contoh kp absensi

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Batasan Masalah 1.3. Rumusan Masalah 1.4. Tujuan Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian 1.6. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.2 Konsep Dasar Informasi 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4 Rekayasa Perangkat Lunak 2.5 UML (Unified Modelling Language) 2.6 Konsep Database Management System 2.7 Sekilas Tentang Delphi 2.8 Konsep Pemrograman Berorientasi Objek 2.9 Bagan Alir 2.10 Entity Relationship Diagram (ERD) 2.11 Barcode 2.12 Penelitian Dengan Menggunakan Metode Barcode 2.13 SQL 2.14 Rational Rose

Upload: rizal-muhh

Post on 16-Apr-2017

152 views

Category:

Internet


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh kp absensi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Batasan Masalah

1.3. Rumusan Masalah

1.4. Tujuan Penelitian

1.5. Manfaat Penelitian

1.6. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak

2.5 UML (Unified Modelling Language)

2.6 Konsep Database Management System

2.7 Sekilas Tentang Delphi

2.8 Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

2.9 Bagan Alir

2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

2.11 Barcode

2.12 Penelitian Dengan Menggunakan Metode Barcode

2.13 SQL

2.14 Rational Rose

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Page 2: Contoh kp absensi

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.2 Metode Pengembangan Sistem

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki

berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha

meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat

dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa

Kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi

dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh

suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau

terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh (Jogiyanto, 1999:96).

Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah

semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk

menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin

mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasi

dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer. Hal ini

didukung oleh pernyataan yang diutarakan bahwa komputer digunakan untuk

mengelola sumber daya yang luas dari perusahaan-perusahaan yang memandang

seluruh dunia sebagai pasar mereka dimana pada eksekutif perusahaan melakukan

investasi pada teknologi informasi dengan tujuan mencapai skala ekonimis dan

Page 3: Contoh kp absensi

dapat mengembangkan produk yang dapat dijual di seluruh dunia (Mcleod,

1998:92).

Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang

dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal ini

bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan

merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem absensi berdasarkan

sistem absensi manual yang sudah ada pada PT. Kemenangan Jaya yang masih

kurang efektif dan efisien, dan membuat sistem basis data yang akan digunakan

dalam aplikasi absensi yang terkomputerisasi, user Interface untuk mengelola

basis data tersebut, dan aplikasi absensi yang terkomputerisasi dengan baik antara

sistem basis data, user interface, dan user itu sendiri dengan penambahan metode

barcode untuk memberikan solusi optimal yang telah terkomputerisasi, kecepatan

dan ketepatan pengolahan data, dan mengurangi tingkat kesalahan pada waktu

proses pengabsenan berlangsung (http://www.wikipedia.com/barcode). Oleh

sebab itu dengan berdasarkan alasan ini penulis mencoba mengambil tema dalam

penulisan skripsi ini dengan judul : “Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi

Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya”.

1.2 Rumusan Masalah

PT. Kemenangan Jaya yang bergerak dibidang retail berkeinginan untuk

memiliki suatu sistem informasi absensi karyawan yang dapat menggantikan

Page 4: Contoh kp absensi

sistem absensi yang telah ada namun masih berjalan secara manual. Keinginan ini

timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah data informasi

absensi sehingga mengakibatkan semakin banyaknya hardcopy arsip dan

menyulitkan ketika pihak manajemen personalia perusahaan bermaksud untuk

merekap dan melakukan pendataan ulang data dan daftar hadir karyawan yang

telah berlangsung selama 1 tahun lamanya.

Proses pengabsensian yang telah ada di PT. Kemenangan Jaya dapat

dikatakan masih kurang efisien dan efektif karena semua masih dilakukan secara

manual, mulai dari pendataan dan penghitungan jam hadir, jam keluar, lama

waktu kerja, sampai dengan keterangan tidak masuk karyawan. Sedangkan di

departemen personalia, pengaksesan ini belum memiliki sesuatu sistem informasi

pegawai yang baik. Semua hal tersebut sering mengakibatkan hasil yang kurang

teliti dan memakan waktu yang lama. Masalah yang utama yang timbul

dikarenakan adanya faktor kelelahan mental akibat hanya ada seorang staff yang

bertanggung jawab dalam perhitungan jam kerja.

Penggunaan metode barcode pada aplikasi sistem absensi karyawan ini

juga akan membuat sistem absensi ini menjadi lebih efektif dan efisien karena

setiap pegawai hanya akan menempelkan kartu ID karyawan pada perangkat

barcode scanner yang telah tersedia dimana penghitungan jam hadir dan jam

keluar karyawan akan masuk pada database, kemudian hasil inputan nomor induk

karyawan atau barcode akan menjadi acuan jam kedatangan karyawan tersebut.

Dalam pembuatan skripsi ini, penulis akan memberikan suatu solusi

tentang :

1. Bagaimana sistem absensi ini dapat membantu proses pencatatan data

Page 5: Contoh kp absensi

dan daftar hadir karyawan.

2. Bagaimana memberikan report harian, bulanan, dan tahunan data dan

daftar hadir karyawan.

1.3 Batasan Masalah

Aplikasi sistem absensi dengan metode barcode pada Perusahaan

Kemenangan Jaya akan memberikan suatu report pencatatan atau log secara

harian, bulanan, dan tahunan tentang data dan daftar hadir karyawan, waktu

kedatangan, waktu pulang. Aplikasi absensi ini hanya akan mencatat hal-hal yang

berkaitan dengan data dan daftar kehadiran karyawan, dan tidak melakukan

pengaturan terhadap penentuan waktu kedatangan dan kepulangan karyawan.

Aplikasi ini tidak akan melakukan penghitungan penggajian karyawan

berdasarkan lamanya waktu kerja karyawan dan aplikasi ini juga tidak terhubung

dengan database perusahaan, karena aplikasi ini merupakan suatu aplikasi

tambahan yang berdiri sendiri sehingga tidak akan mengganggu dan mengacaukan

database pusat yang terhubung dengan data keseluruhan dan keterangan aktifitas

perusahaan.

Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi

yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian

yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.

1.4 Tujuan Pembuatan

Tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan pembuatan aplikasi

Page 6: Contoh kp absensi

absensi dengan sistem barcode dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah

untuk :

1. Menyusun suatu sistem informasi yang berbasis komputer secara

sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap dengan demikian sistem

informasi yang dibuat benar-benar berguna dan mengefisienkan

pekerjaan dalam perusahaan.

2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikan hasil report,

dan mengimplementasikan Aplikasi absensi yang telah dibuat dan

akan digunakan di Perusahaan Kemenangan Jaya sebagai penunjang

proses pendataan kehadiran karyawan yang ada dan dilakukan pada

perusahaan tersebut.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat yang akan didapat dari penulisan skripsi dalam pembuatan dan

pengaplikasian sistem absensi dengan barcode ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu Perusahaan Kemenangan Jaya untuk mengubah sistem

absensi yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem

absensi yang terkomputerisasi.

2. Membantu Perusahaan Kemenangan Jaya dalam meningkatkan

kinerja dan etos kerja serta kedisiplinan kerja kepada para

karyawannya.

3. Membantu pendataan dan daftar hadir karyawan perusahaan dengan

memberikan suatu solusi optimal yang telah terkomputerisasi dan

berbasis data dengan penggunaan metode barcode.

Page 7: Contoh kp absensi

4. Sistem aplikasi absensi ini akan mampu untuk melakukan beberapa

fasilitas dan fungsi seperti : Mempunyai password yang berguna

untuk melindungi pemakaian sistem oleh orang yang tidak

berwenang, sistem mempunyai fasilitas pengendali error yaitu berupa

pesan kesalahan atau proses yang akan muncul dalam

sistem.pengabsensian, mampu menyimpan data-data mengenai data

pribadi dan data absensi karyawan, dan sistem dapat melakukan

pencarian data

5. Memberikan suatu report secara berkala tentang data dan daftar

kehadiran karyawan sebagai bahan acuan peningkatan etos dan

kedisiplinan karyawan dalam perusahaan

6. Memberikan input perbaikan guna meningkatkan sistem yang sudah

ada agar lebih optimal.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam perancangan dan pengembangan sistem

aplikasi absensi karyawan ini adalah dengan menggunakan beberapa metode,

antara lain :

1. Metode Interview

Koentjaraningrat (1985:167) mengartikan interview sebagai sebuah

tindakan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula yang akan

digunakan dalam tahap analisa.

2. Metode Pengembangan Sistem

Page 8: Contoh kp absensi

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan

skripsi ini adalah dengan menggunakan model pengembangan sistem

spiral.

Model Spiral yang diusulkan oleh Boehm (1988), menggambarkan

sebuah tahapan proses pengembangan perangkat lunak, yang terdiri

dari enam wilayah tugas (Pressman, 1997:47), yaitu antara lain :

A. Komunikasi Pelanggan

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi

yang efektif di antara pengembang dan pelanggan.

B. Perencanaan

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber daya,

ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.

C. Analisis Resiko

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko, baik

manajemen maupun teknis.

D. Perekayasaan

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih

representasi dari aplikasi tersebut. Penulis menggunakan notasi UML

sebagai case tool dalam perekayasaan sistem.

E. Konstruksi dan Peluncuran

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji,

memasang, dan memberikan pelayanan kepada pemakai. Jika seluruh

obyek yang dibutuhkan telah selesai didesain maka tahap selanjutnya

adalah mengkonstruksikan obyek-obyek yang telah selesai didesain

ke dalam kode bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang

Page 9: Contoh kp absensi

penulis gunakan ialah Borland Delphi 5 sebagai pembuatan aplikasi

sistemnya dan menggunakan aplikasi perancangan database MS SQL

Server 2000.

F. Evaluasi Pelanggan

Langkah ini melakukan pengujian fungsionalitas dan efisiensi

sistem pada saat sistem tersebut telah selesai dibuat dan

diimplementasikan.

G. Menarik Kesimpulan

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari

pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangkat

lunak yang dibuat selama masa perekayasaan dan diimplementasikan

selama masa pemasangan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penyusunan penulisan skripsi ini dilaksanakan dengan beberapa metode

dan format susunan yang terbagi ke dalam beberapa bab, yang terdiri dari :

1. BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang beberapa hal umum tentang maksud dan tujuan

penulisan skripsi serta pelaksanaan penelitian pada Perusahaan PT.

Kemenangan Jaya sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi absensi

dengan sistem barcode, yang terdiri dari latar belakang

dilaksanakannya penelitian, tujuan dari diadakannya penelitian,

perancangan, dan pembuatan aplikasi sistem absensi dengan metode

barcode dalam menunjang penulisan skripsi, manfaat penulisan,

Page 10: Contoh kp absensi

metode pelaksanaan dan penulisan skripsi, serta sistematika dalam

penyusunan skripsi ini.

2. BAB II : Landasan Teori

Menjelaskan tentang konsep dasar aplikasi absensi, penjelasan singkat

tentang barcode concept, sejarah singkat aplikasi Delphi 5 sebagai

aplikasi pembangun utama, dan konsep database serta penjelasan

singkat tentang microsoft access sebagai aplikasi database yang akan

digunakan dalam pembuatan aplikasi absensi ini.

3. BAB III : Metodologi Penelitian

Menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam menyelesaikan

kasus pendataan dan pengaplikasian sistem absensi pada perusahaan

tersebut, perancangan yang berisi semua metode yang berhubungan

dengan topik yang dibahas dan akan digunakan dalam pembuatan

aplikasi sistem absensi ini, serta penganalisaan masalah yang ada

dalam perusahaan sehingga dapat diberikan suatu solusi optimal

terhadap permasalahan yang ada.

4. BAB IV : Pembahasan

Menjelaskan tentang pembahasan sistem yang yang berisikan konsep,

alur, dan pola pikir program dalam bentuk flowchart, bagaimana

sistem absensi ini nantinya akan berjalan, dan tahap-tahap yang

diperlukan dalam menjalankan sistem absensi ini dengan disertai

dengan metode atau teknik yang digunakan dalam melaksanakan

Page 11: Contoh kp absensi

penelitian serta menyelesaikan masalah yang dimulai dari perancangan

data sampai kepada terselesaikannya masalah.

5. BAB V : Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan hasil akhir dari

pemecahan masalah setelah dibuat aplikasi absensi dengan barcode ini

serta saran yang dianggap penting atau dijalankan pada masa yang

akan datang untuk kesempurnaan hasil penelitian atau pemecahan

masalah, sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi serta antisipasi

terhadap timbulnya masalah lain setelah pengaplikasian sistem absensi

ini dapat berjalan dengan baik pada perusahaan tempat penelitian

untuk penulisan skripsi ini dilakukan.

6. Daftar Pustaka

Berisi daftar pustaka atau referensi-referensi baik berupa media cetak

maupun media elektronik yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian

tugas akhir.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris

Page 12: Contoh kp absensi

yaitu sistem yang berarti susunan, cara, jaringan (Echols dan Shadily,

2000:575). Menurut Hartono (1999:683), sistem adalah suatu kesatuan

yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian sistem dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti

Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk

suatu totalitas.

2.1.2 Elemen Sistem

Elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem,

batasan sistem, kontrol, input, proses, output, dan umpan balik.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak, sedangkan sistem fisik adalah sistem

yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi

dan ada karena merupakan hasil rancangan dari manusia.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

Page 13: Contoh kp absensi

dapat diprediksi, dimana interaksi antar bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem dimana kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis

sistem ini ada, namun pada kenyataannya tidak ada sistem yang

benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkuna luarnya

(Kristanto, 2003: 4-6).

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Kristanto (2003:6), Informasi merupakan kumpulan data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

Sedangkan menurut Mcleod (1998:15), Informasi adalah data yang

telah diproses, atau data yang memiliki arti.

2.2.2 Siklus Informasi

Siklus informasi dimulai dari data mentah yang diolah melalui

suatu model menjadi informasi (output), kemudian informasi diterima oleh

Page 14: Contoh kp absensi

penerima, sebagai dasar untuk membuat keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti akan membuat data kembali. Kemudian data tersebut

akan ditangkap sebagai input dan selanjutnya membentuk siklus.

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal berikut :

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari

sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan

banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak

informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal

bagi suatu organisasi.

3. Relevan

Relevan dalam hal ini adalah dimana informasi tersebut

memiliki manfaat dan keterkaitan dalam pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk tiap satu individu dengan individu lainnya

memiliki perbedaan (Kristanto, 2003:6).

Page 15: Contoh kp absensi

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,

prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur

komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi

sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan yang baik (Hartono, 1999:697)

Sedangkan menurut Kristanto (2003:11), sistem informasi

didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan

akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan

atau untuk mengendalikan organisasi.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan

beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi,

yaitu antara lain :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

Input dalam hal ini termasuk metode dan media untuk menangkap

Page 16: Contoh kp absensi

data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan pada basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pamakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat

keras komputer, dan dipergunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat

dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung

Page 17: Contoh kp absensi

dengan cepat diatasi (Kristanto, 2003 : 12-13).

2.4 Rekayasa Perangkat LunakPressman (1997:10) mengemukakan bahwa perangkat lunak adalah :

1. Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi

dan unjuk kerja seperti yang diinginkan.

2. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi

secara proporsional

3. Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program

Sedangkan menurut Sommerville (2000:6) perangkat lunak adalah

program komputer dan dokumentasi yang berhubungan, dimana produk perangkat

lunak tersebut dapat dikembangkan untuk pelanggan tertentu atau pasar umum.

Rekayasa perangkat lunak menurut Sommerville (2000:7) adalah Disiplin

ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap

awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

2.5 UML (Unified Modelling Language)

Proses analisis untuk mengidentifikasi objek dan kelas objek dianggap sebagai salah satu area yang paling sulit mengenai pengembangan berorientasi objek. Identifikasi objek pada dasarnya sama

dengan analisis dan perancangan. Berbagai metode analisis berorientasi

objek diusulkan pada tahun 1990-an. Metode-metode ini mempunyai

banyak kesamaan dan tiga dari pengembang utamanya (Grady Booch, Jim

Rumbaugh dan Ivan Jacobson) memutuskan untuk mengintegrasikan

pendekatan mereka untuk menghasilkan metode yang terunifikasi yang

dinamakan UML (Nugroho, 2004:20).

Page 18: Contoh kp absensi

Pendekatan UML memiliki nilai yang sangat baik dalam

penyelidikan dan penelitian. Perangkat UML distandarkan sebagai

peralatan untuk dokumen analisa dan perancangan dari sistem perangkat

lunak. Peralatan UML termasuk diagram yang memberikan seseorang

untuk menampilkan konstruksi dari sebuah sistem object oriented.

Unified Modelling Language (UML) menurut Hermawan (2004:7)

adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain sistem

berorientasi obyek.

Dalam penjelasan lain dikatakan bahwa UML merupakan bahasa

pemodelan yang paling sukses dari tiga Object Oriented yang telah ada

yaitu Booch, OMT dan OOSE. Dan UML adalah kesatuan dari ketiga

pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan untuk mengatasi

pemodelan yang tidak dapat ditangani oleh ketiga metode pemodelan

tersebut (Nugroho, 2004:20).

Object Management Group, Inc. (OMG) adalah sebuah organisasi

perkumpulan taraf internasional yang terbentuk tahun 1989 memiliki

anggota lebih dari 800 anggota yang terdiri dari perusahan sistem

informasi, software development dan para user. Organisasi inilah yang

mempromosikan teori-teori dan praktek-praktek object oriented

technology dalam rekayasa software.

OMG inilah yang mengeluarkan UML setelah terbentuknya Object

Oriented Architecture (OOA) yang menjadi penentuan infrastruktur

konseptual perkembangan Object Oriented Technology, dimana dengan

adanya UML ini dapat mengurangi kekacauan dalam bahasa pemodelan

pengembangan sistem software dan juga diharapkan dapat membantu

Page 19: Contoh kp absensi

menjawab permasalahan penotasian dan mekanisme tukar-menukar model

yang terjadi selama ini.

2.6 Konsep Database Management System

Menurut Kristanto (1999:25) Suatu DBMS (Database Management

System) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk

mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari Database dan Set Program

pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data.

Sedangkan database sendiri merupakan kumpulan file-file yang saling

berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada.

Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dala satu lingkup

perusahaan/instansi. (Kristanto, 1999:9).

Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama

bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari

field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut

dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk

menyebut isi dari field maka digunakan atribut atau merupakan judul dari satu

kelompok entity tertentu, misalnya atribut Alamat menunjukkan entity alamat dari

siswa. Entiti adalah suatu objek yang nyata yang akan direkam.

Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat agar

memudahkan dan mengefisienkan pemasukkan atau perekaman informasi dan

pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam database.

Page 20: Contoh kp absensi

2.7 Sekilas Tentang Delphi

Menurut Pranata (2000:xvii), ide munculnya Delphi sebenarnya

berasal dari bahasa pemrograman yang cukup terkenal, yaitu pascal.

Bahasa pascal sendiri telah diciptakan pada tahun 1971 oleh ilmuwan dari

Swiss. Yaitu Niklaus Wirth. Nama Pascal diambil dari ahli matematika

dan filsafat dari prancis yaitu Blaise Pascal (1623-1662).

Sejak saat itu muncul beberapa versi Pascal di antaranya Turbo

Pascal yang dirilis Borland Internasional Incorporation pada tahun 1983.

Turbo Pascal yang muncul pertama kali hanya dapat dijalankan di sistem

operasi DOS, namun dalam perkembangan selanjutnya, Borland

International juga merilis Turbo Pascal yang berjalan di Windows 3.x,

yaitu Turbo Pascal For Windows.

Pada tahun 1992, Borland International menggabungkan Turbo

Pascal For DOS dengan Turbo Pascal For Windows menjadi satu paket

bahasa pemrograman yang dikenal dengan nama Borland Pascal versi 7.

Karena pemrograman Windows dengan Borland Pascal masih

dirasa cukup sulit, sejak tahun 1993 Borland Internasional

mengembangkan bahasa Pascal yang bersifat visual, hasil dari

pengembangan ini adalah dirilisnya Delphi 1 pada tahun 1995.

Perkembangan Delphi tidak berhenti sampai di situ. Satu tahun berikut

nya, Pada tahun 1996, Borland Internasional merilis Delphi 2 yang sudah

bersifat 32 bit, dengan kata lain Delphi 2 hanya bisa dijalankan pada

Windows 95 dan Windows NT. Pada tahun 1997,1998, dan 1999, Borland

Internasional yang berganti nama menjadi Inprise Corporation berturut–

turut kembali merilis Delphii 3, 4 dan 5 dan yang sekarang berkembang

Page 21: Contoh kp absensi

adalah Delphi 7.0.

2.8 Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

Menurut Hermawan (2004:5), Object Oriented Programming adalah

konsep yang membagi program menjadi objek-objek yang saling berinteraksi satu

sama lain. Dalam pemrograman berorientasi objek, komponen yang didesain

dalam proses desain kemudian diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman berorientasi objek.

Syarat sebuah bahasa pemrograman bisa digolongkan berorientasi objek

adalah bila bahasa pemrograman tersebut memiliki fitur untuk

mengimplementasikan 4 konsep sebuah objek yang terorientasi, yaitu : abstraksi,

enkapsulasi, polymorphisme, dan inheritance (Hermawan, 2004:6).

OOP, tidak seperti pendahulunya (pemrograman terstruktur), mencoba

melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah

entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Hal ini

memiliki perbedaan yang mendasar dalam pemrograman terstruktur, dimana

struktur data dan fungsi didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan erat.

Jadi, ide dasar pada OOP adalah mengkombinasikan data dan fungsi sehingga

menjadi satu kesatuan unit yang disebut dengan object.

Keuntungan dari penggunaan OOP yaitu :

1. Alami (Natural)

2. Dapat Diandalkan (Reliable)

3. Dapat Digunakan Kembali (Reusable)

4. Mudah Untuk di-Maintain (Maintainable)

Page 22: Contoh kp absensi

5. Dapat Diperluas (Extendable)

6. Efisiensi Waktu

2.9 Bagan Alir

2.9.1 Flow Chart

Flow Chart (Bagan Alir Sistem) adalah bagan yang menunjukkan

aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir

digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

(Hartono, 2001:795)

2.9.2 Flow Map

FM (Flow Map) Adalah merupakan bagan alir yang menunjukkan

arus data dari laporan dan form termasuk tembusan-tembusannya pada

sistem. Flow map ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan

yang digunakan di dalam bagan alir sistem (Hartono, 2001:800).

Berikut di jelaskan pada keterangan bawah ini yang merupakan

pedoman untuk menggambarkan suatu bagan alir, diantaranya:

1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas kebawah dan mulai

dari bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas,

yaitu ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan

dimana akan berakhirnya.

3. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya

digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

Page 23: Contoh kp absensi

4. Masing-masing kegiatan pada bagan alir harus berada pada

urutan yang semestinya.

5. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain

harus ditunjukan dengan jelas menggunakan simbol

penghubung.

2.11 BarcodeBarcode secara harfiah berarti kode berbentuk garis. Barcode yang dikenal

orang umumnya tercetak pada kemasan produk suatu barang. Atau kita sering

melihatnya ketika petugas kasir minimarket menscan kode-kode berbentuk garis

saat kita selesai berbelanja. Kita hanya mengenalnya secara sekilas tapi tidak

begitu tahu maksud kegunaannya.

Di bidang perpustakaan, sistem barcode juga digunakan. Masing-masing

buku koleksi perpustakaan ditempel label barcode. Ketika pengguna ingin

meminjam buku, pustakawan tinggal melakukan scanning ke permukaan label,

dan secara otomatis data buku tersebut masuk ke dalam database peminjaman.

Namun di Indonesia belum banyak perpustakaan yang menggunakan barcode

dalam sistem pelayanan pemakainya. Kini dengan semakin berkembangnya

perpustakaan dan ketersediaan perangkat scanner barcode yang semakin mudah

ditemui di pasaran ada baiknya melihat teknologi ini sebagai alat bantu guna

meningkatkan kinerja perpustakaan.

Perpustakaan CIFOR sendiri telah mengimplementasikan sistem

pelayanan perpustakaan menggunakan barcode pada perangkat lunak Inmagic

sejak tahun 1980. Dengan menggunakan standar True Type Font code 39 sebagai

kode barcode, diharapkan akan mengurangi kesalahan data entry sirkulasi dan

Page 24: Contoh kp absensi

meningkatkan kecepatan pelayanan.

2.13 SQL

Sejarah SQL (Structured Query Languange) dimulai dari artikel seorang

peneliti dari IBM bernama EF Codd yang membahas tentang ide pembuatan basis

data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan

pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut.

Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query

Language).

Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan

basis data relasional beserta SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalah hukum

mengenai penamaan SEQUEL, IBM mengubahnya menjadi SQL. Implementasi

basis data relasional dikenal dengan System/R. 2

Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang

membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama

perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikut

populer, sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis

data.

Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan

dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan

SQL86. Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian

diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun

1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi

kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.

Page 25: Contoh kp absensi

Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung

SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki bahasa penyampaian

masing-masing yang berbeda.

2.14 Rational Rose

Menurut Suhendar dan Gunadi (2004:7) Rational Rose adalah software

yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan visual untuk membangun suatu

solusi dalam rekayasa software dan pemodelan bisnis.

Rational Rose dikeluarkan oleh Rational yang menurut Hermawan

(2004:v) sejak Februari 2003 menjadi anak perusahaan IBM, yaitu sebuah

perusahaan software yang sudah menjadi alat bantu yang digunakan oleh industri

pengembang perangkat lunak aplikasi berorientasi obyek di seluruh dunia untuk

melakukan analisis dan desain visual.

Menurut Suhendar dan Gunadi (2002:38) Rational rose memiliki

berbagai keunggulan diantaranya:

4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa pemodelan standar yang di

gunakan UML

5. Rational Rose mendukung round-trip enginerring, sehingga kita dapat

men-generate kode (Java, C++, Borland Delphi, Visual Basic, dan lain

sebagainya) dan melakukan reverse engineering untuk menampilkan

arsitektur software.

6. Model dan kode senantiasa sinkron selama dalam development cycle

7. Membangun software dengan Rational Rose memudahkan dalam

memperbaiki software tersebut karena apabila suatu saat ditemukan

Page 26: Contoh kp absensi

requirement baru, anda dapat kembali menggambarkan lagi dalam

UML.

8. Mendukung rekayasa software untuk sistem client/server, sehingga

Rational Rose merupakan software pemodelan visual yang tangguh

dalam lingkungan client/server, e-bussiness, dan lingkungan

perusahaan terdistribusi.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode

yang dapat mendukung penulis, baik dalam pengumpulan data maupun informasi

yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan

skripsi ini adalah dengan menggunakan :

1. Metode Interview

Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai seseorang yang ahli

dalam bidangnya atau melakukan diskusi dengan seseorang yang mengerti

terhadap materi bahasan agar mendapatkan bahan masukan dan data

pendukung dalam penyusunan skripsi ini.

Page 27: Contoh kp absensi

Penggunaan metode interview ini digunakan karena memiliki

beberapa kekuatan dalam pencarian datanya, seperti : mudah

pengaplikasian dan penerapannya, murah, dan dapat mengetahui

kebutuhan konsumen secara langsung

Pada metode wawancara ini penulis melakukan wawancara kepada

Bapak Ali selaku Manager Operasional dan kepada beberapa karyawan

yang berada di PT. Kemenangan Jaya untuk memperoleh data-data yang

diperlukan dalam perancangan dan pembuatan sistem. Adapun laporan

hasil wawancara tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.

Selain itu penulis juga mengadakan peninjauan, pengamatan, dan

penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan

data yang dibutuhkan.

Pengamatan dilakukan pada :

Tempat : PT. Kemenangan Jaya

Jl. Percetakan Negara Raya D 750-752 Rawasari – Jakarta

Pusat 10570

Waktu : 28 Januari – 31 Maret 2007

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang penulis lakukan,

penulis mengumpulkan informasi mengenai:

A. Sejarah Singkat PT. Kemenangan Jaya

Memuat tentang sejarah singkat berdirinya PT. Kemenangan

Jaya dan struktur organisasi PT. Kemenangan Jaya.

B. Sistem Yang Berjalan di PT. Kemenangan Jaya

Page 28: Contoh kp absensi

Hal ini memuat tentang sistem dan prosedur yang berjalan pada

saat ini dan permasalahan-permasalahan yang ada pada PT.

Kemenangan Jaya yang berhubungan dangan sistem Absensi

Pegawai

3.2 Metode Pengembangan SistemMetode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembahasan skripsi

ini adalah dengan menggunakan Model Spiral.

Model spiral yang pada awalnya diusulkan oleh Boehm (1988),

merupakan suatu model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai

sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model

sekuensial linear. Model ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan

perangkat lunak secara cepat.

Setiap untai pada spiral merepresentasikan proses perangkat lunak, dengan

demikian untai yang paling dalam mungkin berkenaan dengan kelayakan sistem,

untai berikutnya dengan definisi peersyaratan sistem, dan untai berikutnya lagi dengan perancangan sistem, demikian seterusnya.