chhatrapati shivaji international airport

2
Chhatrapati Shivaji International Airport Bandara Internasional Chatrapati Shivaji adalah bandara tersibuk kedua di India dan menduduki peringkat ke-48 bandara tersibuk di dunia oleh Airports Council International tahun 2013. Bandara ini dinamai dari kaisar Maratha abad ke-17, Chhatrapati Shivaji. Bandara ini memiliki lima terminal operasi yang tersebar di wilayah operasional dari 1.160 hektar ( 2.900 hektar ) . Pada tahun 2011 , bandara menduduki peringkat terbaik ketiga di dunia dalam kategori 25 - 40 juta penumpang oleh Airports Council International . Bandara ini terletak di pinggiran Santa Cruz dan lingkungan Sahar di pinggiran Andheri di daerah kode pin 400099. Mumbai International Airport Limited, sebuah konsorsium dari GVK Industries Ltd , Airports Company South Africa dan Bidvest , ditunjuk untuk melaksanakan modernisasi bandara Mumbai pada bulan Februari 2006 . proyek ini direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2013, namun ini telah ditunda satu tahun lagi sampai akhir 2014. Setelah selesai , CSIA akan mampu menangani 40.000.000 penumpang dan 1 juta metrik ton kargo setiap tahunnya . T2 terminal baru yang terintegrasi diresmikan pada tanggal 10 Januari 2014 dan dibuka untuk operasi internasional pada 12 Februari 2014. Sebuah dedicated enam jalur , jalan layang yang menghubungkan terminal baru dengan arteri utama Western Express Highway juga dibuka untuk umum pada hari yang sama. Resume Build It Bigger: Chhatrapati Shivaji International Airport Pertumbuhan ekonomi dan penduduk di india tidak disertai dengan infrastruktur yang memadai. Selain itu, satu-satunya bandara di mumbai, Chhatrapati Shivaji International Airport, dari sekitar 650 penerbangan per harinya, hanya sekitar setengahnya yang tepat waktu. Karena itu, bandara tersebut memerlukan penambahan kapasitas. Perluasan bandara ini meningkatkan kapasitas bandara chhatrapati shivaji menjadi dua kali kapasitasnya yang sekarang. Namun, karena bandara yang lama harus tetap beroperasi selama proses pembangunan, maka arsitek hanya bisa merancang satu terminal besar dengan mempertimbangkan keterbatasan lahan. Untuk memaksimalkan kapasitas ruangan, kolom yang digunakan menggunakan rangka baja di atasnya, sehingga kebutuhan kolom menjadi sebanyak 30 buah, dimana jika menggunakan kolom biasa memerlukan 60 buah. Setiap kolom akan menahan beban sekitar 2000 ton.

Upload: ade-sinaga

Post on 09-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel mengenai bandara

TRANSCRIPT

Page 1: Chhatrapati Shivaji International Airport

Chhatrapati Shivaji International Airport

Bandara Internasional Chatrapati Shivaji adalah bandara tersibuk kedua di India dan menduduki peringkat ke-48 bandara tersibuk di dunia oleh Airports Council International tahun 2013. Bandara ini dinamai dari kaisar Maratha abad ke-17, Chhatrapati Shivaji. Bandara ini memiliki lima terminal operasi yang tersebar di wilayah operasional dari 1.160 hektar ( 2.900 hektar ) . Pada tahun 2011 , bandara menduduki peringkat terbaik ketiga di dunia dalam kategori 25 - 40 juta penumpang oleh Airports Council International . Bandara ini terletak di pinggiran Santa Cruz dan lingkungan Sahar di pinggiran Andheri di daerah kode pin 400099. Mumbai International Airport Limited, sebuah konsorsium dari GVK Industries Ltd , Airports Company South Africa dan Bidvest , ditunjuk untuk melaksanakan modernisasi bandara Mumbai pada bulan Februari 2006 . proyek ini direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2013, namun ini telah ditunda satu tahun lagi sampai akhir 2014. Setelah selesai , CSIA akan mampu menangani 40.000.000 penumpang dan 1 juta metrik ton kargo setiap tahunnya . T2 terminal baru yang terintegrasi diresmikan pada tanggal 10 Januari 2014 dan dibuka untuk operasi internasional pada 12 Februari 2014. Sebuah dedicated enam jalur , jalan layang yang menghubungkan terminal baru dengan arteri utama Western Express Highway juga dibuka untuk umum pada hari yang sama.

Resume Build It Bigger: Chhatrapati Shivaji International Airport

Pertumbuhan ekonomi dan penduduk di india tidak disertai dengan infrastruktur yang memadai. Selain itu, satu-satunya bandara di mumbai, Chhatrapati Shivaji International Airport, dari sekitar 650 penerbangan per harinya, hanya sekitar setengahnya yang tepat waktu. Karena itu, bandara tersebut memerlukan penambahan kapasitas. Perluasan bandara ini meningkatkan kapasitas bandara chhatrapati shivaji menjadi dua kali kapasitasnya yang sekarang. Namun, karena bandara yang lama harus tetap beroperasi selama proses pembangunan, maka arsitek hanya bisa merancang satu terminal besar dengan mempertimbangkan keterbatasan lahan. Untuk memaksimalkan kapasitas ruangan, kolom yang digunakan menggunakan rangka baja di atasnya, sehingga kebutuhan kolom menjadi sebanyak 30 buah, dimana jika menggunakan kolom biasa memerlukan 60 buah. Setiap kolom akan menahan beban sekitar 2000 ton.

Selain itu, karena adanya keterbatasan ruang untuk memindahkan elemen-elemen struktur selama proses konstruksi, maka proses konstruksi bandara ini menggunakan highway truss yaitu semacam struktur sementara yang dipasang di atas kolom yang berfungsi sebagai jalur bagi rangka baja untuk bergerak pada arah sumbu x dan y, untuk menempati posisi yang tepat di atas kolom. Karena keterbatasan lahan (12000 ha), maka desain terminal bandara ini dibentuk seperti pier untuk memperluas keliling terminal agar kapasitasnya dalam menampung pesawat dapat bertambah.

Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji adalah satu-satunya bandara internasional yang tidak memiliki akses jalan bebas hambatan. Untuk mengakomodasi akses ke bandara, maka dibangun jalan layang yang menghubungkan jalan utama dengan bandara, sehingga bandara dapat diakses hanya dalam waktu 20 menit dari jalan arteri. Untuk desain kolom jalan layang ini pada prinsipnya sama seperti kolom pada bandara yaitu hanya ditahan oleh 1 kolom dimana dibuat melebar di bagian atasnya.

Page 2: Chhatrapati Shivaji International Airport

Diskusi

1. Diskusi dilakukan secara dua arah, diarahkan oleh moderator.2. Topik diskusi dapat menyinggung topik di luar film yang telah ditonton, selama masih

berkaitan dengan tema bandara, misal struktur, pergerakan, dampak sosial ekonomi, dll. Topik diskusi juga dapat menyinggung kondisi transportasi udara di Indonesia.

3. Diskusi maksimal selesai pukul 21.00