contoh pengisian permohonan ska

57
Lampiran 1 Permohonan Sertifika PERSYARATAN SERTIFIKASI Anggota a Telah mengikuti Penataran Kode Etik AM/AP b Telah mengikuti minimum 4 Penataran Strata Mitra/Pemegang SKA c Pendidikan minimum S1 Arsitektur d Pengalaman kerja minimum 12 tahun akumulatif e f g Bersedia diwawancara h Lunas iuran anggota a Telah mengikuti Penataran Kode Etik b Telah mengikuti minimum 2 Penataran Strata c Pendidikan minimum S1 Arsitektur d SKA AP S1 e f Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA g Bersedian diwawancara h Lunas iuran anggota Anggota Mitra a Telah mengikuti Penataran Kode Etik b Pendidikan minimum S1 Arsitektur c Pengalaman kerja minimum 2 tahun akumulatif d e f Bersedia diwawancara g Lunas iuran anggota Lulusan D3 a Sudah mengikuti Penataran Kode Etik b Pendidikan minimum D3 Arsitektur c Pengalaman kerja minimum 4 tahun d e f Bersedia diwawancara g Lunas iuran anggota DEWAN KEPROFESIAN ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA ARSITEK UTAMA Menangani 10 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; 1 diantaranya dengan tingkat Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA ARSITEK MADYA Anggota Mitra/ Pemegang SKA AP Pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif Pengalaman kerja minimal 5 tahun akumulatif S2/ S1+1 th PPAr Pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif Menangani 6 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; ARSITEK PRATAMA Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; Mengisi dan melengkapi Formulir Permohonan SKA Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap sampai dengan selesai Mengisi dan melengkapi Formulir Permohonan SKA

Upload: agus-budiyanto

Post on 28-Nov-2015

757 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Lampiran 1 Permohonan Sertifikat Keahlian

PERSYARATAN SERTIFIKASI

Anggota a Telah mengikuti Penataran Kode Etik

AM/AP b Telah mengikuti minimum 4 Penataran Strata

Mitra/Pemegang SKA c Pendidikan minimum S1 Arsitektur

d Pengalaman kerja minimum 12 tahun akumulatif

e

f Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA

g Bersedia diwawancara

h Lunas iuran anggota

a Telah mengikuti Penataran Kode Etik

b Telah mengikuti minimum 2 Penataran Strata

c Pendidikan minimum S1 Arsitektur

d SKA AP Pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif

S1 Pengalaman kerja minimal 5 tahun akumulatif

Pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif

e Menangani 6 proyek perancangan dengan tata olah lengkap;

f Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA

g Bersedian diwawancara

h Lunas iuran anggota

Anggota Mitra a Telah mengikuti Penataran Kode Etik

b Pendidikan minimum S1 Arsitektur

c Pengalaman kerja minimum 2 tahun akumulatif

d Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap;

e Mengisi dan melengkapi Formulir Permohonan SKA

f Bersedia diwawancara

g Lunas iuran anggota

Lulusan D3 a Sudah mengikuti Penataran Kode Etik

b Pendidikan minimum D3 Arsitektur

c Pengalaman kerja minimum 4 tahun

d

e Mengisi dan melengkapi Formulir Permohonan SKA

f Bersedia diwawancarag Lunas iuran anggota

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA

ARSITEK UTAMA

Menangani 10 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; 1 diantaranya dengan tingkat kompleksitas tinggi

ARSITEK MADYA

Anggota Mitra/ Pemegang SKA AP

S2/ S1+1 th PPAr

ARSITEK PRATAMA

Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap sampai dengan selesai

Page 2: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Lampiran 1 Permohonan Sertifikat Keahlian

Menangani 6 proyek perancangan dengan tata olah lengkap;

Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA

Page 3: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Lampiran 2 Permohonan Sertifikat Keahlian

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEKBIAYA SERTIFIKASI

IKATAN ARSITEK INDONESIA

SKA ARSITEK PRATAMA

Rp.875.000 ( Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah )

Pembayaran 1 Rp. 575,000 ( Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah )

Transfer kepada Dewan Keprofesian Arsitek ( DKA )

Bank Mandiri Cabang Gedung Jakarta Design Centre

No. Rekening : 117.0002113181

Lampiran bukti transfer

Pembayaran 2 Rp. 300,000 ( Tiga Ratus Ribu Rupiah )

Dibayar kepada APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang,

pada saat Pemohon menerima Sertifikat

SKA ARSITEK MADYA

Rp.1.625.000 ( Satu Juta Enam Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah)

Pembayaran 1 Rp. 1.025.000 ( Satu Juta Dua Puluh Lima Ribu Rupiah)

Transfer kepada Dewan Keprofesian Arsitek ( DKA )

Bank Mandiri Cabang Gedung Jakarta Design Centre

No. Rekening : 117.0002113181

Lampiran bukti transfer

Pembayaran 2 Rp. 600,000 ( Enam Ratus Ribu Rupiah )

Dibayar kepada APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang,

pada saat Pemohon menerima Sertifikat

SKA ARSITEK UTAMA

Rp.3.125.000 ( Tiga Juta Seratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah )

Pembayaran 1 Rp. 1,925,000 ( Satu Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah )

Transfer kepada Dewan Keprofesian Arsitek ( DKA )

Bank Mandiri Cabang Gedung Jakarta Design Centre

No. Rekening : 117.0002113181

Lampiran bukti transfer

Pembayaran 2 Rp. 1,200,000 ( Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah )

Dibayar kepada APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang,

pada saat Pemohon menerima Sertifikat

Page 4: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Lampiran 3 - 1 Permohonan Sertifikat Keahlian

STANDAR KOMPETENSI ARSITEK(13 Unit Kompetensi)

Kode Unit ARS 01Judul Unit Perancangan ArsitekturUraian Unit

Subkompetensi A. EstetikaKreteria Unjuk Kerja1.

2. Mampu menjelaskan dan menerapkan konsep warna, bahan, komposisi, proporsi, irama dan skala

3.

B. Persyaratan TeknisKreteria Unjuk Kerja1.

2.

Kode Unit ARS 02Judul Unit Pengetahuan ArsitekturUraian Unit

Subkompetensi A. Pengetahuan tentang Sejarah ArsitekturKreteria Unjuk Kerja1. Mampu menjelaskan garis besar sejarah arsitektur dan perkembangannya 2. Mampu menyusun konsep yang dihasilkan dari masukan sejarah

B. Pengetahuan tentang Teori ArsitekturKreteria Unjuk Kerja1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang melandasinya2.

Kode Unit ARS 03Judul Unit Pengetahuan SeniUraian Unit Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur

(Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design)Kreteria Unjuk Kerja

Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan

(Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and which aim to be environmentally sustainable)

Mampu mengekspresikan pandangan serta menentukan pilihan secara kritis dan memberi keputusan estetis, lalu mencerminkannya secara konseptual dalam sebuah rancangan

Mampu mengkaji berbagai pengalaman ketika melakukan pemilihan struktur dan bahan serta unsur-unsur estetikanya, lalu mewujudkannya dalam bentuk-bentuk 3 dimensi

Mampu menyelidiki lalu menetapkan persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi ruang, ruangan serta bangunan; baik di dalam maupun di sekitar bangunan yang bersangkutan

Mampu mengenali, memahami dan mengikut-sertakan kaidah serta standar yang dikeluarkan oleh badan-badan terkait; termasuk yang berkenaan dengan faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan dan lain-lainnya

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia

(Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies, and human sciences)

Mampu menjelaskan gaya bangunan yang diterapkan dalam rancangan berikut aliran yang terlibat seperti klasisisme, neo-klasisisme, modernisme, pasca-modern, regionalisme kritis dan seterusnya, dengan memperlihatkan contoh karya-karya yang berkaitan dengan aliran-aliran tersebut

Mampu menjelaskan berbagai berbagai kaidah seni rupa dan pengaruhnya dalam rancangan massa bangunan, rancangan tata ruang dalam, rancangan warna ruangan dan bangunan, garis bidang tekstur dalam ekspresi bangunan

Page 5: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Kode Unit ARS 04Judul Unit Perencanaan dan Perancangan KotaUraian Unit

(Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved in the planning process)

Subkompetensi A. Perencanaan KotaKreteria Unjuk Kerja1.

2.

B. Perancangan KotaKreteria Unjuk Kerja1.

2.

Kode Unit ARS 05Judul Unit Hubungan antara Manusia, Bangunan dan LingkunganUraian Unit

Subkompetensi A. Manusia dan BangunanKreteria Unjuk Kerja1.

2.

3.

4.

B. Bangunan dan LingkunganKreteria Unjuk Kerja

Mampu menghindari dampak negatif kehadiran bangunan yang dirancang di suatu lingkungan

C. Manusia dan LingkunganKreteria Unjuk Kerja1.

2.

Kode Unit ARS 06Judul Unit Pengetahuan Daya Dukung LingkunganUraian Unit

(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)Kreteria Unjuk Kerja1.

2.

3. Mampu mengajukan gagasan penghematan energi dan menerapkannya dalam rancangan

Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perancanaan itu

Mampu menerapkan cara memenuhi persyaratan perkotaan, khususnya KDB, KLB, KDH, garis sempadan, kepadatan, ketinggian dan jarak bebas bangunan

Mampu menjelaskan sumbangan positif kehadiran bangunan terhadap ruang umum, khususnya jalan, jalan untuk pejalan kaki dan fasilitas untuk penyandang cacat

Mampu menjelaskan dampak kehadiran obyek perancangan terhadap kemungkinan mengundang pertumbuhan fasilitas tambahan atau sampingan di lingkungan kota yang bersangkutan

Mampu menjelaskan pengaruh kehadiran obyek perancangan terhadap bentukan ruang kota dan estetika urban di kawasan tersebut

Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia

(Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.)

Mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan-ruang pemakai bangunan

Mampu mengumpulkan dan menganalisis standar-standar kebutuhan ruang dan menerapkannya dalam rancangan

Mampu merancang susunan ruang yang memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan kenyamanan

Mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan yang akan timbul dalam hubungan antara bangunan dan penggunanya

Mampu menggubah bangunan yang tidak menambah polusi di lingkungan di sekitarnya, baik yang bersifat terukur (tangible) seperti buangan beracun maupun yang tak terukur (intangible) seperti wajah lingkungan atau street picture

Mampu menggugah para pengguna bangunan dan masyarakat sekitar untuk memelihara lingkungan setelah berdirinya bangunan yang dirancang

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya dukung lingkungan

Mampu memberi penjelasan kepada pemakai jasa mengenai pentingnya memiliki rancangan bangunan yang sesuai dengan daya-dukung lingkungan ragawi dan sosial, khususnya yang berkaitan dengan daya-dukung tanah, vegetasi, pencemaran dan kepadatan

Mampu mengumpulkan informasi mengenai bahan serta struktur bangunan yang akan digunakan dalam rancangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap lingkungan

Page 6: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Kode Unit ARS 07Judul Unit Peran Arsitek di MasyarakatUraian Unit

Kreteria Unjuk Kerja1.

2.

3. Mampu mematuhi kode etik dan kaidah tata-laku keprofesian arsitek 4.

Kode Unit ARS 08Judul Unit Persiapan Pekerjaan PerancanganUraian Unit Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek perancangan

Subkompetensi A. Metode Pengumpulan DataKriteria Unjuk Kerja1.

2. Mampu mencari data, peraturan bangunan dan standar yang dibutuhkan dalam perancanganB. Penyusunan Program Rancangan

Kriteria Unjuk Kerja1.

2.Kode Unit ARS 09Judul Unit Pengertian Masalah Antar-DisiplinUraian Unit

Subkompetensi A. Pengetahuan Sistem Struktur dan KonstruksiKreteria Unjuk Kerja1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif jenis struktur dan konstruksi2.

3.

B. Pengetahuan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan PlambingKreteria Unjuk Kerja1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing2.

3.

PMemahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial

(Understanding of the profession of architecture and the role of architects in society, in particular in preparing briefs that account for social factors)

Mampu membuat rancangan yang mewadahi kepentingan masyarakat dan sejarah serta tradisi bangunan setempat

Mampu mengkaji dampak perancangan terhadap masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosialnya

Mampu memenuhi kepentingan masyarakat sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan peraturan dan perundang-undangan

(Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project.)

Mampu mengenali kebutuhan data dan menyusun strategi pengumpulannya dalam rangka pembuatan program perancangan

Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan perancangan

Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan perancangan

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan bangunan gedung

(Understanding of the structural design, construction, and engineering problems associated with building design.)

Mampu menjelaskan konsep berbagai jenis struktur dan konstruksi yang akan diterapkan dalam bangunan

Mampu menetapkan jenis struktur dan konstruksi serta menilai kelebihan maupun kekurangannya dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi tugas

Mampu menjelaskan konsep berbagai Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing yang akan diterapkan dalam bangunan

Mampu menetapkan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing, serta menilai kelebihan maupun kekurangannya; dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi tugas

Page 7: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Kode Unit ARS 10Judul Unit Pengetahuan Fisik dan Fisika BangunanUraian Unit

Subkompetensi A. Faktor Kenyamanan di Dalam BangunanKreteria Unjuk Kerja1. Mampu menjelaskan cara penanganan pencahayaan dan penghawaan di dalam bangunan2. Mampu menjelaskan dasar pertimbangan sistem akustik yang diterapkan

B. Faktor Perlindungan Bangunan Terhadap IklimKreteria Unjuk Kerja1.

2. Mampu menjelaskan cara menangani masalah dan perawatan bahan bangunan yang dipakaiKode Unit ARS 11Judul Unit Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan BangunanUraian Unit

Subkompetensi A. Pengetahuan mengenai Anggaran BangunanKreteria Unjuk Kerja1. Mampu menjelaskan penghitungan biaya bangunan yang diterapkan dalam perancangan terkait

2. Mampu mengenali berbagai faktor yang berpengaruh atas biaya bangunan3.

B. Pengetahuan Peraturan BangunanKreteria Unjuk Kerja1.

2. Mampu menerapkan peraturan-peraturan bangunan dalam rancangan

Kode Unit ARS 12Judul Unit Pengetahuan Industri Kontruksi dalam PerencanaanUraian Unit

Kreteria Unjuk Kerja1.

2.

3. Mampu menjelaskan keterkaitan konsep perancangan dengan keseluruhan perancangan

Kode Unit ARS 13Judul Unit Pengetahuan Manajemen ProyekUraian Unit

(Adequate knowledge of project financing, project management and cost control.)Kreteria Unjuk Kerja1. Mampu menunjukkan hubungan antara pendanaan dan proses perancangan2.

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat

(Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.)

Mampu menjelaskan pemilihan bahan dan teknologi bahan bangunan untuk perlindungan bangunan terhadap iklim dan cuaca

Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan

(Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by cost factors and buildign regulations.)

Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah pembiayaan bangunan

Mampu mengenali peraturan-peraturan bangunan yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan dan perancangan

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh

(Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning.)

Mampu menjelaskan organisasi di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan

Mampu menjelaskan peraturan dan prosedur di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan pengendalian biaya pembangunan

Mampu menunjukkan permasalahan yang dihadapi dalam dengan manajemen proyek terkait, khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi

Page 8: Contoh Pengisian Permohonan SKA

3. Mampu menunjukkan cara pengendalian biaya proyek sesuai dengan tahapan-tahapannya

Mampu menunjukkan permasalahan yang dihadapi dalam dengan manajemen proyek terkait, khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi

Page 9: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Lampiran 4 Permohonan Sertifikat Keahlian

CONTOH

FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT KEAHLIAN

( S K A )

ARSITEK PRATAMA

ARSITEK MADYA

ARSITEK UTAMA

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEKIKATAN ARSITEK INDONESIA

X

Page 10: Contoh Pengisian Permohonan SKA

( ) Arsitek Pratama ( ) Arsitek Madya ( ) Arsitek Utama

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEK PERSYARATAN ADMINISTRATIF A 1IKATAN ARSITEK INDONESIA

check

A. DATA PRIBADI

1. NAMA LENGKAP Alcato Damiaz Zubir Gelar : Ir

2. ALAMAT RUMAH Jl Semesta Raya 65 Rempona

Kota Jakarta Telp 021 7845678

Kecamatan Kebayoran Baru HP 09828384556

Kabupaten Jakarta Selatan Fax 021 7.8E+07

Propinsi & Kode Pos DKI Jakarta 5700 E-mail

Tempat / Tanggal lahir Batang Sampan, 12 November 1967

Jenis Kelamin Pria Wanita

Menikah Ya Tidak

3. NAMA KANTOR PT Alcato Arsitek

Alamat Jl Sempor 34/C Telp 021 3456761

Kota Jakarta Fax 021 7894452

Kode Pos 23456 E-mail

Jenis Kantor Biro Arsitek Perorangan Instansi pemerintah/BUMN

Status perusahaan PT CV lain

Pemegang saham ya tidak Bila ya, mayoritas? ya tidak

Bidang Usaha Perencanaan Arsitektur

Nama atasan langsung -

Jabatan Saudara Direktur/Arsitek Kepala

Mulai kerja 1987

4. KEANGGOTAAN IAI

Daerah/Cabang DKI Jakarta

Nomor Anggota

Anggota Sejak Tahun

5. IURAN Lampirkan copy bukti pembayaran iuran tahun terakhir

Atau Surat Keterangan lunas dari IAI Daerah/Cabang

6. PENDIDIKAN ARSITEKTUR ( Minimal D3 )

Institusi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS Surabaya)

Kota Surabaya

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Arsitektur

Lulus Tahun Gelar Ir Terlampir copy ijazah + transkip

7. PENATARAN KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK

belum

[email protected]

X

X

X

X

X

X X

0750

9 9 9 9 10 2

9 91 9

X

9 91 9

Page 11: Contoh Pengisian Permohonan SKA

( ) Arsitek Pratama ( ) Arsitek Madya ( ) Arsitek Utama

sudah Tanggal 23-Nov-98 copy sertifikat terlampir

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEK PERSYARATAN ADMINISTRATIF A 1IKATAN ARSITEK INDONESIA

8. PENATARAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN ARSITEK

Topik Penyelenggaraan Kota Tahun Sertifikat

STRATA 1 Perencanaan & Perancangan yg berkaitan IAI DKI JAKARTA JKT 1999 Terlampir

dgn Pertanahan & Ketatakotaan

STRATA 2 Perencanaan & Perancangan yg berkaitan IAI DKI JAKARTA JKT 1999 Terlampir

dgn tertib membangun & peraturan bgn-an

STRATA 3 Perencanaan & Perancangan yg berkaitan IAI DKI JAKARTA JKT 1999 Terlampir

pertimbangan sosial & psikologi

STRATA 4 Pandangan dan Harapan pengguna jasa -

terhadap Arsitek Indonesia

STRATA 5 Perencanaan dan Perancangan Proyek

Multidisiplin -

STRATA 6 Manajemen Biro Konsultan -

B. KEAHLIAN DAN PENGUASAAN BAHASA

B.1. Keahlian

Uraian Pengalaman (thn)

Keahlian Utama Perancangan Arsitektur 15 tahun

Keahlian lain Perancangan Interior 6 tahun

B.2. Bahasa yang dikuasai :

No. Bahasa Penguasaan bicara Penguasaan menulis

baik cukup kurang baik cukup kurang

1 Indonesia X X

2 Inggris X X

C. PENDIDIKAN

Jenjang Gelar Institusi Pendidikan Kota Negara Tahun

Pendidikan

Strata 1 (S1) Ir ITS Surabaya Surabaya Indonesia 1999

Strata 2 (S2) -

Strata 3 (S3) -

¨ Lampirkan fotocopy ijazah + transkrip

D. PELATIHAN / KURSUS

No.Judul Pelatihan / Kursus

InstitusiKota Negara Tahun

Penyelenggara

1. AutoCAD IAI CAD Centre Jakarta Indonesia 2001

X X

Page 12: Contoh Pengisian Permohonan SKA

( ) Arsitek Pratama ( ) Arsitek Madya ( ) Arsitek Utama

2. -

3. -

¨ Lampirkan copy sertifikat

Page 13: Contoh Pengisian Permohonan SKA

( ) Arsitek Pratama ( ) Arsitek Madya ( ) Arsitek Utama

Terlampir copy ijazah + transkip

Page 14: Contoh Pengisian Permohonan SKA

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEK

PERSYARATAN KOMPETENSI B1IKATAN ARSITEK INDONESIA

check

PENGALAMAN KERJA SEBAGAI PERANCANG

1. Sebutkan Minimal 3 (tiga) Proyek Saudara dan Dilengkapi dengan;

Surat Keterangan dari Pengguna Jasa atau SPK

(Gambar Arsitektur dilengkapi dengan file dalam CD/disket)

2. Isi Matrik dibawah berdasar 3 proyek yang Saudara pilih dengan mengikuti petunjuk dibawah ini;

a. Pelajari 13 Unit Standar Kompetensi Arsitek yang terdapat dalam Lampiran.

b.

c. Harap Saudara isi kotak-kotak dalam matriks dibawah sesuai keterlibatan dalam proyek :

e.

Matrik Proyek dan 13 Standar Kompetensi Arsitek

13 UNIT STANDAR KOMPETENSI ARSITEK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Proyek 1: Komplek Tugu dan Museum

Proyek 2: Gedung Bappeda

Proyek 3: Masjid

akumulasi

f. Apabila Saudara mengklaim proyek saudara mencakup unit-unit kompetensi tersebut, harap diuraikan

dalam lembar berikut. (Apabila kolom-kolom tersebut kurang mencukupi, bisa Saudara tambah sendiri)

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 1

Surat Keterangan dari Pimpinan Biro apabila status Saudara sebagai Arsitek/Arsitek Pembantu

Gambar Arsitektur yang minimal terdiri dari Denah, Tampak Potongan, dan Persprektif/Foto

Keterlibatan Arsitek dalam suatu proyek tidak harus mencakup semua kemampuan dasar arsitek, karenanya;

Dari ketiga proyek yang Saudara ajukan, akumulasi untuk unit Standar Kompetensi nomor 1, 5, 8, 10, 11, 12 harus menunjukkan bahwa butir tersebut tercakup dan saudara terlibat penuh

Bulatan hitam penuh apabila butir tersebut tercakup dan Saudara terlibat penuh

Bulatan hitam/putih apabila butir tersebut tercakup sebagian dan keterlibatan Saudara ± 50 %.

Bulatan putih apabila butir tersebut tidak tercakup dan/atau keterlibatan 0 %.

Apabila akumulasi seperti tersebut dalam point d belum tercapai, Saudara harus menambah proyek lainnya

X

X

X

Page 15: Contoh Pengisian Permohonan SKA

URAIAN PROYEK 1

1 DATA PROYEK

a Nama Proyek Komplek Tugu Pahlawan

b Jenis bangunan Tugu/Museum

c Lokasi Proyek Surabaya, Jawa Timur

d Pemilik Pemerinta Kota Surabaya

e Tahun 1991-1996

f Luas Lahan 29800 m2

g Luas Lantai 2408 m2

h Jumlah Lantai 2

i Fungsi dlm proyek A Arsitek Kepala B Arsitek C Arsitek Pembantu

2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK

UNIT KOMPETENSI 1 Perancangan Arsitektur

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 2 Pengetahuan Arsitektur

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 2

Tampilan utama yang sengaja ditonjolkan, dalam upaya pelestarian Tugu Pahlawan beserta kawasannya, adalah digunakannya tembok penyengker (keliling) dengan maksud agar nilai kesakralan Tugu Pahlawan tetap terjaga, tidak terusik dan terganggu oleh kegiatan disekitarnya. Peran sebagai arsitek/arsitek lasekap dalam mengolah tembok keliling itu menjadi taman bertrap sehingga menjadi unsur lansekap kota yang unik, perpaduan antara arsitektur dan lansekap, memberi pemandangan kota yang baru yang menggabungkan soft dan hard material di dalam satu komposisi; membentuk antitesis, kontras dengan kondisi bangunan-bangunan disekitarnya. Menciptakan ‘oase’ di tengah kesibukan, hiruk pikuknya kepadatan lalu lintas dengan dinding hijaunya taman bertrap tersebut.Dalam kaitannya dengan Tugu Pahlawan, tembok penyengker memberi tekanan horisontal dengan kesan yang lunak, yang kontras dengan sosok Tugu Pahlawan yang menjulang vertikal, dengan kesan yang keras dan kaku [pasangan abadi : yoni-lingga (jawa); dan yin yang (Cina)]

X

X

Page 16: Contoh Pengisian Permohonan SKA

UNIT KOMPETENSI 3 Pengetahuan Seni

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 4 Perencanaan dan Perancangan Kota

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 5 Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 3

Mempertahankan void di antara kepadatan bangunan (figure-Ground, Roger Trancik) di pusat kota yang terdiri dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis, sehingga tercipta keleluasaan ruang luar yang dapat memberi penyaluran/pelepasan terhadap ketegangan psikis di dalam suasana arus gerakan lalu lintas yang padat. Lebih jauh lagi, dibagian dalam menciptakan tempat yang leluasa, tenang-hening, yang penting bagi kontemplasi bagi para pengunjung, khususnya arek Suroboyo, dalam mengenang sejarah perjuangan bangsa.

X

X

Page 17: Contoh Pengisian Permohonan SKA

UNIT KOMPETENSI 6 Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 7 Peran Arsitek di Masyarakat

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 8 Persiapan Pekerjaan Perancangan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 9 Persiapan Pekerjaan Perancangan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Sengaja memilih tembok penyengker untuk mempertahankan satu-satunya ruang luar yang hijau terbuka, yang berfungsi sebagai ‘paru-paru’ kota walau dalam ukuran yang relati kecil bagi kota Surabaya; namun cukup berarti bagi kelangsungan pusat pemerintah dan pusat bisnis di sekitarnya.

Sebagai konsekuensi dari rancangan arsitektural gedung museum yang tidak boleh mendominasi ruang dan mengalahkan kemegahan sosok Tugu Pahlawan, maka gedung museum itu harus ‘ditenggelamkan’; yaitu dengan menempatkannya di ruang bawah tanah, 7 meter di bawah permukaan tanah, pada sebuah pelat pondasi seluas +/- 40 x 70 meter, di sebelah utara Tugu Pahlawan.Untuk menahan tekanan air dari bawah tanah diperlukan ketebalan pelat pondasi beton bertulang, yang disebut ‘pondasi apung’, setebal 1.00 meter pada seluruh luas dasar ruang bawah tanah tersebut. Sedang ketebalan dinding samping penahan tanah sekeliling ruang bawah tanah adalah 90 cm di bagian bawah dekat pondasi, dan 60 cm di bagian atas. Untuk menjaga agar Tugu Pahlawan tidak terpengaruh dan tetap tegak pada waktu pelaksanaan pembangunan, maka ruang bawah tanah itu harus memiliki jarak yang cukup memadai terhadap Tugu Pahlawan yang ada. Menurut perhitungan anggota Tim bidang geologi, jarak minimum yang dibutuhkan untuk memancang sheet-piles penahan tanah adalah 2 x 7 meter = 14 meter, agar tekanan tanah tidak terlalu besar pada waktu penggalian; disamping telah diperhitungkannya kekuatan struktur kerangka pengikat dan pengaku sheet-pile.

X

X

Page 18: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 4

UNIT KOMPETENSI 10 Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 11 Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 12 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 13 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Disekeliling ruang bawah tempat berdirinya museum pada level atas dirancang kolam pantul yang airnya (menurut rancangan teknisnya setebal 0,5 – 1 cm) ditumpahkan di sepanjang bibir atas ruang bawah tanah tersebut, sehingga menimbulkan tekanan udara di bagian dasar ruang bawah tanah itu. Karena air kolam terapung bawah suhunya relatip lebih dingin (karena berada di bawah bayangan dinding keliling ruang bawah tanah tersebut), setidaknya memberi aliran udara yang lebih sejuk daripada udara di bagian atasnya, dan menyentuh dinding museum serta mendinginkannya.Di bagian dalam museum ruangnya dikondisi dengan sistem AC, khususnya ruang-ruang tempat menyimpan benda-benda sejarah, ruang-ruang diorama, auditorium. Dalam upaya penghematan energi listrik untuk penerangan, di atas atrium ruang tengah umum (main lobby & upper hall), dibuat sky-light untuk memasukkan cahaya alam pada waktu siang hari, yang difilter dengan penutup atap double layer terbuat dari polycarbonate.

Walau bangunan museum tertutup itu relatip kecil, namun sebagai bangunan monumen dituntut persyaratan ketahanan zaman yang lama, maka diperlukan konstruksi serta bahan yang memenuhi persyaratan tersebut. Konstruksi utamanya dipilih konstruksi beton bertulang untuk badan bangunan, dan konstruksi space-frame untuk atapnya dengan penutup atap polycarbonate.

X

X

X

Page 19: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 5

URAIAN PROYEK 2

1 DATA PROYEK

a Nama Proyek Kantor Bappeda Propinsi Jawa Timur

b Jenis bangunan Kantor

c Lokasi Proyek Surabaya, Jawa Timur

d Pemilik Pemerintah Propinsi Jawa Timur

e Tahun 1995-1996

f Luas Lahan 6350 m2

g Luas Lantai 12944 m2

h Jumlah Lantai 3

i Fungsi dlm proyek A Arsitek Kepala B Arsitek C Arsitek Pembantu

2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK

UNIT KOMPETENSI 1 Perancangan Arsitektur

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 2 Pengetahuan Arsitektur

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Dalam rangka melestarikan langgam arsitektur kolonial dari gedung Kantor Gubernur, dan untuk mencapai konteks visual, maka tampilangedung kantor gubernur yang di dominasi bidang massif dari bentuk kubisme dengan lubang-lubang jendela dan ventilasi itu diterapkan juga pada gedung kantor BAPPEDA; selain adanya kolom-kolom bebas di lantai-1 yang membentuk “selasar” bawah bangunan, yang menjadi ciri bangunan di daerah tropis lembab.

X

X

Page 20: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 6

UNIT KOMPETENSI 3 Pengetahuan Seni

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 4 Perencanaan dan Perancangan Kota

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 5 Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Komposisi dari dua hal yang bertentangan dalam falsafah Cina yang menghasilkan kontras dari sebuah pasangan antara vertikal dan horizontal, gelap, dan terang, massif dan rongga, keras dan lunak dicoba diterapkan pada raut wajah gedung BAPPEDA. Apabila kita menjajarkan tampilan gedung BAPPEDA dengan gedung Gubernur, akan terlihat bidang-bidang massif mendominasi keduanya; namun apabila diperhatikan lebih teliti, gedung BAPPEDA terlihat lebih terbuka, sehingga terasa lebih mengundang, khususnya dilantai-1; dengan kolom-kolom yang pipih itu gedung BAPPEDA menciptakan kesan rongga yang lebih kuat dan memberi kontras terhadap kesan massif dari lantai-2 dan 3 di atasnya. Bila diperhatikan lebih jauh lagi, walau memiliki karakter yang sama, kita akan melihat langgam kekinian arsitektur pasca modern gedung BAPPEDA itu dapat dibedakan dari langgam arsitektur kolonialnya gedung Gubernur. Bila diperhatikan lebih jauh lagi, walau memiliki karakter yang sama, kita akan melihat langgam kekinian arsitektur pasca modern gedung BAPPEDA itu dapat dibedakan dari langgam arsitektur kolonialnya gedung Gubernur.

Bangunan menara gedung Gubernur, yang dapat dilihat dari berbagai arah dan sudut jalan-jalan kota disekitarnya sebagai focal pointr dan bahkan landmark kota, dipinjam dan dimanfaatkan sebagai elemen vertikal untuk memberi aksen terhadap kesan horizontalnya gedung kantor BAPPEDA tersebut.

Menurut Camilo Sitte (dalam Y. Ashihara), untuk melihat tampilan wajah bangunan secara penuh, dibutuhkan jarak lihat 2x tingginya, dan untuk melihat sekelompok bangunan dibutuhkan jarak 3x tingginya (Werner Hegemann & Elbert Peets, dalam Y. Asihara). Mengingat bangunan utama gedung Gubernur jaraknya dari jalan Pahlawan +/- 3x tingginya, maka agar terjadi kesinambungan tampilan wajah dari kedua gedung yang bersebelahan itu, jarak gedung kantor BAPPEDA dari jalan Pahlawan juga diambil 3x tingginya. Namun tujuan utamanya adalah agar tampak depan gedung kantor BAPPEDA terlihat secara penuh dari jalan Pahlawan termasuk bagian selatan gedung kantor Gubernur yang menjorok ke depan sampai mendekati jalan Pahlawan sedemikian, sehingga membentuk “ruang penerima” bagi orang yang datang ke kantor BAPPEDA. Sedang jarak antar gedung Gubernur dan kantor BAPPEDA sejauh +/- 14m, yang difungsikan sebagai tempat parkir mobil dan pedestrian way, membentuk sebuah ‘lorong penghubung’ (linkage) dari kedua gedung tersebut dengan halaman dibelakangnya yang menjadi “halaman dalam” dari bangunan-bangunan lain disekitarnya. Halaman dalam ini berfungsi sebagai pusat orientasi dan didominasi oleh gedung sekretariat gubernuran yang berlantai 9 itu.

X

X

X

X

Page 21: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B - 7

UNIT KOMPETENSI 6 Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 7 Peran Arsitek di Masyarakat

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 8 Persiapan Pekerjaan Perancangan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 9 Persiapan Pekerjaan Perancangan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Set-back bidang depan kantor BAPPEDA sejauh 24m dan 32m juga dimanfaatkan sebagai taman parkir, yang kemudian menerus ke belakang di sisi selatan gedung, bahkan dibelakang gedung (sisi timur) juga terdapat taman parkir sedemikian, sehingga membentuk halaman keliling yang teduh. Hal ini penting bagi kenyamanan lingkungan, dan khususnya bagi pertukaran udara bersih (O2) yang dihasilkan dari kerindangan pohon-pohon peneduh dari ruang luar tersebut.

Karena fungsinya sebagai lembaga koordinasi perencanaan pembangunan daerah, yang mengkoordinasikan program-program dan perencanaan pembangunan daerah, maka peran arsitek dalam perancangan gedung kantor BAPPEDA ini tidak terlalu berkaitan dengan aspek sosial masyarakat; kecuali dalam hal penyediaan ruang pameran pola pembangunan daerah, yang dikunjungi segala lapisan masyarakat, perlu memperhatikan perilaku pengunjung pameran. Namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena kemungkinan besar pengunjung yang hadir sudah terseleksi dengan sendirinya, yaitu mereka yang sudah mempersiapkan diri untuk menyaksikan pameran pembangunan daerah.

Dalam hal pengumpulan data tidaklah menjadi masalah karena semua data telah disediakan oleh pemberi tugas. Justru sikap pemberi tugas yang sangat terbuka dalam memberi penjelasan tentang mekanisme kerja di kantor BAPPEDA sangat memudahkan perancang dalam menangkap aspirasi mereka.

Sistem struktur yang dipilih adalah struktur kerangka beton bertulang. Lay- out yang berbentuk grid standar dengan modul 8.00 m x 8.00 m mempermudah pelaksanaan konstruksinya. Selain itu, modul 8.00 m dipilih juga untuk memudahkan pengaturan dan pembagian ruang dari berbagai jenis fungsi dengan karakteristiknya masing- masing. Dengan sistem open lay- out pada tata letak perabot ruang kantor baik yang dipisah dengan dinding partisi ataupun yang terbuka sama sekali, modul 8.00 m x 8.00 m dapat mengakomodasi berbagai unit kegiatan baik yang kecil maupun yang besar. Untuk ruang sidang besar dengan bentang 20.00 m, digunakan sistem struktur space-frame pada konstruksi atapnya. Namun untuk kepentingan interior ruang sidang itu struktur space-frame itu ditutup plafond, walau dalam hal lain sistem struktur sering diperlihatkan sebagai ornamen ruang disamping untuk memperlihatkan teknologi konstruksi yang mutakhir. Penutup atapnya dari genteng metal agar tahan zaman.

X

X

X

X

X

Page 22: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B - 8

UNIT KOMPETENSI 10 Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 11 Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 12 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 13 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Untuk mengatasi penyinaran matahari langsung pada bidang dinding kantor bagian luar digunakan level horizontak diatas bukaan jendela dan kisi-kisi vertikal sedalam 1.50m dan berjarak 2.00 disepanjang bukaan jendela. Bukaan jendela itu sendiri hanya setinggi 1.50m, mulai pada ketinggian 1.00m sampai 2.50m. Dengan sistem level dan kisi-kisi penghalang sinar matahari langsung itu diharapkan dapat menghasilkan bayangan sebanyak mungkin pada dinding luar dan mengurangi sebanyak mungkin beban pendinginan pada sistem AC. Seluruh ruang kantor, kecuali atrium, gudang, dan toilet, diberi sistem penghawaan dengan AC sentral per lantai. Untuk menyegarkan ruang-ruang toilet dipasang exhaust fan. Untuk saluran vertikal sistem-sistem utilitas digunakan shaft, dan untuk saluran horizontal digunkan ruang bebas diatas plafon setinggi 52cm.

Dalam mengaitkan bahan-bahan bangunan dengan tampilan estetika ruang, diperlukan pemikiran tersendiri; misal: penentuan pola lantai dikaitkan dengan ukuran, warna, serta tekstur dari ubin keramik, dikaitkan lagi dengan dimensi dari perabot ruang kantor sehubungan dengan pembagian ruang diam dan ruang gerak (sirkulasi), semua ditujukan untuk kepentingan kemudahan dalam mengenal tempat/situasi bagi para pemakai. Produk-produk lampu, armatur serta berbagai fixtures lainnya dapat memberi nilai tambah pada estetika ruang bila diorganisasikan dengan baik. Produk gabungan antara armatur lampu yang disatukan dengan difuser AC dapat menghasilkan tampilan plafon yang menarik disamping penghematan biaya, dibanding apabila dipasang terpisah. Namun tidak semua ruang dapat digunakan produk gabungan semacam itu. Bergantung situasi serta dimensi ruang, penempatan fixtures masing-masing harus diorganisasi tersendiri.

X

X

X

Page 23: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B - 9

URAIAN PROYEK 3

1 DATA PROYEK

a Nama Proyek Masjid Kurusetra

b Jenis bangunan Ibadah

c Lokasi Proyek Riam Kanan

d Pemilik Pemkot Riam Kanan

e Tahun 1999-2005

f Luas Lahan 15000 m2

g Luas Lantai 7300 m2

h Jumlah Lantai 3

i Fungsi dlm proyek A Arsitek Kepala B Arsitek C Arsitek Pembantu

2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK

UNIT KOMPETENSI 1 Perancangan Arsitektur

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 2 Pengetahuan Arsitektur

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Secara umum bentuk masjid merupakan paduan dua kubus yang saling diputar 45 derajat, sehingga menghasilkan bentuk dasar bintang bersegi delapan. Bentuk ini diambil untuk mengadopsi konsep awal bahwa masjid sebenarnya bisa dimana saja, Allah ada dimana saja kita menghadap, sehingga 8 arah yang dibentuk oleh segi bintang segi delapan melambangkan delapan mata angin, yang mewakili segala arah.

Disamping itu pada poros dari arah gerbang ke mighrap dibuat poros yang kuat untuk mengakomodasi konsep kiblat dalam shalat umat Islam.

Gaya bangunan masjid merupakan penggabungan gaya masjid yang banyak berkembang di asal perkembangan Islam (Timur Tengah), dengan dilakukan penyesuaian terhadap iklim setempat. Oleh karena itu diambil bentuk kubah sebagai ujung atas atap, yang disambung dengan bentukan atap miring.

X

X

X

Page 24: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 10

UNIT KOMPETENSI 3 Pengetahuan Seni

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 4 Perencanaan dan Perancangan Kota

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 5 Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Ornamen yang dipilih juga menggambarkan Islam secara kesejarahan, sehingga penggabungan antara kaligrafi dan arabesque digunakan untuk menghiasi beberapa bagian masjid.

Pada dasarnya masjid ini digunakan untuk seluruh masyarakat sekitar dan pelintas jalan trans Sumatera. Akan tetapi karena letaknya yang berada di lingkungan pesantren maka masjid ini juga harus dapat mewadahi kebutuhan pesantren. Oleh karena itu, memanfaatkan kontur lahan, dibuat bangunan semi basement, dimana dibagian bawahnya untuk aktivitas pesantren, dan dibagian atasnya untuk aktivitas umum.

X

X

X

Page 25: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 11

UNIT KOMPETENSI 6 Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 7 Peran Arsitek di Masyarakat

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 8 Persiapan Pekerjaan Perancangan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 9 Persiapan Pekerjaan Perancangan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Lahan yang berkontur dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga menghasilkan basement disebagian laintainya. Sumber air yang terdapat dibagian bawah masjid, juga dimanfaatkan untuk tempat mengambil wudhu.

Persiapan pekerjaan rancangan dilakukan dengan survey langsung ke lapangan, menggali informasi mengenai arsitektur tradisional setempat, data kebutuhan ruang bagi jamaah pesantren, dan seterusnya.

Permasalahan keterkaitan dengan disiplin lain mengemuka pada perancangan dan pra pelaksanaan pekerjaan ini, karena sistem struktur yang digunakan masih belum biasa bagi ahli struktur setempat. Juga sistem pengambilan sumber air dari daerah yang lebih rendah ke lokasi masjid yang letakknya lebih tinggi.

X

X

X

X

Page 26: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 12

UNIT KOMPETENSI 10 Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 11 Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 12 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

UNIT KOMPETENSI 13 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

KETERLIBATAN Penuh Sebagian Tidak Ada

URAIAN

Masjid dibut dengan banyak bukaan, karena masjid ini nantinya memakai sistem penghawaan alam, serta banyak memasukkan sinar matahari untuk pencahayaan di siang hari. Oleh karena itu buat banyak bukaan baik sebagai pintu, jendela, maupun bukaan yang ada di leher atap.

Sebagai proyek yang mengandalkan dana dari masyarakat dan bantuan tidak mengikat dari lembaga-lembaga donor, perencanaan dan perancangan masjid dilakukan dengan cara yang seksama agar dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sumber dana untuk pembangunan masjid ini mengandalkan sumbangan dari para donatur. Karena perkiraaan biaya mencapai 2,5 milyar rupiah, maka rancangan masjid juga diatur agar pentahapan pembangunannya dapat menyesuaikan sumber dana yang di dapat. Berdasarkan diskusi dengan panitia pembangunannya, dana sebesar itu tidak mungkin dapat dikumpulkan dalam satu kesempatan, oleh karena itu, proses pembangunan masjid pasti akan dalam beberapa tahap.

X

X

X

X

Page 27: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Arsitek Pratama Arsitek Madya Arsitek Utama halaman B1 - 13X

Page 28: Contoh Pengisian Permohonan SKA

LEMBAR PEMERIKSAANPERMOHONAN SERTIFIKAT KEAHLIAN

Nama :

Nomor Anggota :

Nomor Pendaftaran :

Kualifikasi : PRATAMA MADYA UTAMA

Check

PEMERIKSAAN DOKUMEN APSD APS

Biaya SKA TANGGAL

Kelengakapan Pengisian Formulir Sertifikasi

* 3 Proyek Pilihan dilengkapi dgn Gmb Denah, Tampak, Potongan dan 3D

* Matrik 13 Butir Kompetensi (Form B1)

* Uraian Proyek sesuai 13 Butir Kompetensi (Form B1)

Fotocopy kartu identitas

Bukti Lunas Iuran Anggota PARAF

Pasfoto ukuran 3X4 (2 lembar)

Fotocopy Ijasah

Fotocopy Transkrip

Fotocopy sertifikat Penataran Kode Etik

Catatan :

Tanggal Hasil Pemeriksaaan Tim Assessor Paraf

Fotocopy sertifikat Penataran Strata

Page 29: Contoh Pengisian Permohonan SKA

Dewan Keprofesian Arsitek - Ikatan Arsitek Indonesia

Page 30: Contoh Pengisian Permohonan SKA

( ) Arsitek Pratama ( ) Arsitek Madya ( ) Arsitek Utama

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEKPERNYATAAN PEMOHON

IKATAN ARSITEK INDONESIA

Tempat / Tgl. Jakarta, 11 November 2006

Nama Lengkap Alcato Damiaz Zubir

No. Anggota IAI 0 9 9 9 9

Diisi oleh APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang

Berkas ini diterima Tgl. ParafD

ipro

ses Berkas Tgl. Paraf

No. Pendaftaran Asli ke TAD

Tgl. Asli + 1 copy ke TAN

Paraf

Dito

lak

Asli ke TAN

Tgl. Copy ke arsip APSD / Peng.D / C

Paraf Copy ke Pemohon

Diisi oleh Tim Assesor Daerah (TAD)

Tanggal mulai assesmen Rekomendasi ke TAN Tgl.

Anggota TAD yang melakukan assesmen Tgl Paraf Status

1 Catatan:

2

3

Diisi oleh Tim Assesor Nasional (TAN)

Tanggal mulai assesmen Rekomendasi ke DKA Tgl.

Anggota TAN yang melakukan assesmen Tgl Paraf Status

1 Catatan:

2

3

Diisi oleh APS-DKA

Berkas yang LULUS Tgl Paraf Berkas yang DITOLAK Tgl. Paraf

1 Terima asli + 1 copy dari APSD/Peng. D/C Terima berkas Asli lengkap

2 Terima berkas dari TAN Masuk ke Data Base

3 Registrasi SKA selesai Catatan:

4 SKA yg diregistrasi dikirim ke APSD/PD-C

5 Masuk ke Data Base

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini menyatakan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran pengisian seluruh formulir ini, dan apabila ditemukan ketidakbenaran dikemudian hari, maka saya akan menerima keputusan bahwa sertifikat saya dinyatakan tidak berlaku.

pasfoto berwarna 3x4 cm

materai Rp. 6.000

Berkas asli + copy dikembalikan kepada Pemohon untuk diperbaiki

Berkas + copy diterima kembali dari Pemohon

Page 31: Contoh Pengisian Permohonan SKA

( ) Arsitek Pratama ( ) Arsitek Madya ( ) Arsitek Utama

Diisi oleh APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang

Paraf

Diisi oleh Tim Assesor Daerah (TAD)

Diisi oleh Tim Assesor Nasional (TAN)

Diisi oleh APS-DKA

Paraf

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini menyatakan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran pengisian seluruh formulir ini, dan apabila ditemukan ketidakbenaran dikemudian hari, maka saya akan menerima keputusan bahwa

Page 32: Contoh Pengisian Permohonan SKA

LAMPIRAN 1

No Tahun Nama Proyek

Jenis Proyek a. luas lahan Lokasi Lingkup Tugas Fungsi dalam proyek

b. jml lantai

c. luas lantai

a. 1000 m2

1997 Rumah Tinggal Suwarmo rumah b. 2

c. luas lantai

( * ) A. Sebagai Arsitek Kepala

B. Sebagai Arsitek

C. Sebagai Arsitek Pembantu

PENGALAMAN KERJA DI PROYEK dimana saudara bertindak sebagai perancang

Pemilik/Pengguna Jasa(kompleks/kantor/hotel/

industri/komersial/ perumahan/dsb(survey;program;perencanaan;

perancangan/tender/pengawasan dsb( * )