contoh pkm gt

26
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL SINGKONG INDONESIA BIDANG KEGIATAN : PKM-GT Diusulkan oleh : Alfian S. Putra (2507.100.005) Angkatan 2007 Lailatus Sa’adah (2307.030.025) Angkatan 2008 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Upload: niita-ndekarona

Post on 05-Sep-2015

69 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hhhhkhhkhkhkk

TRANSCRIPT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL SINGKONG INDONESIA

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GTDiusulkan oleh :Alfian S. Putra

(2507.100.005)Angkatan 2007Lailatus Saadah

(2307.030.025)Angkatan 2008INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA2011PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL SINGKONG INDONESIA

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GTDiusulkan oleh :Alfian S. Putra

(2507.100.005)Angkatan 2007Lailatus Saadah(2307.030.025)Angkatan 2008INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA20111. Judul Kegiatan

: INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT

SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL SINGKONG INDONESIA2. Bidang Kegiatan

: ( ) PKM-AI

( v ) PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

: Alfian S. Putra

b. NIM

: 250710005

c. Jurusan

: Teknik Industri

d. Universitas/Institut/Politeknik: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabayae. Alamat Rumah dan No Tel/HP: Perum Giri Asri Blok B No. 9 Kec.

Kebomas, Gresik / 0856-4618-8138

f. Alamat email

: [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 1 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar

: Adithya Sudiarno, S.T, M.T.

b. NIP

: 19831016 200801 1 006

c. Alamat Rumah dan No Tel/HP: Bumi Marina Emas I Blok A-55

Surabaya /085648009538

Surabaya, 19 Maret 2010

Menyetujui,

Ketua JurusanTeknik Industri ITS

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T)

(Alfian S. Putra)NIP. 19660531 199002 2 001

NIM. 2507100005

Pembantu Rektor III ITS

Dosen Pendamping

(Prof. Dr. Suasmoro)

(Adithya Sudiarno, S.T, M.T)NIP.19550210 198010 1 001

NIP. 19831016 200801 1 006

KATA PENGANTAR

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian organik yang sangat besar. Luas lahan pertanian yang mencapai 50 Juta hektar memungkinkan berkembangnya berbagai produk organik ramah lingkungan yang mampu menjadikan keunggulan komparatif dengan negara lain, meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Karya ini memperlihatkan sebarapa besar potensi besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.3. Bapak Adithya Sudiarno ST. MT. dan Ibu Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT dari Jurusan Teknik Industri ITS yang selalu membimbing kami.4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Surabaya, 25 Maret 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman JuduliHalaman PengesahaniiKata PengantariiiDaftar IsiivDaftar TabelivRingkasanvPENDAHULUAN1

Latar Belakang1

Tujuan1

Manfaat1GAGASAN1

Poly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis Singkong1

Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung Terigu2Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif Dunia2Konsep Pertanian Organik2Konsep Dana Modal Community Development3Solusi yang Pernah Ditawarkan3Gagasan Baru yang Ditawarkan4Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan5Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan6KESIMPULAN6Inti Gagasan6Teknik Implementasi Gagasan7Prediksi Keberhasilan Gagasan7DAFTAR PUSTAKA8DAFTAR RIWAYAT HIDUP9LAMPIRAN10DAFTAR TABEL

Tabel 1 Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol 2Tabel 2 Strategi peningkatan nilai jual singkong Indonesia 4Tabel 3 Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program community development petani singkong 5Tabel 4 Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian organik di Indonesi5DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 Distribusi singkong antara petani dengan tengkulak 10Gambar 2 Strategi distribusi singkong 10RINGKASAN

Indonesia merupakan lima besar Negara penghasil singkong terbesar di dunia. Kapasitas produksi singkong nasional pada tahun 2009 mencapai 22,4 Juta ton. Tingkat produksi singkong rata-rata di Indonesia mencapai 11,43 ton/hektar (BAPPENAS, 2009). Namun, masih belum banyak yang mengetahui jika Indonesia merupakan lima besar produsen singkong terbesar di dunia (FAO, 2009). Kapasitas produksi singkong yang besar ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini ditunjukan dengan rendahnya harga jual singkong hingga mencapai 175 rupiah perkilogram.Keadaan pasar yang terus berkembang menjadikan permintaan dunia akan produk organik mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah semakin banyaknya limbah industri yang mencemari lingkungan. Terjadinya peralihan perilaku menjadi green consumers (konsumen produk hijau, bebas bahan kimia) menjadikan sebuah segmentasi baru yang potensial untuk pemasaran produk organik. Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep untuk meningkatkan nilai jual produk singkong Indonesia. Konsep tersebut ditunjang oleh beberapa teori yaitu penerapan perbaikan distribusi logistik singkong, community development berbasis pertanian organik, penerapan teknologi lokal karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan kebijakan pemerintah yang menunjang keberlangsungan program, marketing kepada potential green consumers, dan pencitraan potensi singkong Indonesia melalui sektor pariwisata. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada petani singkong di Indonesia, yang dikombinasi dengan solusi logis berdasarkan tinjauan pustaka yang ada.Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa rendahnya harga jual singkong salah satunya disebabkan pembelian murah yang dilakukan oleh tengkulak akibat hutang dan ketidak mengerti-nya petani akan kondisi pasar. Untuk meningkatkan nilai jual singkong, maka dilakukan strategi penguatan internal petani selaku produsen serta pengembangan eksternal yang meliputi aspek pencitraan dan pemasaran. Strategi internal yang dilakukan pertama adalah melakukan community development terhadap petani singkong dengan tujuan membentuk suatu komunitas atau badan usaha yang mampu mengolah secara mandiri hasil singkong serta memasarkanya. Pengembangan tersebut difasilitasi oleh lembaga pemerintah LSM serta kalangan akademisi dan didukung oleh dana CSR perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan mengajarkan pembuatan PolyLactic Acid (PLA), budidaya MOCAF (Modified Cassava Fluor) dan pelatihan pembuatan Bio-Ethanol singkong. Peningkatan kualitas singkong dilakukan dengan menerapkan pertanian organik secara menyeluruh. Pelaksanaan community development tersebut menjadikan alur distribusi tidak lagi melewati tengkulak dan langsung dipasarkan secara langsung oleh komunitas/badan usaha yang beranggotakan petani. Pasar luar negeri menjadi tujuan utama dengan karakteristik produk yang diminati oleh green consumers dunia.PENDAHULUANLatar BelakangPotensi pertanian singkong sebesar 22,4 Juta ton pertahun belum menjadikan petaninya sejahtera. Hal ini ditunjukan dengan kecilnya harga jual singkong dari petani dibeberapa daerah di Indonesia. Harga pasar rata-rata singkong di Pulau Jawa mencapai 2000 rupiah perkilogram. Sedangkan harga jual singkong dari petani di Lampung hanya 175 rupiah perkilogram. Data statistik menunjukan bahwa propinsi Lampung merupakan penghasil singkong terbesar di Indonesia sebesar 7.835.180 ton pertahun, dibandingkan dengan propinsi Jawa Tengah sebesar 3.642.080 ton pertahun (Badan Pusat Statistik, 2009).

Dewasa ini, terdapat potential demand produk hasil pertanian yang mengikuti kemauan green consumers dunia yang semakin meningkat. Data di Amerika Serikat menunjukan peningkatan jumlah green consumers dari 62% menuju 77% dalam rentang waktu 2004-2006 (Ryan,2006). Trend ini juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya limbah industri yang dibuang dan mencemari lingkungan. Kekhawatiran yang terjadi pada masyarakat dunia akan ketidak-higienis-an produk dari bahan agrokimia (pestisida dan zat kimia lain) merupakan suatu pangsa pasar potensial yang membutuhkan supply berupa produk hijau yang aman untuk kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi untuk memperkuat internal petani singkong serta strategi keluar dalam menangkap peluang green consumers.TujuanKarya tulis ini bertujuan merumuskan konsep pengembangan pertanian singkong yang implementatif, efektif dan efisien dalam mengembangkan potensi singkong Indonesia sesuai dengan demand yang ada.ManfaatManfaat karya tulis ini adalah memperkaya khasanah pengetahuan masyarakat tentang potensi singkong dan produk berbasis singkong Indonesia serta menjadi rekomendasi terhadap pengembangan kebijakan dalam bidang-bidang yang menunjang peningkatan kualitas produksi pertanian, bidang pertanian, pariwisata, serta kebijakan luar negeri Indonesia.GAGASANPoly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis SingkongPolyLactic Acid (PLA) berbasis singkong merupakan hasil pemikiran dari seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Tito Tegar pada tahun 2009. Poly Lactic Acid (PLA) adalah polimer dari sumber yang terbaharui dan berasal dari proses esterifikasi asam laktat yang diperoleh dengan cara fermentasi oleh bakteri dengan menggunakan substrat pati atau gula sederhana (Bastioli dalam Tegar, 2009). Singkong merupakan salah satu hasil bumi yang memiliki potensi besar untuk dijadikan PLA berwujud plastik kemasan atau perabot, seperti jerigen, peralatan makan, dan tas belanja.

Setiap 5 kilogram singkong dapat diolah menjadi 1 kilogram PLA yang bernilai ekonomis $ 3,97. Jika produksi rata-rata singkong perhektar adalah 11,43 ton, maka dalam setiap hektar mampu menghasilkan PLA sebanyak 2.268 kilogram dan bernilai ekonomis $ 9,003.96 atau Rp. 81.035.640,- (kurs $ 1 sama dengan Rp 9.000,-). Pembuatan PLA ini yang nantinya akan diajarkan kepada komunitas petani singkong dengan harapan akan mengakselerasi peningkatan kesejahteraan petani anggotanya.

Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung TeriguMOCAF (Modified Cassava Fluor) merupakan tepung inovatif berbahan dasar singkong yang menyerupai dan mampu diolah selayaknya tepung terigu. MOCAF merupakan hasl penemuan Dr. Ahmad Subagyo dari Fakultas teknologi Pertanian Universitas Jember. Saat ini perkembangan teknologi MOCAF ini terpusat di Trenggalek, Jawa Timur. MOCAF berasal dari modifikasi sel singkong yang 100% mampu mensubtitusi tepung terigu sebagai bahan makanan kering, serta kurang lebih 50% untuk bahan makanan basah. Nilai ekonomis ini setara dengan perkembangan Sentra Pertanian Agirbisnis Terpadu (SPAT) dengan produk bakpao telo dan beragam jenis olahan telo lainya. \Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif Dunia

Produk olahan lain berupa chip singkong untuk berbagai keperluan dalam negeri dan luar negeri. Satu ton singkong dapat diolah menjadi 300 kilogram chip singkong yang memiliki nilai jual Rp 2.350,- perkilogram chip. Artinya untuk setiap hektar dengan kapasitas 11,43 ton mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp 8.058.150,-. Chip singkong ini dapat diolah menjadi Bio-ethanol maupun diekspor langsung ke luar negeri seperti China.Tabel 1. Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol

Jenis TumbuhanProduksi Minyak (Liter per Ha)Ekivalen Energi (kWh per Ha)

Manihot esculenta (singkong)1.0206.600

(Sumber : Purwanto, 2010Konsep Pertanian OrganikRevolusi industri dunia mengakibatkan semakin banyaknya limbah industri yang mencemari tanah, termasuk lahan pertanian. Selain itu juga penggunaan pestisida dan bahan kimia penghilang hama pertanian mengakibatkan banyak bahan kimia berbahaya yang tertinggal di hasil produk pertanian, termasuk singkong. Sifat pestisida yang persisten menjadikan konsumen mulai berpikir untuk tidak mengkonsumsi hasil pertanian yang menggunakan bahan kimia dalam penanamanya. Selain itu, trend perkembangan green consumers didunia menjadikan semakin diminatinya produk pertanian yang bebas bahan kimia dan diolah secara alami. Berikut ini poin penting tentang penerapan pertanian singkong organik dijabarkan sebagai berikut :

1. Konversi lahan

2. Benih (Lokal / Hibrida)

3. Metode sedikit pengolahan tanah untuk menjaga keseimbangan tanah4. Pupuk organik (berasal dari limbah kulit singkong)

5. Keseimbangan ekosistem dengan melakukan manajemen lahan

6. Waktu panen sesuai target (on-time)

7. Pasca panen (seleksi, pencucian, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan) harus dilakukan secara higienis

8. Sertifikasi produk

a. Label organik

b. Informasi proses pengolahan

c. Kemasan ekslusif dan menarik

d. Warna khas hijau

e. Kandungan nutrisi berdasar AKG

f. Identitas negara Indonesia

g. Harga lebih tinggi

h. Rekomendasi segmentasi pasar spesifik

Konsep Dana Modal Community DevelopmentDalam UU no. 27 tahun 2008 disebutkan bahwa perusahaan wajib mengalokasikan dana 3% dari total keuntungan bersihnya sebagai dana CSR perusahaan. Dana ini merupakan dana potensial apabila ada kebijakan pemerintah untuk menyalurkan dana kepada pelaksana program ini. Sebagai contoh, PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2009 memiliki keuntungan bersih sebesar 1.6 Trilliun Rupiah (www.astra-agro.co.id, 2009), berarti dana CSR minimal yang dapat dialokasikan oleh perusahaan adalah sebesar 48 Milyar rupiah. Contoh lain adalah PT. Bakrie Sumatra Plantation, Tbk yang memiliki keuntungan bersih sebesar 173,569 Milyar rupiah, dengan dana CSR yang seharusnya dapat dialokasikan sebesar 5,2 Milyar rupiah.Solusi yang Pernah Ditawarkan

Upaya community development salah satunya telah dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia. Berikut merupakan cuplikan berita tentang pelaksanaan community development di PT. Freeport Indonesia (sumber : www.bojonegoro.com, 2010)

.Program dalam bidang pertanian yang telah dilakukan oleh PTFI, adalah pengembangan wirausaha pertanian bagi masyarakat dengan melakukan kemitraan dengan Yayasan Jayasakti Mandiri, YJM. Program yang dilakukan di satuan pemukiman (SP) 9 dan 12 ini, terbukti efektif bagi masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi usahawan tani yang mandiri. Masyarakat didorong untuk memiliki tanggungjawab dan diberikan kesadaran bahwa suatu saat mereka harus bekerja mandiri penuh tanpa dukungan dari PTFI. Untuk mengkondisikan hal ini, pihak PTFI melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam berbagai kesempatan untuk menjelaskan bahwa suatu waktu mereka harus mandiri tanpa dukungan langsung dari perusahaan. Pada awalnya, masyarakat diperkerjakan untuk membangun dan mengembangkan pusat pertanian dan bersamaan dengan itu diberi pinjaman dalam bentuk bibit pertanian dan ternak ayam dan itik untuk dikembangkan di lahan masing-masing...Community development yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia belum mampu mengembangkan potensi asli daerah yang terdapat disekitar perusahaan. Warga hanya diberikan kompensasi berupa penggantian lahan dan daerah berpotensi dengan bibit pertanian dan itik untuk peternakan. Sebenarnya jika terdapat keunggulan lokal yang dikembangkan maka akan menjadi lebih sustainable. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip dasar dari community development yang menitikberatkan pada pengembangan sumberdaya local. Selain itu penyaluranya masih terbatas kepada mitra perusahaan. Hal ini tidak didasarkan atas potensi pengembangan daerah kedepan, serta tingkat kebutuhan masyarakat untuk dikembangkan.

Gagasan Baru yang DitawarkanBerdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan untuk meningkatkan nilai jual singkong dapat dilakukan melalui strategi sebagai berikut :

Tabel 2. Strategi pengingkatan nilai jual singkong IndonesiaAspekStrategi

Penguatan InternalIntegrated Community Development petani singkong Indonesia dengan stakeholder terkait

Penerapan pertanian organik singkong di Indonesia

Perbaikan distribusi hasil pertanian singkong Indonesia

Penerapan teknologi hasil karya anak bangsa untuk peningkatan kesejahteraan, seperti PLA dan MOCAF

Penerapan kebijakan pemerintah yang menunjang program internal

Pengembangan EksternalPembidikan segmentasi green consumer dengan fokus produk yang beragam

(sumber : hasil analisis, 2010)

Strategi ini merupakan solusi yang mampu menjawab permasalahan yang terjadi. Strategi ini mengulangi persoalan pembelian singkong murah oleh tengkulak, menjadikan hasil pertanian singkong bernilai tinggi untuk para konsumen hijau dunia, mampu menjadi ajang aktualisasi prestasi dan penemuan anak bangsa melalui teknologi yang dihasilkan serta mampu menjadi suatu gerakan terpola dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia. Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan

Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :

Tabel 3. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program community development petani singkongPelaksanaSumber danaProgram yang diterapkan

Lembaga khusus pengembangan keunggulan lokal dibawah Pemerintah daerahAlokasi dana APBN dan APBD pemerintah untuk pengembangan daerahPenggunaan pertanian organik secara menyeluruh dalam lahan singkong yang akan dikembangkan

LSM (Lembaga Swadaya masyarakat)Pengajuan usulan community development sebagai program CSR perusahaan yang berkelanjutan (peluang besar mendapatkan 3% dari total keuntungan perusahaan sesuai UU No. 27 tahun 2008 tentang program CSR perusahaan)Pelatihan & pelaksanaan pembuatan MOCAF (Modified Cassava Fluor) kepada petani, serta peluang pasar kedepan

Kalangan akademisi (mahasiswa/Perguruan Tinggi)Dana pinjaman dengan bunga rendah dari bank milik pemerintahPelatihan & pelaksanaan pembuatan PLA (PolyLactic Acid) berbasis singkong kepada petani, serta peluang kerjasama dengan perusahaan packaging dan keperluan sehari-hari berbasis plastik

Dinas PariwisataAPBNPelatihan & pelaksanaan pembuatan Bio-Ethanol berbasis singkong untuk peluang untuk ekspor ke luar negeri

(sumber : hasil analisis, 2010)

Untuk pengembangan pertanian organik sebagai dasar peningkatan nilai jual singkong, berkut ini merupakan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pertanian organik singkong :

Tabel 4. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian organik Indonesia No.LembagaPeranan

1Lembaga penelitianMelakukan riset metode pertanian organik yang sesuai dan mampu menghasilkan output berkualitas.

2Dinas Pekerjaan UmumPerbaikan akses infrastruktur jalan dari petani kepada konsumen yang akan dipergunakan oleh distributor dalam mengirimkan barangnya.

3Universitas / Institut pertanianMelakukan riset bibit unggul yang sesuai dengan karakteristik pertanian organik Indonesia, serta riset mengenai potensi pasar dan rencana bisnis

4Pemerintah- Kebijakan dan arahan untuk konversi lahan pertanian menjadi lahan organik- Melakukan pelatihan tentang pertanian organik secara bertahap kepada petani singkong

5BankMemberikan kredit murah untuk memulai usaha budidaya singkong organik

6DistrbutorMenentukan daerah tujuan operasi di dalam dan luar negeri untuk memasarkan output produkTujuan distribusi utama adalah luar negeri untuk menjawab demand green consumers di dunia.

(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2010)

Langkah-langkah strategis implementasi gagasan

Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut :

1. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pemanfaatan singkong Indonesia.2. Pemerintah menggandeng lembaga surveyor untuk mendapatkan data spesifik karakteristik keinginan green consumers tehadap beberapa pilihan produk olahan singkong organik yang akan di ekspor.3. Penegasan kembali aturan dalam UU No 27 tahun 2008 tentang Corporate Social Responsibility perusahaan mengenai kemanfaatan aliran dana CSR. Pembuatan kebijakan penyaluran dari pemerintah dapat dilakukan apabila dana tidak terdistribusi dengan baik.4. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan singkong seperti MOCAF yang mampu menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak seperti yang tertuang dalam UUD 1945.5. Adanya pertimbangan pembuatan UU yang mengatur bahwa penemuan yang bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak dapat dikelola oleh Negara, dengan tidak mengabaikan kompensasi untuk penemunya.6. Komitmen antara pemerintah dan petani untuk menjadikan Indonesia mampu mengolah produk singkong menjadi bernilai jual lebih tinggi sehingga mampu menembus pasar luar negeri.7. Penyusunan Undang-undang untuk melindungi hak petani Indonesia yang terkait dengan perdagangan luar negeri yang masuk ke Indonesia seperti AFTA dan ACFTA.

8. Diperlukan riset atau cost and benefit analysis untuk memperjelas tujuan, biaya, manfaat, dan dampak dari strategi penjualan ke luar negeri agar dapat meyakinkan para stakeholder yang melihat peluang ini.KESIMPULANInti Gagasan

Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini pada dasarnya meliputi penerapan perbaikan distribusi logistik singkong, community development berbasis pertanian organik, penerapan teknologi lokal karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan kebijakan pemerintah yang menunjang keberlangsungan program, marketing kepada potential green consumers, dan pencitraan potensi singkong Indonesia melalui sektor pariwisata.Teknik Implementasi GagasanLangkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan berbasis community development petani singkong ini adalah :

1. Identifikasi potensi pengembangan daerah sesuai skala prioritas tiap propinsi

2. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh masyarakat sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat

3. Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi keseluruhan program community development yang akan dilaksanakan 4. Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana CSR (Corporate Social responsibility) sebagai modal awal pengembangan5. Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust) bakal menjadi lebih baik jika dilakukan community development

6. Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas secara jelas, termasuk pembagian keuntungan yang tidak merugikan salah satu pihak7. Melakukan Pemetaan daerah potensial pengembangan dalam daerah yang dituju

8. Mobilisasi warga untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama

9. Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan professionalPrediksi Keberhasilan Gagasan

Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini secara ekonomis sangat menguntungkan bagi petani, dimana mampu melipatgandakan keuntungan petani. Pendapatan awal petani tanpa dilaksanakanya strategi perhektar adalah Rp. 1.428.750,-. Sementara itu, biaya produksi pertanian singkong biasa perhektar mencapai Rp. 3.652.500,-. Sedangkan dengan implementasi salah satu gagasan yaitu penerapan pembuatan Poly Lactic Acid (PLA), satu hektar lahan singkong petani menjadi bernilai $ 9,003.96 atau Rp. 81.035.640,- (kurs $ 1 sama dengan Rp 9.000,-). Keberhasilan dari keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa besar pendapatan petani Indonesia yang mampu meningkatkan taraf kesejahteraanya. Jika gagasan ini diterapkan secara massive dan konsisten diseluruh penjuru Indonesia, maka segera Indonesia akan menjadi raja singkong dunia dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Annual Report PT. Bakrie Sumatra Plantation, Tbk. Sumatera Utara : Bakrie Sumatra Plantation

Anonim. 2009. Annual Report PT Astra Agro Lestari Tbk. http://www.astra-agro.co.id/

Anonim. 2010. Community Development dalam Paradigma Pembangunan Berkelanjutan. Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD)

Anonim. 2010. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. Jakarta : BAPPENAS

Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi Singkong Indonesia tahun 2006-2009. www.bps.go.id diakses tanggal 19 Februari 2010.

BATAN. 2009. Pengukuhan Profesor Riset. http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum_prof_riset.html diakses tanggal 18 Februari 2010.Departemen Pertanian. 2008. Prospek pertanian organik di Indonesia. http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/17/ diakses tanggal 18 Februari 2010

Purwanto. 2007. Peningkatan Produktvitas Singkong dengan Teknologi Mukibat Sebagai sumber bahan baku Bio-Ethanol. Yogyakarta : UGM

Ryan, Bill. 2006. Green Consumer, a growing market for many local business. University of Wisconsin : USA

Tetanel, Yauri. 2008. Globalisasi dan Nasib Pertanian Indonesia, Seminar Nasional Kedaulatan Pangan Fateta UGM 23 Agustus 2008. Yogyakarta : Fateta UGM

Yahya, Kresnayana. 2009. Saatnya Bank danai sektor pertanian, http://enciety.com/blog/2009/12/30/kresnayana-yahya-saatnya-bank-danai-sektor-pertanian/ diakses tanggal 18 Februari 2010.DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompokNama

: Alfian S. Putra

NRP

: 2507100005

Jurusan / Fakultas

: Teknik Industri / FTI

Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 7 September 1989

Institut

: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

HP

: 085646188138

Alamat : Perum Giri Asri B-09 Gresik, Jawa Timur

Email

: [email protected]

Karya ilmiah yang pernah dibuat:

No.JudulKategoriTahun

1Reverse Osmosis, Solusi Jangka Panjang Kekeringan Nusa Tenggara TimurCall for Paper Lomba Keilmuan Teknik Industri Universitas Indonesia2010

Prestasi yang diraih :

No.JudulKategoriTahunPenyelenggaraTingkat

1Mahasiswa Berprestasi Fakultas Teknologi Industri ITSJuara 32010Fakultas Teknologi Industri-ITSFakultas

2Mahasiswa Berprestasi Jurusan Teknik Industri ITSJuara 12010Teknik Industri-ITSJurusan

AnggotaNama

: Lailatus SaadahNRP

: 2308030025

Jurusan / Fakultas

: D3Teknik Kimia / FTI

Tempat, tanggal lahir: Gresik, 21 April 1990Institut

: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

HP

: 085731063660Alamat : Jl. Gebang Lor no. 100, Surabaya, Jawa Timur

Email

: [email protected] ilmiah yang pernah dibuat:

No.JudulKategoritahun

1Mie Jagung Instan, Siap Seduh dengan Karbohidrat Tinggi serta Aman untuk Penderita DiabetesProgram Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)2009

Prestasi yang diraih :

No.JudulKategoriTahunPenyelenggaraTingkat

1Mahasiswa Berprestasi Jurusan D3 Teknik Kimia ITSJuara 12010Jurusan D3 Teknik Kimia ITSJurusan

2Juara 1 Lomba Bisnis Plan ITSJuara 12010ITS SurabayaInstitut

LAMPIRAN

Gambar 1. Distribusi singkong antara petani dengan tengkulak

(Sumber : hasil analisis, 2010)

Gambar 2. Strategi distribusi singkong

(Sumber : hasil analisis, 2010)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

LAMPIRAN (JIKA DIPERLUKAN)

PENOMERAN GAMBAR DIBAWAH, URUT BERDASARKAN KEMUNCULAN, DITULIS ANGKA ARAB (1,2,3, DST..)

JUMLAH HALAMAN MAKSIMAL 15 TERMASUK LAMPIRAN DAN DAFTAR PUSTAKA