complete last edited
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan suatu unit organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terarah, terpadu, dan merata kepada masyarakat dalam wilayah kerja tertentu dengan peran serta aktif masyarakat. Setelah otonomi daerah, menurut SK MENKES RI NO. 128/MENKES/SK/II/2004, Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas meliputi pelayanan promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Keempat jenis pelayanan tersebut telah dikenal sebagai pelayanan medis paripurna dasar.Tujuan umum dari Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.Tujuan khusus dari Puskesmas adalah meningkatkan upaya kesehatan Puskesmas agar lebih bermutu, merata, dan terjangkau dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Juga untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan agar mampu menolong diri sendiri serta aktif menjalankan seluruh upaya dalam bidang kesehatan, meningkatkan pembinaan dan pengembangan seluruh upaya untuk menurunkan angka kematian bayi, anak balita, ibu melahirkan, serta angka kelahiran sesuai dengan prioritas pengembangan kesehatan. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kualitas petugas maupun kader, serta memantapkan kerja sama lintas sektoral.Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Puskesmas mempunyai beberapa cara antara lain: Merangsang masyarakat, termasuk swasta, untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menunjang dirinya sendiri. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. Memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program Puskesmas.Berdasarkan pemaparan di atas, terbukti bahwa fungsi Puskesmas sangat penting. Oleh karena itu, walaupun dalam kurun waktu yang singkat penulis berusaha untuk memahami cara pengelolaan Puskesmas melalui pengamatan langsung dan menganalisis hasil kegiatan yang pernah dilakukan, sehingga akhirnya penulis dapat memperoleh gambaran mengenai situasi dan permasalahan yang ada di Puskesmas.1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memahami cara kerja Puskesmas dan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas serta pengelolaannya sebagai unit organisasi fungsional yang melaksanakan usaha pokok kesehatan secara menyeluruh, terarah, dan terpadu kepada masyarakat.1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memahami keadaan wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip.
2. Mempelajari struktur organisasi Puskesmas Banyu Urip.
3. Mengetahui manajemen Puskesmas Banyu Urip.
4. Mengetahui program-program Puskesmas Banyu Urip dan pelaksanaannya.
5. Mengetahui prioritas program di Puskesmas Banyu Urip.1.3 Manfaat
1. Dokter Muda dapat menambah pengetahuan tentang organisasi dan manajemen Puskesmas Banyu Urip.
2. Dokter Muda dapat mempelajari sarana dan lingkungan dari Puskesmas Banyu Urip.
3. Dokter Muda dapat mengetahui program-program Puskesmas dan pelaksanaannya di Puskesmas Banyu Urip.
BAB 2
METODE KEGIATAN
2.1Waktu kegiatan
Kegiatan kepaniteraan CPS KBK di Puskesmas Banyu Urip Surabaya dilaksanakan mulai tanggal 8 Mei 2013 sampai 20 Mei 2013.
2.2 Tempat kegiatan
Kegiatan CPS KBK dilaksanakan di Puskesmas Banyu Urip Surabaya.
2.3 Pelaksana kegiatan
Pelindung: Kepala Departemen IKM-KP Fakultas Kedokteran Unair
Pembimbing: Dr. H. Budi Utomo, dr., M.Kes Hj. Tenny Septania, dr.
Ketua
: M. NazmuddinAnggota: Nur Adini Rahmawati
Rizki Amalia
Nurul Widyawati2.4 Mekanisme kegiatan
Kegiatan CPS KBK di Puskesmas Banyu Urip dilaksanakan selama 12 hari mulai tanggal 8 Mei sampai 20 Mei2013, diikuti oleh 4 CPS KBK semester 10 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan bimbingan Kepala Puskesmas Banyu Urip Surabaya beserta dosen pembimbing dari Departemen IKM-KP Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.CPS KBK dibagi dalam enam UPK (KIA-KB, BP, gizi, kesehatan lingkungan, dan P2M, promosi kesehatan) secara bergantian sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selain mengikuti kegiatan di UPK, CPS KBK juga diberi pengarahan mengenai beberapa program, mengadakan beberapa penyuluhan kesehatan,dan homevisit pasien.Topik pengarahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. CPS KBK diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan masing-masing pengelola program dan kegiatan.
Kepaniteraan ini dilakukan dengan metode praktik kerja secara langsung di lapangan yang dititikberatkan pada pengetahuan administrasi Puskesmas.
Secara garis besar kegiatan kepaniteraan IKM-KP di Puskesmas Banyu Urip Surabaya meliputi:1. Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Banyu Urip
2. Wawancara / diskusi dengan kepala / pegawai Puskesmas3. UPK inovatif :
a. Kegiatan poli TB Paru : anamnesa, pemeriksaan fisik, dan home visiteb. Kegiatan poli lansia : melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, dan terapi.
4. UPK pengobatan dasar: Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, terapi dan home visite5. UPK KIA: Anamnesa, pemeriksaan fisik, dan imunisasi6. UPK KB:
Mengikuti kegiatan di Poli KB7. UPK Gizi:Anamnesa, pemeriksaan fisik, KIE, dan home visite8. UPK Promkes:Penyuluhan TB, difteri, KEK pada ibu hamil dan ASI eksklusif. 9. UPK P2M:Imunisasi di Poli KIA dan Sub PIN10. UPK kesehatan lingkungan:Home visite pasien dan indusri
BAB 3KEBIJAKAN DAN KONSEP DASAR PUSKESMAS
3.1 Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal.Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia menuju Indonesia sehat 2010.Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.Sejak diperkenalkan konsep puskesmas pada tahun 1968, Berbagai hasil telah banyak dicapai.Indikator keberhasilan derajat kesehatan masyarakat adalah menurunnya angka kematian ibu, menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya umur harapan hidup (Prajitno, 2008).
3.2 Konsep Dasar Puskesmas
3.2.1 Pengertian
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Konsep dasar puskesmas terdiri dari:
1. Unit pelaksana teknis
2. Pembangunan kesehatan
3. Pertanggungjawaban penyelenggaraan
4. Wilayah kerja(Depkes, 2002).3.2.2 Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat Menuju Terwujudnya Indonesia sehat 2010. Indikator utama kecamatan sehat ada empat:
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan(Depkes, 2002).3.2.3 Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,dan masyarakat beserta lingkungannya(Depkes, 2002).3.2.4 Fungsi puskesmas
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama meliputi:
a. Upaya pelayanan kesehatan perorangan (private goods) adalah rawat jalan ditambah dengan rawat inap di puskesmas tertentu.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods) antara lain adalah pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, kesehatan jiwa masyarakat dan lain-lain (Depkes, 2002).3.3 Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja
3.3.1 Kedudukan puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten /kota sebagai UPTD dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
c. Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
d. Kedudukan puskesmas antar pelayaan kesehatan strata pertama adalah sebagai mitra dengan lembaga dan swasta (dokter praktek swasta,praktek dokter gigi, bidan praktek swasta, poliklinik swasta, balai kesehatan swasta) di wilayah kerja puskesmas sebagai pembina Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) seperti posyandu balita, Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja), dan posyandu lansia(Depkes, 2002).3.3.2. Struktur Organisasi
Penyusunan organisasi puskesmas di suatu kabupaten /kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan penetapannya dilakukan oleh peraturan daerah. Sebagai acuan digunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
a. Kepala puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskemas dalam pengelolaan data dan informasi, perencanaan dan penilaian, keuangan, umum dan kepegawaian.
c. Unit pelaksana teknis fungsional di puskesmas : upaya kesehatan masyarakat termasuk UKBM, Upaya kesehatan perorangan.
d. Jaringan pelayanan puskesmas : unit puskesmas pembantu, unit puskesmas keliling (Depkes, 2002).3.3.3. Tata Kerja Puskesmas
a. Dengan kantor kecamatan , berkoordinasi melalui pertemuan berkala.
b.Dengan dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab kepada dinas kabupaten/kota. Sebaliknya dinas kabupaten/kota bertanggng jawab membina dan memberikan bantuan administratif dan teknis kepada puskesmas.
c. Dengan jaringan Yankes (Pelayanan Kesehatan) strata pertama sebagai mitra pelayanan kesehatan yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta.
d.Dengan jaringan yankes rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan bekerjasama dengan RS kabupaten/kota. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat bekerjasama dengan DKK atau balai laboratorium kesehatan.
e.Dengan lintas sektor, penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus berkoordinasi dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan.
f.Dengan masyarakat, puskesmas memerlukan dukungan masarakat yang diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) (Depkes, 2002).
3.4 Upaya dan Asas penyelenggaraan
3.4.1. Upaya Kesehatan
3.4.1.a. Upaya Kesehatan wajib terdiri dari:
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu anak serta keluarga berencana
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan3.4.1.b Upaya Kesehatan Pengembangan terdiri dari:
1. Upaya kesehatan sekolah
2. Upaya kesehatan olahraga
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Upaya kesehatan kerja
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut
6. Upaya kesehatan jiwa
7. Upaya kesehatan mata
8. Upaya kesehatan lansia
9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional3.4.1.c Pelayanan penunjang terdiri dari 1. Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat.
2. Upaya pencatatan pelaporan (Depkes, 2002).3.4.2 Asas Penyelenggaraan
1. Asas pertanggungjawaban wilayah
2. Asas pemberdayaan masyarakat
3. Asas keterpaduan: keterpaduan lintas program dan keterpaduan lintas sektor
4.Asas rujukan: rujukan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat (Depkes, 2002).3.4.3 Manajemen dan organisasi puskesmas
3.4.3.1 Manajemen puskesmas terdiri dari :
a. P1 Perencanaan :
1. Membuat usulan kegiatan berupa Gantt Chart (RUK).
2. Mengajukan usulan kegiatan.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau yang disebut Plan Of Action (POA) dalam bentuk gantt chart.
b.P2 Pelaksanaan dan Pengendalian
1. Pengorganisasian : menyusun tim perencanaan puskesmas
2. Penyelenggaraan
3. Pemantauan melalui mini lokakarya bulanan
c.P3 Pengawasan dan pertanggungjawaban (Monitoring dan Evaluasi/MONEV) diaplikasikan melalui P2KPus(Depkes, 2002).3.5 Dasar Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 128/MENKES/SK/II/2004
2. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas 2006
3. Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas 2006BAB 4ANALISIS SITUASI
4.1 Identitas Puskesmas
1. Nama Puskesmas:Banyu Urip
2. Nomor kode Puskesmas:13.30.07.00.01.32
3. Alamat:Jalan Banyu Urip Kidul 6 / 8 Surabaya
Kecamatan Sawahan Kode pos 60254
4. No.telepon/Fax/Email:(031)5685424 / (031)5615292
/[email protected]. Tahun berdiri : 1978
6. Tipe Puskesmas:Rawat Inap Bersalin
7. Visi :
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat8. Misi :
a. Mengutamakan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalisme SDM yang berkesinambungan.
c. Memanfaatkan sarana yang ada sesuai standar dan kebutuhan masyarakat.
d. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri.
9. Kebijakan mutu :
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu, professional, terkini, inovatif untuk memenuhi harapan dan kepuasan masyarakat menuju masyarakat sehat secara mandiri.10. Tujuan Puskesmas :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang ditandai dengan meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya prevalensi penyakit, menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, dan menurunkan prevalensi gizi buruk11. Struktur organisasi (lampiran 1)12. Rencana jangka pendek dan panjang Puskesmas:
Jangka pendek:
a. Renovasi fisik ruangan
Berencana mengadakan komputer baru khusus untuk sekretariat ISOdan mengadakanruang perpustakaan (di ruang tunggu poli gigi)
b. Peningkatan SDM
I. Membuat jadwal kegiatan ilmiah satu kali perbulan yang disusun oleh penanggungjawab diklat
II. Mengaktifkan dokter jaga on callIII. Training pembekalan diri
IV. Outbond
V. Arisan, kegiatan spiritual
VI. Seminar
VII. Kuliah tujuh menit (Kultum)
Jangka panjang:
a. Renovasi fisik
I. Membuat surat permohonan ke DKK untuk perbaikan lantai ruangan yang pecah-pecah dan bocor
II. Mengaktifkan poli DDTKIII. Permohonan alih fungsi rumah dinas dokter
b. Peningkatan SDM
I. Mengajukann pelatihan PPGD, ATLS, ACLS/ PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) bagi tenaga medis dan perawat ke DKK
II. Mengajukan TKHI dokter umum dan perawat
III. Mengajukan koperasi dan kantin PuskesmasIV. Studi pembelajaran
13. Unit Kesehatan Perorangan (UKP):a. Unit pendaftaran dilengkapi dengan mobile folder, family folder, menggunakan nomor antrian, computerize, visi, misi, tata tertib dan jam buka pelayanan
b. Poli umum dilengkapi dengan ECG
c. Pemberian pelayanan sore
d. Khusus penderita TB dilayani di poli paru
e. Poli anak dan MTBS yang bertujuan mencegah transmisi dari Balita yang sakit ke Balita yang sehat serta dilengkapi pojok oralit untuk penderita diare
f. KIA-KB memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemasangan tindik, pemasangan pelepasan KB, dan melaksanakan DDTK
g. Poli gizi
h. Pemberian PMT bagi Balita dibawah garis merah (BGM)i. Poli gigi
j. Poli (Pengobat Tradisional) Battra14. Keunggulan Puskesmas Banyu Urip:
a. Poli Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
b. Poli anak
c. Poli paru
d. Poli umum dengan pemberian ECG
e. Pelayanan KB
f. Poli lansiag. Klinik sanitasi lingkunganh. Poli Battra
i. Alur Pelayanan Puskesmas Banyu Urip (lampiran 2)4.2 Wilayah Kerja Puskesmas
4.2.1 Data geografis
a. Batas wilayah kerja:
Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Petemon.Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Putat Jaya.Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan dr. Soetomo.Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Simo Mulyo.b. Posisi Geografis:
Puskesmas Banyu Urip dekat dengan pasar 500m, dengan transportasi mudah didapat karena seluruh wilayah berupa daratan.c. Luas wilayah kerja:
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Banyu Urip 156 Km2 yang terdiri dari 70% dataran rendah dan 30% dataran tinggi dan terbagi atas 2 wilayah Kelurahan yaitu Kelurahan Banyu Urip dan Kelurahan Kupang Krajan dengan jumlah RT /RW sebanyak 154 RT/16 RW
d. Peta wilayah kerja dapat dilihat pada lampiran 3.e. Kondisi secara umum:
Wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip sebagian besar terdiri dari daratan yang rawan banjir pada musim penghujan. Pemukiman penduduk berupa rumah bata, berdempetan, padat, dan ventilasi kurang, tingkat polusi juga tergolong tinggi karena merupakan jalur padat lalu lintas, terbatasnya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan masyarakatnya sudah menggunakan air PDAM.4.2.2 Data Demografis
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin (Riil)
Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin (riil) di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Banyu Urip Berdasarkan Jenis Kelamin (Riil) tahun 2012.
StatusJumlah
Laki laki35791 orang
Perempuan35696 orang
Kepala keluarga16.754 KK
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013b. Jumlah Penduduk (BPS) sebanyak 71.487 jiwa dimana laki-laki sebanyak 35.791 jiwa, dan perempuan sebanyak 35.696 jiwa.c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan usia di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip tahun 2012. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Banyu Urip Tahun 2012
UsiaLaki lakiPerempuan
< 12 bulan277272
1-3 th12551237
4-6 th11751159
7 - 12 th18291803
13 - 15 th898885
16 - 18 th10231005
19 - 45 th1047210303
46 5937493463
60 65806795
> 65910872
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia pada kelompok pendidikan di Kelurahan Kupang Krajan Tahun 2012
UsiaJumlah
0-3 th1885
4 - 6 th1779
7 - 12 th1492
13 - 15 th1871
16 -18 th19521
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia pada kelompok tenaga kerja di Kelurahan Kupang Krajan Tahun 2012
UsiaJumlah
10 14 th1531
15 19 th2621
20 26 th3621
27 40 th5685
41 56 th4105
57 th keatas2969
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 20134.2.3 Data Sosial Ekonomi
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal di kelurahan Kupang Krajan. Jenis PendidikanKupang Krajan
TK832
SD6911
SMP4183
SMA8356
D1-D31510
S1-
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013Tabel 4.6 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan informal di kelurahan Kupang Krajan. Pendidikan InformalJumlah
Pondok Pesantren10
Madrasah50
SLB9
Kursus Keterampilan500
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013Tabel 4.7 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal di kelurahan Banyu Urip.
Jenis Pendidikan formalJumlah
Usia 3-6 th yang sedang TK517
Usia 7-18 th yang tidak pernah sekolah0
Usia 7-18 th yang sedang pernah sekolah5000
Usia 18-56 th tidak pernah sekolah/buta aksara0
Usia 18-56 th pernah SD tapi tidak tamat3970
Tamat SD/sederajat11565
Jumlah usia 12-56 tidak tamat SLTP681
Jumlah usia 15-56 th tidak tamat SLTA937
Tamat SLTP sederajat6658
Tamat SMA sederajat9756
Tamat D186
Tamat D270
Tamat D3144
Tamat D492
Tamat S11714
Tamat S2103
Tamat S315
Tamat SLB C2
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013Tabel 4.8 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan informal di kelurahan Banyu Urip.
Pendidikan InformalJumlah
Kursus140
Usia 7 -18 th yang sedang sekolah7000
Usia 18-56 th pernah SD tetapi tidak tamat3970
Tamat SD/sederajat11565
Jumlah usia 12 - 56 tahun tidak tamat SLTP681
Jumlah usia 18 - 56 tahun tdak tamat SLTA937
Tamat SMP/ sederajat3658
Tamat SMA/sederajat9756
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata PencaharianBerdasarkan data dari Puskesmas Banyu Urip tahun 2011, jumlah mata pencaharian penduduk terbanyak adalah di jasa pemerintahan/nonpemerintahan.Diikuti dengan jasa lembaga keuangan, jasa perdagangan, jasa penginapan, jasa angkutan dan transportasi, jasa hiburan/tontonan, jasa ketrampilan dan jasa pelayanan hukum dan nasihat.
Tabel 4.9 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pekerjaan di kelurahan Kupang Krajan.
Jenis PekerjaanJumlah
Pegawai Negeri Sipil480
TNI105
POLRI47
Swasta6988
Pensiunan201
Wiraswasta1074
Tani/Ternak-
Pelajar4565
Buruh Tani -
Dagang255
Nelayan -
Ibu Rumah Tangga9026
Belum Bekerja 4620
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013
Tabel 4.10 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pekerjaan di kelurahan Banyu Urip.
Jenis Pekerjaan Jumlah
Petani0
Buruh tani0
Buruh migran8
PNS2144
Pengrajin industri rumah tangga0
Pedagang keliling976
Peternak0
Nelayan0
Montir367
Dokter swasta8
Bidan Swasta7
Perawat Swasta57
Pembantu Rumah tangga46
TNI314
POLRI47
Pensiunan PNS, TNI, POLRI2039
Pengusaha Kecil dan menengah463
Pengacara48
Notaris38
Dosen swasta229
Karyawan perusahaan swasta26852
Karyawan perusahaan pemerintah4967
Makelar213
Sopir876
Tukang Becak60
Tukang cukur4
Tukang batu/kayu3429
Jumlah43192
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 20134.2.4 Data Sarana Tempat-Tempat Umum
a. Sarana Industri dan Perekonomian
Berikut adalah tabel jumlah sarana industri dan perekonomian di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip.Tabel 4.11 Jumlah Sarana Industri dan Perekonomian di Wilayah Puskesmas Banyu Urip Jenis Industri/PerekonomianJumlah
Pasar2
Toko obat
2
Depot isi ulang2
Jasa boga0
Klinik kecantikan13
Pangkas rambut7
Panti pijat
6
Rumah makan2
Kios jamu tradisional6
Produsen jamu tradisional1
Salon38
Industri Kecil5
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013c. Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Banyu Urip
Berikut adalah tabel sarana pendidikan di wilayah Puskesmas Banyu Urip
Tabel 4.12. Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Banyu UripTingkat PendidikanNegeriSwastaJumlahJumlah Murid
TK 2727638
SD 98172413
SLTP/ MTs 033179
SMU/MA 44558
Akademi0000
Perguruan Tinggi0000
Ponpes0000
JUMLAH051513788
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013d. Sarana Hiburan dan Wisata Berikut adalah tabel sarana hiburan dan wisata di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip.Tabel 4.13 Jumlah Sarana Hiburan dan Wisata di Wilayah Puskesmas Banyu UripSarana Hiburan Dan WisataJumlah
Gedung Bioskop0
Kolam Renang0
Hotel Melati5
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013
e.. Sarana Tempat Ibadah
Berdasarkan data dari Puskesmas Banyu Urip tahun 2012, sarana tempat beribadah yang terdapat di wilayah kerjanya terdiri dari mushola, masjid dan gereja.Tabel 4.14 Jumlah Sarana Tempat Ibadah di Wilayah Puskesmas Banyu UripSarana IbadahJumlah
Musola25
Masjid25
Gereja6
Pura-
Wihara-
Kelentang-
Jumlah57
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 2013
f. Sarana Kesehatan
Berikut adalah tabel sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip.
Tabel 4.15 Sarana Kesehatan di Wilayah Puskesmas Banyu UripJenis Pelayanan Pemerintah Swasta Jumlah
Rumah sakit umum 000
Rumah bersalin000
Puskesmas pembantu101
Poliklinik / balai pengobatan 033
Praktek Dokter Umum01111
Praktek Dokter Gigi044
Bidan Praktek Swasta (BPS)055
Apotek066
Laboratorium. Klinik022
Optik033
Klinik kecantikan01313
JUMLAH 14748
Sumber: Puskesmas Banyu Urip 20134.3 Kondisi Internal Puskesmas
4.3.1 Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga di puskesmas Banyu Urip berjumlah 56 orang. Tenaga medis terdiri dari enam orang dokter, tiga orang dokter gigi, sebelas orang bidan, tujuh orang perawat, dua orang sanitarian, satu orang petugas gizi, satu orang analis laboratorium, satu orang tenaga laboratorium, dua oran apoteker, satu orang perawat gigi, lima orang pembantu bidan dan sisanya adalah tenaga nonmedis. 4.3.2 Keuangan
Sumber dana / keuangan Puskesmas antara lain berasal dari :
1. APBN
2. APBD I
3. APBD II
4. Lain-lain (Jamkesmas, BOK)Anggran-anggaran dari sumber dana Puskesmas tersebut difungsikan untuk kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan dan perbaikan kebijakan dan manajemen kesehatan. Anggaran yang difungsikan untuk kesehatan masyarakat dialokasikan untuk program gizi, peningkatan surveulans epidemiologi, perbaikan kesehatan lingkungan, dan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Sedangkan anggaran peningkatan kualitasa pelayangan dialokasikan untuk program pelayanan kesehatan puskesmas, yandas, dan penanganan gawat darurat. Anggaran perbaikan kebijakan dan manajemen dialokasikan untuk program peningkatan standar mutu kesehatan, peningkatan peran serta masyarakat. Dan pembinaan promkes.adalah Tabel penggunaan anggaran kerja Puskesmas Banyu Urip.4.3.3 Sarana dan Prasarana
1. Gedung Puskesmas Induk
Lantai I terdiri dari unit pelayanan berupa ruang poli KIA/KB, ruang unit laboratorium, kamar obat, ruang poli lansia, poli paru, poli spesialis, r. poli anak, musholla, poli umum, ruang tindakan, ruang nifas, ruang jaga bidan, ruang bersalin, poli gizi, ruang deteksi dini & tumbuh kembang. Sisanya adalah nonpelayanan yang berupa ,pengaduan dan public relation, unit pendaftaran dan kasir, gudang obat.Lantai II terdiri dari ruang pelayanan yang berupa Poli Gigi, Tunggu Poli Gigi, Klinik Sanitasi & Promkes. Sisanya adalah Gudang Administrasi, Gudang Alkes, R. Sekretaris ISO, R. Kepala Puskesmas, R. Tata Usaha, R. Pertemuan, Gudang PMT & Beras. (Denah terdapat pada lampiran 4)
2. Gedung Puskesmas Pembantu Simo Katrungan sebanyak satu buah
3. Rumah Dinas Dokter Puskesmas sebanyak satu buah4. Poskeskel sebanyak satu buah5. Posyandu Balita sebanyak satu buah6. Posyandu Lansia sebanyak enam belas buah7. Sarana Transportasi berupa kendaraan Pusling (Ambulans) sebanyak satu buah dan sepeda motor sebanyak empat buah.8. Sarana komunikasi
Telepon ada 2 (dua) saluran dengan nomor(031) 5685424 dan(031) 5615292 (Fax) dengan email : [email protected]
9. Sarana IT berupa 10 komputer dalam keadaan baik, 1 notebook dalam keadaan baik, dan 1 OHP dalam kondisi baik.10. Peralatan Medis
Peralatan medis ada dan lengkap (terdapat pada Daftar Inventaris).11. Obat berupa obat Inpres(ada dan persediaan terbatas) dan obat Askes Rujuk Balik(obat persediaan terbatas, permintaan berdasarkan resep yang dikeluarkan).12. Reagen Laboratorium
Reagen dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk pemeriksaan darah lengkap,urine lengkap, faeces lengkap, sputum BTA (untuk fiksasi saja), GO,pemeriksaan kimia darah (glukosa 2 jam pp, Cholesterol, HDL, LDL, TG, RFT, LFT), pemeriksaan Widal, danpemeriksaan Syphilis.BAB 5HASIL DAN ANALISIS5.1 Program Keluarga Berencana
EPelayanan Keluarga BerencanaXxx50,87%
1 Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/CPR)PUS62727921126,29%x
2Cakupan peserta KB baruOrang9955189619,05%x
3Cakupan KB Drop OutPeserta7921175922,21%x
4Cakupan peserta KB mengalami komplikasiPeserta27731,08%x
5Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsiPeserta15533,33%x
6Cakupan peserta KB mengalami efek sampingPeserta9901022103,23%x
Tabel 5.1 Pelayanan Keluarga Berencana Tahun 2011
Tabel 5.2 Pelayanan Keluarga Berencana Tahun 2012
EPelayanan Keluarga BerencanaXxx35,22%
1 Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/CPR)PUS65% x 10051 = 65338860135,62%x
2Cakupan peserta KB baruOrang10051119211,86%x
3Cakupan KB Drop Outpeserta88602532,86%x
4Cakupan peserta KB mengalami komplikasipeserta3,5% x 8860 = 31030,97%x
5Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsipeserta0,19% x 8860 = 1700,00%x
6Cakupan peserta KB mengalami efek sampingpeserta12,5% x 8860 = 110866560,00%X
Berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2011 dan tahun 2012 pada variabel Pelayanan Keluarga Berencana, penulis mendapatkan fakta perbandingan pelayanan KB antara tahun 2011 dan tahun 2012 sebagai berikut:
1. Pencapaian cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate) di wilayah kerja puskesmas Banyu Urip pada tahun 2011 dan tahun 2012 menunjukkan capaian melebihi target cakupan KB aktif. Capaian cakupan KB aktif mencapai 126,29% pada tahun 2011. Sementara itu, cakupan KB aktif pada tahun 2012 mencapai 135,62%.
2. Cakupan peserta KB baru mengalami penurunan pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Data tahun 2011 menunjukkan cakupan peserta KB baru pada tahun 2011 mencapai 19,05% sedangkan data tahun 2012 menunjukan cakupan peserta KB baru menurun menjadi 11,86%
3. Data akseptor KB yang drop out mengalami penurunan pada tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Data tahun 2011 menunjukkan data akseptor KB yang drop out mencapai 22,21% sedangkan tahun 2012 menjadi 2,86%.
4. Cakupan peserta KB yang mengalami komplikasi pada tahun 2012 (0,97%) mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 (1,08%)
5. Capaian cakupan peserta KB yang mengalami gangguan kontrasepsi dibandingkan dengan target mengalami penurunan pada tahun 2012 (0%) dibandingkan tahun 2011 (33,33%)
6. Capaian cakupan peserta KB yang mengalami efek samping dibandingkan dengan target mengalami penurunan pada tahun 2012 (60%) dibandingkan tahun 2011 (103,23%).
Berdasarkan buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2012, terdapat beberapa subvariabel yang tidak memenuhi target/toleransi capaian. Subvariabel tersebut adalah cakupan peserta KB baru dan capaian cakupan peserta KB yang mengalami efek samping. Kedua subvariabel tersebut akan penulis analisis lebih lanjut.
Capaian cakupan peserta KB baru berdasarkan buku pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas harus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada data yang didapatkan dari PKP Puskesmas Banyu Urip tahun 2012 menunjukkan penurunan sekitar 8% dari tahun 2011. Penurunan data ini disebabkan oleh beberapa faktor. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai perlunya penggunaan alat kontrasepsi merupakan faktor utama yang mendorong masyarakat untuk pergi ke pusat pelayanan KB. Edukasi tentang program KB meliputi pentingnya KB dari segi kesehatan dan sosial ekonomi, serta pembiayaan KB yang gratis bagi masyarakat yang tergolong miskin melalui pembiayaan jaminan kesehatan. Penurunan data ini juga dapat disebabkan peningkatan pelayanan kesehatan primer perorangan yang memberikan pelayanan KB kepada masyarakat. Selama ini, data yang dihimpun oleh petugas Puskesmas hanya meliputi akseptor KB yang dilayani baik di puskesmas maupun di bidan praktik swasta saja. Sementara itu, terdapat klinik dan praktik dokter yang juga melayani pemberian KB.
Capaian cakupan peserta KB yang mengalami efek samping pada tahun 2011 dan tahun 2012 jauh melampaui angka toleransi yang ditargetkan yaitu sebesar 12,5%. Berdasarkan data ini diperlukan data lebih lanjut mengenai distribusi jenis KB berdasarkan frekuensi efek samping yang ditemukan untuk selanjutnya dilakukan analisis efektifitas penggunaan KB terhadap kualitas hidup akseptor. Hal ini akan bermanfaat dalam menurunkan angka drop out akseptor KB karena efek samping yang terjadi dengan merekomendasikan jenis KB yang tepat dengan efek samping yang minimal.
Secara umum, pengumpulan data PKP Puskesmas juga dihadapkan dengan kendala pencatatan dan pelaporan. Kendala ini dapat berupa penghitungan ganda peserta KB oleh tenaga kesehatan, pencatatan peserta KB yang drop out yang didasarkan pada penghentian kunjungan ke Puskesmas/BPS dapat terjadi distorsi dengan peserta KB yang melanjutkan programnya pada klinik swasta5.2 Program Puskesmas dengan Rawat Inap5.2.1 Hasil program Puskesmas dengan rawat inap
Berikut adalah hasil program Puskesmas dengan rawat inap di puskesmas Banyu Urip selama bulan April hingga Juni 2013.
Tabel 5.3 PKP Puskesmas dengan Rawat Inap Banyu Urip bulan April - Juni 2013
NOJENIS KEGIATANSATUANTARGET SASARAN ( T )PENCAPAIAN ( H )CAKUPAN
SUB VARIABEL
( SV )VARIABEL (V)
IPuskesmas dengan Rawat Inap91,09 %
1. BOR Puskesmas tempat tidur% 60 %47, 56 %79,26 %x
2. Pelayanan PONED
-Pelayanan Maternal risti/komplikasimaternal5656100 %x
-Pelayanan Neonatal risti/komplikasineonatal1010100 %x
5.2.2 Pembahasan Program Puskesmas dengan Rawat InapProgram Puskesmas dengan rawat inap secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu: 1. BOR Puskesmas dengan tempat tidur, 2. Pelayanan PONED.
Dalam laporan ini kami akan membahas perihal kegiatan di program Puskesmas dengan rawat inap. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masing- masing kegiatan di program Puskesmas dengan rawat inap:
1) BOR Puskesmas dengan tempat tidurBOR adalah hasil perhitungan dari jumlah hari perawatan di puskesmas dibagi dengan hasil kali jumlah tempat tidur dengan jumlah hari perawatan di wilayah kerjanya selama periode tertentu.
BOR menggambarkan presentasi jumlah bed yang digunakan oleh pasien rawat inap dalam kurun waktu tertentu, dan biasanya dalam 1 tahun. Sedangkan dalam laporan ini kita menghitung persentase yang sebanding dengan BOR pada 3 bulan terakhir saja (April-Juni 2013).
Tujuan : untuk mengetahui tingkat hunian pasien yang dirawat inap di puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Sasaran : jumlah hari perawatan
Target : 60%
Pencapaian : 47,56%
2) Pelayanan PONEDPelayanan PONED mencakup pelayanan maternal risti/komplikasi dan pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditangani dan dirawat di Puskesmas PONED.
Pelayanan PONED yang mencakup pelayanan maternal risti/komplikasi ini misalnya kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin baik yang ditangani ataupun yang dirujuk.Tujuan : mengetahui angka pencapaian pelayanan maternal risti/komplikasi
Sasaran : maternal
Target : 56
Pencapaian :56 (100%)
Pelayanan PONED yang mencakup pelayanan neonatal risti/komplikasi ini melayani misalnya nenonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi, TN, sepsis, BBLR