chapter ii kepemimpinan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
1/20
1
Universitas Sumatera Utara
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional
1. Definisi Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan menurut Pierce dan Newstrom (2002) adalah aktivitas
mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan
kelompok. enurut !obbins (2002) bahwa ga"a kepemimpinan merupakan suatu
strategi atau kemampuan dalam mempengaruhi suatu kelompok ke arah
tercapain"a tujuan.
enurut #utun (200$) konsep kepemimpinan trans%ormasional dari &ass
merupakan salah satu konsep kepemimpinan "ang lebih dapat menjelaskan secara
tepat pola perilaku kepemimpinan atasan "ang n"ata ada dan mampu memuat
pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain. &ass (dalam #utun' 200$)
men"atakan bahwa pemimpin berusaha memperluas dan meningkatkan kebutuhan
melebihi minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah kepentingan
bersama termasuk kepentingan organisasi.
Kepemimpinan trans%ormasional sebagai pengaruh pemimpin atau atasan
terhadap bawahan. Para bawahan merasakan adan"a keperca"aan' kebanggaan'
lo"alitas dan rasa hormat kepada atasan' dan mereka termotivasi untuk
melakukan melebihi apa "ang diharapkan. Kepemimpinan trans%ormasional harus
dapat mengartikan dengan jelas mengenai visi untuk organisasi' sehingga
pengikutn"a akan menerima kredibilitas pemimpin tersebut (&ass dan volio'
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
2/20
$*). +engan bahasa sederhana' kepemimpinan trans%ormasional dapat
dide%inisikan dan dipahami sebagai kepemimpinan "ang mampu mendatangkan
perubahan di dalam diri setiap individu "ang terlibat atau bagi seluruh organisasi
untuk mencapai per%orma "ang semakin tinggi.
Pemimpin trans%ormasional menurut &ass (dalam #utun' 200$) cenderung
berusaha untuk memanusiakan manusia melalui berbagai cara seperti memotivasi
dan memberda"akan %ungsi dan peran kar"awan untuk mengembangkan
organisasi dan pengembangan diri menuju aktualisasi diri "ang n"ata.
#utun (200$) menambahkan bahwa kepemimpinan trans%ormasional
adalah bagaimana pemimpin mengubah (to transform) persepsi' sikap'
dan perilaku bawahan terlepas dari meningkat-tidakn"a perubahan "ang terjadi.
,ecara konseptual' kepemimpinan trans%ormasional (to transform) adalah sebagai
kemampuan pemimpin dalam mengubah lingkungan kerja' motivasi kerja' pola
kerja' dan nilai-nilai kerja bawahan sehingga bawahan akan lebih
mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.
ammarino dan &ass ($0) juga men"atakan bahwa pemimpin
trans%ormasional mengartikulasikan visi masa depan organisasi "ang realistik'
menstimulasi bawahan dengan cara "ang intelektual' dan menaruh perhatian pada
perbedaan-perbedaan "ang dimiliki oleh bawahann"a. +engan demikian' seperti
"ang diungkapkan oleh ich" and +evanna' keberadaan para pemimpin
trans%ormasional mempun"ai e%ek trans%ormasi baik pada tingkat organisasi
maupun pada tingkat individu (ulk' $/).
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
3/20
Kepemimpinan trans%ormasional adalah suatu proses di mana para
pemimpin dan anggota saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi
"ang lebih tinggi. Pemimpin berupa"a untuk mengubah perilaku anggotan"a agar
menjadi orang "ang merasa mampu dan bermotivasi tinggi serta berupa"a
mencapai prestasi kerja "ang tinggi dan berkualitas guna mencapai tujuan
organisasi. Para anggota organisasi "ang dipimpin secara trans%ormasional akan
merasakan adan"a keperca"aan' kekaguman' kesetiaan dan hormat terhadap
pimpinan' dan mereka termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan cara lebih
baik dari "ang diharapkan (ulk' $/).
Transformational leadership as a process where leader and followersengage in a mutual process of raising one another to hinger levels of morality and motivation” (Burns, 1978)
+e%inisi lain menurut &urns ($1/) menjelaskan kepemimpinan
trans%ormasional sebagai sebuah proses dimana para pemimpin dan pengikut
saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi "ang lebih tinggi. Para
pemimpin tersebut mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan
men"erukan cita-cita "ang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan'
keadilan dan kemanusiaan' bukan didasarkan atas emosi. +alam ubungann"a
dengan hirarki kebutuhan aslow ($3*)' maka para pemimpin trans%ormasional
menggerakkan kebutuhan-kebutuhan tingkatan "ang lebih tinggi pada para
pengikut. Para pengikut dinaikkan dari diri sehari-hari4 ke diri "angl ebih baik4.
The dynamic of transformational leadership involve strong personal identification
with the leader, !oining in a shared vision of the future, or going"eyond the self#
interest e$change of rewards for compliance (%ater & Bass, 1988)
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
4/20
Pemimpin trans%ormasional merupakan pemimpin "ang karismatik dan
mempun"ai peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai
tujuann"a. Pemimpin trans%ormasional juga harus mempun"ai kemampuan untuk
men"amakan visi masa depan dengan bawahann"a' serta mempertinggi kebutuhan
bawahan pada tingkat "ang lebih tinggi dari pada apa "ang mereka butuhkan.
&erdasarkan pemaparan diatas' maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan trans%ormasional merupakan seorang "ang memiliki visi sebagai
agen perubahan pada sebuah organisasi dan bawahann"a dalam mengubah
lingkungan kerja dengan meningkatkan moralitas dan motivasi "ang tinggi pada
bawahan dan juga menghargai serta memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
bawahann"a sehingga bawahan akan lebih mengoptimallkan kinerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Definisi Persepsi
Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap suatu objek
dan situasi lingkungan"a. +engan kata lain' tingkah laku seseorang terhadap
suatu objek dipengaruhi oleh persepsin"a. Persepsi merupakan suatu proses "ang
didahului oleh proses penginderaan "aitu merupakan proses diteriman"a stimulus
oleh individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu saja
melainkan stimulus tersebutditeruskan dan proses selanjutn"a merupakan proses
persepsi (#algito' 2005).
enurut !obbins (2005) Persepsi adalah proses "ang digunakan individu
mengelola dan mena%sirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
5/20
makna kepada lingkungan mereka. eski demikian apa "ang dipersepsikan
seseorang dapat berbeda dari ken"ataan "ang ob"ekti%. ,edangkan menurut
aramis ($) persepsi adalah da"a mengenal barang' kualitas atau
hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati' mengetahui
atau mengartikan setelah pancaindran"a mendapat rangsang.
Persepsi dalam pengertian psikologi menurut ,arwono ($1) adalah
proses penerimaan in%ormasi untuk dipahami. lat untuk memperoleh in%ormasi
tersebut adalah penginderaan (penglihatan' pendengaran' atau peraba)' sedangkan
alat untuk memahamin"a adalah kesadaran atau kognisi. Pendapat "ang sama juga
diungkapkan oleh 6ibson ($/3) bahwa persepsi mencakup kognisi
(pengetahuan). Persepsi mencakup penerimaan stimulus' pengorganisasian
stimulus' dan penerjemahan atau pena%siran stimulus "ang telah diorganisasi
dengan cara "ang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap.
oskowit7 dan 8rgel (dalam #algito' $*) mengemukakan bahwa
persepsi merupakan proses "ang terintegrasi dari individu terhadap stimulus "ang
diteriman"a sehingga seluruh apa "ang ada dalam diri individu seperti
pengalaman' emosi' kemampuan ber%ikir serta aspek-aspek lain "ang ada dalam
diri individu ikut berperan akti% dalam proses tersebut. Proses "ang terintegrasi
tersebut men"ebabkan stimulus "ang sama dapat dipersepsikan berbeda oleh
individu "ang berbeda pula. ,timulus dapat datang dari luar diri individu dan dari
dalam diri individu. ,timulus "ang datang dari luar diri individu dapat bermacam
macam' "aitu dapat berwujud bendabenda' situasi dan manusia. 8bjek persepsi
"ang berwujud benda disebut persepsi benda (things perception) atau non#social
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
6/20
perception' sedangkan apabila objek persepsi berwujud manusia atau orang
disebut social perception. Persepsi "ang menggunakan diri sendiri sebagai objek
persepsi disebut dengan persepsi diri ( self#perception). enurut ,chi%%man (dalam
,ukmana' 2009) persepsi seseorang tentang lingkungan tidak han"a didasarkan
atas alat indera saja (penglihatan' pendengaran' sentuhan)' akan tetapi juga
melibatkan unsur perasaan. Persepsi diri dapat menjadikan orang memahami
keadaan dirin"a sendiri dan mampu melakukan evaluasi diri (#algito' 2002).
:ieldmen (dalam artini' $) menambahkan bahwa persepsi adalah suatu
proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam pikirann"a' mena%sirkan'
mengalami dan mengolah tanda atau segala sesuatu "ang terjadi di lingkungan dan
bagaimana segala sesuatu tersebut mempengaruhi persepsi dan perilaku "ang
dipilihn"a.
+ari beberapa de%inisi diatas' dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah
proses "ang diteriman"a stimulus melalui proses penginderaan dengan
mengamati' mengetahui serta mengartikan da"a mengenal barang' kualitas atau
hubungan dan perbedaan.
3. Definisi Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional
enurut #utun (200$) konsep kepemimpinan trans%ormasional dari &ass
merupakan salah satu konsep kepemimpinan "ang lebih dapat menjelaskan secara
tepat pola perilaku kepemimpinan atasan "ang n"ata ada dan mampu memuat
pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain. Kepemimpinan trans%ormasional
meliputi pengembangan hubungan "ang lebih dekat antara pemimpin dengan
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
7/20
pengikutn"a' bukan han"a sekedar sebuah perjanjian tetapi lebih didasarkan
kepada keperca"aan dan komitmen (,unarsih' 200$).
Kepemimpinan trans%ormasional merupakan sebuah proses dimana para
pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi
"ang lebih tinggi (Keller' $2). Kepemimpinan trasn%ormasional dapat dicirikan
sebagai pemimpin "ang ber%okus pada pencapaian perubahan nilai-nilai "ang
relevan bagi proses pertukaran (perubahan)' keperca"aan' sikap' perilaku'
emosional dan kebutuhan bawahan menuju perubahan "ang lebih baik ke masa
depan (&urns' $1/). Keller ($2) mengemukakan bahwa kebutuhan "ang lebih
tinggi' seperti harga diri dan aktualisasi diri' han"a dapat dipenuhi melalui praktik
dalam kepemimpinan trans%ormasional. ,ehingga' para bawahan merasakan
adan"a keperca"aan' kebanggaan' lo"alitas dan rasa hormat kepada atasan' dan
mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa "ang diharapkan hal ini disebut
juga dengan persepsi dari bawahann"a.
Persepsi menurut aramis ($) persepsi adalah da"a mengenal barang'
kualitas atau hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati'
mengetahui atau mengartikan setelah pancaindran"a mendapat rangsang. Persepsi
terhadap kepemimpinan trans%ormasional adalah bagaimana kualitas atau
hubungan antara pemimpin dan bawahann"a melalui proses bawahan mengamati'
mengetahui atau mengartikan bagaimana kepemimpinan trans%ormasional "ang
dimiliki oleh pimpinann"a tersebut.
,eorang pemimpin trans%ormasional dapat diukur dalam hubungann"a
dengan e%ek pemimpin tersebut terhadap para bawahann"a. Pemimpin
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
8/20
trans%ormasional dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada para
pengikutn"a sehingga terbentuk rasa perca"a' rasa kagum dan rasa segan (&ass'
$0).
. !a"#or$!a"#or %an& 'empen&ar(hi Persepsi
:aktor-%aktor "ang mempengaruhi persepsi menurut !obbins (2002)
adalah ;
a. 8rang "ang mempersepsikan. ,aat individu melihat suatu sasaran dan
berusaha menginterpretasi.
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
9/20
c. Konteks dimana persepsi itu dibuat. Konteks dimana kita melihat suatu
objek atau peristiwa dapat mempengaruhi pemahaman' seperti juga lokasi'
caha"a' panas atau sejumlah %aktor-%aktor situasional lainn"a.
enurut #algito (2002) persepsi seseorang dipengaruhi oleh ;
a. :aktor dalam diri individu
Keadaan individu "ang mempengaruhi persepsi adalah "ang berhubungan
dengan kejasmanian dan "ang berhubungan dengan segi psikologis
(pengalaman' perasaan' kemampuan ber%ikir' kerangka acuan' dan
motivasi).
b. :aktor di luar diri individu.
:aktor di luar diri individu meliputi stimulus itu sendiri dan lingkungan
dimana persepsi berlangsung. =ika dikaitkan dengan persepsi terhadap
ga"a kepemimpinan' %aktor di luar diri individu ini salah satun"a adalah
pemilihan strategi atau ga"a pemimpin dalam bertindak' berkomunikasi
dan bersikap terhadap bawahann"a.
). Aspe"$Aspe" Kepempimpinan Transformasional
enurut &ass (dalam #utun' 200$) menemukan bahwa kepemimpinan
trans%ormasional memiliki lima aspek perilaku' "aitu ;
a. 'dealied 'nfluence
Pemimpin berusaha mempengaruhi bawahan dengan komunikasi langsung
dengan menekankan pentingn"a nilai-nilai' komitmen dan ke"akinan' serta
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
10/20
memiliki tekad untuk mencapai tujuan dengan tetap mempertimbangkan akibat-
akibat moral dan etik dari setiap keputusan "ang dibuat.
b. 'ndividualied onsideration
Pemimpin berusaha memberikan perhatian kepada bawahan dan
menghargai sikap bawahan terhadap organisasi Perilaku pemimpin
trans%ormasional' di mana ia merenung' berpikir' dan selalu mengidenti%ikasi
kebutuhan para bawahann"a' berusaha sekuat tenaga mengenali kemampuan
kar"awan' membangkitkan semangat belajar pada para kar"awann"a' memberi
kesempatan belajar seluas-luasn"a' selalu mendengar bawahann"a dengan penuh
perhatian' dan bagin"a adalah kunci kesuksesan sebuah kar"a.
c. 'nspirational *otivation
Pemimpin bertindak dengan cara memotivasi dan menginspirasi bawahan melalui
pemberian arti' partisipasi dan tantangan terhadap tugas bawahan. >pa"a pemimpin
trans%ormasional dalam memberikan inspirasi para pengikutn"a agar mencapai
kemungkinan-kemungkinan "ang tidak terba"angkan' ditantangn"a bawahan mencapai
standar "ang tinggi. Pemimpin trans%ormasional akan mengajak bawahan untuk
memandang ancaman dan masalah sebagai kesempatan belajar dan berprestasi. 8leh
karenan"a' pemimpin trans%ormasional menciptakan buda"a untuk berani salah' karena
kesalahan itu adalah awal dari pengalaman belajar segala sesuatu. Pemimpin
trans%ormasional akan menggunakan simbol-simbol dan meta%ora untuk memotivasi
mereka' bicara dengan antusias dan optimis.
d. 'ntellectual +timulation
Pemimpin berusaha mendorong bawahan untuk memikirkan kembali cara kerja
dan mencari cara-cara kerja baru dalam men"elesaikan tugasn"a.
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
11/20
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
12/20
&eberapa penulis "ang men"atakan bahwa wanita mempun"ai ga"a interakti%
meliputi kepemimpinan "ang lebih people#oriented dan partisipati%. ereka men"atakan
bahwa wanita lebih relationship#oriented ' koperati%' mengasuh' dan emosional dalam
peran kepemimpinan mereka. ?ebih lanjut' mereka itu tegas dimana kualitas ini membuat
wanita khususn"a cocok untuk peran kepemimpinan pada waktu ketika perusahaan
memakai perhatian lebih kuat pada tim dan keterlibatan pekerja. rgumen ini sesuai
dengan stereotipe peran seks' "akni' bahwa pria cenderung lebih tas-#oriented sedangkan
wanita lebih people#oriented (!obbins' 200$).
Pemimpin pria dan wanita sama-sama people#oriented ' tetapi pemimpin wanita
cenderung lebih partisipati% daripada pria. ,tudi kepemimpinan pada setting bidang
umumn"a telah menemukan bahwa pemimpin pria dan wanita tidak berbeda pada level
tas-#oriented atau kepemimpinan people#oriented (!obbins' 200$). Penjelasan utama
mengapa pria dan wanita tidak berbeda pada ga"a ini adalah bahwa dunia pekerjaan n"ata
memerlukan perilaku mirip dari pria dan wanita "ang sedang memegang jabatan
(!obbins'200$).
Para sarjana men"atakan bahwa wanita mungkin lebih partisipati% karena asuhan
mereka telah membuat mereka lebih egalitarian dan kurang status#oriented . da juga
beberapa bukti bahwa wanita mempun"ai kemampuan interpersonal "ang lebih baik
daripada pria' dan kemampuan ini mengubah ke dalam kegunaan ga"a kepemimpinan
partisipati% "ang relati% lebih besar. Penjelasan ketiga adalah bahwa bawahan
mengharapkan pemimpin wanita lebih otokratik' bawahan mungkin mengeluh karena
mereka mengharapkan eksekuti% wanita atau pemimpin tim menjadi partisipati% (!obbins'
200$). pakah wanita atau pria adalah pemimpin "ang lebih baik tentun"a bergantung
kepada individu dan pada keadaan spesi%ik.
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
13/20
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
14/20
kepemimpinan dalam kelompok tetapi tidak ada individu "ang dapat menempati
kedua peran secara berkesinambungan (ogg' 2002). Tas- specialist cenderung
terlibat dan biasan"a menawarkan pendapat dan memberikan petunjuk dalam
aspek tas-#oriented dalam kehidupan kelompok. +ocio#emotional specialist
cenderung merespon dan member perhatian pada perasaan anggota kelompok
lainn"a (ogg' 2002).
Pemimpin "ang tinggi dalam initiating structure menetapkan tujuan
kelompok dan mengatur kerja anggota untuk pencapaian tujuan. Pemimpin "ang
tinggi dalam consideration memberi perhatian pada kesejahteraan bawahan dan
mencari hubungan harmonis dalam kelompok (ogg' 2002).
Penelitian dalam perilaku kepemmimpinan mengindikasikan perbedaan
antara orientasi kepemimpinan tas- dan socio#emotional. isumi dan Peterson
mengidenti%ikasi dua %ungsi serupa , tas- performance dan group maintenance
(ogg' 2002). ereka men"atakan bahwa cara dimana %ungsi ini diekspresikan
berbeda dari satu buda"a ke buda"a lain.
9. :aktor Kultural
Pengertian kultural atau buda"a mengacu pada perilaku "ang dipelajari "ang
menjadi karakter cara hidup secara total dari anggota suatu mas"arakat tertentu.
kultur atau buda"a terdiri dari nilai-nilai umum "ang dipegang dalam suatu
kelompok manusiaB merupakan satu set norma' kebiasaan' nilai dan asumsiasumsi
"ang mengarahkan perilaku kelompok tersebut. Kultur juga mempengaruhi nilai
dan ke"akinan ("elief ) serta mempengaruhi ga"a kepemimpinan dan hubungan
interpersonal seseorang (Nahavandi' 2000).
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
15/20
-. Prinsip$Prinsip Kepemimpinan Transformasional
Paradigma baru dari kepemimpinan trans%ormasional mengangkat tujuh
prinsip untuk menciptakan kepemimpinan trans%ormasional "ang sinergis
sebagaimana di bawah ini (!ees' 200$) ;
a. ,impli%ikasi
Keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi "ang akan
menjadi cermin dan tujuan bersama. Kemampuan serta keterampilan dalam
mengungkapkan visi secara jelas' praktis dan tentu saja trans%ormasional "ang
dapat menjawab Kemana kita akan melangkahC4 menjadi hal pertama "ang
penting untuk kita implementasikan.
b. otivasi
Kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang "ang terlibat
terhadap visi "ang sudah dijelaskan adalah hal kedua "ang perlu kita lakukan.
Pada saat pemimpin trans%ormasional dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam
organisasi' berarti seharusn"a dia dapat pula mengoptimalkan' memotivasi dan
memberi energi kepada setiap pengikutn"a. Praktisn"a dapat saja berupa tugas
atau pekerjaan "ang betul-betul menantang serta memberikan peluang bagi
mereka pula untuk terlibat dalam suatu proses kreati% baik dalam hal memberikan
usulan ataupun mengambil keputusan dalam pemecahan masalah' sehingga hal ini
pula akan memberikan nilai tambah bagi mereka sendiri.
c. :asilitasi
+alam pengertian kemampuan untuk secara e%ekti% mem%asilitasi
pembelajaran4 "ang terjadi di dalam organisasi secar kelembagaan' kelompok'
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
16/20
ataupun individual. al ini akan berdampak pada semakin bertambahn"a modal
intektual dari setiap orang "ang terlibat di dalamn"a.
d.
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
17/20
. Kara"#eris#i"$Kara"#eris#i" Kepemimpinan Transformasional
Karakteristik pemimpin trans%ormasional menurut &ass (dalam
ulk'$/) adalah ;
a. enciptakan visi dan kekuatan misi
b. enanamkan kebanggaan pada diri bawahan
c. emperoleh dan memberikan penghormatan
d. enumbuhkan keperca"aan di antara bawahan
e. engkomunikasikann harapan tertinggi
%. enggunakan simbol untuk menekankan usaha tinggi
g. engeskpresikan tujuan penting dalam cara "ang sederhana
h. enumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan' rasionalitas dan pemecahan masalah
secara hati-hati pada bawahan
i. emberikan perhatian secara personal
j. embimbing dan mela"ani tiap bawahan secara indivdual
k. elatih dan memerikan saran-saran
l. enggunakan dialog dan diskusi untuk mengembangkan potensi dan kinerja bawahan
+evanna dan ich" mengemukakan beberapa karakteristik dari pemimpin
trans%ormasional "ang e%ekti% antara lain ( ?uthans' $3) ;
c. ereka mengidenti%ikasikan dirin"a sebagai agen perubahan
d. ereka mendorong keberanian dan pengambilan resiko "ang berhati-hati
e. ereka perca"a pada orang-orang dan sangat peka terhadap kebutuhan-kebutuhan
mereka
%. ereka dilandasi oleh nilai-nilai "ang membimbing perilaku mereka
g. ereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs learners) bersi%at
%leksibel dan terbuka terhadap pelajaran dari pengalaman
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
18/20
h. ereka memiliki keterampilan kogniti% dan kemampuan untuk mengatasi
kompleksitas' ambiguitas' dan ketidakpastian
i.ereka juga adalah seroang pemimpin "ang visioner.
B. Or&anisasi P(/a"es(ma
1. Se/arah Ter,en#("n0a Or&anisasi P(/a"es(ma
Pujakesuma merupakan sebuah pagu"uban "ang dirikan untuk orang-
orang =awa "ang lahir di ,umatera ataupun "ang tidak lahir di ,umatera.
Pagu"uban ini berdiri sebagai wadah tampat pen"aluran buda"a =awa "ang masih
melekat pada mas"arakat =awa "ang ada di ,umatera. unculn"a pagu"uban juga
dapat dikatakan sebagai rasa etnisitas agar tetap eksis di tengah-tengah
persaingan hidup antar etnik. &uda"a =awa "ang masih melekat pada mas"arakat
=awa "ang ada di ,umatera. unculn"a pagu"uban juga dapat dikatakan sebagai
rasa etnisitas agar tetap eksis di tengah-tengah persaingan hidup antar etnik (,i"o'
200/).
Pagu"uban berasal dari kata guyu", dalam kamus bahasa
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
19/20
Kesenian =awa) "ang didirikan oleh ?etkol ,ukardi. +engan seiring
perkembangan waktu maka pada tahun $1-an tara
b. Pagu"uban Pujaksuma merupakan sebuah organisai "ang murni tanpa
mengharapkan pamrih' pagu"uban ini bertujuan mengembangkan nilai-nilai
buda"a dan leluhur "ang baik.
+apat disimpulkan bahwa untuk memperbaiki tingkat kehidupan mereka
harus dimulai dengan memperbaiki kesejahteraan' dan tidak mungkin
meningkatkan tara% hidup tanpa perbaikan ekonomi. ,elain itu Pagu"uban ini juga
merupakan sebagai #adah Partisipasi Pujakesuma dalam membangun kesenian'
-
8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan
20/20
kebuda"aan' olah raga' ,+ dan perekonomian "ang ada di #ila"ah ,umatera
dan wila"ah "ang lainn"a.
3. 'o##o P(/a"es(ma
Pagu"uban Pujakesuma memiliki motto "ang menjadi ikatan konstektual
dalam kehidupan sehari-hari anggota Pujakesuma dan juga dalam pelaksanaan
organisasi Pagu"uban ini. otto Pagu"uban Pujakesuma berupa (,i"o' 200/) ;
a. !ukun ; ;ErukunE itu damai' tidak ban"ak berselisih atau bertengkarsesama
anggota Pujakesuma dan juga sesama orang =awa maupun etnis lain.
b. !aket ; EraketE artin"a dekat-akrab serta menjaga kerukunan.
c. !ageng ; EregengE' artin"a bernuansa hangat' ramai.
d. !umekso ; ErumeksoE maksudn"a menjaga' saling melindungi satu dengan
"ang lainn"a.