contoh naskah teks pidato lingkungan 1

28
Contoh Naskah Teks Pidato Lingkungan 1 Assalamualaikum wr. wb. Salam sejahtera buat kita semua Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kita sehingga dapat berkumpul di tempat ini. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai, Melalui sebuah momen yang sangat tepat ini, perkenankan saya menyampaikan pidato dalam rangka Hari Lingkungan Hidup, untuk dijadikan renungan bagi Saudara-saudaraku semua. Namun sebelumnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmatNya sehingga kita dikaruniai kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini. Saudara-saudaraku, Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang adanya penebangan- penebangan liar yang membabi buta yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak punya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Sungguh hati ini merasa sangat prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan oleh orang- orang yang mengatasnamakan bisnis kemudian mengesampingkan kelestarian hutan yang merupakan titipan anak cucu kita nanti. Berapa ribu meter kubik kayu telah mereka jarah. Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan yang sudah sedemikian kritis yang sangat membahayakan saudara-saudara kita yang lain dengan kemungkinan bencana banjir yang siap mengancam setiap saat. Saudara-saudaraku, Sadarlah, bahwa lingkungan kita ini merupakan sebuah sistem yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Jika salah satu bagiannya kita rusak maka bagian yang lain juga akan merasakan akibatnya. Maka dari itu, sudahilah kegiatan merusak hutan, penebangan liar dan

Upload: hana-nixma

Post on 26-Dec-2015

450 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

cccc

TRANSCRIPT

Contoh Naskah Teks Pidato Lingkungan 1

Assalamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera buat kita semua

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kita

sehingga dapat berkumpul di tempat ini.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai,

Melalui sebuah momen yang sangat tepat ini, perkenankan saya menyampaikan pidato dalam

rangka Hari Lingkungan Hidup, untuk dijadikan renungan bagi Saudara-saudaraku semua. Namun

sebelumnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas segala limpahan

rahmatNya sehingga kita dikaruniai kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di tempat ini.

Saudara-saudaraku,

Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang adanya penebangan-penebangan liar yang

membabi buta yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak punya kepedulian terhadap kelestarian

lingkungan. Sungguh hati ini merasa sangat prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan oleh

orang-orang yang mengatasnamakan bisnis kemudian mengesampingkan kelestarian hutan yang

merupakan titipan anak cucu kita nanti.

Berapa ribu meter kubik kayu telah mereka jarah. Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan

yang sudah sedemikian kritis yang sangat membahayakan saudara-saudara kita yang lain dengan

kemungkinan bencana banjir yang siap mengancam setiap saat.

Saudara-saudaraku,

Sadarlah, bahwa lingkungan kita ini merupakan sebuah sistem yang saling terkait antara yang satu

dengan yang lain. Jika salah satu bagiannya kita rusak maka bagian yang lain juga akan merasakan

akibatnya.

Maka dari itu, sudahilah kegiatan merusak hutan, penebangan liar dan pembabatan hutan yang

hanya mementingkan aspek bisnis tanpa mau peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak-hak

anak cucu kita berupa alam yang lestari untuk kelangsungan hidup segenap komponen alam.

Terima kasih atas perhatian Saudara-Saudaraku. Sekian.

Hari Pendidikan Nasional : Selamatkanlah Wajah Pendidikan Indonesia

Jika dunia kami yang dulu kosong

Tak pernah kau isi

Mungkin hanya ada warna hampagelap

Tak bisa apa-apa

Tak bisa kemana-mana

Tapi kini dunia kami penuh Warna

Dengan goresan garis-garis

Juga kata-kata

Yang dulu hanya jadi mimpi

Kini mulai terlihat

Bukan lagi mimpi

Itu karena kau yang mengajarkan

Tentang mana warna yang indah

Tentang garis yang harus dilukis

Juga tentang kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku

dari hatiku

untuk semua pejuang pendidikan

” Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa!”

Dari : http://karodalnet.blogspot.com/2011/04/puisi-hari-pendidikan-nasional.html

Tanggal 2 Mei tepatnya adalah hari Pendidikan Nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonensia. Tanggal 2

Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasonal bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidkan kita yaitu

Ki Hajar Dewantara dengan nama asli  Raden Mas Soewardi Suryaningrat. Beliau mendirikan taman siswa pada 3

Juli 1922 untuk sekolah kerakyatan di Yogyakarta. Kemudian beliau juga sempat menulis berbagai artikel yang

intinya memprotes berbagai kebijakan para penjajah (Belanda) yang kadang membunuh serta menghambat tumbuh

dan berkembangnya pendidikan di Indonesia. Bertolak dari usaha, kerja keras serta pengorbanan dirinya melalui

surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959 dinobatkan sebagai salah satu

Pahlawan Pergerakan Nasional. Bahkan yang lebih menggembirakan dirinya di anggap sebagai Bapak Pendidikan

untuk seluruh orang Indonesia, penghormatan itu terbukti dengan ditetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan

Nasional.  (http://pramukaunila.wordpress.com/2010/02/26/makna-hari-pendidikan-nasional/)

Hari ini tanggal 2 Mei 2011, mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ditengah

persaingan global yang sangat deras, pendidikan mempunyai peran penting untuk membantu memajukan bangsa.

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah

pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan

persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Sayangnya,perhatian pemerintah masih terasa

sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.Kualitas siswa

masih rendah, pengajar kurang profesional, dan biaya pendidikan yang mahal. (http://www.isi-dps.ac.id/wp-

content/uploads/a2p.cache.kualitas-pendidikan-indonesia-harus-ditingkatkan.pdf)

 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan

mendidik. Pendidikan akademis adalah pendidikan yang berhubungan dengan bidang ilmu (studi) seperti bahasa,

ilmu-ilmu sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam. Pendidikan formal adalah segenap bentuk pendidikan atau

pelatihan yg diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik yg bersifat umum maupun yg bersifat khusus.

 

Berkaca dari makna pendidikan diatas, hasil yang diperoleh dari sistem pendidikan dan segala macam proses yang

ada didalamnya masih belum sesuai dengan arti dari pendidikan itu sendiri. Jadi apa yang kita lakukan selama ini?

Proses ataukah sistem apa yang kita lakukan sehingga hasilnya kurang maksimal?

 

Dewasa ini secara kuantitatif perkembangan pendidikan Indonesia cukup bisa dibanggakan, jumlah orang yang

mengenyam pendidikan bertambah, apalagi ditambah dengan kebijakan pemerintah yaitu BOS yang dapat

meringankan biaya pendidikan yang ditanggung oleh wali murid. Namun dari banyaknya orang yang telah

mengenyam pendidikan tersebut, sangat disayangkan hasil atau output pendidikan tersebut belum menunjukan

kualitas yang cukup bagus. Laporan UNDP yang menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia

turun dari peringkat 102 pada 2001 dari 162 negara yang diteliti, menjadi peringkat 110 pada 2002 dari 173

negara yang diteliti. Peringkat tersebut, artinya Indonesia berada satu peringkat di bawah Vietnam (109) dan bila

dibandingkan negara ASEAN lainnya lebih jauh misalnya Singapura di peringkat 25, Brunei (32), Malaysia (59),

Thailand (70), dan Filipina (77).

 

Indonesia menduduki peringkat keenam sebagai negara terkorup di dunia. Sekjen Transparency International

Indonesia Emmy Hafild mengatakan, peringkat tersebut diurutkan dari 133 negara yang disurvei. Di antara anggota

ASEAN, kecuali Myanmar, Indonesia merupakan negara nomor wahid dalam kondisi terjangkit korupsi. Sementara

Singapura sendiri menempati urutan enam besar yang bersih dari KKN. Untuk negara ”terbersih”, Finlandia

menduduki urutan pertama. Sementara Bangladesh dinyatakan sebagai negara terkorup di dunia untuk tahun ini.

Dalam

daftar ”Corruption Perception Index 2003” yang dipublikasikan Transparency International (TI) Selasa (7/10),

Bangladesh menempati peringkat terbawah di antara 133 negara.

 

Produktivitas manusia Indonesia begitu rendah. Hal ini dikarenakan kurang percaya diri, kurang kompetitif, kurang

kreatif dan sulit berprakarsa sendiri (= selfstarter, N Idrus CITD 1999). Tentunya, hal itu disebabkan oleh sistem

pendidikan yang top down, dan yang tidak mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Apa yang harus diperbaiki dari pendidikan di Indonesia?

 

1. Sistem Pendidikan

Permasalahan kualitas pendidikan Indonesia ini erat kaitannya dengan sistem pendidikan yang dijalankan. Untuk

menuju pendidikan Indonesia yang mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beril

mu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab ( Undang-undang

Nomor 20 Pasal 3 Tahun 2003 ), maka diperlukan sistem pendidikan yang tidak hanya mengedepankan kemampuan

IQ (Inteleqtual Quetion) tapi juga mengedepankan EQ (Emotional Quetion) dan SQ (Spiritual Quetion).

 

Sistem pendidikan erat kaitanya dengan kurikulum pendidikan. Kurikulum di Indonesia yang dikembangkan oleh

kementrian pendidikan masih terkesan kurang matang dalam perencanaan dan/atau tidak continue. Kurikulum

pendidikan indonesia harusnya disusun secara matang agar sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia dan

dapat diterapkan di masyarakat Indonesia. Pendidikan merupakan sebuah sistem yang permasalahannya tidak dapat

diselesaikan dengan cepat, butuh waktu yang cukup lama dan pembangunan secara bertahap, oleh karena itu

kontinunitas dari sebuah kurikulum pendidikan sangat diperlukan. Kurikulum pendidikan sebagai bagian utama dari

sistem pendidikan harus dibuat berdasarkan kurikulum pendidikan sebelumnya. Kurikulum pendidikan dilaksanakan

dengan jangka waktu yang cukup agar kita dapat melihat hasil dan kekurangan serta mengevaluasinya. Dari hasil

evaluasi tersebut, kita gunakan untuk menyusun kurikulum pendidikan selanjutnya.

 

2. Instrumen Pendidikan

Instrumen pendidikan terdiri dari guru / dosen, peserta didik dan sarana prasarana yang menunjang pendidikan.

 

Guru dan Dosen

“Sejauh ini kualitas guru masih rendah bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Ironisnya, perhatian terhadap kualitas guru masih minim karena memperbaiki kualitas guru sama dengan mengatasi

tujuh puluh persen persoalan pendidikan nasional,” ujar Rohmani. “Sayangnya, program sertifikasi guru yang ada

selama ini bukan jawaban terhadap persoalan kualitas guru. Sertifikasi tersebut baru menjawab persoalan

kesejahteraannya saja,” lanjutnya. Untuk itu, kata Rohmani, pendidikan kedinasan menjadi penting, terutama untuk

mengatasi kesenjangan penyebaran guru. Sejauh ini sebaran guru di tanah air belum merata, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas (Kompas.com).

Pemerintah harus mampu meningkatkan kualitas guru dan dosen. Kualitas menjadi sangat penting, karena tugas

yang di emban oleh guru dan dosen sangatlah berat yaitu menciptakan generasi penerus bangsa yang berilmu dan

bermoral. Poin penting mewujudkan itu adalah dengan menghasilkan output guru atau dosen yang berilmu dan

berdidikasi untuk mengajarkan ilmunya, serta bermoral yaitu moral yang sesuai dengan norma – norma yang ada di

Indonesia sekarang juga. Karena menunda hal tersebut, berarti menunda kemajuan bangsa Indonesia.

Peserta Didik

Peserta didik saat ini cenderung menggantungkan informasi pembelajaran kepada pendidik mereka, tidak lagi

mandiri, aktif dan berinisiatif untuk mencari bahan atau informasi untuk mendukung pendidikannya. Kalaupun ada

yang sibuk mencari buku atau info di internet/ media lainnya itupun sebagian besar karena hanya ingin

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pendidiknya. Para peserta didik seakan tidak menyadari bahwa pendidikan

itu adalah untuk dirinya, membentuk pola pikirnya tetapi mereka hanya menganggap hal itu hanyalah sebagai syarat

yang harus dilalui untuk mendapatkan selembar kertas ijazah/gelar. (http://ariismanto.multiply.com/journal/item/19)

Paradigma seperti yang disebutkan diatas memang saat ini yang berada di dalam kepala sebagian besar siswa dan

mahasiswa Indonesia. Itu harus dirubah. Belajar bukanlah mengenai sebuah kewajiban karena kita sekolah atau

kuliah, belajar adalah sebuah kebutuhan untuk diri kita agar kita bisa tetap eksis hidup di dunia ini, agar kita bisa

bersaing dengan orang lain. Belajar adalah sebuah perintah dari Tuhan, adalah takdir manusia karena manusia

diciptakan di dunia ini sebagai khalifah. Seorang khalifah harus memahami dunia ini, seorang khalifah harus mampu

mengelola seluruh sumber daya alam di dunia ini dengan bijak untuk kemaslahatan umat. Hal tersebut hanya bisa

dilakukan oleh orang orang yang berilmu dan ilmu hanya bisa diperoleh dari proses belajar.

Sarana dan Prasarana

Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

(http://forum.detik.com/showthread.php?t=33806).

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi,

kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi,

pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan

segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah

tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”( http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?

judul=Masalah%20Pendidikan%20di%20Indonesia&&nomorurut_artikel=364)

”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus

dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-

Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak

bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000,

— sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta

sampai Rp 5 juta. ( http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Masalah%20Pendidikan%20di

%20Indonesia&&nomorurut_artikel=364)

Dari potongan – potongan artikel diatas dapat kita terjemahkan bahwa pendidikan di indonesia masih belum adil dan

belum memihak kepada orang – orang yang tidak mampu. Seharusnya jika memang anggaran pemerintah yaitu 20%

dari APBN digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia secara efektif dan efisien

serta jujur, beberapa tahun mendatang sarana pendidikan Indonesia sudah layak untuk aktivitas belajar mengajar.

Sarana pendidikan menjadi penting, karena guru yang profesionalpun takan mampu mengajar tanpa peralatan atau

sarana mengajarnya. Bayangkan kalau guru komputer mengajarkan hanya teori saja, tanpa ada praktik langsung.

 

Semua ini adalah realita dari wajah pendidikan Indonesia. Ini bukanlah tugas guru atau dosen saja, bukan hanya

tugas pemerintah, tapi tugas, hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia untuk memperbaiki pendidikan

di Indonesia.

Pidato Memperingati Hari Pendidikan Nasional Part 1

Assalamualaikum Wr. Wb

Yth. Kepala Sekolah …………….

Yang saya hormati bapak-bapak dan ibu-ibu guru, karyawan-karyawati …………….

Serta teman-temanku yang berbahagia

Pada kesempatan yang berbahagia ini mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Karena atas rohmat-Nya kita dapat berkumpul pada siang hari ini tanpa ada halangan suatu apapun. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada saudara-saudara yang telah hadir dalam acara peringatan hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato dengan tema “ Pendidikan bagi Genersi Muda Bangsaku”.

Hadirin yang berbahagia,

Hari yang bersejarah tepatnya pada tanggal 2 Mei, patut kita kenang. Karena hari pendidikan Nasional adalah masalah yang sangat penting, khususnya bagi para pelajar. Sebagai warga negara Indonesia hendaklah mengetahui bahwa hari pendidikan nasional itu tidak hanya diperingati oleh jenjang pendidikan tingkat tinggi, akan tetapi dari jenjang pendidikan tingkat dasarpun ikut memeriahkannya.

Sebagai generasi penerus haruslah sadar tentang pendidikan, karena tujuan utama pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalau kita amati dengan seksama bahwa pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Tanpa pendidikan generasi muda tidak mungkin bisa cerdas dan tidak pula siap mengganti generasi tua.

Hadirin yang saya hormati,

Lembaga pendidikan dibuka secara luas atau tempat pendidikan baik formal maupun non formal telah menjamur dimana-mana, tinggal kemauan kita, apabila kita giat menuntut ilmu, maka cita-cita akan tercapai, keberhasilan akan kita peroleh dengan gemilang, akan jadi pemuda yang siap meneruskan pembangunan ini. Tapi sebaliknya bila kita malas menuntut ilmu padahal ada kesempatan belajar, maka rasa penyesalan akan kita rasakan dimasa mendatang.

Hadirin yang berbahagia

Dari penyampaian pidato saya kali ini dapat diambil kesimpulan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban kita sebagai pelajar, dengan ilmu kita dapat sukses di masa yang akan datang dan dengan ilmu pula ,kita sebagai generasi penerus bangsa akan dapat membangun bangsa Indonesia tercinta ini untuk menjadi yang lebih baik.

Dengan memperingati hari pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, mari kita ambil hikmahnya untuk meningkatkan semangat belajar kita dan turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Tak lupa kita senantiasa berdoa semoga tokoh pendidikan Nasional kita, ki Hajar Dewantara yang telah wafat mendahului kita dibalas jasa-jasa beliau oleh Allah SWT.

Hadirin yang saya hormati,

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya. Terimakasih atas segala perhatian saudara dan mohon maaf apa bila ada kekurangan. Akhiru kalam wabilahit taufiq walhidayat Wassalamualaikum Wr.Wb.

Pidato Memperingati Hari Pendidikan Nasional Part 2

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Hadirin – hadirat sekalian yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul di halaman SMA…………. dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional.

Setiap tanggai 2 Mei, kita peringati sebagai hari Pendidikan Nasional. Sebagai bangsa Indonesia, dalam kaitannya dengan hari Pendidikan Nasional ini, tentu ingatan kita tertuju pada peletak dasar pendidikan yang pertama kali bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa yang didirikannya.

Pada saat itu penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah kolonial Belanda hanya dibatasi pada kelompok tertentu, itupun sesuai dengan kepentingan pemerintah kolonial sendiri. Penyelenggaraan pendidikan diprioritaskan buat anak keturunan Eropa, sementara anak bumiputera, hanya sebagian kecil yang mendapatkan kesempatan belajar.

Pada tahun 1920 Ki Hajar Dewantoro mendirikan perguruan kebangsaan yang bernama Taman Siswa. Di samping untuk belajar menimba ilmu pengetahuan, pendidikan dalam sekolah itu juga bertujuan untuk membentuk jiwa kebangsaan. Diharapkan para murid Taman Siswa bukan hanya pandai, tetapi juga mampu menjadi calon pemimpin bangsa. Untuk tujuan itu, dalam setiap kegiatan belajar mengajar ditanamkan semangat cinta tanah air dan anti penjajah.

Demikianlah kepeloporan Ki Hajar Dewantoro sebagai pendobrak era kebodohan menuju bangsa Indoesia yang cerdas dan bermartabat!

Pendidikan adalah perkara sangat penting yang harus mendapatkan perhatian sangat serius dari pemerintah, sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD’45. Pemerintah berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Seluruh bangsa Indonesia harus menyadari betapa pentingnya masalah pendidikan ini. Secara bersama-sama marilah kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Demikan pidato singkat ini, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati, saya selaku manusia biasa mohon maaf sebesar-besarnya!

Terima kasih atas perhatiannya,

Wassalaamu’alaikum wr wb

Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional Terbaru124865 Views

Hai sobat Hastomo Network.. tidak terasa sebentar lagi kita akan memperingati salah satu hari bersejarah di Indonesia yaitu Hari Pendidikan Nasional atau yang biasa dikenal dengan sebutan Hardiknas. Karena itu untuk turut serta memperingati Hari Pendidikan nasional, Hastomo Network ingin berbagi beberapa teks pidato tentang Hari pendidikan Nasional ( Hardiknas ) yang mungkin bermanfaat untuk anda.

Pidato Hardiknas 1

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.

Saudara – saudara sebangsa setanah air yang tercinta,Pertama – tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur terhadap Allah SWT, atas rahmat serta hidayahnya yang telah dicurahkan kepada kita semua, sehingga pagi yang cerahini kita bisa berkumpul dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Mudah - mudahan dalam pertemuan kita pada saat ini senantiasa membawa kebaikan di dunia maupun di akhirat kelak.Hadirin yang berbahagiaHari ini tepatnya tanggal 2 Mei tahun

. . . . . . . seluruh bangsa Indonesia memperingati hari Pendidikan Nasional. Dalam memperingati hari bersejarah ini tentunyakita akan ingat tokoh pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantoro.

Beliau merupakanpelopor pendidikan putra – putri bangsa Indonesia, beliau merupakan pendobrak kebodohan bangsa Indonesia dari zaman kebodohan menuju zaman kepandaian. Saudara – saudara sebangsa, dan setanah air yang dirahmati Allah.Pendidikan bagi bangsa Indonesia mempunyai arti yang sangat penting, karena kemajuan bangsa Indonesia tidak lepas dari pendidikan yang telah dicapai.

Bila masyamaraktnya suatu negara berpendidikan, maka negara pun akan maju, sebaliknya, bila bangsa Indonesia tidak memperhatikan pendidikan, tidak mungkin bangsa Indonesia bisa maju seperti ini. Hadirin yang berbahagia. Dalam hal ini tentunya membawa dampak yang sangat baik,bila pendidikan itu betul – betul diterapkan dalam kehidupan ini. Sehingga tidaklah sama antara orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut Allah telah menegaskan dalam firmanNya, Saudara – saudara sebangsa setanah air yang dirahmati Allah. Ketahuilah bahwasannya menuntut ilmu bagi seorang muslim merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, dalam hal ini sebagaimana yang dijelaskan nabi SAW.

Saudara – saudara sebangsa, setanah air yang tercinta. Demikian pidato kami secarasingkat dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, tanggal 2 mei tahun . . . . . . . .mudah – mudahan pertemuan kita pada pagi hari ini senantiasa mendapat ridla Allah SWT.

Bagi kami kurang lebihnya mohon maaf.

Billahi taufiq wal hidayat.Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakaatuh

Pidato Hardiknas 2

Selamat siang,Yang Terhormat, Koordinator Lokasi …….. ,Yang Terhormat, Kepala Sekolah SMP ……….. , Bpk/Ibu……… ,Yang Terhormat, guru-guru SMP ……….. dan yang Terkasih, teman-teman semuanya.

Pertama-tama, saya ingin mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang diberikan kepada saya pada hari ini. Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak, ibu dan teman-teman dalam acara memperingati Hari Pendidikan Nasional. Dalam kesempatan kali ini, saya akan berbicara mengenai suatu topik, yaitu untuk pentingnya memiliki cita-cita sehingga dapat memotivasi siswa siswi dalam belajar.

Apa itu cita-cita? Pentingkah memiliki cita-cita? Cita-cita adalah tujuan yang ingin dicapai dan kita akan berusaha untuk menggapainya. Bila kita tidak memiliki cita-cita, kita tidak memiliki tujuan dalam hidup ini. Kita tidak tau apa yang akan kita lakukan dalam hidup ini. Hidup tanpa cita-cita seperti berjalan tanpa arah, kita tidak tahu apa tujuan kita berjalan, kemana kita berjalan. Seperti kita ingin pergi menonton film di bioskop, maka kita akan pergi ke mall, lalu berjalan menuju bioskop, membeli tiket dan akhirnya menonton.

Kita melalukan hal tersebut karena kita memiliki tujuan yaitu nonton. Apabila kita tidak memiliki tujuan, maka ketika kita di mall, kita hanya akan berkeliling mall dan jalan-jalan tanpa arah yang jelas. Cita-cita sangat penting dalam hal apapun, sebab cita-cita tersebut akan mengarahkan kemana kita akan melangkah. Dengan adanya cita-cita, maka kita memiliki suatu target yang akan dicapai sehingga kita akan berusaha untuk mencapai target itu. Cita–cita memang akan memudahkan kita dalam melangkah, tapi kalau kita tidak pernah melangkah, cita-cita tersebut akhirnya hanya akan menjadi cita-cita, tanpa menjadi kenyataan. Oleh karena itu, kita jangan hanya bercita-cita, tapi kita harus melakukan tindakan yang nyata.

Tindakan yang bisa kita lakukan adalah dengan belajar. Dengan belajar, kita akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga terbuka lebih banyak kesempatan bagi kita untuk mencapai cita-cita itu sendiri.Bila kita memiliki cita-cita, kita akan memiliki semangat belajar yang tinggi karena kita tau kita belajar untuk mencapai cita-cita kita. Jika kita tidak memiliki cita-cita, maka tidak ada motivasi dalam diri kita untuk belajar. Kita akan menganggap bahwa belajar itu membosankan dan melelahkan. Kita tidak mengerti apa fungsinya kita belajar.

Cita-cita tersebut sebagai dorongan bagi kita untuk terus belajar dan berprestasi. Dengan memiliki cita cita, kita akan belajar sebaik-baiknya dan tidak merasa terbebani sehingga belajar tersebut menjadikan kita lebih berkembang dan maju. Oleh sebab itu, cita-cita itu sangatlah penting agar kita lebih termotivasi dalam belajar. Saya berharap agar teman-teman dapat belajar dengan sungguh-sungguh dan mencapai cita-cita kalian.

Terima kasih atas perhatian bapak, ibu dan teman-teman sekalian. Bila ada kata-kata yang tidak berkenan, saya minta maaf. Sekian dari saya, terima kasih.

Itulah beberapa teks pidato tentang Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) yang dapat saya bagikan, anda dapat mendownload lebih banyak pidato tentang Hari Pendidikan nasional dengan beragam versi Disini

Semoga bermanfaat .

Tidak ada artikel terkait

Potret Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan unggul dalam persaingan global. Pendidikan adalah tugas negara yang paling penting dan sangat strategis. Sumber manusia yang berkualitas merupakan prasyarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang lebih baik dan sebaliknya, sumber manusia yang buruk akan menghasilkan peradaban yang buruk. Melihat realitas pendidikan pendidikan di negeri ini masih banyak masalah dan jauh dari harapan. Bahkan jauh tertinggal dari Negara-negara lain.

Masalah pendidikan di Indonesia ibarat enang kusut. Banyak permasalahan yang terjadi di dalam pendidikan Indonesia bukan hanya sistem pendidikannya tetapi pelaku yang ada didalamnya. Lihat saja, banyak pelanggaran yang terjadi seperti banyak pelajar melakukan tawuran, narkoba, free sex , bahkan ada oknum guru yang harus jadi panutan melakukan pelanggaran yaitu membiarkan kecurangan yang terjadi saat UN dengan alasan agar para siswanya lulus 100% . sungguh, ini merupkan keadaan yang sangat ironis.

Mirisnya lagi yang bisa mengenyam pendidikan kebanyakan orang-orang golongan atas , yang memiliki uang lebih dan sementara orang-orang dari golongan bawah hanya bisa diam dan tak tahu harus berbuat apa. Lihatlah pada realitanya banyak calon calon generasi penerus bangsa tidak bersekolah dan alasannya terkait biaya pendidikan terlalu mahal. Akibat kondisi seperti ini, terjadi pengganguran dimana-mana, kriminalitas menjadi hal yang utama  menjadi pekerjaan mereka, kemiskinan pun menjadi lingkaran setan yang sulit diputuskan. Beginalah realita bangsa Indonesia. Berikut jejak-jejak pendapat beberapa masyarakat berbagai profesi mengenai pendidikan di Indonesia khususnya wilayah Bandung :

Dosen

Pak Haji Asep, biasa disapa oleh orang-orang sekitar. Beliau merupakan dosen UNISBA yang mengajar salah satu mata kuliah yang ada di Unisba. Beberapa dari kami mencoba mewawancarai beliau mengenai sistem pendidikan di Indonesia terkhusus di wilayah Bandung.

Menurut pak haji Asep, pendidikan di kota bandung tidaklah jauh berbeda dengan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Jogjakarta dan lainnya. Sejak diadakannya SNMPTN undangan, maka disitulah letak mulainya penyamarataan pendidikan di seluruh Indonesia mulai dari tingkat SD hingga Universitas. “Untuk pendidikan di Bandung sendiri sudah cukup baik” ujar beliau, kurikulum yang diajarkann sudah berstandar nasional untuk semua tingkatan pendidikan.

Pendidikan dirasa sangat penting saat ini. Jika tidak, mengapa pemerintah mewajibkan program 9 Tahun belajar bukan?

“Coba bayangkan dunia tanpa pendidikan, pasti kita akan kembali lagi ke hukum rimba” kata pak Asep.  Pendidikan lah yang menuntun kita ke peradaban ini. Tanpa pendidikan, mustahil kita dapat menciptakan perkembangan yang begitu rumit hingga didapat teknologi yang memudahkan kehidupan kita saat ini.

Banyak permasalahan pendidikan yang dihadapi Kota Bandung, salah satunya adalah ketidak ikutsertaan anak yang harusnya mengikuti pendidikan dikarenakan masalah ekonomi yang melanda keluarga mereka. Kemudian banyak diantara mereka yang kemudian menjadi anak jalanan, dan menjadi sumber kekacauan, salah satunya geng motor yang marak akhir-akhir ini. Menurut beliau, hal itu disebabkan oleh kurang meratanya program pemerintah di kota Bandung untuk menyekolahkan anak yang seharusnya berada di bangku sekolah.

Dan Harapan untuk kedepannya bahwa pemerintah lebih memperhatikan kondisi perekonomian yang terjadi tidak hanya di kota Bandung tetapi juga di seluruh Indonesia agar semua bagian

masyarakat dapat menikmati pendidikan yangs sekarang mungkin hanya dirasakan oleh kaum yang dapat dikatakan berkecukupan secara ekonomi.

Pedagang Tradisional

Ibu Yuhelmi adalah seorang pedagang aksesoris-wanita di pasar Simpang Dago. Ia berusia 42 tahun. Ibu Yuhelmi mempunyai 2 orang anak, yang satu pelajar kelas 6 SDN Coblong dan yang satu lagi kelas 1 SMAN 1 Bandung. Menurut perantau asal Padang ini, pendidikan di kota Bandung sudah cukup baik. Fasilitas yang disediakan pun  sudah dinilai memadai. Penyelenggaraan BOS (Bantuan Operasional Sekolah)  juga dinilai sangat membantu karena dengan adanya BOS, anak Ibu Yuhelmi yang sedang mengenyam bangku sekolah dasar ini bisa menikmatinya dengan gratis. BOS juga membantu penyediaan fasilitas seperti buku dan lainnya.

Namun sangat disayangkan, 2 bulan terakhir ini dana BOS tidak keluar dan Ibu Yuhelmi harus membayar biaya ujian anaknya. Sementara itu, Ibu Yuhelmi tidak merasa biaya SPP anaknya yang mengenyam pendidikan sekolah menengah atas terlalu mahal. “Biayanya standar, yaa tidak mahal dan tidak murah” begitu akui pedagang yang sudah mulai berdagang tahun 1995 ini.

Ibu yang berlatar pendidikan SMA ini menganggap pendidikan sangatlah penting agar kita pintar dan tidak dibodohi orang dan lebih jauh lagi agar bangsa ini maju dan berkembang.

Harapan Yuhelmi sendiri terhadap pendidikan di Indonesia adalah agar pendidikan bisa diselenggarakan gratis 100% dan semakin maju.

Siswa SMA

Gifary adalah seorang murid sekolah menengah atas dari SMA Negeri 2 Bandung. Ia berumur 17 tahun dan berencana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung. Menurutnya, pendidikan di Indonesia khususnya di Bandung, masih kurang memuasakan, karena masih banyak anak-anak yang tidak sekolah dan dia merasa bahwa kualitas sekolah di Bandung belum merata, dia juga mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan di Bandung sudah bagus dan menjadi salah satu unggulan di Indonesia dalam bidang pendidikan, terlepas dari ketidakmerataan kualitas tadi. Pendidikan menurut Gifary sangat lah penting, karena zaman sekarang pendidikan merupakan kebutuhan yang tak terelakkan apalagi untuk masuk ke dunia kerja, pendidikan juga penting karena merupakan sarana untuk kita menimba ilmu juga belajar tentang etika maupun moral. Gifary menuturkan, manfaat yang dirasakan dari pendidikan sangatlah banyak seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu sarana untuk menimba ilmu, belajar etika dan moral, apalagi jika bersekolah di sekolah formal, maka manfaatnya lebih terasa lagi, seperti menambah teman, dapat mengembangkan bakat melalui kegiatan ekstrakulikuler, dapat aktif berorganisasi, dan masih banyak lagi.

Ketika disinggung mengenai permasalahan pendidikan di Bandung, Gifary menuturkan bahwa masih banyak masalah yang terjadi pada pendidikan di Bandung, seperti yang diungkapkan di atas tadi bahwa masih banyak anak-anak putus sekolah bahkan tidak bersekolah, masih mahalnya biaya sekolah, juga kualitas sekolah-sekolah di Bandung yang masih belum merata, lalu masalah kesenjangan antara satu sekolah satu dengan sekolah lainnya juga merupakan salah

satu masalah yang perlu diperhatikan. Gifary berharap untuk kedepannya pemerintah dapat meningkatkan pemerataan pendidikan, menambah sekolah-sekolah untuk orang yang kurang mampu, menambah subsidi untuk biaya pendidikan, mengurangi kesenjangan antar sekolah, dan terus memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia khusunya di Bandung.

Pengunjung Mall

Kelompok kami mencoba kembali mencari jejak-jejak pendapat mengenai pendidikan di Indonesia khususnya kota Bandung. Dan kami menemukan pengunjung mall BIP. Bapak Indi, itu sapaan beliau, saat ini beliau berumur 30 tahun dan telah memiliki istri serta dua orang anak. Bapak Indi kelulusan S1 ini sekarang bekerja sebagai wiraswasta di salah satu perusahaan di Bandung. Menurut beliau, pendidikan itu penting karena dibutuhkan untuk mencari pekerjaan. Selain pendidikan itu penting juga karena dapat melatih pola pikir kita dan mendapatkan ilmu-ilmu yang berguna untuk dunia kerja.

Menurutnya pendidikan di sekolah tidak menjamin lulusan-lulusannya, karena kualitas individulah yang menentukan. Saat ditanya mengenai orang yang tidak mempunyai kesempatan mendapat pendidikan, bapak ini menjawab bahwa pendidikan dapat diperoleh di mana saja, tidak harus di sekolah, sekolah itu hanya untuk status saja jelasnya. Menurutnya masih lebih baik mempunyai keahlian tapi tidak sekolah daripada bersekolah tetapi tidak mempunyai keahlian.

Bapak Indi memberi masukan untuk para pelajar agar dapat merubah pola pikir. Jadi, para pelajar harus bersekolah benar-benar dengan tujuan untuk mencari ilmu, tidak hanya untuk bekerja. Beliau juga menekankan, jika ada usaha pasti ada jalan, jadi tidak ada alasan untuk tidak memiliki pendidikan.

Pengamen

Di usianya yang baru menginjak 13 tahun Arul sudah tidak lagi bersekolah. Dia hanya menempuh pendidikan hingga kelas 3 SD. Arul keluar dari sekolah karena sering bolos untuk bekerja. Walaupun sudah tidak belajar di sekolah umum seperti anak lainnya, dia masih bersekolah di rumah belajar yang terletak di kolong jembatan dekat tempat tinggalnya.

Arul telah mengamen selama tujuh tahun. Kakaknya seorang supir angkot dan adiknya juga mengamen. Meskipun begitu dia tetap bercita-cita menjadi pilot. Menurutnya pendidikan itu sangat penting, tetapi dia tidak dapat melanjutkan pendidikan karena tidak mempunyai biaya.

Masalah pendidikan untuk Arul yaitu dia tidak berkesempatan mendapat pendidikan di sekolah karena harus bekerja. Harapan dia ke depannya yaitu agar dia dapat menempuh pendidikan secara gratis.

Pengemis

Ibu Lilis itu sapaan beliau. Beliau merupakan pengemis disalah satu simpang jalan di kota Bandung. Umur beliau saat ini adalah 30 tahun, Ibu Lilis mempunyai 2 orang anak. Yang pertama telah duduk di bangku smp dan yang kedua masih di taman kanak-kanak. Ibu Lilis

sendiri adalah lulusan SD. Alasan ibu ini tidak bekerja karena harus mengurus anak-anaknya dan terpaksa menjadi pengemis karena sulit mencari pekerjaan yang hanya bermodal ijazah SD.

Menurut beliau pendidikan itu penting. Untuk itu beliau berusaha mencari uang untuk biaya sekolah kedua anaknya. Pendapat beliau tentang masalah pendidikan di Indonesia khususnya kota Bandung yaitu sulitnya mendapatkan biaya pendidikan anak-anaknya karena bisa dikatakan saat ini biaya pendidikan sangat mahal. “Untuk makan pun susah, apalagi menyekolahkan anak-anak sampai kuliah” Ujar beliau.

Harapan beliau kedepannya ingin terus menyekolahkan anaknya dan memiliki modal untuk usaha. Dan setidaknya pemerintah peduli akan nasib seperti ibu Lilis ini dan dapat memberi bantuan dana berupa sekolah gratis untuk anak-anak mereka.

Ketua RT

Pak Darojat nama sapaan beliau, kini beliau telah menginjak usia 59 tahun. Tetapi semangat beliau masih terpancar. Beliau sendiri peduli akan permasalahan yang terjadi di Indonesia ini terutama dalam bidang pendidikan. Beliau menuturkan pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan sehebat luar negeri. Masih banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia ini, Contohnya ujian nasional yang sistemnya kurang bagus seperti adanya penjagaan yang tidak perlu, adanya doa bersama para siswa-siswa yang hendak menempuh ujian. Bahkan, adanya sejumlah siswa yang menempuh jalur kotor dengan menggunakan kunci. Seandainya pendidikannya bagus dan berkualitas, tidak akan terjaid hal-hal seperti di atas dan tentu tingkat kelulusannya tidak akan setinggi itu.

Beliau menuturkan bahwa pendidikan itu sangat penting, karena segala sesuatunya sangat memerlukan pendidikan, seperti pendidikan formal maupun non-formal. Karena pendidikan merupakan pembentuk moral dan akal pikiran manusia. “Manfaatnya adalah dapat mencerdaskan manusia yang mula-mula tidak tahu menjadi tahu” Ujar pak Darojat yang berprofesi sebagai pegawai swasta. Tetapi ada permasalahan yang terjadi di Indonesia dan telah mendarah daging yaitu Biaya pendidikan yang mahal, meskipun untuk beberapa SD, SMP, dan SMA sudah tidak ditarik uang. Namun tetap saja pendidikan membutuhkan biaya, untuk merawat infrastruktur-infrastruktur sehingga seharusnya tidak harus gratis sepenuhnya. Untuk swasta masih sulit untuk menggratiskan biaya dan memang harus mengeluarkan biaya karena tidak ditanggung pemerintah.

Harapan beliau adalah agar semua kalangan menikmati pendidikan seperti yang dijanjikan oleh pembukaan UUD 1945. Pendidikan gratis untuk semua.

Ketua RW

“Menurut pendapat saya pendidikan di Indonesia sudah cukup baik, sudah banyak institusi – institusi pendidikan yang memang kualitasnya patut diberi apresiasi yang tinggi dari mulai jenjang yang paling rendah sampai universitas sekalipun.” Ujar pak Maman, laki-laki paruh baya berusia 43 tahun. Selain itu juga beliau mengutarakan bahwa pendi dkan itu sangat penting. Karena mengingat urgensi pendidikan saat ini sangat diperlukan untuk menjawab semua

tantangan zaman yang semakin hari semakin meningkat. Manfaat dalam pendidikan menurut pak Maman adalah Manfaat pendidikan memang tidak dirasakan langsung seketika ketika proses pendidikan itu dilaksanakan, manfaanya akan terasa ketika hasil dari proses pendidikan itu benar – benar diimplementasikan di masyarakat. Tetapi sayangnya manfaat itu tidak dirasakan oleh semua orang. “rakyat menengah kebawah seperti kami- kami ini ya terkait biaya pendidikan yang semakin hari semakin mahal saja.” Ujar beliau. Pak Maman mengaku kecewa terhadap pemerintah karena Banyak iklan yang menyebutkan bahwa saat ini sekolah gratis, ada dana bantuan operasional sekolah juga namun kenyataannya masih ada saja biaya – biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan untuk mendapat pendidikan yang layak.

Harapan beliau adalah semoga pendidikan di Indonesia bias semakin maju, mencetak generasi- generasi yang peduli keadaan sekitarnya, dan mudah –mudahan biaya pendidikan di Indonesia bias lebih terjangkau dengan tidak mengesampingkan kualitas dari pendidikan itu.

Kerangka Pidato

I.Pembukaan/Pendahuluana.       Salamb.      Salam Hormatc.       Ucapan Puji Syukurd.      Tema : Hari Pendidikan Nasional

II.Isia.       Alasan mengapa 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasionalb.      Manfaat Hari Pendidikan Nasionalc.       Arti penting peringatan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasionald.      Sikap yang harus dilakukan oleh pelajar e.       Peran pelajar dalam menyikapi Hari Pendidikan Nasionalf.       Hal-hal yang perlu dihindari oleh para pelajar

III.Penutupa.       Simpulan : perlunya kemauan dan tekad dari dalam hati, untuk meningkatkan cara belajar yang lebih

baik.b.      Harapan : dapat belajar dengan sungguh-sungguh agar apa yang di harapkan dapat terwujud.c.       Ucapan terima kasih dan permohonan maafd.      Salam penutup

Nama               : Afia AzhariKelas               : IX.1No.absen         : 1

naskah pidato

 Assalamualaikum wr.wb

Kepada yang terhormat ibu Erni Wulan, yang terhormat ibu Nurhayati dan teman2 yang saya cintai. Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan kita rahmat dan karunianya sehingga kita dapat berkumpul bersama pada hari ini.Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul ”Hari Pendidikan Nasional”

Teman-teman yang berbahagia

Tanggal 2 mei tepatnya adalah hari pendidikan nasional. Hari dimana lahirnya pendidikan di Indonesia. Tanggal 2 Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan hari lahirnya salah satu tokoh pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki hajar dewantara adalah bapak pendidikan nasional yang  mendirikan taman siswa. Dalam perjalanan hidupnya beliau benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Bertolak dari usaha, kerja keras serta pengorbanan dirinya beliau dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Pergerakan Nasional. penghormatan itu terbukti dengan ditetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Teman-teman

Manfaat diperingatinya hari pendidikan nasional yaitu kita dapat lebih menghargai kerja keras dan keuletan ki hajar dewantara dan melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan beliau. Tidak hanya itu hari pendidikan nasional juga mempunyai arti penting yaitu untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.

Kita sebagai pelajar seharusnya menyikapi hari pendidikan nasional dengan baik, dengan cara rajin belajar menanamkan dalam hati kalau aku pasti bisa dan mempunyai kemauan yang tinggi. Kemauan itu sangat penting dalam kemajuan proses belajar kita tanpa kemauan kita tidak akan bisa apa2 tanpa kemauan kita pasti akan malas-malasan belajar. Oleh karena itu peran kita sebagai pelajar harus dijalani dengan sungguh2 dengan tekad yang besar. Sebagai seorang pelajar kita mempunyai kewajiban yaitu belajar. Namun kenapa masih banyak seorang pelajar atau siswa yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar. Sebagai contoh masih banyak siswa yang malas-malasan mengerjakan tugas dari guru, lebih banyak bengobrol dan becanda didalam kelas saat guru sedang menjelaskan pelajaran . Padahal sebagai pelajar yang baik kita harus tau kapan saatnya untuk becanda atau mengobrol dan kapan kita harus serius belajar. Dan juga kita harus tau Mana yang kewajiban dan mana yang bukan kewajiban Mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk menghindari sikap tersebut kita harus pintar-pintarnya memanfaatkan waktu.

oleh karena itu perlunya kemauan dan tekad dari dalam hati kita, untuk meningkatkan cara belajar kita yang lebih baik. Saya berharap agar teman-teman dapat belajar dengan sungguh-sungguh agar apa yang kita harapkan dapat terwujud. Terimakasih atas perhatian teman-teman apabila ada perkataan yang kurang berkenan dihati teman-teman mohon dimaafkan. Sekian pidato dari saya.

Wasalamualaikum wr.wb

KERANGKA PIDATO

Tema : Pendidikan

Topik : Membangun pendidikan bangsa yang berkarakter

Judul : Peringatan Hari Pendidikan Nasional

I.                   PENDAHULUAN

1.     Kalimat Sapaan

2.     Ucapan terima kasih kepada hadirin

3.     Ucapan syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

II.                ISI

1.     Arti penting pendidikan bangsa yang berkarakter

2.     Ajakan untuk membangun pendidikan bangsa yang berkarakter

III.             PENUTUP

1.     Kesimpulan

2.     Permintaan maaf

3.     Salam penutup

Hari Peringatan Pendidikan Nasional

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada pembawa

acara karena telah memberikan saya kesempatan untuk

menyampaikan pidato yang bertemakan pendidikan. Saya juga

mengucapkan terima kasih kepada hadirin yang telah menyempatkan

diri untuk hadir dalam acara peringatan hari pendidikan nasional yang

diperingati setiap tanggal 2 mei. Sebelum saya menyampaikan pidato

marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur hehadirat Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat rahmat Beliau kita dapat berkumpul

bersama-sama dalam hari peringatan pendidikan nasional kali ini.

“OM SWASTYASTU”

Membangun pendidikan berkarakter adalah cita-cita dan harapan

bangsa ini. Pendidikan adalah hal yang mutlak dan baku dibutuhkan,

terlepas dari pemikiran akan berhasil atau tidaknya sistem pendidikan

di Indonesia melahirkan didikan-didikan yang mampu menjawab

tantangan jaman dan membantu pemerintah dalam membuka

lapangan pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki. Berbicara

tentang pembentukan kepribadian atau karakter tidak lepas dengan

bagaimana kita membentuk karakter SDM. Pembentukan karakter SDM

menjadi vital dan tidak ada pilihan lagi untuk mewujudkan Indonesia

baru, yaitu Indonesia yang dapat menghadapi tantangan regional dan

global. Tantangan regional dan global yang dimaksud adalah

bagaimana generasi muda kita tidak sekedar memiliki kemampuan

kognitif saja, tapi aspek afektif dan moralitas juga tersentuh. Untuk itu,

pendidikan karakter diperlukan untuk mencapai manusia yang memiliki

integritas nilai-nilai moral sehingga anak-anak bangsa dapat

menghormati sesama, jujur dan peduli dengan lingkungan.

Pembentukan karakter SDM yang kuat sangat diperlukan untuk

menghadapi tantangan global yang lebih berat. Karakter SDM

dibentuk melalui proses pendidikan formal, non formal, dan informal

yang ketiganya harus seimbang. Untuk menyeimbangkan, peran

pendidik dalam pendidikan karakter menjadi sangat vital sehingga

anak didik atau SDM Indonesia menjadi manusia yang bertanggung

jawab, religius, berakhlak mulia, kreatif, moderat, cerdas, demokratis,

dan mandiri sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan nasional

serta watak bangsa Indonesia.

Sebagai warga Negara Indonesia marilah kita bersama-sama

berusaha membangun pendidikan bangsa yang berkarakter dengan

melakukan upaya perbaikan perlakuan sikap terhadap anak dalam

proses pendidikan formal, informal, dan non formal. Bangsa

Indonesia tidak hanya sekedar memancarkan kemilau pentingnya

pendidikan, melainkan bagaimana bangsa Indonesia mampu

merealisasikan konsep pendidikan dengan cara pembinaan, pelatihan

dan pemberdayaan SDM Indonesia secara berkelanjutan dan

merata.

Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Kesimpulan dari pidato

ini adalah mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang baru

yang berkarakter dan memiliki moralitas yang tinggi. Apabila dalam

menyampaikan pidato ada kata-kata yang tidak berkenan di hati para

hadirin saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya ucapkan

terima kasih atas perhatiannya.

“OM CANTHI, CANTHI, CANTHI, OM”

Hari Pendidikan NasionalDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Hari Pendidikan Nasional

Dirayakan Indonesia

Jenis Nasional

Tanggal 2 Mei

Hari Pendidikan Nasional, disingkat HARDIKNAS, adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.[1]

Daftar isi [sembunyikan]

1 Sejarah 2 Perayaan 3 Referensi 4 Bacaan

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.[2]

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Perayaan[sunting | sunting sumber]

Meskipun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional dirayakan secara luas di Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-

sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.

http://soeharto.co/tag/hari-pendidikan-nasional