contoh proposal kp

40
TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FKG UNSRI PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK Oleh : JOKO SUDIRMAN NS NIM. 03081001037

Upload: rizki-yansyah

Post on 12-Aug-2015

694 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal KP

TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN PONDASI PADA

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FKG UNSRI

PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :

JOKO SUDIRMAN NS

NIM. 03081001037

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: Contoh Proposal KP

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TANDA PENGESAHAN PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK

NAMA : JOKO SUDIRMAN NS

NIM : 03081001037

JUDUL : TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN PONDASI

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN

FKG UNSRI PALEMBANG

Inderalaya, 2011

Ketua Jurusan,

Ir. Yakni Idris, MSC, MSCE

NIP. 19581211 198703 1 002

Page 3: Contoh Proposal KP

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TANDA PERSETUJUAN PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK

NAMA : JOKO SUDIRMAN NS

NIM : 03081001037

JUDUL : TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN PONDASI

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN

FKG UNSRI PALEMBANG

Inderalaya, 2011

Dosen Pembimbing,

Ir. Imron Fikri Astira, MS.

NIP. 19540224 198503 1 001

Page 4: Contoh Proposal KP

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TANDA PENGAJUAN PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK

NAMA : JONATHAN MULIA S.

NIM : 03071001107

JUDUL : TINJAUAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN DAYA

DUKUNG PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

PERKULIAHAN FKG UNSRI PALEMBANG

Inderalaya, 2010

Pemohon,

Rollan Ferancia Komaji

NIM. 03071001003

Page 5: Contoh Proposal KP

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN JUDUL LAPORAN KERJA PRAKTEK

Yang bertandatangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di

bawah ini:

Nama : JOKO SUDIRMAN NS

Nim : 03081001037

1. Sedang melaksanakan Kerja Praktek di Proyek Pembangunan Gedung Perkuliahan

Fakultas Kedokteran Gigi UNSRI.

2. Akan membuat laporan dengan judul “Tinjauan Pelaksanaan dan Perhitungan

Pondasi Pada Proyek Pembangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi

UNSRI.

Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Inderalaya, 2011

Mengetahui/Menyetujui

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Ir. Yakni Idris, MSC, MSCE

NIP. 19581211 198703 1 002

Dosen Pembimbing,

Ratna Dewi ,S.T.,M.T

NIP. 19740615 200003 2 001

Page 6: Contoh Proposal KP

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gedung Fakultas Kedokteran Gigi yang berlokasi di dekat Gedung Fakultas

Kedokteran Umum merupakan Gedung Kuliah yang diperuntukkan bagi mahasiswa

ataupun mahasiswi kedokteran gigi, pembangunan gedung perkuliahan ini bertujuan

sebagai tempat belajar mengajar bagi para mahasiswa dan dosen di Fakultas Kedokteran

Gigi.

Dari segi desain maka gedung ini hanya terdiri dari satu bangunan 3 lantai,

bangunan 3 lantai ini lah yang akan menjadi tempat perkuliahan bagi mahasiswa

Kedokteran Gigi. Sebelumnya, lokasi gedung perkuliahan kedokteran gigi terletak

dibagian belakang Universitas Sriwijaya yaitu berada di antara Gedung Lembaga

Permasyarakatan Mahasiswa dan Masjid Al-Ghazali. Jika ditinjau dari segi kapasitas

maka amat tidak memungkinkan gedung tersebut di jadikan sebagai tempat proses

belajar mengajar karena selain tempatnya yang amat jauh, gedung tersebut juga

memiliki kapasitas yang sangat kecil sementara mahasiswa-mahasiswi dari jurusan

kedokteran gigi semakin bertambah tiap tahunnya. Berdasarkan hal tersebut, maka

Rektor Universitas Sriwijaya membuat suatu kebijakan untuk membangun gedung

perkuliahan bagi fakultas kedokteran gigi guna memperlancar sistem belajar mengajar.

Secara garis besar pekerjaan struktural gedung fakultas kedokteran gigi ini terbagi

menjadi beberapa tahap yaitu proses penanaman tiang pancang, pembuatan pondasi,

pembangunan bagian struktural (kolom, pelat dan balok) dan tangga serta atap.

Struktur bawah sebagai pondasi secara umum dapat dibagi dalam dua jenis yaitu

pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi ini tergantung kepada jenis

struktur atas, apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat. Untuk

konstruksi beban ringan dan kondisi lapisan tanah permukaan cukup baik, biasanya jenis

pondasi dangkal sudah memadai. Tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya jenis

pondasi dalam adalah menjadi pilihan, dan secara umum permasalahan perencanaan

pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal. Pemilihan pondasi tidak saja tergantung

Page 7: Contoh Proposal KP

dari besarnya proyek atau beban rencana , tetapi harus lebih ditekankan kepada jenis dan

keadaan tanah dasar.

Lapisan tanah pada lokasi pembangunan Gedung Perkuliahan FKG Unsri

Palembang ini terdiri atas tanah keras berupa lempung kaku yang tipis pada bagian

permukaan dan lapisan tanah lunak berupa lempung dibagian dalam . Dengan kondisi

tanah tersebut maka daya dukung tanah rendah. Pondasi dalam atau pondasi tiang adalah

pilihan pondasi yang tepat untuk digunakan untuk menjangkau tanah keras pada bagian

dalam.Pondasi ini digunakan untuk mentransper beban pondasi ke lapisan tanah yang

dalam, dimana diharapkan dapat dicapai daya dukung yang lebih baik dari pada daya

dukung pada tanah keras yang tipis di permukaan maupun lapisan tanah lunak

setelahnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Kerja Praktek ini adalah untuk mengidentifikasi proses

pelaksanaan dan perhitungan pondasi pada suatu proyek, yaitu proyek pembangunan

Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi UNSRI

Tujuan dari Kerja Praktek pada proyek ini, antara lain:

1. Memahami prosedur pelaksanaan pekerjaan di lapangan, khususnya pekerjaan

pondasi.

2. Menganalisa perhitungan pondasi yang terdiri atas perhitungan kapasitas daya

dukung Tiang Pancang dan Perhitungan Pilecap.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Secara umum, pekerjaan pembangunan gedung perkuliahan fakultas kedokteran

gigi ini sangat luas sedangkan waktu yang diberikan untuk kerja praktek ini terbatas,

sehingga tidak memungkinkan untuk meninjau keseluruhan pelaksanaan proyek

tersebut. Untuk itu ruang lingkup penulisan laporan ini dibatasi hanya pada pelaksanaan

pekerjaan dan perhitungan pondasi yang terdiri atas perhitungan pilecap dan perhitungan

daya dukung pondasi tiang pancang pada Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi

UNSRI.

Page 8: Contoh Proposal KP

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan ini maka dibuat sistematika

penulisan laporan yang dibagi atas enam bab dengan sistematika pembahasan sebagai

berikut:

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini dibahas latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup

pembahasan, dan sistematika penulisan.

Bab II. Organisasi Pelaksana Proyek

Membahas tentang data-data umum proyek dan struktur organisasi masing-

masing unsur pelaksana proyek.

Bab III. Dasar Teori

Membahas tentang pengertian dan fungsi pondasi secara umum, pengertian,

jenis, dan perhitungan tiang pancang maupun pilecap.

Bab IV. Tinjauan Pelaksanaan Lapangan

Membahas tentang syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan, tahap pelaksanaan,

serta tinjauan pekerjaan di lapangan secara umum mengenai pelaksanaan

pekerjaan pondasi.

Bab V. Rencana Tinjauan Perhitungan

Membahas tentang perhitungan pilecap dan kapasitas dukung tiang pancang.

Page 9: Contoh Proposal KP

II. TINJAUAN PROYEK

2.1 Uraian Umum Proyek

Data proyek dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data umum dan

data teknis, yang diuraikan sebagai berikut:

2.2.1. Data Umum

Adapun data umum dari proyek ini antara lain:

1. Nama Proyek : Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi UNSRI.

2. Lokasi Proyek : Universitas Sriwijaya – Inderalaya , Sumatra Selatan

3. Pemilik Proyek : Universitas Sriwijaya

4. Alamat : Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya

5. Konsultan Perencana : PT.Pusparaya Karsa Perdana

6. Konsultan Pengawas : PT. Yodya Karya

7. Kontraktor : PT. Nindya Karya (Persero)

8. Sumber Dana : APBN UNSRI anggaran tahun 2011

9. Nilai Kontrak : Rp. 11.888.333.000,-

10. Waktu Pelaksanaan

a. Tanggal Mulai : 12 September 2011

b. Tanggal Selesai : 12 Desember 2011

2.2.2 Data Teknis

Data teknis untuk konstruksi bangunan bawah adalah sebagai berikut:

o Pondasi : Pondasi Tiang Pancang 40X40 (beton K-250) o Luas Bangunan : 3728 m2

o Sistem struktur : Beton bertulang K-250o Dinding : Batu batao Kolom, sloof, balok, ring balok : Besi D 22 mm dan Besi D 10 mmo Sengkang : Besi ø 6 – 10 mmo Konstruksi atap : Baja Ringan o Lantai : Keramik, cor, batu bata diplester.o Jumlah lantai : 3 lantaio Tinggi bangunan : Lantai 1 : ± 4.2 m

Lantai 2 : ± 4.2 mLantai 3 : ± 4.2 m

o Mutu beton : K-250o Alat Pemancangan : hammer kekuatan 3,5 ton DHJ-60

Page 10: Contoh Proposal KP

2.3 Rencana Pelaksanaan Proyek

Adapun lingkup pekerjaan yang sesuai dengan rencana pelaksanaan proyek yaitu

pekerjaan persiapan, dan pemancangan tiang pancang serta pekerjaan pilecap.

2.4 Struktur Organisasi Proyek

Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang efektif dan

efisien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya

pelaksanaan suatu proyek.

Struktur suatu organisasi juga merupakan bagian dari manajemen atau

pengelolaan suatu proyek, dimana manajemen itu sendiri adalah suatu cara pengelolaan

suatu kegiatan yang memiliki tujuan tertentu.

Secara umum, pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan suatu proyek

adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur organisasi proyek

2.4.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek adalah perorangan atau badan usaha baik swasta maupun

pemerintah yang memiliki sumber dana untuk membuat suatu bangunan dan

menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan agar dapat dibuatkannya

rancangan struktur dan rencana anggaran biayanya. Dalam proyek pembangunan

gedung perkuliahan fakultas kedokteran gigi ini, selaku pemberi tugas adalah

Owner

Universitas Sriwijaya

Konsultan Pengawas

PT. Yodya Karya

Konsultan Perencana

PT.Pusparaya Karsa Perdana

Kontraktor

PT. Nindya Karya (Persero)

Page 11: Contoh Proposal KP

Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya, yang dalam hal ini diwakili oleh Pejabat

Pembuat Komitmen Kampus Inderalaya-UNSRI.

2.4.2 Konsultan Perencana

Sebagaimana telah disebutkan di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima

pekerjaan dari pemilik proyek pada umumnya adalah tenaga-tenaga yang dipimpin

oleh arsitek atau insinyur yang dalam hal ini disebut sebagai penasehat (konsultan)

perencana. Pada proyek pembangunan gedung perkuliahan fakultas kedokteran gigi

ini yang bertindak sebagai konsultan perencana adalah PT.Pusparaya Karsa

Perdana.

2.4.3 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah perusahaan/badan hukum yang ditunjuk oleh

owner untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, selama kegiatan

pelaksanaan proyek berlangsung. Tujuannya adalah agar pelaksanaan pekerjaan

tidak menyimpang dari gambar kerja/bestek yang telah ditetapkan. Pada proyek

pembangunan gedung perkuliahan fakultas kedokteran gigi ini yang bertindak

sebagai konsultan pengawas adalah PT. Yodya Karya.

2.4.4 Kontraktor

Kontraktor adalah rekanan peserta pelelangan yang berdasarkan hasil

penelitian panitia pelelangan dan pimpinan bagian proyek dianggap paling sesuai

untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan surat penunjukan dari pimpinan bagian

proyek. Pada proyek pembangunan gedung perkuliahan fakultas kedokteran gigi ini

yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Nindya Karya (Persero).

Page 12: Contoh Proposal KP

2.5 Sistem Hubungan Kerja Unsur-unsur Pelaksana Proyek

Sistem koordinasi pengendalian proyek yang biasa digunakan di Indonesia

adalah seperti pada bagan di bawah ini:

Keterangan :

hubungan kewajiban

hubungan kerja

hubungan hak

Gambar 2.4 Sistem hubungan kerja antar unsur-unsur proyek

Dari bagan sistem hubungan kerja pelaksana proyek diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas mempunyai

ikatan kontrak. Konsultan Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan kemajuan

hasil pekerjaan kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi imbalan atas jasa

pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas.

2. Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana mempunyai

ikatan kerja kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang disarankan

oleh Pemilik Proyek, kontraktor memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam

kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

3. Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana

Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja peraturan

pelaksanaan pekerjaan. Konsultan Pengawas mempunyai tugas untuk mengawasi

pelaksanaan pekerjaan, sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan masalah-

masalah yang timbul di lapangan dengan Konsultan Pengawas.

Page 13: Contoh Proposal KP

III. DASAR TEORI

3.1 Tiang Pancang

3.2.1 Pengertian Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian struktur yang

digunakan untuk menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah

penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.

Tiang pancang berbentuk panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke

tanah yang lebih dalam. Selain itu, tiang pancang ini juga berfungsi untuk menahan

beban vertical, lateral, dan uplift.

Bahan utama dari tiang pancang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang

pancang yang terbuat dari bahan ini dipancang dengan cara dipukul, dibor, atau

didongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap. Tergantung juga

pada tipe tanah, material, dan karakteristik penyebaran beban tiang pancang

diklasifikasikan berbeda-beda.

3.2.2 Macam-macam Tiang Pancang

Cara Tiang Meneruskan Beban

1. End / Bearing Point Pile

2. Friction Pile

3. Adhesive Pile

Cara Pembuatan Tiang

1. Precast pile

2. Cast in situ / Cast in place pile

a. Tang beton tanpa kulit baja

b. Tiang beton dengan kulit baja

c. Tiang ulir

Bahan untuk Tiang

1. Tiang Kayu

2. Tiang Baja

3. Tiang Beton

4. Tiang Pancang Komposit

Cara Memancang Tiang

1. Metode Pukulan

- Drop Hammer (Blok-Pancang)

- Steam Hammer

- Diesel Hammer

2. Metode Getaran

3. Metode Semprotan Air (Jetting)

Page 14: Contoh Proposal KP

3.2.3 Kapasitas Dukung Tiang

I. Kapasitas Dukung Satu Tiang

Dalam menentukan kapasitas dukung tiang diperlukan klasifikasi tiang

dalam mendukung beban yang bekerja. Menurut Terzaghi, klasifikasi tiang

didasarkan pada pondasi tiang, yaitu:

Tiang gesek (friction pile),

Tiang lekat (cohesion pile),

Tiang mendukung di bagian ujung tiang (point/end bearing pile)

Dalam perhitungan daya dukung pondasi tiang pancang terdapat empat

metode dan rumusan, yaitu:

a) Mengunakan Formula Statis Anlisis

Penentuan Daya Dukung Tiang Pancang dengan metoda ini berdasarkan data

hasil pengujian tanah di laboratorium .Rumusannya antara lain :

- Menurut Terzaghi

Qu = (Ap(1,3C .Nc+q Nq+ B.N.a)+( ad.Cu.As)

- Menurut Mayerhof

Qu = (Ap(C .N`c+n.q Nq)+( As.Xm.N)

- Menurut Tomlinson

Qu = (Ap(C .Nc+q Nq)+(α.Cn.As+0,5Kq tan()As)

Dimana :

Ap = Luas Penampang Tiang (m2)

As = Luas Selimut Tiang (m2)

C = Kohesi pada tanah (Kg/m2)

Nc,Nq,N = Faktor Daya Dukung

a = Faktor Penampang

α = Faktor Adhesi

K = Koefisien Tekanan Tanah Lateral

= Sudut Geser Efektif antara tanah dan bahan tiang pancang

Page 15: Contoh Proposal KP

b) Mengunakan Formula Statis Empiris

Daya Dukung yang diperoleh dengan metode ini didapat dari penyelidikan

lapangan secara langsung berupa data aktual di lapangan .Terdiri atas :

- Data Cone Penetration Test (CPT)

Qu=( NK . A )

3+

(JHP .O )5

. . . . . . . . . . . . (Rumus 3.1)

dimana:

Qu = Daya dukung ijin tiang tunggal (kg)

NK = Nilai konus rata-rata pada ujung tiang (kg/cm2)

A = Luas penampang tiang (cm2)

O = Keliling tiang (cm)

JHP = Jumlah hambatan pelekat rata-rata (Kg/cm)

- Data N-SPT (Standard Penetration Test)

Metode ini menggunakan jenis alat yang sederhana, berupa tabung standar

dengan diameter 5 cm dan panjang 56 cm. Meyerhof (1956) menggunakan dua

macam rumus, yaitu:

a. Tiang berpenampang bundar

Pu=40 N . Ap+0,2 N . AS . . . . . . . . . . . . (Rumus 3.2)

b. Tiang berpenampang H atau I

Pu=40 N . Ap+0,1 N . AS . . . . . . . . . . . . (Rumus 3.3)

dimana:

Pu = nilai standar penetrasi pada ujung tiang

N = nilai rata-rata standar penetrasi pada ujung tiang

N = nilai rata-rata standar penetrasi sepanjang tiang

Ap = luas penampang ujung tiang (m2)

As = luas selimut tiang (m2)

Page 16: Contoh Proposal KP

c) Mengunakan Formula Dinamis

Daya Dukung yang diperoleh dengan metode ini didapat dari data hasil

kalendering ketika kegiatan pemancangan berlangsung .

1. Formula Janbu

Qu=eh .Eh

Ku . S

Cd=0,75+0,15W p

W r

λ=eh . Eh . L

A . E s2

Ku=Cd (1+√1+ λCd

) . . . . . . . . . . . . . (Rumus 3.4)

Qi=Qu

SF

2. Formula Hiley

Qu=eh .W r . h

s+ 12

(k 1+k2+k3 )

W r+n2 W p

W r+W p

Qi=Qu

SF. . . . . . . . . . . . . (Rumus 3.5)

3. Formula Kobe

Qu=2W r . hs+K

W r+e2 W p

W r+W p

Qi=Qu

SF. . . . . . . . . . . . . (Rumus 3.6)

dimana:

L = Panjang tiang pancang

A = Luas penampang tiang pancang

E = Modulus elastisitas tiang pancang

s = Besarnya nilai set

; SF = 4

; SF = 4

;SF = 4

h = Tinggi jatuhnya balok besi panjang/ram stroke

k 1 = Kompresi blok topi elastic dan topi tiang pancang

k 2 = Pemampatan tiang pancang elastic

k 3 = Pemampatan tanah elastic

Eh = Tenaga palu pabrik yang dipakai per satuan waktu

W p = Berat tiang pancang

Page 17: Contoh Proposal KP

eh = Faktor efisiensi palu pada hammer

Wr = Berat diesel hammer

d) Mengunakan Metoda Loading Test

Pengujian pembebanan pada tiang pancang dilakukan dengan menggunakan alat

PDA Test (Pile Driving Analyzer). Test pembebanan yang dilakukan merupakan

aksial loading test untuk tiang tekan. .

Pengujian dilaksanakan sesuai ASTM D-4945, yang dilakukan dengan

memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser

pada sisi tiang dengan posisi saling berhadapan, dekat dengan kepala tiang.

Kedua sensor tersebut mempunyai fungsi ganda, masing-masing menerima

perubahan percepatan dan regangan. Gelombang tekan akan merambat dari

kepala tiang ke ujung bawah tiang (toe) setelah itu gelombang tersebut akan

dipantulkan kembali menuju kepala tiang dan ditangkap oleh sensor. Gelombang

yang diterima sensor secara otomatis akan disimpan oleh komputer.

Dari hasil uji pembebanan dinamis meliputi kapasitas dukung termobilisasi, yang

besarnya ditentukan oleh beban dan energi, maka kapasitas dukung termobilisasi

dengan FK=2 yang dihasilkan dinilai memenuhi target beban rencana dengan

penurunan (displacement) dan masih dalam batas yang aman.

2. Kapasitas Dukung Tiang Kelompok

Perumusan dari Uniform Building Code dari AASHTO adalah:

Dengan efisiensi tiang:

η=1−θ [ (η−1 )m+(m−1 ) n90 mn ' ] . . . . . . . . . . . . (Rumus 3.7)

maka, kapasitas tiang kelompok = η .n .Q u

dimana :

m = jumlah tiang dalam deretan baris

n’ = jumlah tiang dalam deretan kolom

θ = arc tan (d/s) dalam derajat

s = jarak antar tiang (as ke as)

d = diameter tiang

Page 18: Contoh Proposal KP

3.2 Pilecap

Pilecap adalah merupakan elemen struktur yang berfungsi untuk menerima

beban dari kolom yang kemudian diteruskan ke tiang pancang dan untuk

menyatukan kelompok tiang pancang .

Sedangkan Tie Beam adalah elemen struktur yang bertumpu pada tanah dan

berfungsi untuk penghubung antar pilecap dan dengan plat lantai .

Dalam perhitungan-perhitungan Pile Cap dianggap atau dibuat kaku

sempurna sehingga :

Bila beban-beban yang bekerja pada kelompok tiang pancang tersebut

menimbulkan penurunan maka setelah penurunan bidang pile cap tetap akan

merupakan bidang datar.

Gaya-gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang-

tiang tersebut.

3. Jenis-Jenis Pile Cap

Page 19: Contoh Proposal KP

Meskipun pada tiang berdiameter besar atau untuk beban yang ringan sering

digunakan pondasi tiang tunggal untuk memikul kolom atau beban struktur, pada

lazimnya beban kolom struktur atas dipikul oleh kelompok tiang atau pile cap. Tetapi

dalam hal pengelompokan tiang baik pada ujung maupun keliling tiang akan terjadi

overleping daerah yang mengalami tegangan-tegangan akibat beban kerja struktur.

Di berikut ini adalah gambar dari beberapa tipe pile cap

3.2.1 Perhitungan Pilecap

Pada perhitungan pile cap yang akan di bahas adalah mengenai perhitungan

pembebanan pada kolom dan perhitungan rencana tulangan pile.

Perhitungan beban yang bekerja pada kolom

Analisa struktur kolom pada bangunan ditinjau dengan analisa struktur program

SAP 2000. Analisa ini memperhitungkan pembebanan akibat : pembebanan pelat,

pembebanan angin, pembebanan atap yang dijadikan input SAP 2000. Pada perhitungan

pembesian kolom ini akan menggunakan perhitungan momen dan gaya aksial yang

didapat dari output program SAP 2000.

Perhitungan pembebanan pada struktur bangunan

Page 20: Contoh Proposal KP

Vc = ( 4√ f ' c ) bo . d

Pembebanan pada plat Atap

Pembebanan pada lantai 3

Pembebanan pada lantai 2

Pembebanan pada lantai 1

Dari hasil analisa diatas maka di dapat hasil Pmax, Mmax.

Perhitungan tulangan pile cap

Di atas pondasi tiang, terutama jika menggunakan kelompok tiang diberi

pengikat yang diberi nama pile cap. Tulangan Pile Cap ini diperhitungkan dengan

memperhatikan tegangan pons atau tegangan geser. Adapun tahap-tahap perhitungannya

yaitu:

Intensitas beban rencana =

pu kolom

A pilecap

. . . . . . . . . . . . (Rumus 3.8)

Hitung jarak pelimpahan geser dari kolom ke pile cap (B)

B = lebar kolom + (1/2 d).2 . . . . . . . (Rumus 3.9)

Gaya geser terfaktor yang bekerja pada penampang adalah :

Kuat geser adalah :

Vn = Vc /φ = Vc / 0,8

Bila Vc > Vn maka pile cap memenuhi persyaratan geser

Kemudian dilanjutkan dengan mencari berat sendiri dari pile cap yaitu volume ukuran

pile cap.

Setelah didapat beban sendiri pile cap dicari beban per tiang pancang :

Vu = Pu (A-B2

)

Page 21: Contoh Proposal KP

Beban per tiang pancang = Pkolom+beratsendiritiang

jumlahtiang

Beban merata pilecap (q) = lebar pilecap x tinggi pilecap x γ beton

Pada rencana pile cap dicari momen maksimum, yang dilanjutkan dengan mencari jarak

dari serat tepi tekan terluar terhadap titik berat tulangan tarik (d) :

D = h – ( h selimut beton + tulangan sengkang + 1/2φ tulangan utama)

Momen maksimum digunakan untuk mencari k . . . . . . . (Rumus 3.10)

ρ= 1m (1−√1−2 mRn

fy )Kemudian dicari luas tulangan dengan rumus

As=ρ⋅b⋅d ......( Rumus 3.11)

Dari luas tulangan yang didapat akan diperoleh rencana tulangan melalui tabel hubungan

antara luas penampang tulangan dengan diameter tulangan.

K= Mu

φ⋅b⋅d2

m= fy0 , 85 fc

Page 22: Contoh Proposal KP
Page 23: Contoh Proposal KP

IV. RENCANA TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, Kontraktor harus mengajukan

kepada Direksi Pekerjaan hal-hal sebagai berikut:

1. Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan,

2. Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan atau penurunan tiang bersama

dengan peralatan yang akan digunakan,

3. Perhitungan rancangan, termasuk rumus penumbukan, yang menunjukkan kapasitas

tiang pancang bilamana penumbukan menggunakan peralatan yang diusulkan oleh

Kontraktor,

4. Usulan dalam pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini mencakup metode

pemberian beban, pengukuran beban, dan penurunan, serta penyajian data yang

diusulkan.

Persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas harus

diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan pemancangan.

4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Secara Umum

Proyek pembangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi UNSRI

dilaksanakan pada 12 September 2011 hingga 12 Desember 2011. Peninjauan

pelaksanaan proyek dilakukan dengan intensitas kunjungan 3-4 jam setiap harinya.

Berikut ini merupakan rencana urutan pekerjaan yang akan dilakukan pada

proyek pembangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi:

a. Pekerjaan pendahuluan

- Mobilisasi dan demobilisasi

- Direksi keet dan sarana penunjang lainnya.

- Pembersihan dan penghancuran bangunan lama

- Proses pembuatan pagar pembatas proyek

b. Pekerjaan pemancangan

- Pengadaan tiang pancang dengan dimensi 400 mm x 400 mm

- Proses pemancangan

- Pengujian tiang pancang (PDA TEST)

Page 24: Contoh Proposal KP

c. Pekerjaan Pilecap

- Pemotongan Tiang Pancang

- Pembuatan tulangan pilecap .

- Pelaksanaan Pengecoran Pilecap

Pada proyek pembangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi UNSI ini, pelaksanaan pemancangan direncanakan akan dilakukan pada 52 titik.

Page 25: Contoh Proposal KP

V. RENCANA TINJAUAN PERHITUNGAN

5.1 Perhitungan Tiang Pancang

5.1.1 Kapasitas Dukung Satu Tiang Berdasarkan Metode Statis

Berdasarkan studi literatur untuk menghitung kapasitas daya dukung tiang

pancang dengan metode statis yaitu rumus 3.1

5.1.2 Kapasitas Dukung Tiang Kelompok

Sedangkan Untuk menghitung kapasitas daya dukung tiang kelompok

menggunakan perumusan dari Uniform Building Code dari AASHTO (rumus 3.7)

5.2 Perhitungan Pilecap

5.2.1 Perhitungan beban yang bekerja pada kolom

Analisa struktur kolom pada bangunan ditinjau dengan analisa struktur

program SAP 2000. Hasil output program ini berupa gaya normal dan momen yang

bekerja pada elemen kolom.

5.2.2 Perhitungan tulangan pile cap

Hasil output program Analisa struktur SAP 2000 tersebut berupa gaya

normal dan memen yang bekerja pada kolom .Kolom akan menyalurkan gaya dan

momen ini ke pilecap.Sehingga dengan hasil output tersebut dapat dihitung

kebutuhan tulangan pada pilecap. Adapun tahap-tahap

perhitungannya yaitu:

1. Menghitung Intensitas Beban Rencana dengan rumus 3.8.

2. Menghitung Jarak Pelimpahan Geser dari Kolom ke Pilecap dengan rumus 3.9

3. Menghitung Gaya Geser terfaktor yang bekerja pada penampang

4. Menghitung Berat Sendiri Pilecap dan beban pertiang pancang

5. Menghitung Momen Maksimum yang bekerja pada Pilecap

6. Mengghitung nilai K dengan rumus 3.10 berdasarkan Momen Maksimum

yang terjadi.

Page 26: Contoh Proposal KP

7. Mengitung Luas Tulangan As dengan rumus 3.11 dan dilanjutkan dengan

menentukan ukuran tulangan dengan melihat tabel tulangan.

Page 27: Contoh Proposal KP
Page 28: Contoh Proposal KP

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, Joseph E., Analisa dan Design Pondasi. Jilid 2, cetakan ke-4, Erlangga, Jakarta, 1991.

Bowles, Joseph E., Analisa dan Disain Pondasi edisi revisi. Jilid 2, cetakan ke-4, Erlangga, Jakarta, 1999.

Departemen Pekerjaan Umum., Divisi 7 Struktur Tiang Pancang. www.google.co.id

Departemen Pekerjaan Umum., SNI 03-1729-2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. www.google.co.id

Departemen Pekerjaan Umum., SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. www.google.co.id

Mulyono, Tri., Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004.

Sosrodarsono, Suyono dan Kazuto Nakazawa, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta, 1984.

Page 29: Contoh Proposal KP

Suryolelono, K.Basah., Teknik Fondasi Bagian II Fondasi Tiang, Turap, Sumuran dan

Fondasi Spesial. Nafiri, Yogyakarta, 1994.

Page 30: Contoh Proposal KP

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PROPOSAL LAPORAN KERJA PRAKTEK

Nama : JOKO SUDIRMANNS

NIM : 03081001037

Jurusan : Teknik Sipil

Judul : Tinjauan Pelaksanaan dan Perhitungan Daya Dukung Pondasi

Tiang Pancang Pada Proyek Pembangunan Gedung

Perkuliahan FKG Unsri Palembang

Dosen Pembimbing : Ratna Dewi ,S.T.,M.T

No. Tanggapan/SaranTanda Tangan & Nama Dosen

Pemb/NarasumberAsistensi Revisi

1.

2.

3.

4.

Kesimpulan : Ketua Jurusan

Ir. Yakni Idris, MSC, MSCE NIP. 19581211 198703 1 002