contoh proposal ipa sd

32
I. JUDUL PENELITIAN Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa Kedung Jaya Kec. Babelan Kab. Bekasi.) II. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan” (Depdiknas, 2006:47). Pencapaian SK

Upload: trikorodarmo

Post on 14-Dec-2014

123 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal IPA SD

I. JUDUL PENELITIAN

Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan

Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa

37 Desa Kedung Jaya Kec. Babelan Kab. Bekasi.)

II. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa,

“Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta

didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan” (Depdiknas, 2006:47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada

pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk

membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata

Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah

Dasar adalah “Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;” (Depdiknas, 2006: 48).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebagai

Page 2: Contoh Proposal IPA SD

pengelola langsung pada proses pembelajaran harus memahami karakteristik

(hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana dikatakan (Depdiknas, 2006:47),

bahwa:

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Karakteristik pendidikan IPA yang digariskan oleh Departemen

Pendi- dikan Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan IPA di

tingkat Internasional. Menurutn Trowbridge & Bybee (1990:48) IPA

merupakan perwujudan dari suatu hubungan dinamis yang mencakup tiga faktor

utama, yaitu: IPA sebagai suatu proses dan metode (methods and

processes); IPA sebagai produk-produk pengetahuan (body of scientific

knowledge), dan IPA sebagai nilai- nilai (values). IPA sebagai proses/metode

penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-

langkah kegiatan saintis untuk memperoleh produk-produk IPA atau ilmu

pengetahuan ilmiah, misalnya observasi, pengukuran, merumuskan dan menguji

hipotesis, mengumpulkan data, bereksperimen, dan prediksi. Dalam wacana

sepert itu maka IPA bukan sekadar cara bekerja, melihat, dan cara berpikir,

melainkan ‘science as a way of knowing’. Artinya, IPA sebagai proses juga

Page 3: Contoh Proposal IPA SD

dapat meliputi kecenderungan sikap/tindakan, keingintahuan, kebiasaan

berpikir, dan seperangkat prosedur. Sementara nilai-nilai (values) IPA

berhubungan dengan tanggung jawab moral, nilai-nilai sosial, manfaat IPA

untuk IPA dan kehidupan nanusia, serta sikap dan tindakan (misalnya,

keingintahuan, kejujuran, ketelitian, ketekunan, hati-hati, toleran, hemat,

dan pengambilan keputusan).

Karakteristik dan pengertian IPA sebagaimana diuraikan di atas

secara singkat terangkum dalam pengertian IPA menurut Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Mata Pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “cara

mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”. Dalam proses mencari

tahu ini pembelajaran IPA dirancang untuk mengembangkan Kerja Ilmiah

dan Sikap Ilmiah siswa. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses

pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menuntut guru mampu menyediakan

mengelola pembelajaran IPA dengan suatu metode dan teknik penunjang

yang memungkinkan siswa dapat mengalami seluruh tahapan pembelajaran

yang bermuatan keterampilan proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep.

Sementara kenyataan di lapangan, pada mayoritas SD, tuntutan

karak- teristik pendidikan IPA sebagaimana diamanatkan oleh KTSP masih

jauh dari yang dimaksudkan. Implementasi KTSP lebih terfokus pada

pembenahan jenis- jenis administrasi pembelajaran. Sedangkan dalam

pelaksanaan KBM belum menunjukkan perubahan yang sangat berarti. Hal

ini disebabkan antara lain, pemberlakukan KTSP belum disertai dengan

pelatihan bagi guru-guru bagaimana mengelola pembelajaran yang sesuai

Page 4: Contoh Proposal IPA SD

dengan tuntutan kurikulum. Selain itu, fasilitas pembelajaran IPA seperti

media dan alat peraga, kualitas dan kuantitasnya tidak banyak berubah, yaitu

jauh dari memadai.

Dari hasil studi pendahuluan di Sekolah Dasar, khususnya di

Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Wates Desa Kedung Jaya Kec. Babelan Kab.

Bekasi, para guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA selama ini

masih memiliki banyak kelemahan antara lain pembelajaran IPA masih kurang

melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan proses atau kerja ilmiah IPA.

Kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-

alat yang diperlukan sangat terbatas. Guru kelas sudah berusaha

menyediakan alat-alat sederhana sejauh kemampuan. Tetapi karena sangat

terbatasnya keterampilan dan waktu yang dimiliki guru (beberapa guru

bertindak sebagai guru kelas rangkap), sangat terbatas juga alat yang dapat

disediakan. Untuk menghindarai agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik,

maka metode pembelajaran yang paling memungkinkan digunakan guru dalam

pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi.

Metode demonstrasi yang digunakan guru dalam pembelajaran IPA

di Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 semula dimaksudkan agar siswa dapat

terlibat lebih baik dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi kenyataannya, pada

setiap pembelajaran IPA khususnya di Kelas V belum menghasilkan

pembelajaran IPA yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak siswa

yang kurang penuh memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit

siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada

Page 5: Contoh Proposal IPA SD

hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol dengan

teman, memain-mainkan sesuatu, mengganggu teman, atau menulis dan

membuat coretan gambar sesuai dengan keinginannya sendiri.

Selain aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan metode

demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang dicapai siswa pun pada umumnya

belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari setiap ulangan siswa rata-rata

berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5. Lebih-lebih pada saat ujian akhir

semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 6,0. Selain itu, pada saat

Ujian Sekolah untuk mata uji praktikum IPA, aktifitas dan hasil ujian siswa

sangat jauh dari yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode

pada pembelajaran IPA di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa

Kedung Jaya selain belum efektif dalam hal penggunaan waktu dan aktivitas

siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jenis

penguasaan konsep

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para guru di

Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Wates Desa Kedung Jaya khususnya guru

Kelas V berhadapan dengan masalah bahwa metode demonstrasi yang sering

digunakan oleh guru belum mampu menghasilkan pembelajaran IPA yang

efektif. Hal itu ditunjukkan oleh kenyataan bahwa waktu belajar siswa dalam

kelas masih banyak yang terbuang, kegiatan siswa yang berhubungan dengan

keterampilan proses atau kerja ilmiah masih sangat rendah, dan hasil belajar

penguasaan konsep pun masih belum mencapai standar keberhasilan yang

Page 6: Contoh Proposal IPA SD

ditetapkan.

Menghadapi kenyataan ini, peneliti sebagai Kepala Sekolah

mengajak guru kelas V untuk merefleksi dan mengevaluasi aspek-aspek

pengalaman dirinya mengelola pembelajaran IPA di kelasV, khususnya saat

menggunakan metode demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi tersebut

peneliti dan guru kelas V menyadari bahwa pelaksanaan metode demonstrasi

selama ini kurang ditunjang oleh wawasan, persiapan, dan alat penunjang

yang memadai. Misalnya guru belum pernah menggunakan teknik bertanya

yang sangat diperlukan untuk metode demonstrasi. Guru juga belum pernah

merancang alat pendukung yang cocok untuk kegiatan siswa pada saat

mengikuti demonstrasi guru, misalnya LKS.

Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra dengan

guru kelas V melakukan kaji tindak tentang penggunaan metode demonstrasi

yang ditunjang oleh penggunaan teknik mengajar dan fasilitas pendukung

yang kondusif untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Kegiatan kaji

tindak ini akan dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil refleksi

awal peneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi

objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi

masalah prioritas adalah perlunya mengelola pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi untuk mengefektifkan pembelajaran IPA di

Page 7: Contoh Proposal IPA SD

Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37. Dengan itu pembelajaran IPA di

Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 dapat memenuhi standar yang

ditetapkan KTSP, yaitu mampu mengoptimalkan kadar waktu belajar

efektif, mengembangkan kerja ilmiah (keterampilan proses), sikap ilmiah,

dan pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka masalah

yang menjadi prioritas adalah sebagaimana dinyatakan dalam rumusan

umum pertanyaan penelitian: Bagaimanakah menggunakan metode

demonstrasi untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran IPA di Kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37?

Lebih khusus rumusan masalah penelitian dirinci sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

pada pembelajaran IPA di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa

Kedung Jaya Kec. Babelan Kab. Bekasi ?

b. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

pada pembelajaran IPA di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa

Kedung Jaya Kec. Babelan Kab. Bekasi ?

c. Bagaimana peningkatan Keterampilan Proses siswa setelah mengikuti siklus

pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi di Kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa Kedung Jaya Kec. Babelan Kab. Bekasi?

Masalah penelitian dibatasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan

penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 semester 2 untuk topik Gaya Magnet.

Page 8: Contoh Proposal IPA SD

C. Pemecahan Masalah

Permasalahan tentang bagaimana penggunaan metode demonstrasi

pada pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja akan

dilaksanakan melalui serangkaian pembelajaran pada topik Gaya Magnet.

Pembelajaran tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Kelas yang akan digunakan adalah Kelas V, hal ini

dilakukan mengingat peneliti bertugas sebagai guru di kelas tersebut sehingga

situasi, kondisi, dan keperluan di lapangan sudah dikenal dengan baik.

Tindakan pemecahan masalah secara garis besar meliputi:

1. Meningkatkan kemampuan guru merancang teknik dan alat yang

dapat menunjang metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V.

2. Meningkatkan kemampuan guru membuat silabus pembelajaran IPA di

Kelas V dengan menggunakan metode demonstrasi.

3. Meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran IPA di

Kelas V dengan menggunakan metode demonstrasi.

4. Meningkatkan waktu efektif belajar siswa pada pembelajaran IPA di

Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.

5. Meningkatkan kerja ilmiah (keterampilan proses) siswa pada

pembelajaran IPA di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode

demonstrasi.

6. Meningkatkan hasil belajar penguasaan konsep siswa pada pembelajaran

IPA di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.

Page 9: Contoh Proposal IPA SD

D. Tujuan Penelitian

Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, sehingga dapat memenuhi

standar kurikulum khususnya pada topik Gaya Magnet. Adapun tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran dalam

mengimple- mentasikan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA

topik Gaya Magnet di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa

Kedung Jaya;

2. Meningkatkan kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran

dalam mengimplementasikan Gaya Magnet metode demonstrasi pada

pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Attaqwa 37 Desa Kedung Jaya;

3. Meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa Kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Attaqwa 37 Desa Kedung Jaya dalam pembelajaran IPA topik

Gaya Magnet setelah implementasi Gaya Magnet metode demonstrasi;

4. Menindaklanjuti faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

implementasi Gaya Magnet metode demonstrasi pada pembelajaran IPA

topik Gaya Magnet di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Wates

E. Manfaat Penelitian

Page 10: Contoh Proposal IPA SD

Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan

dapat memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh alat dan teknik

penunjang yang lebih realistis dan aplikatif untuk keperluan

optimalisasi penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA

di Sekolah Dasar. Aturan dan model tersebut dapat dijadikan

perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan

menggunakan metode demonstrasi pada kelas dan mata pelajaran yang

berbeda.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru

kelas untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan

sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

khususnya di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 37 Wates

3. Manfaat Kelembagaan

Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga

pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis

sekolah. Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran yang benar-

benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistic sekolah yang

bersangkutan.

Page 11: Contoh Proposal IPA SD

III. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kerangka Teoritik

Pustaka yang akan dirujuk adalah yang berhubungan erat dengan:

1. Karakteristik Pembelajaran IPA Yang Efektif.

a. Pengertian, karakteristik, dan ruang lingkup pendidikan IPA

b. Waktu belajar efektif yang digunakan siswa tinggi.

c. Siswa terlibat aktif melakukan kerja ilmiah (observasi, mencatat

dan melaporkan data, menyimpulkan, dll) dan sikap ilmiah (mau

bertanya, hati-hati, tanggung jawab, berani mencoba dll)

d. Hasil belajar penguasaan konsep dan produk optimal.

2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA

a. Pengertian, syarat, kekuatan, dan kelemahan metode demonstrasi

b. Penggunaan alat peraga dan media pada metode demonstrasi

c. Penggunaan teknik bertanya pada metode demonstrasi

d. Penguasaan materi pada metode demonstrasi

e. Pengembangan kerja ilmiah (keterampilan proses) dan sikap ilmiah

pada metode demonstrasi

Page 12: Contoh Proposal IPA SD

3. Teknik dan Alat Penunjang Metode Demonstrasi

a. Lembar Kerja Siswa untuk metode demonstrasi

b. Keterampilan dan Teknik Bertanya untuk metode demonstrasi

F. Anggapan Dasar

Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandastumpu pada

asumsi

(anggapan) dasar sebagai berikut.

1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek (benda), gejala

alam, atau alat peraga yang relevan.

2. Metode demonstrasi salahsatu metode pembelajaran yang cocok dengan

karak-teristik pembelajaran IPA.

3. Lembar Kerja Siswa dan Keterampilan/Teknik Bertanya merupakan alat untuk

membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

Page 13: Contoh Proposal IPA SD

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar

sebagai- mana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah:

Serangkaian tindan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada

upaya optimalisasi penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di

Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja Kabupaten Tasikmalaya.

IV. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode

Penelitian.

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah

metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan

pertimbangan model penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan

sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus

tindakan identik dengan satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun

alur tahapan atau fase pada setiap siklus sebagaimana ditunjukkan pada

Gambar 1., meliputi 4 hal sebagai berikut:

(1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan (Acting),

(3) Observasi (Observing), (4) Refleksi (Reflecting).

Page 14: Contoh Proposal IPA SD

Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas tersebut, dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana Umum

a. Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu Kepala Sekolah SD Negeri 2

Cintaraja. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer

tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang

diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan

kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Mengkaji kurikulum mata pelajaran IPA Kelas V untuk mengetahui

standar kompetensi dan hasil belajar yang ditetapkan kurikulum pada topik Gaya

Magnet. Menyusun rancangan umum pembelajaran, instrumen penelitian

untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan silabus pembelajaran

beserta LKS-demonstrasi, proses pelaksanaan tindakan, efektifitas belajar

siswa, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan selama

pembelajaran IPA pada PTK berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah

ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi,

dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan

kinerja guru dalam menggunakan metode demonstrasi, dan kinerja siswa

Page 15: Contoh Proposal IPA SD

mengikuti pembelajaran meliputi:

a. Kinerja guru dalam mengelola alat peraga dalam metode demonstrasi. b.

Kinerja guru mengefektifkan penggunaan metode demonstrasi.

c. Waktu-belajar efektif siswa yang berhubungan dengan keterampilan proses

IPA.

d. Hasil belajar penguasaan konsep.

B. Subjek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan

dalam Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya; semester Genap tahun 2008

pada topik Gaya Magnet. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian

sebanyak 42 orang terdiri dari 24 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa

perempuan.

C. Variabel yang Diselidiki

Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus

tindakan pada penelitian adalah:

(1) Variabel input

Page 16: Contoh Proposal IPA SD

Yaitu kemampuan awal guru siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode

demonstrasi guru sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas.

(2) Variabel proses

Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPA dengan menggunakan

metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet, termasuk di

dalamnya upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan

waktu-belajar efektif, keterampilan proses, dan penguasaan konsep siswa.

(3) Variabel output

Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola

proses pembelajaran IPA topik Gaya Magnet dengan menggunakan metode

demonstrasi, serta peningkatan efektifitas pembelajaran IPA yakni waktu-

belajar efektif, keterampilan proses, dan hasil belajar penguasaan konsep

siswa.

D. Rencana Tindakan

Seperti telah disebutkan pada bagian metodepenelitian,

bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model

Kemmis & MC Tanggart dengan pola umum sebagai berikut:

Gambar 2: Pola Umum Pelaksanaan PTK

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik

Page 17: Contoh Proposal IPA SD

pada saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan

pembelajaran dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan instrument yang

digunakan untuk memperolehnya ditunjukkan pada table berikut.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

a. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan interpretasi data b.

Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data

c. Tindak lanjut atau rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan

diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai perbaikan pembelajaran

dianggap optimal. Target optimal dimaksudkan baik untuk kinerja guru maupun

hasil belajar siswa.

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan

identifikasi masalah serta studi pendahuluan.

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan

penelitian.

Page 18: Contoh Proposal IPA SD

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan pada

setiap siklus tindakan pembelajaran.

B. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap siklus

pembelajaran dan hasil evaluasi keseluruhan tindakan upaya perbaikan

pembelajaran.

C. Kesimpulan dan rekomendasi

VI. PEJELASAN ISTILAH

Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap informasi

tindakan, data, dan hasil penelitian perlu dijelaskan istilah-istilah kunci

pada judul penelitian sebagai berikut.

A. Optimalisasi adalah pencapaian hasil terbaik atau tertinggi sesuai dengan

kapasitas, kondisi dan situasi saat dilaksanakan penelitian. Dalam penelitian

ini adalah optimalisasi kinerja guru dan hasil belajar siswa.

B. Metode demonstrasi adalah salah satu metode pembelajaran yang menitik

beratkan pada upaya guru menggunakan alat peraga yang jumlahnya sangat

terbatas untuk memperjelas konsep dan memfasilitasi kinerja siswa. Dalam

penelitian ini alat peraga yang dimaksud adalah ‘benda magnet’.

C. Pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan

topik

Gaya Magnet di kelas V Semester 2 Tahun Pelajaran 2007/2008.

D. Keterampilan proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan

Page 19: Contoh Proposal IPA SD

proses siswa jenis: observasi dan melaporkan hasil observasi.

VII. JADWAL PELAKSANAAN

Penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu bulan

Pebruari sampai dengan bulan Juli 2008. Adapun jadwal kegiatan pokok

adalah sebagai berikut.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

BPTP Disdik Jabar, (2004) Pengantar Praktik Penilaian Pembelajaran Sains.

Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.

BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan Kerja Siswa. Bandung: Balai

Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kerangka Dasar.

Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Sekolah

Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan Belajar

Page 20: Contoh Proposal IPA SD

Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Penilaian Kelas.

Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Edi Hendri M, (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung Naskah

Buku Ajar untuk UPI Press.

Page 21: Contoh Proposal IPA SD

20

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud

Dirjen Dikti.

Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori Pembelajaran IPA

untuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.

Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka