chapter ii

27
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Terminologi judul Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Judul Proyek : Medan Futsal Stadium 2. Tema Proyek : Green Architecture 3. Lokasi Proyek : Jl. Ngumban Surbakti 4. Luas Site : ± 2,3 Ha 5. Status Proyek : Fiktif Pengertian kata demi kata dari judul proyek : Medan : Nama ibukota dari propinsi Sumatera utara Futsal : Olahraga sepakbola dalam ruangan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing beranggotakan lima orang. Stadium ( stadion ) : Lapangan olahraga yang berdinding tembok sekelilingnya dan sebagian atau seluruh keliling lapangan itu diberi tempat duduk (kursi, bangku). 1 2.2.1 Stadion modern Medan Futsal Stadium adalah sebuah sarana yang menyediakan tempat (lapangan) bermain futsal berupa stadion yang memenuhi standard pertandingan, baik itu tingkat nasional (liga fusal indonesia) maupun internasional. Pada dekade ini perkembangan futsal sangat cepat. Menanggapi hal ini maka sangat dibutuhkan sebuah stadion futsal dengan standard yang telah ada. Stadion ini merupakan penggabungan dari fungsi utama dengan beberapa fungsi pendukung dan fungsi pelengkap. Tinjauan kasus proyek Pada umumnya merupakan sebuah bangunan dengan sekelilingnya terdapat bangku penonton. Stadion sering juga disebut sebagai gelanggang olahraga atau arena. Stadion yang telah ada pada saat ini berupa stadion terbuka, stadion tertutup dan ada juga stadion yang dapat terbuka dan tertutup. 1 Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cetakan 1, Jakarta. Pustaka Sinar Harapan. Badudu-Zein.1994 Universitas Sumatera Utara

Upload: edars08

Post on 20-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter II

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi judul Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah:

1. Judul Proyek : Medan Futsal Stadium

2. Tema Proyek : Green Architecture

3. Lokasi Proyek : Jl. Ngumban Surbakti

4. Luas Site : ± 2,3 Ha

5. Status Proyek : Fiktif

Pengertian kata demi kata dari judul proyek :

Medan : Nama ibukota dari propinsi Sumatera utara

Futsal : Olahraga sepakbola dalam ruangan yang dimainkan oleh dua

regu yang masing-masing beranggotakan lima orang.

Stadium ( stadion ) : Lapangan olahraga yang berdinding tembok sekelilingnya dan

sebagian atau seluruh keliling lapangan itu diberi tempat duduk

(kursi, bangku).1

2.2.1 Stadion modern

Medan Futsal Stadium adalah sebuah sarana yang menyediakan tempat

(lapangan) bermain futsal berupa stadion yang memenuhi standard pertandingan, baik

itu tingkat nasional (liga fusal indonesia) maupun internasional. Pada dekade ini

perkembangan futsal sangat cepat. Menanggapi hal ini maka sangat dibutuhkan

sebuah stadion futsal dengan standard yang telah ada. Stadion ini merupakan

penggabungan dari fungsi utama dengan beberapa fungsi pendukung dan fungsi

pelengkap.

Tinjauan kasus proyek

Pada umumnya merupakan sebuah bangunan dengan sekelilingnya terdapat

bangku penonton. Stadion sering juga disebut sebagai gelanggang olahraga atau

arena. Stadion yang telah ada pada saat ini berupa stadion terbuka, stadion tertutup

dan ada juga stadion yang dapat terbuka dan tertutup.

1 Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cetakan 1, Jakarta. Pustaka Sinar Harapan. Badudu-Zein.1994

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II

2.2.2 Sejarah Futsal

Istilah futsal diambil dari bahasa Spanyol dan Portugis, kata “FUTbol atau

FUTebol” yang berarti “sepak bola”; dan dari bahasa Perancis atau Spanyol, kata

“SALon atau SALa” yang artinya “dalam ruangan”. Jadi futsal sama dengan sepak

bola dalam ruangan.

Permainan ini berasal dari Montevideo, Uruguay. Waktu itu sekitar tahun 1930,

Juan Carlos Ceriani menyelenggarakan kompetisi sepak bola untuk kalangan remaja.

Hanya saja jumlahnya terbatas, masing-masing tim terdiri dari 5 pemain (termasuk

penjaga gawang). Tempatnya pun di lapangan basket yang beralaskan partikel kayu,

bukan rumput seperti sepak bola pada umumnya. Begitu juga dengan lapangan yang

dipakai adalah lapangan untuk basket itu sendiri. Dari sinilah, futsal terus

menggelinding dengan cepat ke berbagai negara.

Permainan ini sering juga disebut "Lima-Satu-Sisi". Sekejap setelah Ceriani

mulai memperkenalkan olahraga baru ini, Futsal mendapat perhatian gencar di

seluruh Amerika Selatan, terutama di Brazil. Keterampilan yang dikembangkan dalam

permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-

pemain Brazil pada sepakbola konvensional pada lapangan berukuran biasa. Pele,

Zico, Socrates, Bebeto dan bintang terkenal Brazil lainnya mengembangkan

keterampilan mereka di Futsal. Sementara itu Brazil terus menjadi pusat Futsal dunia,

permainan ini sekarang dimainkan atas bantuan FIFA di seluruh dunia dari Eropa

hingga Amerika Tengah dan Utara serta Karibia, Amerika Selatan, Afrika, Asia, dan

Oceania.

Brasil merupakan satu-satunya negara yang paling banyak memenangkan

kejuaraan futsal. Sepanjang tahun 1965-1979, dari tujuh kali kejuaraan, Brasil enam

kali memenangi South American Cup. Tidak hanya itu, tahun 1980 dan 1984 mereka

juga menggondol Pan American Cup. Seakan masih belum puas juga, Brasil

menjuarai Futsal World Champion (FWC) tahun 1982, 1985, 1989 dan 1992. Tapi

baru pada 1989, futsal menjadi agenda FIFA dan rutin dilaksanakan tiap 4 tahun

sekali. Terakhir, Futsal World Championship (FWC) diadakan di Taipei tahun 2004.

Saat itu, Brasil harus merelakan piala direnggut oleh Spanyol.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II

2.3 Tinjauan kelayakan proyek

2.3.1 Kelayakan fungsional

Perkembangan futsal di kota Medan pada saat sekarang ini sangat marak-

maraknya terjadi. Hal ini terbukti dengan turnamen-turnamen maupun kegiatan futsal

yang dilakukan sangat banyak muncul diberbagai pelosok kota Medan, membuat

peminat-peminat futsal menjadi bertambah. Adapun turnamen yang sering dilakukan

ialah: Futsal Piala Kapoltabes Medan, Futal Piala Rektor Nomensen, Futsal Piala

Rektor Unimed, Futsal Piala Komandan AURI, Futsal Piala Rektor Universitas

Dharma Agung (UDA) dan Liga Futsal Indonesia.

Untuk mengakomodasi peminat futsal tersebut, sangat menjanjikan untuk

membuat suatu bidang komersil di bidang olahraga ini.

Belum adanya suatu bangunan yang dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan

diatas maka perlu dirancang/direncanakan suatu bangunan yang nantinya dapat

menampung bakat-bakat masyarakat Sumatera Utara khususnya di bidang olahraga

futsal yang nantinya dapat menciptakan atlet-atlet SUMUT khususnya Medan agar

dapat menuai prestasi di kancah nasional maupun internasional.

Kegiatan ataupun fasilitas yang terdapat pada Stadion Futsal tersebut yaitu

berupa :

• Sebagai wadah atau tempat untuk melaksanakan turnamen-turnamen futsal di

kota Medan, nasional, maupun internasional.

• Dapat menjadi tempat yang lebih baik/kondusif bagi klub-klub futsal di

Medan,

• Penyediaan fasilitas pendukung dan retail yang berkaitan dengan penjualan

alat olahraga,

• Penyewaan lapangan futsal bagi masyarakat yang gemar bermain futsal.

• Sebagai tempat pusat pelatihan olahraga futsal bagi atlet-atlet futsal Sumatera

Utara.

Pengelolaan Medan Futsal Club yang akan dirancang melibatkan kerjasama

dengan pihak Pemko Medan (KONI) dan swasta terutama dalam hal pembinaan atlit,

termasuk pencarian bibit-bibit atlit berbakat untuk dibina menjadi atlit futsal nasional.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II

2.3.1 Kelayakan proyek

Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No.03 tahun 2005 tentang

sistem keolahragaan nasional disebutkan bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat bertanggung jawab atas perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan

prasarana olahraga.

Hal tersebut merupakan dasar dalam perencanaan Stadion Futsal yang akan

menampung kegiatan olahraga futsal. Dengan memanfaatkan momentum tersebut

maka perlu pembangunan sarana dan prasarana di bidang olahraga Futsal yang sangat

berarti bagi masyarakat Kota Medan.

Ada beberapa hal yang memperkuat alasan untuk segera dibangun sebuah

Stadion Futsal di kota Medan adalah:

• Sumatera Utara khususnya Medan tidak memiliki lapangan futsal atau wadah

olahraga futsal yang dapat memenuhi standar olah raga futsal.

• Sudah dimulainnya Liga Futsal Indonesia (LFI) yang dilakukan oleh Badan

Futsal Nasional (BFN) secara rutin. Medan merupakan salah satu kota yang

mengikutinya.

• Memajukan serta memasyarakatkan olahraga futsal di Sumatera Utara dalam

rangka menciptakan atlit-atlit profesional yang berprestasi di kancah nasional

maupun internasional.

• Semakin sempitnya lahan dan minimnya sarana olahraga di bidang sepakbola

di perkotaan termasuk kota Medan.

2.3.3. Kelayakan lokasi

Pemilihan lokasi merupakan hal yang sangat penting dalam menempatkan

sebuah Stadion Futsal di Kota Medan. Dikarenakan Bangunan ini harus dapat

memberikan peran yang sangat penting bagi masyarakat Sumatera Utara. Hal yang

dijadikan pemilihan lokasi antara lain :

• Berada di daerah yang sesuai dengan peruntukan site dan strategis baik dalam

pencapaian dan prasarana.

• Berada di kawasan perumahan, pusat pendidikan, rekreasi ataupun

perkantoran yang dapat menarik konsumen sebanyak mungkin.

• Dapat mengakomodasi kegiatan olahraga futsal baik indoor maupun outdoor,

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II

• Memiliki luas tapak yang dapat dikembangkan kearah vertikal maupun

horizontal.

Dengan adanya fasilitas Stadion Futsal dikawasan tersebut, diharapkan dapat

mengembangkan aktifitas positif dan mendorong pertumbuhan kawasan menjadi lebih

baik.

2.4. Lokasi

2.4.1. Kriteria pemilihan lokasi

Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat

distribusi, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa

kepariwisataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam

pelaksanaannya studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan

menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP),

dimana tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap sektor

atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu :

Tabel 2.2. Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan

Wilayah

Pembangunan

Cakupan Wilayah

Adm Kecamatan

Pusat

Pengembangan

Kegiatan

Utama

WPP A

Kec. Medan Belawan,

Medan Marelan,

Medan Labuhan

Pusat

Pengembangan :

Belawan

Pelabuhan, Industri,

Terminal, Pergudangan,

Orientasi Pelabuhan,

Perumahan, Konservasi

WPP B

Kec. Medan Deli Pusat

Pengembangan :

Tanjung Mulia

Perumahan, Perdagangan,

Perkebunan, Rekreasi

Indoor

WPP C

Kec. Medan timur,

Medan Perjuangan,

Medan Area, Medan

Denai, Medan Amplas

Pusat

Pengembangan :

Aksara

Perumahan, Industri,

Terminal

barang/pergudangan,

Berorientasi ke konsumen

WPP D

Kec. Medan Baru,

Medan Maimoon,

Medan Polonia,

Medan Kota, Medan

Johor

Pusat

Pengembangan :

di Inti Kota

Pusat bisnis (CBD), Pusat

Pemerintahan,

Perumahan, Hutan Kota,

Pusat Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II

WPP E

Kec. Medan Barat,

Medan Petisah, Medan

Sunggal, Medan

Helvetia, Medan

Tuntungan, Medan

Selayang

Pusat

Pengembangan :

Sei Sikambing

Perumahan, Perkantoran,

Konservasi, Rekreasi,

Lapangan Golf dan Hutan

Kota

Berikut merupakan kriteria pemilihan lokasi menurut RUTRK Kota Medan

a. Tinjauan terhadap Struktur Kota

b. Berdasarkan pembagian wilayah pembangunan kotamadya Medan menurut

RUTRK tahun 2005, kriteria untuk site adalah berada di WPP D dan E, yaitu

lokasi site berada di kawasan perumahan penduduk,pusat pendidikan dan

rekreasi.

c. Pencapaian

Site harus dapat dicapai dengan mudah, baik bagi kendaraan maupun bagi pejalan

kaki. Site juga harus sudah memiliki jaringan jalan dengan kondisi yang baik,

cukup lebar, nyaman, dan dilalui oleh angkutan umum.

d. Area Pelayanan

Berdasarkan RUTRK tentang Konsep Pola Hierarki Fasilitas Pelayanan Kota

adalah antara 2-3 km. Adapun kriteria untuk area pelayanannya yaitu merupakan

lingkungan permukiman dan banyak terdapat kompleks perumahan.

e. Keadaan Lahan

Ukuran lahan harus mencukupi untuk program fungsional dan ruang

pengembangan masa mendatang. Biasanya dilakukan untuk mengantisipasi

perluasan klub latihan ( > 2 ha). Kondisi sebaiknya lahan kosong dan tidak

berkontur.

f. Jarak ke pusat kota

Fungsi bangunan adalah sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan

futsal maupun tempat bermain futsal. Dengan keberadaaan bangunan ini

maka akan meningkatkan tingkat kepadatan kenderaan maupun pejalan

kaki. Maka dari itu lokasi di pinggiran kota yang memiliki tingkat

kepadatan jalan yang tidak tinggi cocok sebagai starat pemilihan lokasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II

g. Lingkungan

Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi

pendukung skala kota. Lingkungan yang kondusif seperti keamanan dan

kenyamanan sangat mendukung kegiatan Stadion Futsal yang akan dirancang.

Analisa pemilihan lokasi

a. Alternatif lokasi

• Lokasi A

Jln Gatot Subroto, Kec. Medan Helvetia

• Lokasi B

Jln Jamin Ginting (simp. Selayang), Kec. Medan Tuntungan

Gambar 2.2. Alternative lokasi 2 Sumber: data pribadi

Gambar 2.3. Alternative lokasi 3 Sumber: data pribadi

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II

• Lokasi C

Jln Ngumban Surbakti, Kec. Medan Selayang

b. Penilaian terhadap alternative lokasi

Table 2.3. Kriteria pemilihan lokasi

No

Parameter Perincian unsur nilai 3 point 2 point 1 point

1 Peruntukan site

Sesuai dengan struktur kota Pendidikan dan pusat olahraga

Perdagangan dan komersil

Perumahan

2 Keadaan Lahan

Lokasi Dipinggiran kota Medan

Diperbatasan kota Medan

Di pusat Kota

Kondisi lahan saat ini Lahan kosong Ada beberapa bangunan pada lahan

Ada kantor pemerintah pada lahan

Luasan lahan

Sangat luas (diatas 2 Ha)

Cukup Luas (±2 Ha )

Sempit (kurang dari 2 Ha )

Harga lahan /m2

Murah (dibawah 1 juta)

Cukup mahal (± 1juta)

Sangat mahal (diatas 1 juta)

Jarak antar bangunan Jarang

Sedang Rapat

Status kepemilikan lahan Hak milik Hak guna bangunan

Milik Negara

Bangunan tinggi Jauh

Sedang Dekat

Gambar 2.4. Alternative lokasi 4 Sumber: data Pribadi

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II

3 Pencapaian Kemudahan sarana angkutan umum ke lokasi

Jumlah trayek angkot yang lewat cukup banyak

Jumlah trayek angkot yang lewat tidak banyak

Tidak dilewati angkot

4 Sirkulasi Waktu tempuh dari pusat kota

< 30 menit < 45 menit < 1 jam

Kendaraan Lebar, ada pulau jalan

Lebar, tidak ada pulau jalan

Sempit

Pedestrian Tersedia, kondisi baik

Tersedia, kondisi buruk

Tidak tersedia

Masalah kemacetan Tidak pernah Waktu tertentu

Sering

5 Lingkungan/ prasarana

Keamanan Sangat amam Cukup aman Rawan kejahatan

Kedekatan dengan fasilitas umum

Dekat dengan banyak fasilitas umum

Dekat dengan sedikit fasilitas umum

Jauh dari fasilitas umum

Utilitas Tersedia, kondisi baik

Tersedia, kondisi buruk

Belum tersedia

Jarak dengan fungsi sejenis

Jauh Sedang Dekat

Penilaian terhadap lokasi

No

Parameter Perincian unsur nilai Lokasi A Lokasi B

Lokasi C

1 Peruntukan site

Sesuai dengan struktur kota

3 3 3

2 Keadaan Lahan

Lokasi

3 3 3

Kondisi lahan saat ini

2 2 3

Luasan lahan

2 3 3

Harga lahan /m2 2 3 3

Jarak antar bangunan

2 2 3

Status kepemilikan lahan 3 3 3 Bangunan tinggi

2 3 3

3 Pencapaian Kemudahan sarana angkutan umum ke lokasi

3 3 2

4 Sirkulasi Waktu tempuh dari pusat 3 2 2

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II

kota Kendaraan 3

3 3

Pedestrian

3 2 2

Masalah kemacetan

2 3 3

5 Lingkungan/ prasarana

Keamanan

2 2 2

Kedekatan dengan fasilitas umum

3 3 3

Utilitas

3 3 3

Jarak dengan fungsi sejenis

3 3 3

N i l a i

44

46

47

Table 2.4. Penilaian lokasi

2.4.3. Analisis penetapan lokasi

Dari hasil penilaian terhadap alternative lokasi diperoleh lokasi C atau Kec.

Medan Selayang memenuhi persyaratan yang baik sebagai lokasi peroyek ini. Adapun

lokasi yang dipilih adalah jln Ngumban Surbakti, Kec. Medan Selayang sebagai

lokasi proyek ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II

2.4.4. Deskripsi kondisi lokasi

• Kasus proyek : Stadion Futsal di Medan

• Status proyek : fiktif

• Pemilik proyek : Pemerintah kota Medan

• Pengelola : Swasta

• Batas Administrasi Lahan : Kecamatan Medan Selayang, Medan.

• Kawasan :Permukiman, perkantoran, perdagangan,

konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan

kota.

• Ketinggian Bangunan :1-4 lantai

• Luas lahan : 25.000 m²

• KDB : 80%

• Batas-batas Lahan

• Utara : Jl Ngumban Surbakti

• Selatan : Jl Flamboyan

• Timur : Rumah Penduduk

• Barat : Jl Ngumban Surbakti

• Eksisting : Tanah Kosong

• Topografi : Relatif datar

• Vegetasi : Asri

• Utilitas : PLN, PDAM, Saluran Kota.

Pemilihan lahan tersebut memiliki beberapa keuntungan / potensi lahan antara

lain :

Keuntungan / potensi lahan :

• Aksesebilitas yang mudah karena site berada di jalan utama pusat kota.

• Kelengkapan sarana dan prasarana, daerah jalan Ngumban Surbakti memiliki

sarana dan prasarana berupa lajur jalan yang cukup lebar, sarana air bersih,

listrik, sanitasi, saluran telepon.

• Lahan di sekitar site masih kosong dan luas

• Tidak jauh dari pusat pendidikan dan perumahan

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II

2.4.5. Lokasi proyek terhadap Kota Medan

Gambar 2.6. Peta site

Proyek Stadion Futsal berada pada Kecamatan Medan Selayang yang menurut RUTRK termasuk dalam WPP E dengan perununtukan lahan sebagai-berikut : • Permukiman • Perkantoran • Perdagangan • Konservasi • Rekreasi • Lapangan golf • Hutan kota

Adapun batas-batas proyek terhadap Kota Medan yaitu : • Utara : Kecamatan Medan Sunggal

dan Kecamatan Medan Baru • Selatan : Kecamatan Medan

Tuntungan • Timur : Kecamatan Medan Polonia

dan Kecamatan Medan Johor • Barat : Kecamatan Medan Sunggal

Gambar 2.5. Peta Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II

2.5. Tinjauan fungsi

2.5.1 Deskripsi pelaku dan kegiatan

a. Pelaku kegiatan

Pelaku kegiatan dalam stadion ini terdiri dari:

• Pengunjung

Dari kelompok pemgunjung terbagi lagi atas:

- Anak-anak Baik yang bermain, berlatih maupun menonton pertandingan

- Remaja. Baik yang bermain, berlatih sebagai atlit dari klub futsal serta

penonton pertandingan.

- Dewasa. Baik sebagai atlit, pelatih, staf, penyewa dan penonton.

- Orang tua. Baik yang datang menonton pertandingan, berbelanja dan mencari

hiburan.

• Pengelola.

• Service.

b. Kegiatan

• Kegiatan utama

1. Olahraga

Bermain, berlatih dan bertanding.

2. Rekreatif

Menonton pertandingan dari berbagai kompetisi dan menonton pagelaran

musik

3. Edukatif

Tempat berlatih dan belajar mengembangkan kemampuan fisik

• Kegiatan pendukung

1. Souvenir dan retail shop

Menjual barang-barang olahraga

2. Snack bar

3. Ruang pertemuan

tempat diadakan pertemuan antar pejabat di bidang olahraga, undangan dan

wartawan

4. Museum olahraga

Tempat memamerkan prestasi olahraga Sumut khususnya di bidang futsal.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II

2.5.2. Deskripsi kebutuhan ruang

Kebutuhan ruang yang ada timbul dari aktivitas yang berlangsung di dalam

bangunan. Dan aktivitas yang dilakukan dikelompokkan berdasarkan fungsi yang

tersedia. Fungsi yang terdapat pada bangunan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu

fasilitas utama dan pendukung. Fasilitas utama melayani fungsi utama yang

direncanakan akan diakomodasi oleh manajemen stadion ini sedangkan fasilitas

pendukungnya melayani fungsi utama dan fungsi lain yang diperhitungkan akan

mampu menyokong keberhasilan fungsi utama.

Stadion futsal ini memiliki fasilitas sebagai berikut :

a. Lapangan utama

Lapangan yang digunakan berstandard internasional sesuai dengan standard

FIFA sebagai induk organisasi futsal ini.

b. Ruang utama

- ruang ganti pemain dengan toilet

- ruang ganti pelatih dan wasit

Ruang ganti untuk pemain, pelatih dan staf harus privat, area terlindungi dan

dapat diakses mudah dengan bus pemain. Terpisah dari penonton, media, dan

orang yang tidak berkepentingan.

- ruang pijat

- ruang kesehatan

Ruang kesehatan diletakkan dekat dengan ruang ganti serta diusahakan dekat

dengan lapangan dan mudah akses keluar stadion.

- ruang pemeriksaan obat terlarang

Posisinya harus dekat dengan ruang ganti pemain dan tidak terjangkau media

dan public.

- ruang pemanasan

- ruang latihan

- tribun penonton biasa

Area penonton harus di bagi dalam beberapa sector dan masing-masing harus

memiliki akses tersendiri.

- tribun penonton vip

Diletakkan di tengah tribun sisi terpanjang dimana ruang ganti pemain

diletakkan, pada posisi di atas area permainan dan terpisah dari tempat duduk

public.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II

- toilet penonton

- kantor pengelola

- ruang pertemuan

- gudang

- ruang panel

- ruang mesin

- ruang pos keamanan

- tiket box

- ruang pers

Untuk ruang media ada sebuah pintu masuk special dengan meja tulis atau

ruang tempat kemasa informasi media dikumpulkan.

- tempat parkir

- studio televise

- ruang komentator

- fasilitas untuk fotografer

- mushola

c. Ruang pendukung

• Snack bar

• Ruang pertemuan

Fasilitas ini merupakan tempat pertemuan para pejabat olahraga, temu pers

dan penjamuan.

• Ruang pameran

Tempat penyimpanan, memelihara dan memajang berbagai prestasi dan

informasi futsal.

Kebutuhan ruang:

• Souvenir shop dan retail

Menyajikan dan menjual barang yang berhubungan dengan olahraga dan makanan

ringan. Ruang-ruang dalam retail adalah display, kasir, gudang.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II

2.5.3. Kebutuhan ruang

Stadion utama

Kebutuhan ruang Pemakai Kegiatan Suasana Tribun vip Penonton Menonton pertandingan Meriah

Santai

Nyaman

Tribun biasa Penonton Menonton pertandingan Gemuruh

Meriah spontan

Ruang ganti atlit Atlit Istirahat

Ganti pakaian

Mandi

Informal

Nyaman

Privat

Ruang ganti pelatih /

ofisial

Pelatih

Ofisial

Istirahat

Ganti pakaian

Mandi

Informal

Nyaman

Privat

Ruang ganti wasit Wasit Istirahat

Ganti pakaian

Mandi

Informal

Nyaman

Privat

Ruang pemeriksaan

kesehatan

Atlit

Wasit

Memeriksa kesehatan Nyaman

Bersih

Ruang pemanasan Atlit Melakukan pemanasan Santai

Ruang pertemuan

teknis

Atlit

Pelatih

Mengatur strategi

Memberi pengarahan

Tenang

Serius

Ruang delegasi

pertandingan

Atlit

Wasit

Menerima undangan, tamu penting Serius

Santai

Ruang pijat Atlit Memijat pemain Sopan

Nyaman

Privat

Ruang P3K Atlit Pengobatan untuk penonton Nyaman

Bersih

Ruang pers dan media Wartawan Meliput pertandingan Sibuk

Serius

Santai

Gudang Alat olahraga Menyimpan peralatan Tertutup

Terlindungi

Ruang keamanan Petugas

keamanan

Menjaga keamanan dan ketertiban Tenang

Formal

Ruang mesin Mesin

Teknisi

Merawat mesin

Memberi kontribusi tenaga

Formal

Sibuk

Ribut

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II

Loket Pegawai

Penonton

Menjual dan membeli tiket Serius

Santai

Ruang pendukung

Snack bar

Jenis ruang Pemakai Kegiatan Suasana Banquet -Pengunjung

-Pelayan Menikmati hidangan, mengantar hidangan

Santai Nyaman

Bar counter -Pelayan bar -Pengunjung

Memesan snack&minuman, menyediakan pesanan, menikmati pesanan

Santai Nyaman Informal

R.Penyimpanan Bahan-bahan mentah

Tempat penyimpanan bahan-bahan makanan

Tertutup

-Ruang pertemuan

Jenis ruang Pemakai Kegiatan Suasana Ruang pertemuan -Pengelola

-Pegawai -Manager -Atlit -Wartawan -Staff ofisial

Rapat, pertemuan antar klub dan organisasi, konfrensi pers, acara formal

Formal Nyaman

Ruang Tunggu /lobby -Staff ofisial -Wartawan -Pengguna gedung

Menunggu Formal Nyaman

-Ruang pameran/museum prestasi

Jenis ruang Pemakai Kegiatan Suasana Ruang display -Pengunjung

-Pegawai Menyimpan penghargaan dan piala, informasi tenteng sejarah dan aktivitas olahraga sumut

Santai Informal Nyaman

-Retail shop Jenis ruang Pemakai Kegiatan Suasana Ruang display Penyewa Berjualan Nyaman

Menarik

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II

-Souvenir shop Jenis ruang Pemakai Kegiatan Suasana Ruang display Penyewa Berjualan Nyaman

Menarik

-Ruang pengelola gedung

Jenis ruang Pemakai Kegiatan Kebutuhan ruang

Ruang kerja -Staff ofisial -Pegawai

Bekerja Formal Santai

Ruang manager Manager Manajemen maintenance bangunan Privat Formal

Ruang Ass manager Asistan manager Manajemen maintenance bangunan Privat Formal

Ruang Karyawan Pegawai Bekerja Formal Tenang

Ruang Ganti Pegawai Istirahat, berganti pakaian Privat Informal

Ruang tunggu -Tamu -Pegawai

Menunggu Nyaman Formal

Ruang penyimpanan Peralatan Tempat penyimpanan peralatan Tertutup Informal

Toilet -Pengunjung -Cleaning service -Pegawai pengelola

Buang air, membersihkan wc Privat Bersih

-Ruang pelayanan teknis

Jenis ruang Pemakai Kegiatan Suasana Ruang operator -Teknisi

-Pegawai Pemberian informasi Formal

Tenang Ruang PABX dan sound system

-Teknisi -Operator

Pengoperasian dan reperasi alat Formal Privat

Ruang CCTV -Teknisi -Operator

Pengawasan Formal Privat

Pompa dan ground reservoir

Teknisi Pengoperasian dan reperasi alat Formal

Tempat pembuangan sampah

Pengumpulan sampah dan pemindahan sampah

Tertutup

Table 2.5. Kebutuhan ruang

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II

2.5.4. Deskripsi persyaratan lapangan futsal dan tribun

a. LAPANGAN FUTSAL

UKURAN

Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus

lebih panjang dari garis gawang:

Panjang : Minimal 25 m

Maksimal 42 m

Lebar : Minimal 15 m

Maksimal 25 m

Ukuran Pertandingan Internasional:

Panjang : Minimal 38 m

Maksimal 42 m

Lebar : Minimal 18 m

Maksimal 22 m

TANDA LAPANGAN

• Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas

lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan

yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).

• Lebar garis pembatas 8 cm.

• Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.

• Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik

tengah dibuat dengan radius 3 m.

Gambar 2.7. Lapangan futsal Sumber :www.futsal.com Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II

DAERAH PINALTI

Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :

• Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari

masing-masing tiang gawang.

• Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis

gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat

lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk

paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.

TITIK PINALTI

• Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang

gawang dengan jarak yang sama.

TITIK PINALTI KEDUA

Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua

tiang gawang dengan jarak yang sama.

TENDANGAN SUDUT

Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap

sudut.

DAERAH PERGANTIAN PEMAIN

Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di

kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.

Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan

panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang

memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm

digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.

Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini,

secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan

bebas pandangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II

GAWANG

Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang.

Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing

sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal

(cross bar).

Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke

palang gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama

yakni 80 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang

gawang dibahagian belakang yang diberi beban.

KESELAMATAN

Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.

PERMUKAAN LAPANGAN

Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu

atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan

bahan dari beton atau korn blok.

b. TRIBUN PENONTON

JARAK PANDANG

Jarak pandang pada stadion dimaksudkan berdasarkan kemampuan pandangan

dari penonton pada baris terjauh terhadap suatu benda di lapangan. Jarak pandang

Gambar 2.8. Gawang futsal Sumber:www.futsal.com

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II

penonton optimal adalah berjarak 90m dari pusat lapangan dan 190m adalah jarak

terjauh untuk melihat ke sudut terjauh lapangan.

TEMPAT DUDUK

Setiap penonton harus memiliki tempat duduk masing-masing dan setiap

tempat duduk diberi nomor yang jelas agar mudah dimengerti penonton. Sehingga

tidak menimbulkan lambatnya sirkulasi penontion akibat mencari-cari tempat duduk.

Syarat tribun penonton berdasarkan Timoty Setiawan dalam seminar PON XII

adalah sebagai berikut:

- Daerah penonton harus dibagi dalam kompartemen yang masing-

masing menampung penonton 2000 orang atau maksimal 3000 org.

- Antar dua kompartemen yang bersebelahan harus dipisah pagar

permanen transparan dengan ketinggian minimal 1,2 m dan maksimal

2,0m

- Jarak dua gang maksimum 48 tempat duduk

- Antara gang dengan dinding maksimum 24 tempat duduk

- Antara gang dengan gang utama maksimum 72 tempat duduk

- Tribun orang cacat harus dibedakan

- Jarak pemisah antara kompartemen harus:

a. Searah dengan deretan bangku min 1,2 m

b. Di samping atau tegak lurus deretan tempat duduk minimal

1,2m dan maksimal 1,8m

c. Tidak boleh mempunyai bagian yang tajam.

- Jenis tempat duduk yang dipasang terbuat dari bahan yang

tidak mudah pecah, rusak, tahan api dan pemudaran warna

c. BOLA

1. Ukuran: #4

2. Keliling: 62-64 cm

3. Berat: 390-430 gram

4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama

5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)

d. PEMAIN

Jumlah pemain

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II

1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya

penjaga gawang

2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2

3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7

4. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas

5. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga

gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian

penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan

dengan persetujuan wasit)

Perlengkapan pemain

Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan

karet.

Lama permainan

1. Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti

dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalti.

2. Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan

3. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

Pelanggaran · menendang atau mencoba untuk menendang lawan

· menjatuhkan lawan

· melompati lawan

· men-charging lawan (dalam artian membahayakan lawan)

· men-charging lawan dari belakang

· membenturkan, mencoba untuk membenturkan badan, atau meludahi lawan

· menahan/menarik lawan

· mendorong lawan

· dengan bebas memegang bola (kecuali penjaga gawang)

· men-charging lawan dengan bahu (Shoulder Charge)

· men-sliding lawan (Sliding Takle). " luncuran Katrol/Jegalan"

· menghalangi/merintangi laju lawan

· penjaga gawang mengambil atau menyentuh bola dengan tangannya saat

bola ditendang kepadanya oleh team-nya sendiri (dalam posisi

bebas/bukan bola mati)

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II

· penjaga gawang mengambil atau menyentuh bola dengan tangannya saat

bola ditendang kepadanya oleh team-nya sendiri (dalam posisi kickin/bola

mati)

Sumber: http://javafutsal.com/freshnews.php?id=8

2.6. Studi banding proyek sejenis

2.6.1. CEZ ARENA

Bangunan yang berada di kota Ostrava di Republik Ceko.Cez Arena

merupakan stadium yang digunakan untuk EURO FUTSAL

CHAMPIONSHIP pada tahun 2005.

Gambar 2.14. Eksterior dan Interior Cez Arena

Stadion ini mempunyai kapasitas penonton 8420 orang, tempat duduk 5420

buah, dan 3000 orang penonton berdiri.

(Sumber: www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pilsen2009.com/img)

2.6.2. POZNAN ARENA

Bangunan ini mempunyai diameter 46m dan mempunyai tempat duduk

penonton 4.500 tempat duduk. Bangunan ini menggunanakan lantai kayu

dan mengunakan penerangan 2000Lux. Bangunan ini merupakan terletak

5km dari penginapan para pemain. Bangunan ini memiliki 4 ruangan ganti

tim yang luas,2 ruang wasit,ruang konferensi pers,ruang medis dan ruang

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter II

VIP. Bangunan ini merupakan milik dari sekolah menengah di Poznan-

Krzesiny,yang mempunyai ukuran lapangan 27m x 44m.

Gambar 2.18. Poznan arena

2.6.3. PUTRA STADIUM

Merupakan stadium indoor,yang terletak di antara National Squash

Centre and the National Aquatic Centre di lokasi Bukit Jalil Sport Complex,

Malaysia. Memiliki 3 main entrance dan di sekeliling bangunan terdapat

pedestrian plaza.Mempunyai 16.000 tempat duduk. Luas lapangan dalam

ruangan adalah 39,4m x 69m. Bangunan ini dipergunakan untuk berbagai

jenis olahraga indoor seperti basket, tennis, bulutangkis, futsal, senam dan

lainnya.

Gambar 2.19. Interior Putra Stadium

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Chapter II

2.6.4. Netaji Indoor Stadium

Stadion ini terletak di Kalkuta, Bengal barat, India. Bangunan ini

terletak di depan Pengadilan Tinggi, di samping Taman Firdaus. Stadion ini

dibangun dengan tujuan untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Tenis Meja

Dunia. Ini didirikan pada tahun 1975 dan diresmikan oleh Siddharta Sankar

Roy, mantan Kepala Menteri Bengal Barat. Bangunan ini digunakan untuk

permainan dalam ruangan dan olahraga seperti Tenis meja, bola basket, Bola

Voli, Bulutangkis, futsal, dan kegiatan apa saja yang memungkinkan bisa

terlaksana di dalam bangunan tersebut. Pada tanggal 14 September 1997,

Indoor Stadium sangat dihormati sebagai upacara terakhir dari Ibu Teresa

dilakukan di sini.

Lantai kayu dari stadion digunakan sebagai arena bermain. Saat ini

stadion indoor ini tidak hanya digunakan untuk permainan olahraga saja.

Tetapi juga digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan kegiantan-

kegiatan budaya.sehingga dalam pengaturan tempat duduk juga disediakan

2000 kursi yang dapat diletakkan di lantai kayu. Stadion ini juga

menawarkan ruang pers, dan ruang konferensi.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Chapter II

Universitas Sumatera Utara