character building f

68
CHARACTER BUILDING 1

Upload: arnitasousa172462

Post on 11-Feb-2015

140 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

character building

TRANSCRIPT

Page 1: Character Building f

CHARACTER BUILDING

1

Page 2: Character Building f

DAFTAR PUSTAKA

1. Character Building jilid I, II, III & IV Karangan Antonius Atasokhi Gea S Th MM

Penerbit Elex Media Komputindo 20052. 4-Teori Kepribadian Karangan Bernard

Poduska & Drs R. Turmans, Penerbit Restu Agung

3. Belajar Kepribadian, karangan James Julian M & John Alfred, Penerbit BACA 2008

4. Buku-buku Filsafat(1).Pembimbing Kearah Alam Fisafat

Karangan Prof I.R. Poejawijatna. Penerbit Rineka Cipta Jakarta 2005

(2). Filsafat Manusia Karangan: Zainal Abidin Penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung 2009(3). Manusia Makhluk Sadar Lingkungan

Karangan DR Konrad Kebung SVD Penerbit Prestasi Pustaka 2008

(4).Fiksafat Logika Karangan:DR Karomani Drs MSi Penerbit: Graha Ilmu Yogyakarta 2009(5).Fisafat Teknologi Karangan: Francis Lim

Penerbit Kanisius Yogyakarta 2008(6).Filsafat Tahu dan Pengetahuan Karangan

Prof I.R. Poejawijatna Penerbit Rineka Cipta Jakarta 2004

(7).Fisafat Etika, Fisafat Tingkahn Laku dll.

2

Page 3: Character Building f

BAB-I MENGENAL DIRI SENDIRI, KEPRIBADIAN, WATAK DAN IQ

I. KENALILAH DIRIMU Sebelum bicara lebih jauh tentang

kepribadian, “ Sudahkah saya mengenal diri saya

sendiri”? Ini adalah sebuah pertanyaan yang

menantang Untuk itu orang harus berusaha mencari

tahu tentang rahasia dirinya sendiri; tentang

kebe naran yang terkandung di dalamnya.

A. PENGERTIAN MENGENAL DIRI Memahami kekhasan diri : - Fisik, Kepribadian, Watak, Temperamen.

B. MANFAAT DAN TUJUAN MENGENAL DIRI Tugas mulia manusia adalah

mengembangkan dirinya dalam rangka mengenal diri

dengan cara bereksistensi secara terus

menerus.

Manusia adalah sesuatu yang “sudah” sekali

gus “belum”, yang “faktual’ dan “potensial”

suatu realita yang masih harus dibentuk tanpa

henti, tanpa akhir

-1-

3

Page 4: Character Building f

C. CARA MENGENAL DIRI 2

1. Melalui sejarah perkembangan diri Perkembangan fisik Perkembangan Peradaban (sbg hasil

perkembangan fisik dan psikisnya)

2.Melalui penelusuran bakat dan kepribadian a. Penelusuran Bakat

Bagi orang tua yang jeli dan mau pedulimelihat bakat anak, meski terkada g tidak terlalu jelas.

b. KepribadianYang bersangkutan sendiri yang paling tahu.Untuk itu dapat mengacu pada 4-Teori dasar Kepribadian (aliran) yang dapat memperluas wawasan dari pendekatan kepribadian yang terkemuka.

1). Aliran Eksistensialis “Anda adalah anda, karena anda meng hendaki demikian”2). Aliran Behavioris ( berhubungan dg kelakuan) “Anda adalah hasil dari sejulah kondisi- kondisi yang mempengaruhi kehidupan anda”

4

Page 5: Character Building f

3 3).Aliran Psikoanalitik. “ Anda adalah totalitas sejumlah

perampungan tingkat perkem bangan anda( Sigmund Freud) 4).Aliran Aktualisasi Diri “Anda merupakan realisasi dari

Potensi anda yang terbesar”

3.Melalui Pengalaman sehari-hari Pengalaman nyata tentang:

Kesabaran (dlm mengantri) Mengalah (kesediaan) Kegigihan Ketekunan (dlm tugas) Kesetiaan menepati janji Kepekaan thd lingkungan.

4 Melalui kebersamaan dg orang lain Melihat dan membandingkan Melihat kesamaam dan perbedaan sekalius membandingkan

5

Page 6: Character Building f

4

5. Melalui Kacamata Orang lain Lewat teman dekat, sahabat bagaimana kesan dan penilaian mereka terhadap diri kita. Terkadang orang lain lebih obyektif mengenal diri kita dari pada kita sendiri. “Apa anda sudhah memiliki sahabat yang demikian” Siapa?

6. Melalui Refleksi Diri Refleksi pribadi tentang diri sendiri. Banyak orang melakukannya lewat “ tafakur”, Retret atau Rekoleksi atau bentuk kegiatan rohani lainnya.

Ternyata banyak cara yang terbuka, untuk dapat mengenal diri kita sendiri.Cara apa yang anda ingin tempuh?

6

Page 7: Character Building f

D. TANDA-TANDA MENGENAL DIRI 5

“ SIAPA AKU “Sesudah punya gambaran yang semakin jelas tentang dirinya, dengan segala kekuatan / kelebihan dan kekurangan didalamnya, bahkan dapat menetapkan simbol dirinya.Simbol bisa berubah bila mau mengelola diri dengan baik, terutama dalam menangani kelemahan pada diri sendiri dan merubahnya.

Misalnya : Penakut menjadi pemberani Tidak punya pendirian menjadi

teguh pendirian Tergantung pd orang lain

menjadi mandiri

7

Page 8: Character Building f

Tidaklah mudah mengenal diri sendiri, semuanya perlu usaha keras dan perjuangan. Sering kali kita menolak diri, karena ketidak puasan, tidak bisa menerima diri apa adanya.

8

Page 9: Character Building f

II. MENGENAL CIRI-CIRI DASAR FISIK 6

A. Evolusi Makhluk HidupDilihat dari sudut biologi, manusia

hanya merupakan salah satu diantara jutaan makhluk lain yang pernah dan masih mendi ami alam dunia ini.

1. Percabangan makhluk hidup Dalam proses evolusi biologi berlangsung sa- ngat lama, banyak bentuk makhluk sederha na telah hilang dan punah dari muka bumi.

Menurut para ahli biologi, ciri biologi yang menyebabkan berbagai ciri-organisme-lahir terdapat dalam genetika ( gen )

Tiga golongan organisme2 baru (perca bangan) yaitu: a. Proses Mutasi

Proses dari dalam organisme sendiri. Suatu gen yang diturunkan dari generasi ke generasi beribu-ribu tahun lamanya. Bisa terbentuk organisme baru yang berbeda dengan ciri-ciri nenek moyangnya

9

Page 10: Character Building f

b. Seleksi dan Adaptasi 7Proses Evolusi yang berasal dari

alam sekitarnya. Gen-gen dengan ciri-ciri lama

lambat-laun bisa menghilang / punah. Suatu ras baru telah bercabang dari ras lama. c. Menghilangnya gen-gen tertentu

Disebabkan peristiwa yang tidak ber- asal dari dalam organisme atau alam se- kitarnya, tetapi oleh peristiwa yang terjadi secara kebetulan.

2. Evolusi Primata dan Manusia

Austrlopithecus Homo Erectus Prahomosapiens Ncanderthal Cromagnon Manusia Modern

3. Kriteria Homonisasi Hal-hal yang bisa disebut sebagai

kri-teria homonisasi ( terjadinya manusia ).

10

Page 11: Character Building f

8

a. Pembuatan alat-alat kerja yang khas manusia.

Hominoid (pendahulu manusia yang berdiri pd dua kaki, serupa orang). Australopithecus dan Homohabilis ( ma nusia yang mampu membuat alat ) b. Pencetusan api (pemanfaatan dan pemeliharaan)

Tanda-tanda adanya penggunaan api, tulang hewan terbakar berumur1,4 juta tahun di Swartkrans Afsel, digua Chou Kuo Tien dekat Beijing, lapisan abu 750.000 th yang lalu penggunaan api di Escale Perancis, 400.000 th di Tera Ama ta Perancis dan Tarralba Spanyol.c. Kemampuan berdiri dan berjalan tegak Hominoid dan pendahulu manusia, seperti Kera, Gibbon, Orang Utan, simpanse dan Gorilla yang hidup 8-juta tahun yang lalu di Italia.d. Kemampuan bertahan dalam alam ( Ge- gennturlichkeit) Menurut DR Peter Sloterdijk dari Kars- ruhe, satu sendi dari homonisasi adalah

11

Page 12: Character Building f

9

adanya kemampuan menggunakan senja ta pelempar seperti tombak dan ketapel

e. Bahasa Bahasa berkembang sejalan dengan pem buatan alat-kerja.

B. PENGELOMPOKAN MANUSIA BDSK RAS1. Beberapa Ras yang ada didunia 1). Ras Australoid 2). Ras Monggoloid 3). Ras Kaukasoid 4). Ras Negroid2. Aneka perbedaan fisik manusia. Perbedaan ciri-ciri pada tubuh manusia adalah penyebab munculnya istilah Ras antara lain: * Warna Kulit * Warna dan bentuk rambut * Bentuk bagian-2 wajah dll

Kenyataan perbedaan ciri-ciri fisik ini telah banyak memunculkanpengalamam-2 buruk dalam sejarahkehidupan manusia, bahkan hingga sekarang ini.

12

Page 13: Character Building f

10III KEPRIBADIAN, WATAK DAN TEMPERAMEN

A. KEPRIBADIAN Ada 4-teori kepribadian, secara singkat di-

sebut sebagai aliran-aliran berikut: 1. Aliran Eksistensialis

“Anda adalah anda, karena anda menghen daki demikian”

2. Aliran Behavioris ( Perilaku/Kelakuan)“Anda adalah hasil sejumlah kondisi-kondisi yang mempengaruhi anda”

3. Aliran Psikoanalitik“ Anda adalah totalitas jumlah perampung an tingkat perkembangan anda”

4. Aliran Aktualisasi Diri“Anda merupakan realisasi dari potensi anda yang terbesar”

Kepribadian adalah organisasi dinamis di- dalam individu yang terdiri dari sistem2 Psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik (khas, unik) dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (G Allport)

13

Page 14: Character Building f

112. WATAK

“ Character is personality evaluated, and personlity is character evaluated” (Allport)Watak (character) dan Kepribadian (perso- nality) itu adalah satu dan sama, tetapi dipandang dari sisi yang berbeda. Penilaian dengan memakai norma cenderung ke watak.Menggambarkan apa yang ada tanpa melaku kan penilaian, lebih tepat digunakan istilah kepribadian. G Ewald memberi batasan watak sebagai totalitas dari keadaan2 dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang.

Ada 2-macam watak1).Watak yang dibawa sejak lahir Keadaan fisiologis, yaitu kualitas susunan syaraf pusat.2).Watak yang diperoleh Telah dipengaruhi oleh lingkungan, penga laman dan pendidikan.

14

Page 15: Character Building f

B. TEMPERAMEN

Temperamen dan kepribadian sering dikacau-kan.Dilihat dari disposisi yang erat dengan faktor biologis, disini adanya faktor keturunan lebih menonjol.

Allport : Temperamen adalah gejala karakte- ristik dari emosi individu, kekuatan

serta kecepatan bereaksi. Gejala ini tergantung pada faktor konstitusi (dari keturunan).

G Ewalt: Temperamen adalah konstitusi fisik yang berhubungan dengan konsti- tusi jasmani

Catatan: Tubuh manusia memiliki konstruksi dan konstitusi.

15

Page 16: Character Building f

C. JENIS-JENIS TEMPERAMEN 13

1. Ajaran tentang Cairan Badaniah Dirumuskan oleh Hippocrates dan disempur- nakan oleh Galenus.

Empidokles:Alam semesta dan isinya tersusun dari 4-un sur dasar: Tanah, Air, Udara dan ApiDg sifat : Kering, Basah, Dingin dan Panas.

Hippocrates:Dalam diri seseorang terdapat 4-macam si-fat tersebut yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan yang adadalam tubuh orang tsb yakni:Sifat Kering dalam Chole (Empedu Kuning) Sifat Basah dalam Melanchole(Empedu htm)Sifat Dingin dalam Phlegma (Lendir)Sifat Panas dalam Sanguis (Darah)

Keempat cairan tersebut terdapat dlmtubuh dengan porsi seimbang, orang akan sehat (normal). Bila keseimbangan tergang-gu, orang akan sakit/ menyimpang dari kea- daan normal.

16

Page 17: Character Building f

2.Empat jenis Temperamen 14

TABEL TOPOLOGI TEMPERAMEN

Cairan badan yg dominan

CHOLE

MELAN CHOLE

PHLEGMA

SANGUIS

Prinsip

Tegangan

Penegaran(rigidity)

Plastisitas

Ekspansifi tas

Tipe khas

Kholeris

Melankolis

Phlegmatis

Sanguinis

Sifat-sifat

Hidup keras (besar semangat) hatinya mudah terbakar, daya juang besar. Optimistis.

Mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimis

Tak suka buru-buru, (kalem, tenang), tak mudah dipengaruhi, setia.

Hidupnya mudah berganti haluan

17

Page 18: Character Building f

3.Kekuatan dan kelemahan kepribadian 15

(1). SanguinisPerilaku seorang Sanguinis: Populer, Extro- vert, suka bicara, optimis ( mementingkan hal-hal lahiriah)

Kekuatan.Emosi : kepribadian yang menarik, suka

bicara, menghidupkan situasi, rasa humor yang hebat, emosional dan demons tratif, periang penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik di panggung, lugu dan polos, hidup di masa seka rang, mudah diubah, berhati tulus, selalu ceria.

Di pek : Sukarelawan untuk tugas, memikirkan

erjaan kegiatan baru, tampak hebat di permu kaan, kreatif dan inofatif, punya energi dan antusiasme, mengilhami orang lain untuk ikut, mempesona orang lain ikut

bekerja.

Sbg : Mudah berteman, mencintai orang, suka

Teman dipuji, tampak menyenangkan, dicembu rui orang lain, bukan pendedam dan ce pat minta maaf, mencegah saat-saat membosankan, suka kegiatan spontan

18

Page 19: Character Building f

Sebagai orang tua: 16

Membuat rumah menyenangkan, menjadi teman bagi anak-anak, menubah bencana menjadi humor, merupakan pemimpin sirkus.

Kelemahan:Tidak ada tindak lanjut, orang tanpa kesalah an ( mereka tidak benar-benar percaya bahwa mereka punya kesalahan besar), mereka tidak benar-benar menerima diri secara serius, suka bicara banyak, mementingkan diri sendiri, pu nya ingatan yang belum dikembangkan, tidak tetap pikiran dan pelupa, penyela dan menjawab untuk orang lain, tidak tertib dan tampak tidak dewasa.

(2) Melankolis Kepribadian orang melankolis

sempurna Introvert, pemikir dan pesimis.

KekuatanEmosi: Mendalam dan penuh pikiran analitis,

serius dan tekun, cenderung jenius berba kat dan kreatif, artistik atau musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindah- an, perasa thd orang lain, suka berkor- ban, idealis.

19

Page 20: Character Building f

Di pekerjaan 17

Berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian, gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapih,ekonomis, melihat masalah mendapat pemecahan kreatif, perlu menyelesaiakan apa yang dimulai, suka diagram, grafik, bagan dan daftar.

Sebagai teman:Hati-hati dalam berteman, puas tinggal di latar belakang, menghindari perhatian, setia dan berbakat, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang lain, sangat memperhatikan norang lain, terharun oleh air mata belas kasihan, mencari teman hidup ideal

Sebagai orang-tua:Menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar, menjaga rumah selalu rapi, merapikan barang anak-anak, mengorban kan keinginan sendiri untuk morang lain, mendorong intelegensi dan bakat.

Kelemahan: Mudah tertekan, punya citra diri rendah, suka menunda nunda, mengajukan tuntutan yang tidak realistis kepada orang lain.

20

Page 21: Character Building f

(3) Koleris

Kepribadian Koleris kuatExtrovert, pelaku, optimis

Kekuatan:Emosi: Berbakat memimpin, dinamis dan

aktif, sangat memerlukan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional dalam bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa menjalankan apa saja.

Di pekerjaan:Berorientasi ke target, melihat seluruh gambar an, terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekan kan hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan.

Sebagai teman;Tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau memimpin dan mengorganisir, biasanya selalu benar, unggul dalam keadaan darurat.

Sebagai orang tua:Memberikan kepemimpinan kuat, menetep kan tujuan, memotivasi keluarga sebagai kelompok, tahu jawaban yang benar, meng organisir rumah tangga.

21

Page 22: Character Building f

Kelemahan Tuan tanpa salah (orang lain yang

salah), pekerja keras (terlalu), harus terkendali, tidak tahu bagaimana cara menangani orang lain.(4) Phlegmatis

Kepribadian Phegmatis damai

Introvert, pengamat, pesimis

KekuatanEmosi:

Rendah hati mudah berbgaul dan santai, diam, tenang, sabar, seimbang, konsisten, cerdas, sim patik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, seba guna.

Di Pekerjaan:Cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemempuan administratif, menjadi pene ngah masalah, menghindari konflik, baik dibawah tekanan, menemukan cara yang mudah.

Sebagai teman:Mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung, pendengar yang baik, sele ra humor yang menggigit, suka mengawasi orang, punya banyak teman, punya belas kasihan dan perhatian. 22

Page 23: Character Building f

20

Sebagai orang tua

Menjadi orang tua yang baik, menyediakan waktu bagi anak-anak, tidak tergesagesa, bisa mengambil yang baik dari yang buruk, tidak mudah marah.

KelemahanSeperti tidak ada masalah, melawan perubahan, tampaknya malas, punya kemauan baja yang tenang, tampaknya tidak berpendirian.

C SAYA BERTEMPERAMEN APA?

1. Duabelas kombinasi tamperamen.Kita semua merupakan

perpaduan antara paling tidak dua temperamen, yang satu dominan dan yang lain kurang dominan. Ada duabelas perpaduan yang mungkin terjadi. Sanchlor, SanMel, SanPhleg, ChlorSan, Chlor Mel, ChlorPhleg,

23

Page 24: Character Building f

Selain melihat Kepribadian, Watak dan Temperamen masih banyak hal yang perlukita gali dari dalam diri kita guna mengoptimalkan kemampuan yang ada lainnya.

Mengenal Bakat, mengenal Kekuatan danKelemahan diri sendiri.Selain mengenal Diri Sendiri, masih diperlukan kesadaran untuk bisa Menerima DiriMerupakan salah satu langkah dimana harus

ada perubahan dan perbaikan, tidak pasif dan pasrah

Menerima Diri, adalah sikap yang sangat penting.

Menolak Diri sangat berbahaya, Menghargai Diri Sendiri dan Menjadi Diri Sendiriharus dilakukan dalam mengupayakan

kesempurnaan mengenal diri.

Yang tak kalah pentingnya dari hal-haldiatas adalah upaya Mengembangkan Diridengan Membangun Mental yang Kuatdan Sehat, Integritas Diri (dimensi Fisik,dimensi Psikis IQ,EQ dan SQ), dengan cara berusahaMandiri, Kreatif dan Inovatif serta MotivasiDiri dalam upaya menuju kesempurnaan agar relasi dengan Diri Sendiri terwujud dengan

baik.

24

Page 25: Character Building f

BAB IV. LINGKUNGAN SOSIAL 22

A.LINGKUNGAN SOSIAL AWAL

I. Keluarga dan Kelompok Pertemanan/permainan

1.Keluarga a. Dasar pembentukan keluarga

Keluarga adalah Lingkungan Sosial Awal.Menyoroti kehidupan keluarga sama dengan menyoroti kehidupan kita sendiri. Hidup dlmsatu komunitas adalah efektip. Manusia sebagai individu dibebani peran2 yang berasal dari kondisi kebersamaan dg. sesama.Konflik bisa timbul karena polah tingkah laku pribadi, disebabkan terjadi penyimpangan darinorma-kolektif. Sebaliknya jika tunduk kepada kehendak kolektif, disebut kehilangan individu-alitas.

b. Bentuk-bentuk perkawinan1). Monogami: Suami satu – istri satu2). Poligami : Suami atau istri lebih dari satu (poligini & poliandri)

2. Kelompok Permainan/teman ( in group )Suasana akrab dan kekeluargaan merupakan ciri khas per-temanan. Disini seorang pribadi mulai belajar memasuki dunia-luar yang lebih luas.

25

Page 26: Character Building f

II. HUBUNGAN DALAM KELUARGA 23

1. Suasana Kekeluarga Bila kita amati bagaimana suasana keluarga kita sendiri, apakah : hangat, damai, akrab, intim, kompak, bersatu, saling mencintai, saling mendukung, saling merindukan, terbuka, jujur, komunikasi lancar, mau berkorban satu sama lain, saling percaya, berlaku adil, saling meng- hargai, saling membantu, saling melindungi dll. Atau sebaliknya: tegang,saling benci, menjeng- kelkan, dingin, tidak tegur sapa, saling curiga, bertengkar, tidak rukun, tidak peduli, dendam, berbohong, marah, menipu dll?

“ Bagaimanapun dan apapun suasana dalam keluarga kita, kita tetap punya andil didalam nya. Suasana itu bukan sesuatau yang ter -jadi begitu saja, melainkan banyak bersum-ber dan ditentukan oleh kehadiran setiap dari kita, anggota keluarga”

Suatu pertanyaan: Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki suasana keluarga kita, utk meningkatkan suasana yang lebih baik?

26

Page 27: Character Building f

242. Suasana kelompok dekatku

Kita juga dapat melakukan refleksi yang samakepada suasana kelompok dekat kita. Apakahkita punyaperilaku dan sikap yang baik sebagaisalah seorang anggota kelompok?Kehadiran masing2 anggota kelompok sebagai sumber motivasi kehidupan kelompok tsb.Kehadiran yang dimaksud bukan kehadiran fisiksemata, melainkan sejauh mana kita telah berusaha menjadi anggota yang baik dan mem-berikan yang terbaik bagi kemajuan dan per –kembangan kelompok tersebut.

III MEMBANGUN HUBUNGAN BAIK DALAM LING-KUNGAN SOSIAL.

Sebaiknya bahkan seharusnya kita meng-hayati kedekatan dan hubungan saling memba-ngun serta memberikan sesuatu yang terbaik bagi kelompok kita. Jika tidak, maka agak sulitbagi kita untuk menghayati hal yang sama dalam lingkungan yang lebih luas.

“ Dalam lingkungan keluargalah kita terutamamulai belajar dan praktek mencintai, menghar-gai, terbuka, rela berkorban, rukun, jujur, taat,disiplin dan bekerja sama”

27

Page 28: Character Building f

Selain apa yangdisebutkan diatas, untuk memba-ngun dan mempertahankan hubungan yang baikdalam keluarga perlu pula kita perhatikan hal-halberikut ini:1. Fungsi keluarga a. Pengaturan seksual

Norma-norma keabsahan sebuah pernikahansebagai bentuk pengungkapan cinta, pengorbanan pribadi masing2 pasangan (fisik, emosi,mental,sosial dll)

b. adat. Fungsi ReproduksiDengan upacara dan ritual yang terbuka sebagai usaha untuk memiliki anak/keturunan ygsah dari aspek sosial, hukum, moral,agama dan

c. Kerjasama ekonomiUntuk bisa bertahan hidup, apalagi untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang semakain baik, orang tua dan anak-anak yg sudah dewasa mampu bekerja untuk kelang- sungan kehidupan keluarga yang lebih baik.

d. Pendidikan dan sosialisasi nilaiKeluarga adalah tempat dan lingkungan utama bagi seorang anak dalam menjalalaniproses sosialisasi macam2 nilai kehidupan. Disini peran orang tua memegang peranan penting dalam memberikan contoh-contoh yg kongkrit sesuai norma-norma yang dijunjung tinggi seperti: nilai kasih sayang, kebersama- an, kejujuran, keadilan dan ketaatan.

e. PemeliharaanPemeliharaan fisik dan mental bagi anak- anak yang sakit dan orang-orang yg sudahtua dalam lingkungan keluarga.

28

Page 29: Character Building f

IV. MASYARAKAT (MULTIKULTURAL) DAN KEBUDAYAAN

1. Masyarakat Masyarakat adalah kelompok manusia yang tinggal menetap dalam suatu wilayah yang tidak terlalu jelas batas-batasnya yang berinteraksi menurut kesamaan pola tertentu diikat oleh suatu harapan dan kepentingan yang sama, yang keberadaannya berlangsung secara kontinu dengan suatu rasa edentitas bersama (society). Socius = teman.

Tali pengikat bagi sekelompok masyarakat :

Harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari sebuah kelompok.

Ada hub, ungan timbal balik. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama Memiliki struktur, nilai dan norma serta

kesamaan perilaku. Memiliki sistem sosial yang kurang lebih

sama Mengalami proses perubahan yang

mempe- ngaruhi anggota masyarakat tsb secara langsung atau tidak langsung.

29

Page 30: Character Building f

2. MULTIKULTURISME 27

Multikulturisme adalah suatu ideologi tentang perbedaan dalam kesederajatan yang mempu-nyai fondasi kebudayaan yang ada dalam ma – syarakat, yang terwujud sebagai sebuah mozaik dari kebudayaan2 yang dimiliki oleh masyara- kat kultural. Sebagai ideologi yang menekankan perbedaan dalam kesederajatan, maka multi – kulturisme dan demokrasi adalah dua ideologi yang saling mendukung.Konsep multikulturisme bertentangan dengan konsep masyarakat majemuk (Plural society) yang penekanannya adalah keaneka ragaman suku bangsa dan kebudayaan suku bangsa. Multikulturisme dikembangkan dari konsep plu- ralisme budaya (culture pluralism) dengan menekankan kesederajatan kebudayaan2 yang ada dalam masyarakat tersebut.Masyarakat Majemuk Indonesia menekankan keaneka ragaman suku bangsa dan kebudayaan masing2, yang dipersatukan dan diatur secara administratif oleh sistem nasional Indonesia yg berdasarkan Pancasila dan UUD-1945.Masyarakat Majemuk pertama kali diintrodusir oleh Furnivall (1948) dan dikembangkan oleh M.G Smith (1965) dengan memakai Karibia sbg kasusnya berdasarkan atas ciri-ciri pranata2 yg ada dalam segmen2 masyarakat majemuk

30

Page 31: Character Building f

a. Arti Etimologi Kebudayaan menurut Bhs Sansekerta

dari kata “budhayah” yaitu bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan dipandang sebagai yang berkaitan dengan budi atau akal. Kata culture (Inggris) berasal dari kata Colere (Latin) yang berarti “mengolah” atau “menger- jakan” b. Arti lebih luas Memang sulit menentukan aspek2 mana secara tepat yang tergolong kebudayaan dan mana yang bukan.

Menurut Koentjoroningrat ada 3-wujud dari kebudayaan yaitu:1). Wujud kebudayaan sebagai suatu kom

pleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma2, peraturan2 dll. Ini wujud ideal dari kebu- dayaan, ada dalam pikiran dengan sifat abstrak.2). Wujud kebudayaan sebagai suatu kom – pleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3). Wujud kebudayaan sebagai benda2 hasil karya manusia atau disebut “budaya-fisik” yang konkrit.Ketiga hal tersebut dalam kenyataanya tak terpisahkan satu sama lain 31

Page 32: Character Building f

4. TERBENTUKNYA KEBUDAYAAN 29

a. Kebudayaan sebagai hasil proses belajar. Kebudayaan bisa dipelajari, tidak tergangtung dari transmisi biologi atau pewarisan melalui unsur genetik. Walaupun tingkah laku manusia digerakkan oleh insting dan naluri, manusia dapat mengembangkan cara yang berbeda beda dalam mewujudkan dorongan naluri tsb.b. Kebudayaan dan bahasa Satu keistimewaan manusia dapat berkomu- nikasi dengan bahasa. Bahasa manusia memi- liki kemampuan simbolis yang luar biasa. Satu kata mampu melambangkan sesuatu atau ben- da yang dimaksud tanpa menghadirkannya. Dapat dikatakan bahwa kebudayaan bisa ber- kembang dan dapat diwariskan dan

dilestarikan justru karena adanya bahasa.c. Kebudayaan dimiliki bersama Kebudayaan bukan bersifat individu tetapi

milik bersama. Kebiasaan pribadi yang berkembang kearah kebersamaan akan berubah menjadi

ke- budayaan.

32

Page 33: Character Building f

4. Unsur-unsur Kebudayaan

Kluckhohn dan ahli2 lain berpendapat bahwa ada 7-unsur (besar-kecil) yang dijumpai dalamkebudayaan manapun di dunia, yaitu:

(1). Peralatan dan perlengkapan hidup manusia(pakaian, perumahan, peralatan rumah

tangga, senjata,alat2 produksi, traspor-tasi dll)

(2). Mata pencaharian dan sistem ekonomi (pertanian, peternakan, produksi,sistem distri-busi dll).

(3). Sistem Kemasyarakatan (Kekerabatan, org.politik, sist.hukum, sist. Perkawinan dll)

(4). Bahasa (lisan maupun tulisan)(5). Sistem Pengetahuan(6). Religi (Sistem Kepercayaa).Hal-hal tersebut diatas disebut sebagai univer-sal cultur. Beda lagi dengan Sub cultur, misal-nya budaya Dayak, Batak, Jawa dll. Selain ituada yang disebut Counter Cultur, yang berla -wanan dengan kebudayaan induk seperti : Kenakalan Remaja, Pencurian, dan bentuk2kejahatan lainnya.

33

Page 34: Character Building f

5. FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT. 31

a. Melindungi diri thd alam dan menguasainya. Masyarakat yang budayanya masih primitif masih menyerah dengan kondisi alam dan sekitarnya, mereka belum mampu melindu- ngi diri, apalagi menguasai lingkungan alam nya. Masyarakat dengan taraf kebudayaanya yg lebih tinggi misalnya teknologi telah mampu memberikan keleluasaan bagi manusia utk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam.b. Mengatur hubungan antar Manusia Manusia juga menciptakan kaidah2 berupa petunjuk2 untuk mengatur hubungan antar manusia dalam masyarakat yang sering di sebut sbg. struktur normatif atau design for living (petunjuk dalam kehidupan). Unsur2 normatif yang merupakan bagian dr kebudayaan adalah sbb: 1). Unsur2 yang menyangkut penilaian.

( evaluational element). Misalnya: tentang

yg baik & buruk, senang & tidak senang,

menyenangkan & tidak menyenangkan.

34

Page 35: Character Building f

32

2). Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya (prescriptive elements) se-ka timbul keinginan perti bagaimana orang harus berlaku

3). Unsur yang menyangkut kepercayaan (cognitive elements) seperti misalnya harus mengadakan upacara adat saat kelahiran, pertunangan, perkawinan, kematian dll.

Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana sebaiknya bersikap, berbuat dan bertindak dalam berhubungan antara satu dengan yang lain.

c. Wadah pengungkapan perasaan.Setelah manusia dapat mempertahankan dan menyesuaiakan pada alam, dan sudah dapat hidup dengan manusia lain dalam suasana damai, menciptakan sesuatu untuk menyatakan perasaan dan keinginannya kepada orang lain.

Keinginan ini juga merupakan fungsi kebudayaan, yaitu Kesenian, misal seni suara, seni musik, seni tari, seni lukis dll merupakan wadah untuk pengungkapan dan penyaluran perasaan.Dari uraian diatas menjadi jelas bahwa fungsi kebudayaan bagi manusia sangat besar artinya, yang akan menjadi perpaduan yang indah dalam kehidupan apabila berlangsung dalam keseimbangan. 35

Page 36: Character Building f

6. ADAT, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN 33

a. Adat dan kebudayaan

Kebudayaan memiliki 3-wujud yaitu:

1. Wujud ide atau gagasan (abstrak)

2. Wujud kelakuan berpola (agakkonkret)

3. Wujud fisik berupa hasil karya(konkret)

1. Kebudayaan dengan wujud ideal disebut

adat tata kelakuan atau disingkat adat saja.

atau adat istiadat. Kebudayaan ideal juga berfungsi sebagai tata kelakuan yang meng- atur, mengendalikan dan memberi arah bagi tindakan. Dalam fungsinya sebagai pemberi- arah, adat terdiri dari beberapa lapisan.

1). Sistem nilai budaya.

Ini lapisan paling abstrak dan luas ruang lingkupnya.

2). Sistem norma.

Norma adalah penjabaran nilai budaya yang sudah terkait kepada peranan terten

tu dalam masyarakat.(sbg atasan,sbg guru, atau sbg pimpinan partai politik

dll).

3). Sistem Hukum.

Hukum terkait bermacam sektor kehidup an yg sudah jelas batas ruang

lingkupnya

36

Page 37: Character Building f

Hukum bisa berbentuk Aturan perundangan. 34

Jumlah undang-undang dalam masyarakat jauh lebih banyak dari pda jumlah norma yang men- jadi pedomannya.

4). Sistem aturan khusus Sistem ini mengatur aktivitas yg amat jelas dan terbatas ruang lingkupnya. Contoh misalnya Peraturan Lalu-lintas, sopan-santun dll dengan kata laion adat adalah bagian ideal dari kebu- dayaan.

b. Kebudayaan dan Peradaban. Dalam bicara kebudayaan muncul istilah Pera- daban. Kata peradaban dapat disejajarkan dg kata bhg Inggris civilization. Kata itu biasanya

dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti: kesenian, ilmu pengetahuan. sopan santun dan sistem pergaulan yang kom- pleks dalam masyarakat, organisasi kenegara- an dll. Maka istilah peradaban sering dipakai untuk teknologi, ilmu pengetahuan, seni ba – ngunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Dengan demikian dapat dikatakan setiap masya rakat punya kebudayaan tapi tidak cocok dise-

bagai peradaban.37

Page 38: Character Building f

7.PENGARUH TIMBAL BALIK MANUSIA & KEBUDAYAAN

1). Pengaruh kebudayaan terhadap Masyarakat. Kebudayaan punya pengaruh besar pada masyarakat, secara langsung maupun tidak langsung. Kepribadian turut terbentuk oleh kebudayaan masyarakat dimana sesorang berada.

Kita berpikir dan berbuat seturut tutunan kebudayaan kita.Penyesuaian diri akan terjadi bila

seseorang berpindah ke lingkungan budaya yang berbeda.Budaya meniru yang tidak disadari secara men- dalam sering kali terjadi, sehingga “merusak” hakekat budaya setempat/lokal yang sesungguh- nya cuckup tinggi dan bermakna, sehingga terje rumus dan menjadi korban budaya dari luar.

2). Pengruh Masyarakat terhadap Kebudayaan. Dipihak lain masyarakat juga dapat mempe ngaruhi kebudayaan, dan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini memung kinkan karena kebudayaan memang merupakan produk dari masyarakat. Sebagai contoh, masya rakat petani bisa berubah menjadi masyarakat industri.

38

Page 39: Character Building f

Kita dapat mempengaruhi kebudayaan 36 agar semakin

mampu menjawab kebutuhan dan harapan manusia sesuai tantangan zamannya.

Di negara kita ini, kita dapat melihat keberhasilan dan kekurang berhasilan masyarakat kita dalam memproses penyesuaian diri dalam perubahan dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Sebagian dari perubahan sudah dapat diikuti tatapi sebagian besar lagi masih mengalami kesulitan.Agar masyarakat lebih siap mengikuti perubahan tadi, yakni dari budaya pertanian kebudaya indus tri, yang penting mendapat perhatian adalah “pendidikan dan pelatihan’ untuk meningkatkan kualitasa Sumber Daya Manusia (SDM)Demikian antara masyarakat dan kebudayaan selalu dapat saling mempengaruhi, secara lang sung maupun tidak langsung. Pengaruh tersebut bisa positip maupun negatip. Pengaruh kebudayaan bagi manusia hendaknya semakin memanusiakan manusia, menjadikannya semakin beradab.

39

Page 40: Character Building f

c. Hambatan lain untuk komunikasi yang efektif: Iklim komunikasi yang tertutup Struktur organisasi yang besar dipuncak Terjadi penyaringan informasi yang disampai kan Adanya kekurang percayaan Adanya persaingan yang kurang sehat Takut menjadi ancaman balik.

3. Mendengar sambil memahami.Suatu cara untuk menghindari kesalah-pahaman adalah dengan belajar membia sakan diri memberikan tanggapan penuh pemahaman dalam mendengarkan.Cara ini tidak hanya bermanfaat mengkomu nikasikan kesediaan untuk memahami si pengirim atas pertanyaan atau pesan tetapi juga menolongnya menangkap gagasan dan perasaan yang diungkapkan dari sudut pandang si pengirim.Selain mendengarkan sambil memahami cara lain mengatasi hambatan dalam berko munikasi antara lain:a. Menyesuaikan pesan dengan penerima pesan.

40

Page 41: Character Building f

POKOK BAHASAN III: RELASI DENGAN TUHAN 38

I. BERIMAN KEPADA TUHANKepercayaan dan Iman merupakan persoalan yang menyangkut hubungan manusia dengan yang Adi kodrati, yang gaib suatu kenyataan yang transenden (sulit dipahami)

Suatu keistimewaan bahwa manusia memi liki kepekaan dan keterbukaan kepada kenya taan yang bersifat ilahi, suatu kenyataan yang mengatasi dunia dan diri sendiri. Itulah oleh orang yang beragama disebut Tuhan atau nama lain yang serupa.

Namun berhubung Tuhan atau Allah itu merupakan kenyataan yang bersifat gaib, suatu kenyataan yang mengatasi jangkauan daya tangkap indra manusia, maka akhirnya manusia memiliki gambaran dan pemahaman yang beraneka ragam tentang Tuhan.

Menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan ada dua hal yang terkait erat namun tidak boleh disamakan, yaitu “iman” dan “agama”. Hubungan keduanya bukanlah suatu keniscayaan. Orang beragama belum tentu beriman, atau sebaliknya orang beriman belum tentu beragama. Pertanyaan mendasar :Apakah iman saya sudah benar? 41

Page 42: Character Building f

Apakah saya sudah beribadat denganrajin dan sungguh-sungguh?

Bagaimana supaya hidup semakian baik sebagai orang beriman?

Bagaimana mengembangkan sikap toleransi terhadap agama lain?

1. Terbuka kepada yang gaib.Hal gaib yang dimaksud adalah sesuatu yang dipercayai oleh manusia, nyata adanya walau pun tidak nampak dimata. Hal gaib disini ada lah hal-hal yang bersifat supra-natural, adi kodrati, realitas yang melampaui kenyataan duniawi. Wujud hal gaib yang dimaksud ada lah Tuhan atau Allah . Keterbuakaan kepada yang gaib merupakan keterbuakaan kepada kebaikan.

A. Pengalaman Transendental ManusiaKepercayaan kepada hal gaib merupakan ke percayaan manusia tentang adanya suatu kenyataan yang mengelilingi hidupnya mele bihi kekuatan dunia ini yang dapat yang dapat mempengaruhinya dan bahwa manusia dapat mendekatinya. Kepercayaan kepada ke kuatan gaib tidak dipaksakan, lepas dan jauh dari pengalaman hidupnya

42

Page 43: Character Building f

1.Pengalaman Ketidak berdayaan/ keterbatasanKarena keterbatasan dan ketidak berdayaan manusia, maka dirasakan adanya kekuatan lain yang mengatasi dirinya. Pada suku bang sa yang primitif, hal tersebutpun dirasakan (misalnya matahari, bulan, pohon besar, gunung, laut dll). Inilah yang menjadi cikal bakal muncul dan berkembangnya kepercaya an manusia akan Tuhan. Gejala yang melam paui daya tangkap indera manusia itu, oleh Rudolf Otto disebut misteri, yaitu sesuatu yang tidak pernah dimengerti namun tak dapat disangkal keberadaannya dalam penga laman manusia. Orang semakin percaya adanya kekuatan yang berkuasa mengendalikan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini. Pengalaman semacam itu disebut sebagai “ Pengalaman eksistensial” karena menyangkut eksistensi manusia.

2, Pengalaman MistikSelain pengalaman nyata, manusia punya pengalaman akan adanya kekuatan gaib yang transenden bahkan dapat mengambil bagian didalamnya. Pengalaman dimaksud adalah “pengalaman mistik” yaitu pengalaman me nyatu dengan yang ilahi, bahkan menjadi bagi an dari padanya.

43

Page 44: Character Building f

41

Pengalaman mistik ini biasanya diawali dengan kontemplasi dan askese (latihan kerohanian) yang dengan sungguh2 beru saha melepaskan diri dan mengambil jarak dengan dunia fana ini, sehingga mengalami kontak langsung dengan yang IlahiKata mistik atau mistisisme mempunyai hubungan linguistik dg kata “mitos” dan “misteri” yang berasal dari bhs Yunani “musteion” yang berarti tutup mata atau tutup mulut. Pengalaman mistik berakar dalam pengalaman tentang kegelapan dan kesunyian.Ada banyak kaum religius menganggap bah wa ada kesadaran kosmik atau kesadaran kolektif diatas jiwa individu, yaitu prinsip non rasional yang menjiwai alam semesta seperti anima, prana,pneuma . Pengalaman mistik cenderung ditafsirkan dalam pengertian panteistis, karena hidup mistik merupakan pengalaman kesatuan dengan yang Ilahi.Setiap manusia punya kemampuan melihat secara intuitif yang membuat manusia mampu keluar dari batas ruang dan waktu seperti pengalaman batin yang dialami oleh para Nabi, para Rasul dan para Sufi (bukan lewat akal budi). Inilah pengalaman nonrasio nal yang transesden. 44

Page 45: Character Building f

B. CORAK KEPERCAYAAN KPD YANG GAIB 42

Kepercayaan manusia kepada hal gaib ada beberapa corak terutama yang menyangkut:1. Obyek kepercayaan2. Tujuan yang ingin dicapai3. Cara berhubungan dengan hal gaib.Kita perhatikan praktek2 dlm menjalin hubung an dg. hal2 gaib baik dlm praktek yg bersifat “primitif” seperti praktek “magi” sampai prak tek hidup beragama.

1. Praktek magi Bangsa primitif mengenal praktek2 magis yaitu suatu kepercayaan bahwa secara lang sung mereka dapat: a).Mempengaruhi kekuatan alam, b).Daya2 yg lebih tinggi dapat di manipulasi entah utk tujuan baik atau buruk. Kepercaya an yg bersifat magis ini ada yg melihat seba gai cikal-bakal kepercayaan yang terdapat dalam agama, tetapi ada perbedaan yang esensial antara praktek magi dan praktek agama.

45

Page 46: Character Building f

a. Obyek kepercayaan 43

Yang menjadi obyek kepercayaan dalam prak tek adalah “sifat impersonal” , yg mengatasi hal2 yg natural. Hal2 gaib yg sebelumnya bersifat impersonal dlm perkembangan kepercayaan di sebagian agama kemudian dipersonifikasikan sebagai dewa2 yg memiliki macam2 kekuasaan.

b. Tujuan kepercayaan.Tujuan kepercayaan ada yang bersifat manipulatif dan memaksa (taraf rendah) sedangkan yg lain “bersifat” penyerahan (taraf yg lebih maju).Dlm magi terjadi manipulasi daya2 alam untuk mencapai tujuan yg bersifat individu (contoh santet;pelet); penyembuhan penyakit; tercapainya kemakmuran; kemenangan atas suatu peperangan, dls.Ada yg percaya bhw daya magis tinggal dlm substansi-material (pohon besar; patung; kerisdll.) dan ada juga yg percaya dlm mantra2.

46

Page 47: Character Building f

c. Cara berhubungan dg yg gaib 44

Praktek magi berlangsung secara individu, menggunakan dukun / penyihir utk maksud tujuan tertentu. Praktek magi juga punya tujuan Pelakunya hrs dlm kondisi tertentu (puasa, pantang; puasa seks dll). Dlm ritualnya biasanya hrs ada 3 unsur :

1). Benda2 yg digunakan (berupa alat atau obat 2-an).2). Upacara yg dilakukan.3). Ucapan dlm bentuk mantra2.Magi dg tujuan jahat di istilahkan sebagai“Black Magic” (sihir).

2. Magi dan Agama.Kehidupan beragama disebut sbg wujud kepercayaan manusia kepada hal gaib. Namun praktek beragama mengalami perkembangan besar dibandingkan praktek magi. Dlm agama hal gaib menjadi lebih eksplisit dan disebut sebagai Tuhan atau Allah atau nama searti dg itu. (God, Hyang Widhiwasa, Yahwe, Tian/ Tiegong, Dieu, Deo dll). Sedangkan magi bersifat manipulatif, me ngontrol dan memaksa daya2 supra natural demi kepentingan tujuan pribadi.

47

Page 48: Character Building f

45Agama berlangsung dlm suasana sosial dimana banyak orang ambil bagian di dlm nya. Diungkapkan dlm bentuk mitos2 serta upacara yg bermakna sosial. Dlm kenyataannya agama menghasilkan perbaikkan2 dlm kehidupan sosial.

“BONEKA GARAM” (Anthony de Mello).

C. KETERBUKAAN KEPADA HAL GAIB SEBAGAIKETERBUKAAN KEPADA KEBAIKAN.

Keterbukaan kepada hal gaib merupakan suatu keterbukaan dan keterarahan pada kebaikan, dengan dampak sosial sangat dominan. Ajaran yg terdapat dlm berbagai agama di klaim berasal dari yg Gaib (Tuhan), terekam dan tertulis dlm kitab2 suci keagamaan. 1. Perbaikan Akhlak Keterbukaan kpd kebaikan berarti kebaikan bagi kita manusia, bahkan bagi seluruh mahluk.Kebaikan manusia dimaksud sebagai kebaikan moral. Kebaikan akhlak adalah penentu utama nilai kita sebagai manusia. Baik atau buruk ditentukan oleh akhal dan perbuatan kita. 48

Page 49: Character Building f

46

APA KARAKTER ITU ?

Di dlm rumah, ia adalah kebaikan. Di dlm bisnis, ia adalah kejujuran. Di dlm masyarakat, ia adalah kesopanan. Di dlm pekerjaan, ia adalah kecermatan. Di dlm permainan, ia adalah sportivitas. Terhadap yg beruntung, ia memberi selamat. Terhadap yg lemah, ia memberi pertolongan. Terhadap yg jahat, ia bertahan. Terhadap yg kuat, ia percaya. Terhadap yg menyesal, ia memaafkan. Dan terhadap Tuhan, ia menghormati dan

mengasihi.

2. Perbaikan Hidup Bersama.Keterbukaan kpd yg baik berbuahkan kebaikan akhlak bagi kita, tidak dimaksudkan sbg kebaikan yg tersembunyi atau disembunyikan. Kebaikan akhlak justru menjadi nyata dlm kehidupan sosial.

49

Page 50: Character Building f

a. Manusia ingin hidup baik 47Setiap orang ingin hidup baik, ( menjadi ayah/ibu yg baik, suami/istri yg baik, anak yg baiak, guru/murid yg baik, pimpinan/ karyawan yg baik, pelatih dan teman yang baik dll) itu kenyataan yg pertama. Keingin- an ini merupakan “modal utama” . Keinginan ini juga menyatu dengan kodrat kita sebagai manusia.

b. Menjadi baik itu tidak mudah.Bila manusia selalu menginginkan kebaikan pada diri sendiri, lalu mengapa banyak orang yang gagal mewujudkannya?Inilah yang mengantar kita pada kenyataan kedua yakni bahwa menjadi manusia baik itu tidak mudah. Ada banyak tantangan dan hambatan. Tantangan bisa berasal dari luar atau dari dalam diri kita sendiri.

c. Mau menolong dan ditolong. Kenyataan ketiga, pada dasarnya semua manusia mau menolong dan mau ditolong . Kenyataan ini melampaui batas-batas pri- modial dan bersifat universal. Disini ada keterbukaan kepada kebaiakan bersama atau kebaikan sosial. Dari lubuk hati yang paling dalam, kebaiakan ini akan berkem- bang bahkan mampu mengalahkan tantangan.

50

Page 51: Character Building f

“SATU GELAS SUSU” 48

D. MENGEMBANGKAN KETERBUKAAN KEPADA KEBAIAKAN.Keterbukaan membangun hubungan baik dengan sesama, merupakan ungkapan sikap berlaku baik juga kepeda diri sendiri. Kedua sikap ini mesti dilandasi oleh hubungan baik dengan Tuhan.Lebih jauh lagi bila sikap baik ini dikembangkan, akan mendorong tumbuhnya sikap yang baik terhadap dunia nyata kita yang lain, yakni kepada alam tempat kita ber- pijak, menyikapai perkembangan ilmu penge- tahuan dan teknologi serta menghayati etika profesi secara baik dan bertanggung jawab.

1. Menjadikan keterbukaan kepada kebaik- an sebagai modal bersama. Jujur saja bahwa pada dasarnya manusia itu baik dan terbuka kepada kebaiakan. Arah sebaliknya (kejahatan) adalah tindakan melawan “kodrat” sekaligus merendahkan diri sendiri. Karena itu hanya dengan melatih dan membiasakan diri hidup dengan penuh kebaiakan, maka kita bisa menjadi pejuang kebaiakan yang dibutuhkan masyarakat. 51

Page 52: Character Building f

49Tetapi kenyataannya banyak juga orang yang kurang memperhatikan norma-norma kebaiakan ini, bahkan cenderung egois, tidak memperhatiakan mana yang baik mana yang jahat.

“ Mempertahankan sikap yang benar lebih mudah daripada memperolehnya kembali “ (John C Maxwell)

2. Memperbaiki gambaran tentang yang Gaib (Tuhan)

Dulu gambaran manusia tentang Tuhan seba gai: penghukum, pendendam, pemaksa pen cemburu, ke gambaran Tuhan sebagai: penga sih, pengampun, penolong, pendamai, penya bar, penuntun bagi kebaikan dsb. Gambaran yang terakhir ini menjadi inspirasi bagi kta dalam menata kehidupan kita sebagai umat beragama. Berangkat dari perubahan sikap tsb. hendak nya juga terjadi perubahan dalam sikap dan perilaku kita terhadap Tuhan. Berubah dari sikap memanipulasi kekuasaan Tuhan demi kepentingan pribadi menuju sikap penyerahan , ketaatan dan membiarkan diri oleh yang Gaib , Yang Maha baik.

52

Page 53: Character Building f

50Untuk itu semua, kiranya kita sendiri yang dapat menjawab dan sekaligus mengoreksinya.

“ Faktor penting dalam pembangunan Kharakter adalah: agama, moral dan

pengetahuan”

3. Berangkat dari praktek ritual ke kehidupan nyata.

Seiring dengan perubahan dan semakain baiknya Pemahaman dan Gambaran kita ten- tang Tuhan hendaknya juga diikuti oleh perba ikan mutu penghayatan hidup beragama kita. Penekana utama bukan pada rutinitas ritual yang semakin rumit dengan megahnya upa- cara yang lepas dari relefansi nyata dalam ke- hidupan sosial. Kekhusukan dalam beribadat hendaknya menjadi sumber kekuatan untuk menjadi semakin baik dalam kehidupan nyata.

“Kehidupan adalah sebuah cermin, ia memantulkan kembali bayangan dari apapun yang kita letakkan didepannya”

(Robert Anthony) 53

Page 54: Character Building f

51

4. Bersifat terbuka dan kritis menghayati hidup beragama.

Berangkat dari pemahaman bahwa agama2 didunia ini mengajarkan dan memperjuang- kan kebaiakn bagi manusia, maka kebenaran Tuhan yang begitu besar, luas dan dalam tidak mungkin dimonopoli oleh satu kelompok saja.

Selain terbuka, umat beragama harus semakin kritis dalam memahami dalam menca ri bentuk2 kongkrit pengungkapan semangat hidup beragama. Sebagai makhluk sosial, tolok ukur perilaku- sosial (social performance) tetap merupakan ruang pengujian yang nyata tentang kebenar- an penghayatan agama dan iman kita .Bila penghayatan kita dapat menghasilkan ke- damaian, kesejukan, kerukunan kesejahtera- an, persaudaraan, kebahgiaan bersama, maka kita boleh yakin bahwa semangat pengha yatan keagamaan yang kita kembangkan sudah benar arahnya. Sebaliknya bila justru mendatangkan kebencian, pertentangan, per- musuhan, eksklusivisme disinilah perlu ditin-jau kembali. 54

Page 55: Character Building f

52

“Orang mulia mengerti tentang kebenaran, orang licik hanya mengerti tentang

keuntungan” (nn)

5. Bekerja sama mewujudkan kebaikan bersama.

Perlu disadari bahwa agama2 didunia ini me- mikul beban dan tanggung jawab besar untuk menjadikan dunia ini sebagai tempat yang indah untuk didiami bersama. Untuk itu kerja sama antar umat beragama mutlak diperlukan Dialog yang dikembnagkan pada tingkat pim- pinan dan lebih2 diantara umat beragama sen diri, yang baiak dan terbuka mengarah kepada perwujudan kebaiakan bagi seluruh umat manusia.

Kisah: “ JALAN RAYA RAJA”

55

Page 56: Character Building f

53BAB-XII

ETIKA DAN KEPEMIMPINAN

A. Beberapa istilah1. Etika dan Moral

Kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yang berarti: adat kebiasaan, cara berpikir, akhlak, sikap, watak dan cara bertindak.Menurut K.Bartens membedakan, ada 3-arti:

a. Nilai2 dan norma2 moral suatu kelompokdalam mengatur tingkah laku mereka.

b. Kumpulan azas atau nilai moral yang diru- muskan secara tertulis atau disebut “kode etik”

c. Ilmu tentang yang baik dan yang buruk. 2. Etika dan Etiket

Etika adalah menyangkut moral sedangkan etiket menyangkut sopan santun atau tata krama. Memang keduanya ada kesamaannya yaitu sama2 mengatur perilaku manusia secara normatif. Sedangkan perbedaannya adalah:Etiket: cara perbuatan dilakukanEtika : perbuatan boleh atau tidak boleh dila- kukan

56

Page 57: Character Building f

54Etiket : Hanya berlaku pada pergaulan

Etika : Tetap berlaku dengan atau tanpa kehadiran orang lainEtiket : Bersifat relatifEtika : Bersifat absolut

Etiket : Lebih pada penampilan lahiriahEtika : Lebih pada penampilan rohaniah atau batiniah.

“Hal2 yang tidak kamu sukai dari orangLain, perbaikilah itu dakam dirimu”

( unknown)

3. Moral dan Immoral Dalam Kamus bhs. Indonesia, kata

amoral tidak tercantum/ tidak ada.Dalam kamus Bhs.Inggris kata:

- Kata amoral berarti tidak ada hubungannya / tidak terkait dengan moral.-Kata immoral berarti bertentangan dengan moralitas yang baik atau tidak etis.

Karenanya hati-hati menggunakan kata amo- ral dan immoral.

57

Page 58: Character Building f

55BAB-XIII

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab. Manusia sebagai makhluk individu harus ber- tanggung jawab terhadap dirinya untuk menjaga keseimbangan jasmani dan rohani.Manusia sebagai makhluk sosial artinya, dia tidak hidup sendirian dan boleh semaunya sendiri melainkan ia bertanggung jawab terhadap nilai2 sosial yang telah disepakati. Manusia sebagai makhluk Tuhan artinya, dia harus bertanggung jawab kepada penciptanya yaitu melewati nilai2 agama yang dipekunya.

1. Pengertian tanggung jawab.Pengertian tanggungjawab menurut

Ensiklop- pedi umum adalah: kewajiban dalam mela- kukan tugas tertentu. Tanggung jawab erat hubungannya dengan Kewajiban. Orang yang akan memperoleh kebahagiaan karena telah menunaikan kewajibannya dengan baik.Sebaliknya orang akan menghadapi kesulitan sebab tidak mengikuti aturan2, norma2 dan nilai2 yang berlaku.

58

Page 59: Character Building f

56Orang yang bertanggung jawab adalah adil atau mencoba berbuat adil. Masalah yang terjadi terkait dengan tanggungjawab adalah hilangnya kesadaran moral dan hilangnya rasa hormat terhadap pertanggung jawaban.Tanggung jawab adalah berani menanggung resiko, jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, mandiri dan tidak pengecut dan rela berkorban demi orang lain.

2. Macam-macam Tanggung jawab.

a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.Manusia ciptaan Tuhan pada

hakeketnya dila- hirkan didunia dalam keadaan suci tanpa dosa Manusia diberikan kehendak bebas untuk memilih yang baik atau yang jahat.

Contoh tanggung jawab: Mencari nafkah untuk diri sendiri, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.b. Tanggung jawab kepada keluarganya, memberi nafkah, makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan dan pendidikan agama.c. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Sebagai makhluk sosial wajib membantu orang lain. Hidup dalam komunitas, di kam- pung, ditempar kerja, di sekolah dll.

59

Page 60: Character Building f

57d. Tanggung jawab Terhadap Tuhan YME.

Tuhan menciptakan manusia di bumi bukan -lah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.Tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum2 Tuhan yang teruang dalam berbagai Kitab Suci yang diyakini dalam setiap Agama.

e. Tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara Setiap warga negara, dalam berbuat, ber- tindak, berpikir dan bertingkah laku, ia terikat oleh norma2, aturan2 serta hukum2 yang dibuat oleh negara. Oleh sebab itu segala perbuatan warga negara harus dapat di pertanggung jawabkan terhadap aturan2 yang berlaku dalamnegara tersebut.Disamping itu sehubungan dengan kewajiban- nya sebagai wn, tanggung jawab itu diwuju- kan dalam: Mencintai tanah air dan bangsa Mencintai adat istiadat dan kebudayaan Membela tanah air dan bangsa Membangun bangsa dan negara.

60

Page 61: Character Building f

583. Pengabdian dan pengorbanan.

a. PengabdianManusia sebagai makhluk Tuhan selain dibebani tanggung jawab, ia mendapat hak dan kewajiban. Dalam melaksanakan hal2 diatas diperlukan pegabdian dan pe- ngorbanan. Pengorbanan berarti berbakti kepada negara dan bangsa, dapat berupa materi, perasaan bahkan jiwa dan raga.

Contoh macam2 pengabdian.1). Pengabdian kepada Tuhan YME, dengan

melakukan semua ibadah yang diwajibkan oleh agamanya masing2.

2). Pengabdian kepada masyarakat.Karena merasa dibesarkan dan hidup di-tengah2 masyarakat, sebagai pertang- gung jawaban dan perwujudan dengan melakukan pengabdian.Contoh, menjadi guru atau pendidik’

3). Pengabdian kepada Negara.Misalnya menjadi sukarelawan pada jaman perjuangan kemerdekaan, bela negara dll.

4). Pengabdian kepada Perdamaian dunia. 61

Page 62: Character Building f

59

b. Pengorbanan.Pengorbanan berarti memberikan secara ikhlas, harta benda, waktu, tenaga, pemikiran ,bahkan mingkin nyawa, dilakukan tanpa pamrih.

4. Kesadaran.Sadar artinya: tahu, mengerti, ingat untuk membuka hati / pikirannya untuk berbuat sesuatu. Kesadaran adalah hati yang terbuka.

5. Hak dan Kewajiban.a. Hak.Menurut Austin Fagothey, hak adalah we- wenang moral untuk: mengerjakan, me- ninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu. Hak merupakan panggilan kepada kemauan orang lain di kekuasaan atau kekuatan fisik. - Hak obyektif: Sesuatu dimana kita mem- punyai hak diatasnya (materi)- Hak subyektif: hak moral (wewenang untuk memiliki materi tersebut).

62

Page 63: Character Building f

60B. Peranan Etika dalam dunia modern.

Etika sebagai pemikiran sistematis tentang moralitas tidak berkeinginan untuk secara langsung dapat membuat manusia menjadi lebih baik. Yang dihasilkan secara kangsung bukanlah kebaikan, melinkan pemahaman yg lebih mendasar dan kritis tentang yang dianggap baik atau buruk secara moral. Ada beberapa alasan penting mengapa etika pada zaman ini semakin diperlukan.1. Adanya pluralisme moral. Kita sadari bahwa kita sekarang ini hidup dalam zaman pluralistis, tidak terkecuali dalamhal moralitas. Kita banyak bertemu dengan orang2 dari suku, daerah, lapisan sosial dan agama yang berbeda secara langsung atau tidak langsung kerena perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Berbagai lapisan dan kelompok masyarakat dengan berbagai pandangan dan sikap, yang selain memiliki banyak kesamaan tetapi juga banyak perbedaan bahkan pertentangan. Masing2 pandangan mengklaim sebagai pandangan yang paling benar dan sah. Sepertinya tatanan normatif sudah tidak ada lagi. Akhirnya norma2 sendiri diperso alkan. 63

Page 64: Character Building f

61

2. Timbulnya masalah2 etis baru.

Ciri lain yang menandai zaman kita adalah timbulnya masalah2 etis baru yang dise- babkan perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu2 biomedis. Antara lain manipulasi ginetis seperti vertilisasi in vitro dengan donor atau tidak, menyewakan rahim dan masalah kloning.

“ Karakter adalah bagaimana diri andaSaat berada dalam kegelapan”

( unknown )

3. Munculnya kepedulian etis yang semakin universal.

Ungkapan kepedulian etisyang semakin berkembang ini tidaklah mungkin terjadi tanpa dilatar belakangi oleh kesadaran moral yang universal. Gejala paling menyolok tentang kepedulian etis adalah Deklarasi Universal tentang Hak Azasi Manusia, yang diproklamirkan oleh PBB pada 10-Desember-1948.

64

Page 65: Character Building f

624. Hantaman gelombang modernisasi.

Kita sekarang hidup dalam masa transfor- masi masyarakat. Perubahan yang terus terjadi muncul dibawah hantaman kekuat- an yang mengenai semua segi kehidupan yaitu gelombang modernisasi. Istilah modernisasi disini bukan hanya menyang kut barang atau peralatan yang diproduk- si secara canggih, melainkan juga cara berpikir yang telah berubah secara radikal Ada banyak cara berpikir yang berkem- bang seperti: rasionalisme, individualisme, nasionalisme, sekularisme, materialisme, konsumerisme, pluralisme religius serta cara berpikir dan pendidikan modern yang telah banyak mengubah lingkungan buda- ya, sosial dan rohani masyarakat kita.

5. Tawaran berbagai ideologi.Proses perubahan sosial, budaya dan

moral, tidak jarang membawa kebingung an bagi banyak orang atau kelompok. Situasi seperti itu tidak jarang dimanfaat- kan oleh berbagai pihak untuk mena war kan ideologi2 mereka sebagai jawaban atas kebingungan tadi.

Hanya dengan etika orang dapat terbantu 65

Page 66: Character Building f

63untuk sanggup menghadapi secara

kritis dan obyektif berbagai ideologi yg muncul.

Sikap kritis bukan sekedar menolak atau menerima melainkan melakukan penilaian kritis agar tidak salah pilih.

6. Tantangan bagi Agamawan.Etika juga diperlukan oleh pemuka

agama untuk tidak menutup diri terhadap perso alan2 praktis kehidupan umat manusia. Walaupun etika tidak bisa menggantikan agama. Namun etika tidak bertentangan dengan agama dan bahwa agama masih memerlukan etika.

Pentingnya etika untuk agama:1). Masalah interpretasi/penafsiran firman dalam kitab suci setiap agama. Banyak ahli bahkan yang seagama sekalipun, sering berbeda pendapat.2). Mengenai moral baru yang tidak nam pak belum dipikirkan/ dibahas dalam firman Tuhan tsb, masih diperlukan etika untuk mengambil sikap yang dapat dipertanggung jawabkan. Usaha seperti ini tidak bertentangan dg iman karena akal-budi manusia juga anu- grah dari Tuhan pencipta manusia.

66

Page 67: Character Building f

BAB-XIV

BUDAYA ORGANISASI DAN PROFESIONALIME KERJA

A. Pengertian budaya organisasi.

1. Beberapa pengertian.Budaya organisasi pada hakekatnya merupakan pondasi suatu organisasi.Menurut Piti Sithi Amnuai (CEO Bangkok Bank): “ A set of basic assumptions and belief that are shared by member of an organisation, being developed as they learn to cape with problems of external adapta- tion and internal integration”Dan CEO Starbucks Howard Schult: Budaya organisasi adalah “ Kebiasaan kerja seluruh manajemen dan karyawan suatu perusa- haan yang telah diterima sebagai standar perilaku kerja serta membuat mereka terikat secara emosional kepada perusaha- an. Budaya organisasi dapat juga dirumuskan sebagai “ Nilai dan kebiasaan kerja seluruh anggota yang dibakukan serta diterima sbg standar perilaku kerja dalam rangka menca

67

Page 68: Character Building f

pai sasaran yang telah direncanakan terle bih dulu.

2. Pemberi arah perilaku.Kebudayaan akan mempengaruhi cara ber pikir, bersikap dan berperilaku seseorang. Karena adanya keaneka ragaman budaya yang dibawa oleh setiap karyawan ke dalam perusahaan. Karenanya suatu perusahaan harus / perlu memiliki budaya yang khas perusahaan itu sendiri, yang bisa memberi arah bagi setiap pekerja.

68