chapter ii

42
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Wijaya Karya didirikan pada tanggal 11 Maret 1960 berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1960 dengan nama Perusahaan Bangunan Nagara Widjaja Karya, yang berasal dari  Nasionalisasi Perusahaan Pemborong milik Belanda bernama NAAM LOZE VENNOOTSCHAP TECHNISCHE HANDEL MAATSCHEPPIJ EN BOUWBEDRIJF VISEN Co atau disingkat NVVISENCo. Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 64 tanggal 29 Maret 1961 tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Asing, Perusahaan Bangunan Negara Wijaya Karya  berubah menjadi Perusahaan Negara Wijaya Karya. Dengan perkembangan  perusahaan, maka pemerintah merubah status perusahaan dari Perusahaan Negara Wijaya Karya menjadi Perusahaan Persero Terbatas (PT) Wijaya Karya dalam Akta Notaris No. 110 tanggal 20 Desember 1972 Tujuan mendirikan perusahaan ini didasarkan pada keikutsertaan dalam melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan ekonomi yang sehat dan rasional, PT. Wijaya Karya telah tumbuh dari badan usaha kecil yang bergerak di  bidang usaha instalasi listrik menjadi perusahaan yang berusaha tumbuh pesat dengan berbagai bidang usaha yang meliputi jasa konstruksi, realti, perdagangan dan industri. Universitas Sumatera Utara

Upload: amuro-ace

Post on 06-Jul-2015

873 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 1/42

 

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

PT. Wijaya Karya didirikan pada tanggal 11 Maret 1960 berdasarkan

keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1960 dengan

nama Perusahaan Bangunan Nagara Widjaja Karya, yang berasal dari

Nasionalisasi Perusahaan Pemborong milik Belanda bernama NAAM LOZE

VENNOOTSCHAP TECHNISCHE HANDEL MAATSCHEPPIJ EN

BOUWBEDRIJF VISEN Co atau disingkat NVVISENCo. Sejak diberlakukannya

Peraturan Pemerintah No. 64 tanggal 29 Maret 1961 tentang Nasionalisasi

Perusahaan-perusahaan Asing, Perusahaan Bangunan Negara Wijaya Karya

berubah menjadi Perusahaan Negara Wijaya Karya. Dengan perkembangan

perusahaan, maka pemerintah merubah status perusahaan dari Perusahaan Negara

Wijaya Karya menjadi Perusahaan Persero Terbatas (PT) Wijaya Karya dalam

Akta Notaris No. 110 tanggal 20 Desember 1972

Tujuan mendirikan perusahaan ini didasarkan pada keikutsertaan dalam

melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan ekonomi yang sehat dan

rasional, PT. Wijaya Karya telah tumbuh dari badan usaha kecil yang bergerak di

bidang usaha instalasi listrik menjadi perusahaan yang berusaha tumbuh pesat

dengan berbagai bidang usaha yang meliputi jasa konstruksi, realti, perdagangan

dan industri.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 2/42

 

Pada tanggal 11 Maret 1997 Divisi Produk Beton PT. Wijaya

Karya menjadi anak perusahaan dengan nama PT. Wijaya Karya Beton

berdasarkan Akta Notaris No. 44.

Saat ini PT. Wijaya Karya Beton adalah produsen tiang beton sentrifugal

yang terbesar di Indonesia, yang didukung oleh 7 (Tujuh) pabrik yang berlokasi

di:

1. Pabrik Produk Beton Sumatera Utara, Kabupaten Binjai - Sumatera Utara.

2. Pabrik Produk Beton Lampung, Natar - Lampung Selatan.

3. Pabrik Produk Beton Bogor, Cileungsi - Jawa Barat.

4. Pabrik produk Beton Majalengka, Jati Wangi - Jabar.

5. Pabrik Produk Beton Boyolali, Mojosongo - Jawa Tengah.

6. Pabrik Produk Beton Pasuruan, Japanan - Jawa Timur.

7. Pabrik Produk Beton Sulawesi Selatan, Ujung Pandang.

Dengan pengalaman pembuatan beton pracetak yang terbesar di Indonesia,

PT. Wijaya Karya Beton tetap menjaga kepuasan pelanggan atas mutu, waktu dan

biaya atas hasil produk yang dihasilkan.

PT. Wijaya Karya Beton (PPB Sumut) ini terletak di jalan Medan – Binjai

Km 15,5 Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang

dengan luas area 48.000 M2

1. Kemudahan untuk memperoleh bahan baku yang digunakan

.  Adapun pertimbangan didirikannya PT. Wijaya

Karya Beton dilokasi tersebut adalah : 

2. Lebih layak dan lebih strategis dalam rangka menjakau pasar

3. Kemudahan untuk perekrutan tenaga kerja

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 3/42

 

2.2.  Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Wijaya Karya Beton adalah perusahaan anak dari PT. Wijaya Karya

yang bergerak di bidang produk beton pracetak yang terbesar di Indonesia.

PT. Wijaya Karya Beton (PPB Sumut) didalam menjalankan roda

perusahaannya memproduksi jenis beton sebagai berikut:

1.  PC Piles (TI), yaitu produk beton yang berbentuk tiang pancang bulat

yang di gunakan untuk pondasi bangunan dan gedung bertingkat.

2.  PC Piles (TL), yaitu produk beton yang berbentuk tiang listrik yang di

gunakan untuk menyangga kabel/kawat yang di aliri listrik dari

pembangkit ke konsumen.

3.    Railway Concrete Products (RY), yaitu produk beton jalan rel yang

merupakan alas besi rel kereta api sehingga besi rel tidak langsung

menyentuh tanah.

4.    Bridge Concrete Products (BR), yaitu produk beton untuk pondasi

 jembatan.

5.   Retaining Wall Concrete Products (RT), yaitu produk beton untuk dinding

penahan tanah.

2.3.  Organisasi dan Manajemen

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk 

mencapai tujuan bersama, sedangkan manajemen adalah seni dan ilmu

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber

daya yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 4/42

 

Oleh karena itu keberhasilan dari suatu perusahaan banyak ditentukan oleh

kemampuan manajemen sumber daya manusia yang baik.

Perusahaan yang terdiri dari berbagai aktivitas yang berbeda-beda harus

dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran

perusahaan. Dengan adanya organisasi maka setiap tugas dan kegiatan dapat

didistribusikan dan dilakukan oleh setiap anggota kelompok secara efisien dan

efektif sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Struktur organisasi yang baik harus fleksibel terhadap perubahan dan

perkembangan di lingkungannya. Beberapa keuntungan yang dicapai dari

penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut :

1.  Bagan organisasi dapat menunjukkan gambaran kegitan dari perusahaan

serta hubungan dari setiap kegiatan yang ada di perusahaan.

2.  Bagan organisasi dapat dipergunakan untuk merumuskan rencana kerja

ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan dan siapa

atasan.

Struktur organisasi pada perancangan unit pembuatan beton pracetak PT

WIKA Beton PPB Sumut menggunakan struktur oganisasi secara matriks. Pada

struktur organisasi ini semua seksi menuju ke unit produksi dimana masing-

masing seksi dapat menangani seksi lain.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT Wijaya Karya Beton PPB

Sumut dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 5/42

 

SEKSI TEKNIK & MUTU

SEKSI PRODUKSI

MANAJER PABRIK

SEKSI PERENCANAAN &

EVALUASI PRODUKSI

SEKSI KEUANGAN &PERSONALIA

SEKSI PERALATAN

 

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut

2.4. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk menggerakkan suatu organisasi dibutuhkan orang-orang yang

memegang jabatan tertentu, dimana masing-masing orang melaksanakan tugas,

wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya dalam uraian tugas,

wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan

struktur organisasi perusahaan. Tanggung jawab yang diberikan harus sesuai

dengan wewenang yang diterima. Organisasi yang baik adalah organisasi yang

  jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 6/42

 

setiap pemangku jabatan memiliki gambaran dan batasan tugas dan tanggung

 jawab yang diembannya.

Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing staf yang terdapat pada

struktur organisasi PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut adalah sebagai berikut :

A. Manajer Pabrik ( Factory Manajer)

Adapun tugas dan wewenangnya adalah :

1. Memimpin seluruh kegiatan di dalam pabrik 

2. Sebagai pengambil keputusan ”decision maker” dalam pelaksanaan

kegiatan.

3. Mengendalikan dan mengevaluasi produksi dari segi biaya, mutu dan

waktu secara berkala.

4. Melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan produksi sehingga

tujuan perusahaan akan tercapai secara efektif.

5. Bertanggung jawab atas pengadaan lokasi dan pengendalian persediaan

suku cadang, bahan baku, bahan penunjang dan produk jadi.

6. Mengupayakan peningkatan kualitas hasil kerja meliputi biaya, mutu dan

waktu sesuai standar yang telah ditetapkan.

7. Mengupayakan terlaksananya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

8. Bertanggung jawab atas keamanan semua harta perusahaan yang ada di

bawah pengelolaannya.

9. Mengupayakan tertib administrasi dan menyajikan laporan seluruh

kegiatan pabrik secara berkala.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 7/42

 

10. Mengupayakan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam

bidang manajemen, keahlian dan keterampilan.

11. Melaksanakan kerja sama dengan organisasi pemasaran dalam rangka

optimasi sumber daya produksi dan distribusi.

12. Mengusahakan terjadinya hubungan yang sehat dan saling menguntungkan

dengan pihak-pihak luar atau di dalam perusahaan yang berkaitan dengan

ruang lingkup kerjanya.

13. Bertanggung jawab atas kelangsungan pabrik 

14. Bertanggung jawab kepada direktur pusat.

B. Seksi Teknik dan Mutu

Tugas dan wewenangnya adalah :

1.  Menyusun rencana teknik untuk mencapai sasaran mutu produk susuai

dengan persyaratan teknis didalam dokumen yang telah disepakati oleh

pelanggan dan perusahaan.

2.  Bertanggung jawab atas tercapainya tingkat efektifitas pemanfaatan

sumber daya di pabrik melalui optimalisasi desain dan metode produksi.

3.  Bertanggung jawab terlaksananya dukungan dan pelayanan jasa rekayasa

diperlukan di pabrik dan wilayah penjualan dalam rangka pengupayaan

percepatan penyelesaian proses produksi dan distribusi.

4.  Melaksanakan pengujian standar yang dihasilkan gugus kendali mutu di

pabrik dan merekomendasikan hasil pengujian tersebut sebagai standar

produk dalam lingkungan pabrik.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 8/42

 

5.  Menyusun rencana pengawasan dan pengujian berupa prosedur, sistem

dan pedoman lingkungan pabrik, antara lain meliputi:

a) Menetapkan kendali mutu

b) Merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan pada saat

pengendalian.

c) Merumuskan kriteria kendali mutu.

d) Merumuskan sistem dokumentasi/sistem informasi

e) Merumuskan alat kendali mutu.

6. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 2000 dan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang dikembangkan

perusahaan.

7. Melaksanakan penelitian terhadap metode produksi serta rekomendasi

peningkatan sistem produksi agar dicapai kualitas yang diinginkan.

8. Melaksanakan pembinaan bawahan yang meliputi tanggung jawab sesuai

dengan perkembangan perusahaan.

C. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Produksi

Tugas dan wewenangnya adalah :

1.  Melaksanakan dan mengelola administrasi produksi secara berkala.

2.  Bertanggung jawab tersusunnya produksi dan kebutuhan sumber daya

untuk keperluan seluruh jalur yang ada di pabrik.

3.  Mengumpulkan, mengelola dan menyimpan surat permintaan produk 

beton dari unit penjualan produk beton secara tertib dan mengadminitrasi

surat perintah produksi secara tertib dan baik.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 9/42

 

4.  Menerima pesanan dari langganan-langganan dan konsumen.

5.  Menyusun rencana produksi produk beton yang disesuaikan dengan

rencana distribusi dengan rencana distribusi unit penjualan produk beton.

6.  Melaksankan pengendalian, evaluasi dan analisa biaya produksi dan

pemanfatan sumber daya pabrik.

7.  Mengupayakan peningkatan efektivitas dan efisiensi biaya produksi dan

pemanfatan sumber daya tanpa mengurangi waktu yang telah ditetapkan.

8.  Menyusun anggaran biaya produksi untuk keperluan seluruh jalur yang

ada di pabrik.

9.  Melaksanakan administrasi persediaan gudang yang meliputi persediaan

bahan baku dan penunjang, persediaan dalam proses, persediaan barang

 jadi dan suku cadang secara tertib.

10. Membuat dan menyajikan laporan produksi secara berkala.

11. Bertanggung jawab atas keterpaduan jadwal produksi dengan rencana

penyerahan dan distribusi dari waktu ke waktu.

D. Seksi Peralatan

Tugas dan wewenangnya adalah :

1.  Merencanakan dan melaksanakan pengawasan program perawatan mesin

dan peralatan pabrik sesuai dengan standar.

2.  Mengupayakan pemanfaatan mesin dan peralatan pabrik secara optimal

serta memantau produktivitas pemanfaatan mesin dan peralatan pabrik.

3.  Merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kebutuhan suku cadang

mesin dan peralatan pabrik.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 10/42

 

4.  Bertanggung jawab atas keberadaan mesin dan peralatan pabrik.

5.  Mempersiapkan sumber daya cetak sesuai dengan rencana produksi yang

telah ditetapkan.

6.  Bertanggung jawab atas beroperasinya mesin dan peralatan pabrik 

sebelum dan selama proses produksi.

7.  Mengendalikan dan mengevaluasi biaya peralatan pabrik.

8.  Bertanggung jawab atas kelengkapan dan berfungsinya mesin dan

peralatan yang akan dimobilisasikan ke pabrik.

9.  Mengatur pembagian shift kerja regu peralatan dan menentapkan kepala

regunya.

E. Seksi Keuangan dan Personalia

Tugas dan wewenangnya adalah :

1.  Menyusun anggaran biaya dan kas keperluan seluruh kegiatan.

2.  Melaksanakan pembayaran kepaa pihak ketiga sesuai dengan persyaratan

yang telah ditetapkan.

3.  Melaksanakan pengendalian dan evaluasi biaya langsung dan tidak 

langsung serta anggaran kas secara berkala.

4.  Mengadakan pengadaan lokal dan memantau perkembangan harga dari

pemasok agar didapat harga yang bersaing.

5.  Mengelola secara tertib kas dan bank, jaminan bank, perpajakan, serta

mengendalikan persekot.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 11/42

 

6.  Melaksanakan administrai persediaan kantor yang meliputi persediaan

bahan baku dan penunjang, persediaan dalam proses, persediaan barang

 jadi dan suku cadang secara tertib.

7.  Membuat dan menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca dan

membuat perhitungan laba rugi secara berkala.

8.  Melaksanakan pencatatan, klasifikasi data keuangan serta evaluasinya

menjadi info yang akurat.

9.  Melaksanakan pengawasan penerapan sistem informasi dalam arti seluas-

luasnya.

F. Seksi Produksi

Tugas dan wewenangnya adalah :

1.  Merencanakan jadwal induk produksi dan kebutuhan sumber daya

keperluan jalur-jalur produksinya.

2.  Mengatur pembagian shift kerja kepala-kepala shift

3.  Memimpin regu-regu produksi dalam melaksanakan produksi sesuai

dengan jadwal dan pedoman yang telah ditetapkan.

4.  Melaksanakan pengaduan lokal dan memantau perkembangan harga.

5.  Bertanggung jawab atas kualitas hasil kerja yang meliputi biaya, mutu,

waktu sesuai standar.

6.  Bertanggung jawab atas tercapainya jadwal dan mutu produk yang telah

ditetapkan pada jalur-jalur produksinya.

7.  Berdiskusi dengan seksi teknik dan mutu bila terjadi kegagalan produksi.

8.  Membuat laporan secara rutin dan tahunan untuk hasil produksi.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 12/42

 

9.  Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi

2.5. Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Sistem Pengupahan

2.5.1. Tenaga Kerja

PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut memiliki tenaga kerja yang terdiri

dari tenaga kerja produksi dan penunjang produksi. Tenaga kerja produksi adalah

karyawan harian yang ditempatkan pada bagian pengolahan, sedangkan tenaga

kerja penunjang adalah karyawan yang ditempatkan pada bagian kantor.

Jumlah karyawan yang bekerja pada PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut

secara keseluruhan 122 orang. Jumlah tenaga kerja diuraikan pada tabel 2.1.

sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 13/42

 

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja di Pabrik 

No. Departemen Jumlah Pendidikan1 Manajer Pabrik 1 Sarjana

2 Seksi Teknik dan Mutu

•  Kepala Seksi

•  Inspektur K3

•  QA Lab. Mutu Beton

•  QA Proses dan Kualifikasi

•  QA Material Suku Cadang

•  Adm. Teknik Mutu

•  QA Standarisasi

•  QA Produk Jadi

1

2

1

6

1

1

1

1

Sarjana

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

3 Seksi Perencanaan dan

Evaluasi Produksi

•  Kepala Seksi

•  Adm. Produksi

•  Evaluasi Produksi

•  Stock Yard

•  Adm. Gudang

•  Operator Wheel Loader

•  Operator Dum Truk 

1

22

3

4

2

1

Sarjana

SLTA/SederajatSLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

4 Seksi Peralatan

•  Kepala Seksi

•  Staf Seksi Peralatan

•  Adm. Peralatan

•  Karu Storing

•  Anggota Storing

•  Work Shop Peralatan

•  Operator Boiler•  Operator Forklif 

1

1

1

3

5

1

4

1

Sarjana

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

5 Seksi Keuangan & Personalia

•  Kepala Seksi

•  Kasir

•  Akuntansi

•  Logistik 

•  Sekretariat

•  Adm. Personalia

•  Umum

•  Satpam

•  Driver

1

1

2

2

1

1

1

7

1

Sarjana

SLTA/Sederajat

Sarjana

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

Sarjana

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

6 Seksi Produksi

  Kepala Unit Produksi•  Kepala Shift

•  KKR

•  KKRS

•  Adm. Produksi

•  Karu

•  Anggota Regu Produksi

11

4

3

1

6

39

SarjanaSarjana

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

SLTA/Sederajat

Total 122

Sumber: PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut 

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 14/42

 

  Jam Kerja

Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas

guna mencapai tujuan, diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik. Jam kerja di

PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut diatur sebagai berikut:

•  Jam Kerja Normal

Jam kerja normal diberlakukan untuk para staf dan karyawan kantor PT.

Wijaya Karya Beton PPB Sumut yang digunakan delapan jam/hari dengan

rincian sebagai berikut:

1.  Jam 08.00-12.00 WIB (kerja)

2.  Jam 12.00-13.00 WIB (istirahat)

3.  Jam 13.00-17.00 WIB (kerja)

•  Jam Kerja Shift  

Jam kerja shif di berlakukan pada bagian produksi, bagian peralatan dan

bagian teknik yang terdiri dari dua shift kerja. Adapun pembagian jam

kerja tiap shift adalah sebagai berikut :

1. Shift I (pagi) : Jam 08.00 – 12.00

Jam 12.00-13.00 (istirahat)

Jam 13.00-17.00

2. Shift II : Jam 17.00 – 20.00

Jam 20.00-21.00 (istirahat)

Jam 21.00-24.00

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 15/42

 

•  Jam Kerja Lembur

Untuk perhitungan jam kerja lemburnya perusahaan melakukannya sesuai

dengan peraturan pemerintah, yaitu:

1.  Hari Kerja Biasa

Perhitungan jam kerja lembur perusahaan untuk hari kerja biasa

adalah, setiap jam kerja lembur pertama dikali dengan 1,5 jam

sedangkan jam kedua dan seterusnya dikali dengan 2.

2.  Hari Minggu

Perhitungan jam kerja lembur perusahaan untuk hari minggu setiap

 jam nya dikali dengan 2 untuk jam pertama dan seterusnya.

3.  Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar lainnya.

Perhitungan jam kerja lembur pada hari besar keagamaan dan hari

besar lainnya, pihak perusahaan mengadakan perhitungan setiap jam

pertama dilakukan dengan 3 jam kedua dan seterusnya dikali dengan 4.

Sistem Pengupahan

Penghargaan terhadap hasil kerja karyawan diwujudkan dengan upah dan

fasilitas-fasilitas yang dapat menjamin kesejahteraan karyawan dan keluarganya

dengan tujuan meningkatkan kesejahtreaan karyawan dan juga meningkatkan

produktivitas kerja.

Sejalan dengan maksud di atas, PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut

berusaha sedapat mungkin meningkatkan upah karyawan. Pedoman yang diikuti

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 16/42

 

adalah kebijaksanaan tentang Upah Minimum Regional (UMR) yang tela

ditetapkan pemerintah.

Sistem pengupahan dalam perusahaan ini digolongkan menjadi yaitu :

a.  Karyawan Tetap

Karyawan tetap menerima gaji bulanan sesuai dengan peraturan yang

berlaku, disamping juga mendapat fasilitas lainnya seperti pelayanan

kesehatan dan asuransi pembayaran gaji dilakukan pada tanggal terakhir

bulan berjalan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu atau hari

besar, maka pembayaran gaji dimajukan pada tanggal sebelumnya.

Karyawan yang melebihi hari kerja yang ditentukan undang-undang atau

bekerja pada hari Minggu atau hari besar terhitung sebagai over time 

(lembur).

b.  Karyawan dengan sistem kontrak 

Karyawan ini merupakan tenaga yang diperbantukan di perusahaan dan

bekerja sesuai dengan lama kontrak kerja tersebut. Kontrak kerja ini dapat

diperpanjang. Karyawan kontrak ini berasal dari berbagai profesi,

misalnya dokter, sopir maupun tenaga keamanan yang bergaji secara

bulanan.

c.  Karyawan harian

Karyawan harian direkrut berdasarkan kebutuhan dan telah pernah bekerja

dalam perusahaan. Gaji karyawan harian ini berdasarkan target kerja yang

tercapai.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 17/42

 

  Fasilitas Tenaga Kerja

Selain upah resmi, perusahaan juga memberikan beberapa fasilitas kepada

setiap tenaga kerja antara lain :

a.  Perusahaan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya).

b.  Mendapat premi disiplin dan prestasi kerja yang besarnya tergantung pada

hasil penilaan secara harian dan dibayar bulanan bersama pembayaran

gaji.

c.  Pengobatan gratis bagi karyawan.

d.  Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembalikan kesegaran

dan kepentingan pribadi karyawan dengan memberikan cuti kepada

karyawan bagi karyawan yang telah bekerja minimum selama satu tahun.

e.  Untuk seorang manager diberikan kenderaan.

f.  Adanya jaminan sosial tenaga kerja berupa jaminan hari tua, kecelakaan

kerja, kematian, atau kesehatan.

g.  Pemberian alat-alat pengaman (APD) seperti sepatu, pakaian, kaca mata

masker, dan sarung tangan.

h.  Mushalla di lokasi pabrik.

i.  Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga)

sesuai dengan keadaan.

2.6. Proses Produksi

Dalam proses produksinya PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut selalu

memperhatikan mutu produknya. Pembuatan Tiang Pancang, Tiang Listrik,

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 18/42

 

Bantalan Jalan Rel, Jembatan, dan Penahan Tanah memerlukan pengawasan yang

baik, mulai dari pengontrolan mutu bahan baku, bahan tambahan, pengontrolan

proses sampai pada pengontrolan setelah menjadi produk jadi. Tujuannya adalah

agar produk yang dihasilkan nantinya akan memenuhi standar sesuai dengan yang

ditetapkan, sehingga konsumen merasa puas akan hasil produk tiang pancang dan

tiang listrik keluaran dari pabrik tersebut.

Proses produksi dimulai dari proses persiapan tulangan ( Reinforcement 

Preparation), persiapan cetakan beton, pembuatan adukan beton (Concrete

 Mixing), pembuatan benda uji beton, perakitan tulangan ( Reinforcement 

 Assembly), pengecoran adukan beton (Concrete Filling), penutupan cetakan dan

penarikan kawat pratekan (  Mould Closing and Prestressing), pemutaran cetakan

(  Mould Spinning), perawatan uap (Steam Curing), pembukaan cetakan ( Mould 

Stripping) dan merek WIKA Beton PPB Sumut, perawatan air dan penyelesaian

akhir (Water Curing and Finishing). Selengkapnya mengenai proses produksi

dapat dilihat pada blok diagram dan flow process chart.

2.6.1. Standart Mutu Bahan/Produk

Produk bermutu  dan memiliki pelayanan yang baik merupakan usaha

perusahaan didalam menjual produknya pada konsumen. Keberhasilan perusahaan

sangat tergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan

memahami permintaan pelanggan tersebut. Pengawasan mutu dilakukan terhadap

proses produksi yang ditujukan untuk menjaga konsistensi dari mutu produk 

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 19/42

 

dengan melakukan pemeriksaan yang selektif terhadap mutu bahan baku yang

diterima.

Dalam hal mutu tiang pancang dan tiang listrik telah menentukan

spesifikasi teknis. Kriteria yang digunakan untuk memberi batasan pada mutu

adalah untuk pasir, koral/split, semen, PC wire, besi beton, besi plat sambung,dan

zat additive (Kaomighty, Rheobuild 900 i Degusa, Sicament NN, Glenium,

Viscocrate). Masing-masing karakteristik tersebut erat kaitannnya dengan barang

yang akan dihasilkan. Oleh sebab itu spesifikasi mutu produk sangat menentukan

aspek pasar bagi produk itu sendiri. 

Standar mutu bahan dapat diperlihatkan pada tabel 2.2, tabel 2.3, dan tabel

2.4, berikut ini :

Tabel 2.2. Bahan Baku Material Alam

No Parameter Standard

1 Pasir Kadar lumpur < 5 %

2 Koral/split Kadar lumpur < 3 %

Sumber : PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut

Tabel 2.3. Bahan Baku Material Industri

No Parameter Standard

1 Semen SNI

2 PC Wire SNI

3 Kawat spiral SNI

4 Besi beton SNI

5 Besi plat sambung SNI6 cat SNI

Sumber : PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut

Tabel 2.4. Bahan Tambahan Additive 

No Parameter Standard

1 Kaomighty SNI

2 Rheobuild 900 i Degusa SNI

3 Sicament NN SNI

4 Glenium SNI

5 Viscocrate SNI

Sumber : PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut 

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 20/42

 

2.6.2. Bahan yang digunakan

Dikarenakan produksi dari perusahaan berdasarkan pesanan, maka

PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut (dalam hal ini seksi  produksi) merasa perlu

untuk meyediakan stock  bahan baku. Hal ini untuk menjaga jangan sampai

kegiatan produksi terlambat atau terhenti akibat kekurangan bahan baku, apalagi

bila terjadi pada beberapa jenis produk sekaligus.

Untuk memperoleh dan memenuhi kebutuhan bahan bakunya saat ini, PT.

Wijaya Karya Beton PPB Sumut menjalin kontrak dengan suplier didalam

pengadaan bahan. Untuk memperlancar penyediaan bahan baku ini, perusahaan

 juga menyediakan sendiri peralatan-peralatan yang dibutuhkan adalah penanganan

bahan baku yang ada di lokasi seperti  forklift untuk mengangkut bahan baku dari

gudang bahan baku ke setiap jalur lantai produksi, truk untuk mengangkut bahan

baku material dari tempat pencucian material split ke bak material setiap jalur,

whelloader digunakan untuk memindahkan material alam ke atas truk .

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Wijaya Karya

Beton PPB Sumut dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan tambahan dan

bahan pembantu/penolong sebagai berikut :

2.6.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase

komposisi terbesar yang membentuk bagian integral dari suatu produk dimana

bahan tersebut mudah ditelusuri sampai bahan jadi dan jumlahnya dari waktu ke

waktu tidak berubah.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 21/42

 

Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan produk beton ini

antara lain :

a. Material alam

1.  Pasir

Pasir ini dipesan dari suplier yang diperoleh dari sungai dengan

persyaratan sesuai dengan mutu beton bertulang Indonesia yang telah di

standarkan.

2.  Koral/split (batu pecah); yang digunakan dengan ukuran Ν   (5-20)mm.

b. Material Industri

1.  Semen

Semen yang digunakan adalah Semen Padang dan Semen Andalas atau

tergantung permintaan konsumen sesuai dengan type yang diinginkan.

2.  Batangan baja tulangan prategang (Prestressed Concrete Wire/PC Wire).

PC wire yang digunakan adalah 7 mm dan 9 mm atau sesuai dengan

permintaan konsumen.

3.  Besi/plat sambung ( Joint Plate)

Besi/plat sambung yang digunakan adalah Ν   300 mm, 350 mm, 400 mm,

450 mm, 500 mm, 600 mm.

4.  Kawat spiral (Spiral Wire)

Kawat spiral yang digunakan adalah Ν   3 mm, 4.2 mm, 5.5 mm. 

5.  Besi beton

Besi beton digunakan untuk membuat cincin kerangka tulangan tiang

listrik   Ν   4.2 mm dan cincin tiang pancang Ν   5.5 mm.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 22/42

 

 

2.6.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah sesuatu yang digunakan atau dipakai sebagai

penolong pada produk akhir. Adapun bahan tambahan yang dipakai adalah:

1.  Minyak cetak 

Fungsi : Memoles bagian dalam mal cetakan agar campuran beton

nantinya tidak lengket dan menghasilkan permukaan beton yang halus.

2.  Cat semprot

Fungsi : Sebagai pembuatan merek WIKA, kode type tiang, dan

tanggal produksinya

3.  Karet busa

Fungsi : Sebagai kebutuhan dalam sisi kanan dan kiri cetakan pada saat

penutupan cetakan terkunci dengan rapat yang menghasilkan produk yang

mulus.

4.  Additive (Kaomighty 150 S, Rheobuild 900 i Degusa, Sicament NN, Glenium,

Viscocrete) 

Fungsi : Sebagai zat additive untuk mempermudah adukan supaya

homogen dan mengurangi pemakaian air dalam pembuatan adukan beton

dengan tidak mengurangi mutu, tetapi meningkatkan strenght dan dapat

mempermudah pekerjaan.

5. Kawat ikat

Fungsi : Sebagai kebutuhan proses untuk mengikat spiral ke besi

prategang.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 23/42

 

6.  Kawat las

Fungsi : Di gunakan untuk menyambung rangkaian besi dan spiral pada

sangkar plat sambung.

2.6.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan

ditambahkan kedalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak 

tidak terdapat pada produk akhir. Adapun yang menjadi bahan penolong

pembuatan tiang beton antara lain :

1.  Water (H2

Fungsi : Sebagai kebutuhan proses mengaduk pada mixing dan

membersihkan material yang masih mengandung kadar lumpur.

O)

2.  Sangkar plat sambung Tiang Pancang

Fungsi : Sebagai kebutuhan proses untuk plat sambung dengan PC Wire

sehingga lebih kuat setiap produk 

3.  Terminal Grounding pada TL

Fungsi : berfungsi sebagai arde penghantar arus ke bawah tanah dan

sebagai anti petir.

4.  Besi penghantar grounding pada TL

Fungsi : Sebagai arde penghantar arus ke bawah tanah dan sebagai anti

petir.

5.  LPG

Fungsi : Sebagai sumber energi untuk pemotongan sisa PC Wire yang

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 24/42

 

terdapat pada bagian atas dan bawah produk akhir.

6.  Trafo las

Fungsi : Sebagai sumber energi untuk menyambung spiral dengan pc wire

pada sangkar plat sambung.

Besarnya kebutuhan masing-masing bahan baku, bahan tambahan dan

bahan penolong dalam kondisi proses produksi yang berjalan normal disesuaikan

dengan jenis dan banyaknya pesanan.

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang

atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin,

bahan baku, bahan penolong dan dana yang ada. Proses produksi pada PT WIKA

Beton PPB Sumut dilakukan dalam 5 jalur yaitu:

A.  Jalur I dan II melakukan produksi dengan sistem sentrifugal yang

menghasilkan produk berupa:

-  Tiang pancang

-  Tiang listrik 

B.  Jalur III menghasilkan produk berupa bantalan jalan rel

C.  Jalur IV dan V melakukan produksi dengan sistem pracetak yang

menghasilkan produk berupa:

-  Balok jembatan

-  Sheet file.

Proses pembuatan produk pada PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 25/42

 

terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Proses persiapan tulang ( Reinforcement Preparation),

Adapun material yang akan dirakit dicetakan terlebih dahulu dipersiapkan

di workshop tulangan dengan proses sebagai berikut :

a.  Pengujian PC Wire

Sebelum digunakan terlebih dahulu PC Wire diuji di laboratorium independen

untuk menguji tegangan tarik PC Wire yang sesuai dengan diameternya.

b.  Pemotongan PC Wire (cutting)

Besi spiral, besi beton dan PC Wire yang akan digunakan dipotong dengan

mal potong dengan ukuran panjang atau jumlah lilitan yang diinginkan

berdasarkan tipe produk yang akan dibuat sesuai dengan yang terdapat pada

spesifikasi tipe produk.

c.  Pengheadingan

Pengheadingan ini adalah merupakan pembentukan ujung PC Wire yang telah

dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan menjadi bulat (berkepala)

agar pada saat di stressing tidak lolos atau tersangkut pada plat sambung. PC

Wire dimasukkan ke lubang pengarah pada mesin heading lalu mesin di

opersikan dengan menekan pedal mesin.

d.  Pembuatan Spiral

Spiral digunakan sebagai tulangan dengan melilitkannya pada tulangan

prategangnya. Kawat spiral dipasang pada mesin penggulung, dan mesin

dioperasikan hingga jumlah lilitan sesuai dengan standar spesifikasi produksi

(SSP) dan di potong dengan alat potong besi secara manual.

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 26/42

 

e.  Pembuatan cincin

Kawat spiral di bentuk menjadi cincin dengan menggunakan mal cincin sesuai

dengan SSP, kemudian diikat dengan kawat ikat atau dilas. Cincin pada

tulangan berfungsi untuk menahan PC Wire agar tidak melendut pada saat

merangkai tulangan dengan spiralnya.

f.  Pembuatan plat sambung

Plat sambung yang telah dipasang keranjang dan secara manual plat sambung

dipasang pada kepala PC wire, diameter dari plat sambung itu sendiri

disesuaikan dengan diameter produk yang akan dibuat.

2. Persiapan Cetakan Beton

Cetakan di atas trolly dibawa ke bagian tulangan dan diangkut dengan

hoist ke trostel tulangan. Sebelum melanjut ke proses berikutnya, terlebih dahulu

cetakan dibersihkan dari kotoran/sisa adukan beton yang masih melekat dengan

kape dan kuas pembersih, lalu pada permukaan cetakan atau mal dioleskan

dengan minyak cetak secara tipis dan merata. Minyak cetak terbuat dari minyak 

kelapa sawit ditambah solar yang fungsinya agar campuran beton nantinya tidak 

lengket dan menghasilkan permukaan beton yang halus.

3. Pembuatan Adukan Beton (Concrete Mixing) 

Bahan yang digunakan untuk campuran beton ini adalah pasir, koral/split,

semen, air dan zat additive(Kaomighty). Sebelum digunakan dalam proses ini,

terlebih dahulu mutu bahan diteliti oleh bagian pengendalian mutu.

Bahan baku adonan dimasukkan ke dalam tanki mixer dengan

menggunakan bucket material. Semua bahan tersebut dicampur dengan komposisi

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 27/42

 

yang telah ditentukan sesuai dengan standart mutu dan jenis produk. Pencampuran

beton dilakukan dengan menggunakan mesin pengaduk beton (mixer ) di batching

plant dan mesin pengaduk beton (  fan mixer ) sehingga diperoleh adukan beton

yang merata.

4. Pembuatan Benda Uji Beton

Pengujian mutu beton merupakan aktivitas yang penting dalam

pelaksanaan produksi agar produk yang dihasilkan tetap berada dalam standar

yang telah ditetapkan.

Proses pengujian mutu beton ini dilakukan dengan 2 jenis yaitu :

a.  Pengujian kekentalan (Slump Test )

Pada saat adukan beton telah selesai diproses, diambil sampel adukan

secara manual dan dimasukkan kedalam cetakan yang berbentuk silider kerucut

dengan ukuran tinggi 30 cm, diamater bawah 20 cm dan diamater atas 10 cm.

Adukan beton didalam cetakan mengalami proses pangujian kekentalan

dimana akhir dari proses pengujian tersebut adalah adukan beton yang berbentuk 

cetakan. Tinggi adukan diukur dari dasar adukan, dan selisih antara tinggi adukan

yang diukur dan tinggi cetakan yang disebut sebagai nilai slump (kekentalan).

Nilai slump yang diizinkan adalah maksimal 5 cm.

b.  Pengujian kekuatan

Pengujian kekuatan dimaksudkan untuk memeriksa kuat tekan beton

apakah telah sesuai dengan standar, yaitu > 300 kg/cm2. Misalnya diketahui 1006

KN kuat tekan dan luas kubus 225 cm2. Dapat dihitung dengan rumus F = Gaya

(N), A = Luas Penampang Kubus (m2), P = Tekanan (N/m

2)

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 28/42

 

Diketahui F = 1,006x106

N = 1006x 103

A = 225 cm

N

2 = 2,25 x 10-4 m

 A

F P =

2

24

3

1025,2

101006

m x

 N  xP

=  

= 447 x 107

N/m

Dari hasil yang diperoleh 447 x 10

2

7 N/m2

5. Perakitan Tulang ( Reinforcement Assembly)

produk dinyatakan layak untuk 

dilakukan pemancangan dilapangan.

Pada proses ini dilakukan stressing awal pada PC Wire yang berkisar

50-70 bar, aktivitas ini berfungsi untuk menegangkan PC Wire agar mudah dalam

proses pemasangan kawat spiral. Pada proses tulangan ini kemudian dilakukan

pemasangan kawat spiral dengan diameter yang bersesuaian dengan type produk.

Pemasangan cincin sesuai pengaturan jarak yang ditentukan. PC Wire, kawat

spiral dan cincin tulangan diikat dengan kawat ikat menggunakan gancu pengikat

agar cukup kuat karena pada bagian ini mengalami benturan dan tekanan yang

terkuat pada saat pemancangan di lapangan.

Perakitan tulangan ke dalam cetakan ini dilakukan sesuai dengan tipe

produk yang ingin dibuat, kemudian cetakan siap untuk dicor dengan adukan

beton . Cetakan yang telah siap untuk dicor dengan adukan beton dipindahkan

kebagian pengecoran diatas trolly dengan menggunakan hoist .

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 29/42

 

6. Pengecoran Adukan Beton (Concrete Filling)

Setelah dipindah ke atas trolly cor, lalu cetakan dicor dengan adukan

beton sesuai dengan standard berat masing-masing tipe yang didistribusikan

dengan hopper ke dalam cetakan sambil diratakan keseluruh cetakan sebelum

cetakan ditutup.

7. Penutupan cetakan dan Penarikan kawat pratekan (  Mould Closing and 

Prestressing).

Setelah adonan beton merata, lalu dipasang karet spon dibagian kanan

dan kiri cetakan sambil dirapikan. Penutupan cetakan dan bersamaan dengan itu

penutup atas dibawa dengan craine hoist. Setelah penutup atas cetakan tepat

menutupi cetakan maka seluruh baut cetakan dikunci dengan menggunakan Inpect 

tool. Bila seluruh baut telah dikencangkan maka dilakukan stressing akhir dengan

mengendurkan baut dorong pada end plate. Stressing akhir dilakukan mencapai

sekitar 190 bar per PC wire, kadang-kadang mencapai 270 bar, selanj

tnya cetakan dibawa dengan trolly ke bagian pemutaran (spinning).

8. Pemutaran Cetakan ( Mould Spinning)

Pada bagian pemutaran (spinning) telah tersedia roda atau roll pemutar

yang akan memutar cetakan. Setalah cetakan dilatakkan diatas roll pemutar maka

mesin spinning akan menggerakkan roll. Pemutaran cetakan pada mesin putar

(spinning machine) ini bertujuan untuk memadatkan adonan beton di dalam

cetakan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh mesin

putar. Proses pemadatan dengan gaya sentrifugal ini menjadikan beton lebih padat

sehingga memiliki daya tahan terhadap korosi tinggi dan dilakukan secara

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 30/42

 

bertahap untuk mencegah timbulnya rongga pada beton. Adapun tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Tahap I : 500 rpm selama 3 menit

2. Tahap II : 700 rpm selama 2 menit

3. Tahap III : 1500 rpm selama 10 menit untuk tiang pancang dan 7

menit untuk tiang listrik.

Setelah tahapan spinning selesai maka cetakan diangkat dan dibawa

kebak perawatan uap dengan menggunakan craine hoist. Sebelumnya limbah

dibuang dari dalam cetakan dengan memiringkan posisi cetakan sehingga limbah

dapat keluar dan dialirkan ke bak limbah.

9. Perawatan Uap (Steam Curing)

Proses selanjutnya adalah pengeringan dengan menggunakan uap panas

yang didistribusikan dari boiler ke bak uap dengan suhu mencapai 600

C - 700

10. Pembukaan Cetakan ( Mould Stripping).

C,

pada suhu tersebut dipertahankan kondisinya sekitar 3,5 jam bertujuan

mempercepat waktu pengerasan beton. Setelah itu suhu cetakan diturunkan dan

selama setengah jam cetakan dibiarkan mengalami proses pendinginan secara

alami, selanjutnya cetakan diangkat ke atas trolly dengan menggunakan craine

hoist kemudian dibawa kebagian pembukaan cetakan.

Setelah cetakan di bawa dengan trolly ke bagian pembukaan cetakan

maka seluruh baut pengguna tutup cetakan dilepas dengan menggunakan inpact 

tool dan lepaskan klem baut serta baut ruth cetakan dilonggarkan. Cetakan yang

terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah, dibuka bagian atas

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 31/42

 

cetakan dengan craine hoist  dan dibawa ke tiang gantungan cetakan untuk 

dibersihkan dan dioles minyak cetak dan selanjutnya dibawa ke parkir tutup

cetakan. Dan saat yang bersamaan pula produk diinspeksi mutunya dan dibuat

label pada produk jadi yaitu dengan cat semprot kompresor diberikan merek 

WIKA tanggal produksi nomor produk dan kode tipe produk. Contohnya sebagai

berikut:

a. Label produk tiang pancang

WIKA Artinya

30 A2B12.7.W diameter tiang = 30 cm

Tipe tiang/klas = A2

Model tiang = bottom (B)

Jumlah PC wire = 12 batang

Diameter PC wire = 7 mm

13-09-2007 tanggal produksi = 13 September 2007

8213383 Kode wilayah pabrik = 8

Nomor jalur = 2

Nomor urut produksi = 13383

b. Label produk tiang listrik 

WIKA Artinya

11-200-190 Panjang tiang = 11 m

Diameter atas = 190

Beban horizon = 200 N

13-09-2007 tanggal produksi = 13 September 2007

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 32/42

 

8213397 Kode wilayah pabrik = 8

Nomor jalur = 2

Nomor urut produksi = 13397

Merek cat yang digunakan yaitu Nippon Paint. Cetakan diangkat

dengan craine hoist dengan cara dimiringkan untuk mengeluarkan produk jadi ke

atas trolly, kemudian dibawa ke stock yard dengan menggunakan trolly.

11. Perawatan Air dan Penyelesaian Akhir (Water Curing and Finishing).

Dalam penanganan produk jadi yang dilakukan adalah proses

penumpukan dan perawatan produk di stock yard . Sebelumnya produk diservice

dan diolesi minyak solar pada plat sambung serta pengecekan akhir pada lubang

tembus dan permukaan tiang. Produk jadi yang memenuhi standart ditumpuk di

stock yard  (gudang terbuka) dengan cara susunan memanjang simetris dan

melebar, dimana diantara batangan produk yang ditumpuk tersebut dibatasi

dengan kasu atau kayu balok dan di bagian pinggir diberi penahan segitiga agar

susunan produk tidak jatuh. Penahan segitiga terbuat dari coran semen yang

dicetak segitiga dengan ukuran 11 x 7 x 7 cm dengan lebar 8 cm. Selanjutnya

selama 3 hari dilakukan perawatan air dan hasil cetakan siap untuk 

didistribusikan.

Untuk lebih jelasnya proses produksi untuk jenis tiang pancang bulat

dapat dilihat pada gambar 2.2

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 33/42

 

Persiapan Tulangan

Pembuatan BendaUji

Pembuatan AdukanBeton

Persiapan Cetakan

Penulangan DiCetakan

Pengecoran AdukanBeton

Penutupan Cetakan

Pemutaran Cetakan

Perawatan Uap

Pembukaan Cetakan

Perawatan Air danPenyelesaian Akhir

Stressing I PC Wire

Pengadukan Beton

Stressing II PC Wire

 

Gambar.2.2. Proses Produksi Tiang Pancang

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 34/42

 

 

Dalam aktivitas produksinya sehari-hari PT. Wijaya Karya Beton PPB

Sumut menggunakan jenis proses produksi yang terus menerus (continue). Hal ini

dikarenakan kegiatan produksi dari perusahaan tersebut berlangsung didasarkan

atas banyaknya pesanan yang datang setiap harinya dan persediaan untuk 

permintaan yang datang setiap harinya dan persediaan untuk permintaan yang

datang sewaktu-waktu.

Untuk memperoleh produk dengan kualitas yang baik, diperlukan

pedoman kerja dan tahapan proses yang harus dilaksanakan oleh semua operator.

Secara umum proses ini dapat dilihat seperti pada Flow Process Chart (FPC/ Peta

Aliran Proses) dalam lampiran 2 dan Flow Sheet dalam lampiran 1.

2.7. Mesin dan Peralatan

Di dalam melaksanakan kegiatan produksinya, PT. Wijaya Karya Beton

PPB Sumut menggunakan mesin-mesin buatan luar negeri. Pada umumnya semua

mesin dan peralatan dapat diopersikan, tetapi untuk meningkatkan produktivitas

dilakukan modifikasi-modifikasi terhadap mesin dan peralatan yang dilakukan

oleh bagian seksi peralatan. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan adalah

sebagai berikut :

2.7.1. Mesin Produksi

Beberapa jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi dimana

prinsip kerja dari setiap mesin masing-masing berbeda dalam sistem kerja dan

hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan peralatan yang

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 35/42

 

digunakan PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut  dalam kegiatan produksi tiang

pancang adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5. Mesin Produksi

No Nama

Mesin

Kegunaan

Merek / kapasitas / 

tegangan / daya / Cos

¢ / putaran / buatan / 

tahun / jumlah mesin

Spare part

1 Mixer

Batching

Plant

untuk mencampur atau

mengaduk pasir,

koral/split, semen dan airdengan zat additive 

selama 80 detik sehingga

homogen.

Tatchi TSM 15 /  1,5

m3

Box transmisi, timing

belt, motor mixer,

twin shapt, bearing &rumah bearing, air

control, air cylinder.

  / 380 V / 37KW / 

0,9 / 1477 rpm / Malaysia / 2004 / 2

unit

2 Pan Mixer untuk proses pengadukan

air, pasir, koral/split,

semen, dan zat additive

hingga homogen.

Seam S92 / 0,5 m3

Box transmisi, timing

belt, motor mixer,

sophel, air control, air

cylinder, bearing &

rumah bearing.

 / 380

V / 18 KW / 0,9 / 1470

rpm / Italy / 1992 / 2

unit

3 Motor

Bucket

Material

untuk menarik bucket

material ke dalam tanki

mixer dengan sling

Electro Adda / 5 ton / 

380 V / 7,5 KW / 0,81

  / 1440 rpm / Italy / 

1997 / 1997 / 4 unit

Magnet brake, motor

bucket, wire rope,

box transmisi

4 Motor

screw

semen

untuk mendistribusikan

semen dari silo ke

timbangan sebelum

dimasukkan ketanki

mixer.

MEZ / 200 kg/min / 

380 V / 5,5 KW / 0,81 / 

1455 rpm / Italy / 1999

 / 5 unit

Gear box, box

transmisi

5 Submersib

le pump

untuk mendistribusikan

air dari sumur bor ketower air

Grundfos / 120 m3 /hr / 

380 V / 7,5 KW / 0,81 / 3000 rpm / German / 

2004 / 3 unit

-

6 Pompa

Air

untuk mendistribusikan

air dari bak ke timbangan

dan dicampurkan

kedalam tanki air

sebelum dimasukkan ke

tanki mixer

Groundfos / 30 m3 /hr / 

380 V / 2,5 KW / 0,81 / 

2800 rpm / German / 

2006 / 8 unit

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 36/42

 

(Lanjutan)

7 Motorhopper

suplay

untuk mensuplay corkehopper distribusi

Chenta / 0,6 m3 / 380V / 7,5 KW / 0,81 / 

1445 rpm / Taiwan / 

2004 / 1 unit 

Box transmisi, V belt,motor hopper, roda

travelling, gear box 

8 Steam 

 Boiler 

Steam 

 Boiler  

Untuk mendapatkan uap

panas pada proses

perawatan uap (Steam

Curing).

Untuk mendapatkan uap

panas pada proses

perawatan uap (Steam

Curing).

Ta Cheng Enterprise

Co. Ltd / KB 602 / 1,8

ton /hr / 380 V / 4,6

KW / 0,81 / Taipei

Hsien Taiwan / 1990 / 

1 unit

 MMI Boiler 2000

PEL/1050 / 3,2 ton/hr / 

380 V / 7,5 KW / 0,84 / 

Italy / 2003 / 2003 / 1

unit

Pressurre gauge, box

transmisi, selonoid

valve, selonoid coil

Pressurre gauge, box

transmisi, selonoid

valve, selonoid coil

9 Gear

Motor

Hopper

Untuk menggerakkan

motor hopper.

Teco / 0,6 m3 / 380 V / 

5,5 KW / 0,84 / 1450

rpm / Singapur / 1992 / 

6 unit

Gear box, sproket,

chain, box transmisi

10 GearMotor

Trolly

Untuk menggerakkanmotor trolly.

Teco / 7,5 ton / 380 V / 7,5 KW / 0,84 / 1450

rpm / Singapur / 1992 / 

10 unit

Gear box, sproket,chain, sling, pulley,

box transmisi

11 Motor

Spinning

dan panel

Untuk memutar roll

spinning agar adukan

beton didalam cetakan

menjadi padat.

Centricon / 460 V / 120

KW / 0,84 / 2000 rpm / 

German / 2005 / 3 unit

Box transmisi, rubber

  join, V belt, saringan

udara, pulley

12 Mesin Tes

Tekan

Kubus

Mesin yang digunakan

untuk pengujian kekuatan

beton.

Controls / 3000 kN(kilo

Newton) / 230 V / 0,75

KW / 0,9 / 1435 rpm / Italy / 2004 / 1 unit

Selang hidrolik, cran,

indicator digital

13 Motor

Hoist

Untuk mengangkat hoist

craine dengan sling dan

rantai

Demag / 8 ton / 380 V / 

7,1 KW / 0,85 / 1500

rpm / German / 1998 / 

16 unit

Wire rope, sling, rol

spider, kampas brake,

gear box, box

transmisi

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 37/42

 

(Lanjutan)

14 CrainHoist

Untuk memindahkancetakan dengan

menggunakan rantai

Demag / 2 ton / 380 V / 5 KW / 0,85 / 1500 rpm

  / German / 1985 / 6

unit

Wire rope, sling, rolspider, kampas brake,

gear box, box

transmisi

15 Compress

or Screw

Untuk mendapatkan

kekuatan angin didalam

pengoperasian.

Air Man SAS 22S-58 / 

18 bar / 380 V / 22,3

KW / 0,85 / 1500 rpm / 

Jepang / 2006 / 1 unit / 

V belt, oli

compressor, saringan

udara, pressurre

switch

16 Compress

or Piston

Untuk mendapatkan

kekuatan angin didalam

pengoperasian

Ingersoll-Rand / 12 bar

  / 380 V / 11,2 KW / 

0,85 / 1000 rpm / Singapur / 1996 / 4 unit

V belt, filter udara,

pressurre switch

17 Mesin

Stressing

Untuk menegangkan PC

Wire pada proses

penulangan

Enerpac / 50 ton / 220

V / 1 HP / 0,94 / 1425

rpm / Amerika / 2006 / 

4 unit

Pressurre gauge,

selang hidrolik, filter

oli, valve

18 Softener Untuk menyaring air dari

zat-zat yang dapat

merusak steam boiler  

Taiwan Oya / 1,5 m3

- / 

Taiwan / 1995 / 2 unit 

19 Gensetdan Panel

Induk 

Untuk mendapatkan aruslistrik pengganti bila arus

dari PLN tiba-tiba

terputus

Cummins / 380 V / 750KVA / 0,8 / 1500 rpm / 

German / 1995 / 1 unit

Filter oli, ACCU

20 Bridge

Craine

Untuk mengangkat

cetakan bawah dan end

plate dari atas trolly ke

tempat perakitan

tulangan

Inti total crane / 2 x 8

ton / Indonesia / 1995 / 

4 unit

-

21 Mesin

Heading

Untuk membentuk kepala

pada PC wire

Parilla / 7/9 mm / 380

V / 380 V / 2,2 KW / 0,81 / 1420 rpm / 

Amerika / 1994 / 6 unit

Ragum, hammer,

selang hidrolik, valve

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 38/42

 

(Lanjutan)

22 MesinSpiral

Untuk membuat spiralsesuai dengan SSP

Flander himmel / 380V / 5,5 KW / 0,84 / 

1500 rpm / Jepang / 

1991 / 4 unit

Gear, sproket

23 Mesin

Vibrator

Untuk meratakan cor

beton pada cetakan

MEZ / 380 V / 4 KW / 

0,83 / 1440 rpm / Italy / 

2006 / 4 unit

Selang vibrator,

pulley, V belt

24 Mesin

Conveyor

Untuk memindahkan

split yang telah dicuci ke

penampungan

TECO / 6 m3/hr / 380

V / 5,5 KW / 0,8 / 1450

rpm / Singapur / 1992 / 

1 unit

Chain, sproket, gear

box, motor conveyor,

rol conveyor, kain

konveyor

25 Motor

pintu

bucket

Untuk membuka dan

menutup pintu bucket

material

TECO / 380 V / 2,2

KW / 0,8 / 1425 rpm / 

Singapur / 1997 / 1 unit

Gear box

26 Mesin

getar

Untuk menggetarkan

split

TECO / 380 V / 11

KW / 0,8 / 1425 rpm / 

Singapur / 1997 / 1

unit

Saringan split, belt

27 Mesin Bar

Cutter

Untuk memotong besi

PC wire

TECO / 380 V / 1,5

KW / 0,85 / 1425 rpm / Singapur / 2002 / 4 unit

V belt, mata gunting

28 End

Carriage

Untuk menggerakkan

portal

Demag / 10 ton / 380 V

 / 1,2 KW / 0,82 / 2750

rpm / German / 2003 / 

14 unit

Gear box, magnet

brake, rol spider,

as roda, roda end

carriage

29 Scraper Untuk menarik material

di bak 

TECO / 380 V / 7,5

KW / 0,85 / 1450 rpm / 

Singapur / 2002 / 3 unit

Chaint, sproket, sling

2.7.2. Peralatan ( Equipment)

Pada dasarnya PT. Wijaya Karya Beton PPB Sumut untuk membantu

kelancaran lintasan produksi demi tercapainya waktu yang diinginkan sesuai

dengan pesanan yang dibutuhkan oleh setiap konsumen digunakan alat angkut 

trolly dan alat angkat/pamindah yaitu craine hoist .

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 39/42

 

Alat angkut trolly merupakan faktor yang sangat berpengaruh untuk 

tempat cetakan dalam melakukan proses produksi dan pengiriman produk jadi ke

bagian stock yard , sebagai alat angkat/pemindah cetakan dalam setiap stasiun

kerja digunakan craine hoist .

Disamping itu alat material handling yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.6. Peralatan ( Equipment)

No Peralatan Fungsi

1 Trolly - Membawa cetakan ke bagian bukaan cetakan dan

perakitan

- Tempat cetakan yang akan di cor.

- Membawa cetakan yang telah di cor ke bagian

stressing, penutupan cetakan, dan dibawa ke

bagian spinning.

- Membawa produk yang telah jadi ke stock yard  

2 Silo Semen Tempat penyimpanan semen sementara

3 Tanki Additive  Tempat zat additive yang akan didistribusikan

kedalam mixer  

4 Ember Plastik Sebagai tempat penampungan cor dan diambil

sampelnya untuk dicetak di kotak kubus

5 Hopper Suplay Untuk memindahkan adukan beton dari molen ke

hopper cor

6 Kotak Kubus Tempat untuk mengambil sampel beton yang akan

di uji mutu dan kekuatannya di laboratorium

7 Tebeng cor Alat yang diletakkan diatas cetakan pada sebelah

kanan dan kiri untuk menahan cor an yang di

supllay dari hopper

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 40/42

 

(Lanjutan) 

8 Sendok semen Untuk meratakan coran semen sebelum ditutup

9 Kunci pas ring

simultan

Untuk mengencangkan dan melonggarkan baut

pada ruth 

10 Kunci L 24

mm

Untuk mengencangkan dan melonggarkan baut

pengunci pada cetakan

11  Inpect tools Untuk mengendorkan baut dorong dan membuka

seluruh baut pengikat pada cetakan.

12 Sapu cetakan Pada perakitan tulangan untuk membersihkan sisa-

sisa hasil cetakan

13 Kuas cetakan Untuk merapikan seluruh cor sebelum melakukan

penutupan cetakan

14 Alat perojok Untuk membersihkan sisa-sisa hasil cetakan

15 Kereta Sorong - Sebagai alat untuk mengangkut limbah ke bak 

limbah.

- Alat mengangkut cor an kebagian pembuatan

sepatu beton

16 Scrap/cetok  Sebagai alat untuk membersihkan sisa-sisa hasil

cetakan yang melekat pada sisi cetakan

16 Sangkar

Pengaman

Untuk tempat gulungan besi prategang

17 Mal cincin Untuk membentuk cincin sesuai type yang

diizinkan

18 Rol spiral Untuk membentuk spiral sesuai type yang diizinkan

19 Mal PC wire Untuk menentukan panjang PC wire yang

diinginkan sesuai dengan type

20 Alat potong

besi

Untuk memotong spiral dan membentuk cincin PC

wire secara manual

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 41/42

 

(Lanjutan) 

21 Jembatan

Timbang

Untuk menimbang bahan baku yang masuk dari

suplayer

22 Timbangan

digital

Untuk menimbang bahan baku dan bahan penolong

sesuai standar setiap pengadukan.

23 Bucket

material

Untuk tempat menimbang material dan

mendistribusikan ke mixer

24 Roll spinning Untuk memutar cetakan

25 Hopper cor Untuk memindahkan adukan beton dari molen ke

cetakan

2.7.3. Utilitas

Utilitas  adalah segala sesuatu yang digunakan agar proses yang terjadi

dapat berjalan dengan efektif dan ekonomis guna mendapatkan hasil yang

optimal. Sarana utilitas digunakan untuk meningkatkan mutu memelihara

peralatan, menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan disamping

penggunaan pokoknya sebagai penggerak peralatan.

Untuk kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan unit pendukung

seperti dibawah ini:

Tabel 2.7. Utilitas

No Peralatan Fungsi

1 Genset  Pembangkit listrik/penghasil tenaga listrik pada pabrik 

dengan menggunakan bahan bakar minyak solar

2  Boiler  Penghasil uap untuk didistribusikan ke  bak  steam

curing guna mempersingkat waktu pengerasan produk 

3 WCT ( Water cooling

tower )

Penampung air yang berasal dari sumur untuk 

kebutuhan produksi dan pabrik.

4  Air Process Unit  Menghasilkan udara bertekanan yang melalui screw

compressor  

Universitas Sumatera Utara

5/7/2018 Chapter II - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-559abb724b4a3 42/42

 

(Lanjutan)

5 Transportasi(Sarana Pengangkut)

a. Satu unit forklift  

b.Satu unit dum truck 

c. Tiga unit wheel loader  

d. Dua unit mobil pick up 

Untuk memenuhi kebutuhan material alam dan materialindustri

Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume

besar dan berat seperti buttem tiang pancang, drum

additive dan Besi untuk produk bantalan rel kereta api

serta membawanya dekat lantai produksi.

Memindahkan material alam seperti pasir, split dari

tempat penumpukan material dan memindahkan

limbah pabrik ke sentral penumpukan.

Memindahkan material alam seperti pasir, split keatas

dum truck dan memindakan limbah keatas dum truck.

Memindahkan buttem tiang pancang dan menarik 

grobak yang berisi tulangan dari work shop tulangan

kedekat lantai produksi

6 Work shop cetakan Untuk merawat dan memperbaiki cetakan sehingga

menghasilkan cetakan yang bermutu

7 Bak steam curing Untuk proses penguapan dan mempercepat pembukaanproduk yang dihasilkan.

Universitas Sumatera Utara