chapter ii
DESCRIPTION
gdgdTRANSCRIPT
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 138
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 238
kemiringan sangat kecil sampai mencapai 15000 Kemiringan pantai pasir lebih
besar yang berkisar antara 120 dan 150 Sedangkan kemiringan pantai berkerikil
bisa mencapai 14 Pantai berlumpur banyak dijumpai di daerah pantai dimana
banyak sungai yang mengangkut sedimen suspensi bermuara di daerah tersebut dan
gelombang relatif kecil Bentuk profil pantai pada umumnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar 22 berikut ini
Gambar 22 Bentuk Profil Pantai (Triatmodjo 1999)
Dari Gambar 22 di atas dapat dilihat bahwa profil pantai dapat dibagi
kedalam empat bagian yaitu daerah lepas pantai (offshore) daerah pantai dalam
(inshore) daerah depan pantai (foreshore) dan daerah belakang pantai (backshore)
Sedangkan menurut sudut pandang hidrodinamika perairan pantai di daerah dekat
pantai (nearshore zone) dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah gelombang pecah
(breaker zone) daerah buih (surf zone) dan daerah swash (swash zone)
Penjelasan dari beberapa uraian di atas diberikan sebagai berikut (Triatmodjo
1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 338
bull
Inshore (daerah pantai dalam) adalah daerah profil pantai yang terbentang ke
arah laut batas daerah depan pantai (foreshore) sampai ke bawah breaker
zone
bull
Foreshore (daerah depan pantai) adalah daerah yang meliputi garis pantai
daerah swash sampai dengan bagian yang tidak terlalu jauh dari garis pantai
bull
Backshore (daerah belakang pantai) adalah daerah yang dibatasi oleh garis
pantai kearah daratan
bull Offshore (daerah lepas pantai) adalah daerah dari garis gelombang pecah
kearah laut
bull
Breaker zone (daerah gelombang pecah) adalah daerah dimana gelombang
yang datang dari laut (lepas pantai) mencapai ketidakstabilan dan akhirnya
pecah Di pantai yang landai gelombang pecah bisa terjadi dua kali
bull
Surf zone (daerah buih) adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam
dari gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai Pantai
yang landai mempunyai surf zone yang lebar
bull
Swash zone (daerah swash) adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas
tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di
pantai
bull
Longshore bar (gundukan sepanjang pantai) adalah tumpukan pasir yang
paralel terhadap garis pantai Tumpukan pasir tersebut dapat muncul pada
saat air surut pada saat lain dapat menjadi barisan tumpukan pasir yang
sejajar pantai dengan kedalaman yang berbeda
Pembagian bentuk pantai didasarkan pada komponen materi penyusun pantai
(Triatmodjo 1999) yaitu
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 438
bull Pantai berpasir
Pantai tipe ini terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang
pengendapan sedimen dan material organik Material penyusun terdiri atas
pasir bercampur batu yang berasal dari daratan yang terbawa aliran sungai
atau berasal dari berbagai jenis biota laut yang ada di daerah pantai itu
sendiri
bull Pantai berlumpur
Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai dimana terdapat banyak muara
sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar ke laut
Biasanya juga dijumpai di muara sungai yang ditumbuhi oleh hutan
mangrove
Bagian pantai yang berbentuk garis dan menjadi arah batas antara laut dan
darat secara jelas disebut sebagai garis pantai Keberadaan garis pantai selalu
mengalami perubahan secara kontinu Pada pantai yang berhadapan langsung dengan
arah datang gelombang dan arus pantai selalu mengalami abrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah pantai yang letaknya sejajar atau searah dengan arah
datangnya gelombang
22 Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan naik turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut yang membentuk kurva atau grafik sinusoidal (Faiqun2008) Proses
ini terjadi akibat adanya gaya-gaya alam yang bekerja di laut seperti tekanan atau
tekanan dari atmosfir (khusus melalui angin) gempa bumi gaya gravitasi bumi dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 538
benda-benda angkasa (bulan dan matahari) gaya coriolis (akibat rotasi bumi) dan
tegangan permukaan
Gelombang yang sering terjadi di laut dan cukup penting adalah gelombang
angin Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan menyebabkan riak-
riak bukit hingga kemudian berubah menjadi gelombang Gambar 23 menunjukkan
sketsa definisi gelombang
Gambar 23 Sketsa Definisi Gelombang (Zakaria 2009)
Gambar 23 menunjukkan suatu gelombang yang berada pada sistem
koordinat x-y Gelombang menjalar pada arah sumbu x Beberapa notasi yang
digunakan adalah
h kedalaman laut (jarak antara muka air rerata dan dasar laut)
η fluktuasi muka air
H tinggi gelombang
L panjang gelombang yaitu jarak antara dua gelombang yang
berurutan
C kecepatan rambat gelombang = LT
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 638
Selama penjalar
perubahan bentuk Ga
pada gelombang Or
kedalaman di laut dal
Semakin besar kedala
adalah horizontal
Gambar 24 Perger
Gelombang dap
berhembus diatas perm
angin akan menimbulk
yang semula tenang a
permukaan air Apabila
besar dan jika angin be
lama dan semakin kuat
Penentuan tinggi
lapangan atau dengan
lapangan biasanya kura
an gelombang dari laut dangkal orbit partik
mbar 24 menunjukkan perubahan dan perger
it perubahan partikel berbentuk lingkaran
am Di laut transisi dan dangkal lintasan p
an bentuk ellips semakin pipih dan di dasar
kan Partikel Zat Cair Pada Gelombang (Fa
t dibangkitkan oleh banyak hal seperti angin
ukaan air akan memindahkan energinya ke a
n tegangan pada permukaan laut sehingga
kan terganggu dan timbul riak gelombang
kecepatan angin bertambah riak tersebut me
rhembus terus akhirnya akan terbentuk gelomb
ngin berhembus semakin besar gelombang ya
gelombang dapat dilakukan dengan pengukura
enganalisa data angin yang ada Pengukura
ng representatif karena dilakukan dalam jangk
l mengalami
akan zat cair
pada seluruh
artikel ellips
gerak partikel
qun 2008)
Angin yang
ir Kecepatan
ermukaan air
kecil di atas
jadi semakin
ang Semakin
g terbentuk
n langsung di
langsung di
a waktu yang
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 238
kemiringan sangat kecil sampai mencapai 15000 Kemiringan pantai pasir lebih
besar yang berkisar antara 120 dan 150 Sedangkan kemiringan pantai berkerikil
bisa mencapai 14 Pantai berlumpur banyak dijumpai di daerah pantai dimana
banyak sungai yang mengangkut sedimen suspensi bermuara di daerah tersebut dan
gelombang relatif kecil Bentuk profil pantai pada umumnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar 22 berikut ini
Gambar 22 Bentuk Profil Pantai (Triatmodjo 1999)
Dari Gambar 22 di atas dapat dilihat bahwa profil pantai dapat dibagi
kedalam empat bagian yaitu daerah lepas pantai (offshore) daerah pantai dalam
(inshore) daerah depan pantai (foreshore) dan daerah belakang pantai (backshore)
Sedangkan menurut sudut pandang hidrodinamika perairan pantai di daerah dekat
pantai (nearshore zone) dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah gelombang pecah
(breaker zone) daerah buih (surf zone) dan daerah swash (swash zone)
Penjelasan dari beberapa uraian di atas diberikan sebagai berikut (Triatmodjo
1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 338
bull
Inshore (daerah pantai dalam) adalah daerah profil pantai yang terbentang ke
arah laut batas daerah depan pantai (foreshore) sampai ke bawah breaker
zone
bull
Foreshore (daerah depan pantai) adalah daerah yang meliputi garis pantai
daerah swash sampai dengan bagian yang tidak terlalu jauh dari garis pantai
bull
Backshore (daerah belakang pantai) adalah daerah yang dibatasi oleh garis
pantai kearah daratan
bull Offshore (daerah lepas pantai) adalah daerah dari garis gelombang pecah
kearah laut
bull
Breaker zone (daerah gelombang pecah) adalah daerah dimana gelombang
yang datang dari laut (lepas pantai) mencapai ketidakstabilan dan akhirnya
pecah Di pantai yang landai gelombang pecah bisa terjadi dua kali
bull
Surf zone (daerah buih) adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam
dari gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai Pantai
yang landai mempunyai surf zone yang lebar
bull
Swash zone (daerah swash) adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas
tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di
pantai
bull
Longshore bar (gundukan sepanjang pantai) adalah tumpukan pasir yang
paralel terhadap garis pantai Tumpukan pasir tersebut dapat muncul pada
saat air surut pada saat lain dapat menjadi barisan tumpukan pasir yang
sejajar pantai dengan kedalaman yang berbeda
Pembagian bentuk pantai didasarkan pada komponen materi penyusun pantai
(Triatmodjo 1999) yaitu
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 438
bull Pantai berpasir
Pantai tipe ini terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang
pengendapan sedimen dan material organik Material penyusun terdiri atas
pasir bercampur batu yang berasal dari daratan yang terbawa aliran sungai
atau berasal dari berbagai jenis biota laut yang ada di daerah pantai itu
sendiri
bull Pantai berlumpur
Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai dimana terdapat banyak muara
sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar ke laut
Biasanya juga dijumpai di muara sungai yang ditumbuhi oleh hutan
mangrove
Bagian pantai yang berbentuk garis dan menjadi arah batas antara laut dan
darat secara jelas disebut sebagai garis pantai Keberadaan garis pantai selalu
mengalami perubahan secara kontinu Pada pantai yang berhadapan langsung dengan
arah datang gelombang dan arus pantai selalu mengalami abrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah pantai yang letaknya sejajar atau searah dengan arah
datangnya gelombang
22 Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan naik turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut yang membentuk kurva atau grafik sinusoidal (Faiqun2008) Proses
ini terjadi akibat adanya gaya-gaya alam yang bekerja di laut seperti tekanan atau
tekanan dari atmosfir (khusus melalui angin) gempa bumi gaya gravitasi bumi dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 538
benda-benda angkasa (bulan dan matahari) gaya coriolis (akibat rotasi bumi) dan
tegangan permukaan
Gelombang yang sering terjadi di laut dan cukup penting adalah gelombang
angin Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan menyebabkan riak-
riak bukit hingga kemudian berubah menjadi gelombang Gambar 23 menunjukkan
sketsa definisi gelombang
Gambar 23 Sketsa Definisi Gelombang (Zakaria 2009)
Gambar 23 menunjukkan suatu gelombang yang berada pada sistem
koordinat x-y Gelombang menjalar pada arah sumbu x Beberapa notasi yang
digunakan adalah
h kedalaman laut (jarak antara muka air rerata dan dasar laut)
η fluktuasi muka air
H tinggi gelombang
L panjang gelombang yaitu jarak antara dua gelombang yang
berurutan
C kecepatan rambat gelombang = LT
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 638
Selama penjalar
perubahan bentuk Ga
pada gelombang Or
kedalaman di laut dal
Semakin besar kedala
adalah horizontal
Gambar 24 Perger
Gelombang dap
berhembus diatas perm
angin akan menimbulk
yang semula tenang a
permukaan air Apabila
besar dan jika angin be
lama dan semakin kuat
Penentuan tinggi
lapangan atau dengan
lapangan biasanya kura
an gelombang dari laut dangkal orbit partik
mbar 24 menunjukkan perubahan dan perger
it perubahan partikel berbentuk lingkaran
am Di laut transisi dan dangkal lintasan p
an bentuk ellips semakin pipih dan di dasar
kan Partikel Zat Cair Pada Gelombang (Fa
t dibangkitkan oleh banyak hal seperti angin
ukaan air akan memindahkan energinya ke a
n tegangan pada permukaan laut sehingga
kan terganggu dan timbul riak gelombang
kecepatan angin bertambah riak tersebut me
rhembus terus akhirnya akan terbentuk gelomb
ngin berhembus semakin besar gelombang ya
gelombang dapat dilakukan dengan pengukura
enganalisa data angin yang ada Pengukura
ng representatif karena dilakukan dalam jangk
l mengalami
akan zat cair
pada seluruh
artikel ellips
gerak partikel
qun 2008)
Angin yang
ir Kecepatan
ermukaan air
kecil di atas
jadi semakin
ang Semakin
g terbentuk
n langsung di
langsung di
a waktu yang
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 338
bull
Inshore (daerah pantai dalam) adalah daerah profil pantai yang terbentang ke
arah laut batas daerah depan pantai (foreshore) sampai ke bawah breaker
zone
bull
Foreshore (daerah depan pantai) adalah daerah yang meliputi garis pantai
daerah swash sampai dengan bagian yang tidak terlalu jauh dari garis pantai
bull
Backshore (daerah belakang pantai) adalah daerah yang dibatasi oleh garis
pantai kearah daratan
bull Offshore (daerah lepas pantai) adalah daerah dari garis gelombang pecah
kearah laut
bull
Breaker zone (daerah gelombang pecah) adalah daerah dimana gelombang
yang datang dari laut (lepas pantai) mencapai ketidakstabilan dan akhirnya
pecah Di pantai yang landai gelombang pecah bisa terjadi dua kali
bull
Surf zone (daerah buih) adalah daerah yang terbentang antara bagian dalam
dari gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai Pantai
yang landai mempunyai surf zone yang lebar
bull
Swash zone (daerah swash) adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas
tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di
pantai
bull
Longshore bar (gundukan sepanjang pantai) adalah tumpukan pasir yang
paralel terhadap garis pantai Tumpukan pasir tersebut dapat muncul pada
saat air surut pada saat lain dapat menjadi barisan tumpukan pasir yang
sejajar pantai dengan kedalaman yang berbeda
Pembagian bentuk pantai didasarkan pada komponen materi penyusun pantai
(Triatmodjo 1999) yaitu
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 438
bull Pantai berpasir
Pantai tipe ini terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang
pengendapan sedimen dan material organik Material penyusun terdiri atas
pasir bercampur batu yang berasal dari daratan yang terbawa aliran sungai
atau berasal dari berbagai jenis biota laut yang ada di daerah pantai itu
sendiri
bull Pantai berlumpur
Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai dimana terdapat banyak muara
sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar ke laut
Biasanya juga dijumpai di muara sungai yang ditumbuhi oleh hutan
mangrove
Bagian pantai yang berbentuk garis dan menjadi arah batas antara laut dan
darat secara jelas disebut sebagai garis pantai Keberadaan garis pantai selalu
mengalami perubahan secara kontinu Pada pantai yang berhadapan langsung dengan
arah datang gelombang dan arus pantai selalu mengalami abrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah pantai yang letaknya sejajar atau searah dengan arah
datangnya gelombang
22 Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan naik turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut yang membentuk kurva atau grafik sinusoidal (Faiqun2008) Proses
ini terjadi akibat adanya gaya-gaya alam yang bekerja di laut seperti tekanan atau
tekanan dari atmosfir (khusus melalui angin) gempa bumi gaya gravitasi bumi dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 538
benda-benda angkasa (bulan dan matahari) gaya coriolis (akibat rotasi bumi) dan
tegangan permukaan
Gelombang yang sering terjadi di laut dan cukup penting adalah gelombang
angin Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan menyebabkan riak-
riak bukit hingga kemudian berubah menjadi gelombang Gambar 23 menunjukkan
sketsa definisi gelombang
Gambar 23 Sketsa Definisi Gelombang (Zakaria 2009)
Gambar 23 menunjukkan suatu gelombang yang berada pada sistem
koordinat x-y Gelombang menjalar pada arah sumbu x Beberapa notasi yang
digunakan adalah
h kedalaman laut (jarak antara muka air rerata dan dasar laut)
η fluktuasi muka air
H tinggi gelombang
L panjang gelombang yaitu jarak antara dua gelombang yang
berurutan
C kecepatan rambat gelombang = LT
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 638
Selama penjalar
perubahan bentuk Ga
pada gelombang Or
kedalaman di laut dal
Semakin besar kedala
adalah horizontal
Gambar 24 Perger
Gelombang dap
berhembus diatas perm
angin akan menimbulk
yang semula tenang a
permukaan air Apabila
besar dan jika angin be
lama dan semakin kuat
Penentuan tinggi
lapangan atau dengan
lapangan biasanya kura
an gelombang dari laut dangkal orbit partik
mbar 24 menunjukkan perubahan dan perger
it perubahan partikel berbentuk lingkaran
am Di laut transisi dan dangkal lintasan p
an bentuk ellips semakin pipih dan di dasar
kan Partikel Zat Cair Pada Gelombang (Fa
t dibangkitkan oleh banyak hal seperti angin
ukaan air akan memindahkan energinya ke a
n tegangan pada permukaan laut sehingga
kan terganggu dan timbul riak gelombang
kecepatan angin bertambah riak tersebut me
rhembus terus akhirnya akan terbentuk gelomb
ngin berhembus semakin besar gelombang ya
gelombang dapat dilakukan dengan pengukura
enganalisa data angin yang ada Pengukura
ng representatif karena dilakukan dalam jangk
l mengalami
akan zat cair
pada seluruh
artikel ellips
gerak partikel
qun 2008)
Angin yang
ir Kecepatan
ermukaan air
kecil di atas
jadi semakin
ang Semakin
g terbentuk
n langsung di
langsung di
a waktu yang
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 438
bull Pantai berpasir
Pantai tipe ini terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang
pengendapan sedimen dan material organik Material penyusun terdiri atas
pasir bercampur batu yang berasal dari daratan yang terbawa aliran sungai
atau berasal dari berbagai jenis biota laut yang ada di daerah pantai itu
sendiri
bull Pantai berlumpur
Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai dimana terdapat banyak muara
sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar ke laut
Biasanya juga dijumpai di muara sungai yang ditumbuhi oleh hutan
mangrove
Bagian pantai yang berbentuk garis dan menjadi arah batas antara laut dan
darat secara jelas disebut sebagai garis pantai Keberadaan garis pantai selalu
mengalami perubahan secara kontinu Pada pantai yang berhadapan langsung dengan
arah datang gelombang dan arus pantai selalu mengalami abrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah pantai yang letaknya sejajar atau searah dengan arah
datangnya gelombang
22 Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan naik turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan laut yang membentuk kurva atau grafik sinusoidal (Faiqun2008) Proses
ini terjadi akibat adanya gaya-gaya alam yang bekerja di laut seperti tekanan atau
tekanan dari atmosfir (khusus melalui angin) gempa bumi gaya gravitasi bumi dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 538
benda-benda angkasa (bulan dan matahari) gaya coriolis (akibat rotasi bumi) dan
tegangan permukaan
Gelombang yang sering terjadi di laut dan cukup penting adalah gelombang
angin Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan menyebabkan riak-
riak bukit hingga kemudian berubah menjadi gelombang Gambar 23 menunjukkan
sketsa definisi gelombang
Gambar 23 Sketsa Definisi Gelombang (Zakaria 2009)
Gambar 23 menunjukkan suatu gelombang yang berada pada sistem
koordinat x-y Gelombang menjalar pada arah sumbu x Beberapa notasi yang
digunakan adalah
h kedalaman laut (jarak antara muka air rerata dan dasar laut)
η fluktuasi muka air
H tinggi gelombang
L panjang gelombang yaitu jarak antara dua gelombang yang
berurutan
C kecepatan rambat gelombang = LT
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 638
Selama penjalar
perubahan bentuk Ga
pada gelombang Or
kedalaman di laut dal
Semakin besar kedala
adalah horizontal
Gambar 24 Perger
Gelombang dap
berhembus diatas perm
angin akan menimbulk
yang semula tenang a
permukaan air Apabila
besar dan jika angin be
lama dan semakin kuat
Penentuan tinggi
lapangan atau dengan
lapangan biasanya kura
an gelombang dari laut dangkal orbit partik
mbar 24 menunjukkan perubahan dan perger
it perubahan partikel berbentuk lingkaran
am Di laut transisi dan dangkal lintasan p
an bentuk ellips semakin pipih dan di dasar
kan Partikel Zat Cair Pada Gelombang (Fa
t dibangkitkan oleh banyak hal seperti angin
ukaan air akan memindahkan energinya ke a
n tegangan pada permukaan laut sehingga
kan terganggu dan timbul riak gelombang
kecepatan angin bertambah riak tersebut me
rhembus terus akhirnya akan terbentuk gelomb
ngin berhembus semakin besar gelombang ya
gelombang dapat dilakukan dengan pengukura
enganalisa data angin yang ada Pengukura
ng representatif karena dilakukan dalam jangk
l mengalami
akan zat cair
pada seluruh
artikel ellips
gerak partikel
qun 2008)
Angin yang
ir Kecepatan
ermukaan air
kecil di atas
jadi semakin
ang Semakin
g terbentuk
n langsung di
langsung di
a waktu yang
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 538
benda-benda angkasa (bulan dan matahari) gaya coriolis (akibat rotasi bumi) dan
tegangan permukaan
Gelombang yang sering terjadi di laut dan cukup penting adalah gelombang
angin Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan menyebabkan riak-
riak bukit hingga kemudian berubah menjadi gelombang Gambar 23 menunjukkan
sketsa definisi gelombang
Gambar 23 Sketsa Definisi Gelombang (Zakaria 2009)
Gambar 23 menunjukkan suatu gelombang yang berada pada sistem
koordinat x-y Gelombang menjalar pada arah sumbu x Beberapa notasi yang
digunakan adalah
h kedalaman laut (jarak antara muka air rerata dan dasar laut)
η fluktuasi muka air
H tinggi gelombang
L panjang gelombang yaitu jarak antara dua gelombang yang
berurutan
C kecepatan rambat gelombang = LT
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 638
Selama penjalar
perubahan bentuk Ga
pada gelombang Or
kedalaman di laut dal
Semakin besar kedala
adalah horizontal
Gambar 24 Perger
Gelombang dap
berhembus diatas perm
angin akan menimbulk
yang semula tenang a
permukaan air Apabila
besar dan jika angin be
lama dan semakin kuat
Penentuan tinggi
lapangan atau dengan
lapangan biasanya kura
an gelombang dari laut dangkal orbit partik
mbar 24 menunjukkan perubahan dan perger
it perubahan partikel berbentuk lingkaran
am Di laut transisi dan dangkal lintasan p
an bentuk ellips semakin pipih dan di dasar
kan Partikel Zat Cair Pada Gelombang (Fa
t dibangkitkan oleh banyak hal seperti angin
ukaan air akan memindahkan energinya ke a
n tegangan pada permukaan laut sehingga
kan terganggu dan timbul riak gelombang
kecepatan angin bertambah riak tersebut me
rhembus terus akhirnya akan terbentuk gelomb
ngin berhembus semakin besar gelombang ya
gelombang dapat dilakukan dengan pengukura
enganalisa data angin yang ada Pengukura
ng representatif karena dilakukan dalam jangk
l mengalami
akan zat cair
pada seluruh
artikel ellips
gerak partikel
qun 2008)
Angin yang
ir Kecepatan
ermukaan air
kecil di atas
jadi semakin
ang Semakin
g terbentuk
n langsung di
langsung di
a waktu yang
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 638
Selama penjalar
perubahan bentuk Ga
pada gelombang Or
kedalaman di laut dal
Semakin besar kedala
adalah horizontal
Gambar 24 Perger
Gelombang dap
berhembus diatas perm
angin akan menimbulk
yang semula tenang a
permukaan air Apabila
besar dan jika angin be
lama dan semakin kuat
Penentuan tinggi
lapangan atau dengan
lapangan biasanya kura
an gelombang dari laut dangkal orbit partik
mbar 24 menunjukkan perubahan dan perger
it perubahan partikel berbentuk lingkaran
am Di laut transisi dan dangkal lintasan p
an bentuk ellips semakin pipih dan di dasar
kan Partikel Zat Cair Pada Gelombang (Fa
t dibangkitkan oleh banyak hal seperti angin
ukaan air akan memindahkan energinya ke a
n tegangan pada permukaan laut sehingga
kan terganggu dan timbul riak gelombang
kecepatan angin bertambah riak tersebut me
rhembus terus akhirnya akan terbentuk gelomb
ngin berhembus semakin besar gelombang ya
gelombang dapat dilakukan dengan pengukura
enganalisa data angin yang ada Pengukura
ng representatif karena dilakukan dalam jangk
l mengalami
akan zat cair
pada seluruh
artikel ellips
gerak partikel
qun 2008)
Angin yang
ir Kecepatan
ermukaan air
kecil di atas
jadi semakin
ang Semakin
g terbentuk
n langsung di
langsung di
a waktu yang
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 738
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 838
gelombang yang dibangkitkan jika nilai fetch besar maka gelombang yang terjadi
akan memiliki periode yang panjang Panjang fetch membatasi waktu yang
diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin jadi mempengaruhi
waktu untuk mentransfer energi angin ke gelombang
Untuk mencari tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) di suatu
tempat di laut maka kita harus menghitung kecepatan angin di laut (U w) Nilai
kecepatan angin di darat (UL) harus ditransformasikan menjadi kecepatan angin di
laut dengan hubungan yang diberikan oleh persamaan 21
RL
= UW
UL
(21)
Dimana RL adalah faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian Selain dengan
menggunakan persamaan 21 untuk mengkoreksi nilai kecepatan angin di darat
menjadi kecepatan angin di laut dapat menggunakan grafik hubungan anatara
kecepatan angin di laut dan di darat seperti yang di tunjukkan Gambar 25
Nilai RL didapat dengan memplotkan nilai kecepatan angin pada absis grafik
hubungan kecepatan angin di laut dan di darat hingga bertemu dengan kurva UL
Kemudian tarik garis dari pertemuan nilai kecepatan angin dengan kurva ke arah kiri
sumbu absis hingga dapat diketahui nilai RL yang berada pada ordinat grafik
tersebut
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 938
Gambar 25 Grafik
Rumus-rumus
variabel UA yaitu fakt
Kecepatan angin dikon
Persamaan 22 berikut
UA = 071 UW1
Untuk mendapat
dihubungkan dengan nil
gelombang seperti yang
ubungan antara Kecepatan Angin Di Darat
(Triatmodjo 1996)
dan grafik-grafik pembangkit gelombang
r tegangan angin yang dapat dihitung dari ke
ersikan pada faktor tengangan angin dengan
3
kan hasil peramalan dari tinggi dan periode gel
ai UA dan fetch yang dapat diplotkan pada gra
ditunjukan pada Gambar 26
an Di Laut
mengandung
epatan angin
menggunakan
(22)
mbang harus
fik peramalan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1038
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1138
Gambar 26 merupakan grafik peramalan gelombang dengan absis x adalah
besarnya panjang fetch dalam kilometer (km) dan ordinat y merupakan nilai faktor
tegangan angin (wind-stress factor UA) dalam meter per detik (mdt) Dengan
menggunakan tersebut dapat diperoleh nilai tinggi gelombang (Significant H)
periode gelombang (Peak SpectralPeriod T) dan durasi gelombang ( Minimum
Duration)
Pada Gambar 26 nilai tinggi gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tebal Nilai periode gelombang ditunjukkan oleh garis tegas (tidak
putus-putus) yang tipis Sedangkan nilai durasi gelombang ditunjukkan oleh garis
putus-putus
Untuk mengetahui nilai tinggi gelombang dengan menggunakan Gambar 26
maka nilai panjang fetch dan faktor tegangan angin diplotkan pada grafik peramalan
gelombang tersebut hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari
titik tersebut dengan garis tegas yang tebal yang menyatakan nilai tinggi gelombang
Bila garis sejajar yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan
angin tidak berada tepat pada garis yang menunjukkan nilai tinggi gelombang maka
dilakukan interpolasi terhadap nilai tinggi gelombang yang berdekatan dengan garis
sejajar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang yang tepat
berada pada garis sejajar yang dibuatdicari
Sama halnya dengan cara menentukan nilai tinggi gelombang nilai periode
gelombang juga ditentukan dengan cara memplotkan nilai panjang fetch dan faktor
tegangan angin pada grafik peramalan gelombang yang ditunjukkan Gambar 26
hingga bertemu pada satu titik Kemudian buat garis sejajar dari titik tersebut dengan
garis tegas yang tipis yang menyatakan nilai periode gelombang Bila garis sejajar
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1238
yang dibuat dari titik pertemuan nilai fetch dan faktor tegangan angin tidak berada
tepat pada garis yang menunjukkan nilai periode gelombang maka dilakukan
interpolasi terhadap nilai periode gelombang yang berdekatan dengan garis sejajar
yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai peiode gelombang yang tepat berada pada
garis sejajar yang dibuatdicari
Selain tinggi dan periode gelombang parameter gelombang yang penting
lainnya adalah tinggi gelombang pecah (Hb) yang dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 23
= (23)
dimana γ adalah indeks gelombang pecah dan hb adalah kedalaman air pada saat
gelombang pecah
Berdasarkan analisa Miche dalam Setyandito (2008) untuk laut dangkal
(landai) akan didapat perbandingan antara tinggi gelombang dan kedalaman air
(breaker indeks γb) sekitar 078 Sehingga Persamaan 23 dapat ditulis menjadi
= (24)
Karena pada persamaan 24 terdapat parameter Hb yang juga belum diketahui
nilainya maka untuk mencari nilai gelombang pecah (Hb) digunakan pesamaan lain
yang disubtitusikan dengan Persamaan 24 seperti berikut
=
=
=
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1338
dimana H adalah tinggi
awal gelombang datang
Ada dua tipe gel
1 Gelombang pemba
Yang termasuk gel
kecil dan kecepata
pantai akan men
tertinggal di pantai
ke dalam pasir
pembentuk pantai
Gambar 2
2 Gelombang perusa
Gelombang perus
rambat yang besar
=
gelombang g adalah percepatan grafitasi
adalah sudut datang gelombang pecah
ombang ditinjau dari sifat-sifatnya yaitu (Faiqu
gunpembentuk pantai (Constructive Wave)
mbang pembentuk pantai bercirikan mempun
rambat rendah Sehingga saat gelombang ters
angkut sedimen (material pantai) Material
(deposit ) ketika aliran balik dari gelombang p
tau pelan-pelan mengalir kembali ke laut
itunjukan pada Gambar 27
Gelombang Pembentuk Pantai (Faiqun 200
pantai ( Destructive Wave)
k pantai biasanya mempunyai ketinggian d
(sangat tinggi) Air yang kembali berputar me
(25)
adalah sudut
n 2008)
ai ketinggian
ebut pecah di
pantai akan
ecah meresap
Gelombang
8)
an kecepatan
punyai lebih
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1438
sedikit waktu untu
menghantam pant
mengangkut mate
Gelombang perusa
Gamba
Gelombang yan
tidak dapat dirumuskan
gelombang yang terja
beberapa teori gelomba
23 Arus
Arus adalah p
perubahan ketinggian
masa air yang sangat b
dan terkait antara satu
suhu
meresap ke dalam pasir Ketika gelombang d
ai akan ada banyak volume air yang te
ial pantai menuju ke tengah laut atau ke
pantai ditunjukkan dalam Gambar 28
28 Gelombang Perusak Pantai (Faiqun 20
g sebenarnya terjadi di alam adalah sangat
dengan akurat Akan tetapi dalam mempelaj
i di alam dilakukan beberapa asumsi sehi
g
rgerakan air secara horizontal yang diseba
ermukaan laut Arus lautan global merupak
esar dan arus ini yang mempengaruhi arah ali
lautan dengan lautan yang lain di seluruh bu
tang kembali
rkumpul dan
tempat lain
8)
ompleks dan
ari fenomena
ngga muncul
bkan adanya
n pergerakan
ran air lautan
i angin dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1538
Faktor penyebab terjadinya arus dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal gaya internal angin gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relative terhadap permukaan bumi Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin gaya viskositas gaya
coriolis gaya gradien tekanan horizontal gaya yang menghasilkan pasang surut
Gaya viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan
angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodic hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida
Sedangkan gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air dimana gaya ini akan
membelokkan arah angin dari arah yang lurus Gaya ini timbul sebagai akibat dari
perputaran bumi pada porosnya Selanjutnya gaya gradien tekanan horizontal sangat
dipengaruhi oleh tekanan massa air kedalaman dan juga densitas dari massa air
tersebut yang mana jika densitas laut homogen maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah
Pada umumnya arus terjadi sepanjang pantai disebabkan oleh perbedaan
muka air pasang surut antara satu lokasi dengan lokasi lain sehingga perilaku arus
dipengaruhi pola pasang surut Kecepatan arus yang aman untuk kapal berlabuh
disyaratkan berkecepatan maksimal 2 knot atau 1 mdt
24 Pasang Surut
Pasang surut adalah perubahan elevasi muka air laut akibat adanya gaya tarik
benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1638
Perubahan elevasi muka air laut tersebut berlangsung secara periodik (Triatmodjo
1999) Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap
bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 22 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
Dalam analisa pasang surut diperlukan suatu elevasi yang dapat digunakan
sebagai patokan dalam perencanaan suatu pelabuhan Ada tiga macam elevasi antara
lain
bull Elevasi muka air tertinggi atau High Water Surface (HWS)
bull Elevasi muka air rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
bull Elevasi muka air terendah atau Low Water Surface (LWS)
Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air
pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berurutan Periode pasang surut
adalah waktu yang diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi
yang sama berikutnya Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50
menit yang tergantung pada tipe pasang surut Periode pada saat muka air naik
disebut pasang sedang pada saat muka air turun disebut surut
Gaya tarik bulan dan matahari dapat menyebabkan lapisan air yang semula
berbentuk bola berubah menjadi ellips Karena peredaran bumi dan bulan pada
orbitnya maka posisi bumi-bulan-matahari selalu berubah setiap saat Keadaan ini
akan terjadi dan menimbulkan pasang surut purnama dan pasang perbani Gambar
29 menunjukkan terjadinya pasang surut purnama dan perbani
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1738
Gambar 29 Pasang Surut Purnama dan Perbani
Pasang surut purnama (Spiring Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
berada dalam satu garis lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
sangat tinggi sekali dan pasang rendah yang sangat rendah sekali Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama setiap sekitar tanggal 1
sampai 15
Pasang perbani ( Nead Tide) terjadi ketika bumi bulan dan matahari
membentuk sudut tegak lurus Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang
rendah dan pasang rendah yang tinggi Pasang surut ini terjadi pada saat bulan frac14 dan
frac34
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1838
Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama Disuatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu atau dua kali pasang surut Secara umum pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe yaitu
a)
Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan
tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan dan teratur
Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit
b)
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat
Karimata
c) Pasang surut campuran condong ke harian ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut tetapi
mempunyai tinggi dan periode yang berbeda Pasang surut jenis ini banyak
terdapat di perairan Indonesia bagian timur
d)
Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi tinggi dan
periodenya sangat berbeda Pasang surut jenis ini banyak terdapat di selat
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat
Gambar 210 menunjukkan keempat tipe pasang surut yang mungkin
terjadi di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 1938
Gambar 210 Tipe Pasang Surut (Triatmodjo 1996)
25 Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan mineral dan material
organik yang melayang di dalam air udara maupun yang dikumpulkan didasar
sungai atau laut oleh perantara atau perantara alami lainnya Sedimen pantai dapat
berasal dari erosi pantai dari daratan yang terbawa oleh sungai dan dari laut yang
terbawa oleh arus ke daerah pantai
Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi
dan sedimentasi Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran dan bentuknya
setelah itu densitas kecepatan jatuh dan lain-lain
251 Ukuran dan Bentuk
Sedimen pantai dapat dikelompokkan berdasarkan region atau keberadaannya
terhadap laut dan massa daratan adalah sedimen neritik (perairan dangkal) dan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2038
perairan dalam Sedimen pantai juga diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir
menjadi lempung lumpur pasir kerikil koral ( pebble) dan batu Salah satu
klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen
berdasarkan ukuran (dalam millimeter) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 21
Dalam skala Wenworth tersebut partikel yang berukuran diantara 00625 dan
2 millimeter dianggap sebagai pasir Material yang lebih halus sebagai lumpur (silt )
dan lempung (clay) Sedangkan material yang lebih besar dari pasir disebut krakal
koral ( pebbles) dan brangkal (cobbles) Pada kebanyakan lokasi brangkal (cobbles)
adalah material utama yang membentuk pantai seperti di sepanjang Chesil Beach
(England)
Tabel 21 Ukuran Partikel Sedimen Berdasarkan Skala Wentworth
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2138
252 Massa Jenis (Densitas)
Densitas merupakan perbandingan masssa terhadap volume zat Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut serta dipengaruhi juga oleh
salinitas temperatur dan tekanan Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 26
ρ = (26)
dimana ρ = densitas (grcm3)
m = massa (gr)
v = volume (cm3)
Tabulasi nilai massa jenis dari beberapa zat ditampilkan dalam Tabel 22
Tabel 22 Data Massa Jenis Dari Beberapa Zat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2238
Kerapatan zat (massa jenis) yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan
kerapatan zat pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm Sedangkan untuk massa jenis
sedimen lumpur ( ρm) adalah 1200 kgm3
253 Perembesan ( Porosity)
Porositas digunakan untuk mengetahui pori-pori (porositas) yang terdapat
dalam sampel Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan suatu
material yang dihitung dengan mencari persen () berdasarkan daya serap bahan
terhadap air dengan perbandingan volume air yang diserap terhadap volume total
sampel Secara matematis dituliskan dalam Persamaan 27
Porositas = x100 (27)
dimana Vvoid = volume rongga (m3)
Vtotal = volume rongga + bahan padat (m3)
Pada Tabel 23 ditunjukkan nilai-nilai porositas untuk beberapa bahan sedimen
Tabel 23 Porositas dari beberapa bahan sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2338
26 Angkutan Sedimen
Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya Penyesuaian tersebut
merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut Proses dinamis pantai
sangat dipengaruhi oleh littoral transport yang didefinisikan sebagai gerak sedimen
di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus
Pengangkutan atau pergerakan sedimen pantai adalah gerakan sedimen
didaerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus Sedimen dapat diangkut
dengan 3 cara
bull Suspension umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
angin yang ada
bull Bedload terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir kerikil
kerakal bongkahan) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
berfungsi memindahkan partikel-partikel yang besar di dasar Pergerakan
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan
inersia butiran pasir tersebut pada saat diam Gerakan-gerakan tersebut bisa
menggelinding menggeser atau bahkan bisa mendorong sedimen yang
dengan yang lainnya
bull Saltation umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran
fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai
akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen
pasir tersebut ke dasar
Sedangkan berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu (Yiniarti 1997)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2438
bull Muatan material dasar (bed material transport ) yang berasal dari dasar
berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar dan aliran (dapat
terdiri dari sedimen dasar dan sedimen melayang)
bull Muatan cuci (wash load ) yang berasal dari hasil erosi daerah aliran sungai
dan tidak berhubungan dengan kondisi hidrolik aliran setempat Angkutan ini
terdiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter lt 50microm (terdiri dari
lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak dengan cara melayang dan
tidak berada pada dasar sungai
Di kawasan pantai terdapat dua arah pengangkutan sedimen yaitu
bull Pergerakan sedimen tegak lurus pantai (crosshore sediment transport )
Pengangkutan sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada bentuk pantai
(kemiringan pantai) Secara penampakan geomorfologi proses
pengangkutan sedimen tegak lurus pantai biasanya terjadi di teluk
bull Pengangkutan sedimen sepanjang pantai (longshore sediment transport )
Orang sering menyebutkan pengangkutan sedimen sejajar pantai (dalam
bahasa ilmiahnya littoral sediment transport ) atau longshore sediment
transport Proses ini biasanya terjadi di pantai yang berbatasan dengan
samudra dan merupakan proses yang penting karena berdampak sangat besar
terhadap struktur yang dibuat manusia misalnya jetti atau groin
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2538
261 Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai ( Longshore Sediment Transport)
Angkutan sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua komponen utama yaitu
pergerakan sedimen dalam bentuk mata gergaji di garis pantai dan transpor
sepanjang pantai di surf zone seperti yang ditunjukkan Gambar 211 Komponen
pertama terjadi pada waktu gelombang dari arah laut datang menuju pantai dan
membentuk sudut terhadap garis pantai yang menyebabkan kemudian massa air naik
dan akan turun lagi dalam arah tegak lurus pantai Gerak air tersebut akan terlihat
membentuk lintasan seperti mata gergaji yang disertai dengan terangkutnya
sedimen dalam arah sepanjang pantai Sedangkan komponen kedua terjadi karena
arus sepanjang pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah sehingga
menyebabkan tejadinya pergerakan sedimen di surfzone (Triatmodjo 1999)
Gambar 211 Pergerakan Sedimen Sepanjang Pantai (Triatmodjo 1999)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2638
Pergerakan sedimen sepanjang pantai menimbulkan berbagai permasalahan
seperti pendangkalan di pelabuhan erosi pantai dan sebagainya Oleh karena itu
prediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai adalah sangat penting Beberapa cara
yang biasanya digunakan untuk memprediksi pergerakan sedimen sepanjang pantai
adalah sebagai berikut
a Cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan sedimen sejajar pantai pada
suatu tempat adalah mengukur debit sedimen di lokasi yang ditinjau
b
Peta atau pengukuran yang menunjukkan perubahan elevasi dasar dalam
suatu periode tertentu dapat memberikan petunjuk tentang angkutan
sedimen Cara ini terutama baik apabila di daerah yang ditinjau terdapat
bangunan yang bisa menangkap pergerakan sedimen sepanjang pantai
misalnya groin pemecah gelombang suatu pelabuhan dan sebagainya
c Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi gelombang di daerah yang
ditinjau
Angkutan sedimen sepanjang pantai dapat dianalisa dengan menggunakan
dua metode yaitu Metode Energi Fluks untuk tinjauan di daerah surfzone dan
Metode Integral untuk tinjauan di daerah pecahnya gelombang hingga daerah
offshore Kedua metode tersebut mempunyai hubungan tinjauan jarak dari garis
pantai (y) yang sejajar dengan koordinat sumbu y dengan kedalaman air (h) yang
sejajar dengan koordinat sumbu z Sistem koordinat yang digunakan pada tugas
akhir ini ditunjukkan pada Gambar 212
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2738
Gambar 212 Sistem Koordinat
Keterangan Gambar 212
Sumbu x Sumbu koordinat sejajar garis pantai
Sumbu y Sumbu koordinat tegak lurus garis pantai
Sumbu z Sumbu koordinat yang menyatakan kedalaman air laut (h)
262 Metode Energi Flux Di Pantai Berpasir
Menurut sejarah jumlah total material yang bergerak di sepanjang garis
pantai mempunyai kaitkan dengan jumlah energi yang terdapat dalam gelombang
yang sampai di garis pantai (Dean dan Dalrymple 1995) Model yang sederhana
terdapat dalam pergerakan sedimen sejajar pantai pantai berpasir berupa hubungan
antara pergerakan sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang
pantai dalam bentuk
= (28)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2838
P = Egsi os = ρg si2 (29)
dimana Qs adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berpasir K adalah
komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03) Pl adalah fluks energi
Cg adalah kecepatan kelompok θb adalah sudut datang gelombang pecah
Kecepatan kelompok (Cg) dapat dihilangkan pada Persamaan 29 untuk
energi fluks sejajar pantai dengan menggunakan pendekatan air dangkal bahwa Cg =
dan h = Hb dimana Hb adalah tinggi gelombang pecah dan adalah indeks
gelombang pecah Sehingga didapat
s =
si 2b (210)
Dimana
Qs jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (m3 s)
K komponen empiris (untuk daerah yang landai 02 le K le 03)
ρ massa jenis sedimen ( = 20 kgm3)
ρ massa jenis air laut ( ρ = 1030 kgm3)
Hb tinggi gelombang pecah (m)
γb indeks gelombang pecah (md)
n porositas sedimen
g percepatan grafitasi (98 mdt2)
θb sudut datang gelombang pecah terhadap garis pantai normal
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 2938
263 Metode Energi Flux Di Pantai Berlumpur
Di daerah pantai berlumpur hubungan antara pergerakan sedimen dengan
komponen fluks energi sepanjang pantai mempunyai bentuk seperti yang ditunjukan
Persamaan 211 (Tarigan 2002)
P = ρg
si2 (211)
dimana m adalah kemiringan pantai yb adalah jarak dari garis pantai menuju titik
gelombang pecah dan adalah sudut datang gelombang pecah Persamaan 211
merupakan hasil dari energi fluks pada daerah surf zone di pantai berlumpur
Sehingga untuk jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai pada daerah surf
zone ditunjukan dalam Persamaan 212
Qm =
si2 (212)
dimana Qm adalah jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai berlumpur Clb adalah
koefisien proporsional di daerah surf zone (Clb= 23110-3
berdasarkan eksperimen
Rodriguez dalam Tarigan 2002) ρ adalah densitas lumpur = 1200 kgm3 dan gprime=
g(ρ-ρ) ρ
264 Metode Longuet Higgins
Dalam menghitung jumlah angkutan sedimen di daerah lepas pantai
(offshore) Longuet Higgins memberikan solusi dalam perhitungan kecepatan arus
(Ux) yang mempunyai hubungan terhadap jarak dari garis pantai (y) dan kedalaman
air (h) Longguet Higgins (dalam Tarigan 2002) menerapkan konsep tegangan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3038
radiasi untuk persamaan gerak sampai terjadinya arus sejajar pantai yang maksimum
pada daerah pecahnya gelombang (Uxb) Nilai Uxb dapat dihitung dengan persamaan
berikut
Uxb =
g si (213)
dimana α adalah konstanta yang ditetapkan = 04 m adalah kemiringan dasar pantai
= 002 cf adalah faktor gesekan dasar laut hb adalah kedalaman air pada daerah
gelombang pecah dan θb adalah sudut antara gelombang pecah dengan garis pantai
normal
Faktor gesekan dasar laut dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
= 1722og (214)
Longguet Higgins juga memberikan rumusan terhadap profil kecepatan
sepanjang pantai dalam variabel tidak berdimensi yaitu
U = A 0 lt lt 1 (215)
U = 1 lt lt (216) dimana
=
U = (217)
dan A dan adalah konstan yang dipengaruhi oleh nilai Γ
A = = = =
A =
A (218)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3138
Γ adalah parameter tidak berdimensi yang mewakili kepentingan relatif dari
pencampuran horizontal yang didalamnya terdapat nilai N
=
(219)
Dengan menggunakan pendekatan Inman (1971) dalam Tarigan (2002) untuk
memperkirakan nilai viskositas pusaran di dalam daerah surf zone konstanta N
dihitung dengan persamaan berikut
= b gb (220)
dimana
T adalah periode gelombang
Dalam metode Longuet Higgins ini terdapat hubungan antara Ũx dan у yang
dipengaruhi oleh nilai Γ yang dapat bervariasi seperti yang di tunjukan pada Gambar
213 Efek dari Γ yang dapat bervariasi dengan nilai yang rendah pada penggabungan
parameter mengakibatkan gradien kecepatan menjadi curam dan pengurangan yang
cepat terjadi aliran diluar zona pecah Sebaliknya dengan nilai pencampuran yang
besar menghasilkan gradien yang rendah
Gambar 213 Efek Dari Nilai Γ atau P Yang Bervariasi Terhadap Surfzone
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3238
265 Metode Integral
Angkutan sedimen sepanjang garis pantai dapat ditentukan dengan
mengintegrasikan rumus semi empiris sedimen fluks terhadap lebar dari zona
pergerakan Integrasi dari rumus semi empiris sedimen fluks ditunjukan pada
Persamaan 221
983121983151 983101
983140983161 (221)
Dimana
Qo jumlah angkutan sedimen sepanjang pantai (kgs)
αq konstanta proporsional = 1
konsentrasi sedimen rata-rata (kgs)
Ux kecepatan arus sepanjang pantai (ms)
h kedalaman air (m)
yb jarak dari garis pantai menuju titik gelombang pecah (m)
yo jarak dari garis pantai menuju daerah offshore terminus (m)
dy interval koordinat y
Persamaan 221 adalah rumusan yang digunakan untuk mengetahui jumlah
angkutan sedimen sepanjang pantai pada daerah offshore Kecepatan arus sepanjang
pantai (Ux) diselesaikan dengan menggunakan metode Longuet Higgins yang telah
dijelaskan sebelumnya Untuk konsentrasi sedimen rata-rata yang terjadi di daerah
offshore () dapat dianalisa dengan menggunakan Persamaan 222 berikut
= b exp (-k c (y-yb)) y ge yb (222)
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3338
dimana b merupakan konsentrasi rata-rata di daerah surfzone k c adalah konstanta
berdimensi Nilai k c ditetapkan 15x10-3
1m berdasarkan studi di Pantai Punggur
yang mempunyai karakteristik pantai berlumpur yang sama seperti Pantai Bunga
(Tarigan2002)
27 Bangunan Pelindung Pantai
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius perubahan garis pantai
Selain proses alami seperti angin arus dan gelombang aktivitas manusia menjadi
penyebab terjadinya erosi pantai Salah satu metode penanggulangan erosi pantai
adalah penggunaan struktur pelindung pantai dimana struktur tersebut berfungsi
sebagai peredam energi gelombang pada lokasi tertentu
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan
karena serangan gelombang dan arus Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi pantai yaitu
1 Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan
karena serangan gelombang
2 Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai
3 Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai
4 Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain
Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu
1 Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3438
2 Konstruksi yang dibangun tegak lurus pantai
3 Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan sejajar garis pantai
Beberapa macam bangunan pelindung pantai antara lain yaitu
a
Groin (Groyne)
Groin adalah bangunan pelindung pantai yang difungsikan untuk
menahanmenangkap angkutan pasir (longshore transport ) atau untuk
mengurangi angkutan pasir Groin dibangun menjorok relatif tegak lurus
terhadap arah pantai Bahan konstruksinya umumnya kayu baja beton (pipa
beton) dan batu
Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif
Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan
b Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara
sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai
Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran pengendapan dimuara
dapat mengganggu lalu lintas kapal Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang
sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut Pasir yang melintas
didepan muara geelombang pecah Dengan jetty panjang transport sedimen
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3538
sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak
pecah sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai
Selain untuk melindungi alur pelayaran jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasirkarena
pengaruh gelombang dan angin endapan pasir terbentuk di muara Transport
akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan
c Breakwater
Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai Pemecah
gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap
erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai
sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan Endapan ini dapat menghalangi
transport sedimen sepanjang pantai
Breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi
d Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring) yaitu dibuat
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3638
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindungpenahan terhadap kekuatan gelombang Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton turap bajakayu pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian dasarnya
e Artificial Headland
Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun sepanjang ujung pantai
mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik stategis yang memungkinkan proses-
proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa Tanjung
buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai membentuk garis pantai
semakin stabil Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari tanjung
Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan local tetapi
tiak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan
f
Beach Nourishment
Beach nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi sehingga menjaga pantai
tetap stabil Stabilitas pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplai pasir ke
daerah yang terjadi erosi Apabila erosi terjadi secara terus menerus maka suplai
pasir harus dilakukan secara berkala dengan laju sama dengan kehilangan pasir
Untuk pantai yang panjang maka penambahan pasir dengan cara pembelian
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3738
kurang efektif sehingga digunakan alternative pasir diambil dari hasil sedimentasi
sisi lain dari pantai
Selain pengertian fungsi dan manfaat dari bangunan pelindung pantai ada hal
lain yang harus diperhatikan dalam merencanakan atau memilih bangunan pelindung
pantai sebagai solusi dari masalah erosi pantai hal yang harus kita perhatikan yaitu
mengenai filosofi dari bangunan pelindung pantai Menurut Pope (1997) dalam
Armono merangkum filosofi bangunan pelindung pantai sebagai berikut
1
Tak ada satu pun bangunan pelindung pantai yang permanen Tak ada satu
pun bangunan yang bisa bertahan selamanya di lingkungan pantai yang
dinamis
2
Tak satu pun bangunan pantai yang bisa digunakan untuk menanggulangi
seluruh lokasi Bangunan yang berfungsi baik di suatu tempat belum tentu
berfungsi dengan baik di tempat yang lain
3
Tak satu pun bangunan pantai yang bekerja baik pada semua kondisi Setiap
pelindung pantai hanya didesain untuk konisi tertentu yang terbatas jika
batas kondisi tersebut dilampaui maka bangunan tidak bisa berfungsi
sebagaimana diharapkan
4
Tak ada bangunan pantai yang ekonomis atau murah
5
Tapi ada suatu carapendekatan yang mampu melindungi dalam jangka
waktu usia ekonomis bangunan yang efektif
6
Ada upaya-upaya teknis yang digunakan dengan bantuan proses-proses pantai
untuk mendapatkan hasil yang bisa diperkirakan
Universitas Sumatera Utara
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai
7172019 Chapter II
httpslidepdfcomreaderfullchapter-ii-568cf0af5217f 3838
7 Ada daerah-daerah dimana upaya manusia dalam melindungi pantai tidak
menghasilkan apapun
8
Ada daerah dimana bangunan pantai (hard structure) lebih tepat digunakan
9
Ada dimana bangunan pantai tidak layak digunakan soft structures lebih
tepat
10
Ada daerah dimana tidak diperlukan bangunan pelindung pantai