chapter ii

Upload: riki-hutabarat

Post on 14-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chapter2

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Karakteristik Badan Air

    Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi,

    komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian kualitas suatu badan air harus

    mencakup ketiga komponen tersebut, yaitu :

    A.

    Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air tanah. Air

    permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan badan air lain,

    yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Sekitar 69% air yang masuk ke sungai

    berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan sisanya berasal dari air tanah.

    Air Permukaan

    Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-

    bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya besifat asam,

    dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang

    terdapat di atmosfer. Setelah jatuh ke permukaan bumi, air hujan mengalami kontak

    dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.

    Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu badan

    air tergenang dan badan air mengalir.

    1. Perairan tergenang

    Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan sebagainya. Perairan

    tergenang, khususnya danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 6

    perbedaan intensitas cahya dan perbedaan suhu pada kolom air yang terjadi secara

    vertikal. Arus air danau dapat bergerak ke berbagai arah. Paerairan danau biasanya

    memiliki stratifikasi kualitas air secara vertikal. Stratifikasi ini tergantung pada

    kedalaman dan musim.

    Berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke perairan, stratifikasi vertikal kolom

    air pada perairan tergenang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

    a. Lapisan eufotik, yaitu lapisan yang masih mendapatkan cukup cahaya matahari.

    b. Lapisan kompensasi, yaitu lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari

    intensitas cahaya permukaan.

    c. Lapisan profundal, yaitu lapisan di bawah lapisan kompensasi, dengan intensitas

    cahaya sangat kecil atau bahkan tidak ada cahaya (afotik).

    Tiupan aingin dan perubahan musim yang mengakibatkan perubahan intensita

    cahaya matahari dan perubahan suhu dapat mengubah atau menghancurkan stratifikasi

    vertikal kolom air. Fenomena perubahan stratifikasi vertikal ini dapat diamati dengan

    jelas pada perairan tergenang yang terdapat di wilayah ugahari yang memiliki empat

    musim.

    2. Perairan mengalir

    Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus

    yang searah relatif kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 1,0 m/detik, serta

    sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya

    terjadi percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi vertikal

    kolom air seperti pada perairan tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 7

    merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna

    sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.

    B.

    Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah

    ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar

    antara 10

    Air Tanah

    -10 10 -3

    Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah

    mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri

    m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan

    tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air

    permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama,

    dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang lama tersebut, air

    tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran.

    Jika laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju pengisiannya maka akan

    terjadi penurunan volume air tanah dan penambahan volume udara yang besarnya setara

    dengan volume air yang dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan terjadinya

    penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah akan mengubah aliran air tanah.

    Bersamaan dengan keluarnya air dari akifer, tekanan hidrostatik air tanah mengalami

    penurunan sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi daerah yang disedot

    airnya tersebut.

    Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan

    karbondioksida tinggi dan kandungan bahan terlarut rendah. Air tanah yang berasal dar

    lapisan deposit kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendah, namun memiliki

    nilai TDS yang tinggi.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 8

    hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi menjadi ion

    ferro, dan segera mengalami presipitasi serta membentuk warna kemerahan pada air.

    Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk nernagai kebutuhan, sebaiknya air tanah yang

    baru disedot didiamkan terlebih dahulu selama beberapa saat untuk mengendapkan besi

    (Effendi,H.2003 ).

    2.2. Sumber Pencemaran Air Sumber pencemaran ( polutan ) dapat berupa suatu lokasi tertentu ( point source )

    atau tak tertentu/ tersebar ( non point / diffuse source). Sumber pencemar point source

    misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik , dan saluran limbah industri. Pencemar

    yang berasal dari point source bersifat local. Efek yang ditimbulkan berdasarkan

    karakteristik spasial kualitas air. Volume pencemar dari point source biasanya reaktip

    tetap.

    Sumber pencemar non point source dapat berupa point source dalam jumlah

    yang banyak. Misalnya ; limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan

    pupuk, limpasan dari daerah pemukiman ( domestik ) dan limpasan dari daerah

    perkotaan.

    2.2.1. Bahan Pencemar

    Bahan pencemar (polutan ) adalah bahan bahan yang bersifat asing bagi alam

    atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem

    sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut, berdasarkan cara masuknya ke

    dalam lingkungan. Polutan dikelompokan menjadi dua yaitu polutan alamiah dan polutan

    antropogenik.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 9

    Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan ( misalnya

    badan air) secara alamiah misalnya akibat letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir,

    dan fenomena alam yang lain. Polutan yang memasuki suatu ekosistem secara alamiah

    sukar dikendalikan.

    Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke dalam air akibat aktivitas

    manusia, misalnya kegiatan domestik ( rumah tangga ), ( kegiatan urban perkotaan ),

    maupun kegiatan industri. Intansitas polutan antropogenik dapat dikendalikan dengan

    cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan timbulnya polutan tersebut.

    Bahan pencemar atau polutan adalah bahan bahan yang bersifat asing bagi alam

    atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatnan ekosistem

    sehingga menggangu penentuan ekosistem tersebut .

    Berdasarkan sifat toksiknya, polutan / pencemar dibedakan menjadi dua , yaitu

    polutan tak toksik ( non- toxic pollutans ) dan polutan toksik ( toxic pollutans).

    1. Polutan tak toksik

    Polutan /pencemar tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami.

    Sifat destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan

    sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proes fisika-

    kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan- bahan tersuspensi dan nutrient.

    2. Polutan toksik

    Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian ( lethal ) maupun bukan kematian (

    sub- lethal), misalnya terganggunya pertumbuhan , tingkah laku, dan karakteristik

    morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bahan-bahan

    yang bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artificial lainnya.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 10

    Mason ( 1993 ) mengelompokan pencemar toksik menjadi lima, sebagai berikut :

    a. Logam ( metals), meliputi :lead ( timbale ), nikel, cadmium, zinc, copper, dan

    merkuri. Logam berat diartikan sebagai logam dengan nomor atom 20, tidak

    termasuk logam alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida.

    b. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, hebisida, PCB,

    hidrokarbon alifatik berklor, pelarut ( solvent ), surfaktan rantai lurus,

    hidrokarbon petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa

    organometalik, fenol, dan formaldehida. Senyawa ini berasal dari kegiatan

    industri, pertanian, dan domestik

    c. Gas misalnya klorin dan ammonia

    d. Anion, misalnya sianida, flousida, sulfide, dan sulfat.

    e. Asam dan alkali ( Effendi, 2003 ).

    2.3. Penyebab Menurunnya Kualitas Air

    Air dari alam atau natural water secara fundamental berbeda kondisinya dengan

    Air dari tempat budidaya ( kolam/ tambak ).Jumlah biota di tambak / kolam air

    umumnya jauh lebih banyak dibandingkan jumlah air ,akibatnya material sisa

    metabolisme ( metabolit ) yang dikeluarkan biota berupa kotoran dan urine tidak dapat

    seimbang. Di samping itu , di dalam air juga terjadi proses lain secara biologis Pada

    organisme hidup lain seperti plankton . Dengan begitu tingkat penurunan ualitas air

    sangat cepat.

    Kualitas air tambak / kolam mengalami penurunan disebabkan oleh banyak faktor

    Baik faktor internal ( di dalam tambak / kolam ) seperti pengolahan air , pakan ,

    kepadatan dan lain-lain,maupun faktor eksternal ( di luar ) seperti cuaca dan sumber air.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 11

    2.3.1. Faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas air

    1. padat penebaran

    2. pakan yang berlebihan

    3. akumulasi bahan organik

    4. pengelolaan sebelum penebaran

    5. pengelolaan air

    6. kondisi air sumber

    7. perubahan cuaca

    2.4. Mengenal Perubahan Kualitas Air

    Pada umumnya pengontrolan kualitas air terhadap parameter kimia dan fisika

    dengan analisis laboratorium.Namun, bagi petani ikan atau teknisi yang cukup

    berpengalaman tanpa peralatan laboratorium pun sudah bisa mengetahui mutu air Di

    dalam wadah budidaya ( tambak / kolam ) . sedangkan bagi mereka yang belum Cukup

    berpengalaman sulit melakukannya. Ada cara yang sederhana dan mudah dilakukan

    untuk mengontrol kualitas air di kolam dan tambak,termasuk mengenal Perubahan

    kualitas air,yaitu memanfaatkan indikator primer.

    Ada 3 indikator primer ( utama ) yang dapat digunakan oleh teknisi atau petani

    Ikan / petambak untuk mengontrol mutu air yaitu warna air, kondisi wadah budidaya,

    (tambak / kolam) dan kondisi biota budidaya.

    2.5. Indikator pencemaran air

    Air merupakan kebutuhan proses bagi kehidupan manusia di bumi ini,Sesuai

    dengan kegunaanya , Air dipakai sebagai air minum , air untuk mandi dan mencuci, Air

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 12

    untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk sanitasi dan air Untuk

    transportasi, baik di sungai maupun di laut.

    Dalam kegiatan industri dan teknologi , air digunakan antara lain sebagai berikut :

    a. air proses

    b. air pendingin

    c. air ketel uap penggerak turbin

    d. air utilitas dan sanitasi

    Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya

    perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :

    1. adanya perubahan suhu air

    2. adanya perubahan pH atau konsentrsi ion hidrogen

    3. adanya perubahan warna,bau dan rasa air

    4. timbulnya endapan , koloidal , bahan terlarut

    5. adanya mikroorganisme

    6. meningkatnya radioaktif air lingkungan

    2.5.1. Perubahan Suhu Air

    Air sungai yang suhunya naik akan menggangu kehidupan hewan air dan organisme

    air lainnya kaena oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan

    Dengan kenaikan suhu,oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara

    lambat terdisfusi ke dalam air.Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang

    terlarut di dalamnya.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 13

    2.5.2. Perubahan pH

    Air yang mempunyai pH yang lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam

    sedangkan air yang mempunyai pH yang lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air

    limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah

    pH air yang pada akhirnya sangat mengganggu kehidupan Organisme di dalam air.

    2.5.3. Perubahan Warna , Bau , dan Rasa air

    Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan

    anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di dalam air.Bahan buangan Industri

    yang bersifat organik atau bahan buangan dan air limbah dari kegiatan Indusrti

    pengolahan bahan makanan seringkali menimbulkan bau yang sangat menyengat hidung.

    Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan organik terutama gugus

    protein,secara degradasi menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau.

    2.5.4. Timbulnya endapan , koloidal , dan bahan terlarut

    Endapan koloidal serta bahan terlarut berasal dari adanya bahan buangan industri

    Yang berbentuk padat.Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat

    larut sempurna akan mengendap di dasar sungai dan yang dapat larut sebagian akan

    menjadi koloidal.

    Endapan dan koloidal yng melayang di dalam air akan menghalangi masuknya sinar

    matahari ke dalam lapisan air.padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh

    Mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 14

    Apabila endapan dan koloidal yang terjadi berasal dari bahan buangan organik, maka

    mikroorganisme , dengan bantuan oksigen yang terlarut di dalam air akan melakukan

    degradasi bahan organik tersebut sehingga menjadi bahan yang lebih sederhana.

    2.5.5. Mikroorganisme

    Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa

    mikroba patogen ikut berkembang pula.mikroba patogen adalah penyebab timbulnya

    berbagai macam penyakit . Pada umumnya industri pengolahan bahan makanan

    berpotensi untuk menyebabkan berkembang biaknya mikroorganisme termasuk mikroba

    patogen.

    2.5.6. Meningkatnya Radioaktif Air Lingkungan

    Mengingat bahwa zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan

    biologis apabila tidak ditangani dengan benar , baik melalui efek langsung maupun efek

    tertunda , maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis bila ada yang membuang bahan

    sisa radioaktif ke lingkungan.

    Secara nasional sudah ada peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah

    bahan sisa ( limbah ) radioaktif . Mengenai hal ini Badan Tenaga Atom Nasional

    (BATAN ) ( Wardhana, 2004 ).

    2.6.Limbah

    Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber

    hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan atau belum mempunyai nilai

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 15

    ekonomi bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Menurut sumber-nya

    limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu: (a) limbah domestik (rumah tangga) yang berasal

    dari perumahan, perdagangan, dan rekreasi: (b) limbah industri: dan (c) limbah rembesan

    dan limpasan air hujan. Sesuai dengan sumbernya maka limbah mempunyai komposisi

    yang sangat bervariasi bergantung kepada bahan dan proses yang dialami-nya.

    Limbah industri sangat beragam, sesuai dengan jenis industri. Berbagai jenis

    industri berpotensi mencemari lingkungan diantaranya adalah industri tekstil, cat,

    penyamakan kulit, farmasi, dan industri pangan. Limbah industri pangan dapat

    menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar

    karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang

    digunakan di dalam proses produksi. Contoh beberapa industri pangan yang

    menghasilkan limbah seperti ini adalah produk susu, pengalengan dan pengawetan buah-

    buahan dan sayur-sayuran, pengalengan dan pengawetan hasil laut, pemurnian gula,

    permen, produk daging, pengawetan dan pengalengan daging, serta penggilingan biji-

    bijian.

    Pada umumnya limbah industri pangan tidak membahayakan kesehatan

    masyarakat, akan tetapi kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai

    sumber bahan makanan untuk pertumbuhan mikroba. Limbah yang langsung dibuang ke

    perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabklan penurunan kualitas air

    sungai dengan mekanisme pertumbuhan mikroorganisme yang berlimpah. Meningkatnya

    jumlah mikroorganisme dapat menyebabkan berkurangnya nilai oksigen terlarut disulfed

    oxygen (DO), karena sebagian besar oksigen dipakai untuk respirasi mikroorganisme

    tersebut. Dengan menurunnya DO maka akan mempengaruhi kehidupan ikan dan biota

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 16

    air lainnya. Selain itu, buangan limbah ke perairan juga dapat menimbulkan bau yang

    tidak enak dan terjadinya eutro-fikasi(http://tumoutou.net/702_07134/sulistijirini.htm).

    Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan

    hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan

    meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air limbah juga

    mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang melebihi kemampuan alam

    untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.

    Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah

    cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp

    dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah

    memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian,

    mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi kehidupan,

    penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi

    pengolahan limbah cair.

    Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.

    Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang

    dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi

    teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat

    yang bersangkutan (http://www.likomedia.or.id/mod.php).

    2.6.1. Sifat Limbah

    Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat da terutama terdiri

    dari air yang telah dipergunakan dengan hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda

    padat yang terdiri dari zat organik dan bukan organik. Tinja, kencing, sisa-sisa sabun,

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 17

    sampah sisa-sisa kain buruk dan pasir terdapat di dalam campuran larutan cairan encer

    ini, yang kelihatannya kelam dan hanya sedikit berbau selama masih segar (baru). Air

    cucian dari jalan dan atap rumah dan air tanah yang merembes ke dalam selokan-selokan

    yang jarang sekali mempunyai sambungan-sambungan yang kedap air memberi

    sumbangan yang berarti pada apa yang tersebut di atas ini dan kadarnya pun dapat

    dirubah selanjutnya dengan adanya sampah-sampah yang dihasilkan oleh perdagangan.

    Pelimbahan itu banyak berbeda dalam kekuatan dan komposisinya dari suatu kota ke kota

    yang lain disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang nyata dalam kebiasaan-kebiasaan

    masyarakat yang berbeda-beda, sifat makanan mereka dan pemakaian air per kapita.

    Tidak ada dua jenis sampah yang benar-benar sama. Pelimbahan pada kota-kota non

    industri kebanyakan terdiri dari sampah domestik yang murni.

    Limbah domestik terdiri dari pembuangan air kotor dari kamar-kamar mandi,

    kakus, dan dapur. Kotoran-kotoran itu merupakan campuran yang rumit dari zat-zat

    bahan mineral dan organik dalam banyak bentuk, partikel-partikel besar dan kecil, benda

    padat, sisa-sisa bahan-bahan larutan dalam keadaan terapung dan dalam bentuk kolloid

    dan setengah kolloid.

    2.6.2. Komposisi Limbah

    Kadar air sampah adalah sangat tinggi, yaitu 99,9% atau lebih. Benda-benda padat

    dalam sampah dapat berbentuk organik maupun anorganik. Zat organik dalam sampah

    terdiri dari bahan-bahan nitrogen, karbohidrat, lemak dan sabun. Mereka bersifat tidak

    tetap dan menjadi busuk, mengeluarkan bau-bauan yang membuat perlunya pembenahan

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 18

    sampah dan menyebabkan kesulitan-kesulitan yang maha besar dalam pembuangannya.

    Benda-benda padat anorganik biasanya tidak merugikan.

    2.6.3. Sampah-sampah Industri

    Sampah yang masih baru hanya sedikit berwarna keruh tetapi kemudian menjadi

    semakin kelam dan tajam. Sampah yang baru berisi sedikit oksigen larut dan kadang-

    kadang sejumlah kecil nitrit dan nitrat, khususnya setelah hujan. Sampah yang baru hanya

    mengandung sedikit alkali tetapi selama oksidasi terjadilah pengurangan kandungan

    alkali. Sampah yang basi menyebabkan bau-bau yang memuakkan yang bersumber pada

    hidrogen sulfida dan gas-gas lainnya. Biasanya ia tidak mengandung oksigen yang telah

    terurai. Apabila sampah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat terlihat memancar

    keluar dari permukaan. Jadi penting sekali untuk segera membuang secara tuntas sampah

    domestik dari daerah-daerah pemukiman untuk melindungi kesehatan lingkungan.

    Dengan cara yang sama, pembuangan sampah indutsri pun penting. Adalah lebih mudah

    dan hampir selalu lebih murah untuk membenahi limbah industri itu sendiri secara

    terpisah.

    Hal ini disebabkan oleh karena secara umum mudah untuk merubah bentuk

    campuran sampah dengan limbah perdagangan menjadi satu aliran yang memenuhi

    standar-standar yang telah disyaratkan sedangkan apabila limbah perdagangan dibenahi

    secara terpisah, prosesnya menjadi sukar dan mahal (Mahida,U.N,1984).

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 19

    2.6.4.Sumber Limbah Cair

    Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber

    hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan atau belum mepunyai nilai

    ekonomi bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Menurut sumber-nya

    limbah dapat dibagai menjadi :

    1. Aktivitas bidang rumah tangga

    A. Aktivitas manusia

    Aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair sangat beraga, sesuai dengan

    kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam pula. Beberapa aktivitas manusia yang

    menghasilkan limbah cair diantaranya adalah aktivitas dalam bidang rumah tangga,

    perkantoran, perdagangan, perindustrian, pertanian, dan pelayanan jasa.

    Sangat banyak aktivitas rumah tangga yang menghasilkan limbah cair, antara lain

    mencuci pakaian, mencuci alat peralatan makan/minum, memasak, mandi, mencuci

    kendaraan, penggunaan toliet, dan sebagainya. Semakin banyak jenis aktivitas yang

    dilakukan, semakin besar volume limbah cair yang dihasilkan.

    2. Aktivitas bidang perkantoran

    Aktivitas perkantoran pada umumnya merupakan aktivitas penunjang kegiatan

    pelayanan masyarakat. Limbah cair dari sumber ini biasanya dihasilkan dari aktivitas

    kantin yang menyediakan makanan dan minuman bagi pegawai, aktivitas penggunaan

    toilet, aktivitas pencucian peralatan, dan sebagainya.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 20

    3. Aktivitas bidang perdagangan

    Kegiatan dalam bidang perdagangan yang menghasilkan limbah cair, yaitu

    pengepelan lantai gedung, pencucia alat makan dan minum di restoran, penggunaan

    toilet, pencucian pakaian, pencucian kendaraan, dan sebagainya.

    4. Aktivitas bidang perindustrian

    Aktivitas bidang perindustrian juga sangat bervariasi. Variasi kegiatan bidang

    perindustrian dipengaruhi antara lain oleh faktor jenis bahan baku yang diolah, jenis

    barang atau bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknik proses produksi

    yang diterapkan. Jenis aktivitas utama yang menghasilkan limbah cair dan sifat

    pencemaran yang potensial.

    5. Aktivitas bidang pertanian

    Aktivitas bidang pertanian menghasilkan limbah cair karena digunakannya air untuk

    mengairi lahan pertanian. Secara alamiah dan dalam kondisi normal, limbah cair

    pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun

    dengan digunakannya fertilizer serta pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara

    berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air

    pada badan air penerima.

    6. Aktivitas bidang pelayanan jasa

    Sangat banyak dan bervariasi aktivitas di berbagai jenis badan usaha pelayanan jasa,

    berakibat sangat bervariasinya kuantitas serta kualitas limbah cair.

    B.

    Hujan merupakan aktivitas alam uang menghasilkan limbah cair yang disebut air

    larian. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan merembes ke dalam tanah dan

    Aktivitas Alam

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 21

    sebagian besar lainnya akan mengalir di permukaan tanah menuju sungai, telaga, atau

    tempat lain yang lebih rendah. Air larian yang jumlahnya berlebihan sebagai akibat dari

    hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama dapat

    menyebabkan saluran air hujan teraliri dalam jumlah yang melebihi kapasitas, dan dapat

    menyebabkan terjadinya banjir. Atas dasar itu, air hujan perlu diperhitungkan dalam

    perencanaan sistem saluran limbah agar dapat dihindari hal-hal yang tidak diinginkan

    dari adanya air hujan, baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan masyarakat

    (Soeparman, 2001 ).

    2.7.TOTAL SUSPENDED SOLID

    2.7.1. Defenisi Total Suspended Solid ( TSS )

    Dalam larutan ditemui dua kelompok zat , yaitu zat terlarut seperti garam dan

    molekul organis , dan zat padat tersuspensi dan koloidal seperti tanah liat,kwarts.

    Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran/ diameter

    partikel partikel tersebut.

    Dalam metode analisa zat padat, pengertian Zat Padat Total adalah semua zat zat

    yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana , bila sampel air dalam bejana tersebut

    dikeringkan pada suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat

    tersuspensi yang dapat bersifat organis dan inorganis.

    Zat padat tersuspensi dapat diklasifikasikan antara lain zat padat terapung yang selalu

    bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan inorgnis . Zat

    padat terendap adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang dapat

    mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya.

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 22

    2.7.2. Prinsip Analisa

    Prinsip Total Suspended Solid yaitu : sampel disaring dengan filter kertas; filter yang

    mengandung zat tersuspensi dikeringkan pada 105 0

    Analisis gravimetri adalah penentuan kuantitatif berdasarkan bobot, proses isolasi

    serta penimbangan suatu unsur atau senyawaan tertentu dari unsur tersebut dalam bentuk

    yang semurni mungkin. Unsur atau senyawaan itu dipisahkan dari suatu porsi zat yang

    sedang diselidiki, yang telah ditimbang. Sebagian besar penetapan penetapan pada

    analisa gravimetri menyangkut pengubahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan

    menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil . yang dapat dengan mudah diubah

    menjadi satu bentuk yang sesuai untuk ditimbang . Lalu bobot unsur atau radikal itu

    dengan mudah dapat dihitung dari pengetahuan kita tentang rumus senyawaanya serta

    C selama 2 jam.

    Dalam analisa Total Suspended Solid (TSS) sangat diperlukan ketelitian, bilamana

    sampel mengandung zat tersuspensi tinggi , maka penyimpanan baku yang relatif adalah

    5 sampai 20 %. Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak dapat

    mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan, maka penyimpanan baku

    yang relatif hanya 2 sampai 5 % atau kurang lebih 4 mg/l, ergantung pada kepekaan

    timbangan.

    Cara pengmbilan sampel juga sangat diperhatikan. Sampel yang dianalisa harus

    representatif yaitu dengan cara pengambilannya yang benar , sampel harus dikocok

    terlebih dahulu , sehingga zat zat yang terkandung di dalamnya tersebar secara merata

    dan homogen.

    2.7.3. Analisis Gravimetri

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 23

    bobot atom ubsur unsur penyusunannya ( konstituennya ). Pemisahan unsur atau

    senywaan yang mengandungnya dapat dicapai dengan beberapa metode.

    Bahan yang akan ditetapkan diendapkan dari suatu larutan dalam bentuk yang begitu

    sedikit dapat larut , sehingga tak terjadi kehilangan yang berarti bila diendapkan

    dipisahkan dengan menyaringnya danditimbang. Faktor faktor yang menentukan

    analisis dengan pengendapan yang berhasil , adalah :

    1. Endapan harus begitu tak dapat larut, sehingga tak akan terjadi kehilangan yang

    berarti, bila endapan dikumpulkan dengan menyaringnya. Dalam praktek

    ini,biasanya berarti bahwa jumlah zat itu , yang tetap tertinggal dalam larutan, tak

    melampaui jumlah minimum yang terdeteksi oleh neraca analitik biasa , yaitu 0,1

    mg.

    2. Sifat fisika endapan harus sedemikian , sehingga endapan dapat dengan mudah

    dipisahkan dari larutan dengan penyaringan, dan dapat dicuci sampai bebas dari

    zat pengotor yang larut. Kondisi ini menuntut bahwa partikelnya berukuran

    sedemikian, sehingga tak lolos melalui medium penyaring, dan bahwa ukuran

    partikelnya tak dipengaruhi ( atau sediitnya tak berkurang oleh proses pencucian).

    3. Endapan harus dapat diubah menjadi suatu zat murni dengan komposisi kimia

    yang tertentu. Ini dapat dicapai dengan pemijaran atau dengan operasi operasi

    kimia yang sederhana, seperti penguapan bersama cairan yang sesuai.

    Selama ini dianggap bahwa senyawaan yang memisah dari larutan adalah murni

    kimia, tetapi tak selalu sedemikian halnya. Kemurnian endapan bergantung

    anatara lain pada zat zat yang ada dalam larutan , baik sebelum maupun setelah

    penambahan reagensia dan juga pada kondisi eksperimen pengendapan yang

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 24

    tepat. Namun, tidak semua cara gravimetri didasarkan pada pembentukan endapan

    ; ada juga yang didasarkan pada pengusiran suatu komponen sebagai gas , lalu

    hasil reaksi itu ditimbang.

    Dapat juga disebutkan kelebihan yang penting dari analisis gravimetri,

    dibandingkan analisis titrimetri adalah bahwa bahan penyusun zat telah diisolasi ,

    dan jika perlu dapat diselidiki terhadap ada tidaknya zat pengotor , dan diadakan

    koreksi; kekurangan (dari) metode gravimetri adalah bahwa metode ini umumnya

    lebih memakan waktu ( Alaerts,2003 ).

    2.8. Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan

    Telah disadari bahwa kemajuan industri dan teknologi yang mampu

    meningkatkan kesejahteraan manusia itu ternyata juga menimbulkan pencemaran

    terhadap lingkungan yang akhirnya juga berdampak terhadap manusia. Oleh karena itu

    penerapan kemajuan industri dan teknologi tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat

    yang lebih baik bagi kelangsungan hidup manusia.

    Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan

    sangat merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan

    atau bila mungkin meniadakannya sama sekali. Usaha untuk mengurangi dan

    menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara, yaitu :

    2.8.1. Penanggulangan Secara Non teknis

    Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dikenal

    istilah penanggulangan secara non teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi dan

    menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 25

    yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan

    industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.

    Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan gambaran

    secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu

    tempat yang antara lain meliputi ;

    a. Penyajian Informasi Lingkungan

    Penyajian Informasi Lingkungan ini diberikan sebelum Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan dilaksanakan. Berdasarkan penyajian informasi lingkungan ini

    akan diketahui secara cepat apakah AMDAL yang diusulkan perlu segera dilaksanakan.

    Secara umum PIL akan memuat tentang : kegiatan yang diusulkan, kondisi yang akan

    dianalisa, dampak yang mungkin terjadi akibat kegiatan yang diusulkan serta tindakan

    yang direncanakan untuk mengendalikannya.

    b. Analisis Mengenai Damapak Lingkungan ( AMDAL )

    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) adalah suatu studi tentang

    beberapa masalah yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang diusulkan. Dalam hal

    ini studi yang dilakukan meliputi kemungkinan terjadinya berbagai macam perubahan,

    baik perubahan sosial-ekonomi maupun perubahan biofisik lingkungan sebagai akibat

    adanya kegiatan yang diusulkan tersebut. Semua data yang diberikan dalam AMDAL

    akan sangat membantu manakala terjadinya pencemaran dampak lingkungan

    c. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi

    Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi dimaksudkan agar jika

    terjadi pencemaran lingkungan dari kegiatan tersebut dapat dipantau dengan mudah dan

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 26

    cepat sehingga penanggulangannya dapat dilakukan secara terpadu, dan daya dukung

    alam lingkungan sekitarnya tetap terjamin bagi kelangsungan hidup manusia.

    d. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan

    Dalam rangka mengurangi dan menanggulangi dampak pencemaran lingkungan,

    perlu diadakan pengaturan dan pengawasan atas segala macam kegiatan industri dan

    teknologi.

    e. Menanamkan Perilaku Disiplin

    Seringkali terjadi pencemaran lingkungan karena tidak disiplinnya petugas yang

    menangani kegiatan industri dan teknologi. Pembungan limbah dari pabrik atau tempat

    kerja tanpa terlebih dahulu melalui proses pengolahan limbah seringkali dijumpai

    sebagai kasus utama penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Sudah menjadi

    tanggung jawab moral pemilik pabrik, teknisi dan semua karyawan pabrik yang

    potensial untuk menimbulkan pencemaran sangat diharapkan untuk mencegah

    terjadinya pencemaran.

    2.8.2. Penanggulangan Secara Teknis

    Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara

    teknis. Dapat diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara teknis, antara

    lain adalah sebagai berikut :

    a. Mengubah Proses

    Apabila dalam suatu proses industri dan teknologi terdapat bahan buangan

    (limbah) yang berupa zat-zat kimia, baik melalui pencemaran udara, pencemaran air,

    maupun melalui pencemaran daratan. Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

  • 27

    mengubah proses yang ada dan dalam kegiatan industri dan teknologi sudah ada yang

    melakukan cara ini dan ternyata berhasil baik.

    b. Mengganti Sumber Energi

    Sumber energi yang digunakan pada berbagai kegiatan industri dan teknologi

    sebagian besar masih mengandalkan pada pemakaian bahan bakar fosil, baik minyak

    maupun batubara, seperti telah diuraikan bahwa pemakaian bahan bakar fosil

    menghasilkan komponen pencemar udara yang berupa gas SO2, NO2, H2

    c. Mengelola Limbah

    S dsb.Hal ini

    bias dikurangi dengan memakai bahan bakar LNG (Liquid Natural Gases) yang

    menghasilkan gas buangan yang lebih bersih.

    Semua kegiatan industri dan teknologi selalu akan menghasilkan limbah yang

    menimbulkan masalah bagi lingkungan. Pengolahan limbah dari bahan buangan industri

    dan teknologi dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengolahan

    limbah ini sering disebut dengan Waste Treatment atau Waste Management. Cara

    mengelola limbah industri dan teknologi tergantung pada sifat dan kandungan limbah

    serta tergantung pula pada rencana pembuangan olahan limbah secara permanen.

    d. Menambah Alat Bantu

    Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknis

    dilakukan dengan menambahkan alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Alat

    bantu yang digunakan tergantung pada keadaan dan macam kegiatan. (Wardhana, 2004 )

    Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara