contoh ptk sd

62
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE PQ4R PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PENGKOL 01 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Winarti Gugus Merauke UPTD Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) Meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran matematika di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter tahun pelajaran 2012/2013; (2) Meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 tahun pelajaran 2012/2013. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah motivasi siswa berkesulitan belajar dan prestasi belajar Matematika. Sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode PQ4R pada pembelajaran matematika materi bilangan bulat. Jenis metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian ini menggambarkan serangkaian langkah yang membentuk siklus. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian ini adalah 9 siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tindakan kelas pada siklus I belum menunjukkan hasil yang signifikan. Untuk motivasi siswa berkesulitan belajar setelah diadakan siklus I siswa yang memiliki kategori cukup baik sebanyak 9 siswa atau 100%. Untuk analisis prestasi belajar diperoleh nilai rata-rata yaitu 55,56 dan siswa yang memperoleh nilai sebanyak 3 siswa atau 33% dari 9 siswa. Pada siklus II (perbaikan) telah menunjukkan hasil yang signifikan/bagus. Untuk motivasi siswa berkesulitan belajar terdapat siswa yang memiliki kategori cukup baik sebanyak 2 siswa atau 22,22%, kategori baik sebanyak 7 siswa atau 77,78%. Untuk analisis prestasi belajar diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 65, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sebanyak 9 siswa atau 100% dari 9 siswa berkesulitan belajar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah (1) Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran Matematika di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013; (2) Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013.

Upload: wheel-lee

Post on 11-Jul-2016

182 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

PTK

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Ptk Sd

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG  

OPERASI HITUNG BILANGAN  BULAT MELALUI  METODE PQ4R

PADA  SISWA  KELAS  V SD NEGERI  PENGKOL  01 SEMESTER I

TAHUN  PELAJARAN  2012/2013

Winarti

Gugus Merauke UPTD Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo

ABSTRAK

        Tujuan penelitian ini adalah (1) Meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran matematika di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter tahun pelajaran 2012/2013; (2) Meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 tahun pelajaran 2012/2013. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah motivasi siswa berkesulitan belajar dan prestasi belajar Matematika. Sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode PQ4R pada pembelajaran matematika materi bilangan bulat.

Jenis metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian ini menggambarkan serangkaian langkah yang membentuk siklus. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian ini adalah 9 siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01.  

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tindakan kelas pada siklus I belum menunjukkan hasil yang signifikan. Untuk motivasi siswa berkesulitan belajar setelah diadakan siklus I siswa yang memiliki kategori cukup baik sebanyak 9 siswa atau 100%. Untuk analisis prestasi belajar diperoleh nilai rata-rata yaitu 55,56 dan siswa yang memperoleh nilai  sebanyak 3 siswa atau 33% dari 9 siswa. Pada siklus II (perbaikan)  telah menunjukkan hasil yang signifikan/bagus. Untuk motivasi siswa berkesulitan belajar terdapat siswa yang memiliki kategori cukup baik sebanyak 2 siswa atau 22,22%, kategori baik sebanyak 7 siswa atau 77,78%. Untuk analisis prestasi belajar diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 65, sedangkan siswa yang memperoleh nilai  sebanyak 9 siswa atau 100% dari 9 siswa berkesulitan belajar. Kesimpulan yang dapat diambil adalah (1) Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran Matematika di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013; (2) Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci :  Peningkatan Hasil belajar matematika, Operasi hitungan bilangan bulat, Metode PQ4R 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

  . Dalam kegiatan pembelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa kadang sesuai harapan, tetapi kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar setiap orang, diantaranya; faktor internal (dari dalam diri) dan faktor eksternal (luar diri) individu belajar (Ngalim Purwanto, 2002:107).

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar berupa angka, huruf, maupun tindakan hasil belajar yang dicapai (Buchori, 1977:85). Oleh karena itu prestasi belajar yang diperoleh tiap siswa diharapkan memperoleh prestasi maksimal.  

Pada pelajaran Matematika khususnya di kelas IV, V, dan VI terdapat 3 kajian inti Standar Kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap siswa, yaitu: (1) Berhitung/Bilangan, (2) Geometri dan Pengukuran, dan (3) Pengelolaan Data.  

Page 2: Contoh Ptk Sd

Bilangan bulat adalah bilangan yang utuh dalam arti bukan bilangan pecahan (Erwin Roosilawati, 2002:17). Bilangan bulat dinyatakan dengan B = { ... , -3, -2, -1, 0 , 1, 2, 3 , ...}. Operasi hitung pada bilangan bulat yang diterapkan di SD adalah penjumlahan dan pengurangan, sedangkan perkalian dan pembagian merupakan pengayaan untuk guru.  

Berdasarkan analisa hasil observasi, angket, dan wawancara khususnya siswa berkesulitan belajar, peneliti mengidentifikasi bahwa penyebab siswa berkesulitan belajar Matematika di kelas V SDN Pengkol 01 adalah rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika yang dikarenakan siswa berkesulitan dalam kemampuan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berupa bilangan bulat negatif serta berkesulitan mengerjakan soal berbentuk cerita

Untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar pada operasi hitung bilangan bulat dan rendahnya motivasi siswa berkesulitan belajar, maka diperlukan suatu layanan bimbingan belajar. Layanan bimbingan belajar adalah kegiatan bimbingan yang bertujuan membantu individu (siswa) dalam mencapai keberhasilan belajar secara optimal (Saring Marsudi dkk, 2003: 104).  

Rumusan Masalah

Berdasaarkan latar belakang din atas rumusan masalah adalah apakah penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran matematika di kelas V SDN Pengkol 01 tahun pelajaran 2012/2013? Apakah penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 tahun pelajaran 2012/2013.

Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran matematika di kelas V SDN Pengkol 01 melalui penerapan metode PQ4R tahun pelajaran 2012/2013. Meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01  melalui penerapan metode PQ4R tahun pelajaran 2012/2013.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi siswa memberikan keterampilan konsep dasar operasi hitung bilangan bulat yang tepat, meningkatnya motivasi belajar siswa berkesulitan belajar dan meningkatnya prestasi belajar siswa pada pelajaran Matematika.

Manfaat bagi bagi guru memberikan keterampilan dalam usaha bimbingan/perbaikan cara-cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi, mengurangi hambatan yang dihadapi siswa.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Pengertian Belajar

Menurut Abu Ahmadi & Widodo Supriyono (2004:126), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Tujuan Belajar

Tujuan belajar merupakan aspek yang ingin dicapai dalam belajar. Menurut Sardiman A.M. (2006:25), ada tiga jenis tujuan belajar, yaitu: untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.1) Untuk Mendapatkan Pengetahuan Siswa setelah belajar akan berubah, sebelum belajar siswa belum memahami secara penuh tentang operasi hitung bilangan bulat, maka setelah belajar siswa tersebut memahami secara penuh tentang bilangan bulat.  Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar tentang operasi hitung bilangan bulat adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, dan tugas. 2) Penanaman Konsep dan Keterampilan, tujuan belajar yang pertama adalah mendapatkan

Page 3: Contoh Ptk Sd

pengetahuan, selain itu dengan belajar dapat diperoleh penanaman konsep dan keterampilan. Konsep di sini berkaitan dengan pengertian bilangan bulat dan keterampilan berkaitan dengan dengan operasi hitung bilangan bulat. Metode yang digunakan dalam proses belajar ini adalah metode tanya jawab, kerja kelompok, peragaan, dan tugas. 3) Pembentukan mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai, transfer of values, oleh karena itu guru tidak sekedar “pengajar” tetapi benar-benar sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.  

Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Faktor Intern/dalam

Faktor fisiologis, adalah kondisi fisik yang terjadi atau dialami individu saat belajar. Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap siswa. Faktor fisiologis diantaranya: kondisi fisik dan (2) kondisi panca indera.

Faktor psikologis, adalah suatu keadaan atau kondisi mengenai gejala-gejala kehidupan kejiwaan yang berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor psikologis antara lain: (1) bakat, (2) minat, (3) motivasi, (4) kecerdasan, dan (5) kemampuan kognitif.

Faktor Ekstern/luar

Lingkungan alam, adalah kondisi alam yang dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, misalnya: suhu, udara, cuaca, musim yang sedang berlangsung, kejadian alam dan lain-lainnya.Lingkungan sosial, berperan dalam pembentukan individu siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya: keluarga dan masyarakat.

Faktor Instrumental

sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Faktor instrumental meliputi: (1) kurikulum/bahan pelajaran, (3) guru, dan (3) sarana dan fasilitas.

Pengertian Kesulitan Belajar

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan perkembangan, integrasi, kemampuan verbal/non verbal dalam menguasai secara tuntas bahan atau materi pelajaran yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran Matematika di SD

Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3)Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam  kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

Operasi Hitung pada Bilangan Bulat

        Operasi yang akan diterapkan pada bilangan bulat adalah + dan -, sedangkan operasi x dan : merupakan pengayaan untuk guru (Tim Dinas P dan K Kab. Karanganyar, 2007:31). Untuk penanaman konsep diperagakan dengan menggunakan langkah maju mundur, menang dan kalah, pinjaman/hutang dan bayar, untung dan rugi, ke kanan dan ke kiri, naik dan turun.

        Adapun contoh cara penanaman konsep adalah sebagai berikut:

Page 4: Contoh Ptk Sd

Metode PQ4R

Metode PQ4R dikembangkan oleh Thomas dan Robhinson (1972) yamg merupakan penyempurnaan dari metode SQ3R Robhinson (1961). Sesuai dengan namanya metode PQ4R ini terdiri dari enam langkah, yaitu Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review (dalam Nur, 1999). Pertama, pada tahap Preview siswa diharapkan untuk melakukan survey terhadap materi pelajaran untuk mendapatkan ide tentang topik dan sub topik utama serta pengorganisasian umum. Siswa melakukan identifikasi terhadap materi yang akan dipelajari. Pada langkah ini, siswa membuat ramalan ilmiah tentang materi yang akan dibaca dan dipelajari, selanjutnya berdasarkan judul (pokok bahasan) dan subjudul (subpokok bahasan). Kedua, tahap Question siswa diminta untuk membuat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi itu saat mereka mempelajarinya, khususnya pada dirinya sendiri, dengan kata-kata yang sesuai, seperti : apa, mengapa, bagaimana, siapa dan dimana. Ketiga, pada tahap Read siswa diminta untuk membaca materi, kemudian membuat catatan-catatan kecil (note taking), tidak membuat catatan-catatan yang panjang. Selanjutnya siswa dapat mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sebelumnya selama membaca materi tersebut. Keempat, tahap Reflect sesungguhnya merupakan refleksi terhadap materi pelajaran. Siswa mencoba untuk memahami materi yang dibaca atau dipelajari dengan cara: (1) menghubungkan materi yang dibaca dengan materi yang diketahui sebelumnya, (2) mengaitkan sub-sub topik dengan konsep-konsep utama, (3) memecahkan kontradiksi dalam materi yang disajikan, dan (4) menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dalam materi pelajaran. Kelima, tahap Recite merupakan latihan untuk mengingat kembali materi pelajaran, dengan memberi penekanan pada butir-butir penting (dapat menggunakan judul kata-kata yang ditonjolkan serta catatan-catatan tentang konsep-konsep utama) yang dapat dilakukan dengan mendengarkan sendiri, menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Keenam, pada tahap Review siswa mereviu materi yang dipelajari, dan memusatkan perhatian pada pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang diperoleh pada langkah sebelumnya dan mungkin perlu membaca ulang materi yang dipelajari apabila siswa merasa kurang yakin dengan jawabannya.

Apabila langkah-langkah pada metode PQ4R ini dikaitkan dengan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik, maka dapat disimpulkan bahwa melalui langkah preview dan question siswa akan meninjau dan menghubungkan antara pengalaman dan pengetahuan yang mereka telah miliki dengan topik yang mereka sedang pelajari. Pada langkah read dan reflect siswa akan berusaha untuk mempelajari dan memahami topik yang dibahas sehingga mereka memperoleh pengetahuan baru dan memformulasikan pengetahuan itu untuk dirinya sendiri. Selanjutnya pada langkah recite, pengetahuan yang telah terbentuk perlu dimantapkan kembali melalui suatu latihan sehingga pengetahuan tersebut menjadi permanen dalam ingatan siswa. Disadari bahwa setiap siswa  memiliki perbedaan dan keterbatasan, baik pengalaman, pengetahuan awal, dan kecepatan belajar sehingga hal ini berdampak pada kecepatan pemahaman dan penguasaan materi ajar. Sehubungan dengan itu, setiap siswa diberi kesempatan untuk mereviu topik yang telah mereka pelajari (tahap review). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan metode PQ4R sangat mendukung implementasi pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika.

Kerangka Berpikir

        

Skema Kerangka Berpikir

Hipotesis Tindakan

Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran matematika di kelas V SDN Pengkol 01 tahun pelajaran 2012/2013. Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 tahun pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Page 5: Contoh Ptk Sd

Adapun model penelitian tindakan kelas ini menggambarkan sebagai serangkaian langkah yang membentuk siklus atau putaran tindakan. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Taggart (1998) dalam Zainal Aqib, 2006:127). Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 2.

Bagan 1. Bagan Siklus

Keterangan :

P         : Perencanaan

T         : Tindakan

: Observasi

R         : Refleksi

RP         : Revisi Perencanaan

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang dikumpulkan adalah analisis kritis, yakni mulai mengungkapkan kelemahan dan kelebihan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil analisis dijadikan pedoman dasar menyusun perencanaan tindakan tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa berkesulitan belajar di kelas V SD Negeri Pengkol 01 . Siswa tersebut berjumlah 9  siswa, yang terdiri atas 2 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

 Instrumen Penelitian

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi: observasi, wawancara, angket motivasi, dan tes hasil belajar. Teknik pengumpulan data tersebut, masing-masing secara singkat diuraikan berikut ini:

Observasi

Bentuk observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dimana peneliti (pengamat) dalam penelitian ini, berperan langsung atau aktif dalam semua kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan observasi partisipan ini, pengamat lebih menghayati, merasakan, dan mengalami sendiri semua kegiatan dalam pembelajaran.

Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan dan pencatatan data, informasi, dan atau pendapat yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan nara sumber. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewee) tanpa melalui perantara. Sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara menanyakan sesuatu melalui perantara orang lain, tidak langsung kepada sumbernya (Zainal Arifin, 1988:54). Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara langsung artinya tanya jawab kepada siswa berkesulitan belajar secara langsung tanpa perantara.  

Angket Motivasi

Menurut Bimo Walgito (1980:16), Angket adalah suatu metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi objek dari penyelidikan tersebut. Dengan angket ini dapat diketahui keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat responden dan lain-lain.

Tabel 3. Lembar Kisi-kisi Angket Motivasi

Page 6: Contoh Ptk Sd

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Siklus 1

 Hasil observasi terhadap siswa kelas V diperoleh data bahwa terdapat 9 siswa yang memiliki prestasi belajar rendah pada pembelajaran matematika tepatnya pada Kompetensi Dasar Operasi Hitung Bilangan Bulat. Rendahnya prestasi belajar tersebut menjadi petunjuk adanya kesulitan belajar atau “gagal” belajar, artinya siswa mengalami kesulitan belajar. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara dan pemberian angket motivasi kepada siswa berkesulitan belajar untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialaminya dan keinginan-keinginannya dalam pembelajaran serta mengetahui besarnya motivasi belajar yang dimiliki oleh setiap siswa berkesulitan belajar.

Sebagai hasil evaluasi dan analisis dari data tersebut, peneliti mengidentifikasi bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar di kelas V SDN Pengkol 01 disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang dikarenakan siswa berkesulitan dalam kemampuan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat berupa bilangan bulat negatif serta berkesulitan mengerjakan soal berbentuk cerita. Bertolak dari kenyataan tersebut, diadakan konsultasi dengan kepala sekolah dan guru kelas V mengenai alternatif peningkatan hasil belajar Matematika dan motivasi belajar bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SD Negeri Pengkol 01 Kabupaten Sukoharjo yaitu dengan penerapan metode PQ4R.

Pelaksanaan Tindakan

  Sebagai kegiatan awal, guru memberikan blangko angket motivasi kepada setiap siswa. Setelah siswa selesai mengisi blangko angket motivasi, blangko tersebut kemudian dikumpulkan ke meja guru. Kegiatan dilanjutkan dengan menggambar garis bilangan di papan tulis. Guru melakukan tanya jawab tentang kesiapan siswa dalam menerima materi dan mengenai pelajaran yang telah lalu, yakni; materi tentang bilangan bulat terutama penjumlahan pada operasi bilangan bulat. Kemudian guru menjelaskan materi, memberikan contoh soal beserta cara pengerjaannya. Siswa menjawab pertanyaan, memperhatikan penjelasan guru, mencatat materi dan contoh soal. Pemberian contoh soal tersebut diberikan dengan melakukan kegiatan tanya jawab. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan keberanian, percaya diri, dan pemusatan perhatian siswa.

Kegiatan dilanjutkan dengan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan siswa pada operasi penjumlahan bilangan bulat. Apabila mengalami kesulitan, guru melakukan pengulangan penjelasan keseluruhan materi yang disertai alat peraga. Pengulangan penjelasan materi tersebut dimaksudkan agar siswa memahami materi secara penuh atau tuntas belajar.

Untuk meningkatkan pemahaman siswa, guru  membagi peserta didik menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3 siswa. Kemudian guru memberikan 4 soal latihan kepada setiap kelompok. Dalam pengerjaannya, siswa dalam kelompok diberikan keleluasaan dalam berdiskusi menyelesaikan soal latihan. Tiap kelompok mengerjakan soal latihan, guru mengamati aktivitas kerja tiap siswa dalam kelompok. Adakalanya guru memberikan bimbingan dan pengarahan apabila terdapat kelompok yang merasa kurang memahami soal. Setelah selesai mengerjakan soal latihan, dilakukan pembahasan dan penarikan kesimpulan mengenai soal latihan dan materi. Pembahasan dan penarikan kesimpulan tersebut dilakukan dengan partisipasi siswa dalam kelompok untuk memperagakan di depan kelas.

Kegiatan akhir, guru memberikan 5 soal latihan kerja kepada tiap siswa. Siswa mengerjakan soal latihan kerja tanpa bimbingan guru. Pembelajaran diakhiri dengan pengumpulan soal latihan kerja. Tidak lupa guru memberikan pesan kepada siswa, agar materi ini dipelajari lagi sepulang sekolah dan rajin membaca di rumah.

Observasi

 Terdapat 4 siswa yang mempunyai perhatian yang cukup aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, cukup aktif menjawab pertanyaan guru, dan cukup aktif mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang cukup baik terhadap pelajaran

Page 7: Contoh Ptk Sd

Selain itu, terdapat juga 5 siswa yang mempunyai perhatian  yang kurang baik dalam mendengarkan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, dan mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut kurang memiliki minat yang baik terhadap pelajaran.  

Untuk pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan bilangan bulat terdapat 5 siswa yang memiliki pemahaman materi yang cukup baik sehingga siswa tersebut memperoleh hasil belajar yang cukup baik pula. Selain itu, terdapat juga 4 siswa yang belum memahami secara penuh materi penjumlahan bilangan bulat terutama soal cerita, sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa tersebut hampir cukup baik. Untuk data yang lebih lengkap akan dijelaskan pada pertemuan ke-2.

Refleksi

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat, terdapat 4 siswa yang memiliki perhatian yang cukup aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, dan mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang cukup baik terhadap pelajaran.  

Selain itu juga, terdapat 5 siswa memiliki perhatian  yang kurang baik dalam mendengarkan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, dan mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut kurang memiliki minat yang baik terhadap pelajaran.  

Adapun alternatif pemecahan masalah tersebut, guru menggunakan media mobil berwarna, melakukan pengelompokkan kata operasional dalam operasi hitung soal cerita, melakukan peningkatan kerja kelompok, menyuruh siswa membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, dan membimbing siswa dalam mengisi blangko angket motivasi.

Pada pertemuan ke-2 materi Matematika adalah pengurangan bilangan bulat dan soal berbentuk cerita. Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan ke-2, guru melakukan perbaikan yaitu dengan mengoptimalkan metode kerja kelompok, menggunakan media gambar mobil berwarna, serta mengelompokkan kata operasional dalam operasi hitung antara pengurangan dan penjumlahan.

Pelaksanaan Tindakan

Sebelum pembelajaran dimulai, guru melakukan kebersihan ruangan kelas, menilai kerapian seragam sekolah, mengurutkan meja dan kursi, berdoa bersama, kemudian guru mengabsensi siswa satu per satu.

Untuk meningkatkan pemahaman siswa, guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 3 siswa. Kemudian guru memberikan 4 soal latihan kepada setiap kelompok. Dalam pengerjaan, siswa dalam kelompok diberikan keleluasaan dalam menyelesaikan soal latihan. Tiap kelompok mengerjakan soal latihan, guru mengamati aktivitas kerja tiap siswa dalam kelompok. Adakalanya guru memberikan bimbingan dan pengarahan apabila terdapat kelompok yang merasa kurang memahami soal. Setelah selesai mengerjakan soal latihan, dilakukan pembahasan dan penarikan kesimpulan mengenai soal latihan. Pembahasan dan penarikan kesimpulan terhadap materi dengan partisipasi siswa dalam kelompok untuk memperagakan di depan kelas.

Setelah dirasa siswa telah memahami materi secara penuh, guru melaksanakan kegiatan akhir yaitu memberikan soal latihan kerja yang berjumlah 5 soal kepada siswa. Siswa mengerjakan soal latihan kerja. Guru berkeliling untuk mengamati langkah siswa dalam menyelesaikan soal latihan kerja. Setelah selesai mengerjakan, soal latihan kerja beserta jawaban dari siswa dikumpulkan. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan pesan kepada siswa agar tekun belajar di rumah dan gemar membaca buku.

Observasi

Untuk pemahaman siswa terhadap materi pengurangan bilangan bulat terdapat 3 siswa yang memiliki pemahaman materi yang baik sehingga siswa tersebut memperoleh hasil belajar yang

Page 8: Contoh Ptk Sd

baik. Selain itu, terdapat juga 6 siswa yang mengalami kesulitan dalam membedakan antara tanda operasi pengurangan (-) dengan tanda bilangan negatif (-), memahami soal cerita sehingga mengakibatkan terdapatnya hasil belajar siswa yang kurang baik.

Refleksi

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila prestasi belajar siswa mencapai nilai  dan siswa yang memperoleh nilai  mencapai prosentase 100%. Dengan demikian data nilai siswa yang memperoleh nilai  sebanyak 9 siswa berkesulitan belajar menunjukkan bahwa penerapan pengajaran remedial belum menunjukkan peningkatan prestasi belajar yang signifikan atau belum baik.

Tabel Kondisi Awal

No Siswa Sebelum SiklusKetuntasanya tdk

1 A 30 - V2 B 30 - V3 C 40 - V4 D 40 - V5 E 50 - V6 F 30 - V7 G 20 - V8 H 50 - V9 I 30 - VJumlah 330Rata-rata36,67

Tindakan Siklus 1

No Siswa Sesudah SiklusKetuntasanya tdk

1 A 55 - V2 B 50 V3 C 45 V4 D 65                 V-5 E 65 V -6 F 55 - V7 G 40 - V8 H 75 V -9 I 50 - VJumlah 500Rata-rata 55,55

 

Hasil Penelitian Siklus II

Berdasarkan hasil analisis pada siklus I, terdapat sejumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam membedakan antara tanda operasi pengurangan (-) dengan tanda bilangan negatif (-), siswa merasa waktu cepat berlalu, ramai dengan teman lain bangku, semua siswa menginginkan diberikan banyak soal drill, serta kurang memahami soal dalam bentuk cerita. Adapun penyebabnya, siswa belum memahami konsep Matematika dengan benar, kurang lengkapnya alat peraga, serta kurangnya latihan berulang.

Sebagai alternatif pemecahan masalah, guru menambahkan soal latihan terutama soal cerita dan menyiapkan latihan berulang, menggunakan waktu secara efektif dan efisien, menggunakan media wajah manusia dengan pengembangan, serta menggunakan kapur warna.

Pelaksanaan Tindakan

Page 9: Contoh Ptk Sd

Sebagai kegiatan awal, guru memberikan angket motivasi kepada setiap siswa, siswa mengisi dengan dan mengumpulkan ke depan kelas. Kegiatan selanjutnya adalah  mengambar garis bilangan di papan tulis. Setelah selesai menggambar, guru mengingatkan pelajaran yang lalu mengenai penjumlahan bilangan bulat yang berupa bilangan positif maupun negatif sebagai apersepsi dan melakukan tanya jawab tentang kesiapan siswa dalam menerima materi.

Sambil melakukan tanya jawab, guru menyuruh setiap siswa bergantian untuk maju ke depan kelas dalam rangka mengerjakan soal di papan tulis. Setelah selesai guru dan siswa melakukan pembahasan soal. Memasuki pemahanan materi, guru menunjukkan berbagai soal latihan dan guru menyuruh siswa secara bergantian untuk maju dan mengerjakan soal penjumlahan bilangan bulat. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membagi peserta didik menjadi 3 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Setiap kelompok menerima lembar soal untuk didiskusikan bersama anggota kelompok. Sambil berkeliling, guru mengamati aktifitas siswa serta memberikan bimbingan kepada kelompok dalam mendiskusikan lembar soal. Setelah selesai, setiap kelompok membahas hasil diskusinya di depan kelas. Pembahasan dan penarikan kesimpulan terhadap materi dengan partisipasi siswa dalam kelompok untuk memperagakan di depan kelas. Sebagai tindak lanjut dalam menilai hasil diskusi, guru dan siswa membahas hasil kerja tiap kelompok.

Kegiatan akhir, guru memberikan soal latihan yang berjumlah 5 soal latihan kerja kepada siswa. Siswa mengerjakan soal latihan kerja. Guru berkeliling untuk mengamati langkah siswa dalam menyelesaikan soal latihan kerja. Setelah selesai mengerjakan, soal latihan kerja beserta jawaban dari siswa dikumpulkan Pembelajaran diakhiri dengan memberikan pesan kepada peserta didik agar tekun belajar di rumah dan gemar membaca buku.

Observasi

Berdasarkan observasi terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat, terdapat 3 siswa yang memiliki perhatian yang cukup baik/aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, cukup aktif menjawab pertanyaan guru, dan cukup aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang cukup baik terhadap pelajaran.  

Selain itu juga, terdapat 6 siswa yang sudah memiliki perhatian yang baik atau aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, aktif dalam menjawab pertanyaan guru, dan aktif mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang baik terhadap pelajaran.  

Untuk pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan bilangan bulat terdapat siswa yang telah memahami soal cerita secara penuh sehingga hasil belajar siswa tersebut adalah baik. Untuk data yang lebih lengkap akan dijelaskan pada pertemuan ke-2.

Refleksi

Untuk prestasi belajar siswa terhadap materi penjumlahan bilangan bulat terdapat 9 siswa yang telah memperoleh prestasi belajar yang baik. Untuk data lebih lengkap akan dijelaskan pada pertemuan ke-2.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi, faktor penyebab terdapatnya siswa yang memiliki kelemahan atau kekurangan tersebut di atas antara lain: siswa merasa waktu berjalan dengan cepat sehingga siswa tidak fokus dalam mengerjakan lembar tugas, siswa merasa kesulitan untuk memahami pertanyaan dalam soal cerita. Adapun alternatif pemecahan masalah tersebut, guru melakukan peningkatan dalam kemampuan membaca intensif untuk memahami soal cerita dan menggunakan waktu se-efektif mungkin.

Pada pertemuan ke-2 materi Matematika adalah pengurangan bilangan bulat dan soal berbentuk cerita. Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan ke-2, guru melakukan perbaikan yaitu melakukan peningkatan dalam kemampuan membaca intensif pada pembelajaran, menggunakan waktu se-efektif mungkin.

Kegiatan dilanjutkan dengan membagi peserta didik menjadi 3 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Setiap kelompok menerima lembar soal untuk didiskusikan bersama anggota

Page 10: Contoh Ptk Sd

kelompok. Sambil berkeliling, guru mengamati aktifitas siswa dan memberikan bimbingan kepada kelompok dalam mendiskusikan lembar soal. Setelah selesai, setiap kelompok membahas hasil diskusinya dan memperagakan pengerjaannya di depan kelas.  

Kegiatan akhir, guru memberikan soal latihan kerja kepada setiap siswa. Siswa mengerjakan soal latihan kerja. Guru berkeliling untuk mengamati langkah siswa dalam menyelesaikan soal latihan kerja. Setelah selesai mengerjakan, soal latihan kerja beserta jawaban dari siswa dikumpulkan. Guru memberikan blangko angket motivasi kepada setiap siswa. Siswa mengisi blangko angket motivasi, setelah selesai blangko tersebut kemudian dikumpulkan ke meja guru Pembelajaran diakhiri dengan memberikan pesan kepada peserta didik agar tekun belajar di rumah dan gemar membaca buku

Observasi

Berdasarkan observasi terhadap 2 siswa selama kegiatan pembelajaran pada materi operasi pengurangan bilangan bulat, siswa telah mempunyai perhatian yang baik/aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, dan mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang baik terhadap pelajaran.  

Selain itu terdapat 7 siswa yang mempunyai perhatian cukup aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru, dan mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang cukup baik terhadap pelajaran.  .

Refleksi

  Terdapat 7 siswa telah mempunyai perhatian yang baik/aktif dalam mendengarkan penjelasan guru, aktif dalam menjawab pertanyaan guru, dan aktif untuk mengajukan pertanyaan kepada guru dalam setiap kegiatan, sehingga siswa tersebut memiliki minat yang baik terhadap pelajaran. Dengan adanya minat yang baik tersebut, siswa memiliki kepercayaan diri yang baik, memiliki kelengkapan catatan yang baik, memiliki keberanian yang baik/tinggi, dan memiliki dorongan untuk mengerjakan tugas dengan baik.

Dengan demikian siswa berkesulitan belajar yang memiliki motivasi baik sebanyak 7 siswa (77,78%). Sedangkan motivasi belajar cukup baik sebanyak 2 siswa (22,22%). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa berkesulitan belajar telah baik atau meningkat. Hasil angket motivasi siswa dari lembar angket, diperoleh data sebagai berikut.

Data Peningkatan Motivasi pada Siklus I

NoSiswaSiklus I Nilai

1 A 32 Cukup Baik2 B 37 Cukup Baik3 C 33 Cukup Baik4 D 36 Cukup Baik5 E 37 Cukup Baik6 F 39 Cukup Baik7 G 34 Cukup Baik8 H 39 Cukup Baik9 I 33 Cukup Baik

Keterangan:

Skala Penilaian:

51 – 60         = Sangat Baik (SB)

41 – 50         = Baik (B)

31 – 40         = Cukup Baik  (CB)

Page 11: Contoh Ptk Sd

21 – 30         = Kurang Baik (KB)

11 – 20         = Sangat Kurang Baik (SKB)

00 – 10        = Sangat Sangat Kurang Baik (SSKB)

Tindakan Siklus II

No Siswa Sesudah SiklusKetuntasanya tdk

1 A 75 V -2 B 70 V -3 C 80 V -4 D 100                 V-5 E 80 V -6 F 70 V -7 G 85 V -8 H 100 V -9 I 75 V -Jumlah 735Rata-rata 81,67

 

Data Peningkatan Motivasi pada Siklus II

NoSiswaSiklus INilai1 A 43  Baik2 B 47 Baik3 C 43 Baik4 D 46  Baik5 E 47 Baik6 F 43  Baik7 G 44  Baik8 H 42 Baik9 I 43  Baik

Keterangan:

Skala Penilaian:

51 – 60         = Sangat Baik (SB)

41 – 50         = Baik (B)

31 – 40         = Cukup Baik  (CB)

21 – 30         = Kurang Baik (KB)

11 – 20         = Sangat Kurang Baik (SKB)

00 – 10        = Sangat Sangat Kurang Baik (SSKB)

Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil angket motivasi dan hasil belajar siswa berkesulitan belajar dapat dilihat adanya peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran, peningkatan motivasi belajar siswa berkesulitan belajar serta peningkatan hasil belajar bagi siswa berkesulitan belajar Matematika di kelas V SD Negeri Pengkol 01 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

Page 12: Contoh Ptk Sd

Peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran, diantaranya: 1) Siswa lebih aktif dalam mendengarkan penjelasan guru; 2) Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru; 3) Siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengerjakan tugas/LKS; 4) Percaya diri dari siswa lebih tinggi; 5) Kelengkapan catatan siswa cukup lengkap; 6) Siswa cukup aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru; 7) Minat siswa untuk belajar lebih tinggi; 8) Keberanian siswa dalam pembelajaran lebih meningkat

Motivasi siswa berkesulitan belajar sebelum diadakan tindakan, siswa yang memiliki kategori sangat kurang sebanyak 2 siswa atau 22,22%, kategori kurang baik sebanyak 7 siswa atau 77,78%. Sesudah diadakan tindakan pada siklus I, siswa yang memiliki kategori cukup baik sebanyak 9 siswa atau 100% dari 9 siswa berkesulitan belajar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan penerapan metode PQ4R bagi siswa berkesulitan belajar matematika di kelas V SD Negeri Pengkol 01, dapat disimpulkan

1. Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri Pengkol 01 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012/2013.

2. Penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika bagi siswa berkesulitan belajar di kelas V SDN Pengkol 01 Nguter Kabupaten  Sukoharjo  Tahun 2012/2013

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

Bagi Sekolah, hendaknya memberikan bantuan/perlakuan khusus bagi peserta didik kurang siap yaitu dengan pemberian bimbingan belajar sebagai contoh dengan penerapan metode PQ4R. Sekolah hendaknya juga mengupayakan pengadaan media pembelajaran/alat peraga pada mata pelajaran lainnya, agar dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya mata pelajaran Matematika terutama pada penanaman konsep pada siswa.  Bagi Guru sebagai program pembimbing diharapkan dapat merancang program sesuai karakteristik individu siswa, sehingga setiap siswa memperoleh layanan yang tepat. Serta mengoptimalkan penggunaan multi metode, media, penggunaan strategi pembelajaran yang bervariatif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa baik dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

DAFTAR PUSTAKA.

Erwin Roosilawati. 2002. Aritmatika. Semarang: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Balai Penataran Guru.

Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marpaung Y. 2004. Implementasi KBK dalam pembelajaran Matematika di Sekolah: Seminar Nasional Pembelajaran Matematika dan Sains dalam Era Global. Universitas Sanita Dharma.

Mukhtar & Rusmini. 2003. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: Fila Mulia Sejahtera.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nana Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Page 13: Contoh Ptk Sd

Rusda Koto Sutadi dkk, 1996. Belajar dan Pembelajaran: IKIP Semarang.

Sardiman AM. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Sarwidji Suwandi & Madyo Ekosusilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta

Tim Dinas P dan K Kabupaten Karanganyar. 2007. Bilangan Asli, Cacah, dan Bulat: Dinas  P dan K Kabupaten Karanganyar.

Biodata

Nama                         :  WINARTI   ”GUGUS MERAUKE”

Tgl Lahir                 :  Karang Anyar, 29 Pebruari 1988        

Pekerjaan                :  Guru Kelas

Pangkat/Gol                :  Pengatur Muda  II/b

Instansi                :  SD Negeri Pengkol 01  (GUGUS  MERAUKE)

   Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo

Telp                        : 081393201637

 

Bermula dari titik pangkal nol dan menghadap ke kanan:

  Positif                maju

Bilangan                  Negatif                mundur

  Nol                        diam        

Guru:

Belum menerapkan metode PQ3R

Siswa:

Prestasi belajar rendah

dan motivasi rendah

Kondisi Awal

Siklus I

Tercapainya Prestasi belajar siswa ≥ 60 yaitu 50% dan tercapainya motivasi kategori baik 50%

Dalam pembelajaran, guru  menerapkan metode PQ3R dengan garis bilangan, maju mundur, gambar mobil, kerja kelompok

Tindakan I

Dalam pembelajaran, guru  menerapkan metode PQ3R dengan garis bilangan, maju mundur, gambar mobil berwarna, kapur berwarna, kerja kelompok, tugas.

Tindakan II

Page 14: Contoh Ptk Sd

(Perbaikan)

Siklus II (Perbaikan)

Tercapainya Prestasi belajar siswa ≥ 60   yaitu 100% dan tercapainya motivasi kategori motivasi baik 75%

Dengan menerapkan metode PQ3R dapat meningkatkan motivasi siswa berkesulitan belajar pada pelajaran Matematika

Kondisi Akhir

Dengan menerapkan metode PQ4R  dapat meningkatkan motivasi dan prestasi  belajar Matematika bagi siswa berkesulitan belajar

Siklus II

Siklus I

RP

p

O

T

R

p

O

T

R

Page 15: Contoh Ptk Sd

CONTOH PTK MATEMATIKA KELAS V

 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara garis besar, materi pelajaran Matematika di kelas V sekolah dasar dapat

digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu bilangan, geomitri dan pengukuran. Materi bilangan,

peserta didik dituntut mampu melakukan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Sedangkan materi pembelajaran geometri dan

pengukuran, peserta didik dituntut mampu menghitung jarak, waktu, berat, luas volum, dan sifat-

sifat bangun datar.

Prestasi belajar peserta didik kelas V SD 03 Tumbang Titi dalam mengikuti

pembelajaran Matematika rendah. Banyak materi pembelajaran yang belum dapat dicapai secara

tuntas. Konsep materi pelajaran bangun datar belum dikuasai secara mendalam. Peserta didik

merasa berkesulitan dalam menghitung luas dan menentukan sifat-sifat bangun datar.

Di samping itu, guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pelajaran tentang bangun datar. Sering terjadi anggapan oleh guru bahwa materi yang diajarkan sangat mudah sehingga penyajian materi pelajaran bangun datar cukup hanya dengan cerita. Peserta didik hanya sebagai pendengar. Peserta didik pasif, kurang tertarik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Materi pembelajaran disampaikan secara abstrak.

Banyak upaya untuk mengatasi kendala yang ada. Salah satu usaha untuk mengatasi

berbagai kesulitan pembelajaran dengan materi pelajaran bangun datar di kelas V adalah model

pembelajaran STAD dengan menggunakan alat bantu MBDW (Model Bangun Datar Warna-

warni). Model-model bangun datar tersebut merupakan upaya konkritisasi dari bentuk abstrak

bangun datar. Dengan alat bantu model bangun datar tersebut, peserta didik dapat menyerap

materi pelajaran dari guru sesuai dengan perkembangan daya nalarnya.

Page 16: Contoh Ptk Sd

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian dapat dirumuskan,

sebagai berikut.

1. Apakah pembelajaran dengan metode STAD dan alat bantu MBDW menyenangkan?

2. Apakah pembelajaran dengan metode STAD dan alat bantu MBDW efektif?

C. Tujuan

Penelitian tentang pembelajaran bangun datar dengan alat bantu model bangun datar

ini bertujuan, sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran bahwa dengan metode STAD dan alat bantu

MBDW menyenangkan.

2. Mendeskripsikan efektivitas pembelajaran dengan metode STAD dan alat bantu MBDW.

D. Manfaat

Manfaat dari hasil penelitian ini, sebagai berikut.

1. Bagi guru

a. Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga proses dan hasil dari

pembelajaran mengalami peningkatan.

b. Sebagai wahana dalam peningkatan profesionalitas guru karena mampu menilai dan

memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

c. Sebagai wahana penumbuhan rasa percaya diri bagi guru.

2. Bagi peserta didik

a. Peserta didik meningkatkan prestasi belajarnya.

b. Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang menarik.

Page 17: Contoh Ptk Sd

3. Bagi sekolah

a. Memiliki guru yang profesional dalam mengelola pembelajaran di depan kelas.

b. Sekolah dapat berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Page 18: Contoh Ptk Sd

BAB II

 

KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoretis

1.      Pengertian bangun datar

Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung

(Imam Roji, 1997)

Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu

panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan

Mohamad Rohmad, 1996)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua

demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.

2.      Jenis bangun datar dan sifat-sifatnya

Bangun datar di kelas V SD terdiri atas persegi panjang, persegi, segitiga, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran (Julius Hambali, Siskandar, dan

Mohamad Rohmad, 1996). Uraian lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar disarikan, sebagai

berikut.

1.     

4 Persegi panjang panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan 4 sudut yang sama besar, yaitu sudut siku-siku. Diagonalnya sama panjang dan saling memotong sama panjang sehingga membagi dua sama panjang.

2.      Segitiga memiliki berbagai jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku,

segitiga sembarang, dan segitiga lancip. Segi tiga memiliki 3 sudut dan 3 buah sisi.

3.      Trapesium memiliki sepasang sisi yang sejajar. Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara

sisi sejajar pada trapesium adalah 1800.

4.      Jajaran Genajang memiliki sisi yang berhadapan sejajar sama panjang, sudut yang berhadapan

sama besar. Kedua diagonalnya saling membagi sama panjang.

5.      Belah ketupat memiliki empat sisi sama panjang, kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri,

sudut yang berhadapan sama besar, diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.

Page 19: Contoh Ptk Sd

6.      Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri, memiliki dua pasang sisi yang sama panjang,

terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama besar.

7.      Lingkaran memiliki sebuah titik pusat, memiliki garis tengah yang panjangnya dua kali jari-jari,

banyak sumbu simetri lingkaran tidak terbatas.

3.      Teknik dan Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran materi pelajaran bangun datar adalah STAD

(Student Teams Achivement Divisions). STAD merupakan metode pembelajaran yang

dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas John Hopkins. Secara garis besar, langkah-

langkah pelaksanaan metode STAD adalah peserta didik di dalam kelas dibentuk tim, masing-

masing 4-5 anggota kelompok. Tiap tim menggunakan lembar kerja, dan kemudian tanya jawab

atau diskusi untuk saling membantu. Secara periodik guru memantau perkembangan tim atau

individu. Tim atau individu yang telah mencapai kriteria tertentu diberi penghargaan (Nurhadi,

Yasin, dan Senduk:2003)

4.      Alat Pembelajaran

Alat yang digunakan adalah model bangun datar, persegi panjang, persegi, belah ketupat,

segitiga, terapesium, jajaran genjang, layang-layang, dan lingkaran.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajarn bangun datar harus dengan menggunakan alat bantu model bangun datar. Alat

bantu model bangun datar warna-warni merupakan bentuk bangun datar dengan memberi warna-

warna yang berbeda pada bagian-bagian (unsur) bangun datar yang memiliki karakter khusus.

Dengan bangun datar warna-warni tersebut merupakan upaya mengarahkan peserta didik untuk

berpikir konkrit. Belajar secara konkrit lebih menyenangkan, mengaktifkan, dan mudah

dipahami.

C. Hipotesis Tindakan

Page 20: Contoh Ptk Sd

Hipotesis penelitian tindakan ini, sebagai berikut,

1.                 Pembelajaran materi pelajaran bangun datar dengan alat bantu MBDW (Model Bangun Datar

Warna-warni) menyenangkan.

2.                 Proses pembelajaran metode STAD dengan alat bantu model bangun datar warna-warni efektif.

Page 21: Contoh Ptk Sd

BAB III

 PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Setting Penelitian

Tempat : SDN 03 Tumbang Titi

Waktu : Penelitian dimulai bulan Juli 2012 - Desember 2012

B. Subjek Penelitian

Peserta didik kelas V SDN 03 Tumbang Titi berjumlah 38 orang peserta didik tahun pelajaran

2012/2013.

C. Sumber Data

1.      Hasil tes siklus I kompetensi dasar; mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

2.      Hasil tes siklus II kompetensi dasar; menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun

datar.

3.      Hasil angket pengamatan proses pembelajaran siklus I dan II.

D. Indikator Kinerja

Pembelajaran dianggap efektif jika telah memenuhi ketuntasan individual 65% dan ketuntasan

klasikal 75%. Diharapkan hasil meningkat pada tes siklus ke II menjadi 80% secara klasikal.

E. Instrumen Penelitian

1.     

8 MBDW

2.      Lembar pengamatan

3.      Lembar Evaluasi

Page 22: Contoh Ptk Sd

F. Tindakan

Siklus 1

1.      Perencanaan

a.       Pedoman Guru

1)      menentukan kompetensi dasar

2)      merencanakan metode/pendekatan

3)      menentukan kelompok diskusi

4)      menyusun skenario pembelajaran

5)      menyiapkan sumber materi

6)      menyusun LKS

7)      menyusun lembar observasi

8)      menyusun perencanaan pemantauan individual maupun kelompok

9)      menyusun soal evaluasi

b.      Pedoman Peserta didik

1)      memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta didik

2)      mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk

3)      melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok

4)      mengerjakan soal evaluasi

2.      Tindakan

Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.

3.      Pengamatan

a.       Pengamatan proses pembelajaran secara kolaborator dengan lembar observasi

b.      Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan.

4.      Refleksi

a.       Mengevaluasi tindakan siklus I

b.      Mendiskusikan hasil evaluasi siklus I dengan kolaborator

c.       Memperbaiki pelaksanaan untuk siklus berikutnya.

Siklus 2

1.      Perencanaan

Page 23: Contoh Ptk Sd

a.       Pedoman Guru

1)      pemantauan individual/kelompok

2)      pendampingan pada kelompok-kelompok tertentu

3)      menyusun skenario pembelajaran

4)      menyusun LKS

5)      Menyusun pemantauan individual dan klasikal

6)      menyusun soal evaluasi

b.      Pedoman Peserta didik

1)      memperhatikan pejelasan guru tentang cara kerja peserta didik

2)      mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai petunjuk

3)      melaporkan hasil diskusi/kerja kelompok

4)      mengerjakan soal evaluasi

2.      Tindakan

Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.

3.      Pengamatan

a.       Pengamatan proses pembelajaran secara kolaborator dengan lembar observasi

b.      Menilai hasil pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar dengan soal tes yang telah disediakan.

4.      Refleksi

a.       Mengevaluasi tindakan siklus II

b.      Mendiskusikan hasil evaluasi siklus II dengan kolaborator

c.       Menyimpulkan pelaksanaan tindakan dari hasil 2 siklus

G. Analisis Data

Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif.

Page 24: Contoh Ptk Sd

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.   

 Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan dua siklus, dengan hasil tindakan berupa hasil pengamatan proses

pembelajaran dan hasil belajar Matematika, kompetensi dasar mengidentifikasikan sifat-sifat

bangun datar, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sebagai berikut:

Siklus 1

Hasil pengamatan kolaborator terhadap proses pembelajaran pada siklus 1 ditunjukkan tabel 1

berikut ini.

Tabel 1. Rambu-rambu Pengamatan Proses Pembelajaran

No Aspek Pengamatan Skor Jml1 2 3 4

1 Kesungguhan selama mengikuti pelajaran

2 Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok

3 Keceriaan dalam mengikuti pelajaran

4 Kerjasama dalam kelompok

5 Kompetisi antarkelompok diskusi

Berdasarkan indikator pengamatan tersebut, tiga orang pengamat mengamati proses

pembelajaran Matematika. Hasil pengamatan berupa nilai. Nilai tersebut selanjutnya

dirata-rata dan direkap sebagaimana pada tabel berikut.

 

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran siklus 1

No Aspek Pengamatan Pengamat Jml R1 2 3

1

Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

16 16 15 47 15,67

12 

Page 25: Contoh Ptk Sd

Berdasarkan data tersebut dapat ditunjukkan persentase hasil pengamatan setelah

direkapitulasi dari tiga pengamat, yakni seperti tabel berikut.

Tabel 3. Persentase Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus 1No Aspek Persentase Kriteria

1

Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

78,33% Amat Baik

Perolehah persentase dihitung berdasarkan perbandingan skor maksimal dengan skor

yang diperoleh dari pengamatan. Perhitungannya sebagai berikut.

(Skor Hasil : Skor Maksimal) x 100% = Persentase Pengamatan. Berikut ini disajikan

besar persentase interval masing-masing kriteria.

1. 1% - 25%: kurang

2. 26% - 50%: cukup

3. 51% - 75%: baik

4. 76% - 100%: amat baik

Data hasil evaluasi pembelajaran siklus 1 disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I

No Rentang Nilai Jumlah Persentase Kriteria

1 < 65 2 5,26% Tidak tuntas

2 65 – 74 9 23,68% Tuntas

3 75 - 84 17 44,74% Tuntas

4 ≥ 85 10 26,32% Tuntas

Jumlah 38 100% Rata-rata 81,58%

Tingkat perbandingan perolehan hasil evaluasi masing-masing rentang, lebih jelas disajikan

gambar berikut.

Gambar 1 Diagram Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus I

Page 26: Contoh Ptk Sd

 

Siklus 2

Berdasarkan indikator pengamatan dari tiga orang pengamat kolaborator mengamati

proses pembelajaran Matematika. Hasil pengamatan berupa nilai. Nilai tersebut

selanjutnya dirata-rata dan direkap sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 5. Data Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran siklus 2

No Aspek Pengamatan Pengamat Jml R1 2 3

1

Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

18 18 17 53 17,67

Page 27: Contoh Ptk Sd

Berdasarkan data tersebut dapat ditunjukkan persentase hasil pengamatan setelah

direkapitulasi dari tiga pengamat, yakni seperti tabel berikut.

Tabel 6. Persentase Hasil Pengamatan Pembelajaran Siklus 2No Aspek Persentase Kriteria

1

Keaktifan dan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

88,33% Amat Baik

Perolehah persentase dihitung berdasarkan perbandingan skor maksimal dengan skor

yang diperoleh dari pengamatan. Perhitungannya sebagai berikut.

(Skor Hasil : Skor Maksimal) x 100% = Persentase Pengamatan. Berikut ini disajikan

besar persentase interval masing-masing kriteria.

1. 1% - 25%: kurang

2. 26% - 50%: cukup

3. 51% - 75%: baik

4. 76% - 100%: amat baik

Data hasil evaluasi pembelajaran siklus 2 disajikan Sebagai berikut.

Tabel 7. Rentang Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus 2

No Rentang Nilai Jumlah Persentase Kriteria

1 < 65 1 2,63% Tidak tuntas

2 65 – 74 6 15,79% Tuntas

3 75 - 84 15 39,47% Tuntas

4 ≥ 85 16 42,11% Tuntas

Jumlah 38 100% Rata-rata 86,32%

Tingkat perbandingan perolehan hasil evaluasi masing-masing rentang, lebih jelas ditunjukkan

gambar berikut ini.

Gambar 2. Diagram Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus II

Page 28: Contoh Ptk Sd

 

B.     Pembahasan

Siklus 1

Perencanaan

Pada siklus 1 guru memberi penegasan tentang konsep bangun datar, bahwa bangun datar terdiri

atas sisi, sudut, dan diagonal. Metode pembelajaran adalah STAD, untuk itu peserta didik dalam

proses pembelajaran secara berkelompok. Masing-masing kelompok berkerjasama dengan

bersungguh-sungguh. Setiap kelompok bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya.

Kelompok-kelompok belajar tersebut bersaing, baik secara individual maupun secara kelompok.

Tindakan

Peserta didik belajar berdasarkan lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan LKS tersebut Peserta

didik belajar memecahkan masalah dengan alat bantu MBDW. Dengan waktu yang telah

Page 29: Contoh Ptk Sd

ditentukan, peserta didik melaporkan hasil kerja kelompoknya. Setiap anggota, mempunya

tanggung jawab yang sama untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya. Dengan demikian,

masing-masing kelompok memiliki tanggung jawab terhadap anggotanya agar mampu

memecahkan masalah dalam diskusi, agar kelompok belajarnya dapat unggul dalam persaingan.

Pada akhir pertemuan, peserta didik secara individu mengerjakan evaluasi.

Pengamatan

Berdasarkan pengamatan guru secara kolaborator, tampak bahwa peserta didik yang bodoh

cenderung pasif dan peserta didik yang pintar cenderung mendominasi kelompok diskusi. Secara

keseluruhan, skor pengamatan dapat dijelaskan bahwa kesungguhan dan keaktifan masing-

masing skor 9, keceriaan dan kompetisi antarkelompok dengan skor 10, dan kerja sama

memperoleh skor terendah, yakni 8, sehingga diperoleh jumlah skor 46 dengan rata-rata skor

15,33. Persentase ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 78,33%,

dengan demikian kriteria proses pembelajaran amat baik.

Hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran diperoleh data bahwa dari 38 peserta didik, ada 2

anak dinyatakan belum tuntas, 36 anak dinyatakan telah tuntas. Peserta didik yang memperoleh

nilai lebih dari 85 ada 10 anak. Secara klasikal, tingkat ketuntasan minimal yang telah ditentukan

75% telah dapat dicapai, yakni 81,58%.

Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru dengan kolaborator, yakni menyepakati adanya pendampingan

kelompok-kelompok diskusi yang di dalamnya terdapat peserta didik yang masih belum mampu

secara aktif mengikuti proses pembelajaran. Serta adanya kontrol individu selama proses

pembelajaran berjalan.

Siklus 2

Perencanaan

Perencanaan sesuai dengan siklus 1 dengan menambah pendampingan terhadap kelompok yang

terdapat peserta didik yang kurang dapat mengikuti kerja kelompok secara baik. Guru memberi

pancingan-pancingan berupa pertanyaan-pertanyaan atau penjelasan-penjelasan yang mengarah

Page 30: Contoh Ptk Sd

pada materi pelajaran. Pertanyan-pertanyaan tersebut sekaligus sebagai kontrol individual

maupun melompok.

Tindakan

Pelaksanaan siklus 2 merupakan kelanjutan dari siklus 1. Dari dua siklus tersebut ada tiga kali

pertemuan. Materi siklus pertama yang belum dikuasai oleh peserta didik secara mendalam

dibahas ulang, baru kemudian disajikan materi selanjutnya. Sedangkan utuk pertemuan 2, pada

akhir pertemuan dilaksanakan evaluasi. Evaluasi tersebut untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran peserta didik.

Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan guru secara kolaborator, suasana proses pembelajaran siklus 2 ada

peningkatan. Proses pembelajaran berjalan lebih aktif daripada pembelajaran siklus 1.

Kesungguhan memperoleh skor 11, keaktifan dan kerjasama skor 9, keceriaan dan kompetisi

antarkelompok belajar skor 12.

Dengan adanya penghargaan terhadap kelompok yang paling berhasil, ternyata dapat berdampak

pada peningkatan usaha untuk dapat menjadi kelompok yang terbaik. Jumlah skor keseluruhan

53 dengan rata-rata skor 17,67. Persentase ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran 88,33%, dengan demikian kriteria proses pembelajaran mengalami peningkatan

dengan kriteria amat baik.

Hasil evaluasi pada akhir proses pembelajaran diperoleh data bahwa dari 38 peserta didik, ada 1

anak dinyatakan belum tuntas, 37 anak dinyatakan telah tuntas. Peserta didik yang memperoleh

nilai lebih dari 85 ada 16 anak. Secara klasikal, tingkat ketuntasan minimal yang telah ditentukan

80% telah dapat dicapai, yakni 86,32%.

Refleksi

Refleksi guru dan pengamat kolaborater sepakat bahwa hasil belajar cukup signifikan, tujuan

tercapai, efektivitas tindakan pembelajaran pada siklus 2 tinggi. Pendampingan terhadap peserta

didik yang kurang dapat bekerja secara kelompok dan kontrol individual secara

berkelangsungan sangat diperlukan.

Page 31: Contoh Ptk Sd
Page 32: Contoh Ptk Sd

BAB VPENUTUP

  

C.    Kesimpulan

Berdasarkan perolehan hasil pengamatan dan hasil evaluasi siklus 1 dan siklus 2 dapat

dikemukakan bahwa,

1.      Proses pembelajaran dengan metode STAD dan alat bantu MBDW ternyata menyenangkan.

Keaktifan peserta didik ditunjukkan dengan skor nilai pengamatan 78,33% dan 88,33% kriteria

amat baik.

2.      Dengan metode STAD dan alat bantu belajar MBDW efektivitas pembelajaran tinggi, indikator

kerja yang diharapkan dapat dipenuhi, rata-rata perolehan nilai dari siklus 1 dan siklus 2

berturut-turut mengalami peningkatan yaitu ari 81,58% meningkat menjadi 86, 32%, secara

individual tingga 1 orang anak yang belum tuntas, secara klasikal telah dinyatakan tuntas dengan

indikator kerja 80%.

D.    Saran

Metode STAD dengan alat bantu MBDW efektif membantu peserta didik dalam memecahkan

masalah pembelajaran Matematika. Akan tetapi, sering terjadi monopoli dari salah satu peserta

didik pada kelompok belajar. Untuk menghindari hal tersebut disarankan

1.     

22 Masing-masing kelompok hendaknya tidak hanya 1 alat bantu MBDW,

2.      Mengingat pembuatan alat bantu MBDW membutuhkan biaya, hendaknya ada anggaran dana

dari sekolah,

3.      Pembelajaran dengan alat bantu serupa hendaknya perlu dikembangkan pada mata pelajaran

yang lain.

Page 33: Contoh Ptk Sd

DAFTAR PUSTAKA

Imam Roji. 1997. Materi Penataran Guru Pemandu Matematika. Semarang: Proyek SD Jateng

Julius Hambali, Iskandar, dan Mohamad Rohmad. 1996. Materi Pokok Matematika Modul 1 – 9. Jakarta: Universitas Terbuka

Nurhadi, Yasin B., dan Senduk GS. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Tingkat SD dan MI. Jakarta: Depdiknas

Page 34: Contoh Ptk Sd

A. BIODATA

1. Nama : YUDIANDA

2. NIP/NIGB/NIY *)

3. Jabatan  : GURU

4. Pangkat/gol. Ruang  : 

5. Tempat dan tanggal lahir  : SAMBAS, 6 MARET 1975

6. Jenis kelamin  : LAKI-LAKI

7. Agama  : ISLAM

8. Mata Pelajaran yang diajarkan  : MATEMATIKA

9. Masa kerja guru **)  : 3 TAHUN

10. Judul naskah lomba  :

11. Pendidikan terakhir  : S1

12. Fakultas/jurusan  : FKIP/PBSI

13. Status perkawinan Kawin/belum kawin ***)

14. Sekolah 1.      Nama sekolah

2.      Jalan

3.      Kelurahan/ Desa

4.      Kecamatan

5.      Kabupaten

6.      Propinsi

7.      Kode pos

8.      Telepon

  : SDN 03 TUMBANG TITI: UTI USMAN NO.31:TUMBANG TITI: TUMBANG TITI:KETAPANG: KALIMANTAN BARAT : 78874:

15. Alamat rumah 9.      Jalan

10.  Kelurahan/ Desa

11.  Kecamatan

12.  Kabupaten

13.  Propinsi

14.  Kode pos

15.  Telepon

16.  No. Hp

  : UTI USMAN: TUMBANG TITI: TUMBANG TITI: KETAPANG: KALIMANTAN BARAT :78874:: 08157967057

16. Prestasi dan Keberhasilan yang pernah dicapai ****)

17.  ...

18.  ...

19.  ...

Page 35: Contoh Ptk Sd

20.  ...

17. Lomba Keberhasilan Guru yang pernah diikuti

B.  

Pulosaren, 27 Agustus 2008Mengetahui:Kepala Sekolah, Peserta Lomba,

YAKOB RIYANTO, A.Ma.PdYUDIANDA NIP195504081981031008

Page 36: Contoh Ptk Sd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : MatematikaKelas/ Semester : V / GenapAlokasi : 2 X Pertemuan ( 4 x 35 Menit)

Standar Kompetensi : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.Kompentensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

I. Tujuan

1.       Menyebutkan sifat bangun datar sederhana.2.       Membedakan sifat-sifat antarbangun datar.3.       Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sifat bangun datar.

II. Materi Ajar : Sifat-sifat bangun datar sederhana

III. Metode Pengajaran : Metode Students Teams Achivement Devisions (STAD)

IV. Langkah Pembelajaran A.   Kegiatan awal : Penjelasan tentang konsep bangun datarB.    Kegiatan inti : Peserta didik berdiskusi tentang sifat-sifat bangun datar dengan alat bantu MBDW

pada tim belajarnya C.   Kegiatan akhir : Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan membuat kesimpulan

V.      Sumber Belajar Buku-buku paket dan lingkungan sekitarMBDW (Model Bangun Datar Warna-warni)

VI. Penilaian : Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompokBentuk instrument : Format pengamatan, naskah soal

Page 37: Contoh Ptk Sd

Tabel 8. Rekap Hasil Pengamatan Siklus I

No Aspek Pengamatan Pengamat JmlI II III

1 Kesungguhan selama mengikuti pelajaran

3 3 3 9

2 Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok

3 3 3 9

3 Keceriaan dalam mengikuti pelajaran 3 3 3 9

4 Kerjasama dalam kelompok 3 3 3 9

5 Kompetisi antarkelompok diskusi 4 4 3 11

Jumlah 16 16 15 47

Pengamat I

SuhartoNIP 131167053

Pengamat II

Sa,roniNIP 131796443

PengamAt III

Indah FifianiNIP ………………….

Page 38: Contoh Ptk Sd

Tabel 9. Rekap Hasil Pengamatan Siklus II

No Aspek Pengamatan Pengamat JmlI II III

1 Kesungguhan selama mengikuti pelajaran

4 4 3 11

2 Keaktifan mengemukakan pendapat dalam mengikuti diskusi kelompok

3 3 3 9

3 Keceriaan dalam mengikuti pelajaran 4 4 4 12

4 Kerjasama dalam kelompok 3 3 3 9

5 Kompetisi antarkelompok diskusi 4 4 4 12

Jumlah 18 18 17 53

Pengamat I

SuhartoNIP 131167053

Pengamat II

Sa,roniNIP 131796443

Pengamat III

Indah FifianiNIP ………………….

Page 39: Contoh Ptk Sd

Tabel 10. Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus I

No Induk Nama Nilai Ket

1 2190 Mustamil 57,142 2201 Sri Wahyu Ningsih 80,003 2238 Ahmad Sudin 80,004 2239 Abu Hanifah 80,005 2240 Ahmad Sahida 80,006 2241 Ambar Wati 71,437 2242 Anisatul Khusniyah 82,868 2243 Butuk Turah 71,439 2247 Fatkhul Khorib 68,1710 2249 Fatkhul Anas 82,8611 2251 Fina Yuliana 10012 2252 Giyanti 71,4313 2255 Isman 82,8614 2256 Isman 94,2815 2258 Istimuhimatun 65,7116 2259 Lina Astina 82,8617 2345 Didik Kurniawan 65,7218 2124 Fatkhul Rohman 82,7619 2157 Ismawati 91,4320 2174 Wahyuni 68,5721 2178 Andri Ismoyo 82,4322 2263 Mufidin 10023 2264 Miftakhul Imam 82,8624 2267 Mubasirun 10025 2268 Maulana Wahyu Slamet 10026 2271 Muarifah 65,7127 2273 Nailil Amiroh 10028 2274 Nafisatul Karimah 10029 2275 Nurul Muarif 82,8630 2279 Wahyu Ningsih 82,4331 2280 Slamet 8032 2282 Susiyanti 71,4333 2287 Tego Eman Sumarah 91,4334 2292 Yudani 8035 2293 Yasto 57,1436 2295 Yuli Ambarwati 82,8637 2296 Zedatul Mukhanifah 10038 2175 Widodo 80

Penilai 2

SuhartoNIP 131167053

Penilai 1

Tugimin, S.PdNIP 131991060

Page 40: Contoh Ptk Sd

Tabel 11. Nilai Evaluasi Pembelajaran Siklus 2

No Induk Nama Nilai Ket

1 2190 Mustamil 60,142 2201 Sri Wahyu Ningsih 1003 2238 Ahmad Sudin 82,864 2239 Abu Hanifah 1005 2240 Ahmad Sahida 1006 2241 Ambar Wati 82,867 2242 Anisatul Khusniyah 1008 2243 Butuk Turah 1009 2247 Fatkhul Khorib 82,8610 2249 Fatkhul Anas 10011 2251 Fina Yuliana 10012 2252 Giyanti 77,1413 2255 Isman 91,4314 2256 Isman 10015 2258 Istimuhimatun 83,7116 2259 Lina Astina 82,4317 2345 Didik Kurniawan 82,4318 2124 Fatkhul Rohman 10019 2157 Ismawati 66,4320 2174 Wahyuni 68,8621 2178 Andri Ismoyo 10022 2263 Mufidin 91,4323 2264 Miftakhul Imam 82,8624 2267 Mubasirun 10025 2268 Maulana Wahyu Slamet 10026 2271 Muarifah 73,4327 2273 Nailil Amiroh 10028 2274 Nafisatul Karimah 10029 2275 Nurul Muarif 82,7130 2279 Wahyu Ningsih 83,7131 2280 Slamet 83,7132 2282 Susiyanti 73,4333 2287 Tego Eman Sumarah 83,7134 2292 Yudani 83,7135 2293 Yasto 73,4336 2295 Yuli Ambarwati 82,4337 2296 Zedatul Mukhanifah 82,4338 2175 Widodo 83,71

Penilai 2

SuhartoNIP 131167053

Penilai 1

Tugimin, S.PdNIP 131991060

Page 41: Contoh Ptk Sd

DAFTAR ISI

   HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

D. Manfaat ........................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoretis ............................................................................................... 4

B. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 6

C. Hipoteses Tindakan ......................................................................................... 7

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Setting Penelitian ............................................................................................ 8

B. Subjek penelitian ............................................................................................. 8

C. Sumber Data ................................................................................................... 8

D. Indikator Kinerja ............................................................................................. 8

E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 8

iv F. Tindakan 9 G. Analisis Data ................................................................................................... 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 12

B. Pembahasan ..................................................................................................... 17

BAB V PENUTUP

Page 42: Contoh Ptk Sd

A. Simpulan ......................................................................................................... 22

B. Saran ............................................................................................................... 22

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

Page 43: Contoh Ptk Sd

 KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan karunia-Nya sehingga laporan penelitian tindakan kelas ini dapat diselesaikan. Penelitian ini saya lakukan di kelas VI SDN 03 Tumbang Titi Kecamatan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang tahun pelajaran 20011/2012. Penelitian ini merupakan salah satu upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian tindakan kelas ini sulit diselesaikan apabila tanpa dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada:

1.      Kepala UPT Dinas Pendiikan Kecamatan Tumbang Titi yang telah memberi berbagai kemudahan berbagai hal sehingga terselenggaranya penelitian ini

2.      Kepala SDN 03 Tumbang Titi  yang telah membantu, memotivasi, dan memfasilitasi sehingga penelitian ini selesai.3.      Teman-teman guru SDN 03 Tumbang Titi yang membantu dan memberi motivasi pelaksanaan penelitian.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam upaya peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran di sekolah.

 

 

TUMBANG TITI, September2012Penulis 

iii 

Page 44: Contoh Ptk Sd

Lingkarilah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang kau anggap benar!

1.      Berikut ini adalah sifat-sifat bangun datar persegi panjang, kecuali ….a.       keempat sudutnya siku-sikub.      keempat sisinya sama panjangc.       sisi yang berhadapan sejajard.      sisi yang berhadapan sama besar

2.      Sudut yang berhadapan sama besar merupakan salah satu ciri bangun datar berikut kecuali ….a.       trapesium b. segitiga c. jajargenjang d. lingkaran

3.      Sisi yang berhadapan sejajar, merupakan ciri bangun datar berikut kecuali ….

4.      Bangun tersebut memiliki sifat-sifat berikut kecuali …. 

a.       mempunyai dua pasang sisi yang berdekatan sama panjangb.      sudut yang berhadapan sama besar

c.       diagonalnya saling berpotongan tegak lurusd.      sisi yang berhadapan sejajar

5.      Berikut ini adalah bangun datar trapesium kecuali ….

6.      Bangun datar terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang kongruen kemudian diimpitkan alasnya, yaitu ….

a. belahketupat b. layang-layang c. jajargenjang d. persegi panjang

7.      Bangun datar tersebut adalah ….

 

a. jajargenjang b. belahketupat c. layang-layang d. persegipanjang

  8.      Gambar bangun datar di samping adalah ….

a. segitiga lancip b. segitiga sembarang c. segitiga siku-siku d. segitiga sama sisi

9.      Lingkaran mempunyai titik-titik … sisi.a. 1 b. 2 c. 3 d. tidak tentu

10.  Berikut ini merupakan sifat bangun datar jajargenjang, yaitu ….a.       sisi-sisinya sama panjangb.      memiliki dua sudut siku-sikuc.       diagonalnya berpotongan tegak lurusd.      sisi yang berhadapan sama panjang

Page 45: Contoh Ptk Sd

 

ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR

DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 03 

TUMBANG TITI TAHUN 2012

YUDIANDA NIM 821437999

Penelitian ini dilandasi kenyataan bahwa kemampuan pemahaman konsep bangun datar, peserta didik kelas V SDN 03 Tumbang Titi masih rendah. Peserta didik merasa kurang menarik terhadap materi yang disajikan guru. Masalahnya adalah (1) apakah pembelajaran dengan metode STAD dengan alat bantu MBDW menyenangkan? (2) Bagaimanakah efektivitas pembelajaran dengan metode STAD dengan alat bantu MBDW pada materi bangun datar? Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan metode STAD dengan alat bantu MBDW menyenangkan, dan mendeskripsikan efektivitas metode STAD dengan alat bantu MBDW dalam pembelajaran bangun datar.

Permasalahannya terpecahkan dengan teori pembelajaran motede STAD dan konsep bangun datar. Metode penelitian dengan deskreptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan tes.

Hasil yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode STAD dengan alat bantu MBDW menyenangkan. Ketuntasan belajar dapat dicapai 100%. Suasana kelas hidup. Kompetisi antarkelompok belajar terjadi sangat tinggi. Pengelolaan kelas mudah. Guru dapat memfokuskan diri dalam membantu peserta didik yang belum mampu. Dengan demikian pembelajaran dengan metode STAD dan peraga MBDW materi pelajaran bangun datar efektif dan menyenangkan.

vLAPORAN

 

  EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR

DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 03

Tumbang Titi TAHUN 2012

(Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam rangka tugas mata kuliah PTK UT)

Page 46: Contoh Ptk Sd

Oleh

Nama : YUDIANDA NIM                       : 821437999 Sekolah : SDN 03 TUMBANG TITI

CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATANTUMBANG TITIKABUPATEN KETAPANG

2012

Page 47: Contoh Ptk Sd

HALAMAN PENGESAHAN

 

  EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR

DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 03

TUMBANG TITI , KETAPANG,KALBAR TAHUN 2012

Oleh

Nama : YUDIANDA NIM                       : 821437999 Sekolah : SDN 03 TUMBANG TITI

Penelitian ini telah disetujui dan disahkan oleh Kepala SD 1 Pulosaren

Disahkan di : SDN 03 Tumbang Titi Tanggal : 27 Desember 2012

Kepala SDN 03 Tumbang Titi

Yakob Riyanto, A.Ma.Pd.NIP195504081981031008

 

ii 

Page 48: Contoh Ptk Sd

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama

NIM

Tempat/Tanggal Lahir

Pekerjaan

Judul Penelitian

:YUDIANDA

:821437999

:Sambas, 6 Maret 1975

: Guru SDN 03 Tumbang Titi

: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 03 TUMBANG TITI, KETAPANG, KALBAR TAHUN 2012

Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah digunakan oleh orang lain untuk penyelesaian studi atau diikut sertakan dalam lomba karya ilmiah.Apabila ternyata terbukti pernyataan ini tidak benar maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Pulosaren, 27 Desember 2012Yang menyatakan,

YUDIANDANIM 821437999