contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal...

55
47 Lampiran 1 Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai Penyedia Kredit Pendukung Bank memiliki modal sebesar Rp1.250.000,00 dan ATMR sebesar Rp15.350.000,00. Bank tersebut hendak melakukan pengalihan aset senilai Rp4.500.000,00, dengan asumsi sebagai berikut: Nilai aset keuangan yang dialihkan (NAKYD) adalah sebesar nilai buku. Perolehan dari pengalihan aset keuangan adalah sebesar nilai buku (tidak terdapat keuntungan atau kerugian). Penerbitan EBA sebesar nilai aset keuangan yang dialihkan. Pembayaran atas pengalihan aset keuangan dilakukan secara tunai. Underlying EBA berupa tagihan kepada pihak ketiga dengan bobot risiko 100%. Sebelum Setelah Sekuritisasi Aset Sekuritisasi Aset Modal 1.250.000 (c) 1.250.000 ATMR 15.350.000 (d) 10.850.000 (15.350.000 – 4.500.000) KPMM 8,14% 11,52% Nilai Aset Keuangan Yang Dialihkan (NAKYD) (a) 4.500.000 ATMR atas NAKYD [ 4.500.000 x 100%] 4.500.000 Beban Modal [8% x NAKYD] (b) 360.000 1. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung berupa fasilitas penanggung risiko pertama dan fasilitas penanggung risiko kedua yang memenuhi persyaratan: Jumlah Formula Fasilitas penanggung (e) 350.000 (7,78% dari NAKYD) [{(e) (a)} x 100%] risiko pertama Fasilitas penanggung (f) 100.000 (2,22% dari NAKYD) [{(f) (a)} x 100%] risiko kedua

Upload: phungduong

Post on 01-Jul-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

47  

 

Lampiran 1 Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank

sebagai Penyedia Kredit Pendukung Bank memiliki modal sebesar Rp1.250.000,00 dan ATMR sebesar

Rp15.350.000,00. Bank tersebut hendak melakukan pengalihan aset senilai

Rp4.500.000,00, dengan asumsi sebagai berikut: � Nilai aset keuangan yang dialihkan (NAKYD) adalah sebesar nilai buku. � Perolehan dari pengalihan aset keuangan adalah sebesar nilai buku (tidak

terdapat keuntungan atau kerugian). � Penerbitan EBA sebesar nilai aset keuangan yang dialihkan. � Pembayaran atas pengalihan aset keuangan dilakukan secara tunai. � Underlying EBA berupa tagihan kepada pihak ketiga dengan bobot risiko

100%.

Sebelum Setelah Sekuritisasi Aset Sekuritisasi AsetModal 1.250.000 (c) 1.250.000ATMR 15.350.000 (d) 10.850.000 (15.350.000 – 4.500.000)

KPMM 8,14% 11,52%Nilai Aset Keuangan Yang Dialihkan (NAKYD) (a) 4.500.000 ATMR atas NAKYD [ 4.500.000 x 100%] 4.500.000 Beban Modal [8% x NAKYD] (b) 360.000

1. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung berupa fasilitas

penanggung risiko pertama dan fasilitas penanggung risiko kedua yang

memenuhi persyaratan:

Jumlah Formula Fasilitas penanggung (e) 350.000 (7,78% dari NAKYD) [{(e) ⎟ (a)} x 100%]risiko pertama Fasilitas penanggung (f) 100.000 (2,22% dari NAKYD) [{(f) ⎟ (a)} x 100%]risiko kedua

Page 2: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

48  

 

Jumlah

Faktor pengurang (g) 350.000modal atas Fasilitas penanggung risiko

pertama ATMR atas Fasilitas (h) 100.000penanggung risiko

kedua Modal setelah 900.000Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas ATMR setelah 10.950.000Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas KPMM Bank setelah 8,22%Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas

Formula (nilai terkecil antara beban [(b) >< (e)] modal dengan fasilitas)

[(f) x 100%]

[(c) - (g)]

[(d) + (h)]

2. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung berupa fasilitas

penanggung risiko pertama yang tidak memenuhi persyaratan karena

melebihi 10% dari Nilai Aset Keuangan yang Dialihkan.

Jumlah Formula

Fasilitas penanggung (i) 500.000 (11,11% dari NAKYD) [{(i) ⎟ (a)} x 100%]

risiko pertama

Faktor pengurang (j) 360.000 (nilai terkecil antara beban [(b) >< (i)]

modal atas Fasilitas modal dengan fasilitas)

penanggung risiko

pertama

ATMR atas Fasilitas (k) 500.000 [(i) x 100%]

penanggung risiko

pertama

Modal setelah Sekuritisasi 890.000 [(c) - (j)]

Aset dan Fasilitas

ATMR setelah Sekuritisasi 11.350.000 [(d) + (k)]

Aset dan Fasilitas

KPMM Bank setelah 7,84%

Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas

Page 3: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

49  

 

3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan

sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

Jumlah Formula

Sebelum penyediaan

Fasilitas

Modal (l) 1.800.000

ATMR (m) 15.000.000

KPMM 12,00%

Kredit Pendukung (n) 500.000 (11,11% dari NAKYD) [{(n) : (a)}x100%]

Faktor pengurang modal (o) 360.000 (Nilai terkecil [(b) >< (n)]

antara beban

atas Kredit Pendukung

modal dengan

kredit pendukung)

Setelah penyediaan Fasilitas

Modal 1.440.000 [(l) - (o)]

ATMR 15.000.000 [(m)]

KPMM 9,60%

Page 4: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

50  

 

Lampiran 2 Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank

sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas Bank memiliki modal sebesar Rp1.250.000,00 dan ATMR sebesar

Rp15.350.000,00. Bank tersebut hendak melakukan pengalihan aset senilai

Rp4.500.000,00, dengan asumsi sebagai berikut: � Nilai aset keuangan yang dialihkan (NAKYD) adalah sebesar nilai buku. � Perolehan dari pengalihan aset keuangan adalah sebesar nilai buku (tidak

terdapat keuntungan atau kerugian). � Penerbitan EBA sebesar nilai aset keuangan yang dialihkan. � Pembayaran atas pengalihan aset keuangan dilakukan secara tunai. � Underlying EBA berupa tagihan kepada pihak ketiga dengan bobot risiko

100%.

Sebelum Setelah Sekuritisasi Aset Sekuritisasi AsetModal 1.250.00 (c) 1.250.000ATMR 15.350.000 (d) 10.850.000 (15.350.000 – 4.500.000)

KPMM 8,14% 11,52%Nilai Aset Keuangan Yang Dialihkan (NAKYD) (a) 4.500.000 ATMR atas NAKYD [ 4.500.000 x 100% ] 4.500.000 Beban Modal [8% x NAKYD] (b) 360.000

1. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal yang juga sebagai penyedia Fasilitas Likuiditas yang memenuhi

persyaratan:

Jumlah Formula Fasilitas Likuiditas (e) 450.000 (10,00% dari NAKYD) [{(e):(a)} x 100%]ATMR atas Fasilitas (f) 450.000 [(e) x 100%]Likuiditas Modal setelah Sekuritisasi Aset 1.250.000 [(c)]dan Fasilitas ATMR setelah Sekuritisasi 11.300.000 [(d) + (f)]

Page 5: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

51  

 

Jumlah Formula Aset dan Fasilitas KPMM Bank setelah 11,06% Sekuritisasi Aset dan Fasilitas

2. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal yang juga menyediakan Fasilitas Likuiditas yang tidak

memenuhi persyaratan karena melebihi 10% dari Nilai Aset Keuangan yang

Dialihkan:

Jumlah Formula

Fasilitas Likuiditas (g) 500.000 (11,11% dari NAKYD)

[{(g) ⎟ (a)} x 100%]

Faktor pengurang modal (h) 360.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (g)]

beban modal dengan

atas Fasilitas Likuiditas

fasilitas)

ATMR atas Fasilitas (i) 500.000 [(g) x 100%]

Likuiditas

Modal setelah Sekuritisasi 890.000 [(c) - (h)]

Aset dan Fasilitas

ATMR setelah Sekuritisasi 11.350.000 [(d) + (i)]

Aset dan Fasilitas

KPMM Bank setelah 7,84%

Sekuritisasi Aset dan Fasilitas

3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan

sebagai Kreditur Asal yang memberikan Fasilitas Likuiditas yang tidak

memenuhi persyaratan:

Sebelum penyediaan Fasilitas Jumlah Formula

Modal (j) 1.800.000

ATMR (k) 15.000.000

KPMM 12,00%

Fasilitas Likuiditas (l) 450.000

Faktor pengurang modal atas Fasilitas (m) 360.000 [(b) >< (l)]

Likuiditas

Setelah penyediaan Fasilitas

Modal 1.440.000 [(j) -(m)]

ATMR 15.000.000 [(k)]

KPMM 9,60%

Page 6: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

52  

 

Lampiran 3 Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank

sebagai Pemodal Bank memiliki modal sebesar Rp1.250.000,00 dan ATMR sebesar

Rp15.350.000,00. Bank tersebut hendak melakukan pengalihan aset senilai

Rp4.500.000,00 dengan asumsi sebagai berikut: � Nilai aset keuangan yang dialihkan (NAKYD) adalah sebesar nilai buku. � Perolehan dari pengalihan aset keuangan adalah sebesar nilai buku (tidak

terdapat keuntungan atau kerugian). � Penerbitan EBA sebesar nilai aset keuangan yang dialihkan. � Pembayaran atas pengalihan aset keuangan dilakukan secara tunai. � Underlying EBA berupa tagihan kepada pihak ketiga dengan bobot risiko

100%.

Sebelum Setelah Sekuritisasi Aset Sekuritisasi AsetModal 1.250.000 (c) 1.250.000ATMR 15.350.000 (d) 10.850.000 (15.350.000 – 4.500.000)

KPMM 8,14% 11,52%Nilai Aset Keuangan Yang Dialihkan (NAKYD) (a) 4.500.000 ATMR atas NAKYD [ 4.500.000 x 100%] 4.500.000 Beban Modal [8% x NAKYD] (b) 360.000

1. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal yang juga sebagai Pemodal yang memenuhi persyaratan:

Jumlah Formula Investasi EBA – senior (e) 350.000 (7,78% dari NAKYD) [{(e) ⎟ (a)} x 100%]tranche Investasi EBA – junior (f) 100.000 (2,22% dari NAKYD) [{(f) ⎟ (a)} x 100%]tranche

Page 7: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

53  

 

Jumlah Formula

Faktor pengurang modal (g) 100.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (f)]

atas Investasi EBA – beban modal dengan

investasi EBA –

junior

junior)

ATMR atas investasi EBA (h) 350.000 [(e) x 100%]

– senior

Modal setelah Sekuritisasi 1.150.000 [(c) - (g)]

Aset

dan Investasi EBA – junior

ATMR setelah Sekuritisasi 11.200.000 [(d) + (h)]

Aset

dan Investasi EBA - senior

KPMM Bank setelah 10,27%

Sekuritisasi Aset dan Investasi

EBA

2. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal yang juga sebagai Pemodal yang membeli EBA (senior

tranche) dan memiliki EBA (junior tranche) melalui tukar-menukar dengan

aset keuangan yang dialihkan yang tidak memenuhi persyaratan:

Jumlah Formula

Investasi EBA – senior (i) 300.000 (6,67% dari NAKYD) [{(i) ⎟ (a)} x 100%]

tranche

Investasi EBA – junior (j) 250.000 (5,56% dari NAKYD) [{(j) ⎟ (a)} x 100%]

tranche

Total EBA yang (k) 550.000 (12,22% dari NAKYD) [{(k) ⎟ (a)} x 100%]

dimiliki

Faktor pengurang (l) 360.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (k)]

modal atas investasi beban modal dengan

investasi EBA)

EBA

ATMR atas investasi (m) 550.000 [(k) x 100%]

EBA

Modal setelah Sekuritisasi 890.000 [(c) -(l)]

Aset dan Investasi EBA

ATMR setelah Sekuritisasi 11.400.000 [(d) + (m)]

Aset dan Investasi EBA

KPMM Bank setelah 7,81%

Sekuritisasi Aset dan

Investasi EBA

Page 8: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

54  

 

Lampiran 4 Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum Bank untuk

seluruh fasilitas yang disediakan Bank Bank memiliki modal sebesar Rp1.500.000,00 dan ATMR sebesar

Rp15.000.000,00. Bank tersebut hendak melakukan pengalihan aset senilai

Rp4.500.000,00 dengan asumsi: � Nilai aset keuangan yang dialihkan (NAKYD) adalah sebesar nilai buku. � Perolehan dari pengalihan aset keuangan adalah sebesar nilai buku (tidak

terdapat keuntungan atau kerugian). � Penerbitan EBA sebesar nilai aset keuangan yang dialihkan. � Pembayaran atas pengalihan aset keuangan dilakukan secara tunai. � Underlying EBA berupa tagihan kepada pihak ketiga dengan bobot risiko

100%.

Sebelum Setelah Sekuritisasi Aset Sekuritisasi Aset Modal 1.500.000 (c) 1.500.000ATMR 15.000.000 (d) 10.500.000 (15.000.000-4.500.000)

KPMM 10,00% 14,29%Nilai Aset Keuangan Yang Dialihkan (NAKYD) (a) 4.500.000 ATMR atas NAKYD [ 4.500.000 x 100%] 4.500.000 Beban Modal [8% x NAKYD] (b) 360.000

1. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal sekaligus sebagai Penyedia Kredit Pendukung dan Pemodal

EBA yang keduanya memenuhi persyaratan dengan total fasilitas tidak

melampaui batas maksimum 20% dari Nilai Aset Keuangan yang Dialihkan.

Page 9: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

55  

 

Jumlah Formula

Fasilitas penanggung (e) 450.000 (10,00% dari NAKYD) [{(e) ⎟ (a)} x 100%]

risiko pertama

Investasi EBA - (f) 250.000 (5,56% dari NAKYD) [{(f) ⎟ (a)} x 100%]

senior tranche

Total fasilitas 700.000 (15,56% dari NAKYD) [{(e)+ (f)} ⎟ (a) x 100%]

Faktor pengurang (g) 360.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (e)]

modal atas Fasilitas beban modal dengan

fasilitas)

penanggung risiko

pertama

ATMR atas investasi (h) 250.000 [(f) x 100%]

EBA

Modal setelah 1.140.000 [(c) - (g)]

Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas penanggung

risiko pertama

ATMR setelah 10.750.000 [(d) + (h)]

Sekuritisasi Aset dan

Investasi EBA

KPMM Bank setelah 10,60%

Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas penanggung risiko pertama serta Investasi EBA

2. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal sekaligus sebagai Penyedia Kredit Pendukung yang jumlah

fasilitasnya melampaui batas maksimum 10% dan sebagai Pemodal EBA

yang tidak melampaui batas maksimum 10% dengan total fasilitas tidak

melampaui batas maksimum 20%, dari Nilai Aset Keuangan yang Dialihkan.

Jumlah Formula

Fasilitas penanggung (i) 500.000 (11,11% dari NAKYD) [{(i) ⎟ (a)} x 100%]

risiko pertama

Investasi EBA - senior (j) 250.000 (5,56% dari NAKYD) [{(j) ⎟ (a)} x 100%]

tranche

Total fasilitas 750.000 (16,67% dari NAKYD) [{(i)+ (j)} ⎟ (a) x 100%]

Faktor pengurang (k) 360.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (i)]

modal atas Fasilitas beban modal dengan

fasilitas)

penanggung risiko

pertama

ATMR atas Fasilitas (l) 500.000 [(i) x 100%]

penanggung risiko

Page 10: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

56  

 

Jumlah Formula pertama ATMR atas investasi (m) 250.000 [(j) x 100%]EBA Modal setelah Sekuritisasi 1.140.000 [(c) - (k)]Aset dan Fasilitas

penanggung risiko pertama

ATMR setelah Sekuritisasi 11.250.000 [(d) + (l) + (m)]Aset dan Fasilitas penanggung risiko pertama

serta Investasi EBA KPMM Bank setelah 10,13% Sekuritisasi Aset dan Fasilitas penanggung risiko

pertama serta Investasi EBA 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal sekaligus sebagai Penyedia Kredit Pendukung, Penyedia

Fasilitas Likuiditas dan Pemodal EBA masing-masing tidak melampaui batas

maksimum 10% dengan total fasilitas melampaui batas maksimum 20% dari

Nilai Aset Keuangan yang Dialihkan.

Jumlah Formula

Fasilitas penanggung (n) 300.000 (6,67% dari NAKYD) [(n) ⎟ (a) x 100%]

risiko pertama

Fasilitas Likuiditas (o) 400.000 (8,89% dari NAKYD) [(o) ⎟ (a) x 100%]

Investasi EBA - senior (p) 250.000 (5,56% dari NAKYD) [(p) ⎟ (a) x 100%]

tranche

Total fasilitas 950.000(21,11% dari NAKYD)

[{(n)+ (o) + (p)} ⎟ (a) x 100%]

Jumlah maksimum (q) 900.000 (20% dari NAKYD)

fasilitas

Kelebihan fasilitas (r) 50.000 [{(n)+ (o) + (p)} - (q)]

Faktor pengurang (s) 300.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (n)]

modal atas Fasilitas beban modal dengan

fasilitas)

penanggung risiko

pertama

ATMR atas Fasilitas (t) 400.000 [(o) x 100%]

Likuiditas

ATMR atas Investasi (u) 250.000 [(p) x 100%]

EBA

Modal setelah Sekuritisasi 1.150.000 [(c) - (r) - (s)]

Aset dan kelebihan

maksimum seluruh Fasilitas

serta Fasilitas penanggung

risiko pertama

Page 11: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

57  

 

Jumlah Formula ATMR setelah Sekuritisasi 15.650.000 [(d) +(t)+ (u) + (a)]Aset, Fasilitas Likuiditas, Investasi EBA serta ATMR atas Nilai Aset Keuangan yang Dialihkan karena melampaui batas maksimum

Fasilitas KPMM Bank setelah 7,35% Sekuritisasi Aset dan

Fasilitas

4. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank sebagai

Kreditur Asal sekaligus sebagai Penyedia Kredit Pendukung melampaui batas

maksimum 10% dan Pemodal EBA tidak melampaui batas maksimum 10%,

tetapi total fasilitas melampaui batas maksimum 20% dari Nilai Aset

Keuangan yang Dialihkan.

Jumlah Formula

Fasilitas penanggung (v) 500.000 (11,11% dari NAKYD) [(v) ⎟ (a) x 100%]

risiko pertama

Investasi EBA - senior (w) 450.000 (10,00% dari NAKYD) [(w) ⎟ (a) x 100%]

tranche

Total fasilitas 950.000 (21,11% dari NAKYD) [{(v)+ (w)} ⎟ (a)x 100%]

Jumlah maksimum (x) 900.000 (20,00% dari NAKYD)

fasilitas

Kelebihan fasilitas (y) 50.000 [{(v)+ (w)} - (x)]

Faktor pengurang modal (z) 360.000 (nilai terkecil antara [(b) >< (v)]

atas Fasilitas penanggung beban modal dengan

risiko pertama fasilitas)

ATMR atas Fasilitas (aa) 500.000 [(v) x 100%]

penanggung risiko

pertama

ATMR atas Investasi EBA (bb) 450.000Modal setelah Sekuritisasi Aset 1.090.000dan Fasilitas penanggung risiko pertama serta kelebihan maksimum

seluruh Fasilitas ATMR setelah Sekuritisasi Aset 15.950.000dan Fasilitas penanggung risiko pertama, Investasi EBA serta ATMR atas Nilai Aset Keuangan yang Dialihkan karena melampaui batas maksimum Fasilitas KPMM Bank setelah Sekuritisasi 6,83%Aset dan Fasilitas

[(w) x 100%]

[(c) - (y) - (z)] [(d) + (aa) + (bb) + (a)]

 

Page 12: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

Lampiran 5

PEDOMAN PENYUSUNAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE

ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN  RUMAH

DALAM RANGKA SEKURITISASI

THI_fariza
TextBox
Lampiran 5
Page 13: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

59  

 

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/4/PBI/2005 tanggal 20 Januari

2005 tentang Prinsip Kehati-Hatian Dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset Bagi Bank

Umum disebutkan bahwa kelangsungan usaha bank tergantung pada kemampuan dan

efektifitas bank dalam mengelola risiko kredit. Sekuritisasi aset merupakan alternatif

cara mitigasi risiko kredit. Penyelenggaraan sekuritisasi aset kredit bank di samping

perlu memperhatikan dan memenuhi prinsip kehati-hatian dalam rangka menghindari

bank dari kemungkinan menghadapi risiko yang lebih besar juga perlu didukung

dengan administrasi kredit yang baik. Kebutuhan masyarakat akan perumahan yang

terus meningkat perlu didukung pasokan pembiayaan yang sustainable. Sehubungan

dengan hal tersebut, sekuritisasi kredit pemilikan rumah merupakan alternatif dalam

rangka mendukung kesinambungan pasokan pembiayaan perumahan. Dalam rangka

mendukung efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sekuritisasi kredit pemilikan

rumah sekaligus mendukung pengembangan pasar sekunder kredit pemilikan rumah

yang sehat serta tetap memperhatikan aspek transparansi dan perlindungan nasabah

debitur kredit pemilikan rumah, perlu dilakukan pembakuan proses administrasi kredit

pemilikan rumah yang dicakup pada Standard Operating Procedure Administrasi

Kredit Pemilikan Rumah Dalam Rangka Sekuritisasi (SOP KPR).

B. Cakupan Pedoman Penyusunan SOP KPR

Pedoman Penyusunan SOP KPR merupakan acuan minimum bagi bank dalam

rangka membakukan proses administrasi KPR yang ditujukan untuk mendukung

kelancaran dan efisiensi proses sekuritisasi KPR bank. Pedoman Penyusunan SOP

KPR mencakup pembakuan proses administrasi penyelenggaraan KPR sejak dari

tahap originasi, yaitu bank sebagai originator KPR sampai dengan KPR disekuritisasi

yaitu bank sebagai servicer KPR

Page 14: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

60  

 

C. Kewajiban Menyelenggarakan Administrasi KPR

Dalam rangka menyelenggarakan administrasi KPR yang baik serta

memperhatikan aspek transparansi informasi dan aspek perlindungan debitur KPR,

setiap bank wajib memiliki SOP KPR tertulis yang paling kurang mencakup

pembakuan proses administrasi KPR yang sesuai dengan Pedoman Penyusunan SOP

KPR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

D. Dasar Hukum Pedoman Penyusunan SOP KPR

Bank Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap aktivitas perbankan

dalam menyalurkan KPR. Penyaluran KPR penting untuk senantiasa memperhatikan

prinsip kehati-hatian dalam rangka mendukung mitigasi risiko kredit melalui

sekuritisasi. Penyelenggaraan administrasi KPR yang baik akan membantu bank untuk

melakukan sekuritisasi KPR dengan lebih efisien. Dengan demikian, dasar hukum

Pedoman Penyusunan SOP KPR adalah :

1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/4/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang

Prinsip Kehati-Hatian Dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset Bagi Bank Umum.

2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/6/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang

Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah.

E. Definisi

1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah kredit konsumi untuk kepemilikan

rumah tinggal berupa rumah tapak atau rumah susun atau apartemen (tidak

termasuk rumah kantor dan rumah toko) dengan agunan berupa rumah tinggal

yang diberikan bank kepada debitur perorangan dengan jumlah maksimum

pinjaman yang ditetapkan berdasarkan nilai agunan.

2. Loan to Value Ratio (LTVR) adalah angka rasio antara jumlah pinjaman yang

dapat diberikan oleh bank terhadap nilai agunan.

3. Sekuritisasi KPR adalah penerbitan surat berharga oleh penerbit efek beragun

aset berupa KPR yang didasarkan pada pengalihan aset berupa KPR dari

Kreditur Asal yang diikuti dengan pembayaran yang berasal dari hasil penjualan

efek beragun aset berupa KPR kepada investor.

Page 15: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

61  

 

4. Efek Beragun Aset Kredit Pemilikan Rumah (EBA KPR) adalah surat

berharga yang diterbitkan oleh Penerbit berdasarkan aset berupa KPR yang

dialihkan oleh Kreditur Asal.

5. Penerbit EBA KPR adalah badan hukum, Kontrak Investasi Kolektif Efek

Beragun Aset (KIK EBA) atau bentuk lain sesuai ketentuan yang berlaku, yang

mempunyai tujuan khusus melakukan aktivitas sekuritisasi aset berupa KPR.

6. Kreditur Asal (Originator) KPR adalah pihak yang mengalihkan aset berupa

KPR kepada Penerbit.

7. Penyedia Jasa (Servicer) KPR adalah pihak yang menatausahakan, memproses,

mengawasi, dan melakukan tindakan-tindakan lainnya dalam rangka

mengupayakan kelancaran dari arus kas aset berupa KPR yang dialihkan kepada

Penerbit sesuai perjanjian antara pihak tersebut dengan Penerbit, termasuk

memberikan peringatan kepada Reference Entity apabila terjadi keterlambatan

pembayaran, melakukan negosiasi dan menyelesaikan tuntutan.

8. Reference Entity adalah pihak yang berutang atau mempunyai kewajiban

membayar dari aset berupa KPR yang dialihkan.

9. Refinancing KPR adalah aktivitas penyediaan dana kembali oleh Bank melalui

penggantian pinjaman KPR debitur.

10. Repurchase Agreement (Repo) KPR adalah transaksi jual beli aset berupa KPR

yang mewajibkan penjual untuk membeli kembali aset berupa KPR yang

bersangkutan sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.

Page 16: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

62  

 

B A B II

MANAJEMEN RISIKO

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan administrasi KPR yang baik

sehingga memperlancar dan mempermudah proses sekuritisasi yang merupakan

bagian dari mitigasi risiko kredit, diperlukan perhatian dari Dewan Komisaris dan

Direksi Bank. SOP KPR wajib mencakup mengenai tanggung jawab Direksi dan

pengawasan aktif Dewan Komisaris terkait dengan penyelenggaraan administrasi

KPR yang paling kurang terdiri dari :

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Kecukupan kebijakan, sistem dan prosedur;

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian

risiko; dan

4. Sistem pengendalian intern.

A. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris paling kurang mencakup :

a. memberikan persetujuan atas SOP KPR Bank dalam rangka pembakuan

proses administrasi KPR; dan

b. mengevaluasi pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap implementasi

SOP KPR.

2. Pengawasan aktif Direksi paling kurang mencakup :

a. menetapkan SOP KPR Bank yang mencakup pembakuan proses

administrasi KPR dan merupakan bagian dari kebijakan penyaluran KPR

oleh Bank berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris;

b. memastikan bahwa pelaksanaan administrasi KPR di Kantor Pusat dan

Kantor Cabang Bank telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan di

dalam SOP KPR;

Page 17: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

63  

 

c. melakukan evaluasi SOP KPR Bank secara berkala, termasuk melakukan

penyesuaian sehingga sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

d. memastikan bahwa SOP KPR Bank telah disebar luaskan dan

disosialisasikan kepada seluruh pegawai unit KPR.

B. Kecukupan Kebijakan, Sistem dan Prosedur

Bank wajib memiliki kebijakan, sistem dan prosedur dalam menyelenggarakan

administrasi KPR yang paling kurang mencakup :

1. kebijakan yang mengatur mengenai penetapan unit organisasi dan pegawai Bank

dalam rangka penyelenggaraan proses administrasi KPR sejak dari tahap

originasi sampai dengan KPR disekuritisasi;

2. kebijakan dan prosedur penata usahaan dokumen KPR;

3. kebijakan dalam rangka pengembangan sistem aplikasi untuk pemrosesan data

dan/atau informasi berbasis teknologi; dan

4. kebijakan dalam rangka pengembangan sistem aplikasi untuk pelaporan kinerja

debitur KPR.

C. Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Dalam rangka mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

penyelenggaraan adminsitrasi KPR, Bank wajib memastikan bahwa :

1. calon debitur KPR telah memahami hak dan kewajibannya yang terkait dengan

pengadministrasian data dan informasi KPR debitur sebagaimana tercakup di

dalam perjanjian KPR;

2. pegawai Bank pada unit kerja penyelenggaraan administrasi KPR telah melakukan

verifikasi dalam rangka meyakini bahwa penatausahaan dokumen telah

dijalankan sesuai prosedur yang berlaku; dan

3. penatausahaan dokumen KPR untuk setiap debitur dilakukan secara terpisah

dengan memisahkan antara penatausahaan dokumen KPR yang merupakan aset

bank dan KPR yang sudah disekuritisasi.

Page 18: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

64  

 

D. Sistem Pengendalian Intern

Dalam rangka mendukung efektifitas penyelenggaraan sistem pengendalian

intern di dalam penyelenggaraan administrasi KPR, maka Bank wajib :

1. melakukan evaluasi dan audit secara berkala terhadap kesesuaian penyelenggaraan

administrasi KPR dengan SOP KPR bank; dan

2. menindak lanjuti dan menata usahakan dokumen hasil temuan audit terhadap

penyelenggaraan administrasi KPR yang mencakup tanggapan Pengurus Bank

atas hasil audit tersebut termasuk batas waktu perbaikannya.

Page 19: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

65  

 

B A B III

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KPR

Dalam rangka menyelenggarakan proses administrasi KPR sehingga mampu

mendukung kelancaran dan efisiensi proses sekuritisasi KPR serta memperhatikan

aspek transparansi dan perlindungan debitur KPR, penyelenggaraan KPR oleh

perbankan perlu didukung oleh pembakuan proses administrasi KPR sejak tahap

originasi KPR sampai dengan KPR disekuritisasi.

A. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Originasi KPR

Dalam rangka originasi KPR oleh Unit KPR, Bank wajib paling kurang

memisahkan pelaksanaan 5 proses sebagai berikut :

1. Penawaran KPR

Dalam rangka penawaran KPR, Bank wajib menyediakan dokumen penawaran

KPR tersendiri yang merupakan dokumen yang disampaikan kepada nasabah

dalam rangka penawaran KPR yang paling kurang mencakup informasi sebagai

berikut :

a. Persyaratan calon debitur KPR yang paling kurang mencakup

persyaratan kewarga negaraan dan persyaratan penghasilan.

b. Persyaratan KPR yang paling kurang mencakup :

1) Persyaratan agunan KPR yaitu :

a) Hak Tanggungan (HT) atas Tanah dan Bangunan;

b) Akta Jaminan Fidusia atas :

(1) semua tagihan, hak, wewenang dan klaim uang ganti rugi

asuransi yang timbul berdasarkan polis asuransi kerugian

dan asuransi jiwa debitur; dan

(2) tagihan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah

yang timbul karena terdapatnya pemutusan hak debitur atas

tanah sebelum jatuh waktu berakhirnya hak tersebut.

Page 20: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

66  

 

2) Persyaratan minimum uang muka KPR sebagai berikut :

a) paling kurang 20% (dua puluh per seratus) dari nilai harga jual

tanah dan bangunan; atau

b) apabila uang muka KPR kurang dari 20% (dua puluh per seratus)

dari nilai harga jual tanah dan bangunan, maka KPR wajib

dijamin oleh lembaga penjamin dengan besarnya penjaminan

yang ditetapkan berdasarkan rasio antara jumlah maskimum

pemberian KPR oleh Bank dibandingkan dengan nilai agunan.

3) Persyaratan asuransi yang mencakup kewajiban untuk :

a) asuransi jiwa untuk masing-masing debitur KPR dengan nilai

pertanggungan yang paling kurang sama dengan nilai KPR yang

diberikan Bank;

b) asuransi umum yang paling kurang mencakup proteksi terhadap

kebakaran dengan nilai pertanggungan paling kurang sama

dengan hasil penilaian bangunan rumah pada saat pemberian

KPR; dan

c) asuransi wajib dilengkapi dengan suatu bankers clause untuk

kepentingan Bank sebagai originator.

4) Biaya KPR yang akan menjadi beban debitur KPR dan rinciannya.

5) Penalti yang dikenakan untuk pelunasan KPR yang dipercepat

(prepayment penalty) dan pinalti atas keterlambatan debitur dalam

pemenuhan kewajibannya.

6) Kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi debitur untuk bisa

melakukan refinancing KPR.

7) Persyaratan dokumen untuk pengajuan permohonan KPR.

c. Porsi pemberian KPR oleh Bank diatur sebagai berikut :

1) porsi pemberian KPR oleh Bank paling tinggi sebesar 80%

(delapan puluh per seratus) dari harga jual tanah dan bangunan,

sehingga angka rasio antara jumlah maksimum KPR yang bisa

Page 21: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

67  

 

diberikan bank terhadap nilai agunan (Loan to Value Ratio) paling

tinggi adalah 80% (delapan puluh per seratus);

2) formula untuk penetapan jumlah maksimum KPR sebagai berikut :

Jumlah Maksimum KPR yang bisa diberikan bank =

80% x nilai taksasi terhadap harga jual tanah dan bangunan yang

terendah antara penilaian bank dan penilaian independent

appraisal

d. Sistem perhitungan angsuran KPR dan metode pembayaran angsuran

KPR.

e. Kebijakan bunga KPR dan sistem perhitungan bunga KPR yang

mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) tingkat bunga KPR;

2) bunga KPR tetap atau bunga KPR yang bisa disesuaikan;

3) formula perhitungan bunga KPR; dan

4) kondisi yang menyebabkan terjadinya penyesuaian bunga KPR.

2. Analisis Permohonan KPR

Dalam rangka memelihara konsistensi di dalam melakukan analisis

permohonan KPR, Bank wajib paling kurang membakukan hal-hal sebagai

berikut :

a. metode dan formula dalam rangka melakukan penilaian atas kemampuan

membayar calon debitur;

b. metode dan formula dalam rangka melakukan penilaian atas agunan;

c. kriteria independent appraisal dalam rangka melakukan penilaian agunan;

d. format Laporan Analisis Permohonan KPR; dan

e. format Laporan Penilaian Agunan.

3. Pengambilan Keputusan KPR

Dalam rangka pengambilan keputusan KPR, Bank wajib menetapkan

prosedur baku paling kurang dalam rangka :

Page 22: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

68  

 

a. menyampaikan keputusan secara tertulis tentang penerimaan atau penolakan

permohonan KPR calon debitur termasuk alasan apabila dilakukan

penolakan;

b. mengevaluasi hasil pengambilan keputusan kredit dalam rangka memastikan

tidak terdapatnya penyimpangan di dalam proses pengambilan keputusan

KPR serta menetapkan kebijakan perbaikan yang diperlukan; dan

c. menatausahakan dokumen keputusan kredit dari masing-masing pemohon

KPR.

4. Pelaksanaan Akad Kredit

Dalam rangka pelaksanaan akad kredit, Bank wajib menetapkan prosedur

baku paling kurang dalam rangka memastikan :

a. Kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan untuk akad

kredit.

b. Terdapatnya surat keterangan resmi (cover note) dari Notaris yang

menyatakan bahwa seluruh berkas agunan asli yang belum diterima masih

digunakan dalam proses administrasi di instansi Pemerintah yang

berwenang dan akan diserahkan kepada Bank pada waktu yang sudah

disepakati setelah proses administrasi dimaksud selesai dilakukan.

c. Perjanjian Kredit paling kurang mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Perjanjian KPR harus memuat :

a) pernyataan debitur bahwa agunan yang diserahkan kepada Bank

tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain; dan

b) pernyataan debitur untuk tidak menjaminkan kembali agunan

yang telah diserahkan kepada Bank.

2) Perjanjian KPR didukung oleh dokumen yang :

a) memadai dan masih berlaku;

b) dapat dilaksanakan berdasarkan hukum Indonesia; dan

c) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia.

Page 23: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

69  

 

3) Perjanjian KPR memuat klausula yang menentukan bahwa hubungan

antara kreditur dan debitur serta pernyataan jaminan antara kreditur

awal dan debitur terkait dinyatakan berakhir, dalam hal terdapat

pelunasan penuh atas jumlah yang wajib dibayar oleh debitur

berdasarkan perjanjian KPR.

4) Perjanjian KPR memuat mekanisme penagihan angsuran KPR dan

kemungkinan penggunaan jasa pihak ketiga untuk melaksanakan

penagihan angsuran KPR secara kolektif.

5) Perjanjian KPR memuat sistem perhitungan suku bunga KPR, termasuk

kemungkinan perubahan suku bunga KPR dan kondisi yang

mendasari terjadinya perubahan suku bunga KPR serta waktu

pemberlakukan perubahan suku bunga KPR.

6) Perjanjian KPR memuat persetujuan debitur kepada bank yang

memungkinan bank untuk melakukan penjualan putus dalam rangka

sekuritisasi atau kemungkinan untuk melakukan Repo terhadap KPR

debitur.

7) Perjanjian KPR memuat hak dan tanggung jawab Bank dan debitur

KPR dalam rangka pelaksanaan eksekusi agunan.

8) Perjanjian KPR memuat persetujuan debitur kepada Bank untuk

menggunakan data/informasi terkait debitur dan/atau agunan KPR

dalam rangka melakukan sekuritisasi KPR.

5. Pencairan Kredit

Dalam rangka pencairan kredit, Bank wajib menetapkan prosedur baku paling

kurang dalam rangka :

a. Memastikan telah dipenuhinya kewajiban calon debitur KPR yaitu paling

kurang sebagai berikut :

1) menyerahkan dokumen pendukung permohonan KPR yang sah yang

antara lain terdiri dari sertifikat hak atas tanah, Perjanjian Pengikatan

Jual Beli (PPJB) atau Akta Jual Beli (AJB), Izin Mendirikan

Bangunan (IMB) dan lampirannya, Sertifikat Hak Tanggungan atas

tanah dan bangunan yang telah ditanda tangani oleh calon debitur

Page 24: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

70  

 

KPR, dan polis asuransi jiwa dan polis asuransi kerugian atas

bangunan;

2) menanda tangani perjanjian-perjanjian yang terkait dengan pengikatan agunan;  

 3) memberikan kuasa kepada Notaris atau PPAT untuk menyerahkan

secara langsung kepada Bank dokumen-dokumen yang terkait dengan

agunan seperti sertifikat hak atas tanah dan bangunan, Sertifikat Hak

Tanggungan atas tanah dan bangunan dan/atau Sertifikat Fidusia yang

disampaikan oleh penjual tanah dan bangunan;   

4) membuka rekening pada Bank sebagai Kreditur Asal KPR dan

memberikan kuasa pendebetan rekening tersebut kepada Bank dalam

rangka pembayaran angsuran KPR; dan   

5) melunasi biaya KPR.   

b. Menata usahakan dokumen pencairan kredit dari masing-masing debitur

KPR.

B. Pedoman Penyelenggaraan Service KPR Oleh Bank

Dalam menjalankan fungsi sebagai Penyedia Jasa (Servicer) KPR, Bank wajib

melakukan hal-hal yang paling kurang sebagai berikut :

1. membangun komunikasi dengan debitur KPR melalui unit Customer Loan Service

(CLS);

Unit Customer Loan Service Bank paling kurang mencakup fungsi-fungsi

sebagai berikut :

a. melayani kebutuhan informasi debitur KPR;

b. memastikan penyelenggaraan penagihan angsuran KPR yang sesuai dengan

kebijakan Bank; dan

c. memastikan terselesaikannya permasalahan pinjaman KPR dari debitur.

2. menatausahakan dokumen KPR yang merupakan aset bank dan KPR yang sudah

disekuritisasi;

Page 25: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

71  

 

Dalam rangka penatausahaan dokumen KPR yang merupakan aset bank dan

dokumen KPR yang sudah disekuritisasi, Bank wajib memiliki prosedur baku

paling kurang dalam rangka :

a. penerimaan, penatausahaan, peminjaman dan penyerahan kembali dokumen

KPR;

b. pemeliharaan dokumen KPR; dan

c. pengamanan dokumen KPR.

3. mengelola data dan informasi KPR yang merupakan aset bank dan KPR yang

sudah disekuritisasi;

Dalam rangka pengelolaan data dan informasi KPR yang merupakan aset

bank dan KPR yang sudah disekuritisasi, Bank wajib paling kurang memiliki

sistem informasi untuk :

a. mendukung pemantauan dan penyusunan laporan rutin kinerja debitur

KPR; dan

b. menyampaikan informasi kinerja debitur KPR dalam rangka memenuhi

kewajiban transparansi kepada investor EBA KPR, bagi Bank yang telah

melakukan sekuritisasi KPR.

4. memantau secara perodik kinerja debitur KPR yang menjadi aset Bank dan

kinerja debitur KPR yang sudah disekuritisasi;

Dalam rangka pemantauan secara periodik kinerja debitur KPR yang

menjadi aset Bank dan KPR yang sudah disekuritisasi, Bank wajib paling kurang

:

a. memiliki format baku laporan kinerja debitur KPR yang paling kurang

mencakup informasi tentang pembayaran angsuran KPR, tunggakan KPR,

perubahan status debitur KPR, terjadinya pelunasan KPR yang dipercepat

(prepayment) dan terjadinya refinancing; dan

b. memiliki informasi mengenai kinerja debitur yang bersangkutan atas

fasilitas kredit dari Bank selain KPR termasuk kartu kredit.

5. mendukung proses penyelesaian pembayaran angsuran KPR (collection);

Dalam rangka mendukung kelancaran penyelesaian pembayaran angsuran

KPR (collection), Bank wajib paling kurang menyusun sistem dan prosedur

Page 26: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

72  

 

operasional mengenai collection baik yang dilakukan oleh unit kerja Bank

dengan menggunakan tenaga collector yang merupakan pegawai Bank maupun

dengan menggunakan jasa pihak ketiga termasuk alternatif tindak lanjut

penanganan permasalahan collection.

6. melaksanakan eksekusi agunan;

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan eksekusi agunan, Bank

wajib paling kurang melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. menetapkan prosedur baku dalam rangka eksekusi agunan;

b. memastikan proses dan tahapan eksekusi agunan berjalan sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku; dan

c. menetapkan jangka waktu penyelesaian eksekusi agunan.

C. Pedoman Penyelenggaraan Service KPR Oleh Pihak Ketiga

Dalam menjalankan fungsi sebagai Penyedia Jasa (Servicer) KPR, Bank dapat

menunjuk pihak ketiga untuk dan atas nama Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa

(Servicer) KPR terbatas pada :

1. penyelenggaraan penatausahaan dokumen KPR;

Dalam rangka penyelenggaraan penatausahaan dokumen KPR oleh pihak

ketiga, Bank wajib paling kurang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. terdapatnya kriteria yang paling kurang memperhatikan aspek keamanan

dan kerahasiaan dokumen KPR debitur dalam rangka seleksi pihak ketiga

yang menjadi mitra Bank sebagai penyelenggara penatausahaan dokumen

KPR; dan

b. terdapatnya perjanjian kerjasama secara tertulis antara Bank dengan pihak

penyelenggara penatausahaan dokumen KPR yang paling kurang memuat :

1) wewenang dan tanggung jawab kedua belah pihak;

2) mekanisme penyelesaian permasalahan; dan

3) hal-hal yang menyebabkan berakhirnya perjanjian kerjasama.

2. penyelenggaraan penyelesaian pembayaran angsuran KPR (collection) atau

penyelenggaraan eksekusi agunan;

Page 27: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

73  

 

Dalam rangka penyelenggaraan penyelesaian pembayaran angsuran KPR

(collection) atau penyelenggaraan eksekusi agunan oleh pihak ketiga, Bank

wajib paling kurang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. terdapatnya kriteria dalam rangka seleksi pihak ketiga yang akan menjadi

mitra Bank sebagai penyelenggara collection atau penyelenggara eksekusi

agunan;

b. terdapatnya pedoman tertulis yang ditetapkan oleh Bank sebagai acuan

penyelenggaraan collection atau penyelenggaran eksekusi agunan oleh

pihak ketiga; dan

c. terdapatnya perjanjian kerjasama secara tertulis antara Bank dengan pihak

penyelenggara collection atau penyelenggara eksekusi agunan yang paling

kurang memuat :

1) wewenang dan tanggung jawab kedua belah pihak;

2) mekanisme penyelesaian permasalahan; dan

3) hal-hal yang menyebabkan berakhirnya perjanjian kerjasama.

Page 28: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

74  

 

B A B IV

SUMBER DAYA MANUSIA

Penyelenggaraan administrasi KPR perlu didukung oleh sumber daya manusia

(SDM) yang kompeten dan memahami peranan dari administrasi KPR yang baik di

dalam mendukung kelancaran dan efisiensi proses sekuritisasi KPR. Bank

penyelenggara KPR wajib memiliki kebijakan SDM untuk menetapkan petugas

administrasi KPR. Kebijakan SDM Bank dalam rangka mendukung penyelenggaraan

administrais KPR paling kurang mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Penetapan pegawai Bank yang ditunjuk sebagai petugas administrasi KPR.

2. Penetapan kriteria kompetensi sebagai dasar penunjukan SDM Bank sebagai

petugas administrasi KPR yang paling kurang mencakup :

a. pengetahuan di bidang pembiayaan perumahan; dan

b. pengalaman bekerja di unit KPR Bank.

3. Penyusunan Pedoman Kerja tertulis bagi petugas administrasi KPR yang

memuat tugas pokok dan tanggung jawab petugas administrasi KPR pada saat

bertindak sebagai Kreditur Asal (Originator) KPR dan sebagai Penyedia Jasa

(Servicer) KPR.

4. Menyelenggarakan pelatihan secara berkala dalam rangka meningkatkan

kompetensi petugas administrasi KPR dan/atau mengikut sertakan petugas

administrasi KPR di dalam pelatihan yang terkait dengan pengetahuan di bidang

pembiayaan perumahan.

 

Page 29: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

75  

 

Lampiran 6 

Format Laporan Transaksi Derivatif Bank

Bank ………..

REKAPITULASI TRANSAKSI DERIVATIF

Periode tanggal :*) Dalam Jutaan Rupiah

TRANSAKSI

POSISI VALUTA ASAL KEUNTUNGAN/(KERUGIAN)

(dalam Rupiah) Keuntungan Kerugian Total

(menurut jenis transaksi) Long Short Kumulatif Neto

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4)+(5)

I. Dengan Pergerakan Dana

1. Nilai Tukar 0 0 0 0 0

2. Suku Bunga 0 0 0 0 0

3. Kombinasi 1 dan 2 0 0 0 0 0

II. Tanpa Pergerakan Dana

1. Nilai Tukar 0 0 0 0 0

2. Suku Bunga 0 0 0 0 0

3. Kombinasi 1 dan 2 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0 0

Modal bank: 0

Margin deposit nasabah pihak terkait : 0

Margin deposit nasabah bukan pihak terkait : 0

Persentase Kerugian = Jumlah Total Kumulatif Neto x 100%

Modal Bank

Page 30: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

76  

 

*) Diisi sesuai dengan periode : a. Minggu I setiap tanggal 1 s/d 7 b. Minggu II setiap tanggal 8 s/d 15 c. Minggu III setiap tanggal 16 s/d 23 d. Minggu IV setiap tanggal 24 s/d akhir bulan

Page 31: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

77  

 

Lampiran 7 Format Laporan Transaksi Derivatif Bank

Bank ……..

REKAPITULASI TRANSAKSI DERIVATIF

Periode tanggal :*) Dalam Jutaan Rupiah

TRANSAKSI POSISI VALUTA ASAL KEUNTUNGAN/(KERUGIAN)

(dalam Rupiah) Keuntungan Kerugian Total

(menurut pihak lawan transaksi) Long Short Kumulatif Neto

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4)+(5)

I. Dengan Pergerakan Dana

1. Transaksi dengan Nasabah Pihak Terkait

a. Bank 0 0 0 0 0

b. Non-Bank 0 0 0 0 0

2. Transaksi dengan Nasabah Bukan Pihak Terkait

a. Bank 0 0 0 0 0

b. Non-Bank 0 0 0 0 0

II. Tanpa Pergerakan Dana

1. Transaksi dengan Nasabah Pihak Terkait 0 0 0 0 0

a. Bank

b. Non-Bank

2. Transaksi dengan Nasabah Bukan Pihak Terkait 0 0 0 0 0

a. Bank

b. Non-Bank

Jumlah 0 0 0 0 0

Modal bank: 0

Margin deposit nasabah pihak terkait : 0

Margin deposit nasabah bukan pihak terkait : 0

THI_fariza
TextBox
Lampiran 7
Page 32: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

78  

 

Persentase Kerugian = Jumlah Total Kumulatif Neto x 100%

Modal Bank *) Diisi sesuai dengan periode :

a. Minggu I setiap tanggal 1 s/d 7 b. Minggu II setiap tanggal 8 s/d 15 c. Minggu III setiap tanggal 16 s/d 23 d. Minggu IV setiap tanggal 24 s/d akhir bulan

 

Page 33: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

79  

 

Lampiran 8

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Laporan Transaksi Derivatif yang wajib disampaikan kepada Bank Indonesia

adalah Laporan Rekapitulasi Transaksi Derivatif seperti contoh format pada

lampiran 1 dan 2 pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/31/PBI/2005 tanggal

15 September 2005 atau pada Tabel 1 dan 2 pada Petunjuk Pengisian Laporan

Transaksi Derivatif ini. Untuk keperluan pengisian format laporan tersebut,

dapat digunakan format kertas kerja seperti pada Tabel 1a s/d 8b sebagai acuan.

Kertas kerja tersebut tidak perlu disampaikan kepada Bank Indonesia. I. Rekapitulasi Transaksi Derivatif (Tabel 1 dan 2) 1. Kolom 2

Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah penjumlahan dari seluruh posisi

long untuk masing-masing kelompok Transaksi Derivatif dalam valuta asal

yang pengisiannya dalam kolom ini dikonversikan ke dalam valuta Rupiah.

Pengelompokan dimaksud dilakukan sebagaimana kolom 1 pada Tabel 1 dan

2. 2. Kolom 3

Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah penjumlahan dari seluruh posisi

short untuk masing-masing kelompok transaksi derivatif dalam valuta asal

dikonversikan ke dalam valuta Rupiah.

Pengelompokan dimaksud dilakukan sebagaimana kolom 1 pada Tabel 1 dan

2. 3. Kolom 4

Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah penjumlahan keuntungan dalam

equivalen Rupiah dari seluruh posisi untuk masing-masing kelompok

Page 34: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

80  

 

Transaksi Derivatif selama tahun berjalan terhitung sejak tanggal 1 Januari

s/d tanggal akhir masa laporan. Pengelompokan dimaksud dilakukan

sebagaimana kolom 1 pada Tabel 1 dan 2. 4. Kolom 5

Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah penjumlahan kerugian dalam

equivalen Rupiah dari seluruh posisi untuk masing-masing kelompok

Transaksi Derivatif selama tahun berjalan terhitung sejak tanggal 1

Januari s/d tanggal akhir masa laporan. Pengelompokan dimaksud

dilakukan sebagaimana kolom 1 pada Tabel 1 dan 2. 5. Kolom 6

Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah penjumlahan (kumulatif)

keuntungan dan kerugian dalam Rupiah dan tercatat dalam perkiraan

rugi/laba untuk masing-masing kelompok selama tahun berjalan terhitung

sejak tanggal 1 Januari s/d tanggal akhir masa laporan. Pengelompokan

dimaksud dilakukan sebagaimana kolom 1 pada Tabel 1 dan 2. II. Kertas Kerja Tabel 1a s/d 8b 1. Kolom 2 & 3

Kolom ini adalah penjumlahan (kumulatif) dari masing-masing posisi

baik long maupun short dalam valuta asal untuk setiap jenis pihak lawan

transaksi dan setiap jenis Transaksi Derivatif yang pengelompokannya

didasarkan kepada adanya pergerakan dana (Tabel 1a s/d 4b) dan tanpa

pergerakan dana (Tabel 5a s/d 8b).

Pengisian masing–masing posisi tersebut, baik long maupun short, tidak

dikompensasikan (set-off).

Pencatatan posisi long maupun short dalam valuta asal yang

ditatausahakan oleh masing-masing bank dilakukan berdasarkan

kelaziman yang berlaku dalam praktek di pasar internasional, antara lain:

Page 35: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

81  

 

1.1 Untuk Transaksi Derivatif yang berkaitan dengan nilai tukar (Foreign

Exchange) posisi dimaksud adalah dilihat dari posisi reference currency-

nya.

Contoh :

a) Untuk transaksi currency forward USD/IDR maka pencatatan posisi

beli (long) maupun jualnya (short) adalah dengan melihat posisi USD-

nya sebagai reference currency sebesar nilai nominalnya.

b) Untuk transaksi forex swap (transaksi spot dan forward yang

dilakukan secara simultan ) dan forward – forward, maka pencatatan

posisi long maupun short-nya adalah dilihat dari posisi beli (long)

maupun posisi jual (short) dari reference currency yang tanggal jatuh

waktu/penyelesaiannya lebih panjang (far date atau forward date).

Dengan demikian apabila bank memiliki posisi beli swap USD/IDR

sebesar USD 5,000,000.00 dengan jangka waktu 6 bulan pada tingkat

premi swap Rp. 130.00 atau dengan kata lain bank sebenarnya

memiliki posisi jual spot sebesar USD 5,000,000.00 dan beli forward

sebesar USD 5,000,000.00 maka bank mencatat posisi forex swap

tersebut sebagai long swap USD/IDR sebesar USD 5,000,000.00.

c) Untuk transaksi currency option, pencatatan posisi long maupun

short-nya adalah dilihat dari posisi beli (long) maupun posisi jual

(short) dari reference currency-nya.

Dengan demikian, apabila bank memiliki posisi jual option call

USD/beli put JPY maka bank mencatat posisi tersebut sebagai short

call option USD/JPY sebesar nominal USD yang ditransaksikan.

d) Untuk transaksi currency futures, pencatatan posisinya adalah dilihat

dari posisi beli (long) maupun jual (short) dari indeks currency futures

yang dimiliki. Dengan demikian, apabila bank memiliki posisi jual

JPY futures maka bank mencatat posisi tersebut sebagai short JPY

Page 36: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

82  

 

futures sebesar nominal JPY yang ditransaksikan 1.2 Untuk Transaksi Derivatif yang berkaitan dengan suku bunga (interest

rate) maka pencatatan posisi dimaksud dilihat dari suku bunga yang

fixed sebesar nilai nominalnya yang biasanya nilai nominal dana

pokok tersebut tidak bergerak (no movement of fund) atau lazim

disebut sebagai notional amount.

Contoh :

a. Untuk Transaksi Derivatif interest rate swap/IRS maka yang dicatat

sebagai posisi long maupun short adalah dengan melihat posisi beli

(long) maupun melihat posisi jual (short) dari suku bunga yang

fixed sebesar nilai nominal notional amount yang ditransaksikan.

b. Untuk Transaksi Derivatif interest rate option (cap atau floor),

maka yang dicatat sebagai posisi long maupun short adalah dengan

melihat posisi beli (long) maupun posisi jual (short ) dari cap dan

floor suku bunga yang ditransaksikan.

c. Untuk Transaksi Derivatif forward rate agreement (FRA), maka

yang dicatat sebagai posisi long maupun short adalah dengan

melihat posisi beli (long) maupun posisi jual (short) dari interest

rate currency yang ditransaksikan dalam FRAs tersebut sebesar

nilai notional amount-nya. 1.3 Untuk Transaksi Derivatif yang merupakan kombinasi dari nilai tukar

dan suku bunga maka pencatatan posisi long maupun short-nya

mengacu pada kelaziman yang berlaku dalam praktek di pasar

international.

Page 37: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

83  

 

2. Kolom 4 dan 5

Kolom ini adalah penjumlahan (kumulatif) keuntungan dalam valuta asing

dan rupiah yang timbul dari masing-masing posisi, baik long maupun short,

untuk setiap jenis transaksi berdasarkan perhitungan mark to market. 3. Kolom 6 dan 7

Kolom ini adalah penjumlahan (kumulatif) kerugian dalam valuta asing dan

rupiah yang timbul dari masing-masing posisi, baik long maupun short,

untuk setiap jenis transaksi berdasarkan perhitungan mark to market. 4. Kolom 8

Kolom ini adalah kumulatif netto keuntungan dan kerugian dalam equivalen

Rupiah.

Konversi dari valuta asing dalam valuta Rupiah dilakukan dengan

menggunakan kurs indikasi Reuters [(bid+ask)/2] pukul 16.00 WIB pada

tanggal akhir masa laporan.

Page 38: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

84  

 

Format Laporan Transaksi Tabel 1

Derivatif Bank-Bank

BANK ABC

REKAPITULASI TRANSAKSI DERIVATIF

Periode tanggal s/d

Dalam jutaan rupiah **)

TRANSAKSI POSISI VALUTA ASAL KEUNTUNGAN/KERUGIAN

(menurut jenis transaksi) Keuntungan (Kerugian) Total

Long Short Kumulatif Neto

(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) + (5)

I. Dengan Pergerakan Dana

1. Nilai Tukar 0 0 0 0 0

2. Suku Bunga 0 0 0 0 0

3. Kombinasi 1 dan 2 0 0 0 0 0

II. Tanpa Pergerakan Dana

1. Nilai Tukar 0 0 0 0 0

2. Suku Bunga 0 0 0 0 0

3. Kombinasi 1 dan 2 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0 0

Modal bank *) : 0Margin Deposit nasabah pihak terkait : 0Margin Deposit nasabah bukan pihak terkait: 0

Persentase keuntungan/(kerugian)= Jumlah Total Kumulatif Neto x 100%

Modal Bank

*) Modal yang digunakan untuk laporan masa I, II, dan III adalah modal per tanggal akhir bulan sebelumnya, sedangkan untuk laporan masa IV menggunakan modal per tanggal akhir bulan yang bersangkutan.

**)Untuk mengkonversikan nilai valuta asal ke dalam valuta rupiah dipergunakan kurs indikasi Reuters [(bid+ask)/2] pukul 16.00 WIB pada tanggal akhir masa laporan.

Page 39: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

85  

 

Format Laporan Transaksi Tabel 2

Derivatif Bank-Bank

BANK ABC

REKAPITULASI TRANSAKSI DERIVATIF

Periode tanggal s/d

Dalam jutaan rupiah

TRANSAKSI POSISI VALUTA ASAL KEUNTUNGAN/KERUGIAN

(menurut pihak lawan transaksi) Keuntungan (Kerugian) Total

Long Short Kumulatif Neto

(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) + (5)

I. Dengan Pergerakan Dana

1. Transaksi dengan Pihak Terkait

a. Bank 0 0 0 0 0

b. Non Bank 0 0 0 0 0

2. Transaksi dengan Bukan Pihak Terkait

a. Bank 0 0 0 0 0

b. Non Bank 0 0 0 0 0

II. Tanpa Pergerakan Dana

1. Transaksi dengan Pihak Terkait

a. Bank 0 0 0 0 0

b. Non Bank 0 0 0 0 0

2. Transaksi dengan Bukan Pihak Terkait

a. Bank 0 0 0 0 0

b. Non Bank 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0 0

Modal bank *) : 0

Margin Deposit nasabah group bank : 0

Margin Deposit nasabah non group bank : 0

Persentase keuntungan/(kerugian)= JJumlah Total Kumulatif Neto x 100% Modal Bank

*) Modal yang digunakan untuk laporan masa I, II, dan III adalah modal per

tanggal akhir bulan sebelumnya, sedangkan untuk laporan masa IV menggunakan modal per tanggal akhir bulan yang bersangkutan.

**)Untuk mengkonversikan nilai valuta asal ke dalam valuta rupiah dipergunakan kurs indikasi Reuters [(bid+ask)/2] pukul 16.00 WIB pada tanggal akhir masa laporan.

Page 40: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

86  

 

KERTAS KERJA

Tabel 1a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

1.1 Transaksi Dengan Pihak Terkait -Bank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 41: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

87  

 

KERTAS KERJA

Tabel 1b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 42: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

88  

 

KERTAS KERJA

Tabel 2a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

1.2 Transaksi Dengan Pihak Terkait –Non Bank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 43: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

89  

 

KERTAS KERJA

Tabel 2b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 44: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

90  

 

KERTAS KERJA

Tabel 3a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

1.3 Transaksi Dengan Bukan Pihak Terkait-Bank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 45: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

91  

 

KERTAS KERJA

Tabel 3b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 46: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

92  

 

KERTAS KERJA

Tabel 4a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

1.4 Transaksi Dengan Bukan Pihak Terkait-BukanBank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 47: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

93  

 

KERTAS KERJA

Tabel 4b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF DENGAN PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short DalamValas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 48: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

94  

 

KERTAS KERJA

Tabel 5a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

2.1.Transaksi Dengan Pihak Terkait -Bank

A. Nilai Tukar 1. Currency Forward

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb kecuali Valas/IDR

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 49: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

95  

 

KERTAS KERJA

Tabel 5b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 50: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

96  

 

KERTAS KERJA

Tabel 6a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal)

Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

2.2.Transaksi Dengan Pihak Terkait –Bukan Bank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb kecuali IDR

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 51: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

97  

 

KERTAS KERJA

Tabel 6b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 52: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

98  

 

KERTAS KERJA

Tabel 7a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

2.3.Transaksi Dengan Bukan Pihak Terkait-Bank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb kecuali IDR

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 53: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

99  

 

KERTAS KERJA

Tabel 7b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah

Page 54: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

100  

 

KERTAS KERJA

Tabel 8a

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

2.4.Transaksi Dengan Bukan Pihak Terkait-Bukan Bank A. Nilai Tukar

1. Currency Forward - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

2. Forex SWAP - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

3. Currency Option - Put Option

- USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

- Call Option - USD/Rp - USD/JPY - ............ dsb

4. Currency Futures - USD/SGD - USD/JPY - ............ dsb kecuali IDR

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

Page 55: Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal … 3. Contoh perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank bukan sebagai Kreditur Asal yang menyediakan Kredit Pendukung:

101  

 

KERTAS KERJA

Tabel 8b

BANK ABC

RINCIAN TRANSAKSI DERIVATIF TANPA PERGERAKAN DANA

Periode tanggal s/d (Dalam ribuan valuta asing dan jutaan rupiah)

TRANSAKSI/JENIS PRODUK POSISI (dalam valuta asal) Keuntungan/ (Kerugian)

Keuntungan (Kerugian) Total

Kumulatif Neto

Long Short Dalam Valas Dalam Rp Dalam Valas Dalam Rp Dalam Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (5) + (7)

B. Suku Bunga 1. Interest Rate Swap

- Rp - USD - EUR - ............ dsb

2. Interest Rate Option - Rp - USD - EUR - ............ dsb

3. FRAS - Rp - USD - EUR - ............ dsb

4. Interest Rate Futures - USD - EUR - ............ dsb

5. Lain-lain (diluar angka 1 s.d 4)

C. Lain-lain (produk-produk lainnya selain A&B atau kombinasi A&B

Jumlah