chapter ii
DESCRIPTION
chapter2TRANSCRIPT
-
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Badan Air
Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi,
komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian kualitas suatu badan air harus
mencakup ketiga komponen tersebut, yaitu :
A.
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air tanah. Air
permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan badan air lain,
yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Sekitar 69% air yang masuk ke sungai
berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan sisanya berasal dari air tanah.
Air Permukaan
Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-
bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya besifat asam,
dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang
terdapat di atmosfer. Setelah jatuh ke permukaan bumi, air hujan mengalami kontak
dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.
Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu badan
air tergenang dan badan air mengalir.
1. Perairan tergenang
Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan sebagainya. Perairan
tergenang, khususnya danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
6
perbedaan intensitas cahya dan perbedaan suhu pada kolom air yang terjadi secara
vertikal. Arus air danau dapat bergerak ke berbagai arah. Paerairan danau biasanya
memiliki stratifikasi kualitas air secara vertikal. Stratifikasi ini tergantung pada
kedalaman dan musim.
Berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke perairan, stratifikasi vertikal kolom
air pada perairan tergenang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Lapisan eufotik, yaitu lapisan yang masih mendapatkan cukup cahaya matahari.
b. Lapisan kompensasi, yaitu lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari
intensitas cahaya permukaan.
c. Lapisan profundal, yaitu lapisan di bawah lapisan kompensasi, dengan intensitas
cahaya sangat kecil atau bahkan tidak ada cahaya (afotik).
Tiupan aingin dan perubahan musim yang mengakibatkan perubahan intensita
cahaya matahari dan perubahan suhu dapat mengubah atau menghancurkan stratifikasi
vertikal kolom air. Fenomena perubahan stratifikasi vertikal ini dapat diamati dengan
jelas pada perairan tergenang yang terdapat di wilayah ugahari yang memiliki empat
musim.
2. Perairan mengalir
Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus
yang searah relatif kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 1,0 m/detik, serta
sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya
terjadi percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi vertikal
kolom air seperti pada perairan tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
7
merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna
sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.
B.
Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah
ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar
antara 10
Air Tanah
-10 10 -3
Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah
mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri
m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan
tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air
permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama,
dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang lama tersebut, air
tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran.
Jika laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju pengisiannya maka akan
terjadi penurunan volume air tanah dan penambahan volume udara yang besarnya setara
dengan volume air yang dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan terjadinya
penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah akan mengubah aliran air tanah.
Bersamaan dengan keluarnya air dari akifer, tekanan hidrostatik air tanah mengalami
penurunan sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi daerah yang disedot
airnya tersebut.
Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan
karbondioksida tinggi dan kandungan bahan terlarut rendah. Air tanah yang berasal dar
lapisan deposit kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendah, namun memiliki
nilai TDS yang tinggi.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
8
hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi menjadi ion
ferro, dan segera mengalami presipitasi serta membentuk warna kemerahan pada air.
Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk nernagai kebutuhan, sebaiknya air tanah yang
baru disedot didiamkan terlebih dahulu selama beberapa saat untuk mengendapkan besi
(Effendi,H.2003 ).
2.2. Sumber Pencemaran Air Sumber pencemaran ( polutan ) dapat berupa suatu lokasi tertentu ( point source )
atau tak tertentu/ tersebar ( non point / diffuse source). Sumber pencemar point source
misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik , dan saluran limbah industri. Pencemar
yang berasal dari point source bersifat local. Efek yang ditimbulkan berdasarkan
karakteristik spasial kualitas air. Volume pencemar dari point source biasanya reaktip
tetap.
Sumber pencemar non point source dapat berupa point source dalam jumlah
yang banyak. Misalnya ; limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan
pupuk, limpasan dari daerah pemukiman ( domestik ) dan limpasan dari daerah
perkotaan.
2.2.1. Bahan Pencemar
Bahan pencemar (polutan ) adalah bahan bahan yang bersifat asing bagi alam
atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem
sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut, berdasarkan cara masuknya ke
dalam lingkungan. Polutan dikelompokan menjadi dua yaitu polutan alamiah dan polutan
antropogenik.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
9
Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan ( misalnya
badan air) secara alamiah misalnya akibat letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir,
dan fenomena alam yang lain. Polutan yang memasuki suatu ekosistem secara alamiah
sukar dikendalikan.
Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke dalam air akibat aktivitas
manusia, misalnya kegiatan domestik ( rumah tangga ), ( kegiatan urban perkotaan ),
maupun kegiatan industri. Intansitas polutan antropogenik dapat dikendalikan dengan
cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan timbulnya polutan tersebut.
Bahan pencemar atau polutan adalah bahan bahan yang bersifat asing bagi alam
atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatnan ekosistem
sehingga menggangu penentuan ekosistem tersebut .
Berdasarkan sifat toksiknya, polutan / pencemar dibedakan menjadi dua , yaitu
polutan tak toksik ( non- toxic pollutans ) dan polutan toksik ( toxic pollutans).
1. Polutan tak toksik
Polutan /pencemar tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami.
Sifat destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan
sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proes fisika-
kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan- bahan tersuspensi dan nutrient.
2. Polutan toksik
Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian ( lethal ) maupun bukan kematian (
sub- lethal), misalnya terganggunya pertumbuhan , tingkah laku, dan karakteristik
morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bahan-bahan
yang bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artificial lainnya.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
10
Mason ( 1993 ) mengelompokan pencemar toksik menjadi lima, sebagai berikut :
a. Logam ( metals), meliputi :lead ( timbale ), nikel, cadmium, zinc, copper, dan
merkuri. Logam berat diartikan sebagai logam dengan nomor atom 20, tidak
termasuk logam alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida.
b. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, hebisida, PCB,
hidrokarbon alifatik berklor, pelarut ( solvent ), surfaktan rantai lurus,
hidrokarbon petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa
organometalik, fenol, dan formaldehida. Senyawa ini berasal dari kegiatan
industri, pertanian, dan domestik
c. Gas misalnya klorin dan ammonia
d. Anion, misalnya sianida, flousida, sulfide, dan sulfat.
e. Asam dan alkali ( Effendi, 2003 ).
2.3. Penyebab Menurunnya Kualitas Air
Air dari alam atau natural water secara fundamental berbeda kondisinya dengan
Air dari tempat budidaya ( kolam/ tambak ).Jumlah biota di tambak / kolam air
umumnya jauh lebih banyak dibandingkan jumlah air ,akibatnya material sisa
metabolisme ( metabolit ) yang dikeluarkan biota berupa kotoran dan urine tidak dapat
seimbang. Di samping itu , di dalam air juga terjadi proses lain secara biologis Pada
organisme hidup lain seperti plankton . Dengan begitu tingkat penurunan ualitas air
sangat cepat.
Kualitas air tambak / kolam mengalami penurunan disebabkan oleh banyak faktor
Baik faktor internal ( di dalam tambak / kolam ) seperti pengolahan air , pakan ,
kepadatan dan lain-lain,maupun faktor eksternal ( di luar ) seperti cuaca dan sumber air.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
11
2.3.1. Faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas air
1. padat penebaran
2. pakan yang berlebihan
3. akumulasi bahan organik
4. pengelolaan sebelum penebaran
5. pengelolaan air
6. kondisi air sumber
7. perubahan cuaca
2.4. Mengenal Perubahan Kualitas Air
Pada umumnya pengontrolan kualitas air terhadap parameter kimia dan fisika
dengan analisis laboratorium.Namun, bagi petani ikan atau teknisi yang cukup
berpengalaman tanpa peralatan laboratorium pun sudah bisa mengetahui mutu air Di
dalam wadah budidaya ( tambak / kolam ) . sedangkan bagi mereka yang belum Cukup
berpengalaman sulit melakukannya. Ada cara yang sederhana dan mudah dilakukan
untuk mengontrol kualitas air di kolam dan tambak,termasuk mengenal Perubahan
kualitas air,yaitu memanfaatkan indikator primer.
Ada 3 indikator primer ( utama ) yang dapat digunakan oleh teknisi atau petani
Ikan / petambak untuk mengontrol mutu air yaitu warna air, kondisi wadah budidaya,
(tambak / kolam) dan kondisi biota budidaya.
2.5. Indikator pencemaran air
Air merupakan kebutuhan proses bagi kehidupan manusia di bumi ini,Sesuai
dengan kegunaanya , Air dipakai sebagai air minum , air untuk mandi dan mencuci, Air
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
12
untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air Untuk
transportasi, baik di sungai maupun di laut.
Dalam kegiatan industri dan teknologi , air digunakan antara lain sebagai berikut :
a. air proses
b. air pendingin
c. air ketel uap penggerak turbin
d. air utilitas dan sanitasi
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :
1. adanya perubahan suhu air
2. adanya perubahan pH atau konsentrsi ion hidrogen
3. adanya perubahan warna,bau dan rasa air
4. timbulnya endapan , koloidal , bahan terlarut
5. adanya mikroorganisme
6. meningkatnya radioaktif air lingkungan
2.5.1. Perubahan Suhu Air
Air sungai yang suhunya naik akan menggangu kehidupan hewan air dan organisme
air lainnya kaena oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan
Dengan kenaikan suhu,oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara
lambat terdisfusi ke dalam air.Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang
terlarut di dalamnya.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
13
2.5.2. Perubahan pH
Air yang mempunyai pH yang lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam
sedangkan air yang mempunyai pH yang lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air
limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah
pH air yang pada akhirnya sangat mengganggu kehidupan Organisme di dalam air.
2.5.3. Perubahan Warna , Bau , dan Rasa air
Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan
anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di dalam air.Bahan buangan Industri
yang bersifat organik atau bahan buangan dan air limbah dari kegiatan Indusrti
pengolahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau yang sangat menyengat hidung.
Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan organik terutama gugus
protein,secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau.
2.5.4. Timbulnya endapan , koloidal , dan bahan terlarut
Endapan koloidal serta bahan terlarut berasal dari adanya bahan buangan industri
Yang berbentuk padat.Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat
larut sempurna akan mengendap di dasar sungai dan yang dapat larut sebagian akan
menjadi koloidal.
Endapan dan koloidal yng melayang di dalam air akan menghalangi masuknya sinar
matahari ke dalam lapisan air.padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh
Mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
14
Apabila endapan dan koloidal yang terjadi berasal dari bahan buangan organik, maka
mikroorganisme , dengan bantuan oksigen yang terlarut di dalam air akan melakukan
degradasi bahan organik tersebut sehingga menjadi bahan yang lebih sederhana.
2.5.5. Mikroorganisme
Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa
mikroba patogen ikut berkembang pula.mikroba patogen adalah penyebab timbulnya
berbagai macam penyakit . Pada umumnya industri pengolahan bahan makanan
berpotensi untuk menyebabkan berkembang biaknya mikroorganisme termasuk mikroba
patogen.
2.5.6. Meningkatnya Radioaktif Air Lingkungan
Mengingat bahwa zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan
biologis apabila tidak ditangani dengan benar , baik melalui efek langsung maupun efek
tertunda , maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis bila ada yang membuang bahan
sisa radioaktif ke lingkungan.
Secara nasional sudah ada peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah
bahan sisa ( limbah ) radioaktif . Mengenai hal ini Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN ) ( Wardhana, 2004 ).
2.6.Limbah
Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan atau belum mempunyai nilai
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
15
ekonomi bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Menurut sumber-nya
limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu: (a) limbah domestik (rumah tangga) yang berasal
dari perumahan, perdagangan, dan rekreasi: (b) limbah industri: dan (c) limbah rembesan
dan limpasan air hujan. Sesuai dengan sumbernya maka limbah mempunyai komposisi
yang sangat bervariasi bergantung kepada bahan dan proses yang dialami-nya.
Limbah industri sangat beragam, sesuai dengan jenis industri. Berbagai jenis
industri berpotensi mencemari lingkungan diantaranya adalah industri tekstil, cat,
penyamakan kulit, farmasi, dan industri pangan. Limbah industri pangan dapat
menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar
karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang
digunakan di dalam proses produksi. Contoh beberapa industri pangan yang
menghasilkan limbah seperti ini adalah produk susu, pengalengan dan pengawetan buah-
buahan dan sayur-sayuran, pengalengan dan pengawetan hasil laut, pemurnian gula,
permen, produk daging, pengawetan dan pengalengan daging, serta penggilingan biji-
bijian.
Pada umumnya limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan
masyarakat, akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai
sumber bahan makanan untuk pertumbuhan mikroba. Limbah yang langsung dibuang ke
perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabklan penurunan kualitas air
sungai dengan mekanisme pertumbuhan mikroorganisme yang berlimpah. Meningkatnya
jumlah mikroorganisme dapat menyebabkan berkurangnya nilai oksigen terlarut disulfed
oxygen (DO), karena sebagian besar oksigen dipakai untuk respirasi mikroorganisme
tersebut. Dengan menurunnya DO maka akan mempengaruhi kehidupan ikan dan biota
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
16
air lainnya. Selain itu, buangan limbah ke perairan juga dapat menimbulkan bau yang
tidak enak dan terjadinya eutro-fikasi(http://tumoutou.net/702_07134/sulistijirini.htm).
Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan
hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air limbah juga
mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang melebihi kemampuan alam
untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah
cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp
dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah
memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian,
mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi kehidupan,
penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi
pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang
dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi
teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat
yang bersangkutan (http://www.likomedia.or.id/mod.php).
2.6.1. Sifat Limbah
Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat da terutama terdiri
dari air yang telah dipergunakan dengan hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda
padat yang terdiri dari zat organik dan bukan organik. Tinja, kencing, sisa-sisa sabun,
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
17
sampah sisa-sisa kain buruk dan pasir terdapat di dalam campuran larutan cairan encer
ini, yang kelihatannya kelam dan hanya sedikit berbau selama masih segar (baru). Air
cucian dari jalan dan atap rumah dan air tanah yang merembes ke dalam selokan-selokan
yang jarang sekali mempunyai sambungan-sambungan yang kedap air memberi
sumbangan yang berarti pada apa yang tersebut di atas ini dan kadarnya pun dapat
dirubah selanjutnya dengan adanya sampah-sampah yang dihasilkan oleh perdagangan.
Pelimbahan itu banyak berbeda dalam kekuatan dan komposisinya dari suatu kota ke kota
yang lain disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang nyata dalam kebiasaan-kebiasaan
masyarakat yang berbeda-beda, sifat makanan mereka dan pemakaian air per kapita.
Tidak ada dua jenis sampah yang benar-benar sama. Pelimbahan pada kota-kota non
industri kebanyakan terdiri dari sampah domestik yang murni.
Limbah domestik terdiri dari pembuangan air kotor dari kamar-kamar mandi,
kakus, dan dapur. Kotoran-kotoran itu merupakan campuran yang rumit dari zat-zat
bahan mineral dan organik dalam banyak bentuk, partikel-partikel besar dan kecil, benda
padat, sisa-sisa bahan-bahan larutan dalam keadaan terapung dan dalam bentuk kolloid
dan setengah kolloid.
2.6.2. Komposisi Limbah
Kadar air sampah adalah sangat tinggi, yaitu 99,9% atau lebih. Benda-benda padat
dalam sampah dapat berbentuk organik maupun anorganik. Zat organik dalam sampah
terdiri dari bahan-bahan nitrogen, karbohidrat, lemak dan sabun. Mereka bersifat tidak
tetap dan menjadi busuk, mengeluarkan bau-bauan yang membuat perlunya pembenahan
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
18
sampah dan menyebabkan kesulitan-kesulitan yang maha besar dalam pembuangannya.
Benda-benda padat anorganik biasanya tidak merugikan.
2.6.3. Sampah-sampah Industri
Sampah yang masih baru hanya sedikit berwarna keruh tetapi kemudian menjadi
semakin kelam dan tajam. Sampah yang baru berisi sedikit oksigen larut dan kadang-
kadang sejumlah kecil nitrit dan nitrat, khususnya setelah hujan. Sampah yang baru hanya
mengandung sedikit alkali tetapi selama oksidasi terjadilah pengurangan kandungan
alkali. Sampah yang basi menyebabkan bau-bau yang memuakkan yang bersumber pada
hidrogen sulfida dan gas-gas lainnya. Biasanya ia tidak mengandung oksigen yang telah
terurai. Apabila sampah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat terlihat memancar
keluar dari permukaan. Jadi penting sekali untuk segera membuang secara tuntas sampah
domestik dari daerah-daerah pemukiman untuk melindungi kesehatan lingkungan.
Dengan cara yang sama, pembuangan sampah indutsri pun penting. Adalah lebih mudah
dan hampir selalu lebih murah untuk membenahi limbah industri itu sendiri secara
terpisah.
Hal ini disebabkan oleh karena secara umum mudah untuk merubah bentuk
campuran sampah dengan limbah perdagangan menjadi satu aliran yang memenuhi
standar-standar yang telah disyaratkan sedangkan apabila limbah perdagangan dibenahi
secara terpisah, prosesnya menjadi sukar dan mahal (Mahida,U.N,1984).
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
19
2.6.4.Sumber Limbah Cair
Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan atau belum mepunyai nilai
ekonomi bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Menurut sumber-nya
limbah dapat dibagai menjadi :
1. Aktivitas bidang rumah tangga
A. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair sangat beraga, sesuai dengan
kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam pula. Beberapa aktivitas manusia yang
menghasilkan limbah cair diantaranya adalah aktivitas dalam bidang rumah tangga,
perkantoran, perdagangan, perindustrian, pertanian, dan pelayanan jasa.
Sangat banyak aktivitas rumah tangga yang menghasilkan limbah cair, antara lain
mencuci pakaian, mencuci alat peralatan makan/minum, memasak, mandi, mencuci
kendaraan, penggunaan toliet, dan sebagainya. Semakin banyak jenis aktivitas yang
dilakukan, semakin besar volume limbah cair yang dihasilkan.
2. Aktivitas bidang perkantoran
Aktivitas perkantoran pada umumnya merupakan aktivitas penunjang kegiatan
pelayanan masyarakat. Limbah cair dari sumber ini biasanya dihasilkan dari aktivitas
kantin yang menyediakan makanan dan minuman bagi pegawai, aktivitas penggunaan
toilet, aktivitas pencucian peralatan, dan sebagainya.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
20
3. Aktivitas bidang perdagangan
Kegiatan dalam bidang perdagangan yang menghasilkan limbah cair, yaitu
pengepelan lantai gedung, pencucia alat makan dan minum di restoran, penggunaan
toilet, pencucian pakaian, pencucian kendaraan, dan sebagainya.
4. Aktivitas bidang perindustrian
Aktivitas bidang perindustrian juga sangat bervariasi. Variasi kegiatan bidang
perindustrian dipengaruhi antara lain oleh faktor jenis bahan baku yang diolah, jenis
barang atau bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknik proses produksi
yang diterapkan. Jenis aktivitas utama yang menghasilkan limbah cair dan sifat
pencemaran yang potensial.
5. Aktivitas bidang pertanian
Aktivitas bidang pertanian menghasilkan limbah cair karena digunakannya air untuk
mengairi lahan pertanian. Secara alamiah dan dalam kondisi normal, limbah cair
pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun
dengan digunakannya fertilizer serta pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara
berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air
pada badan air penerima.
6. Aktivitas bidang pelayanan jasa
Sangat banyak dan bervariasi aktivitas di berbagai jenis badan usaha pelayanan jasa,
berakibat sangat bervariasinya kuantitas serta kualitas limbah cair.
B.
Hujan merupakan aktivitas alam uang menghasilkan limbah cair yang disebut air
larian. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan merembes ke dalam tanah dan
Aktivitas Alam
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
21
sebagian besar lainnya akan mengalir di permukaan tanah menuju sungai, telaga, atau
tempat lain yang lebih rendah. Air larian yang jumlahnya berlebihan sebagai akibat dari
hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan saluran air hujan teraliri dalam jumlah yang melebihi kapasitas, dan dapat
menyebabkan terjadinya banjir. Atas dasar itu, air hujan perlu diperhitungkan dalam
perencanaan sistem saluran limbah agar dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan
dari adanya air hujan, baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan masyarakat
(Soeparman, 2001 ).
2.7.TOTAL SUSPENDED SOLID
2.7.1. Defenisi Total Suspended Solid ( TSS )
Dalam larutan ditemui dua kelompok zat , yaitu zat terlarut seperti garam dan
molekul organis , dan zat padat tersuspensi dan koloidal seperti tanah liat,kwarts.
Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran/ diameter
partikel partikel tersebut.
Dalam metode analisa zat padat, pengertian Zat Padat Total adalah semua zat zat
yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana , bila sampel air dalam bejana tersebut
dikeringkan pada suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat
tersuspensi yang dapat bersifat organis dan inorganis.
Zat padat tersuspensi dapat diklasifikasikan antara lain zat padat terapung yang selalu
bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan inorgnis . Zat
padat terendap adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang dapat
mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya.
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
22
2.7.2. Prinsip Analisa
Prinsip Total Suspended Solid yaitu : sampel disaring dengan filter kertas; filter yang
mengandung zat tersuspensi dikeringkan pada 105 0
Analisis gravimetri adalah penentuan kuantitatif berdasarkan bobot, proses isolasi
serta penimbangan suatu unsur atau senyawaan tertentu dari unsur tersebut dalam bentuk
yang semurni mungkin. Unsur atau senyawaan itu dipisahkan dari suatu porsi zat yang
sedang diselidiki, yang telah ditimbang. Sebagian besar penetapan penetapan pada
analisa gravimetri menyangkut pengubahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan
menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil . yang dapat dengan mudah diubah
menjadi satu bentuk yang sesuai untuk ditimbang . Lalu bobot unsur atau radikal itu
dengan mudah dapat dihitung dari pengetahuan kita tentang rumus senyawaanya serta
C selama 2 jam.
Dalam analisa Total Suspended Solid (TSS) sangat diperlukan ketelitian, bilamana
sampel mengandung zat tersuspensi tinggi , maka penyimpanan baku yang relatif adalah
5 sampai 20 %. Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak dapat
mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan, maka penyimpanan baku
yang relatif hanya 2 sampai 5 % atau kurang lebih 4 mg/l, ergantung pada kepekaan
timbangan.
Cara pengmbilan sampel juga sangat diperhatikan. Sampel yang dianalisa harus
representatif yaitu dengan cara pengambilannya yang benar , sampel harus dikocok
terlebih dahulu , sehingga zat zat yang terkandung di dalamnya tersebar secara merata
dan homogen.
2.7.3. Analisis Gravimetri
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
23
bobot atom ubsur unsur penyusunannya ( konstituennya ). Pemisahan unsur atau
senywaan yang mengandungnya dapat dicapai dengan beberapa metode.
Bahan yang akan ditetapkan diendapkan dari suatu larutan dalam bentuk yang begitu
sedikit dapat larut , sehingga tak terjadi kehilangan yang berarti bila diendapkan
dipisahkan dengan menyaringnya danditimbang. Faktor faktor yang menentukan
analisis dengan pengendapan yang berhasil , adalah :
1. Endapan harus begitu tak dapat larut, sehingga tak akan terjadi kehilangan yang
berarti, bila endapan dikumpulkan dengan menyaringnya. Dalam praktek
ini,biasanya berarti bahwa jumlah zat itu , yang tetap tertinggal dalam larutan, tak
melampaui jumlah minimum yang terdeteksi oleh neraca analitik biasa , yaitu 0,1
mg.
2. Sifat fisika endapan harus sedemikian , sehingga endapan dapat dengan mudah
dipisahkan dari larutan dengan penyaringan, dan dapat dicuci sampai bebas dari
zat pengotor yang larut. Kondisi ini menuntut bahwa partikelnya berukuran
sedemikian, sehingga tak lolos melalui medium penyaring, dan bahwa ukuran
partikelnya tak dipengaruhi ( atau sediitnya tak berkurang oleh proses pencucian).
3. Endapan harus dapat diubah menjadi suatu zat murni dengan komposisi kimia
yang tertentu. Ini dapat dicapai dengan pemijaran atau dengan operasi operasi
kimia yang sederhana, seperti penguapan bersama cairan yang sesuai.
Selama ini dianggap bahwa senyawaan yang memisah dari larutan adalah murni
kimia, tetapi tak selalu sedemikian halnya. Kemurnian endapan bergantung
anatara lain pada zat zat yang ada dalam larutan , baik sebelum maupun setelah
penambahan reagensia dan juga pada kondisi eksperimen pengendapan yang
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
24
tepat. Namun, tidak semua cara gravimetri didasarkan pada pembentukan endapan
; ada juga yang didasarkan pada pengusiran suatu komponen sebagai gas , lalu
hasil reaksi itu ditimbang.
Dapat juga disebutkan kelebihan yang penting dari analisis gravimetri,
dibandingkan analisis titrimetri adalah bahwa bahan penyusun zat telah diisolasi ,
dan jika perlu dapat diselidiki terhadap ada tidaknya zat pengotor , dan diadakan
koreksi; kekurangan (dari) metode gravimetri adalah bahwa metode ini umumnya
lebih memakan waktu ( Alaerts,2003 ).
2.8. Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan
Telah disadari bahwa kemajuan industri dan teknologi yang mampu
meningkatkan kesejahteraan manusia itu ternyata juga menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan yang akhirnya juga berdampak terhadap manusia. Oleh karena itu
penerapan kemajuan industri dan teknologi tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat
yang lebih baik bagi kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan
sangat merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan
atau bila mungkin meniadakannya sama sekali. Usaha untuk mengurangi dan
menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara, yaitu :
2.8.1. Penanggulangan Secara Non teknis
Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dikenal
istilah penanggulangan secara non teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi dan
menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
25
yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan
industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan gambaran
secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu
tempat yang antara lain meliputi ;
a. Penyajian Informasi Lingkungan
Penyajian Informasi Lingkungan ini diberikan sebelum Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan dilaksanakan. Berdasarkan penyajian informasi lingkungan ini
akan diketahui secara cepat apakah AMDAL yang diusulkan perlu segera dilaksanakan.
Secara umum PIL akan memuat tentang : kegiatan yang diusulkan, kondisi yang akan
dianalisa, dampak yang mungkin terjadi akibat kegiatan yang diusulkan serta tindakan
yang direncanakan untuk mengendalikannya.
b. Analisis Mengenai Damapak Lingkungan ( AMDAL )
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) adalah suatu studi tentang
beberapa masalah yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang diusulkan. Dalam hal
ini studi yang dilakukan meliputi kemungkinan terjadinya berbagai macam perubahan,
baik perubahan sosial-ekonomi maupun perubahan biofisik lingkungan sebagai akibat
adanya kegiatan yang diusulkan tersebut. Semua data yang diberikan dalam AMDAL
akan sangat membantu manakala terjadinya pencemaran dampak lingkungan
c. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi dimaksudkan agar jika
terjadi pencemaran lingkungan dari kegiatan tersebut dapat dipantau dengan mudah dan
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
26
cepat sehingga penanggulangannya dapat dilakukan secara terpadu, dan daya dukung
alam lingkungan sekitarnya tetap terjamin bagi kelangsungan hidup manusia.
d. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
Dalam rangka mengurangi dan menanggulangi dampak pencemaran lingkungan,
perlu diadakan pengaturan dan pengawasan atas segala macam kegiatan industri dan
teknologi.
e. Menanamkan Perilaku Disiplin
Seringkali terjadi pencemaran lingkungan karena tidak disiplinnya petugas yang
menangani kegiatan industri dan teknologi. Pembungan limbah dari pabrik atau tempat
kerja tanpa terlebih dahulu melalui proses pengolahan limbah seringkali dijumpai
sebagai kasus utama penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Sudah menjadi
tanggung jawab moral pemilik pabrik, teknisi dan semua karyawan pabrik yang
potensial untuk menimbulkan pencemaran sangat diharapkan untuk mencegah
terjadinya pencemaran.
2.8.2. Penanggulangan Secara Teknis
Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara
teknis. Dapat diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara teknis, antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Mengubah Proses
Apabila dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat bahan buangan
(limbah) yang berupa zat-zat kimia, baik melalui pencemaran udara, pencemaran air,
maupun melalui pencemaran daratan. Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
-
27
mengubah proses yang ada dan dalam kegiatan industri dan teknologi sudah ada yang
melakukan cara ini dan ternyata berhasil baik.
b. Mengganti Sumber Energi
Sumber energi yang digunakan pada berbagai kegiatan industri dan teknologi
sebagian besar masih mengandalkan pada pemakaian bahan bakar fosil, baik minyak
maupun batubara, seperti telah diuraikan bahwa pemakaian bahan bakar fosil
menghasilkan komponen pencemar udara yang berupa gas SO2, NO2, H2
c. Mengelola Limbah
S dsb.Hal ini
bias dikurangi dengan memakai bahan bakar LNG (Liquid Natural Gases) yang
menghasilkan gas buangan yang lebih bersih.
Semua kegiatan industri dan teknologi selalu akan menghasilkan limbah yang
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Pengolahan limbah dari bahan buangan industri
dan teknologi dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengolahan
limbah ini sering disebut dengan Waste Treatment atau Waste Management. Cara
mengelola limbah industri dan teknologi tergantung pada sifat dan kandungan limbah
serta tergantung pula pada rencana pembuangan olahan limbah secara permanen.
d. Menambah Alat Bantu
Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknis
dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Alat
bantu yang digunakan tergantung pada keadaan dan macam kegiatan. (Wardhana, 2004 )
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara