chlorination plant

70
Chlorin Chlorin ation Plant ation Plant Modul Operator 1 Modul Operator 1 Program Pelatihan Bidang Operasi Program Pelatihan Bidang Operasi PLTU PLTU PT INDONESIA POWER PT INDONESIA POWER

Upload: bayu-pramana-putra

Post on 28-Dec-2015

188 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

make chlorine

TRANSCRIPT

Page 1: Chlorination Plant

ChlorinChlorination Plantation Plant

Modul Operator 1Modul Operator 1

Program Pelatihan Bidang Operasi PLTUProgram Pelatihan Bidang Operasi PLTU

PT INDONESIA POWERPT INDONESIA POWER

Page 2: Chlorination Plant

DASAR KIMIADASAR KIMIA Ion adalah atom atau kelompok atom yg Ion adalah atom atau kelompok atom yg bermuatan listrik. Senyawa ion terdiri dari bermuatan listrik. Senyawa ion terdiri dari ion positif (disebut kation)ion positif (disebut kation)

(misal H+, Na+ dll) (misal H+, Na+ dll)

ion negatif (disebut anion) misal OH-, Cl- ion negatif (disebut anion) misal OH-, Cl- dll. Kedua ion bergabung membentuk dll. Kedua ion bergabung membentuk senyawa ion atau kristal ion.senyawa ion atau kristal ion.

Page 3: Chlorination Plant

GARAMGARAM• Kita mengenal beberapa garam misalnya :garam dapur

(NaCl) dan juga garam Inggeris (MgSO4). Garam adalah zat-zat yang terdiri dari logam dan sisa asam. Logam bermuatan positif, sedang sisa asam bermuatan negatif. Karena kedua muatan listriknya sama besar, maka molekul garam bersifat netral.

• Jika garam dilarutkan kedalam air, maka ikatan logam dan sisa asam dapat terlepas. Pemisahan yang membentuk ion-ion bermuatan listrik ini akan memenuhi air dan inilah yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir. Larutan air yang penuh dengan ion2 logam dan sisa asam, disebut larutan elektrolit. Air laut adalah elektrolit. Air laut banyak mengandung garam NaCl.

Page 4: Chlorination Plant

CHLORINATION PLANTCHLORINATION PLANT..

Suatu perangkat peralatan untuk Suatu perangkat peralatan untuk memproduksi zat chlore dalam bentuk memproduksi zat chlore dalam bentuk cairan atau cairan atau Sodium Hypochlorite Sodium Hypochlorite (NaOCl)(NaOCl)

Page 5: Chlorination Plant

SIFAT CHLORINESIFAT CHLORINE

• Bau menyengat

• Beracun ( pada kadar tertentu dapat mematikan )

• Iritasi pada mata ( bila terkena )

Page 6: Chlorination Plant

FUNGSI CHLORINE PADA PLTUFUNGSI CHLORINE PADA PLTU

• Dipergunakan untuk memproteksi sistem air laut ( laluan ) terhadap pengotoran oleh makro dan mikro-organisme

• Membuat makro dan mikro-organisme tidak berdaya / pinsan sehingga tidak sempat berkembang biak pada laluan sisitim air laut

Page 7: Chlorination Plant

BAGAIMANA TERBENTUK BAGAIMANA TERBENTUK • Chlore terbentuk dengan proses

Electrolisa• Pada Anode : 2 Cl-1 + 2 e-1 Cl2• Pada Cathode : 2 Na+1 + 2H2O + 2 e_1 • Total : 2 NaCl + 2 H2O -> 2 NaOCl + 2 H2

Page 8: Chlorination Plant

PROSES ELECTROLISAPROSES ELECTROLISA

Page 9: Chlorination Plant

FUNGSI CHLORINE PADA PLTUFUNGSI CHLORINE PADA PLTU

• Dipergunakan untuk memproteksi sistem air laut ( laluan ) terhadap pengotoran oleh makro dan mikro-organisme

• Membuat makro dan mikro-organisme tidak berdaya / pinsan sehingga tidak sempat berkembang biak pada laluan sisitim air laut

Page 10: Chlorination Plant

KOMPONEN / BAG.UTAMA KOMPONEN / BAG.UTAMA CHLORINE PLANT.CHLORINE PLANT.

• Local Control panel , untuk pengoperasian dan monitoring

• Transformer / Rectifier, mensuply arus DC ke Generator

• Generator ( terdiri 20 modul) ,tempat electrolisa• Sea water Booster Pump . Air laut dari CWP• Auto Strainer , Cleaning secara automatis• Injection Pump , memasukan Chl.ke wtr intake• Storage Tank, penampung hypo chl.dan

membuag gas H2

Page 11: Chlorination Plant

PROSES SISTEM CHLORINEPROSES SISTEM CHLORINE• Air laut dari di booster pump mengalir melalui

Generator / Modul hingga ke Storage tank • Arus DC dari Rectifier di alirkan ke Generator • Terbentuk hypo chlore pada Generator modul• Hypo chlore di tampung di Storage tank• Gas hydrogen di buan ke atmosphire• Hypo chlore di injeksikan ke wtr intake dg

injection pump• Keseluruhan peralatan dihubungkan dengan

pipa CPVC dan vale non logam.

Page 12: Chlorination Plant

DIAGRAM CHLORINE PLANTDIAGRAM CHLORINE PLANT

Page 13: Chlorination Plant

Sea wtr Boster PumpSea wtr Boster Pump

• Jenis pompa yang digunakan pada umumnya pompa sentrifugal. Pada pompa ini, gaya sentrifugal yang diterima oleh fluida dari gerakan impeler diubah menjadi kecepatan. Energi kinetik fluida selanjutnya dibuat menjadi tekanan

• Normal operating pressure : 4 - 5 kg/cm²

Page 14: Chlorination Plant

Sea Water InletSea Water Inlet

Gambar 1 . Diagram Sea Water Inlet

Page 15: Chlorination Plant

Pompa Sentifugl Tipe Volute.Pompa Sentifugl Tipe Volute.

• Pompa sentrifugal memiliki dua komponen utama yaitu:– Komponen komponen

berputar terdiri dari : impeler dan poros

– komponen komponen tetap terdiri dari casing, tutup casing dan bantalan

• Komponen komponen tersebut baik yang tetap maupun yang berputar dapat dilihat pada gambar 9 dan gambar 10

Page 16: Chlorination Plant

Kontruksi Sea wtr pumpKontruksi Sea wtr pump

Kontruksi Pompa Boster Pump PLTGU Cilegon.

Page 17: Chlorination Plant

STRAINERSTRAINER• Strainer ini di pasang pada sisi keluar Sea wtr booster

pump dengan di lengkapi sikat pembersih yang selalu berputar secara otomatis.

• Di lengkapi Differential Pressure (DP) Switch untuk mendeteksi adanya blokade / kotor pada saringan.

• Back washing dilakukan secara priodik atau berdasar kekotoranya dengan cara membuka Drain Valve dan menjalankan Backwash Motor-nya

• Element saringan meloloskan benda padat sebesar 800 mikron.

Page 18: Chlorination Plant

Strainer PLTGU Cilegon.

Page 19: Chlorination Plant

Diagram Kerja Strainer

Page 20: Chlorination Plant

Generaor ElectrolyserGeneraor Electrolyser

• Arus DC yang dilewatkan melalui air laut menghasilkan Sodium Hypochlorite; hydrogen dalam larutan tersebut juga dihasilkan sebagai hasil sampingan. Electrocatalitic’s generator bekerja dengan prinsip aliran konstan dimana konsentrasi NaOCl tergantung besarnya arus.

• Inlet dan outlet flange dari cell dihubungkan ke bumi (ditanahkan) untuk mencegah korosi peralatan luar disebabkan oleh stray current (arus liar).

• Arus listrik positif diumpankan ke Generating cell dan arus listrik negatif ditarik dari ujung-ujung Generating Cell. Tegangan yang cukup diberikan sedemikian rupa sehingga kenaikan potensial didalam larutan menghasilkan area cathodic dan anodic. Yaitu koneksi listrik diantara bipolar element tersebut yang dibuat melalui elektrolit.

• Pengaturan secara listrik ini akan mempertahankan kebutuhan tegangan DC yang lebih rendah dan mencegah kemungkinan korosi karena arus listrik liar, karena potensial listrik pada kedua inlet dan outlet air dipertahankan pada potensial ground.

Page 21: Chlorination Plant

Disain KontruksiDisain Kontruksi..

Kontruksi Generaor Electrolyser Stream PLTGU Cilegon.

Page 22: Chlorination Plant

GeneratorGenerator

Page 23: Chlorination Plant

Diagram Kerja Generator.

Page 24: Chlorination Plant

Komposisi generator cells

Page 25: Chlorination Plant

Transformer RectifierTransformer Rectifier

• Berfungsi menurunkan tegangan AC dari 6 atau 3,3 KV menjadi 380 V

• Berfunsi merubah tegangan AC menjadi DC.

• Mengatur besaran arus listrik ke Generator

Page 26: Chlorination Plant

Arus AC dan DC.Arus AC dan DC.

• Berlaku rumus: E = I x R dan P = E x I atau P = I2 x R• Sumber tenaga listrik AC adalah Generator (Alternator).

Perubahan tegangan terjadi sesuai dengan posisi Rotor terhadap Stator. Variasi tegangan mulai dari 0 volt sampai tegangan maksimum. Teagangan maksimum adalah tegangan maksimuk positif dan tegangan maksimum negatif dan berbentuk gelombang sinus.

• Besar tegangan :• dØ• E = - N -------- • dt• Dimana :• E = tegangan • N = jumlah belitan Stator• dØ = perubahan flux magnet• dt = perubahan waktu.

Page 27: Chlorination Plant

Ttrafo Step-Up Dan Step DwonTtrafo Step-Up Dan Step Dwon• Trafo adalah alat yang

mentransformasikan tegangan pad sisi primer ke sisi sekunder sesuai dengan perbandingan bnyaknya gulungan.

• Gambar 14, Trafo• Hubungan antara tegangan

dan gulungan adalah sebagai berikut :

• E1 N1• ----- = ----- atau E1.N2 = E2.

N1• E2 N2

Trafo

Page 28: Chlorination Plant

Penyearah.Penyearah.

• Diode adalah alat yang digunakan untuk menyearahkan AC menjadi DC. Penyearahan dengan satu Diode akan menghasilkan separuh gelombang. Penyearah dengan menggunakan 2 diode atau 4 diode dalam bentuk Bridge, akan menghasilkan gelombang penuh. Macam Dioda dan Pegarah.

Page 29: Chlorination Plant

Pengaturan arusPengaturan arus

Digram Kerja SCR.

Thyristor sering digunakan untuk AVR (Automatic Voltage Regulator) yaitu mengatur tegangan keluar Generator dengan mengatur besarnya arus eksitasi

SCR

RL

R1

R2

D

Page 30: Chlorination Plant

Panel Rectifier PLTGU Cilegon

Page 31: Chlorination Plant

Stroge Tank.Stroge Tank.

Disain Kontruksi Stroge Tank

• Dua buah Storage Tank ditempatkan setelah Generator. Tiap Storage Tank mempunyai kapasitas 7.5 m3 dan didesain dengan puncak terbuka yang mencegah air masuk tetapi membolehkan gas hydrogen diventing secara alami ke atmosfir. Tangki ditempatkan diluar pintu pada daerah yang aman. Tangki diperlengkapi proteksi overflow dan proteksi level cairan rendah dengan jalan dipasangnya Level Transmitter untuk setiap tangki dimana level cairan dimonitor terus (sewaktu operasi Continuous Dosing) dan Flow Control (sewaktu/ segera mengikuti operasi Shock Dosing).

Page 32: Chlorination Plant
Page 33: Chlorination Plant

SISTIM FLUSHINGSISTIM FLUSHING

Page 34: Chlorination Plant

Injection PumpInjection Pump..

• Dua buah Injection Pump (100% untuk operasi Continuous Dosing dan 100% untuk operasi Shock Dosing). Tiap pompa mempunya kapasitas 70 m3/h dengan head perbedaan tekanan 3.5 barg. Sewaktu operasi Continuous Dosing, Injection Pump yang dipilih berjalan pada satu stream secara kontinyu dengan stream lain yang beroperasi dengan Shock Dosing. Setiap seal flushing pompa dihubungkan ke header air servis. Injection Pump diletakan dalam generating Room.

• Header air servis memasok seal flushing untuk kedua pompa yaitu Booster Pump dan Injection Pump.

Page 35: Chlorination Plant

Diagram Injection Pump.Diagram Injection Pump.

Page 36: Chlorination Plant

Dosing Out-lets / injectionDosing Out-lets / injection..

• Paket keluaran ini mempunyai dua Dosing Outlets Lines terdapat di area Intake sebelum Trash Rake Bar Screen A dan B. Setiap Outlet mempunyai dua titik injeksi. Dua buah Dosing Outlet Control Valve, Yang digerakan secara listrik (motorized) yang bertugas meng-ON / OFF aliran ke jalur outlets apakah dalam operasi Continuous Dosing atau Shock Dosing. Dosing Flow Control Valve ditempatkan dekat Dosing Inlet Area.

Page 37: Chlorination Plant

Dosing Out-lets / injectionDosing Out-lets / injection

Page 38: Chlorination Plant

Diagram Dosing Out- LetsDiagram Dosing Out- Lets

Page 39: Chlorination Plant

System Level Control ValveSystem Level Control Valve

• Dekat dengan Tangki ada Flow / Level Control Valve yang dioperasikan secara pneumatik. Kontrol ini menjaga agar level tangki konstan untuk operasi Continuous Dosing dan mengendalikan aliran untuk operasi Shock Dosing. Flow Transmitter digunakan untuk memonitor aliran. Flow / Level Control Valve dan Flow Transmitter diletakan dalam Generating Room.

Page 40: Chlorination Plant

Pengukuran Tekanan.Pengukuran Tekanan.

• Tekanan adalah gaya per luas.• Ada 3 macam tekanan : tekanan ukur (gauge),

Tekanan Absolute dan Teknan Vacuum.

1 atm

Zero Abslolute

VaccumAbsolute

Gauge, Gage

Page 41: Chlorination Plant

SISTIM PROTEKSISISTIM PROTEKSI• Sea wtr inlet Modul flow low

-> trip < 4.5 m3/h.

• Cell Unbulance ( voltage/ Ampere )

• Sea wtr pressure high

• Hydrogen Gas Detectors

• Hypo chlorine storage tank level high

• Electrical protection

Page 42: Chlorination Plant

POLA OPERASIPOLA OPERASIContinius Dosing :• Injeksi chlorine di lakukan terus menerus• Rectifier Ampere di atur untuk

mendapatkan jumlah hypo chlorine yang di butuhkan

• Pengaturan menjaga jumlah Residual chlorine di Condensor outlet ( 0,3 ~ 0,5 ppm )

Page 43: Chlorination Plant

Satuan Tekanan dan konversinya :Satuan Tekanan dan konversinya :• 1 atm = 1.01325 bar• = 1.033227 kg/cm2• = 14.69595 pi ~ 14.7 psi• = 760 mmHg• = 10.000 mmka• = 406.8 in H2O• = 29.9212 inHg• =101.325kPa.• 1 bar = 0.98692326 atm• = 1.019715766 kg/cm2• = 14.5 psi• = 100 kPa• = 401.48 in H2O•• = 750.062 mmHg• = 29.5299 inHg•• 1 kg/cm2 = 0.967842 atm• = 0.980665 bar• = 14.22335 psi• = 98.066543 kPa• = 393.7179 in H2O• = 28.95895 inHg• = 735.55956 mmHg• Pengukur Tekanan : tabung Bourdon, spiral, helix, diaphragm, bellow, pipa-U.

Page 44: Chlorination Plant

Pengukuran Level.Pengukuran Level.• Pengukur Level • Meter, inch, feet• Konversi satuan :• 1 meter = 3.28083 ft• = 39.36996 in• = 100 cm• = 0.000621369 mile• 1 in = 2.54 cm• = 0.083333 ft• = 0.0254 m• 1 ft = 12 in• = 0.3048 m• = 30.48 cm• Satuan isi (volume).• 1 m3 = 35.31435 ft3• = 1.000.000 cc• = 264.1778 gallon• = 219.97554 uk gallon• = 6.28995 barrel• = 61,023.192 in3• 1 ft3 = 1,728 in3• = 0.02832 m3• = 7.4808 gallon• = 6.22907 uk gallon• Pengukur Level : gelas duga, pelampung, ultrasonic, delta-tekanan, gelembung.

Page 45: Chlorination Plant

Kontrol.Kontrol.

Sensor.• Sensor adalah elemen pertama yang memonitor

perubahan parameter yang diukur. • Macam-macam sensor :• sensor temperature : Thermocouple, RTD, Thermistor,

bimetal.• sensor tekanan : Pipa U, Bourdon tube.• sensor aliran : orifice, nozzle, venturi.• sensor level : Pelampung, pipa U, gelembung,

ultrasonic.• sensor posisi : LVDT (Linear Variable Displacement

Transformer), Potensiometer.

Page 46: Chlorination Plant

Transmiter.Transmiter.

• Transmitter mengubah perubahan parameter menjadi sinyal kontrol

• pneumatic = 3 ~ 15 psi.

• elektrik = 4 ~ 20 mA

. Transmiter.

Page 47: Chlorination Plant

Transduser.Transduser.

• Disebut juga Converter, mengubah suatu sinyal kontrol menjadi sinyal kontrol yang lain, misalnya sinyal pneumatik diubah menjadi sinyal elektrik atau sebaliknya.

Page 48: Chlorination Plant

Controller.Controller.

• Controller adalah pengendali proses kontrol pengganti manusia. Controller terdiri dari Summer (summing Junction) dan Unit Kontrol.

• Summer menjumlahkan measured variable dengan set point. Selisihnya merupakan error (deviasi, penyimpangan). Selanjutnya diserahkan kepada Unit Kontrol.

• Unit kontrol menambahkan aksi kontrolo kepada error tersebut. Ada 3 aksi kontrol yaitu : Proportional, Integral dan derivative.

• Proportional = menstabilkan parameter, tetapi selalu meninggalkan offset error.

• Intergral = mengembalikn ke set point, dengan mengulang-ulang aksi proportional yang baru dalm Repeats/minute.

• Derivative = memonitor besarnya laju error (dalam % error/menit = rate) dan mengambil aksi memperbesar / memperkecil output dari controller ke final element.

Page 49: Chlorination Plant

Electro Chlorine control System.Electro Chlorine control System.

• Elecrochlorination Control System terdiri dari System Control Panel (SCP) dan Motor Control Center (MCC) dan Hydrogen Detection Monitor. System Control Panel berisikan PLC (Programmable Logic Controller) yang diprogram untuk mengendalikan Chlorination Plant. Peralatan SCP lainnya diberi pasokan tenaga listrik dari luar 1 phase, 220V, 50 Hz. Pemasokan tegangan 110V AC dan 24V DC diperlukan untuk memberi tenaga berbagai peralatan lain seperti : actuator katup dan instrument transmitter, tegangan diperoleh dari SCP.

Page 50: Chlorination Plant

S C P ( System Control Panel )S C P ( System Control Panel )..

• SCP juga berhubungan dengan Fault Alarm Annunciator. Semua kendali operator dan indikator yang diperlukan untuk operasi Plant ini, baik untuk mode operasi Otomatis atau manual tersedia pada SCP ini. Kendali operator dan indikasi tertentu untuk keperluan start, running dan stop untuk operasi normal harian, juga tersedia secara remote pada sistem DCS melalui MODBUS communication link. Komunikasi MODBUS antara PLC dan DCS diberikan lewat Prosoft Communication Interface.

• Chlorination Plant didesain berjalan dibawah kontrol start/stop secara remote dengan menyertakan operator lokal yang minimum. Proses dimonitor secara kontinyu oleh berbagai instrumen dan lainnya yang melindungi sistem secara keseluruhan dari overcurrent dan laju aliran sel yang rendah. Kebutuhan logika yang diperlukan untuk mengontrol dan memonitor Chlorination Plant, diprogram dalam paket PLC.

Page 51: Chlorination Plant

Kontrol Roam SCP PLTGU Cilegon.

Page 52: Chlorination Plant

PLC ( Programmable Logic PLC ( Programmable Logic Control )Control )..

• PLC adalah pengendali peralatan dengan mempergunakan program. Peralatan yang dikendalikan berupa start /stop Motor, Alarm, buzzer (klakson) dan lainnya dengan mengerjakan sebuah gulungan relay (coil) digambarkan dengan ladder diagram. Program yang dimasukan berupa logika AND, OR, NOT, STORE, OUT, TIME DELAY, SHIFT REGISTER, COUNTER

Page 53: Chlorination Plant

Simbol.Simbol.

Page 54: Chlorination Plant

Simbol.Simbol.

Page 55: Chlorination Plant

GAMBAR GAMBAR

Page 56: Chlorination Plant

GAMBARGAMBAR

Page 57: Chlorination Plant

GAMBARGAMBAR

Page 58: Chlorination Plant

GAMBARGAMBAR

Page 59: Chlorination Plant

Program Program

Page 60: Chlorination Plant

Program Program

Page 61: Chlorination Plant

Motor Control Center.Motor Control Center.

• MCC (Motor Control Center) pusat tempat pengambilan power yang bertegangan 380V, 50Hz, 3 – phase.

• Mensupply peralatan : Booster Pump, Injection Pump ,Strainer Control Panel dan System Control Panel.

Page 62: Chlorination Plant

Hydrogen Detection Monitor.Hydrogen Detection Monitor.

• Hydrogen Detection Monitor ditempatkan dalam generation Room. Unit ini mengandung semua sirkit yang perlu untuk pemberian daya dan memonitor masing2 dari dua Hydrogen Detector Heads yang dipasang diatas NaOCl Generator Unit. Unit pendeteksi ini diberi tegangan 24V yang diperoleh dari SCP.

• Sinyal gangguan yang datang dari Hydrogen Detection System Control Unit, melewati Volt Free Contact ke SCP darimana sistem deteksi hidrogen itu dimonitor.

Page 63: Chlorination Plant

VALVE VALVE • Suatu hal yang mudah untuk dimengerti dari benda yang

disebut Katup adalah gerak membuka dan menutup. Gerakan membuka dan menutup tersebut dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis.

• Pada saat katup bekerja membuka berati menghubungkan ke sistem dan saat menutup berarti mengisolasi sistem. Prinsip kerja membuka - menutup itu diperoleh dari hasil gerak naik turun ataupun gerak putar antara disc dengan seat.

• Diperlukan bahan / material yang tepat agar tidak mudah korosi.

Page 64: Chlorination Plant

Gate Valve.Gate Valve.

a. Typical Solid Wedge gate valve with b. Parallel slide gate valveoutside screw and rinsing stem

Page 65: Chlorination Plant

Globe Valve.Globe Valve.

c. Inside Screw, non risning stem / spidel.

D. Outside Screw, Rising Stem/Spidel

Page 66: Chlorination Plant

Diagfragma Valve.Diagfragma Valve.

Page 67: Chlorination Plant

Globe ValveGlobe Valve

a. Globe valve type Angle Valve. b. Oblique Valve or Y valve.

Page 68: Chlorination Plant

PistonValvePistonValve

c. Needle Valve d. Piston Valve.

Page 69: Chlorination Plant

Buterrflay Valve.Buterrflay Valve.

a. Wafer. b. Double flanged.

Page 70: Chlorination Plant

Retrun Valve.Retrun Valve.

a. Swing check valve.

b. Check Valve.

C. Spring Load