contoh proposal kegiatan

Upload: wrdhana

Post on 16-Oct-2015

316 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Proposal

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    1/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 1

    E.PENDEKATAN, METODOLOGI DANPROGRAM KERJA

    Materi :

    E.1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGIE.2. PROGRAM KERJAE.3. PERALATAN DAN BAHANE.4. ORGANISASI DAN PERSONILE.5. PENJADWALAN PEKERJAAN

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    2/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 2

    E.1.PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

    E.1.1. PENDEKATAN TEKNIS

    Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan berdasarkan

    pengalaman perusahaan Konsultan dalam menangani pekerjaan-pekerjaan

    sejenis, maka Konsultan bisa melakukan pendekatan - pendekatan dan pola

    pikir sebagai berikut.

    1. Pekerjaan Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah ini

    memiliki 2 (dua) tipe pekerjaan yaitu non-teknis dan teknis. Pekerjaan

    non-teknis (seperti sosialisasi dan inventarisasi status lahan dan petani)

    harus berjalan bersamaan dengan kegiatan teknis (yaitu pemetaan lahan

    perluasan sawah).

    2. Lahan sawah dan jaringan irigasi sawah sudah ada pada daerah

    perencanaan tersebut, yang perlu dilakukan didalam pekerjaan SID ini

    adalah identifikasi lahan disekitar lokasi/sawah eksisting tersebut untuk

    kepentingan perluasan/ekstensi lahan persawahan yang secara teknis

    memungkinkan untuk dilakukan.

    3. Didalam melakukan perencanaan perluasan lahan sawah, perlu

    dipertimbangkan beberapa hal (baik teknis maupun non teknis) sebagai

    berikut :

    o Teknis :

    Daerah perencanaan perluasan lahan tersebut secara topografi

    (relief / bentuk permukaan bumi) memungkinkan untuk diairi

    oleh irigasi teknis. Yaitu dengan pendekatan bahwa elevasi

    daerah perencanaan semestinya lebih rendah dari lokasi

    saluran irigasi eksisting.

    Daerah perencanaan berada pada sistem DAS pada wilayah

    dengan curah hujan cukup tinggi, ataupun memiliki sumber air

    (untuk irigasi) yang debit alirannya mampu untuk mengairi dan

    mencukupi kebutuhan air untuk seluruh lahan sawah (yaitu

    sawah eksisting berikut sawah perluasannya).

    Daerah perencanaan tersebut tidak merupakan daerah genang

    permanen.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    3/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 3

    Lokasi perencanaan perluasan sawah tersebut memiliki jenis

    tanah dan sifat fisik-kimia (pH (keasaman tanah), kecukupan

    unsur makro dan mikro, bentuk dan ukuran butiran tanah)

    yang sesuai untuk tanaman padi.

    o Non Teknis :

    Lokasi daerah perencanaan perluasan sawah tersebut sesuai

    dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah, yaitu sebagai

    lahan pertanian atau sawah abadi. Sehingga tidak tumpang

    tindih dengan rencana peruntukan tata ruang yang ada.

    Lahan tersebut tidak merupakan lahan yang bersengketa, yaitu

    lahan yang sulit untuk dibebaskan dan diperuntukkan /

    dialihfungsikan sebagai lahan sawah.

    Keterdapatan poetani penggarap sawah yang seimbang dengan

    luasan lahan sawah yang akan dicetak.

    4. Mengingat usaha pencetakan sawah ini secara teknis harus mampu

    menjamin kecukupan dan terairinya seluruh lahan persawahan, maka perlu

    dilakukan pengukuran langsung di lapangan, yang diarahkan untuk :

    Menetapkan titik ikat koordinat daerah perencanaan, yang

    nantinya digunakan sebagai referensi peta rencana. Titik-titik

    ikat ini kemudian difix-kan lokasinya sebagai patok-patok

    penanda (benchmark (BM)).

    Melakukan pemetaan topografi skala detil, yang nantinya

    digunakan sebagai peta dasar bagi perencanaan jaringan irigasidan perluasan sawah.

    Merencanakan jalur rencana saluran irigasi (tersier dan

    kuarter) pada lokasi rencana perluasan sawah, berikut letak

    dari bangunan-bangunan air untuk mengatur dan

    mengendalikan aliran airnya.

    Mengukur dan memetakan blok-blok rencana sawah sesuai

    dengan rencana pola aliran dari saluran / jaringan irigasi

    tersebut. Dan pada titik-titik simpul utama blok rencana

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    4/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 4

    sawah diberikan patok-patok penanda yang nantinya dapat

    digunakan sebagai referensi untuk mengenali lokasinya pada

    peta detil rencana perluasan sawah yang sudah dibuat.

    5. Waktu untuk penyelesaian pekerjaan ini relatif sangat singkat, yaitu hanya

    3,5 (tiga setengah) bulan saja, sedangkan untuk operasional teknis,

    penggambaran dan pengolahan peta-peta biasanya justru memakan lebih

    bayak waktu. Untuk mensiasati hal tersebut maka Konsultan akan

    mengefektifkan waktu / operasional pemetaan sepanjang sesuai dengan

    lingkup kegiatan.

    6. Pendekatan pola pikir tersebut dapat dirumuskan secara singkat sebagai

    berikut :

    Skema pola / alur pikir pada pekerjaan Survey Investigasi dan Desain (SID) PerluasanSawah

    7. Agar pekerjaan Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah ini

    dapat diselesaikan pada batas waktu yang telah ditetapkan, maka

    Lahan sawah dan jaringan

    irigasi eksisting

    Rencana perluasan jaringan

    irigasi dan lahan sawah

    Kajian teknis dan

    non teknis

    Lahan yang tidak bisa

    dijadikan sawah

    Lahan yang kemungkinan

    bisa dijadikan sawah

    tidak layak layak

    Rencana Pengembangan dan Perluasan

    Lahan Sawah

    Topografi /elevasi

    Hidrologi DAS (curah

    hujan, debit dan kapasitas

    aliran)

    Sifat fisik-kimia tanah

    Sesuai peruntukan RTRW

    Status lahan tidak sengketa

    Terdapat petani penggarap

    Data primer &

    sekunder

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    5/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 5

    Konsultan mendesain tahapan pekerjaan sebagai berikut :

    7.1. Kegiatan PersiapanKegiatan ini dimulai setelah Konsultan menerima Surat Perintah Kerja

    (SPK) dari Pengguna Jasa. Setelah diterimanya SPK tersebut, Konsultan

    melakukan koordinasi dan konsultansi dengan pihak Pengguna Jasa untuk

    mempersiapkan langkah awal yang sesuai dengan ketentuan dalam KAK.

    Kegiatan persiapan akan meliputi :

    Mobilisasi personil, peralatan dan bahan,

    Penyusunan rencana kerja detail,

    Pengumpulan data sekunder dan informasi yan terkait dengan kegiatan,

    Kajian awal,

    Survei pendahuluan ke lokasi kegiatan,

    Koordinasi awal dengan instansi terkait di lokasi kegiatan, serta

    Diskusi awal dengan Direksi dan Tim Konsultan.

    7.2.

    Tahap Survei Lapangan dan Kolekting DataKegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendapatkan data primer dari

    kondisi eksisting lahan persawahan dan lahan rencana perluasan sawah. Yang

    dilakukan pada kegiatan survei lapangan yaitu :

    survei topografi,

    survei tanah (jenis, sifat, komposisi dan struktur tanah)

    survei hidrologi dan hidrometri

    Sedangkan yang dilakukan pada kegiatan kolekting data adalah mendatanama dan jumlah petani penggarap pada daerah perencanaan.

    Pelaksanaan survei dan koleting data ini dilaksanakan secara serentak

    (paralel) dikoordinir langsung oleh Ketua Tim. Kegiatan-kegiatan survei

    tersebut secara lebih jelas akan diuraikan dalam metodologi.

    7.3. Tahap Analisa DataKegiatan ini dilaksanakan setelah didapat data dari hasil kegiatan survei

    lapangan, mencakup :

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    6/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 6

    Analisa data jenis tanah

    Analisa data survei topografi dan penggambaran peta hasil survei.

    7.4. Kegiatan Analisa HidrologiKegiatan analisa Hidrologi meliputi kegiatan kajian ulang terhadap hasil

    studi terdahulu. Kajian tersebut akan mencakup antara lain :

    Analisa curah hujan

    Perhitungan kapasitas air irigasi

    Perhitungan kebutuhan air

    Analisa keseimbangan air (Water Balance)

    Optimasi saluran.

    7.5. Tahap DesainPada tahap ini dilakukan perencanaan detail jaringan saluran irigasi dan

    petak lahan perluasan sawah yang telah disetujui oleh Tenaga Ahli sesuai

    dengan bidang keahlian masing-masing. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan

    di studio. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

    Perencanaan tata letak saluran serta jaringan irigasi

    Perencanaan tata letak bangunan air

    Analisa kapasitas / volume air yang dapat dialirkan

    Analisa berupa rekayasa teknis untuk lahan yang dapat diairi tetapi

    tanahnya tidak sesuai untuk laahn sawah

    Analisa berupa rekayasa teknis untuk lahan yang tidak dapat diairi

    tetapi tanahnya sesuai untuk lahan sawah

    7.6. Tahap PenggambaranPada tahap ini dilakukan penggambaran hasil analisis ke dalam

    komputer CAD yang dilakukan oleh Chief Drafmen dan drafman.

    Penggambaran akan mencakup peta situasi dan tata letak rencana saluran dan

    jaringan irigasi, blok petak-peta sawah, potongan melintang dan memanjang

    pada lahan rencana, peta jenis tanah, jalan eksisting dan rencana jalan, dan

    peta terkait lainnya.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    7/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 7

    7.7. Tahap Diskusi dan Penyelesaian AkhirSetelah kegiatan Diskusi/Presentasi Laporan Akhir, Konsultan melakukan

    revisi-revisi sebagai tindak lanjut terhadap masukan-masukan yang diberikan

    dari Tim Teknis. Laporan Akhir yang telah direvisi akan menjadi laporan akhir

    final. Disamping itu pada tahap ini juga dilakukan finalisasi seluruh laporan-

    laporan dan gambar-gambar perencanaan yang menjadi tanggung jawab

    Konsultan. Untuk keperluan ini Team Leader akan mengkoordinasi seluruh

    kegiatan serta memeriksa hasil akhir sebelum diserahkan ke Pemberi Kerja.

    Kegiatan-kegiatan diatas akan dilaksanakan sesuai dengan Bagan Alir

    Pelaksanaan Pekerjaan seperti terlihat pada gambar berikut.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    8/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 8

    Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Survey Investigasi dan Desain (SID)

    Perluasan Sawah.

    Analisa Data Survey Analisa Hidrologi

    Penggambaran

    Hasil Pekerjaan (Dokumen)

    Pekerjaan Persiapan

    Mobilisasi personil peralatan & bahan

    Pengumpulan data sekunder

    Melakukan kajian awal & penyusunan RMK

    Survey pendahuluan

    Menyusun Laporan pendahuluan

    Survey dan penyelidikan Tanah

    Identifikasi sifat fisik dan kimiawi tanah(jenis dan komposisi tanah, kadarkeasaman tanah (pH))

    Analisa data tanah

    Analisa data survey topografi & rencanaperluasan petak sawah

    Analisa data curah hujan dan debit serta iklim

    Analisa ketersediaan air pada saluran irigasi

    Optimasi Saluran Irigasi

    lay out saluran dan jaringan irigasi

    tata letak bangunan air

    Blok-blok sawah erluasan

    Penyusunan Laporan Kemajuan Pekerjaan

    Penyusunan Draft Laporan Akhir

    Penyusunan Laporan Akhir & Album GambarDesain

    Survey Hidrologi dan Hidrometri

    Pengumpulan data curah hujan, debit,klimatologi, karakteristik DAS, tata gunalahan

    Pengukuran debit dan kapasitas saluran

    Survey Topografi

    Persiapan

    Pemasangan BM & CP

    Pengukuran Kerangka Horisontal

    Pengukuran Kerangka Vertikal

    Pengukuran potongan memanjangdan melintang serta situasi lahan,

    Pemetaan akses jalan dan rencanajalan

    Pengolahan data.

    Penggambaran dan penyajiandalam bentukpeta

    Perhitungan Teknis

    Perhitungan Kapasitas air

    Tipe, dimensi dan panjang saluran

    Luasan area (Ha) dari lahan sawahperluasan

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    9/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 9

    E.1.2. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Secara umum metode pelaksanaan pekerjaan Survey Investigasi dan

    Desain (SID) Perluasan Sawah dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai

    berikut:

    Keterangan :

    *) : dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas PertanianProvinsi.

    **) : dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas Pertanian

    Persiapan

    Sosialisasi &

    Koordinasi *)

    Pengumpulan data

    primer dan sekunder

    Pengolahan data

    primer dan sekunder

    Penentuankelayakan calon

    lokasi **)

    Pembuatan daftar petani

    pemilik / penggarap

    Pengukuran dan

    pembuatan desain

    Analisis harga satuan

    dan biaya konstruksi

    Output Pekerjaan :

    Pelaporan dan

    pencetakan dokumen

    Analisis sosial ekonomi

    pertanian

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    10/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 10

    Provinsi berdasarkanm hasil tabulasi dan pengolahan data primer dan sekunder,setelah berkoordinasi dengan instansi terkait.

    Secara rinci, tahapan pekerjaan kegiatan survei, investigasi dan desain

    perluasan sawah adalah sebagai berikut :

    1. Persiapan

    Persiapan berupa penggandaan kuisioner/daftar pernyataan, penggandaan

    peta pendukung serta penyiapan bahan dan peralatan baik untuk pelaksanaan

    di lapangan maupun pengolahan data

    2. Sosialisasi dan koordinasi

    Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dilakukan bersama dengan dinaspertanian kabupaten, dinas pertanian propinsi, instansi terkait dan masyarakat

    terhadap rencana persiapan pelaksanaan kegiatan perluasan sawah pada calon

    lokasi yang akan dikembangkan. Koordinasi dilakukan dengan Bappeda untuk

    kepastian RTRW, Dinas Kabupaten untuk kepastian kawasan, BPN untuk

    kejelasan status kepemilikan dan Dinas Pengairan untuk koordinasi sistem

    jaringan pengairan di lokasi yang direncanakan.

    3. Pengumpulan data primer dan sekunder

    Data primer berupa parameter dan karakteristik lahan yang akan digunakan

    sebagai acuan penentuan kriteria kesesuaian lahan, debit air, sifat fisik tanah,

    status kepemilikan lahan, kedalaman gambut, nilai ekonomis vegetasi,

    kesediaan petani, daftar nama petani dan luas kepemilikannya, serta

    pemetaan awal lokasi. Data sekunder berupa pola usaha tani analissi usaha

    tani, penyedian saprotan, pemasaran hasil, luasan lahan padi sawah di lokasi

    dan curah hujan baik harian atau bulanan selama satu tahun.

    4. Tabulasi dan pengolahan data primer dan sekunder

    Data hasil survei dan investigasi ditabulasi dan diolah untuk pembuatan

    laporan yang bertujuan untuk menentukan kelayakan calon lokasi

    5. Penentuan kelayakan calon lokasi

    Penentuan kelayakan calon lokasi dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten

    dan Dinas Pertanian Provinsi berdasarkan hasil tabulasi dan pengolahan data

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    11/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 11

    primer dan skunder. Calon lokasi dapat dinyatakan layak untuk perluasan

    sawah ialah calon yang memenuhi 8 ( delapan ) syarat pokok yaitu :

    a. Jaringan irigasi/drainase sudah dibangun atau akan dibangun yang

    selesainya bersamaan dengan selesainya sawah dicetak kecuali sawah

    tadah hujan.

    b. Air tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan padi sekurang-

    kurangnya satu kali dalam setahun.

    c. Kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan tanam padi

    d. Status kepemilikan tanah jelas, misalnya : tanah milik atau tanah rakyat

    (marga) atau tanah negara yang diijinkan untuk di garap oleh petani.

    e. Batas kepemilikan tanah jelas (tidak sengketa).

    f. Calon lokasi tidak tumpang tindih dengan propgram/ proyek lain dan

    atau program/proyek sejenis di tahun sebelumnya

    g. Petani ada dan berdomisili di desa calon lokasi atau berdekatan dengan

    calon lokasi serta berkeinginan untuk bersawah.

    h. Prasarana penunjang dan kelengkapan lainnya tersedia

    6. Pengukuran dan pembuatan desain

    Pengukuran dan Pembuatan desain hanya dilakukan pada calan lokasi

    yang berdasarkan hasil survei dan investigasi dinyatakan layak untuk sawah.

    Pengukuran lapangan dilakukan dengan metode pengukuran terestrial. Untuk

    pengukuran kontrol horizontal ( x dan y) dilakukan dengan menggunakan

    theodolit atau GPS (Ketelitian pengukuran GPS yang dihasilkan kurang dari 1

    m). untuk pengukuran kontrol vertikal (z atau tinggi) di lakukan dengan

    menggunakan waterpas. Hasil pengukuran lapangan selanjutnya diolah dan

    digunakan dalam pembuatan desain meliputi :

    a. Penyediaan peta dasar teknis

    Peta dasar teknis merupankan peta dasr dalam peta dasar dalam pembuatan

    peta situasi calon lokasi, peta topografi dan peta rancang/desain yang

    berkoordinat global/nasional. Peta dasar teknis biasa berupa Peta Rupa Bumi

    Indonesia (RBI) yang mencangkup calon lokasi yang akan di desain.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    12/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 12

    b. Pembuatan peta situasi calon lokasi skala 1 :1000

    Peta situasi calon lokasi memuat data sebagai berikut :

    Batas petak tersiercalon lokasi perluasan sawah

    Batas pemilikan lahan setiap petani sebelum di rencanakan menjadi

    petak-petak sawah

    Peruntukan lahan, misalnya persawahan, hutan lindung dan

    sebagainya.

    Batas administrasi pemerintahan, misalnya batas kampung, desa,

    kecamatan, kabupaten, dan sebagainya

    Batas tataguna lahan/vegetasi lahan seprti hutan berat, hutan

    ringan, tegalan dan alang-alang.

    Seluruh alur sungai, tata letak jaringan pengairan, bangunan irigasi,

    drainase dan bangunan lainnya

    Tata letak jaringan jalan yang ada terutama jalan negara, jalan

    provinsi, jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan desa, dan jalan

    setapak ke lokasi perluasan sawah

    c. Pembuatan peta topografi skla 1 :1000

    Peta topografi memuat data sebagai berikut :

    Jaring-jaring ukur serta titik titik hasil pengukuran yang dilengkapi

    dengan nilai elevasinya.

    Garis kontur, dengan interval kontur yang disesuaikan dengan

    kebutuhan desain, skala peta dan bentuk muka tanah

    Batas-batas alam : desa sawah yang ada, areal yang dapatdikembangkan dan areal yang tidak dapat dikembangkan beserta

    vagetasi lahan.

    Batas pemilikan lahan setiap petani, nomor urut petani pemilik dan

    luas pemilikannya.

    Jaringan jalan usaha tani dan jaringan irigasi jika sudah ada

    d. Pembuatan peta rancangan/desain skala 1:1000

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    13/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 13

    Pembuatan peta rancangan/desai pada daerah irigasi harus memuat data

    sebagai berikut :

    Tata letak petak-petak sawah yang akan dirancang sedapat mungkin

    sejajar dengan garis kontur. Rancangan petak-petak sawah dibuat

    sesuai dengan batas pemilikan tanah dengan memperhatikan

    keinginan petani.

    Rancangan (desain ) petak-petak sawah dibuat maksimal 50m x

    100m pada daerah yang datar.

    Tata letak jaringan irigasi dalam hamparan perluasan sawah dengan

    memperhatikan sistem tata air di lokasi tersebut (jika ada atau

    direncanakan untuk daerah irigasi), sebagai titik ikat dapat

    digunakan tinggi muka air pada pintu saluran tersier.

    Tata letak jalan usaha tani dalam hamparan perluasan sawah.

    Nomor petak tersier, nomor urut petani pemilik sawah, nomor petak

    sawah per-petani dan luas petakan sawah.

    Elevasi setiap sudut petak-petak sawah yang sudah di rancang.

    Batas vegetasi lahan antara hutan berat, hutan ringan, tegalan dan

    alang-alang dan batas penggunaan lahan

    Potongan melintang rencana land leveling

    Pembuatan peta rancangan (desain ) pada daerah rawa harus memuat data

    sebagai berikut :

    1. Tata letak (lay out) petak-petak sawah yang dirancang sesuai dengan

    batas pemilikan tanah dengan memperhatikan keinginan petani dan

    memperhatikan tinggi muka air pasang variasi ratarata harian dan

    pasang tertinggi pada bualan purnama, sehingga dapata diperkirakan

    lokais tersebut dapat diairi tetapi tidak tergenang

    2. Tata letak (lay out) jaringan drainase tersier dan kuarter lengkap

    dengan saluran drainasenya, di dalam hamparan perluasan sawah. Jika

    tata letak jaringan tersier da kuarter belum ada, maka harus dibuat

    rancangan tata letaknya lengkap dengan saluran drainase dan pintu-

    pintu bagi maupun gorong-gorong.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    14/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 14

    Tata letak (lay out) jalan usahatani di dalam hamparan perluasan sawah

    dengan ketentuan jalan usahatani dirancang sedemikian rupa sehingga tidak

    hanya berfungsi sebagai jalan, tetapi juga berfungsi sebagai tanggul

    pengaman air pasang. Untuk itu lebar minimal 3m dengan kemampuan daya

    dukung atas beban lebih kurang 1 ton.

    7. Pembuatan daftar petani pemilik/penggarap

    Daftar nama petani pemilik dibuat pada setiap petak sawah, yang memuat :a. Nomor urut petani per petak sesuai dengan yang tercantum dalam peta

    topografi dan peta rancangan petak-petak sawah

    b. Luas pemilikan lahan setiap petani

    c. Jumlah dan luas petaka-petak swah yang di rancang setiap petani

    d. Rincian jenis vegetasi per pemilik lahan

    8. Analisis harga satuan dan perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah

    Perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah dilakukan berdasarkan hasil

    pengukuran dan pembuatan desain dengan mengacu pada satuan harga

    setempat

    9. Pelaporan dan pencetakan output pekerjaan

    Keluaran (output) dihasilkan bentuk hardcopy dan softcopy (CD) dengan

    rincian sebagai berikut :

    1. Buku data dan analisa survei dan investigasi, dicetak sebanyak 5 (lima)

    rangkap

    2. Peta digital yang meliputi peta dasar teknis, pada situasi lokai skala 1

    :1000, peta topografi skala 1:1000, dan peta rancangan/desain skala

    1:1000 dalam format vektor

    3. Pencetakan kartgrafis peta meliputi peta situasi lokasi, peta topografi,

    dan peta rancangan/desain, dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap pada

    kertas ukuran A3 dengan skala peta menyesuaikan dengan ukuran

    kertas

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    15/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 15

    4. Tabel daftar petani pemilik/penggarap, dicetak sebanyak 5 (lima)

    rangkap

    5. Tabel analisis dan perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah,

    dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap

    6. Laporan kegiatan meliputi laporan awal, laporan pertengahan dan

    laporan akhir, dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap

    E.1.3. METODOLOGI PEKERJAAN

    KEGIATAN-1.

    PEKERJAAN PERSIAPAN

    1.1. Mobilisasi personil, alat dan bahan.Mobilisasi personil dilaksanakan sesuai dengan jadwal penugasan personil.

    Yang pertama dimobilisasi adalah Ketua Tim dan disusul dengan tenaga ahli

    lain sesuai jadwal. Selain personil juga akan dimobilisasi peralatan yang terdiri

    dari perangkat komputer, printer, scanner dan peralatan yang disyaratkan

    didalam kontrak. Konsultan akan membuat surat kepada pimpinan proyek

    tentang pemberitahuan mobilisasi personil dan peralatan ini.

    1.2. Menyusun Rencana Kerja RinciRencana kerja rinci perlu disusun berdasarkan kerangka acuan kerja

    dielaborasikan dengan usulan teknis dari Konsultan. Rencana kerja rinci terdiri

    dari rencana kegiatan lapangan dan pekerjaan kantor yang disusun

    berdasarkan kegiatan-kegiatan pokok yang diuraikan lagi menjadi kegiatan-

    kegiatan turunannya.

    1.3. Melakukan Rapat PendahuluanRapat pendahuluan dimaksudkan untuk melaporkan rencana kegiatan detail

    Konsultan dan meminta penjelasan lebih detail tentang lingkup kegiatan

    proyek sesuai dengan KAK yang dilaksanakan dengan Direksi. Juga sekaligus

    membahas rencana mobilisasi personil survey dan peralatan survey yang akandigunakan.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    16/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 16

    1.4. Pengumpulan Data dan InformasiPengumpulan data dan informasi dilaksanakan setelah mobilisasi personil.

    Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan pada tingkat pusat

    (departemen terkait) dan daerah sebagai bagian dari kegiatan survei

    pendahuluan. Kegiatan Survei Pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan

    gambaran awal kondisi lapangan dan pengumpulan data, informasi yang

    terkait dari berbagai instansi. Data dan informasi yang dimaksud dapat berupa

    laporan studi, pengamatan visual di lapangan, wawancara dengan tokoh

    masyarakat setempat, pengumpulan peta dan kegiatan-kegiatan lain.

    Data yang dikumpulkan meliputi :

    1). Data berupa peta :

    Peta topografi dari Bakorsurtanal, skala 1 : 25.000.

    Peta tata guna lahan, jenis tanah dan kemampuan lahan diambil dari

    Dinas Pertanian,

    Peta kepemilikan lahan dari BPN.

    2). Data hidrologi meliputi :

    Data klimatologi (suhu, kelembaban, kecepatan angin, lama

    penyinaran) dari BMG setempat

    Data curah hujan harian maksimum, jam-jaman dan bulanan

    (diutamakan dari catatan stasiun hujan otomatik ARR) dari dinas

    pengairan/BMG

    Data aliran sungai / pencatatan debit di Sungai

    Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)

    3). Data sosial ekonomi budaya & pertanian dari dinas pertanian setempat,

    kondisi lingkungan

    4). Data pemakaian air untuk irigasi dari Dinas Pertanian

    5). Data hasil investigasi yang pernah dilakukan (dari proyek),

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    17/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 17

    6). Laporan desain, laporan studi yang pernah dilakukan, serta literatur,

    buku-buku referensi yang berkaitan dengan perencanaan perluasan

    sawah.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    18/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 18

    KEGIATAN-2.

    PEKERJAAN SURVEI TOPOGRAFI

    2.1. MAKSUD DAN TUJUAN SURVEISurvei topografi dilaksanakan dengan maksud untuk mendapatkan peta yang

    digunakan untuk perencanaan perluasan lahan sawah. Peta situasi yang

    dimaksud adalah peta situasi skala 1 : 2000 untuk perencanaan petak tersier

    dan skala 1 : 1000 untuk perencanaan pencetakan sawah.

    2.2. LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup pekerjaan pengukuran topografi ini meliputi :

    Pembuatan peta situasi yang dilengkapi dengan garis kontur dengan

    interval 0,25 m untuk daerah datar dan 0,50 m untuk daerah berbukit.

    Pemasangan Bench Mark ( BM )

    Pemasangan Control Point ( CP )

    Pemasangan Patok kayu

    Pengukuran kontrol horisontal dan vertikal

    Pengukuran detail situasi dan keadaan topografi.

    2.3. METODE SURVEI TOPOGRAFI2.3.1.Orientasi Lapangan

    Orientasi lapangan perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran

    kondisi lapangan awal yang dibutuhkan untuk memperkirakan jangka

    waktu survei serta biaya. Orientasi lapangan dilaksanakan dengan

    berjalan bersama-sama (walk through) dengan anggota tim direksi ke

    lokasi perencanaan.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    19/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 19

    2.3.2.Pemasangan Titik Tetap (BM), Control Point dan patok- Titik Kontrol Geodesi

    i. Titik kontrol geodesi yang merupakan kerangka dasar pemetaan

    harus menggunakan titik kontrol yang telah terpasang dan

    dilakukan koreksi terhadap hasil pengukuran terdahulu.

    ii. Apabila memerlukan tambahan maka konsultan harus memasang

    titik kontrol baru. Titik kontrol geodesi dibuat dan pilar beton

    dengan ketentuan ukuran yang ada pada kriteria yang berlaku.

    - Pemasangan Patok Bench Mark (BM)

    i. BM dipasang setiap 250 Ha dan 2,5 km sepanjang jalur poligon

    utama dan cabang dan perpotongan jalur poligon diikat

    deskripsinya dan diberi nomor urut.

    ii. Bench Mark dipasang ditempat yang stabil dan aman dan

    gangguan, baik gangguan manusia atau binatang, serta tidak

    mengganggu aktifitas umum. Lokasi benchmark ditempatkan

    pada tempat yang mudah dicari.

    iii. BM yang dipasang terdiri dari 2 macam , yaitu :

    BM besar : 20 x 20 x 100 cm

    BM kecil : 10 x 10 x 80 cmTiap BM diberi baut diatasnya dan dibubuhi batu marmer ukuran

    12 x 12. BM dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang

    muncul di permukaan tanah setinggi 20 cm.

    iv. Bench Mark dibuat dan campuran semen, pasir dan kenikil

    dengan perbandingan 1: 2 : 3. Kerangka benchmark dibuat dari

    besi tulangan berdiameter 8 mm, dan 6 mm. Bagian tengah

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    20/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 20

    benchmark dipasang baut dengan panjang 10 cm berdiameter 1

    cm.

    v. Bench Mark dan CP diberi inisial/Nomor. Khusus untuk Bench

    Mark inisial/nomor dibuat dari marmer dengan ukuran 12 cm x 12

    cm, dengan sistem penomoran seperti yang telah ditentukan.

    Spesifikasi Bench Mark

    vi. Setiap benchmark dibuatkan deskripsinya, yang berisi :

    Foto benchmark dari arah depan, sehingga inisial/nomor pada

    marmer dapat terlihat serta latar belakang foto diusahakan

    dapat terlihat dengan jelas sehingga akan mempermudah

    dalam identifikasi.

    Sketsa situasi sekitar benchmark

    Sketsa detail lokasi benchmark

    Keterangan pemasang, tanggal pemasangan, nama desa,

    kecamatan dan kabupaten lokasi

    Deskripsi seluruh BM dibuat dengan bentuk formulir yang

    terdapat pada lampiran dan selanjutnya dibuat table berikut :

    No. Urut No. BM ME MN M Elev Elevasi BM di Muka Tanah Ket

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    21/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 21

    atas Tanah

    Pemasangan benchmark terlebih dahulu dimintakan

    persetujuan tim teknis.

    Deskripsi benchmark dijilid menjadi buku tersendiri.

    Setiap pengukuran hirisontal poligon perlu dipasang 3 buah

    patok tetap untuk mempermudah pemeriksaan.

    Setiap bench mark (BM) harus diberikan tanda pengenal

    (reference point), dan dipasang permanen agar dak mudah

    dicabut serta aman guna pelaksanaan konstruksi.

    2.3.3.Pengukuran Titik Kontrol HorisontalMaksud pengukuran titik kontrol horizontal adalah untuk membuat titik

    tetap yang mempunyai koordinat posisi bidang horizontal (x,y) sebagaikerangka dasar dan pemetaan. Pengukuran ini dilakukan dengan cara

    poligon. poligon harus tertutup dan melingkupi daerah yang dipetakan

    jika daerahnya cukup luas, poligon utama dibagi dalam beberapa kring

    tertutup. Maksimum sisi poligon 2,50 km. Usahakan sisi poligon sama

    panjangnya, poligon cabang harus terikat pada poligon utama dan titik

    referensi yang digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi

    Pekerjaan. Usahakan jalur poligon baik cabang atau utama melalui

    rencana saluran yang telah ada. BM dipasang ditempat yang aman dari

    gangguan binatang dan manusia. BM dipasang setiap 250 Ha dan

    perpotongan jalur poligon diikat deskripsinya dan diberi nomor urut.

    Titik poligon lainya selain BM adalah patok kayu berukuran 5 cm X 5 cm

    x 60 cm. Patok ini kemudian dicat dan diidentifikasi. Poligon utama

    maupun poligon cabang diukur dengan pita baja. Ketelitian linier poligon

    utama harus lebih kecil atau sama dengan 1 : 5.000, sedangkan poligon

    cabang harus lebih kecil dari atau sama dengan 1 : 2500.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    22/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 22

    Poligon terdiri dari ppligon utama dan poligon cabang, sedangkan untuk

    pengukuran detail lapangan dengan poligon raai.

    Syarat-syarat yang harus dipenuhi poligon utama diantaranya adalah:

    a. Poligon harus meliputi daerah yang akan dipetakan dan

    merupakan kring tertutup

    b. Jika poligon terlalu besar, harus dibagi lagi dalam beberapa kring

    tertutup

    c. Poligon dibagi atas seksi-seksi dengan panjang maksimum 2,5 km

    d. Pengukuran poligon harus diikatkan ke titik tetap yang telah ada

    (titik triangulasi, benchmark yang sudah ada), titik referensi yang

    digunakan mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan

    e. Pengukuran sudut poligon dilakukan dengan 2 (dua) seri dengan

    ketelitian sudut 5 (empat bacaan sudut).

    f. Kesalahan penutup sudut maksimum 10N, di mana N banyaknya

    titik poligon.

    g. Semua benchmark yang dipasang maupun yang telah ada harus

    dilalui poligon.

    h. Alat ukur sudut yang harus digunakan Teodolit T2 Wild atau yang

    sejenis (dan pengukuran sudut dilakukan dengan titik nol yang

    berbeda 0o, 45o, 90odan seterusnya).

    i. Pengukuran jarak dilakukan dengan EDM, dilakukan pulang pergi

    masing-masing 3 kali bacaan untuk muka dan belakang.

    j. Sudut vertikal dibaca dalam satu seri dengan ketelitian sudut

    10"(dua kali bacaan)k. Pengamatan matahari dilakukan setiap titik (maksimal) sepanjang

    jalur poligon utama, cabang dan titik simpul. Pengamatan

    dilakukan pagi, sore, masing-masing 2 (dua) seri untuk pagi dan

    sore dan diusahakan pengamatan pada tinggi matahari yang

    sama untuk pagi dan sore. Ketelitian azimut 15

    l. Alat yang digunakan untuk pengamatan harus Prisma Reolof

    m.Ketelitian linier poligon 1: 10.000

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    23/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 23

    Poligon Cabang / Bantu

    a. Poligon cabang harus dimulai dari poligon utama diakhiri pada

    poligon utama.

    b. Poligon cabang dibagi atas seksi-seksi dengan panjang maksimum

    2,5 km.

    c. Pengukuran sudut poligon dilakukan dengan satu seri dengan

    ketelitian sudut 20".

    d. Kesalahan penutup sudut .maksimum 20" N, di mana N =

    banyaknya titik poligon.

    e. Semua benchmark yang dipasang maupun yang telah ada harus

    dilalui poligon.

    f. Diusahakan sisi poligon sama panjangnya.

    g. Alat ukur sudut harus digunakan teodolit T2 Wild, atau yang

    sejenisnya.

    h. Pengukuran jarak dilakukan dengan pita ukur baja, dilakukan

    pulang pergi masing- masing minimal 2 (dua) kali bacaan.

    i. Ketelitian linier poligon 1: 5.000.

    2.3.4.Pengukuran Sipat Datar (Waterpass)a. Alat yang digunakan alat ukur sipat datar Automatic Level Ni.2,

    Nakl,.Nak2 / sejenis.

    b. Pengecekan baut-baut tripod (kaki tiga) jangan sampai longgar.

    Sambungan rambu ukur harus lurus betul. Rambu harus

    menggunakan nivo.c. Sebelum melaksanakan pengukuran, alat ukur sipat datar harus

    dicek dulu garis bidiknya. Data pengecekan harus dicatat dalam

    buku ukur.

    d. Waktu pembidikan, rambu harus diletakan diatas alas besi.

    e. Bidikan rambu harus di antara interval 0,5m dan 2,75m (untuk

    rambu yang 3 m)

    f. Jarak bidikan alat ke rambu maksimum 50 m.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    24/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 24

    g. Usahakan pada waktu pembidikan, jarak rambu muka = jarak

    rambu belakang atau jumlah jarak muka = jumlah jarak

    belakang. .

    h. Usahakan jumlah jarak (slaag) per seksi selalu genap.

    i. Data yang dicatat adalah pembacaan ketiga benang silang yakni:

    benang atas, benang bawah dan benang tengah.

    j. Pengukuran sipat datar harus dilakukan setelah benchmark

    dipasang.

    k. Semua benchmark yang ada mupun yang akan dipasang harus

    melalui jalur sipat datar apabila berada ataupun dekat dengan

    jalur sipat datar.

    l. Pada jalur yang terikat/tertutup, pengukuran dilakukan dengan

    cara pergi pulang, sedang pada jalur yang terbuka diukur dengan

    cara stan ganda (double stand) dan pergi pulang.

    m.Batas toleransi untuk kesalahan penutup maksimum 10 D mm,

    dimana jumlah jarak dalam km.

    2.3.5.Pengukuran Situasi Detaila. Alat yang digunakan adalah teodolit TO,atau yang sederajat

    ketelitiannya.

    b. Metode yang digunakan adalah Raai dan Voorsraal.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    25/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 25

    c. Ketelitian poligon raai untuk sudut 20 n, di mana n = banyaknya

    titik sudut. Ketelitian finier poligon raai 1: 1000.

    d. Semua tampakan yang ada, baik alamiah maupun buatan

    manusia diambil sebagai titik detail, misalnya: bukit, lembah, alur,

    sadel dan lain-lain.

    e. Kerapatan titik detail (40 m di lapangan) harus dibuat

    sedemikian rupa sehingga bentuk topografi dan bentuk buatan

    manusia dapat digambarkan sesuai dengan keadaan lapangan.

    f. Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga

    memudahkan penggambaran dan memenuhi mutu yang baik dan

    peta.

    g. Penggambaran lahan rencana perluasan sawah tersebut.

    h. Pengukuran situasi harus dilebihkan sebesar 250 m dari batas

    yang telah ditentukan.

    i. Sudut poligon Raai dibaca 1 (satu) seri

    j. Ketelitian tinggi poligon Raai 10 cm D (D dalam km)

    2.3.6.Perhitungana. Semua pekerjaan hitungan sementara harus selesai di lapangan

    sehingga kalau ada kesalahan dapat segera diulang untuk dapat

    diperbalki saat itu pula.

    b. Hitungan poligon & sipat datar digunakan hitungan perataan

    dengan metode yang ditentukan oleh Direksi.

    c.Pada gambar sketsa kerangka utama harus dicantumkan hasilhitungan

    Salah penutup sudut poligon dan jumlah titiknya.

    Salah linier poligon beseta harga toleransinya.

    Jumlah jarak.

    Salah penutup sipat datar beserta harga toleransinya.

    Jumlah jarak.

    d. Perhitungan dilakukan dalam proyeksi Tranverse Mercartor.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    26/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 26

    2.3.7.Ketelitian Penggambarana. Semua tanda silang untuk grid koordinat tidak boleh mempunyai

    kesalahan lebih dari 0,3mm, diukur dari titik kontrol horisontal

    terdekat.

    b. Titik kontrol posisi horisontal tidak boleh mempunyai kesalahan

    lebih dari 0,3 mm, diukur dari garis grid.

    c. Sembilan puluh persen (90%) dari penarikan garis kontur tidak

    boleh menyimpang lebih dari setengah kali interval kontur yang

    bersangkutan dari letak sebenarnya, yang diperhitungkan dari

    titik kontrol horisontal, sisanya 10% (sepuluh persen) tidak boleh

    menyimpang dari satu kali interval kontur yang bersangk utan.

    d. Pada sambungan lembar peta satu dengan yang lain, garis kontur,

    bangunan, saluran, sungai, harus tepat tersambung.

    e. Batas pergeseran yang dlperbolehkan maksimum 0,3 mm.

    2.3.8.Penggambarana. Garis silang untuk grid dibuat setiap 10 cm.

    b. Gambar konsep (draft) harus dilakukan di atas kertas putih

    (Padalarang) yang telah disetujui Direksi.

    c. Semua BM dan titik triangulasi (titik pengikat) yang ada di

    lapangan harus digambar dengan legenda yang telah ditentukan

    dan dilengkapi dengan elevasi dan koordinat.

    d.Pada tiap interval 5 (lima) garis kontur dibuat tebal dan ditulisangka elevasinya. .

    e. Pencantuman legenda pada gambar harus sesuai dengan apa

    yang ada di lapangan.

    f. Penarikan kontur lembah/alur atau sadel bukit harus ada data

    elevasinya.

    g. Detail penggambaran sungai harus lengkap terutama di sekitar

    lokasi rencana bendung.

    h. Garis sambungan (overlaap) peta sebesar 5 cm.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    27/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 27

    i. Titik pengikat/referensi peta harus tereantum pada peta dan

    ditulis di bawah legenda.

    j. Gambar/peta situasi skala 1 : 2.000 digambar di atas kertas

    transparan stabil dengan ukuran A1

    k. Pada peta situasi 1 : 2.000 pengukuran poligon utama dan

    poligon raai harus digambar.

    l. Gambar kampung dan sungai harus diberi nama yang jelas.

    m.Gambar kampung, sawah, rawa harus diberi batas.

    n. Peta ikhtisar skala 1: 10.000digambar pada kertas transparan

    stabil.

    o. Pada peta ikhtisar harus tereantum nama kampung, nama sungai,

    BM, jalan, jembatan dan, rencana bendung dan lain-lain

    tampakan yang ada di daerah pengukuran.

    p. Interval kontur cukup tiap 2,5 m untuk daerah datar dan 5 m

    untuk daerah berbukit

    q. Grid peta ikhtisar 1: 10.000 tiap 10 cm.

    r. Lembar peta harus diberi nomor urut yang jelas dan teratur.

    s. Format gambar etiket peta harus sesuai dengan ketentuan yang

    telah ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

    t. Sebelum pelaksanaan memulai penggambaran harus asistensi

    dahulu kepada Direksi (Bagian Pengukuran).

    u. Titik poligon utama, poligon cabang dan poligon Raai digambar

    dengan sistem

    v. koordinat (tidak diperkenankan digambar dengan cara grafis).

    Semua prossesing penggambaran dilakukan dengan menggunakan

    program komputer / CAD. Sistim koordinat menggunakan sesuai

    dengan sistim peta yang sudah ada atau menurut petunjuk pemberi

    tugas. Penggambaran dilakukan diatas kertas ukuran A1 atau

    menyesuaikan dengan skala penggambaran peta yang diminta.

    KEGIATAN-3

    SURVEI HIDROLOGI

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    28/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 28

    Kebutuhan Air Irigasi

    Kebutuhan air irigasi adalah jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi

    kebutuhan untuk penanaman padi/palawija di lahan persawahan. Termasuk

    didalamnya adalah jumlah air yang diperlukan untuk mengganti kehilangan air

    di dalam saluran irigasi.

    Data meteorologi seperti temperatur udara, penyinaran matahari, kelembaban

    relatif dan kecepatan angin diperlukan untuk memperkirakan kebutuhan air

    irigasi.

    Dalam menghitung kebutuhan air irigasi, beberapa faktor yang harus

    diperhatikan adalah :

    Penyiapan Lahan

    Air diperlukan dalam tahap persiapan lahan untuk mendapatkan tingkat

    kelembaban tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Perhitungan

    kebutuhan air berdasarkan pada kebutuhan untuk penggantian kehilangan air

    akibat penguapan dan perkolasi di persawahan yang telah dijenuhkan dalam

    periode persiapan lahan untuk 30 hari. Berdasarkan KP-01 kebutuhan air

    adalah 50 mm untuk kedalaman air 250 mm. Kebutuhan irigasi selama

    penyiapan lahan dihitung sebagai :

    1e

    eMLP

    k

    k

    dimana

    LP : kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari)

    M : kebutuhan air untuk mengganti kehilangan akibat evaporasi danperkolasi yang dihitung sebagai : PET1,1PEM 00

    k : adalah besaran yang dihitung sebagai :S

    TMk

    T : jangka waktu penyiapan lahan (hari)

    S : kebutuhan air untuk penjenuhan (mm)

    Penggunaan Konsumtif

    Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    29/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 29

    menggantikan air yang hilang karena penguapan. Air dapat menguap dari

    permukaan air atau dari tumbuhan. Kombinasi dari kedua penguapan diatas

    disebut evapotranspirasi. Penggunaan konsumtif dihitung sebagai :

    0cc ETKET

    dimana

    ETc : kebutuhan air untuk penggunaan konsumtif (mm/hari)

    ET0 : evapotranspirasi potensial yang dihitung menurut metode Penmannyang dimodifikasi (mm/hari)

    Kc : koefisien tanaman, yang bergantung kepada jenis dan umur tanaman

    Evapotranspirasi dihitung menurut metode Penmann yang dimodifikasi

    berdasarkan hubungan antara penguapan yang diukur dan faktor meteorologi

    yang mempengaruhinya. Evapotranspirasi dihitung dengan persamaan berikut.

    )ee()u(f)w1(RwCET dan0

    dimana

    ET0 : evapotranspirasi potensial (mm/hari)

    w : faktor bobot (weight factor) yang bergantung kepada temperatur udara

    dan penyinaran matahari

    Rn : radiasi tahunan yang ekivalen dengan penguapan

    ea- ed : perbedaan tekanan uap air pada temperatur udara rata-rata dengantekanan uap air jenuh (mbar)

    C : faktor koreksi yang bergantung kepada kondisi cuaca

    Perkolasi dan Infiltrasi

    Infiltrasi adalah proses dimana air berpindah dari permukaan tanah ke lapisan

    bawah permukaan (daerah tidak jenuh). Perkolasi adalah proses dimana air

    berpindah dari daerah tidak jenuh ke daerah jenuh di lapisan bawah

    permukaan. Perkolasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain tekstur

    tanah dan kerembesan/permeabilitas tanah. Untuk keperluan desain, tingkat

    perkolasi standar sebesar 3 mm/hari digunakan untuk memperkirakan

    kebutuhan air di sawah.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    30/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 30

    Penggantian Lapisan Air

    Pada saat penanaman padi, pengurangan air di sawah dilakukan untuk

    pemupukan, penggenangan dan pertumbuhan awal. Karena itu diperlukan

    penggantian lapisan air sebanyak 2 kali, masing-masing 50 mm selama

    sebulan atau dua bulan setelah transplantasi. Untuk palawija tidak diperlukan

    penggantian lapisan air.

    Efisiensi Irigasi

    Efisiensi irigasi adalah rasio (perbandingan) antara debit air di sawah dan debit

    air di pintu intake irigasi. Kehilangan antara intake dan sawah terjadi akibat

    penguapan, kebocoran dan infiltrasi. Efisiensi irigasi diperlukan untuk

    menentukan efektifitas sistem irigasi dan pengelolaan dalam memenuhi

    kebutuhan konsumtif (evapotranspirasi) selama penanaman. Efisiensi irigasi

    juga bergantung kepada tingkat pertumbuhan tanaman dan kondisi cuaca.Pada dasarnya kehilangan yang mempengaruhi efisiensi irigasi terjadi pada

    saat air mengalir dari sumber ke persawahan dan selama pengelolaan sawah.

    Curah Hujan Efektif

    Untuk padi, curah hujan efektif bulanan diambil sebesar 70 % dari curah hujan

    tahunan, sedangkan untuk palawija diambil sebesar 50 % dari curah hujan

    tahunan.

    Pola Tanam

    Pola tanam berupa padi musim kemarau (Maret-I sampai Juli-I), padi musim

    kemarau/palawija (Juli-I sampai November-I) dan padi musim hujan

    (November-I sampai Maret-I).

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    31/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 31

    Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk kebutuhan

    konsumtif, penyiapan lahan, perkolasi, dan infiltrasi, penggantian lapisan air,

    dikurangi dengan curah hujan efektif seperti yang diberikan oleh rumus

    dibawah ini.

    ec RWLRPLPETNFR

    dimana

    NFR : kebutuhan air tanaman (mm/hari)

    ETc : kebutuhan air konsumtif (mm/hari)

    LP : kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari)

    P : perkolasi (mm/hari)

    WLR : penggantian lapisan air (mm/hari)

    Re : curah hujan efektif (mm/hari)

    Kebutuhan air di intake irigasi adalah kebutuhan air tanaman di sawah dibagi

    dengan efisiensi irigasi seperti yang diberikan oleh rumus di bawah ini.

    e

    NFRDR

    dimana

    DR : kebutuhan air di intake(mm/hari)

    NFR : kebutuhan air tanaman (mm/hari)

    e : efisiensi irigasi (%)

    KEGIATAN-4

    PERENCANAAN JARINGAN TERSIER

    Perencanaan petak tersier harus sedemikian rupa sehingga untuk mengatur

    aliran air dari sumbernya ke petak-petak sawah diupayakan dengan sistem

    gravitasi, diperlukan pengembangan sistem irigasi di dalam petak tersier.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    32/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 32

    Perencanaan jaringan irigasi tersier bertujuan :

    Pengelolaan air dapat dilaksanakan dengan baik.

    Operasi dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah oleh

    petani pemakai air

    dengan biaya rendah

    Karena O & P jaringan tersier sepenuhnya menjadi tanggung jawab petani

    pemakai air, perhatian dan keikut sertaan mereka selama perencanaan sangat

    diperlukan. Perencanaan jaringan tersier tidak dapat dipisahkan dengan

    perencanaan jaringan induk. Petak tersier adalah petak dasar pada suatu

    jaringan irigasi. Petak ini adalah bagian dari jaringan irigasi yang mendapat air

    dari satu bangunan sadap tersier dan dilayani oleh satu saluran tersier.

    Petak sub tersier diterapkan apabila jaringan irigasinya terletak pada 2

    administrasi desa atau lebih. Jaringan tersier adalah jaringan saluran yang

    melayani areal petak tersier, terdiri dari :

    Jaringan bagi : membagi air dari sadap ke petak kuarter.

    Jaringan pemakai : yang membawa air dari jaringan tersier ke

    petak sawah (jaringan kuarter)

    Jaringan pembuang : yang membawa kelebihan air dari petak

    sawah ke saluran pembuang utama

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    33/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 33

    E.2.PROGRAM KERJA

    E.2.1. Kegiatan dan Prosedur Perencanaan

    1. Pengumpulan data dan penyelidikan, menyangkut kegiatan-

    kegiatan berikut :

    Inventarisasi keadaan topografi dengan cara mengadakan

    pengukuran topografi.

    Inventarisasi fasilitas-fasilitas yang sudah ada, (saluran irigasi,

    jaringan irigasi, bangunan air, akses jalan), air yang tersedia

    serta daerahgenangan.

    Invertarisasi praktek-praktek irigasi dan cara-cara pembagian

    air yang ada sekarang.

    Pengumpulan data hidrometeorologi, untuk menentukan

    kebutuhan air untuk irigasi dan pembuangan.

    2. Lay out pendahuluan, dibuat berdasar data-data yang didapat

    sebelumnya, yang meliputi :

    Batas-batas petak tersier.

    Daerah yang dapat diairi, dan

    Trase saluran.

    3. Untuk hal-hal seperti kepemilikan tanah, pengembangan sawah dsb,

    melibatkan instansi-instansi :

    Pemerintah Daerah.

    Agraria.

    Pertanian

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    34/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 34

    Transmigrasi (bila di daerah transmigrasi)

    4. Pengecekan Lay out pendahuluan,meliputi kegiatan berikut :

    Konsultasi dengan Pemilik Pekerjaan untuk menjelaskan lay out

    rencana jaringan. Komentar dan keberatan-keberatan harus

    dipertimbangkan benar-benar, agar tidak menjadi hambatan

    dalam pengembangan maupun O & P jaringan nantinya.

    Pengecekan dilapangan diperlukan karena petani belum terbiasa

    menggunakan peta. Dengan menelusuri sepanjang saluran,

    petani akan menunjukkan tempat-tempat yang mungkin dapat

    timbul masalah.

    Lay out dapat berubah sesuai keinginan petani dan kelayakan

    teknis.

    Kegiatan ini melibatkan Pemda, Pertanian dan Agraria.

    Pengukuran detail dapat dimulai setelah lay out pendahuluan

    disepakati bersama.

    5. Pengukuran detail,dilakukan setelah lay out disepakati, yang diukur

    adalah :

    Potongan memanjang,

    Potongan melintang, dan

    Mukaair rencana.

    Jika timbul kesulitan berkaitan dengan elevasi yang dapat

    dipecahkan dengan cara memilih tata letak lain, sebaiknya dicek

    dilapangan bersama-sama para wakil petani.

    Jika kedua belah pihak telah sepakat, hasilnya dibicarakan dengan

    para petani melalui rapat pembinaan.

    Atas dasar pesetujuan umum secara tertulis serta persetujuan

    kepala desa, lay out dibuat final.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    35/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 35

    6. Perencanaan detail,dilakukan berdasar lay out final

    Dari hasil pengukuran detail, demensi dan elevasi saluran dapat

    direncana dan digambar.

    Semua bangunan akan disesuaikan dengan standar yang ada.

    Perencanaan detail disajikan dalam sebuah buku perencanaan, yang

    memuat :

    Penjelasan mengenai perencanaan, dan

    Gambar-gambar perencanaan

    Dengan diserahkannya buku perencanaan kepada Pemilik Pekerjaan dan

    pihak2 terkait, maka selesailah tahap perencanaan. Perencana dalam

    pelaksanaan masih diperlukan, karena mungkin timbul permasalahan

    yang memerlukan perubahan perencanaan.

    Pendekatan dalam tahap perencanaan

    Sebelum membuat rencana perlu dicek semua usulan petani,

    dimintakan persetujuannya.

    Perencanaan dibuat selengkap mungkin, semua detail harus benar,

    tidak menunda masalah-masalah sampai ke tahap pelaksanaan.

    Untuk membuat penyesuaian-penyesuaian dilapangan perencana

    harus hadir, dan secara teratur mendatangi lokasi pekerjaan untukmengantisipasi kesulitan yang timbul.

    Sebelum pelaksanaan dimulai, dipastikan bahwa pekerjaan yang

    diusulkan telah dijelaskan kepada petani dan mendapatkan

    dukungan. Kalau perlu diadakan penyesuaian sesuai hasil konsultasi

    terakhir.

    Berhati-hati dalam melakukan perubahan besar pada rencana

    jaringan, dapat menimbulkan masalah yang baru. Usahakan

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    36/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 36

    menggunakan trase saluran yang pernah ada, sehingga kadang-

    kadang harus meninggalkan standar yang ada.

    E.2.2. Data yang Digunakan

    A. Pemetaan Topografi

    Peta ini harus mencakup :

    Garis-garis kontur

    batas-batas petak sawah (kalau ada peta ortofoto)

    Tata guna tanah/lahan

    Saluran irigasi / pembuang dan jalan-jalan yang sudah ada beserta

    bangunan-bangunannya

    Batas-batas adminidtrasi desa / kampung

    Rawa-rawa, dan kuburan

    Bangunan-bangunan

    Dan lain-lain.

    Skala peta dan interval garis kontur tergantung kepada keadaan medan :Definisi medan untuk topografi makro

    MedanKemiringan

    medanSkala Interval Kontur

    Sangat datar < 0,25 % 1 : 5 000 0,25 m

    Datar 0,25 1,00 % 1 : 5 000 0,50 m

    Bergelembang 1,00 2,00 % 1 : 2 000 0,50 m

    Terjal > 0,25 % 1 : 2 000 1,00 m

    B. Gambar-gambar Perencanaan dan Pelaksanaan Jaringan yang

    sudah adaPada daerah yang sudah ada jaringan (utama) irigasinya, diperlukan data-data

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    37/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 37

    debit dan tinggi muka air dalam saluran yang ada.

    C. Genangan dan kekeringan secara teratur

    Pada daerah genangan yang terjadi setiap tahun, jaringan tersier baru akan

    dibuat kalau sudah ada perbaikan atau genangan teratasi.

    Sebaliknya apabila terjadi kekeringan karena kekurangan air, maka petani

    tidak akan bersemangat untuk mengelola jaringan tersiernya.

    D. Pembagian air dipetak tersier

    Sistem pembagian air yang akan diterapkan menjadi masalah pokok

    sebelum perencanaan jaringan tersier direncanakan.Pengaliran secara

    terus menerus, memerlukan pembagian air yang proporsional, besarnya

    bukaan pada box sebanding dengan luas areal dihilirnya. Efisiensi air

    sangat rendah.

    Rotasi permanen, air irigasi dapat dikonsentrasikan dan bergilir pada

    petak kuarter, kapasitas saluran lebih tinggi, beaya O & P mahal dan

    rumit.

    Kombinasi, perencanaan petak tersier dibuat sistem terus menerus,

    Pengaturan sistem rotasi dipakai bila debit air dibawah 60% debit

    rencana. Untuk ini memerlukan box bagi yang dapat mengatur

    pembagian secara proporsional dan secara rotasi.

    E.2.3. Layout (Tata Letak) Petak Sawah

    Untuk menentukan layout petak petak sawah, perlu mempertimbangkan

    aspek-aspek sbb:

    Luas petak sawah

    Batas-batas petak

    Bentuk yang optimal

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    38/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 38

    Kondisi medan

    Saluran dan jaringan irigasi yang sudah ada

    Eksploitasi / operasi jaringan

    Layout yang dihasilkan diharapkan / diupayakan :

    Pembagian air harus adil, seimbang dan efisien

    Penggunaan lahan untuk jaringan sekecil mungkin

    Selalu dikonsultasikan dengan petani, dapat diterima petani

    Rencana yang baik akan membuat lancar dalam pelaksanaan

    A. Petak Sawah Tersier yang Ideal

    Petak sawah dikatakan ideal bila :

    Tiap kepemilikan sawah mempunyai pengambilan dan pembuangan

    sendiri

    Mudah mengangkut hasil pertanian, peralatan dan ternak ke jalan usaha

    tani

    Karakterisrik petak sawah tersier yang ideal ;

    6-8 kepemilikan sawah yang ada diorganisasi menjadi jalur / strip.

    Air diberi dari saluran kuarter dan pembuangan ke sal pembuang

    kuarter

    Jalan petani disepanjang saluran kuarter

    Pembagian air proporsional dengan boks bagi yang dilengkapi dengan

    pintu-pintu untuk memungkinkan diadakan pergantian pengaliran antar

    kuarter.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    39/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 39

    Petak sawah tersier yang ideal

    Petak sawah tersier yang ideal

    Menurut pengalaman ukuran optimum petak tersier antara 50 sampai 100 ha

    Ukuran dapat ditambah sampai 150 ha kalau keadaan topografi memaksa.

    Petak tersier yang berukuran kecil efisiensi irigasi akan lebih tinggi karena :

    Titik-titik pembagian air lebih sedikit

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    40/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 40

    Saluran yang pendek menyebabkan kehilangan air lebih sedikit

    Petani terlibat lebih sedikit, pengorgansasian lebih mudah dan kerja

    sama bisa lebih baik

    Pengaturan air lebih baik, sesuai kondisi tanaman

    Perencanaan lebih fleksibel berkaitan dengan batas desa.

    B. Petak Sawah Kuarter yang Ideal

    Bentuk optimal petak sawah tersier adalah bujur sangkar. Ukuran petak sawah

    kuarter tergantung :

    Ukuran sawah,

    Keadaan topografi,

    Tingkat teknologi yang dipakai.

    Kebiasaan bercocok tanam,

    Biaya pelaksanaan,

    Sistem pembagian air.

    Petani pemilik sawah dipetak kuarter sebaiknya < 30 orang. Luas petak < 15

    ha, agar pembagian air dapat efisien. Ukuran optimum petak kuarter 8 15

    ha. Aliran antar petak hendaknya dibatasi 8 sawah (max. 300 m)

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    41/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 41

    Bentuk Optimal Petak sawah Kuarter

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    42/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 42

    Jalur-jalur irigasi

    C. Batas petak

    Batas petak tersier :

    Didasarkan kondisi topografi

    Satu petak tersier hendaknya berada dalam satu daerah administratif

    desa

    Jika ada pada 2 administrasi desa di bagi menjadi 2 sub-tersier

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    43/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 43

    Batas tersier biasanya berupa saluran irigasi, saluran pembuang

    mengikuti kemiringan medan

    Batas-batas sebaiknya mengikuti batas kepemilikan tanah

    D. Identifikasi daerah-daerah yang tidak diairi

    Pada beberapa petak tersier ada daerah tak dapat diairi, sebab :

    Tanah tidak cocok untuk pertanian

    Muka tanah terlalu tinggi

    Tak ada petani penggarap

    Tergenang air

    E. Trase saluran

    Daerah yang sudah diairi, diusahakan trase saluran mengikuti yang sudah ada,

    hanya disesuaikan dengan kebutuhan baru.

    Jika daerah irigasi baru maka kriteria umum akan sangat membantu. Yang

    ditetapkan terlebih dahulu biasanya saluran pembuang.

    Saluran irigasi

    Saluran tersier adalah pembawa air dari bangunan sadap ke boks

    tersier, ke boks tersier lainnya sampai ke bangunan terakhir.

    Boks tersier membagi air ke saluran tersier sampai boks tersier

    berikutnya dan saluran kuarter

    Boks kuarter akan membagikan air ke saluran kuarter

    Saluran kuarter adalah saluran bagi umumnya dari boks bagi sampai

    saluran pembuang. Panjang maksimum diijinkan adalah 500 m.

    Didaerah terjal biasanya saluran kuarter mengikuti garis tinggi, bila

    tidak mungkin dapat mengikuti kemiringan lahan dengan melengkapi

    bangunan terjun rendah sederhana

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    44/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 44

    Pada daerah bergelombang, saluran kuarter mengikuti tempat-tempat

    yang tinggi atau sejajar saluran tersier

    Pada ujung-ujung saluran kuarter yang bertemu saluran pembuang

    biasanya ditempatkan bangunan

    Saluran pembuang

    Saluran pembuang berfungsi :

    Mengeringkan sawah

    Membuang kelebihan air hujan

    Membuang kelebihan air irigasi

    Saluran pembuang kuarter, biasanya merupakan saluran buatan yang

    merupakan garis tinggi pada medan terjal atau merupakan alur alamiah

    kecil pada medan bergelombang. Kelebihan air ditampung langsung dari

    sawah

    Saluran pembuang tersier menampung air buangan dari saluran

    pembuang kuarter dan sering merupakan batas petak tersier. Saluran

    pembuang tersier biasanya mengikuti kemiringan medan.

    Diusahakan saluran irigasi dan saluran pembuang tidak bersebelahan

    karena saluran pembuang dapat mengikis dan merusak saluran irigasi.

    Jika kemiringan hidrolis antara saluran irigasi dan saluran pembuang

    terlalu curam, saluran irigasi akan banyak kehilangan air karena

    perembesan, dan dapat meruntuhkan tanggul.

    Usahakan kemiringan hidrolis < 1 : 4

    Perkiraan jarak antara saluran irigasi dan pembuang

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    45/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 45

    Panduan untuk menentukan trase saluran baru :

    Sedapat mungkin ikuti batas sawah

    Rencanakan saluran irigasi pada punggung medan, saluran pembuang

    pada daerah rendah.

    Hindari persilangan dengan saluran pembuang.

    Saluran irigasi sebaiknya mengikuti kemiringan medan.

    Saluran irigasi tidak boleh meliwati petak-petak tersier yang lain.

    Batasi jumlah bangunan.

    F. Lay out jaringan jalan

    Kegunaan :

    Untuk inspeksi Jaringan tersier

    Untuk lewat para petani, kendaraan, ternak agar tidak merusakkan

    jaringan.

    Jalan ini dihubungkan dengan jaringan jalan desa yang sudah ada, bila

    perlu jalan desa dapat diperlebar dan diberi perkerasan jalan.

    Jalan petani dipakai untuk langsung mencapai petak sawah guna

    mengangkut, peralatan pertanian, benih, pupuk dan hasil panen.

    Ketentuan :

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    46/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 46

    Jalan inspeksi pada saluran tersier sampai boks paling ujung dengan

    lebar 1,5 2,0 m, cukup untuk sepada motor.

    Tergantung lay out petak tersier, jalan petani biasanya direncanakan

    disepanjang saluran kuarter.

    Jalan masuk ke petak kuarter diperlukan lebar 1,5 m untuk lewat

    peralatan mesin pertanian, bila tidak direncanakan untuk peralatan

    cukup 1,0 m.

    G. Lay out di berbagai tipe medanLayout pada medan terjal

    Layout pada medan agak terjal

    Layout pada medan bergelombang

    Layout pada medan datar

    E.3.PERALATAN DAN BAHAN

    Peralatan yang digunakan dalam kegiatan Survey Investigasi dan Desain

    (SID) Perluasan Sawah ini harus didukung oleh ketersediaan peralatan kerja

    yang sesuai dengan kebutuhan dan volume pekerjaan. Peralatan yang akan

    digunakan untuk kegiatan SID Perluasan Sawah ini adalah :

    No Peralatan Jumlah Keterangan

    1 Teodolit, rambu ukur, prisma, distancemeter 6 unit Untuk mengoptimalkankerja, konsulta dappatmelakukan inovasisepanjang sesuai dengantujuan pekerjaan yangakan dicapai

    2 Waterpass 6 unit

    3 GPS geodetik, akurasi < 1 meter 6 unit

    4 Set computer-scanner-printer (ukuran A3) 6 unit

    5 Software pengolah data GPS 6 unit

    6 Software GIS atau pemetaan (CAD) 6 unit

    7 Kamera digital 6 unit

    8 pH-meter, untuk mengukur keasaman tanah 6 unit

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    47/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 47

    Sedangkan bahan yang digunakan adalah :

    No Bahan Jumlah Keterangan

    1 Peta RBI Skala 1 : 25.000 untuk referensiposisi koordinat

    ? Belum diketahui lokasipasti dari kegiatan,sehingga tidak bisadihitung jumlah dankebutuhan datanya

    2 Peta persil lahan (dari BPN) ?

    3 Data kepemilikan lahan ?

    4 Peta saluran & jaringan irigasi eksisting ?

    5 Peta petak lahan eksisting ?

    6 Data pendukung lainnya ?

    E.4.ORGANISASI DAN PERSONIL

    E.4.1. Personil Pelaksana

    Personil pelaksanan pekerjaan Survey Investigasi dan Desain (SID)

    perluasan Sawah ini adalah terdiri dari :

    a.

    Team Leader / Manager Proyek (. to be name ..)

    Adalah seorang Sarjana S-1 Pertanian atau Sarjana Ekonomi dengan

    latar belakang pengalaman kerja pada pekerjaan sejenis adalah minimal

    6 tahun.

    Tugas dan tanggung jawab :

    a. Mengkoordinasi seluruh tugas tim tenaga ahli dan tenaga

    pendukung sebagai langkah persiapan pelaksanaan dan

    kelancaran pekerjaan.b. Melakukan kontrol dan koordinasi terhadap seluruh tenaga ahli

    serta tenaga penunjang yang dilibatkan dalam pekerjaan ini.

    c. Bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan pekerjaan

    sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan pola pelaksanaan

    kegiatan yang telah disepakati bersama.

    d. Mengorganisir survey inventarisasi data/observasi lapangan.

    e. Bersama-sama dengan seluruh tenaga ahli bertanggung jawab

    dalam menyusun konsep pola pelaksanaan kegiatan dan rencana

    kerja konsultan.

    f. Bersama-sama dengan seluruh tenaga ahli bertanggung jawab

    melakukan koordinasi dengan instansi dan dinas terkait.

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    48/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 48

    g. Mengkoordinasi seluruh kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan

    penyusunan peta rencana perluasan lahan sawah.

    h. Bersama-sama dengan seluruh tenaga ahli bertanggung jawab

    dalam menyusun pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan.i. Melakukan dan memimpin presentasi dalam setiap pembahasan

    laporan.

    b. Tenaga Ahli

    TA. Sosial Ekonomi Pertanian (. to bename ..)

    Adalah seorang Sarjana S-1 Pertanian atau Sarjana Ekonomi

    dengan latar belakang pengalaman kerja pada pekerjaan sejenis

    adalah minimal 4 tahun.

    TA. Pemetaan dan Konstruksi Lahan (. to be name ..)

    Adalah seorang Sarjana S-1 Sipil atu Geodesi atau Geografi atau

    Ilmu Tanah atau Aumberdaya Lahan atau Kehutanan dengan latar

    belakang pengalaman kerja pada pekerjaan sejenis adalah

    minimal 4 tahun.

    TA. Cost & Quantity (. to be name ..)

    Adalah seorang Sarjana S-1 Sipil dengan latar belakang

    pengalaman kerja pada pekerjaan sejenis adalah minimal 4

    tahun.

    c. Tenaga pendukung

    Surveyor / Drafter : (S1 / D3/D1) Geografi / Pertanian /Geodesi/ Sipil/ Kehutanan, dengan pengalaman minimal 2

    tahun.

    Tenaga Administrasi :(S1 / D3/D1) atau SLTA

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    49/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 49

    E.4.2. Struktur Organisasi Pelaksana

    Struktur Organisasi Penyedia JasaKegiatan Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Di Provinsi Nusa Tenggara Barat

    PEJABAT PEMBUATKOMITMEN

    SKPD / UNITKERJADINAS PEKERJAAN UMUM

    Badan / Dinas /Instansi terkait

    Tim Pengawas KonsultanPemerintah Provinsi Nusa

    Tenggara BaratDirektur Perusahaan

    Team LeaderTim Teknis

    Pelaksana Kegiatan

    Administrasi

    Operator Komputer

    Tenaga AhliPemetaan dan

    Konstruksi Lahan

    Surveyor

    Tenaga AhliEkonomi

    Pertanian

    Tenaga AhliCost & Quantity

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    50/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 50

    E.4.3. Penjadwalan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

    No. Personal

    Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    A. Tenaga Ahli

    1 Team Leader

    2Ahli EkonomiPertanian

    3

    Ahli Pemetaandan KonstruksiLahan

    4

    Ahli Cost &

    Quality

    B. Tenaga Pendukung

    5 Surveyor

    6TenagaAdministrasi

    E.5.PENJADWALAN PEKERJAAN

    Kegiatan Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah ini

    direncanakan dapat diselesaikan dapam waktu 3,5 (tiga setengah) bulan,

    dengan pentahapan dan jadwal pekerjaan sebagai berikut :

  • 5/26/2018 Contoh Proposal Kegiatan

    51/51

    USULAN TEKNIS

    Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah

    Tahun Anggaran 2012

    Hal E - 51

    No

    .

    KegiatanBulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4A. Tahap Persiapan

    1Mobilisasi Personil danperalatan

    2 Pengumpulan data sekunder

    3 Survey pendahuluan

    4 Diskusi dan koordinasi

    B. Tahap Survey Lapangan & Kolekting Data

    1 Survey Topografi

    2 Survey tanah

    3 Survey hidrologi & hidrometri

    4Inventarisasi data petani dansawah

    C. Tahap Analisa Data

    1 Analisa Jenis Tanah

    2 Analisa data topografi

    D. Tahap Analisa Hidrologi

    1 Analisa curah hujan

    2Perhitungan kapasitas airirigasi

    3 Perhitungan kebutuhan air

    4Analisa keseimbangan air(water balance)

    5 Optimasi saluran

    E. Tahap Desain (Perencanaan)

    1Tata letak saluran dan jaringanirigasi

    2 tata letak bangunan air

    3Rekayasan teknis pada rencanasawah

    F. Tahap Penggambaran / Pembuatan Peta Rencana Sawah

    1 peta rencana sawah

    2peta saluran & jaringandrainase

    G. Tahap Diskusi dan Penyelesaian Laporan

    1 Diskusi hasil pekerjaan

    2Pemaparan / presentasi hasilpekerjaan

    H. Pelaporan Pekerjaan

    1 Laporan Pendahuluan

    2 Laporan Antara

    3 Laporan Akhir