnostik.

Tes Schimer

Tes ini dilakukan dengan mengeringkan lapisan air mata dan memasukkan strip

Schirmer (kertas saring Whartman No. 41) ke dalam cul de sac konjungtiva inferior pada

Page 18: contoh referat dry eye bagus

batas sepertiga tengah dan temporal dari palpebra inferior. Bagian basah yang terpapar

diukur lima menit setelah dimasukkan. Panjang bagian basah kurang dari 10 mm tanpa

anestesi dianggap abnormal.

Gambar 4. Tes Schimmer

Tes Break-up Time

Tes ini berguna untuk menilai stabilitas air mata dan komponen lipid dalam cairan air mata;

diukur dengan meletakkan secarik kertas berfluorescein di konjungtiva bulbi dan meminta

penderita untuk berkedip. Lapisan air

mata kemudian diperiksa dengan bantuan filter cobalt pada slitlamp, sementara penderita

diminta tidak berkedip. Selang waktu sampai munculnya titik-titik kering yang pertama

Page 19: contoh referat dry eye bagus

dalam lapis fluorescein kornea adalah break-up time. Biasanya lebih dari 15 detik. Selang

waktu akan memendek pada mata dengan defisiensi lipid pada airmata.

Tes Ferning Mata

Sebuah tes sederhana dan murah untuk meneliti komponen musin air mata ; dilakukan

dengan mengeringkan kerokan lapisan air mata di atas kaca obyek bersih.

Sitologi

Impresi Adalah cara menghitung densitas sel Goblet pada permukaan konjungtiva. Pada

orang normal, populasi sel Goblet paling tinggi di kuadran infra nasal.

Pemulasan Fluorescein

Dilakukan dengan secarik kertas kering fluorescein untuk melihat derajat basahnya air mata

dan melihat meniskus air mata. Fluorescein akan memulas daerah yang tidak tertutup oleh

epitel selain defek mikroskopik pada epitel

kornea.

Pemulasan Rose Bengal

Rose Bengal lebih sensitif daripada fluorescein. Pewarna ini akan memulas semua sel epitel

yang tidak tertutup oleh lapisan musin yang mengering dari kornea dan konjungtiva.

Pengujian kadar lisozim air mata

Air mata ditampung pada kertas Schirmer dan diuji kadarnya dengan cara

spektrofotometri.

Osmolalitas air mata

Hiperosmolalitas air mata telah dilaporkan pada keratokonjungtivitis sicca dan

pemakai lensa kontak; diduga sebagai akibat berkurangnya sensitifitas kornea. Laporan-

laporan penelitian menyebutkan bahwa hiperosmolalitas adalah tes yang paling spesifik bagi

keratokonjungtivitis sicca, karena dapat ditemukan pada pasien dengan tes Schirmer normal

dan pemulasan Rose Bengal normal.

Page 20: contoh referat dry eye bagus

Laktoferin

Laktoferin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan hiposekresi kelenjar

lakrimalis

Untuk mengukur kuantitas komponen akuos dalam air mata dapat dilakukan tes Schirmer.

Tes Schirmer merupakan indikator tidak langsung untuk menilai produksi air mata.

Berkurangnya komponen akuos dalam air mata mengakibatkan air mata tidak stabil.

Ketidakstabilan air mata pada dry eyes.disebabkan kerusakan epitel permukaan bola mata

sehingga mukus yang dihasilkan tidak normal yang berakibat pada proses penguapan air

mata. Salah satu pemeriksaan untuk menilai stabilitas lapisan air mata adalah dengan

pemeriksaan break up time (BUT)

2.7 Penyebab

Internasional Dry Eye Workshop (DEWS) mengembangkan 3 bagian klasifikasi dari dry eye,

berdasarkan etiologi, mekanisme dan derajat keparahan penyakit.

Sistem klasifikasi dibuat berdasarkan etiopatogenesis menurut DEWS:

a. Defisiensi produksi aqueous

Dry eyes dengan Sindroma sjogren (primer, sekunder)

Dry eyes tanpa sindroma sjogren

o Defisiensi kelenjar lakrimalis

o Obstruksi duktus kelenjar lakrimalis

o Refleks hiposekresi

o Obat-obatan sistemik

Evaporatif

o Penyebab intriksi ( disfungsi kelenjar meibomian, kelainan lengkungan kelopak mata, rata-

rata kebutraan, aksi obat ( contoh accutan)

o Penyebab ekstrinsik ( defisiensi vitamin A, obat-obatan topikal, pemakaian kontak

lensa,penyakit permukaan okuler seperti alergi).

Page 21: contoh referat dry eye bagus

b. Berdasarkan defisiensi produksi aqueous dapat diklasifikasikan menjadi:

Sindroma non-sjogren

o Defisiensi primer kelenjar lakrimalis primer ( idiopatik, age related dry eye), kongenital

alkrima, disautonomia famili

o Defisiensi kelenjar lakrimalis sekunder ( infiltrasi kelenjar lakrimalis, sarkoidosis, limfoma,

AIDS, graft disease, amiloidosis, hemokromatosis, infeksi kelenjar lakrimalis, sindroma

limfadenopati, HIV difus, trakoma, defisiensi vitamin A, ablasi kelenjar lakrimalis, denervasi

kelenjar lakrimalis.

o Penyakit obstruksi lakrimalis ( trakoma, pemfigoid okuler, eritema multiformis dan SSJ, luka

bakar kimiawi+ termal, imbalan endokrin, fibrosis post radiasi)

o Obat-obatan – antihistamin, beta bloker, fenotiazin, atropin, kontrasepsi oral, ansiolitik,

agen antiparkinson, diuretik, antikolinergik, antiaritmia, topikal pada tetes mata, anestesi

topikal, isotretinoin

o Hiposekresi refleks ( keratitis neurotropik, pembedahan kornea, keratitis herpes simplek,

agen topikal, obat sistemik (beta bloker, atropin), pemakaian kontak lens kronis, diabetes,

penuaan, toksisitas trikloretilen, kerusakan saraf kranial, neuromatosis multipel.

Sindroma Sjogren

o Primer ( tidak berkaitan dengan penyakit jaringan ikat/ connetive tissue disease (CTD)

o Sekunder (berkaitan dengan CTD) – artritis reumatoid, SLE, skleredema, sirosis biliaris

primer, nefritis interstitial, polimiositis+ dermatomiositis, poliarteritis nodosa, tiroiditis

hasimoto, penumonitis limfositik interstitial, ITP, hipergammaglobulinemia, granulomatosis

wegener.

Klasifikasi berdasarkan kehilangan evaporasi, dibagi menjadi:

a. Penyebab intrinsik

Penyakit kelenjar meibomian (penurunan jumlah, replacement, disfungsi)

Penurunan pengelihatan – akibat bekerja terlalu lama dengan komputer, gangguan

ekstrapiramidal seperti penyakit parkinson

Page 22: contoh referat dry eye bagus

Kelainan kelengkungan kelopak mata akibat eksposure (proptosis, ekssoptalmus), paralisis

kelopak mata, ektropion, koloboma kelopak.

Aksi obat ( akutan)

b.penyebab ekstrinsik

Defisiensi vitamin A

Obat-obatan topikal

Pemakaian kronis kontak lensa

Penyakit permukaan okuler

2.8 Penatalaksanaan

Sindroma dry eye sangat kompleks penyebabnya dan diatasi berdasarkan

penyebabnya, tetapi sementara mencari penyebabnya dapat juga diatasi terlebih dahulu

keluhan lainnya seperti kering, gatal dan rasa terbakar.

Tujuan utama dari pengobatan sindrom dry eye adalah penggantian cairan mata.

Terapi yang saat ini dianut adalah air mata buatan sebagai pelumas air mata sedangkan

salep berguna sebagai pelumas jangka panjang terutama saat tidur. Terapi tambahan dapat

dilakukan dengan memakai pelembab, kacamata pelembab atau kacamata

berenang.

Untuk menjaga agar air mata tidak terdrainase dengan cepat dapat digunakan

punctal plug, dengan demikian mata akan lebih terasa lembab, tidak kering, tidak gatal,

tidak seperti terbakar.

Page 23: contoh referat dry eye bagus

Gambar 5. Plug punctal

Salmon merupakan sumber asam lemak omega 3 yang dapat mengurangi resiko dry

eyes. Sardine, herring dan minyak ikan dapat dicoba untuk dijadikan suplemen sehari.

Jika menggunakan kontak lens, jangan sembarangan memakai kontak lensa karena

tidak semua tetes mata cocok digunakan untuk kontak lensa. Untuk memberi tetes mata,

maka sebaiknya kontak lensa dilepaskan dahulu dari mata dan biarkan 15 menit tanpa

kontak lensa.

Jika permasalahan timbul akibat lingkungan, maka dapat digunakan kacamata hitam

ketika beraktivitas di luar ruangan untuk mengurangi paparan sinar matahari, angin dan

debu.

Silicon plug yang dimasukkan ke dalam kelenjar lakrimalis pada ujung mata dapat

menjaga air mata terdrainase lebih lambat sehingga menjaga kelembaban mata. Alat ini

dikenal dengan istilah lakrimal plug dan diletakkan tanpa nyeri oleh spesialis mata. Untuk

sebagian orang silicon plug terasa tidak nyaman di mata maka saat ini dapat juga dilakukan

puncta kauterisasi.

Dapat juga mengkonsumsi obat-obatan seperti restasis, kortikosteroid topikal,

tetrasiklin oral, doksisiklin. Obat restasis memiliki efek dalam memproduksi cairan air mata

sehingga mata dapat menghasilkan air mata alami sehingga dapat mengurangi kekeringan

pada mata yang disebabkan oleh proses penuaan atau agen yang menyebabkan produksi

menurun. Tindakan pembedahan dilakukan jika terdapat kelainan anatomis dari bulu mata.

Page 24: contoh referat dry eye bagus

BAB III

KESIMPULAN

1. Dry eye merupakan penyakit multifaktorial pada kelenjar air mata dan permukaan okuler

yang menghasilkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan pengelihatan.

2. Karena bersifat multifaktorial, maka penyebab dry eyes sangat bervariasi dan

penanganannya disesuaikan dengan causanya.

3. Deteksi dini dry eyes diperlukan karena keluhan dry eyes ini sangat mengganggu

pengelihatan kita.

Page 25: contoh referat dry eye bagus

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. http://emedicine.medscape.com/article/1210417-overwiew , 22 Juli 2010

2. http//www.mayoclinic.com/health/dry-eyes/DS00463/DSECTION=causes, 22 juli 2010

3. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000426.htm , 22 juli 2010

4. http://www.eyecaresource.com/conditions/dry-eyes/ , 22 juli 2010

5. Nenjah Roestijawati, 2007. Sindroma Dry eye pada VDT.

http://www.kalbe.co.id

/files/cdk/files/154_11_Sindromadryeye.pdf/154_11_sindromadryeye.html, 22 Juli 2010

6. http://www.allaboutvision.com/conditions/dryeye.htm , 22 Juli 2010