contoh lapak anfisko

Upload: harbowo

Post on 02-Jun-2018

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    1/19

    LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA

    IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL,FENOL, DAN ASAM KARBOKSILAT

    Disusun Oleh:

    Harbowo Dwi Prakoso NPM: 260110120100

    LABORATORIUM ANALISIS FISIKOKIMIA

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR

    2014

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    2/19

    REAKSI -REAKSI PENDAHULUAN GOLONGAN ALKOHOL, FENOL,

    DAN ASAM KARBOKSILAT

    I. TUJUAN

    Mengetahui cara identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam

    karboksilat

    II. PRINSIP

    A. Prinsip reaksi identifikasi golongan alkohol : Terbentuk ester jika ditambahkan dengan asam karboksilat yang dapat di

    amati dari aromanya.

    B. Prinsip reaksi Identifikasi golongan fenol : Ditambah larutan 3 terbentuk kompleks berwarna. Pengkopelan dengan reagensia diazotasi. Ditambah marquis terbentuk kompleks berwarna

    C. Prinsip reaksi identifikasi golongan asam karboksilat : Asam dapat memerahkan lakmus biru. Senyawa asam dapat tersublimasi jika dipanaskan. Asam dapat terseterifikasi dengan alkohol.

    III. DATA PENGAMATAN

    3.1. Golongan Alkohol

    3.1.1. Etanol

    No Perlakuan Hasil 1. Di dalam tabung reaksi :

    1 ml etanol + asam benzoat +2 4 mulut tabung

    disumbat dengan kapas,kemudian dipanaskan di atas

    penangas air, diamati aroma pada penutup kapas.

    Menghasilkan larutan yang tidak berwarna dan berbau tajam sepertiminyak gosok.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    3/19

    2. Di dalam tabung reaksi :

    Etanol + NaOH + 2 kemudian dipanaskan. Diamati

    perubahan yang terjadi

    Terbentuk larutan yang berwarnakuning dan bau yang khas dari iodin.

    3 Di dalam tabung reaksi : Etanol ditambahkan larutan

    jenuh 2 2 7 dalam 2 4 50%. Diamati perubahan yangterjadi

    Terbentuk larutan yang berwarna biru.

    3.1.2. Gliserin

    No Perlakuan Hasil 1 Di dalam tabung reaksi :

    Gliserin + 1 tetes 4 + NaOH Diamati perubahanyang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna biru yangcair.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    4/19

    2. Sampel dikisatkan di atas

    penangas air. Diamati perubahanyang terjadi.

    Tebentuk larutan yang encer.

    3.1.3. Mentol

    No Perlakuan Hasil 1. Mentol diletakkan di atas pelat

    tetes. Diamati perubahan yangterjadi.

    Terdapat bau mentol yang khas.

    2. Di pelat tetes : Mentol + Asam Sulfat +salisiladehid. Diamati perubahanyang terjadi.

    Tidak terjadi perubahan dan berbaumentol yang khas.

    3.2. Golongan Fenol

    3.2.1. Fenol

    No Perlakuan Hasil 1. Di atas pelat tetes :

    Fenol + 3 . Diamati perubahan yang terjadi

    Terbentuk larutan yang berwarna birudan ada tetesan seperti minyak.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    5/19

    2. Di atas pelat tetes : Fenol + p -DAB. Diamati

    perubahan yang terjadi

    Terbentuk larutan berwarna merahmuda (Pink).

    3. Dilakukan uji Lieberman.Diamati perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna kuningkecokelatan dan adanya bintik coklattua.

    4. Dilakukan uji Kalium Dikromatmetode I. diamati perubahanyang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna coklatkemerahan.

    3.2.2. Nipagin

    No Perlakuan Hasil

    1. Di dalam tabung reaksi : Terbentuk larutan berwarna orange

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    6/19

    Larutan Nipagin + 3 .Diamati perubahan yang terjadi.

    kecoklatan.

    2. Di atas pelat tetets di dalamlemari asam :

    Nipagin + 3 pekat. Diamati

    perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna orange tua

    3.2.3. Hidrokinon

    No Perlakuan Hasil 1. Di dalam tabung reaksi :

    Larutan Hidrokinon + ( 3 ) 3 . Diamati perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna abu -abu

    2. Di atas pelat tetes : Sampel + 3 . Diamati

    perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna hitam

    3. Di atas pelat tetes : Sampel + ( 3 ) 2 +

    4 . Diamati perubahanyang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna coklat tua.Kemudian menjadi larutan berwarnahitam.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    7/19

    4. Di atas pelat tetes :

    Sampel + NaOH. Diamati perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna coklatmuda. Kemudian menjadi coklat tua.

    3.2.4. Resersinol

    No Perlakuan Hasil 1. Di atas pelat tetes :

    Larutan sampel + p -DABDiamati perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna pink.

    2. Di atas pelat tetes : Sampel + 3 . Diamati

    perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna biru tuakehitaman. Kemudian larutan menjadiwarna ungu tua.

    3. Di atas pelat tetes : Sampel + Lieberman. Diamati

    perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna kuningterang.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    8/19

    4. Di dalam tabung reaksi :

    Larutan sampel + ( 3 ) 3 .Diamati perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna abu -abukehitaman

    3.3. Golongan Asam Karboksilat

    3.3.1. Asam Tartat

    No Perlakuan Hasil 1. Di dalam tabung reaksi:

    Sampel + 4 + NaOH Terbentuk larutan berwarna birutransparan.

    2. Dilakukan reaksi sublimasi

    3.3.2. Sitrat

    No Perlakuan Hasil 1. Dilakukan reaksi sublimasi

    Hasil Mikroskop Gbr. pembanding

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    9/19

    3.3.3. Asam Benzoat

    No Perlakuan Hasil 1. Di atas pelat tetes :

    Sampel + 3 . Diamati perubahan yang terjadi.

    Terbentuk larutan berwarna orangemuda

    2. Dilakukan reaksi sublimasi Terbentuk Kristal khas asam benzoate

    IV.

    REAKSI 4.1. Golongan Alkohol

    4.1.1. Etanol

    Etanol + Asam Benzoat +

    C 2H 5OH + C 6H 5COOH H 2SO 4 C 6H 5COOC 2H5 + H 2O (Svehla, 1985)

    Mekanisme esterifikasi :

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    10/19

    (Fessenden, 1986).

    Etanol + K 2Cr 2O 7

    3 CH 3CH 2OH + 2 K 2Cr 2O7 + 8 H2SO 4 3 CH 3COOH + 2 Cr 2(SO 4)3 + 2K 2SO 4 + 11

    H2O

    (Svehla, 1985)

    4.1.2. Gliserin

    Gliserin + Tembaga Sulfat + NaOH

    (Petrucci, 1992).

    4.1.3. Mentol

    Menthol + H 2SO 4 + Salisaldehid

    (Svehla, 1985).

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    11/19

    4.2. Golongan Fenol

    4.2.1. Fenol

    Fenol + FeCl 3

    (Svehla, 1985). Fenol + K 2Cr 2O 7

    (Svehla, 1985 )

    4.2.2. Nipagin

    Nipagin + FeCl 3

    (Fessenden, 1986). Nipagin + HNO 3

    (Fessenden, 1986).

    4.2.3. Hidrokinon

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    12/19

    Hidrokinon + FeCl 3

    (Svehla, 1985). Hidrokinon + NaOH

    (Clayden, 2001)

    4.2.4. Resorsinol

    Resorsinol + FeCl 3

    (Svehla, 1985)

    4.3. Golongan Asam Karboksilat

    4.3.1. Asam Tartat Asam Tartrat + CuSO 4 +NaOH

    (Svehla, 1985).

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    13/19

    4.3.2. Asam Benzoat

    Asam benzoat + FeCl 3

    (Fessenden,1982)

    V. PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini dilakukan serangkaian pengujian tentang

    identifikasi golongan alkohol, golongan fenol dan golongan asam karboksilat.

    Golongan alkohol dan golongan fenol merupakan suatu golongan dimana

    memiliki gugus ROH sementara itu golongan asam karboksilat adalah suatu

    golongan gugus RCOOH. Ketiga golongan ini bersifat asam. Pada umumnya,

    golongan ini sangat sulit diidentifikasi dengan cara organoleptik dikarenakan

    sifatnya yang hampir sama. Maka, dilakukan identifikasi menggunakan metode

    selain uji organoleptik. Senyawa alkohol yang digunakan adalah etanol, gliserin

    dan menthol. Senyawa fenol yang digunakan adalah fenol, nipagin, hidrokinon,

    dan resorsinol. Senyawa asam karboksilat yang digunakan adalah asam tartrat,

    asetosal, dan asam benzoat. Pada bagian yang pertama, telah dilakukan

    identifikasi terhadap senyawa golongan alkohol yaitu etanol. Etanol merupakan

    alkohol monovalen alifatik, yang memiliki satu gugus hidroksi dan merupakan

    senyawa dengan rantai terbuka. Identifikasi etanol dapat dilakukan dengan reaksi

    esterifikasi. Reaksi esterifikasi adalah reaksi antar senyawa yang menghasilkan

    senyawa ester. Dalam hal ini, senyawa alkohol jika ditambahkan senyawa asam

    karboksilat dengan katalis 2 4 dan dengan pemanasan akan menghasilkan

    senyawa ester. Senyawa alkohol yang digunakan adalah etanol sementara itu

    senyawa asam karboksilat yang digunakan adalah asam salisilat dan asam

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    14/19

    benzoat. Digunakan tabung reaksi, dimasukkan 1 ml etanol. Kemudian

    ditambahkan larutan asam benzoat secukupnya. Setelah penambahan dapat

    teramati larutan yang jernih. Kemudian perlahan -lahan melalui dinding tabung

    ditambahkan beberapa tetes H2SO4. Larutan menjadi agak panas setelah

    penambahan asam sulfat karena asam sulfat yang sifatnya eksotermik.

    Penambahan asam sulfat ini bertujuan sebagai katalis yang akan mempercepat

    reaksi. Reaksi esterifikasi tersebut menjadi lebih cepat karena kesetimbangan akan

    berjalan ke arah produk. Penambahan asam sulfat dilakukan di ruang asam untuk

    keamanan praktikum karena asam sulfat merupakan asam kuat yang berbahaya

    jika terkena kontak dengan tubuh secara langsung (sifatnya korosif). Selanjutnya,

    ditutup mulut tabung dengan sumbat kapas. Metode esterifikasi ini menggunakan

    alat tabung reaksi dan disumbat kapas karena nanti pada saat dilakukan

    pemanasan ester yang timbul akan menguap dan terjerap pada kapas. Berikutnya,

    tabung reaksi dipanaskan diatas penangas air. Pemanasan dilakukan untuk

    mempercepat laju reaksi dengan peningkatan energi aktivasi. Lalu, diamati aroma

    pada penutup kapas. Aroma tersebut menandakan terbentuknya senyawa ester

    karena ester merupakan senyawa yang mempunyai aroma yang khas

    dibandingkan senyawa -senyawa kimia lainnya. Pada tabung reaksi yang

    menggunakan asam benzoat, aroma yang keluar adalah aroma minyak. Dengan

    begitu, dapat disimpulkan identifikasi alkohol dengan metode esterifikasi selesai

    dilakukan.

    Selain itu identifikasi etanol dilakukan dengan penambahan pereaksi

    kalium dikromat (K2CrO7) jenuh pada etanol dengan bantuan katalis asam sulfat

    pekat. Pada saat penambahan K2CrO7 larutan berwarna kuning. Kemudian pada

    penambahan asam sulfat larutan berubah menjadi hijau kebiruan. Reaksi yang

    terjadi adalah reaksi oksidasi. Etanol merupakan suatu alkohol primer, yang

    mengalami oksidasi dan menghasilkan suatu asam karboksilat.

    Selain itu identifikasi etanol dapat dilakukan dengan melakukan reaksi

    iodoform. Reaksi iodoform adalah reaksi dimana terbentuknya gas iodin dan

    larutan yang berwarna kuning hasil dari reaksi antara senyawa alkohol dengan

    iodin. Sebelumnya senyawa alkohol dibasakan terlebih dahulu dengan NaOH.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    15/19

    Selanjutnya, senyawa golongan alkohol yang telah diidentifikasi adalah

    gliserin. Gliserin termasuk kedalam alkohol polivalen, karena memiliki tiga gugus

    hidroksi. Identifikasi gliserin dilakukan dengan penambahan pereaksi tembaga (II)

    sulfat (CuSO4), yang dibasakan dengan natrium hidroksida (NaOH) lalu

    dikisatkan. Pada penambahan CuSO4 warna gliserin berubah menjadi biru bening.

    Kemudian pada saat dibasakan dengan NaOH warna larutan berubah menjadi biru

    kehijauan. Selanjutnya dilakukan pengkisatan diatas penangas air. Gliserin yang

    mempunyai kadar kekentalan yang tinggi perlahan menjadi menurun (encer)

    diakibatkan suhu yang naik dan ikatan molekul menjadi terputus.

    Dan terakhir, senyawa golongan alkohol yang diuji adalah menthol.

    Menthol termasuk kedalam alkohol monovalen siklik, yang memiliki satu gugus

    hidroksi dan memiliki benzen tidak terkonjugasi. Menthol memiliki bau aromatik

    yang khas sehingga dapat diidentifikasi dengan cara yang mudah dan bentuknya

    spesifik seperti jarum - jarum bening. Identifikasi tersebut dilakukan dengan

    meletakkan menthol diletakkan diatas pelat tetes, lalu dicium aromanya yang

    sedikit pedas seperti mint. Selanjutnya, Identifikasi dilakukan dengan

    penambahan salisaldehid dengan katalis asam sulfat. Tidak terjadi perubahan

    warna larutan.Pada identifikasi golongan alkohol, cara yang paling spesifik dan

    cukup mudah dilakukan adalah menggunakan reaksi esterifikasi.

    Pada bagian kedua, telah dilakukan identifikasi terhadap senyawa

    golongan fenol yaitu fenol. Fenol adalah senyawa yang memiliki satu gugus

    hidroksil yang terikat pada cincin aromatik. Identifikasi fenol dilakukan dengan

    penambahan besi (III) klorida (FeCl3). Terjadi perubahan warna menjadi biru

    kehitaman pada saat penambahan pereaksi. Hal ini terjadi karena FeCl3 akan

    menghasilkan kompleks berwarna dengan fenol. Warna yang dihasilkan

    bervariatif tergantung dari banyaknya gugus fenol dalam suatu senyawa.

    Identifikasi fenol berikutnya adalah dengan penambahan pereaksi pDAB. Terjadi

    perubahan warna menjadi merah muda (pink). Hal ini merupakan anomali,

    dimana seharusnya larutan hanya berwarna bening. Penyebabnya adalah fenol

    yang higroskopis mungkin menarik udara sehingga reaksi tidak sempurna.

    Identifikasi fenol yang berikutnya adalah dengan penambahan pereaksi

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    16/19

    Lieberman. Terjadi perubahan warna menjadi kuning kecoklatan pada saat

    penambahan reaksi. Identifilasi fenol yang terakhir adalah dengan menggunakan

    kalium dikromat (K2Cr2O7) dan menghasilkan warna coklat kemerahan.

    Senyawa golongan fenol yang selanjutnya diidentifikasi adalah nipagin.

    Nipagin atau metilparaben sering digunakan sebagai pengawet pada suatu sediaan.

    Pertama, identifikasi nipagin yang dilakukan adalah dengan penambahan pereaksi

    besi (III) klorida (FeCl3). Seharusnya nipagin dilarutkan dengan air dan

    dipanaskan. Fungsi dipanaskan adalah agar membuat nipagin larut dalam air,

    karena nipagin sukar larut dalam air. Terjadi perubahan warna menjadi orange

    kecoklatan pada saat penambahan pereaksi. Identifikasi nipagin yang berikutnya

    adalah dengan penambahan pereaksi HNO3. Hasilnya terbentuk warna larutan

    orange tua.

    Berikutnya, senyawa golongan fenol yang diidentifikasi adalah

    hidrokinon. Hidrokinon merupakan senyawa golongan fenol yang memiliki dua

    gugus hidroksil. Hidrokinon dapat diidentifikasi secara organoleptis dari

    serbuknya yang berubah warna dari putih menjadi hitam apabila terkena cahaya

    matahari. Selanjutnya, identifikasi hidrokinon yang telah dilakukan adalah dengan

    penambahan pereaksi besi(III) klorida (FeCl3). Setelah ditambahkan pereaksi,

    terjadi perubahan warna menjadi hitam. Berikutnya, identifikasi dengan

    menggunakan timbal asetat dan NH4OH. Setelah diamati warna yang terbentuk,

    terjadi berubah menjadi warna coklat muda, kemudian setelah beberapa lama

    didiamkan warna berubah menjadi hitam. Berikutnya, identifikasi dengan larutan

    Perak Nitrat Amoniakal. Setelah diamati warna larutan yang terbentuk adalah

    warna abu -abu Dan yang terakhir, identifikasi hidrokinon dengan menggunakan

    larutan NaOH. Setelah diamati warna yang terbentuk, didapatkan warna yang

    berubah menjadi warna coklat.

    Terakhir, senyawa golongan fenol yang diidentifikasi adalah resorsinol.

    Secara organoleptis, resorsinol memiliki pemerian berupa serbuk kristal putih, dan

    akan menjadi merah jika terkena cahaya. Pertama, identifikasi resorsinol

    dilakukan dengan menggunakan reagen pDAB. Setelah diamati terjadi perubahan

    warna menjadi warna merah muda/pink. Hal ini disebabkan resorsinol mempunyai

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    17/19

    cincin fenol yang tidak terikat dengan gugus konjugat lainnya. Kedua, reaksi

    identifikasi dengan menggunakan besi (III) klorida (FeCl3). Setelah ditambahkan,

    terjadi perubahan warna berubah menjadi biru tua kehitaman. Namun setelah

    beberapa lama didiamkan, warna larutan berubah menjadi warna ungu tua.

    Seharusnya warna kompleks yang terbentuk adalah ungu kehitaman. Ketiga,

    reaksi identifikasi dengan menggunakan pereaksi Lieberman. Pereaksi Lieberman

    ditambahkan kedalam resorsinol diatas pelat tetes. Setelah ditambahkan, terbentuk

    larutan berwarna kuning terang. Seharusnya identifikasi dilakukan di tabung

    reaksi agar terlihat cincin yang berwana ungu.

    Pada bagian ketiga, telah dilakukan identifikasi untuk senyawa golongan

    asam karboksilat yaitu asam tartrat. Asam tartat merupakan suatu asam

    karboksilat yang memiliki 2 gugus karboksilat dan 2 gugus hidroksil. Identifikasi

    asam tartat dilakukan dengan reagen tembaga (II) sulfat (CuSO4) yang kemudian

    dibasakan dengan natrium hidroksida (NaOH). Pada saat ditambahkan tembaga

    (II) sulfat, terbentuk larutan berwarna bening. Dan setelah ditambah NaOH

    berubah menjadi biru transparan. Hal ini terjadi karena adanya kompleks yang

    terbentuk antara ion tembaga dan ion tartrat dalam larutan natrium hidoksida.

    Senyawa golongan asam karboksilat yang terakhir diidentifikasi adalah

    asam benzoat. Dilihat dari strukturnya, asam benzoat ini memiliki cincin aromatis

    dan terikat gugus karboksilat. Asam benzoat memiliki pemerian berupa serbuk

    kristal putih atau tidak berwarna, tidak berbau atau sedikit berbau. Reaksi

    identifikasinya dilakukan dengan mereaksikan besi (III) klorida dan asam benzoat.

    Setelah ditambahkannya besi (III) klorida ke dalam asam benzoat di atas pelat

    tetes, terbentuk warna orange muda. Seharusnya warna yang terjadi adalah coklat.

    Mungkin hal ini terjadi karena pereaksi yang digunakan kurang banyak, ataupun

    plat tetes yang kurang bersih.

    VI. KESIMPULAN

    1. Identifikasi golongan alkohol, diantaranya etanol, gliserin, dan mentol melalui

    reaksi -reaksi pendahuluan dapat dilakukan.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    18/19

    2. Identifikasi golongan fenol, diantaranya fenol, nipagin, hidrokuinon, dan

    resorsinol melalui reaksi -reaksi pendahuluan dapat dilakukan.

    3. Identifikasi golongan asam karboksilat, diantaranya asam tartat, asetosal, dan

    asam benzoat melalui reaksi -reaksi pendahuluan dapat dilakukan.

  • 8/10/2019 Contoh LAPAK ANFISKO

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Clayden. 2001. Organic Chemistry . McGraw -Hill. Sydney

    Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Erlangga. Jakarta

    Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2 . Erlangga. Jakarta

    Petrucci, R. 1992. Kimia Dasar . Erlangga. Jakarta

    Svehla. 1985. Analisis Kualitatif Anorganik Makro dan SemiMikro . Kalman

    Media Pustaka. Jakarta.