contoh perilaku terpuji (kisah)

4
A. HUSNUZAN Titeu Sunrani adalah siswa yang belajar disebuah sekolah SMA formal dan sekaligus juga belajar di pondok pesantren. Ia harus selalu bisa mengikuti mata pelajaran SMA dan pondok pesantren, sehingga dia harus bisa membagi dan memanfaatkan waktunya untuk belajar materi mata pelajaran SMA dan belajar materi mata pelajaran pondok pesantren. Kunci utama inisiatif Titeu Sunrani adalah pengaturan waktu. Ia bisa membagi waktu kapan harus belajar mata pelajaran SMA dan belajar mata pelajaran pondok pesantren. Akhirnya ia dapat lulus dengan baik dan mendapatkan apa yang dicita-citakannya. B. TAWADU’ Alkisah, Jablah bin Aiham, raja dari Kerajaan Gassanah melakukan perjalanan ke Madinah. Menurut para sejarawan, ia datang bersama rombongan ke kota suci kedua bagi umat Islam itu untuk masuk Islam. Begitu sampai di Madinah, rombongan itu diterima dengan penuh suka cita oleh Khalifah Umar bin Khathab. Saat musim haji tiba, Jablah menunaikan haji bersama Umar. Saat ber-tawaf, sarung raja Gassanah itu terinjak hingga terlepas. Jablah pun murka dan memukul lelaki yang menginjak sarungnya hingga berdarah. Pria yang berasal dari suku Fuzarah itu mengadu kepada Umar. “Mengapa kamu memukul lelaki ini?” tanya Umar. “Dia telah menginjak sarungku hingga terlepas,” jawab Jablah. Umar berkata, “Bukankah kamu telah menyatakan masuk Islam? Sebagai balasannya, kamu harus berusaha membuatnya rela atau dia melakukan tindakan seperti tindakan yang telah kamu lakukan terhadapnya.” Dengan penuh kesombongan, Jablah berkat, “Apakah hal ini pantas aku lakukan! Aku adalah raja, sedangkan dia adalah rakyat jelata.” Umar dengan tegas berseru, “Islam memandang sama antara

Upload: aulia-akbar

Post on 26-Nov-2015

603 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. HUSNUZANTiteu Sunrani adalah siswa yang belajar disebuah sekolah SMA formal dan sekaligus juga belajar di pondok pesantren. Ia harus selalu bisa mengikuti mata pelajaran SMA dan pondok pesantren, sehingga dia harus bisa membagi dan memanfaatkan waktunya untuk belajar materi mata pelajaran SMA dan belajar materi mata pelajaran pondok pesantren. Kunci utama inisiatif Titeu Sunrani adalah pengaturan waktu. Ia bisa membagi waktu kapan harus belajar mata pelajaran SMA dan belajar mata pelajaran pondok pesantren. Akhirnya ia dapat lulus dengan baik dan mendapatkan apa yang dicita-citakannya.B. TAWADUAlkisah, Jablah bin Aiham, raja dari Kerajaan Gassanah melakukan perjalanan ke Madinah. Menurut para sejarawan, ia datang bersama rombongan ke kota suci kedua bagi umat Islam itu untuk masuk Islam. Begitu sampai di Madinah, rombongan itu diterima dengan penuh suka cita oleh Khalifah Umar bin Khathab.Saat musim haji tiba, Jablah menunaikan haji bersama Umar. Saat ber-tawaf, sarung raja Gassanah itu terinjak hingga terlepas. Jablah pun murka dan memukul lelaki yang menginjak sarungnya hingga berdarah. Pria yang berasal dari suku Fuzarah itu mengadu kepada Umar.Mengapa kamu memukul lelaki ini? tanya Umar. Dia telah menginjak sarungku hingga terlepas, jawab Jablah. Umar berkata, Bukankah kamu telah menyatakan masuk Islam? Sebagai balasannya, kamu harus berusaha membuatnya rela atau dia melakukan tindakan seperti tindakan yang telah kamu lakukan terhadapnya.Dengan penuh kesombongan, Jablah berkat, Apakah hal ini pantas aku lakukan! Aku adalah raja, sedangkan dia adalah rakyat jelata. Umar dengan tegas berseru, Islam memandang sama antara dirimu (raja) dan dirinya (rakyat jelata). Tidak ada hal yang membuatmu memiliki derajat lebih tinggi daripada dia, selain amal kebaikan.Demi Allah, aku masuk Islam dan berharap dapat menjadi lebih mulia daripada masa jahiliah.Umar berkata, Kamu akan seperti itu. Jablah berkata, Tangguhkanlah aku sampai besok agar aku dapat berpikir tentang hal ini, wahai Amirul Mukminin. Umar berkata, Silakan.Namun pada malam hari, Jablah dan rombongannya malah melarikan diri hingga sampai di Konstantinopel dan bertemu dengan Heraklius. Ia tak mau bersikap tawadhu dan memilih keluar dari ajaran Islam yang mengajarkan persamaan derajat.

C. TAAWUNContoh taawun (tolong menolong) yang lain adalah apa yang dikisahkan oleh Al Quran tentang pembuatan bendungan raksasa Zulqarnain untuk menghindari serangan Yajuj dan Majuj yang merusak di bumi dan tolong-menolongnya hakim (pemimpin) yang shalih dengan rakyatnya yang ketakutan menghadapi amukan makhluq yang merusak. Allah SWT berfirman:Mereka berkata, Hai Zulqarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka? Zulqarnain berkata, Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka berilah aku potongan-potongan besi Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, Berilah aku tembaga yang (mendidih) agar kutuangkan di atas besi panas itu. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. (Al Kahfi: 94-97) D. TASAMUHContoh sikap tasamuh di tengah kehidupan bermasyarakat misalnya seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika membangun masyarakat Madinah yang pada waktu itu di Madinah terdapat tiga golongan pemeluk agama, yaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani. Mereka saling bekerja sama dan bergotong royong dalam membangun Kota Madinah, tetapi hanya dalam hal-hal yang bersifat urusan duniawi, tidak menyangkut urusan agama. Contoh sikap tasamuh antar umat beragama (umat Islam dengan non muslim) adalah dengan cara tidak ikut campur dalam masalah peribadatan masing-masing pemeluk agama. Cukup dengan cara menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan beragama masing-masing dan tidak saling mengganggu. Tasamuh antar sesama umat Islam ( antar interen umat beragama) misalnya dengan cara menghormati perbedaan kelompok, madzhab, jamaah, organisasi keagamaan, dan perbedaan furuiyah lainnya.