contoh kliping hewan yang hampir punah ((rayhannento.blogspot.com))

16
1. Orang utan Habitat : sumatra dan kalimantan Ciri-ciri : -Tinggi : Orang utan jantan tingginya kira kira 120 - 150 cm, kalau yang betina kira-kira 90 - 120 cm -Berat : Berat jantan kira-kira : 70 - 110 kg dan yang betina kira-kira : 40 - 60 kg -Lengan : lengan 60 - 90 cm, atau dua per tiga dari tinggi badan Panjang. Warna Tubuh : Warna rambut coklat kemerahan. Orangutan Sumatra jantan mempunyai warna janggut agak merah kekuningan hingga jingga. -Tampilan Fisik : Wajah : sekitar mata tidak berbulu dan mempunyai telinga yang kecil; Orangutan Sumatra bentuk wajah oval memanjang dan menyempit, seperti berlian; orangutan jantan mempunyai kantung suara yang menggelantung waktu kempis; orangutan jantan mempunyai daging pipi "cheek pad" yang akan berkembang mulai dari umur 15 - 20 tahun Tubuh : jantan dewasa ukuran tubuhnya dua kali lebih besar dari pada betina; tubuh orangutan tinggi dengan bulu/rambut yang kusut Lengan : tangan dan kaki kecil memanjang sesuai untuk memegang cabang-cabang pepohonan; jempol tangan dan kaki pendek.

Upload: umar-jokam

Post on 02-Jan-2016

3.273 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

asdadadsds

TRANSCRIPT

1. Orang utan

Habitat : sumatra dan kalimantan

Ciri-ciri : -Tinggi : Orang utan jantan tingginya kira kira 120 - 150 cm, kalau yang betina kira-kira 90 - 120 cm-Berat : Berat jantan kira-kira : 70 - 110 kg dan yang betina kira-kira : 40 - 60 kg-Lengan : lengan 60 - 90 cm, atau dua per tiga dari tinggi badan Panjang.Warna Tubuh : Warna rambut coklat kemerahan. Orangutan Sumatra jantan mempunyai warna janggut agak merah kekuningan hingga jingga.-Tampilan Fisik :

Wajah : sekitar mata tidak berbulu dan mempunyai telinga yang kecil; Orangutan Sumatra bentuk wajah oval memanjang dan menyempit, seperti berlian; orangutan jantan mempunyai kantung suara yang menggelantung waktu kempis; orangutan jantan mempunyai daging pipi "cheek pad" yang akan berkembang mulai dari umur 15 - 20 tahunTubuh : jantan dewasa ukuran tubuhnya dua kali lebih besar dari pada betina; tubuh orangutan tinggi dengan bulu/rambut yang kusutLengan : tangan dan kaki kecil memanjang sesuai untuk memegang cabang-cabang pepohonan; jempol tangan dan kaki pendek.

2. Harimau sumatera

Habitat : Pulau SumatraCiri-ciri : Harimau Sumatra adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatra mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala dempet. Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut atau sekitar 250cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198cm dan berat 200 pound atau sekitar 91kg. Belang Harimau Sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit Harimau Sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.

3. Komodo

Habitat : pulau komodo dan pulau flores.Ciri-ciri : 1. Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan

sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti.2. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka.3. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.4. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.

4. Jalak bali

Habitat : hutan bagian barat Pulau Bali.Ciri-ciri : Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa. | bulu jalak bali berwarna putih bersih, kecuali bagian sayap dan ekornya berwarna hitam & sekitar matanya berwarna biru. Jalak bali memiliki jambul panjang di kepalanya. Panjang tubuhnya tidak lebih dari 25 cm. Memiliki kicauan yang indah sehingga banyak orang yang berminat untuk menangkapnya.

5. Burung Cendrawasih

Habitat : PapuaCiri-ciri : Ukuran burung Cenderawasih beraneka ragam. Mulai dari yang berukuran 15 cm dengan berat 50 gram seperti pada jenis Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius), hingga yang berukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam (Epimachus albertisi) atau yang beratnya mencapai 430 gram seperti pada Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung (Manucodia comrii).

6. TARSIUS

Habitat : sulawesiCiri-ciri : memiliki tinggi badan 10 cm dengan berat 100 gram.dapat memutar kepala hingga 360°. dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar yang digunakan untuk grooming. Yang paling istimewa dari Tarsius adalah matanya yang besar. Ukuran matanya lebih besar jika dibandingkan besar otaknya sendiri. Mata ini dapat digunakan untuk melihat dengan tajam dalam kegelapan tetapi sebaliknya, hewan ini hampir tidak bisa melihat pada siang hari.Telinga mereka juga dapat digerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa.

Halaman Depan » Sains » 10 Tumbuhan Langka dan Penjelasannya

10 Tumbuhan Langka dan PenjelasannyaDitulis oleh Surono pada May 10, 2012 - Rating: 4.1

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus selalu melestarikan lingkungan alam Indonesia ini

karena makin hari makin banyak hewan maupun tumbuhan yang semakin langka. Nah, kali ini saya akan

memberikan daftar 10 tumbuhan langka dan penjelasannya.

Di mata internasional, Indonesia sangat terkenal karena keragaman spesies tumbuhan. Bahkan

Indonesia diklaim sebagai negara dengan keragaman jumlah spesies tumbuhan nomor dua di dunia.

Negara kita Indonesia ini bisa diibaratkan sebagai sebuah toko dengan berbagai barang berharga di

dalamnya. Namun di balik semua ini sepertinya menyimpan kekhawatiran bahwa di antara keragaman

jenis tumbuhan yang kita miliki, beberapa di antaranya sudah termasuk dalam kriteria tanaman langka

atau tumbuhan langka yang terancam punah.

Sangat disayangkan bahwa masih banyak orang Indonesia yang tidak menyadari bahwa karena

kurangnya perhatian dari semua orang, tanaman langka di Indonesia perlahan-lahan punah. Lihatlah

kasus penebangan sembarangan, penebangan liar, membeli dan menjual tanaman langka, kebakaran

hutan dan lainnya. Sadarkah kita bahwa perilaku semacam ini dapat menyebabkan tumbuhan langka di

indonesia akan “menghilang”?

10 Tumbuhan Langka dan PenjelasannyaSebagai salah satu upaya untuk melestarikan tumbuhan langka yang ada di Indonesia, kali ini saya akan

memperkenalkan 10 tumbuhan langka dan penjelasannya kepada anda semua agar kalian bisa tahu dan

ikut melestarikannya.

1. Bantal sulam (palaquium walsurifolium)

Bantal sulam (palaquium walsurifolium)

Pohon atau semak, biasanya memproduksi lateks. Daun teratur spiral atau alternatif dan distichous,

jarang ± berlawanan, kadang-kadang ramai di puncak cabang; stipula gugur dini atau tidak ada; daun

tipis atau kasar. Bunga bisa berkelamin tunggal maupun ganda, biasanya dalam kelompok, jarang soliter;

Corolla lobus sebanyak sampai 2X sebanyak sepal. Benang sari disisipkan pada corolla dasar atau di

tenggorokan tabung mahkota. Berbuah berry atau buah berbiji. Benih mantel coklat (kuning pucat

Pouteria annamensis), keras, mengkilap, kaya tanin; endosperm biasanya berminyak; benih parut lateral

dan linear sampai lanset atau basal dan bulat.

2. Bayur (pterosperium Javanicum Jungh)

Bayur (pterosperium Javanicum Jungh)

Diameter batang mencapai 54 cm dengan tinggi pohon sampai 59 m. Tumbuh pada ketinggian 600 m di

atas permukaan laut di daerah pegunungan, kadang ditemukan juga di daerah berbatu gamping.

Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan rumah ataupun furniture. Tersebar di Kalimantan Timur,

Sabah, Serawak dan India.

3. Bulian (Eusderoxylon Zwageri)

Bulian (Eusderoxylon Zwageri)

Diameter batang mencapai 95 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 36 m. Tumbuh pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut. Biasanya tumbuh di daerah lereng perbukitan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk konstruksi berat karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Tersebar di Kalimantan, Maluku, Sumatera dan Malaysia.

4. Jelutung (Dyera Sp)

Jelutung (Dyera Sp)

Diameter batang mencapai 159 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 75 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 400 m. Biasanya tumbuh di daerah hutan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk membuat perabot, dan getahnya sebagai bahan permen karet. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia.

5. Akar Karak (ficus uniglandulosa wall)

Akar Karak (ficus uniglandulosa wall)

Diameter batang mencapai 15 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 14 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun sepanjang aliran sungai. Tumbuhan langka ini juga bisa ditemukan di daerah dengan tanah liat, tanah berpasir maupun daerah berbatu kapur. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Sumatera, Filipina, Thailand dan Semenanjung Malaysia.

6. Kantong Semar (Nepenthes Sp)

Kantong Semar (Nepenthes Sp)

Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai 12 kaki atau sekitar 4 m. Perangkap pasif yang dihasilkan di ujung daun memerangkap dan mencerna serangga kecil. Warna hijau terang, sering dengan bintik-bintik terang atau merah gelap atau ungu. Tergantung pada tempatnya tinggal banyak kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan cara beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda.

7. Mangga Kasturi (Mangifera casturi)

Mangga Kasturi (Mangifera casturi)

Mangifera casturi (juga disebut Mangga Kalimantan atau Mangga Kasturi) adalah jenis tanaman dalam keluarga Anacardiaceae. Tumbuhan langka ini endemik atau hanya ada di Indonesia, tetapi sekarang dianggap punah di alam liar.

8. Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang)

Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang)

Shorea singkawang (juga disebut Dark Red Meranti atau Meranti Merah) adalah jenis tumbuhan dalam keluarga Dipterocarpaceae. Tanaman ini ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini terancam oleh hilangnya habitat.

9. Kapur Barus (Dryobalanops camphora)

Kapur Barus (Dryobalanops camphora)

Kapur Barus (Dryobalanops camphora) adalah jenis tanaman dalam keluarga Dipterocarpaceae. Spesies ini adalah salah satu sumber utama dari kapur barus dan menarik pedagang Arab awal ke Kalimantan, pada saat ini senilai lebih dari emas, dan digunakan untuk dupa dan parfum.Tumbuhan langka ini ditemukan di Sumatra, Semenanjung Malaysia dan Kalimantan.Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat yang dijual di bawah nama dagang dari “Kapur”. Hal ini dicatat dari setidaknya dua daerah yang dilindungi (Lambir dan Gunung Mulu National Parks).

10. Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis)

Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis)

Diameter batang mencapai 82 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 42 m. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700 m. Biasanya tumbuh di lereng bukit maupun sepanjang aliran sungai. Tersebar di Kalimantan, Sumatera, Thailand dan Semenanjung Malaysia.