contoh perda air limbah (1)

Upload: dedi-mulyadi

Post on 08-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perda Air Limbah

TRANSCRIPT

  • 1

    CONTOH RANCANGAN PERDA

    Tentang Pengelolaan Air Limbah

    Latar Belakang

    Pada umumnya di negara berkembang, pertumbuhan penduduk

    yang begitu cepat, juga industrialisasi dan perkembangan wilayah

    di kawasan perkotaan kurang dapat diimbangi dengan

    penyediaan prasarana dan sarana perkotaan antara lain air

    minum/bersih dan sanitasi.

    Fenomena ini akan menjadi ancaman terhadap produktivitas

    perkotaan, sebab kota merupakan mesin penggerak

    pertumbuhan ekonomi, untuk itu perlu mengantisipasi

    perkembangan perkotaan.

    Akibat dari penanganan sanitasi/air limbah yang belum optimal,

    maka dampak terhadap perencanaan lingkungan sangat tinggi

    dan sumber pencemaran tersebut di sebagian kota berasal dari

    limbah tinja dan akhir-akhir ini muncul limbah industri.

    Dengan terjadinya pencemaran tersebut mengakibatkan timbulnya

    beberapa penyakit antara lain penyakit diare terutama menyerang

    pada anak-anak di bawah 5 (lima) tahun.

    2

    Saat ini sebagian besar air limbah mandi, cuci dan dapur dibuang

    langsung ke badan air atau sungai, sedangkan air limbah dari

    kakus sebagian telah diolah dengan menggunakan sistem

    setempat, seperti septic tank atau cubluk, di beberapa kota telah

    memiliki pengelolaan air limbah sistem terpusat dengan cakupan

    pelayanan yang masih terbatas.

    Permasalahan yang muncul sehingga pengolahan air limbah

    belum baik antara lain:

    1. Baru sebagian penduduk kota yang memiliki fasilitas

    pembuangan tinja;

    2. Dana pemeliharaan fasilitas pembangunan air limbah yang

    tidak memadai;

    3. Kesadaran masyarakat, terutama di daerah kumuh masih

    sangat kurang;

    4. Belum jelasnya organisasi/unit kerja yang bertanggung jawab

    terhadap pengolahan air limbah;

    5. Belum adanya aturan mengenai pengelolaan air limbah;

    6. Dana pembangunan untuk pengembangan sarana dan

    prasarana air limbah sangat terbatas;

    7. Tingkat pencemaran baik kuantitas maupun kualitas semakin

    meningkat, akibat perkembangan penduduk dan ekonomi.

  • 3

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut IDC-CBUIM telah

    menyusun suatu instrumen hukum yang berupa contoh rancangan

    Perda tentang Pengelolaan Air Limbah. Dengan adanya Perda

    tersebut berarti ada landasan hukum dalam penanganan air

    limbah.

    Contoh Rancangan Perda tentang Pengolahan Air Limbah yang

    telah disusun oleh IDC-CBUIM, terdiri dari 6 (enam) Bab dan 12

    (dua belas) Pasal, 6 (enam) Bab tersebut adalah:

    BAB I : Pengertian

    BAB II : Maksud dan Tujuan

    BAB III : Penanggung jawab Pengelolaan Air Limbah

    BAB IV : Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah

    BAB V : Perijinan dan Sanksi Pembuangan Air Limbah

    BAB VI : Penutup

    Manfaat

    Dengan adanya contoh Perda tersebut diharapkan dapat menjadi

    pendorong bagi Pemerintah Daerah Kota maupun Kabupaten

    untuk memproses lebih lanjut untuk menjadikan sebuah Perda,

    dan dengan Perda tersebut dapat memicu organisasi yang

    bertanggung jawab di bidang air limbah untuk meningkatkan

    kinerjanya melalui penerapan SMPK.

    4

    CONTOH

    RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA (A) .

    NOMOR : TAHUN .

    TENTANG

    PENGELOLAAN AIR LIMBAH

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN .(A) WALIKOTA KEPALA DAERAH KOTA (A)

    Menimbang : a. bahwa air merupakan Sumber Daya Alam memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilestarikan keberadaannya agar tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mahkluk hidup lainnya;

    b. bahwa untuk mencapai maksud tersebut perlu dilakukan pengendalian beban limbah yang masuk ke perairan/badan air;

    c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas, maka perlu mengatur ketentuan-ketentuan dan prosedur Pengelolaan Air Limbah dalam Peraturan Daerah ini;

    Mengingat : 1. Undang Nomor ... Tahun .... tentang

    Pembentukan Kabupaten/Kota ....(A)..... (Lembaran Negara Tahun ..... Nomor .... TLN Nomor ......);

  • 5

    2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60; TLN RI Nomor 3839).

    3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, TLN).

    4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

    5. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan OTDA Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-Produk Hukum Daerah;

    6. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan OTDA Nomor 22 Tahun 2001, tentang Bentuk Produk-Produk Hukum Daerah.

    7. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan OTDA Nomor 23 Tahun 2001, tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah.

    Dengan Persetujuan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

    .... (A).....

    6

    MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

    ....(A) .... TENTANG PENGELOLAAN AIR LIMBAH

    BAB I PENGERTIAN

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten/Kota ....(A)....

    2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ....(A)....

    3. Bupati/Walikota adalah Bupati Walikota ......(A) ......

    4. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota ...(A).....

    5. Penanggung jawab adalah Bupati Kepala Daerah/Walikota Kepala Daerah ....(A).....

    6. Limbah cair adalah cairan yang berasal dari sisa kegiatan proses produksi dan usaha lainnya yang tidak dimanfaatkan kembali;

    7. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkan mahkluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu sehingga tidak sesuai dengan peruntukkannya;

  • 7

    8. Perairan umum adalah saluran air atau sungai yang merupakan fasilitas umum dan bukan merupakan bagian dari sistim limbah perpipaan;

    9. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.

    10. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemaran dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepaskan ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan;

    11. Izin adalah izin membuang limbah cair;

    12. Orang atau Badan Hukum adalah kegiatan perorangan atau perusahaan;

    BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 2

    1. Pengelolaan air limbah dimaksudkan sebagai upaya

    pencemaran air dan diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem.

    2. Pengelolaan pengendalian pencemaran air bertujuan untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air atas beban limbah cair yang dibuang ke perairan umum/sumber air.

    8

    BAB III PENANGGUNG JAWAB

    PENGELOLAAN AIR BERSIH

    Pasal 3

    (1) Pemerintah Daerah bersama-sama pihak swasta dan masyarakat bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengendalikan dampak negatif lingkungan hidup yang ditimbulkan dari pembuangan air limbah dan tinja dalam rangka pengendalian pencemaran air.

    (2) Untuk mewujudkan tanggung jawab sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dilakukan kegiatan-kegiatan, diantaranya peningkatan kemampuan institusi yang mengolah air limbah melalui pelatihan, penyiapan, pedoman, penyebaran informasi kepada masyarakat, dan penyediaan prasarana sebagai percontohan.

    Pasal 4

    (1) Pemerintah Daerah bertanggungjawab diantaranya membuat

    rencana kegiatan (action plan) di daerah masing-masing dengan penekanan pada pelaksanaan sanitasi setempat, membangun fasilitas kakus komunal, melaksanakan proyek sewerage (sewerage system) jaringan pipa air limbah umum, mengoperasikan dan memelihara sistem sewerage dan penyedotan lumpur tinja, serta mengawasi dan mengendalikan bantuan teknik bagi fasilitas sanitasi.

    (2) Masyarakat bertanggung jawab menjaga dan memantau dampak negatif penanganan air limbah di kawasan

  • 9

    permukiman, sedangkan fasilitas penunjangnya dapat dibantu atau disediakan oleh Pemerintah Daerah atau kerjasama dengan Pihak Swasta.

    BAB IV

    PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

    Pasal 5

    (1) Pengelolaan air limbah dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan dan memberikan jasa pelayanan penyaluran air limbah dan pengumpulan melalui sistem perpipaan serta pengolahannya.

    (2) Sebagai penanggungjawab dalam pengolahan air limbah, maka Pemerintah Daerah berkewajiban : a. Menyusun rencana dan program kerja jangka pendek,

    menengah dan panjang dalam rangka pengembangan sistem penyaluran air limbah dan pengelolaannya;

    b. Menyusun dan melaksanakan program survei, pendataan, analisis, mempersiapkan ketentuan/ pedoman teknis pelayanan sistem jaringan perpipaan, dan pengolahan air limbah;

    c. Membangun sarana dan prasarana air limbah sesuai dengan rencana dan biaya yang telah ditetapkan;

    d. Mengoperasikan dan memelihara jaringan pipa dan instalasi pengolahan yang telah dibangun sehingga menghasilkan buangan yang memenuhi baku mutu;

    e. Melayani permohonan pemasangan sambungan pipa air limbah dalam wilayah pelayanan;

    f. Mengawasi kualitas air limbah pelanggan yang akan diolah agar memenuhi kriteria instalasi yang telah ditetapkan;

    10

    g. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang rencana Pemerintah Daerah di bidang pembangunan jaringan pipa air limbah dan pengolahannya;

    h. Menyelenggarakan pemungutan tarif jasa pelayanan pembuangan air limbah dan pemungutan pendapatan lain yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    i. Menyelenggarakan hubungan kerja dengan berbagai pihak, baik masyarakat dan pihak swasta untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.

    Pasal 6

    (1) Dalam menanggulangi permasalahan dan kondisi yang

    berkembang dalam pengelolaan air limbah, sangat diperlukan peran serta masyarakat dalam memelihara, mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan air limbah, bahwa pengelolaan air limbah di wilayah perkotaan dan perdesaan sangat memerlukan keterlibatan semua pihak-pihak yang terkait.

    (2) Penanganan air limbah di kawasan perumahan dan permukiman dilakukan secara terintegrasi, sehingga tepat guna (efektif), berdaya guna (efisiensi) dan terjangkau serta dapat dioperasikan secara berkelanjutan dengan bertumpu kepada kemitraan antara Masyarakat, Pemerintah dan Pihak Swasta.

    (3) Pelaksanaan pengelolaan air limbah baik yang berupa pembangunan fisik dan atau pengelolaan dilakukan dengan mengikutsertakan Badan Usaha Swasta melalui kerjasama;

  • 11

    BAB V PERIJINAN PEMBUANGAN DAN

    PENGELOLAAN AIR LIMBAH

    Pasal 7 (1) Setiap orang atau industri yang dalam operasinya

    memerlukan pembuangan limbah cair ke perairan umum, maka diwajibkan memiliki ijin membuang limbah cair.

    (2) Tatacara dan syarat-syarat untuk memperoleh ijin membuang limbah cair sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Bupati/Walikota .....(A).....

    BAB VI PENUTUP

    Pasal 10

    Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati/Walikota.

    Pasal 11 Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten/Walikota ...(A)

    12

    Disahkan di Pada Tanggal Bupati/Walikota .....(A)...

    ( )

    Diundangkan di Pada Tanggal Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota ...(A).. ( ) LEMBARAN DAERAH KABUPATEN/KOTA ....(A)... Tahun ....Nomor......