contoh proposal ipa sd

44
I. JUDUL PENELITIAN Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis) II. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan” (Depdiknas, 2006:47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan keterampilan proses

Upload: aep-saepudin

Post on 05-Aug-2015

395 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal IPA SD

I. JUDUL PENELITIAN

Optimalisasi Penggunaan Metode Demonstrasi untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Kelas V Sekolah Dasar

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran Gaya Magnet di Kelas V

SDN 2 Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis)

II. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara

nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam

pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan” (Depdiknas,

2006:47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada pembelajaran IPA

didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun

kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata

Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di

Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat

keputusan;” (Depdiknas, 2006: 48).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru sebagai

pengelola langsung pada proses pembelajaran harus memahami

karakteristik (hakikat) dari pendidikan IPA sebagaimana dikatakan

(Depdiknas, 2006:47), bahwa:

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

Page 2: Contoh Proposal IPA SD

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut

Page 3: Contoh Proposal IPA SD

dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan

berbuat sehingga dapat membantu peserta didik

untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang alam sekitar.

Karakteristik pendidikan IPA yang digariskan oleh Departemen

Pendi- dikan Nasional sejalan dengan pandangan para pakar pendidikan

IPA di tingkat Internasional. Menurut Trowbridge & Bybee (1990:48)

IPA merupakan perwujudan dari suatu hubungan dinamis yang mencakup

tiga faktor utama, yaitu: IPA sebagai suatu proses dan metode (methods

and processes); IPA sebagai produk-produk pengetahuan (body of

scientific knowledge), dan IPA sebagai nilai- nilai (values). IPA sebagai

proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir,

sikap, dan langkah-langkah kegiatan saintis untuk memperoleh produk-

produk IPA atau ilmu pengetahuan ilmiah, misalnya observasi,

pengukuran, merumuskan dan menguji hipotesis, mengumpulkan data,

bereksperimen, dan prediksi. Dalam wacana sepert itu maka IPA bukan

sekadar cara bekerja, melihat, dan cara berpikir, melainkan ‘science as a

way of knowing’. Artinya, IPA sebagai proses juga dapat meliputi

kecenderungan sikap/tindakan, keingintahuan, kebiasaan berpikir, dan

seperangkat prosedur. Sementara nilai-nilai (values) IPA berhubungan

dengan tanggung jawab moral, nilai-nilai sosial, manfaat IPA untuk

IPA dan kehidupan nanusia, serta sikap dan tindakan (misalnya,

keingintahuan, kejujuran, ketelitian, ketekunan, hati-hati, toleran,

hemat, dan pengambilan keputusan).

Karakteristik dan pengertian IPA sebagaimana diuraikan di atas

Page 4: Contoh Proposal IPA SD

secara singkat terangkum dalam pengertian IPA menurut Kurikulum

Tingkat Satuan

Page 5: Contoh Proposal IPA SD

Pendidikan (KTSP) untuk Mata Pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “cara

mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”. Dalam proses

mencari tahu ini pembelajaran IPA dirancang untuk mengembangkan

Kerja Ilmiah dan Sikap Ilmiah siswa. Pengertian tersebut mengandung

makna bahwa proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menuntut guru

mampu menyediakan mengelola pembelajaran IPA dengan suatu metode

dan teknik penunjang yang memungkinkan siswa dapat mengalami

seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan proses, sikap

ilmiah, dan penguasaan konsep.

Sementara kenyataan di lapangan, pada mayoritas SD, tuntutan

karak- teristik pendidikan IPA sebagaimana diamanatkan oleh KTSP

masih jauh dari yang dimaksudkan. Implementasi KTSP lebih terfokus

pada pembenahan jenis- jenis administrasi pembelajaran. Sedangkan dalam

pelaksanaan KBM belum menunjukkan perubahan yang sangat berarti. Hal

ini disebabkan antara lain, pemberlakukan KTSP belum disertai dengan

pelatihan bagi guru-guru bagaimana mengelola pembelajaran yang sesuai

dengan tuntutan kurikulum. Selain itu, fasilitas pembelajaran IPA seperti

media dan alat peraga, kualitas dan kuantitasnya tidak banyak berubah,

yaitu jauh dari memadai.

Dari hasil studi pendahuluan di Sekolah Dasar, khususnya di

Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten

Tasikmalaya, para guru menyadari bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA

selama ini masih memiliki banyak kelemahan antara lain pembelajaran

IPA masih kurang melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan proses

atau kerja ilmiah IPA. Kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk

kegiatan praktikum, karena alat-alat yang diperlukan sangat terbatas. Guru

kelas sudah berusaha menyediakan alat-alat sederhana sejauh kemampuan.

Tetapi karena sangat terbatasnya keterampilan dan waktu yang

Page 6: Contoh Proposal IPA SD

dimiliki guru (beberapa guru bertindak sebagai guru kelas rangkap),

sangat terbatas juga alat yang dapat disediakan. Untuk menghindarai agar

pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode pembelajaran

yang paling memungkinkan digunakan guru dalam pembelajaran IPA

adalah metode demonstrasi.

Metode demonstrasi yang digunakan guru dalam pembelajaran

IPA di SDN 2 Cintaraja semula dimaksudkan agar siswa dapat terlibat

lebih baik dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi kenyataannya, pada

setiap pembelajaran IPA – khususnya di Kelas V – belum menghasilkan

pembelajaran IPA yang efektif. Pada saat pembelajaran masih banyak

siswa yang kurang penuh memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak

sedikit siswa yang masih sempat melakukan kegiatan lain yang tidak ada

hubungannya dengan kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol

dengan teman, memain-mainkan sesuatu, mengganggu teman, atau

menulis dan membuat coretan gambar sesuai dengan keinginannya sendiri.

Selain aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA dengan metode

demonstrasi tidak efektif, hasil belajar yang dicapai siswa pun pada

umumnya belum optimal. Nilai yang diperoleh siswa dari setiap ulangan

siswa rata-rata berkisar antara 5,0 sampai dengan 6,5. Lebih-lebih pada

saat ujian akhir semester, nilai ulangan mereka rata-rata kurang dari 6,0.

Selain itu, pada saat Ujian Sekolah untuk mata uji praktikum IPA, aktifitas

dan hasil ujian siswa sangat jauh dari yang diharapkan. Ini menunjukkan

bahwa penggunaan metode pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN 2

Cintaraja selain belum efektif dalam hal penggunaan waktu dan aktivitas

siswa, juga belum efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran jenis

penguasaan konsep.

Page 7: Contoh Proposal IPA SD

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka para

guru di SDN 2 Bagolo khususnya guru Kelas V berhadapan dengan

masalah bahwa metode demonstrasi yang sering digunakan oleh guru

belum mampu mengha- silkan pembelajaran IPA yang efektif. Hal itu

ditunjukkan oleh kenyataan bahwa waktu belajar siswa dalam kelas

masih banyak yang terbuang, kegiatan siswa yang berhubungan dengan

keterampilan proses atau kerja ilmiah masih sangat rendah, dan hasil

belajar penguasaan konsep pun masih belum mencapai standar

keberhasilan yang ditetapkan.

Menghadapi kenyataan ini, peneliti sebagai Kepala Sekolah

mengajak guru kelas V untuk merefleksi dan mengevaluasi aspek-aspek

pengalaman dirinya mengelola pembelajaran IPA di kelasV, khususnya

saat menggunakan metode demonstrasi. Dari hasil kegiatan refleksi

tersebut peneliti dan guru kelas V menyadari bahwa pelaksanaan metode

demonstrasi selama ini kurang ditunjang oleh wawasan, persiapan, dan

alat penunjang yang memadai. Misalnya guru belum pernah

menggunakan teknik bertanya yang sangat diperlukan untuk metode

demonstrasi. Guru juga belum pernah merancang alat pendukung yang

cocok untuk kegiatan siswa pada saat mengikuti demonstrasi guru,

misalnya LKS.

Dari hasil identifikasi tersebut peneliti terdorong untuk bermitra

dengan guru kelas V melakukan kaji tindak tentang penggunaan metode

demonstrasi yang ditunjang oleh penggunaan teknik mengajar dan

fasilitas pendukung yang kondusif untuk meningkatkan keterampilan

proses siswa. Kegiatan kaji tindak ini akan dilakukan dalam bentuk

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Page 8: Contoh Proposal IPA SD

2. Perumusan

Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil

refleksi awal peneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum

dengan kondisi objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang

bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya mengelola

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk

mengefektifkan pembelajaran IPA di Kelas V SDN 2

Bagolo. Dengan itu pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar

Negeri 2

Bagolo dapat memenuhi standar yang ditetapkan KTSP, yaitu mampu

mengoptimalkan kadar waktu belajar efektif, mengembangkan kerja ilmiah

(keterampilan proses), sikap ilmiah, dan pencapaian hasil belajar siswa.

Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah

sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum pertanyaan penelitian:

Bagaimanakah menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan

efektifitas pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Bagolo?

Lebih khusus rumusan masalah penelitian dirinci sebagai

berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN 2 Bagolo

Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis ?

b. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2

Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya ?

c. Bagaimana peningkatan Keterampilan Proses siswa setelah mengikuti

siklus pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi di Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten

Page 9: Contoh Proposal IPA SD

Tasikmalaya?

Page 10: Contoh Proposal IPA SD

Masalah penelitian dibatasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan

penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas V

SDN 2

Cintaraja semester 2 untuk topik Gaya Magnet.

C. Pemecahan Masalah

Permasalahan tentang bagaimana penggunaan metode demonstrasi

pada pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja akan

dilaksanakan melalui serangkaian pembelajaran pada topik Gaya

Magnet. Pembelajaran tersebut akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kelas yang akan digunakan adalah

Kelas V, hal ini dilakukan mengingat peneliti bertugas sebagai guru di

kelas tersebut sehingga situasi, kondisi, dan keperluan di lapangan sudah

dikenal dengan baik.

Tindakan pemecahan masalah secara garis besar

meliputi:

1. meningkatkan kemampuan guru merancang teknik dan alat yang

dapat menunjang metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Kelas

V.

2. meningkatkan kemampuan guru membuat silabus pembelajaran IPA di

Kelas V

dengan menggunakan metode demonstrasi.

3. meningkatkan kemampuan guru mengelola pembelajaran IPA di

Kelas V

dengan menggunakan metode demonstrasi.

Page 11: Contoh Proposal IPA SD

4. meningkatkan waktu efektif belajar siswa pada pembelajaran IPA di

Kelas V

melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.

5. meningkatkan kerja ilmiah (keterampilan proses) siswa pada

pembelajaran IPA

di Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.

6. meningkatkan hasil belajar penguasaan konsep siswa pada pembelajaran

IPA di

Kelas V melalui optimalisasi penggunaan metode demonstrasi.

Page 12: Contoh Proposal IPA SD

D. Tujuan Penelitian

Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, sehingga dapat

memenuhi standar kurikulum khususnya pada topik Gaya Magnet. Adapun

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kemampuan guru merancang pembelajaran dalam

mengimple- mentasikan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA

topik Gaya Magnet di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja;

2. Meningkatkan kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran

dalam mengimplementasikan Gaya Magnet metode demonstrasi pada

pembelajaran IPA topik Gaya Magnet di Kelas V Sekolah Dasar Negeri

2 Cintaraja;

3. Meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa Kelas V Sekolah Dasar

Negeri

2 Cintaraja dalam pembelajaran IPA topik Gaya Magnet setelah

implementasi

Gaya Magnet metode demonstrasi;

4. Menindaklanjuti faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

implementasi Gaya Magnet metode demonstrasi pada pembelajaran

IPA topik Gaya Magnet di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja.

E. Manfaat Penelitian

Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini

diharapkan dapat memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut:

Page 13: Contoh Proposal IPA SD

1. Manfaat Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh alat dan teknik penunjang

yang lebih realistis dan aplikatif untuk keperluan optimalisasi

penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di Sekolah

Dasar. Aturan dan model tersebut dapat dijadikan perbandingan dan

pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan menggunakan metode

demonstrasi pada kelas dan mata pelajaran yang berbeda.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas

untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis

yang terkait dengan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar khususnya di

Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja.

3. Manfaat Kelembagaan

Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga

pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis

sekolah. Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran yang benar-

benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistic sekolah yang

bersangkutan.

III. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kerangka Teoritik

Pustaka yang akan dirujuk adalah yang berhubungan erat

dengan:

Page 14: Contoh Proposal IPA SD

1. Karakteristik Pembelajaran IPA Yang

Efektif.

a. Pengertian, karakteristik, dan ruang lingkup

pendidikan IPA

b. Waktu belajar efektif yang digunakan

siswa tinggi.

Page 15: Contoh Proposal IPA SD

c. Siswa terlibat aktif melakukan kerja ilmiah (observasi, mencatat

dan melaporkan data, menyimpulkan, dll) dan sikap ilmiah

(mau bertanya, hati-hati, tanggung jawab, berani mencoba dll)

d. Hasil belajar penguasaan konsep dan produk optimal.

2. Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran IPA

a. Pengertian, syarat, kekuatan, dan kelemahan metode

demonstrasi b. Penggunaan alat peraga dan media pada

metode demonstrasi

c. Penggunaan teknik bertanya pada metode

demonstrasi d. Penguasaan materi pada metode

demonstrasi

e. Pengembangan kerja ilmiah (keterampilan proses) dan sikap

ilmiah pada metode demonstrasi

3. Teknik dan Alat Penunjang Metode

Demonstrasi a. Lembar Kerja Siswa untuk

metode demonstrasi

b. Keterampilan dan Teknik Bertanya untuk metode demonstrasi

F. Anggapan Dasar

Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandastumpu pada

asumsi

(anggapan) dasar sebagai berikut.

Page 16: Contoh Proposal IPA SD

1. Pembelajaran IPA akan efektif apabila dibantu dengan objek

(benda), gejala alam, atau alat peraga yang relevan.

2. Metode demonstrasi salahsatu metode pembelajaran yang cocok

dengan karak-teristik pembelajaran IPA.

3. Lembar Kerja Siswa dan Keterampilan/Teknik Bertanya merupakan

alat untuk membantu dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

Page 17: Contoh Proposal IPA SD

G. Hipotesis

Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar

sebagai- mana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini

adalah:

Serangkaian tindan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada

upaya optimalisasi penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan

Keterampilan Proses Siswa pada pembelajaran IPA topik Gaya Magnet

di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja Kabupaten Tasikmalaya.

IV. RENCANA DAN PROSEDUR

PENELITIAN

A. Metode

Penelitian.

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah

metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart

dengan pertimbangan model penelitian ini adalah model yang mudah

dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti

yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran

(Depdikbud, 1999:7). Adapun alur tahapan atau fase pada setiap siklus

sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1., meliputi 4 hal sebagai berikut:

(1) Perencanaan

(Planning), (2)

Pelaksanaan

(Acting),

(3) Observasi

(Observing), (4)

Refleksi

Page 18: Contoh Proposal IPA SD

(Reflecting).

Page 19: Contoh Proposal IPA SD

Re

nca

na

U

m

u

m

Sikl

us

1

Refleksi

Sikl

us

2

Siklus 3

Tindakan &

Observasi I

Refleksi

R

e

f

l

e

Page 20: Contoh Proposal IPA SD

k

s

i Perubahan

Rencana

Perubah

an

Renca

na

Keputusan Lebih Lanjut

Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas tersebut, dijelaskan sebagai

berikut:

1. Rencana Umum

a. Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu Kepala Sekolah SD

Negeri 2

Cintaraja. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan

observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas, topik yang diangkat dalam proses pembelajaran, serta

Page 21: Contoh Proposal IPA SD

penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

Page 22: Contoh Proposal IPA SD

b. Mengkaji kurikulum mata pelajaran IPA Kelas V untuk

mengetahui standar kompetensi dan hasil belajar yang ditetapkan

kurikulum pada topik Gaya Magnet. Menyusun rancangan umum

pembelajaran, instrumen penelitian untuk pengumpulan data yang

berhubungan dengan silabus pembelajaran beserta LKS-

demonstrasi, proses pelaksanaan tindakan, efektifitas belajar siswa,

serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan selama

pembelajaran IPA pada PTK berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang

dipilah ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan

diobservasi, dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang

berhubumgan dengan kinerja guru dalam menggunakan metode

demonstrasi, dan kinerja siswa mengikuti pembelajaran meliputi:

a. Kinerja guru dalam mengelola alat peraga dalam metode

demonstrasi. b. Kinerja guru mengefektifkan penggunaan

metode demonstrasi.

c. Waktu-belajar efektif siswa yang berhubungan dengan

keterampilan proses

d. Hasil belajar penguasaan

konsep.

B. Subjek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam

Pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cintaraja

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya; semester Genap tahun

2008 pada topik Gaya Magnet. Jumlah siswa yang menjadi subjek

penelitian sebanyak 42 orang terdiri dari 24 orang siswa laki-laki dan 18

orang siswa perempuan.

Page 23: Contoh Proposal IPA SD

C. Variabel yang Diselidiki

Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus

tindakan pada penelitian adalah:

(1) Variabel input

Yaitu kemampuan awal guru siswa dalam pembelajaran IPA dengan

metode demonstrasi guru sebelum dilakukan Penelitian Tindakan

Kelas.

(2) Variabel proses

Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA topik Gaya

Magnet, termasuk di dalamnya upaya-upaya bimbingan guru dalam

memfasilitasi peningkatan waktu-belajar efektif, keterampilan proses,

dan penguasaan konsep siswa.

(3) Variabel output

Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan

mengelola proses pembelajaran IPA topik Gaya Magnet dengan

menggunakan metode demonstrasi, serta peningkatan efektifitas

pembelajaran IPA yakni waktu- belajar efektif, keterampilan

proses, dan hasil belajar penguasaan konsep siswa.

D. Rencana Tindakan

Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian,

bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model

Page 24: Contoh Proposal IPA SD

Kemmis & MC Tanggart dengan pola umum sebagai berikut:

Page 25: Contoh Proposal IPA SD

Rencana

Tindakan

-

Menetapka

n metode

penelitian

dan siklus

tindakan

-Siklus

I:

Fokus

tindak

an 1

pembe

lajaran

1

-Siklus

II:

Fokus tindakan

2 pembelajaran

2

-Siklus III: Fokus

tindakan3

pembelajaran 3

Refleksi

awal terhadap

Pembelajaran

Sains di kelas

V Ketr. Proses

siswa yang

akan

dikembangkan

Materi kurikulum

& buku sumber

Identifi

kiasi

Masala

h

- perlu

penggunaan

metode in-

kuiri untuk

meningkatka

n ke-

terampilan

proses siswa

Page 26: Contoh Proposal IPA SD

- perlu

ditetapkan

keterampilan

proses siswa

dan metode

yang tepat

untuk tindakan

awal.

Pra tindakan Diskusi

tentang as- pek ket.

proses siswa

yang akan di-

jadikan fokus

tin- dakan.

Diskusi

dengan ob-

server tentang

PTK dan

metode inkuiri

Siklus I:

Tindakan

dan refleksi

pembelajara

n 1

Observasi

Terhadap

tindakan

pembelajaran

1

Siklus II:

Tindakan

dan refleksi

pembelajara

n 2

Hasil temuan dan

rekomendasi bagi

tin dakan

pembelajaran 2

Analisis dan

refleksi

terhadap

Siklus I

Observasi

pelaksanaan

dan

pengaru

h

tindakan

pembelajaran

2

Page 27: Contoh Proposal IPA SD

Analisis dan Refleksi

tindakan siklus II

-Hasil temuan

-

Rekomendasi

bagi tin dakan

pembelajaran 3

Analisis

dan

refleksi

tindaka

n siklus

III

Observasi

pelaksanaan dan

pengaruh tindakan

pembelajaran 3

Siklus III:

Tindakan dan

refleksi

pembelajaran 3

Hasil dan Evaluasi Keseluruhan Tindakan

Page 28: Contoh Proposal IPA SD

Gambar 2: Pola Umum

Pelaksanaan PTK

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan

baik pada saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan

pembelajaran dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan instrument

yang digunakan untuk memperolehnya ditunjukkan pada table berikut.

T

a

b

e

l

1

Jenis Data, Metode dan Instrumen

Pengumpul

Page 29: Contoh Proposal IPA SD

1.

2.

Perencanaan pembelajaran dengan meng-

gunakan metode demonstrasi.

1. Penentuan model/tahap pembelajaran;

2. Penentuan alat, media, dan sumber

pengajaran

Proses pembelajaran dengan mengguna-

kan metode demonstrasi.

a. Aktivitas atau kinerja guru

b. Aktivitas atau kinerja siswa

Peningkatan efektifitas pembelajaran

dengan menggunakan Gaya Magnet metode

demonstrasi.

Faktor pendukung dan penghambat/ken-

Observasi

Observasi

Lembar

pengamatan

Lembar

pengamatan

Lembar

pengamatan

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Page 30: Contoh Proposal IPA SD

Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis

sebagai berikut:

a. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan

interpretasi data b. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi

data

c. Tindak lanjut atau rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan

diberlakukan pada setiap siklus tindakan sampai perbaikan pembelajaran

dianggap optimal. Target optimal dimaksudkan baik untuk kinerja guru

maupun hasil belajar siswa.

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

A. Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil

orientasi dan identifikasi masalah serta studi pendahuluan.

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan

penelitian.

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil

pelaksanaan pada setiap siklus tindakan pembelajaran.

Page 31: Contoh Proposal IPA SD

B. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap

siklus pembelajaran dan hasil evaluasi keseluruhan tindakan upaya

perbaikan pembelajaran.

C. Kesimpulan dan rekomendasi

VI. PEJELASAN ISTILAH

Page 32: Contoh Proposal IPA SD

Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap informasi

tindakan, data, dan hasil penelitian perlu dijelaskan istilah-istilah

kunci pada judul penelitian sebagai berikut.

A. Optimalisasi adalah pencapaian hasil terbaik atau tertinggi sesuai

dengan kapasitas, kondisi dan situasi saat dilaksanakan penelitian.

Dalam penelitian ini adalah optimalisasi kinerja guru dan hasil belajar

siswa.

B. Metode demonstrasi adalah salah satu metode pembelajaran yang

menitik beratkan pada upaya guru menggunakan alat peraga yang

jumlahnya sangat terbatas untuk memperjelas konsep dan

memfasilitasi kinerja siswa. Dalam penelitian ini alat peraga yang

dimaksud adalah ‘benda magnet’.

C. Pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA

dengan topik

Gaya Magnet di kelas V Semester 2 Tahun Pelajaran 2007/2008.

D. Keterampilan proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keterampilan proses siswa jenis: observasi dan melaporkan hasil

observasi.

VII. JADWAL PELAKSANAAN

Penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu bulan

Pebruari sampai dengan bulan Juli 2008. Adapun jadwal kegiatan pokok

adalah sebagai berikut.

Page 33: Contoh Proposal IPA SD

T

a

b

e

l

2

Jadwal Kegiatan Penelitian

Tindakan Kelas

Page 34: Contoh Proposal IPA SD

No. Kegiatan

Waktu: Bulan ke . . . .

1 2 3 4 5 6

Studi Pendahuluan: orientasi,

identifikasi masalah, dan anali-

sis masalah, proposal penelitian.

2.

Pembuatan Instrumen penelitian

dan pendalaman literatur.

3.

Persiapan dan pelaksanaan siklus

tindakan pembelajaran

4.

Penyusunan Draft Laporan Pene-

litian (Bahan Skripsi)5. Penulisan Final Skripsi

6.

Penyerahan skripsi untuk ujian

sidang

VIII. DAFTAR PUSTAKA

BPTP Disdik Jabar, (2004) Pengantar Praktik Penilaian Pembelajaran

Sains.

Bandung: Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik

Jabar.

BPTP Disdik Jabar, (2004) Penilaian Sikap dan Kerja Siswa. Bandung:

Balai

Pengembangan Teknologi Pendidikan Disdik Jabar.

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kerangka

Dasar.

Page 35: Contoh Proposal IPA SD

Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA

Sekolah

Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2003). Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Kegiatan

Belajar

Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2004) Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Penilaian

Kelas.

Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdikbud, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat

Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Edi Hendri M, (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung

Naskah

Buku Ajar untuk UPI Press.

Page 36: Contoh Proposal IPA SD

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:

Depdikbud

Dirjen Dikti.

Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD UPP3 FIP (2001). Teori

Pembelajaran IPA

untuk Sekolah Dasar. UPI. Tasikmalaya.

Wardani, I.G.A.K dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka