chapter ii

16
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1. PENUAAN 1.1. Defenisi Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. proses menua merupakan proses sepanjang hidup tidak hanya di mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu: anak, dewasa, dan tua. tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis, maupun psikologis. memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendur ,rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan-gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak proforsional (Nugroho, 2008). Menurut Constantanides (1994) proses menua (Ageing process)/ menjadi tua adalah satu proses menghilangnya secara perlahan–lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita. ini merupakan proses terus menerus (berlanjut) secara alami, ini di mulai dari sejak lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup. Universitas Sumatera Utara

Upload: vhya-harfiah

Post on 08-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

barter

TRANSCRIPT

  • BAB 2TINJAUAN TEORITIS

    1. PENUAAN1.1. Defenisi

    Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalamkehidupan manusia. proses menua merupakan proses sepanjang hidup tidak hanyadi mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tigatahap kehidupannya, yaitu: anak, dewasa, dan tua. tiga tahap ini berbeda, baiksecara biologis, maupun psikologis. memasuki usia tua berarti mengalamikemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendur,rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatansemakin memburuk, gerakan-gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidakproforsional (Nugroho, 2008).

    Menurut Constantanides (1994) proses menua (Ageing process)/ menjaditua adalah satu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringanuntuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnyasehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yangdi derita. ini merupakan proses terus menerus (berlanjut) secara alami, ini dimulai dari sejak lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup.

    Universitas Sumatera Utara

  • 1.2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi KetuaanMenurut Bandiyah (2009) factor-faktor yang mempengaruhi ketuaan

    meliputi: 1) Hereditas = keturunangenetik, 2) Nutrisi = makanan, 3) Statuskesehatan, 4) Pengalaman hidup, dan 5) Stress.

    Menurut WHO, Batasanbatasan lanjut usia (lansia) antaralain: 1) Usiapertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45-59 thn, 2) Lanjut usia (elderly),ialah kelompok usia antara 60 dan 74 tahun, 3) Lanjut usia tua (old), ialahkelompok usia antara 75 dan 90 tahun, 4) Usia sangat tua (very old) ialahkelompok usia di atas 90 tahun (Nugroho, 2000).

    Serangkaian perubahan fisik, sosial, maupun psikologis yang dialamiselama proses menua membutuhkan kesiapan individu untuk menghadapinya.Perubahanperubahan yang terjadi pada masa lanjut usia antara lain perubahanfisiologis, perubahan kemampuan motorik, dan perubahan sosial atau psikologis.Efek-efek dari perubahan tersebut menentukan, apakah pria atau wanita lanjut usia(lansia) tersebut akan melakukan penyesuaian diri secara baik atau buruk(Hurlock, 1991). Pendapat tersebut diperkuat oleh pernyataan Papalia (2001) yangmenyebutkan bahwa perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usiadapat menyebabkan perubahan pada kondisi jiwanya.

    Namun proses penuaan yang berhasil membutuhkan usaha danketerampilanketerampilan mengatasi masalah (Satlin, 1994). Akan tetapi tidaksemua lanjut usia mengalami proses penuaan yang baik. Memasuki masa tua,sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tuatersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri

    Universitas Sumatera Utara

  • dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasatersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru sepertipenyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagiankecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.

    Hal-hal tersebut di atas yang dapat menjadi penyebab lanjut usia kesulitandalam melakukan penyesuaian diri. Bahkan sering ditemui lanjut usia denganpenyesuaian diri yang buruk. Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinyagangguan fungsional, keadaan depresi dan paranoid akan mengakibatkan lanjutusia semakin sulit melakukan penyelesaian. Sehingga lanjut usia yang masalalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulitpenyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.

    Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalahkemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan atau konflikakibat perubahanperubahan fisik, maupun sosial dan psikologis yang dialaminyadan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diridengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuanmengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga dapat memenuhikebutuhankebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah baru (Stull & Hatch,1984).

    Universitas Sumatera Utara

  • 1.3. Teori Teori Proses MenuaTeoriteori biologi

    a. Teori genetik dan mutasi (Somatic Mutatek Theory)Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimiayang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada saatnyaakan mengalami mutasi. sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).

    b. Pemakaian dan rusak kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-seltubuh lelah (terpakai).

    c. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang di sebut teoriakumulasi dari produk sisa.

    d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekurangan gizi.f. Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory).g. Teori immunology slow virus (immunology slow virus theory)

    Sistem immun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknyavirus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

    h. Teori stressMenua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan lingkunganinternal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh telahterpakai.

    Universitas Sumatera Utara

  • i. Teori radikal bebasRadikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikalbebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahanorganik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-seltidak dapat regenerasi.

    j. Teori rantai silangSel- sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yangkuat, khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan kurangnyaelastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.

    k. Teori programKemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelahsetelah sel-sel tersebut mati.

    Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatusituasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuanlanjut usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kuncimempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuannya bersosialisasi.(Nugroho, 2008)

    Panti Werdha (elderly-hostels) adalah suatu institusi hunian bersama daripara lansia yang secara fisik/kesehatan masih mandiri, akan tetapi (terutama)mempunyai keterbatasan dibidang sosial dan ekonomi. Kebutuhan harian daripada penghuni biasanya disediakan oleh pengurus panti. Diselenggarakan olehpemerintah atau swasta (Martono, 2009).

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. INTERAKSI SOSIAL2.1. Pengertian Interaksi Sosial

    Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasidan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.(Maryati & Suryawati, 2003). Interaksi sosial adalah hubungan antar manusiayang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkanpembentukan struktur sosial (Murdiyatmoko & Handayani, 2004). Interaksi sosialadalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruhmemengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnyamemungkinkan pembentukan struktur sosial (Susanto, 2007).

    2.2. Macam Macam Interaksi Sosiala. Interaksi antara individu dan individu

    Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksipositif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksinegatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya(bermusuhan).

    b. Interaksi antara individu dan kelompokInterksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentukinteraksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasidan kondisinya.

    Universitas Sumatera Utara

  • c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompokInteraksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuanbukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaanuntuk membicarakan suatu proyek.

    2.3. Bentuk Bentuk Interaksi SosialBerdasarkan pendapat menurut tim Sosiologi (2002), Interaksi sosial

    dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu :1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk-

    bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti:a. Kerja Sama

    Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untukmencapai tujuan bersama.

    b. AkomodasiAdalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dankelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.

    c. AsimilasiAdalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat denganlatar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensifdalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli merekaakan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagaikebudayaan campuran.

    Universitas Sumatera Utara

  • d. AkulturasiAdalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakatmanusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laununsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalamkebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian darikebudayaan itu sendiri.

    2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik, seperti :a. Persaingan

    Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosialtertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpamenimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya.

    b. KontravensiAdalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan danpertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidaksenang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yangditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau tehadap unsur-unsurkebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadikebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.

    c. KonflikAdalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu,akibat adanya perbedaan faham dan kepentingan yang sangat mendasar,

    Universitas Sumatera Utara

  • sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yangmengganjal interaksi sosial diantara mereka yang bertikai tersebut.

    2.4. Ciri Ciri Interaksi SosialMenurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri-ciri interaksi sosial, antara

    lain: 1) Jumlah pelakunya lebih dari satu orang, 2) Terjadinya komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial, 3) Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas,4) Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

    2.5. Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial2.5.1. Adanya kontak sosial

    Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersam-sama dan tango yang artinya menyentuh. Jadi, secara harfiah kontak sosial berartibersama-sama meyentuh. Secara fisik, kontak sosial baru terjadi apabila terjadihubungan badaniah, sedangkan dalam gejala sosial tidak selalu berarti hubunganbadaniah. Orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa menyentuhnyaseperti berbicara dengan pihak lain tersebut atau memakai media komunikasiseperti telepon, fax email atau media komunikasi lainnya.Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu:1. Antara orang perorangan, misalnya seorang anak yang meniru prilaku ibunya;2. Antara orang perorangan dengan kelompok, misalnya sekelompok preman

    yang memeras seseorang;

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Antar suatu kelompok dan kelompok lainnya, misalnya dua buah perusahaanmengadakan join venture, atau perundingan damai antara dua kelompok yangbertikai.

    Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadiapabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka,misalnya saling berjabat tangan atau saling tersenyum. Adapaun kontak sekundermerupakan kontak yang memerlukan perantara, seperti alat-alat komunikasitelepon atau radio, dan dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung.2.5.2. Adanya komunikasi

    Komunikasi adalah situasi yang menjadikan seseorang memberikan tafsiranpada prilaku orang lain ( yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badannya atausikap) dan perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.Orang yang bersangkutan kemudian reaksi terhadap perasaan yang ingindisampaikan oleh orang lain tersebut.

    Suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi, misalnya pertemuanantara dua orang yang tidak mengerti bahasa lawan bicaranya, mereka dapatbersalaman sehingga terjadi kontak, namun mereka tidak dapat berkomunikasisehingga tidak terjadi interaksi sosial. Dalam komunikasi, kemungkinan sekaliterjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Misalnya,senyum dapat diartikan sebagai suatu keramahan, sikap bersahabat, atau bahkansikap sinis dan sikap ingin menunjukkan kemenangan. Dengan demikian, suatukomunikasi memungkinkan terjadinya kerja sama antara perorangan dankelompok manusia karena komunikasi merupakan salah satu syarat terjadinya

    Universitas Sumatera Utara

  • kerja sama. Akan tetapi, tidak selalu komunikasi menghasilkan kerja sama,bahkan suatu pertikaian mungkin akan terjadi sebagai akibat salah faham atausikap pihak tidak mau mengalah. (Murdiyatmoko, 2007)

    3. KUALITAS HIDUP3.1. Pengertian Kualitas Hidup

    Kualitas hidup mendeskripsikan istilah yang merujuk pada emosional, sosialdan kesejahteraan fisik seseorang, juga kemampuan mereka untuk berfungsidalam kehidupan sehari-hari (Donald, 2001).

    Kualitas hidup merupakan persepsi individu dari posisi laki-laki/wanitadalam hidup ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana laki-laki/wanitaitu tinggal, dan berhubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan, danperhatian mereka. Hal ini merupakan konsep tingkatan, terangkum secarakompleks mencakup kesehatan fisik seseorang, status psikologis, tingkatkebebasan, hubungan sosial, dan hubungan mereka kepada karakteristiklingkungan mereka (WHO, 1994).

    Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dimana seseorang menikmatikemungkinan dalam hidupnya, kenikmatan tersebut memiliki dua komponen yaitupengalaman, kepuasan dan kepemilikan atau pencapaian beberapa karakteristikdan kemungkinan-kemungkinan tersebut merupakan hasil dari kesempatan danketerbatasan setiap orang dalam hidupnya dan merefleksikan interaksi faktorpersonal lingkungan (Chang, Viktor, & Weissman, 2004).

    Universitas Sumatera Utara

  • Menurut Unit Penelitian Kualitas Hidup Universitas Toronto, kualitas hidupadalah tingkat dimana seseorang menikmati hal-hal penting yang mungkin terjadidalam hidupnya. Masing-masing orang memiliki kesempatan dan keterbatasandalam hidupnya yang merefleksikan interaksinya dan lingkungan. Sedangkankenikmatan itu sendiri terdiri dari dua komponen yaitu pengalaman dari kepuasandan kepemilikan atau prestasi (Universitas Toronto, 2004).

    3.2. Komponen Kualitas HidupMenurut Trobojevic (1998) kualitas hidup dikembangkan untuk

    memberikan suatu pengukuran komponen dan determinan kesehatan dankesejahteraan. Pengukuran kualitas hidup ini penting berhubungan denganprioritas kesehatan sepanjang atau semasa hidup yang tidak hanya membutuhkanpengobatan tetapi juga kualitas dari kelangsungan hidup.

    Universitas Toronto (2004) menyebutkan kualitas hidup dapat dibagi dalamtiga bagian yaitu: 1). Internal individu; internal individu dalam kualitas hidupdibagi tiga yaitu secara fisik, psikologis dan spiritual. Sedangkan menurutWHOQOL mengidentifikasi kualitas hidup dalam enam domain, tiga diantaranyayaitu domain fisik, domain psikologis, dan domain spiritual, 2) Kepemilikan(hubungan individu dengan lingkungannya), kepemilikan dalam kualitas hidupdibagi dua yaitu secara fisik dan sosial. Sedangkan menurut WHOQOLmengidentifikasi kualitas hidup dalam enam domain, dua diantaranya yaitudomain tingkat kebebasan dan domain hubungan sosial, 3) Harapan (prestasi danaspirasi individu), Harapan (prestasi dan aspirasi individu) dalam kualitas hidup

    Universitas Sumatera Utara

  • dapat dibagi dua yaitu secara praktis dan secara pekerjaan. Sedangkan menurutWHOQOL mengidentifikasi kualitas hidup dalam enam domain, dua diantaranyayaitu domain tingkat kebebasan dan domain lingkungan.

    Menurut Ventegodt, Merriek, Anderson (2003), kualitas hidup dalam hal inidapat dikelompokkan dalam tiga bagian yang berpusat pada suatu aspek hidupyang baik, yaitu:1. Kualitas hidup subjektif, yaitu bagaimana suatu hidup yang baik dirasakan

    oleh masing-masing individu yang memilikinya. Masing-masing individusecara personal mengevaluasi bagaimana mereka menggambarkan sesuatudan perasaan mereka.

    2. Kualitas hidup eksistensial, yaitu seberapa baik hidup seseorang merupakanlevel yang dalam. Ini mengasumsikan bahwa individu memiliki suatu sifatyang lebih dalam yang berhak untuk dihormati dan dimana individu dapathidup dalam keharmonisan.

    3. Kualitas hidup objektif, yaitu bagaimana hidup seseorang dirasakan olehdunia luar. Kualitas hidup objektif dinyatakan dalam kemampuan seseoranguntuk beradaptasi pada nilai-nilai budaya dan menyatakan tentangkehidupannya.Ketiga aspek kualitas hidup ini keseluruhan dikelompokkan dengan

    pernyataan yang relevan pada kualitas hidup yang dapat ditempatkan dalam suatuspektrum dari subjektif ke objektif, elemen eksistensial berada diantaranya yangmerupakan komponen kulitas hidup meliputi kesejahteraan, kepuasan hidup,

    Universitas Sumatera Utara

  • kebahagiaan, makna dalam hidup, gambaran biologis kualitas hidup, mencapaipotensi hidup, pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor objektifa. Kesejahteraan

    Kesejahteraan berhubungan dekat dengan bagaimana sesuatu berfungsidalam suatu dunia objektif dan dengan faktor eksternal hidup. Ketika kitamembicarakan tentang perasaan baik maka kesejahteraan merupakan pemenuhankebutuhan dan realisasi diri.b. Kepuasan hidup

    Menjadi puas berarti merasakan bahwa hidup yang seharusnya, ketikapengharapan-pengharapan, kebutuhan dan gairah hidup diperoleh disekitarnyamaka seseorang puas, kepuasaan adalah pernyataaan mental yaitu keadaankognitif.c. Kebahagiaan

    Menjadi bahagia bukan hanya menjadi menyenangkan dan hati puas, inimerupakan perasaan yang spesial yang berharga dan sangat diinginkan tetapi sulitdi peroleh. Tidak banyak orang percaya bahwa kebahagiaan diperoleh dariadaptasi terhadap budaya seseorang, kebahagiaan diasosiasikan dengan dimensi-dimensi non rasional seperti cinta, ikatan erat dengan sifat dasar tetapi bukandengan uang, status kesehatan atau faktor-faktor objektif lain.d. Makna dalam hidup

    Makna dalam hidup merupakan suatu konsep yang sangat penting danjarang digunakan. Pencarian makna hidup melibatkan suatu penerimaan dari

    Universitas Sumatera Utara

  • ketidak berartian dan kesenjangan berartian dari hidup dan suatu kewajiban untukmengarahkan diri seseorang membuat perbaikan apa yang tidak berarti.e. Gambaran biologis kualitas hidup

    Gambaran biologis kualitas hidup yaitu sistem informasi biologis dantingkat keseimbangan eksistensial dilihat dari segi ini kesehatan fisikmencerminkan tingkat sistem informasi biologi seperti sel-sel dalam tubuhmembutuhkan informasi yang tepat untuk berfungsi secara benar dan untukmenjaga kesehatan dan kebaikan tubuh. Kesadaran kita dan pengalaman hidupjuga terkondisi secara biologis. Pengalaman dimana hiup bermakana atau tidakdapat dilihat sebagai kondisi dari suatu sistem informasi biologis. Hubunganantara kualitas hidup dan penyakit diilustrasikan dengan baik dan menggunakansuatu teori individual sebagai suatu sistem informasi biologisf. Mencapai potensi hidup

    Teori pencapaian potensi hidup merupakan suatu teori dari hubunganantara sifat dasarnya. Titik permulaan biologis ini tidak mengurangi kekhususandari makhluk hidup tetapi hanya tingkat dimana ini merupakan teori umum daripertukaran informasi yang bermakna dalam sistem hidup dari sel ke organismesosial.g. Pemenuhan kebutuhan

    Kebutuhan dihubungkan dengan kualitas hidup dimana ketika kebutuhanseseorang terpenuhi kualitas hidup tinggi. Kebutuhan merupakan suatu ekspresisifat dasar kita yang pada umumnya di miliki oleh makhluk hidup. Pemenuhankebutuhan dihubungkan pada aspek sifat dasar manusia. Kebutuhan yang kita

    Universitas Sumatera Utara

  • rasakan baik ketika kebutuhan kita sudah terpenuhi. Informasi ini berada dalamsuatu bentuk komplek yang dapat dikurangi menjadi sederhana yakni kebutuhanaktual.h. Faktor-faktor objektif

    Aspek objektif dari kualitas hidup dihubungkan dengan faktor-faktoreksternal hidup dan secara baik mudah diwujudkan. Hal tersebut mencakuppendapatan, status perkawinan, status kesehatan dan jumlah hubungan denganorang lain. Kualitas hidup objektif sangat mencerminkan kemampuan untukberadaptasi pada budaya dimana kita tinggal.

    Secara umum pengkajian kulitas hidup berhubungan dengan kesehatan yangmenggambarkan suatu usaha untuk menentukan bagian variabel-variabel dalamdimensi kesehatan, berhubungan dengan dimensi khusus dari hidup yang telahditentukan untuk menjadi penting secara umum atau untuk orang yang memilikipenyakit spesifik. Konseptualisasi kualitas hidup berhubungan dengan kesehatanmenegaskan efek penyakit pada fisik, peran sosial, psikologi/emosional danfungsi kognitif. Gejala-gejala persepsi kesehatan dan keseluruhan kualitas hidupsering tercakup dalam konsep kualitas hidup berhubungan dengan kesehatan(American Thoracic Society, 2004).

    Universitas Sumatera Utara