chapter ii kepemimpinan

Upload: agusda

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    1/20

    1

    Universitas Sumatera Utara

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional

    1. Definisi Kepemimpinan Transformasional

    Kepemimpinan menurut Pierce dan Newstrom (2002) adalah aktivitas

    mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan

    kelompok. enurut !obbins (2002) bahwa ga"a kepemimpinan merupakan suatu

    strategi atau kemampuan dalam mempengaruhi suatu kelompok ke arah

    tercapain"a tujuan.

    enurut #utun (200$) konsep kepemimpinan trans%ormasional dari &ass

    merupakan salah satu konsep kepemimpinan "ang lebih dapat menjelaskan secara

    tepat pola perilaku kepemimpinan atasan "ang n"ata ada dan mampu memuat

     pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain. &ass (dalam #utun' 200$)

    men"atakan bahwa pemimpin berusaha memperluas dan meningkatkan kebutuhan

    melebihi minat pribadi serta mendorong perubahan tersebut ke arah kepentingan

     bersama termasuk kepentingan organisasi.

    Kepemimpinan trans%ormasional sebagai pengaruh pemimpin atau atasan

    terhadap bawahan. Para bawahan merasakan adan"a keperca"aan' kebanggaan'

    lo"alitas dan rasa hormat kepada atasan' dan mereka termotivasi untuk 

    melakukan melebihi apa "ang diharapkan. Kepemimpinan trans%ormasional harus

    dapat mengartikan dengan jelas mengenai visi untuk organisasi' sehingga

     pengikutn"a akan menerima kredibilitas pemimpin tersebut (&ass dan volio'

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    2/20

    $*). +engan bahasa sederhana' kepemimpinan trans%ormasional dapat

    dide%inisikan dan dipahami sebagai kepemimpinan "ang mampu mendatangkan

     perubahan di dalam diri setiap individu "ang terlibat atau bagi seluruh organisasi

    untuk mencapai per%orma "ang semakin tinggi.

    Pemimpin trans%ormasional menurut &ass (dalam #utun' 200$) cenderung

     berusaha untuk memanusiakan manusia melalui berbagai cara seperti memotivasi

    dan memberda"akan %ungsi dan peran kar"awan untuk mengembangkan

    organisasi dan pengembangan diri menuju aktualisasi diri "ang n"ata.

    #utun (200$) menambahkan bahwa kepemimpinan trans%ormasional

    adalah bagaimana pemimpin mengubah (to transform) persepsi' sikap'

    dan perilaku bawahan terlepas dari meningkat-tidakn"a perubahan "ang terjadi.

    ,ecara konseptual' kepemimpinan trans%ormasional (to transform) adalah sebagai

    kemampuan pemimpin dalam mengubah lingkungan kerja' motivasi kerja' pola

    kerja' dan nilai-nilai kerja bawahan sehingga bawahan akan lebih

    mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.

    ammarino dan &ass ($0) juga men"atakan bahwa pemimpin

    trans%ormasional mengartikulasikan visi masa depan organisasi "ang realistik'

    menstimulasi bawahan dengan cara "ang intelektual' dan menaruh perhatian pada

     perbedaan-perbedaan "ang dimiliki oleh bawahann"a. +engan demikian' seperti

    "ang diungkapkan oleh ich" and +evanna' keberadaan para pemimpin

    trans%ormasional mempun"ai e%ek trans%ormasi baik pada tingkat organisasi

    maupun pada tingkat individu (ulk' $/).

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    3/20

    Kepemimpinan trans%ormasional adalah suatu proses di mana para

     pemimpin dan anggota saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi

    "ang lebih tinggi. Pemimpin berupa"a untuk mengubah perilaku anggotan"a agar 

    menjadi orang "ang merasa mampu dan bermotivasi tinggi serta berupa"a

    mencapai prestasi kerja "ang tinggi dan berkualitas guna mencapai tujuan

    organisasi. Para anggota organisasi "ang dipimpin secara trans%ormasional akan

    merasakan adan"a keperca"aan' kekaguman' kesetiaan dan hormat terhadap

     pimpinan' dan mereka termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan cara lebih

     baik dari "ang diharapkan (ulk' $/).

    Transformational leadership as a process where leader and followersengage in a mutual process of raising one another to hinger levels of morality and motivation” (Burns, 1978)

    +e%inisi lain menurut &urns ($1/) menjelaskan kepemimpinan

    trans%ormasional sebagai sebuah proses dimana para pemimpin dan pengikut

    saling menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi "ang lebih tinggi. Para

     pemimpin tersebut mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan

    men"erukan cita-cita "ang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan'

    keadilan dan kemanusiaan' bukan didasarkan atas emosi. +alam ubungann"a

    dengan hirarki kebutuhan aslow ($3*)' maka para pemimpin trans%ormasional

    menggerakkan kebutuhan-kebutuhan tingkatan "ang lebih tinggi pada para

     pengikut. Para pengikut dinaikkan dari diri sehari-hari4 ke diri "angl ebih baik4.

    The dynamic of transformational leadership involve strong personal identification

    with the leader, !oining in a shared vision of the future, or going"eyond the self#

    interest e$change of rewards for compliance (%ater & Bass, 1988)

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    4/20

    Pemimpin trans%ormasional merupakan pemimpin "ang karismatik dan

    mempun"ai peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai

    tujuann"a. Pemimpin trans%ormasional juga harus mempun"ai kemampuan untuk 

    men"amakan visi masa depan dengan bawahann"a' serta mempertinggi kebutuhan

     bawahan pada tingkat "ang lebih tinggi dari pada apa "ang mereka butuhkan.

    &erdasarkan pemaparan diatas' maka dapat disimpulkan bahwa

    kepemimpinan trans%ormasional merupakan seorang "ang memiliki visi sebagai

    agen perubahan pada sebuah organisasi dan bawahann"a dalam mengubah

    lingkungan kerja dengan meningkatkan moralitas dan motivasi "ang tinggi pada

     bawahan dan juga menghargai serta memperhatikan kebutuhan-kebutuhan

     bawahann"a sehingga bawahan akan lebih mengoptimallkan kinerja untuk 

    mencapai tujuan organisasi.

    2. Definisi Persepsi

    Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap suatu objek 

    dan situasi lingkungan"a. +engan kata lain' tingkah laku seseorang terhadap

    suatu objek dipengaruhi oleh persepsin"a. Persepsi merupakan suatu proses "ang

    didahului oleh proses penginderaan "aitu merupakan proses diteriman"a stimulus

    oleh individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu saja

    melainkan stimulus tersebutditeruskan dan proses selanjutn"a merupakan proses

     persepsi (#algito' 2005).

    enurut !obbins (2005) Persepsi adalah proses "ang digunakan individu

    mengelola dan mena%sirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    5/20

    makna kepada lingkungan mereka. eski demikian apa "ang dipersepsikan

    seseorang dapat berbeda dari ken"ataan "ang ob"ekti%. ,edangkan menurut

    aramis ($) persepsi adalah da"a mengenal barang' kualitas atau

    hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati' mengetahui

    atau mengartikan setelah pancaindran"a mendapat rangsang.

    Persepsi dalam pengertian psikologi menurut ,arwono ($1) adalah

     proses penerimaan in%ormasi untuk dipahami. lat untuk memperoleh in%ormasi

    tersebut adalah penginderaan (penglihatan' pendengaran' atau peraba)' sedangkan

    alat untuk memahamin"a adalah kesadaran atau kognisi. Pendapat "ang sama juga

    diungkapkan oleh 6ibson ($/3) bahwa persepsi mencakup kognisi

    (pengetahuan). Persepsi mencakup penerimaan stimulus' pengorganisasian

    stimulus' dan penerjemahan atau pena%siran stimulus "ang telah diorganisasi

    dengan cara "ang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap.

    oskowit7 dan 8rgel (dalam #algito' $*) mengemukakan bahwa

     persepsi merupakan proses "ang terintegrasi dari individu terhadap stimulus "ang

    diteriman"a sehingga seluruh apa "ang ada dalam diri individu seperti

     pengalaman' emosi' kemampuan ber%ikir serta aspek-aspek lain "ang ada dalam

    diri individu ikut berperan akti% dalam proses tersebut. Proses "ang terintegrasi

    tersebut men"ebabkan stimulus "ang sama dapat dipersepsikan berbeda oleh

    individu "ang berbeda pula. ,timulus dapat datang dari luar diri individu dan dari

    dalam diri individu. ,timulus "ang datang dari luar diri individu dapat bermacam

    macam' "aitu dapat berwujud bendabenda' situasi dan manusia. 8bjek persepsi

    "ang berwujud benda disebut persepsi benda (things perception) atau non#social 

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    6/20

     perception' sedangkan apabila objek persepsi berwujud manusia atau orang

    disebut  social perception. Persepsi "ang menggunakan diri sendiri sebagai objek 

     persepsi disebut dengan persepsi diri ( self#perception). enurut ,chi%%man (dalam

    ,ukmana' 2009) persepsi seseorang tentang lingkungan tidak han"a didasarkan

    atas alat indera saja (penglihatan' pendengaran' sentuhan)' akan tetapi juga

    melibatkan unsur perasaan. Persepsi diri dapat menjadikan orang memahami

    keadaan dirin"a sendiri dan mampu melakukan evaluasi diri (#algito' 2002).

    :ieldmen (dalam artini' $) menambahkan bahwa persepsi adalah suatu

     proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam pikirann"a' mena%sirkan'

    mengalami dan mengolah tanda atau segala sesuatu "ang terjadi di lingkungan dan

     bagaimana segala sesuatu tersebut mempengaruhi persepsi dan perilaku "ang

    dipilihn"a.

    +ari beberapa de%inisi diatas' dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

     proses "ang diteriman"a stimulus melalui proses penginderaan dengan

    mengamati' mengetahui serta mengartikan da"a mengenal barang' kualitas atau

    hubungan dan perbedaan.

    3. Definisi Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional

    enurut #utun (200$) konsep kepemimpinan trans%ormasional dari &ass

    merupakan salah satu konsep kepemimpinan "ang lebih dapat menjelaskan secara

    tepat pola perilaku kepemimpinan atasan "ang n"ata ada dan mampu memuat

     pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain. Kepemimpinan trans%ormasional

    meliputi pengembangan hubungan "ang lebih dekat antara pemimpin dengan

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    7/20

     pengikutn"a' bukan han"a sekedar sebuah perjanjian tetapi lebih didasarkan

    kepada keperca"aan dan komitmen (,unarsih' 200$).

    Kepemimpinan trans%ormasional merupakan sebuah proses dimana para

     pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi

    "ang lebih tinggi (Keller' $2). Kepemimpinan trasn%ormasional dapat dicirikan

    sebagai pemimpin "ang ber%okus pada pencapaian perubahan nilai-nilai "ang

    relevan bagi proses pertukaran (perubahan)' keperca"aan' sikap' perilaku'

    emosional dan kebutuhan bawahan menuju perubahan "ang lebih baik ke masa

    depan (&urns' $1/). Keller ($2) mengemukakan bahwa kebutuhan "ang lebih

    tinggi' seperti harga diri dan aktualisasi diri' han"a dapat dipenuhi melalui praktik 

    dalam kepemimpinan trans%ormasional. ,ehingga' para bawahan merasakan

    adan"a keperca"aan' kebanggaan' lo"alitas dan rasa hormat kepada atasan' dan

    mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa "ang diharapkan hal ini disebut

     juga dengan persepsi dari bawahann"a.

    Persepsi menurut aramis ($) persepsi adalah da"a mengenal barang'

    kualitas atau hubungan dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati'

    mengetahui atau mengartikan setelah pancaindran"a mendapat rangsang. Persepsi

    terhadap kepemimpinan trans%ormasional adalah bagaimana kualitas atau

    hubungan antara pemimpin dan bawahann"a melalui proses bawahan mengamati'

    mengetahui atau mengartikan bagaimana kepemimpinan trans%ormasional "ang

    dimiliki oleh pimpinann"a tersebut.

    ,eorang pemimpin trans%ormasional dapat diukur dalam hubungann"a

    dengan e%ek pemimpin tersebut terhadap para bawahann"a. Pemimpin

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    8/20

    trans%ormasional dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada para

     pengikutn"a sehingga terbentuk rasa perca"a' rasa kagum dan rasa segan (&ass'

    $0).

    . !a"#or$!a"#or %an& 'empen&ar(hi Persepsi

    :aktor-%aktor "ang mempengaruhi persepsi menurut !obbins (2002)

    adalah ;

    a. 8rang "ang mempersepsikan. ,aat individu melihat suatu sasaran dan

     berusaha menginterpretasi.

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    9/20

    c. Konteks dimana persepsi itu dibuat. Konteks dimana kita melihat suatu

    objek atau peristiwa dapat mempengaruhi pemahaman' seperti juga lokasi'

    caha"a' panas atau sejumlah %aktor-%aktor situasional lainn"a.

    enurut #algito (2002) persepsi seseorang dipengaruhi oleh ;

    a. :aktor dalam diri individu

    Keadaan individu "ang mempengaruhi persepsi adalah "ang berhubungan

    dengan kejasmanian dan "ang berhubungan dengan segi psikologis

    (pengalaman' perasaan' kemampuan ber%ikir' kerangka acuan' dan

    motivasi).

     b. :aktor di luar diri individu.

    :aktor di luar diri individu meliputi stimulus itu sendiri dan lingkungan

    dimana persepsi berlangsung. =ika dikaitkan dengan persepsi terhadap

    ga"a kepemimpinan' %aktor di luar diri individu ini salah satun"a adalah

     pemilihan strategi atau ga"a pemimpin dalam bertindak' berkomunikasi

    dan bersikap terhadap bawahann"a.

    ). Aspe"$Aspe" Kepempimpinan Transformasional

    enurut &ass (dalam #utun' 200$) menemukan bahwa kepemimpinan

    trans%ormasional memiliki lima aspek perilaku' "aitu ;

    a.  'dealied 'nfluence

    Pemimpin berusaha mempengaruhi bawahan dengan komunikasi langsung

    dengan menekankan pentingn"a nilai-nilai' komitmen dan ke"akinan' serta

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    10/20

    memiliki tekad untuk mencapai tujuan dengan tetap mempertimbangkan akibat-

    akibat moral dan etik dari setiap keputusan "ang dibuat.

     b.  'ndividualied onsideration

    Pemimpin berusaha memberikan perhatian kepada bawahan dan

    menghargai sikap bawahan terhadap organisasi Perilaku pemimpin

    trans%ormasional' di mana ia merenung' berpikir' dan selalu mengidenti%ikasi

    kebutuhan para bawahann"a' berusaha sekuat tenaga mengenali kemampuan

    kar"awan' membangkitkan semangat belajar pada para kar"awann"a' memberi

    kesempatan belajar seluas-luasn"a' selalu mendengar bawahann"a dengan penuh

     perhatian' dan bagin"a adalah kunci kesuksesan sebuah kar"a.

    c.  'nspirational *otivation

    Pemimpin bertindak dengan cara memotivasi dan menginspirasi bawahan melalui

     pemberian arti' partisipasi dan tantangan terhadap tugas bawahan. >pa"a pemimpin

    trans%ormasional dalam memberikan inspirasi para pengikutn"a agar mencapai

    kemungkinan-kemungkinan "ang tidak terba"angkan' ditantangn"a bawahan mencapai

    standar "ang tinggi. Pemimpin trans%ormasional akan mengajak bawahan untuk 

    memandang ancaman dan masalah sebagai kesempatan belajar dan berprestasi. 8leh

    karenan"a' pemimpin trans%ormasional menciptakan buda"a untuk berani salah' karena

    kesalahan itu adalah awal dari pengalaman belajar segala sesuatu. Pemimpin

    trans%ormasional akan menggunakan simbol-simbol dan meta%ora untuk memotivasi

    mereka' bicara dengan antusias dan optimis.

    d.  'ntellectual +timulation

    Pemimpin berusaha mendorong bawahan untuk memikirkan kembali cara kerja

    dan mencari cara-cara kerja baru dalam men"elesaikan tugasn"a.

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    11/20

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    12/20

    &eberapa penulis "ang men"atakan bahwa wanita mempun"ai ga"a interakti% 

    meliputi kepemimpinan "ang lebih  people#oriented dan partisipati%. ereka men"atakan

     bahwa wanita lebih relationship#oriented ' koperati%' mengasuh' dan emosional dalam

     peran kepemimpinan mereka. ?ebih lanjut' mereka itu tegas dimana kualitas ini membuat

    wanita khususn"a cocok untuk peran kepemimpinan pada waktu ketika perusahaan

    memakai perhatian lebih kuat pada tim dan keterlibatan pekerja. rgumen ini sesuai

    dengan stereotipe peran seks' "akni' bahwa pria cenderung lebih tas-#oriented sedangkan

    wanita lebih people#oriented (!obbins' 200$).

    Pemimpin pria dan wanita sama-sama  people#oriented ' tetapi pemimpin wanita

    cenderung lebih partisipati% daripada pria. ,tudi kepemimpinan pada setting bidang

    umumn"a telah menemukan bahwa pemimpin pria dan wanita tidak berbeda pada level

    tas-#oriented atau kepemimpinan  people#oriented (!obbins' 200$). Penjelasan utama

    mengapa pria dan wanita tidak berbeda pada ga"a ini adalah bahwa dunia pekerjaan n"ata

    memerlukan perilaku mirip dari pria dan wanita "ang sedang memegang jabatan

    (!obbins'200$).

    Para sarjana men"atakan bahwa wanita mungkin lebih partisipati% karena asuhan

    mereka telah membuat mereka lebih egalitarian dan kurang  status#oriented . da juga

     beberapa bukti bahwa wanita mempun"ai kemampuan interpersonal "ang lebih baik 

    daripada pria' dan kemampuan ini mengubah ke dalam kegunaan ga"a kepemimpinan

     partisipati% "ang relati% lebih besar. Penjelasan ketiga adalah bahwa bawahan

    mengharapkan pemimpin wanita lebih otokratik' bawahan mungkin mengeluh karena

    mereka mengharapkan eksekuti% wanita atau pemimpin tim menjadi partisipati% (!obbins'

    200$). pakah wanita atau pria adalah pemimpin "ang lebih baik tentun"a bergantung

    kepada individu dan pada keadaan spesi%ik.

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    13/20

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    14/20

    kepemimpinan dalam kelompok tetapi tidak ada individu "ang dapat menempati

    kedua peran secara berkesinambungan (ogg' 2002). Tas- specialist cenderung

    terlibat dan biasan"a menawarkan pendapat dan memberikan petunjuk dalam

    aspek tas-#oriented dalam kehidupan kelompok. +ocio#emotional specialist 

    cenderung merespon dan member perhatian pada perasaan anggota kelompok 

    lainn"a (ogg' 2002).

    Pemimpin "ang tinggi dalam initiating structure menetapkan tujuan

    kelompok dan mengatur kerja anggota untuk pencapaian tujuan. Pemimpin "ang

    tinggi dalam consideration memberi perhatian pada kesejahteraan bawahan dan

    mencari hubungan harmonis dalam kelompok (ogg' 2002).

    Penelitian dalam perilaku kepemmimpinan mengindikasikan perbedaan

    antara orientasi kepemimpinan tas- dan  socio#emotional. isumi dan Peterson

    mengidenti%ikasi dua %ungsi serupa , tas- performance dan  group maintenance

    (ogg' 2002). ereka men"atakan bahwa cara dimana %ungsi ini diekspresikan

     berbeda dari satu buda"a ke buda"a lain.

    9. :aktor Kultural

    Pengertian kultural atau buda"a mengacu pada perilaku "ang dipelajari "ang

    menjadi karakter cara hidup secara total dari anggota suatu mas"arakat tertentu.

    kultur atau buda"a terdiri dari nilai-nilai umum "ang dipegang dalam suatu

    kelompok manusiaB merupakan satu set norma' kebiasaan' nilai dan asumsiasumsi

    "ang mengarahkan perilaku kelompok tersebut. Kultur juga mempengaruhi nilai

    dan ke"akinan ("elief ) serta mempengaruhi ga"a kepemimpinan dan hubungan

    interpersonal seseorang (Nahavandi' 2000).

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    15/20

    -. Prinsip$Prinsip Kepemimpinan Transformasional

    Paradigma baru dari kepemimpinan trans%ormasional mengangkat tujuh

     prinsip untuk menciptakan kepemimpinan trans%ormasional "ang sinergis

    sebagaimana di bawah ini (!ees' 200$) ;

    a. ,impli%ikasi

    Keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi "ang akan

    menjadi cermin dan tujuan bersama. Kemampuan serta keterampilan dalam

    mengungkapkan visi secara jelas' praktis dan tentu saja trans%ormasional "ang

    dapat menjawab Kemana kita akan melangkahC4 menjadi hal pertama "ang

     penting untuk kita implementasikan.

     b. otivasi

    Kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang "ang terlibat

    terhadap visi "ang sudah dijelaskan adalah hal kedua "ang perlu kita lakukan.

    Pada saat pemimpin trans%ormasional dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam

    organisasi' berarti seharusn"a dia dapat pula mengoptimalkan' memotivasi dan

    memberi energi kepada setiap pengikutn"a. Praktisn"a dapat saja berupa tugas

    atau pekerjaan "ang betul-betul menantang serta memberikan peluang bagi

    mereka pula untuk terlibat dalam suatu proses kreati% baik dalam hal memberikan

    usulan ataupun mengambil keputusan dalam pemecahan masalah' sehingga hal ini

     pula akan memberikan nilai tambah bagi mereka sendiri.

    c. :asilitasi

    +alam pengertian kemampuan untuk secara e%ekti% mem%asilitasi

    pembelajaran4 "ang terjadi di dalam organisasi secar kelembagaan' kelompok'

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    16/20

    ataupun individual. al ini akan berdampak pada semakin bertambahn"a modal

    intektual dari setiap orang "ang terlibat di dalamn"a.

    d.

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    17/20

    . Kara"#eris#i"$Kara"#eris#i" Kepemimpinan Transformasional

    Karakteristik pemimpin trans%ormasional menurut &ass (dalam

    ulk'$/) adalah ;

    a. enciptakan visi dan kekuatan misi

     b. enanamkan kebanggaan pada diri bawahan

    c. emperoleh dan memberikan penghormatan

    d. enumbuhkan keperca"aan di antara bawahan

    e. engkomunikasikann harapan tertinggi

    %. enggunakan simbol untuk menekankan usaha tinggi

    g. engeskpresikan tujuan penting dalam cara "ang sederhana

    h. enumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan' rasionalitas dan pemecahan masalah

    secara hati-hati pada bawahan

    i. emberikan perhatian secara personal

     j. embimbing dan mela"ani tiap bawahan secara indivdual

    k. elatih dan memerikan saran-saran

    l. enggunakan dialog dan diskusi untuk mengembangkan potensi dan kinerja bawahan

    +evanna dan ich" mengemukakan beberapa karakteristik dari pemimpin

    trans%ormasional "ang e%ekti% antara lain ( ?uthans' $3) ;

    c. ereka mengidenti%ikasikan dirin"a sebagai agen perubahan

    d. ereka mendorong keberanian dan pengambilan resiko "ang berhati-hati

    e. ereka perca"a pada orang-orang dan sangat peka terhadap kebutuhan-kebutuhan

    mereka

    %. ereka dilandasi oleh nilai-nilai "ang membimbing perilaku mereka

    g. ereka adalah seorang pembelajar sepanjang hidup (lifelongs learners)  bersi%at

    %leksibel dan terbuka terhadap pelajaran dari pengalaman

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    18/20

    h. ereka memiliki keterampilan kogniti% dan kemampuan untuk mengatasi

    kompleksitas' ambiguitas' dan ketidakpastian

    i.ereka juga adalah seroang pemimpin "ang visioner.

    B. Or&anisasi P(/a"es(ma

    1. Se/arah Ter,en#("n0a Or&anisasi P(/a"es(ma

    Pujakesuma merupakan sebuah pagu"uban "ang dirikan untuk orang-

    orang =awa "ang lahir di ,umatera ataupun "ang tidak lahir di ,umatera.

    Pagu"uban ini berdiri sebagai wadah tampat pen"aluran buda"a =awa "ang masih

    melekat pada mas"arakat =awa "ang ada di ,umatera. unculn"a pagu"uban juga

    dapat dikatakan sebagai rasa etnisitas agar tetap eksis di tengah-tengah

     persaingan hidup antar etnik. &uda"a =awa "ang masih melekat pada mas"arakat

    =awa "ang ada di ,umatera. unculn"a pagu"uban juga dapat dikatakan sebagai

    rasa etnisitas agar tetap eksis di tengah-tengah persaingan hidup antar etnik (,i"o'

    200/).

    Pagu"uban berasal dari kata  guyu", dalam kamus bahasa

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    19/20

    Kesenian =awa) "ang didirikan oleh ?etkol ,ukardi. +engan seiring

     perkembangan waktu maka pada tahun $1-an tara

     b. Pagu"uban Pujaksuma merupakan sebuah organisai "ang murni tanpa

    mengharapkan pamrih' pagu"uban ini bertujuan mengembangkan nilai-nilai

     buda"a dan leluhur "ang baik.

    +apat disimpulkan bahwa untuk memperbaiki tingkat kehidupan mereka

    harus dimulai dengan memperbaiki kesejahteraan' dan tidak mungkin

    meningkatkan tara% hidup tanpa perbaikan ekonomi. ,elain itu Pagu"uban ini juga

    merupakan sebagai #adah Partisipasi Pujakesuma dalam membangun kesenian'

  • 8/17/2019 Chapter II Kepemimpinan

    20/20

    kebuda"aan' olah raga' ,+ dan perekonomian "ang ada di #ila"ah ,umatera

    dan wila"ah "ang lainn"a.

    3. 'o##o P(/a"es(ma

    Pagu"uban Pujakesuma memiliki motto "ang menjadi ikatan konstektual

    dalam kehidupan sehari-hari anggota Pujakesuma dan juga dalam pelaksanaan

    organisasi Pagu"uban ini. otto Pagu"uban Pujakesuma berupa (,i"o' 200/) ;

    a. !ukun ; ;ErukunE itu damai' tidak ban"ak berselisih atau bertengkarsesama

    anggota Pujakesuma dan juga sesama orang =awa maupun etnis lain.

     b. !aket ; EraketE artin"a dekat-akrab serta menjaga kerukunan.

    c. !ageng ; EregengE' artin"a bernuansa hangat' ramai.

    d. !umekso ; ErumeksoE maksudn"a menjaga' saling melindungi satu dengan

    "ang lainn"a.