chapter ii 3

24
 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyebar informasi di lingkungan universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya ataupun bagi para  penggunanya. Maka dari itu perpustakaan perguruan tinggi harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi perpustakaan untuk mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurut pendapat Sjahrial-Pamuntjak (2000:5), ”Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas,  perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi”. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3), ”Perpustakaan  perguruan tinggi adalah merupaka n unsur penunjang pergurua n tinggi, yang bersama- sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya”. Pendapat lain menyebutkan bahwa, ”Perpustakaan perguruan tinggi adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang dibangun, diadministrasikan dan didanai oleh sebuah universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan kurikulum dari mahasiswa, fakultas dan stafnya (Hasugian, 2009:79)”. Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan  perguruan tinggi merupakan suatu unit kerja yang mempunyai tugas untuk membantu  perguruan tinggi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2.1.2 Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi Menurut pendapat Sutarno (2006:68), Peran perpustakaan perguruan tinggi adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan. oleh karena itu peran yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi Universitas Sumatera Utara

Upload: keeweel-kiwils

Post on 13-Jul-2015

67 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 1/24

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyebar informasi di lingkungan

universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya ataupun bagi para

penggunanya. Maka dari itu perpustakaan perguruan tinggi harus mampu

melaksanakan fungsi-fungsi perpustakaan untuk mencapai Tri Dharma Perguruan

Tinggi.

Menurut pendapat Sjahrial-Pamuntjak (2000:5), ”Perpustakaan perguruantinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas,

perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3), ”Perpustakaan

perguruan tinggi adalah merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-

sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan

tercapainya visi dan misi perguruan tingginya”.

Pendapat lain menyebutkan bahwa, ”Perpustakaan perguruan tinggi adalah

sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang dibangun, diadministrasikan dan

didanai oleh sebuah universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan

kurikulum dari mahasiswa, fakultas dan stafnya (Hasugian, 2009:79)”.

Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan

perguruan tinggi merupakan suatu unit kerja yang mempunyai tugas untuk membantu

perguruan tinggi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2.1.2 Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut pendapat Sutarno (2006:68), Peran perpustakaan perguruan tinggiadalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan. oleh

karena itu peran yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 2/24

tercapainya misi dan tujuan perpustakaan tersebut. Peran yang dapat dijalankan oleh

perpustakaan antara lain:1.  Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan,

penelitian preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat

rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.2.  Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsimenghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang

terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.3.  Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan

mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelengaraperpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

4.  Perpustakan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkanminat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca dan budaya baca

melalui penyedian berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dankebutuhan masyarakat.

5. 

Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivatorbagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan pengalamannya.6.  Perpustakaan merupakan agen perubahaan, agen pembangunan, dan agen

kebudayaan umat manusia.7.  Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota

masyarakat dan pengunjung perpustakaan.8.  Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan

konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user 

education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang

pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

9. 

Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahanpustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yangtak ternilai harganya.

10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer ) atas kemajuanmasyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.

Selain pendapat Sutarno pendapat lain meyebutkan bahwa secara umum peran

perpustakaan perguruan tinggi adalah menjadi media antara pemakai dengan koleksi

sebagai sumber informasi pengetahuan, menjadi lembaga pengembangan minat dan

budaya membaca serta mengembangkan komunikasi antara pemakai dengan

penyelenggara sehingga tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi

ilmiah lainnya (http://keluargabesarperpustakaan.blogspot.com)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 3/24

2.1.3 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun

kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat

pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas academica maupun masyarakat

luar kampus.

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3), tugas perpustakaan

perguruan tinggi adalah :

1.  Mengembangkan koleksi

2.  Mengolah dan merawat bahan perpustakaan

3.  Memberi layanan

4. 

Melaksanakan administrasi perpustakaan.Menurut Yuven (2010), menyatakan tugas perpustakaan perguruan tinggi

dapat dirinci sebagai berikut:

1.  Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakanbahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran atau proses pembelajaran

2.  Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugasdalam rangka studi

3.  Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yangdiselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha

menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi peneliti.

4.  Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak 

5.  Menyediakan fasilitas, yang memungkinkan pengguna mengaksesperpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan lokal

(intranet ) maupun global (internet ) dalam rangka pemenuhan kebutuhaninformasi yang diperlukan.

2.1.4 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi 

Secara umum fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun

kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawatbahan pustaka serta mendayagunakannya. Baik bagi civitas akademika maupun

pengguna di luar perguruan tinggi. Perpustakaan juga dapat berfungsi sebagai pusat

belajar mengajar maupun sebagai pusat penelitian bagi mahasiswa dan dosen.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 4/24

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:3), fungsi perpustakaan

perguruan tinggi yaitu :

(1) Fungsi edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi civitas akademika, oleh karena itukoleksi-koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaiantujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi,

koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaanevaluasi pembelajaran.

(2) Fungsi informasiPerpusatakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan

pengguna informasi.(3) Fungsi riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang palingmutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaanperguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah

menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat dipublikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

(4) Fungsi rekreasiPerpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk 

membangun dan mengembangkan kreatifitas serta minat pengguna perpustakaan.(5) Fungsi publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yangdihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni civitas akademika dan staf non-

akademika.

(6) Fungsi DepositPerpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yangdihasilkan oleh warga perguruan tinggi.

(7) Fungsi interpretasiPerpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai

tambahan terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantupengguna dalam melakukan dharmanya.

Menurut Yuven (2010), menyatakan fungsi perpustakaan perguruan tinggi

dapat dirinci sebagai berikut:

a)  Studying Center, artinya bahwa perpustakaan merupakan pusat belajarmaksudnya dapat dipakai untuk menunjang belajar (mendapatkan informasi

sesuai dengan kebutuhan dalam jenjang pendidikan)b)    Learning Center , artinya berfungsi sebagai pusat pembelajaran (tidak hanya

belajar) maksudnya bahwa keberadaan perpustakaan di fungsikan sebagaitempat untuk mendukung proses belajar dan mengajar. (Undang-undang No 2

Tahun 1989 ps. 35: Perpustakaan harus ada di setiap satuan pendidikan yangmerupakan sumber belajar).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 5/24

c)    Research Center , hal ini dimaksudkan bahwa perpustakaan dapat

dipergunakan sebagai pusat informasi untuk mendapatkan bahan atau dataatau nformasi untuk menunjang dalam melakukan penelitian.

d)    Information Resources Center, maksudnya bahwa melalui perpustakaan

segala macam dan jenis informasi dapat diperoleh karena fungsinya sebagaipusat sumber informasi.e)  Preservation of Knowledge center, bahwa fungsi perpustakaan juga sebagai

pusat pelestari ilmu pengetahuan sebagai hasil karya dan tulisan bangsa yangdisimpan baik sebagai koleksi deposit, local content atau grey literatur  

f)   Dissemination of Information Center, bahwa fungsi perpustakaan tidak hanyamengumpulkan, pengolah, melayankan atau melestarikan namun juga

berfungsi dalam menyebarluaskan atau mempromosikan informasi.g)    Dissemination of Knowledge Center, bahwa disamping menyebarluaskan

informasi perpustakaan juga berfungsi untuk menyebarluaskan pengetahuan(terutama untuk pengetahuan baru).

2.1.5 Tujuan perpustakaan perguruan tinngi

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:47), tujuan perpustakaan

perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

a.  Mengadakan dan merawat buku, jurnal dan bahan pustaka lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa dan staf lainnya bagi kelancaran program

pengajaran dan penelitian di perguruan tinggib.  Mengusahakan, meyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang bernilai

sejarah , yang memiliki kandungan informasi lokal, dan yang dihasilkan oleh

sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran(learning resources)c.  Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan

pustakad.  Menyediakan tenaga yang profesional serta penuh dedikasi untuk melayani

kebutuhan pengguna perpustakaan, dan bila perlu mampu memberikanpelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan

e.  Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan programperpustakaan.

Menurut Yuven (2010), menyatakan tujuan perpustakaan perguruan tinggi

ialah untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan TriDharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan

pengabdian pada masyarakat.1.  Dalam menunjang pendidikan dan pengajaran maka perpustakaan perguruan

tinggi bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikandan menyebarluaskan informasi untuk mahasiswa dan dosen sesuai dengan

kurikulum yang berlaku

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 6/24

2.  Dalam menunjang penelitian maka kegiatan perpustakaan perguruan tinggi

adalah mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan danmenyebarluaskan informasi bagi peneliti baik intern institusi atau ekstern di

luar institusi

3. 

Dalam menunjang pengabdian kepada masyarakat maka perpustakaanperguruan tinggi melakukan kegiatan dengan mengumpulkan, mengolah,menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat

4.  Pada dasarnya tugas perpustakaan perguruan tinggi secara umum adalahmenyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah

dan merawat pustaka serta mendayagunakan untuk kepentingan civitas

academica pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sedangkan menurut Pamuntjak (2000:5), ”Tujuan perpustakaan perguruan

tinggi ialah membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran.

Perpustakaan perguruan tinggi yang baik merupakan satuan yang kokoh denganlembaga perguruan tinggi”.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari

perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna

perpustakaan, yang bukan hanya untuk mahasiswa saja, tetapi juga untuk dosen dan

para staf yang berada di lembaga tinggi tersebut.

2.2 Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijakan pengembangan

koleksi perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksi berakhir di pengadaan

bahan pustaka.

Di perpustakaan perguruan tinggi pengadaan bahan pustaka merupakaan

bagian pelayanan teknis. Hal ini disebabkan karena tugas utama dari perpustakaan

adalah menyajikan dan meyebarluaskan informasi kepada seluruh sivitas akademik di

perguruan tinggi. Untuk melakukan tugas tersebut maka perpustakaan hendaklah

didukung oleh bahan pustaka yang tepat, lengkap dan selalu up to date sesuai dengan

kebutuhan penggunanya.

Menurut Sutarno, (2006:174), ”Pengadaan atau akusisi koleksi bahan pustaka

merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber

informasi”.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 7/24

Menurut Sumantri, (2002:29), ”Pengadaan bahan pustaka atau koleksi adalah

proses menghimpun dan menyeleksi bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi,

hendaknya koleksi harus relevan dengan minat dan kebutuhan peminjam serta

lengkap dan aktual”.

Pendapat lain meyebutkan bahwa, ”Pengadaan bahan pustaka merupakan

rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Semua kebijakan

pengembangan koleksi akhirnya akan bermuara pada kegiatan pengadaan bahan

pustaka (Darmono, 2001:57)”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menghimpun bahan

pustaka untuk dijadikan koleksi perpustakaan harus mengacu kepada kebutuhan

pengguna dengan selalu terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi (IPTEK) agar fungsi dan tujuan perpustakaan dapat terwujud.

2.3 Jenis Bahan Pustaka

Sebelum membahas berbagai jenis bahan pustaka, terlebih dahulu kitamengetahui apa itu bahan pustaka. Pustaka artinya kitap atau buku. Menurut Massofa

(2008), beberapa jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan yaitu(1) karya cetak, (2) karya noncetak; (3) bentuk mikro; dan (4) karya dalam bentuk 

elektronik. Pada prinsipnya semua jenis bahan pustaka merupakan hasil karya

seseorang atau sekelompok orang, ataupun sebuah instansi yang diterbitkan dandigandakan oleh penerbit serta disebarluaskan melalui berbagai saluran di antaranyaadalah pedagang buku.

2.3.1 Karya Cetak 

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak,

seperti:

1.  Buku

Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang

paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar

UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun

 jaket buku.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 8/24

Dalam buku perpustakaan sebagai ilmu (2009), menyatakan ciri-ciri buku

adalah sebagai berikut:

1.  Isinya membahas satu permasalahan pokok, kalaupun terdiri dari beberapa

makalah (misalnya dalam prosiding seminar) maka semua makalahberhubungan dengan tema pokok dari seminar tersebut2.  Berjilid

3.  Mempunyai halaman judul4.  Terdapat daftar isi

5.  Teks yang dibagi dalam bab-bab6.  Terdapat lembar pendahuluan dan/atau kata pengantar

7.  Terbit dalam satu jilid atau beberapa volume dengan bentuk jilid sama8.  Umumnya memiliki ISBN ( International Standard Book Number ).

2.Terbitan berseriDalam buku perpustakaan sebagai ilmu (2009), menyatakan contoh-

contoh terbitan berseri adalah:

- Majalah, magazin, buletin, warta, journal, newsletter, warkat warta, risalahlaporan tahunan, bulanan, mingguan

- Buku tahunan, yearbook - Serial

- Seri monograf, monograf berseriCiri-Ciri terbitan berseri adalah sebagai berikut:

- Memiliki judul seri, yang selalu sama pada setiap nomor penerbitan

- Publikasi yang diterbitkan secara berturut-turut, bernomor, bervolume,umumnya berjangka waktu terbit (frekuensi) tertentu

- Isinya terdiri dari artikel-artikel, ada pula yang berartikel tunggal- Terdapat halaman editor/redaksi

- Daftar isi merupakan daftar artikel yang dimuat.

2.3.2 Karya Noncetak

Menurut Siregar (1999), menyatakan karya noncetak adalah hasil pemikiran

manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah,

melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar

dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non

buku, ataupun bahan pandang dengar. Karya noncetak terdiri dari beberapa jenis,

diantaranya adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 9/24

a.  Rekaman suara

Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagaicontoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang

dikombinasikan dengan pita kaset.

b. Gambar hidup dan rekaman videoGambar hidup dan rekaman suara terdiri dari film dan kaset video.Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya

untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara menggunakanperpustakaan.

c. Bahan GrafikaAda dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung

(misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yangharus dilihat dengan bantuan alat (misalnya slide, transparansi, dan filmstrip).

2.3.3 Bentuk Mikro

Menurut Siregar (1999), menyatakan bentuk mikro adalah suatu istilah yang

digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film

dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang

dinamakan microreder . Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan

bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi

bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk 

mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a.  Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran filmyaitu 16 mm, dan 35 mm.

b.  Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.

c. Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertasyang mengkilat tidak tembus cahaya ukuran sebesar mikrofis.

2.3.4 Karya Dalam Bentuk Elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke

dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk 

membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM player, dan

sebagainya.

Karya dalam bentuk elektronik ini biasanya disebut dengan bahan pandang

dengar (audio visual) juga merupakan koleksi perpustakaan. Bahan pandang dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 10/24

memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan

telinga. Oleh sebab itu bahan pandang dengar merupakan media pembawa pesan yang

sangat kuat untuk bisa ditangkap oleh manusia.

2.4 Kebijakan Pengembangan Koleksi 

Kebijakan pengembangan koleksi ini sangat diperlukan untuk mencapai hasil

yang memuaskan, dan mampu memenuhi keperluan pemakai secara efektif dan

efisien. Maka dari itu kebijakan pengembangan koleksi sebaiknya dirumuskan secara

tertulis. Karena dengan adanya kebijakan ini, pada saat melakukan kegiatan

pengadaan bahan pustaka akan memudahkan pustakawan untuk memilih keriteria

bahan pustaka sebagai koleksi perpustakaan yang mutakhir dan mampu memenuhisemua kebutuhan pemakai.

Menurut Massofa (2008), menyatakan  kebijakan pengembangan koleksi

berfungsi sebagai:

1.  Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah.

2.  Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator,dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah

ada dan rencana untuk pengembangan selanjutnya.

3.  Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:44), yang perlu di

pertimbangkan dalam kebijakan pengembangan koleksi antara lain:

1. Program Lembaga

2. Model Pembelajaran yang dijalankan3. Kebutuhan Pengguna

4. Jenis Koleksi5. Kriteria Bahan Perpustakaan

6. Jumlah Eksemplar7. Bahasa

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kebijakan pengadaan tergantung

pada beberapa hal antara lain: anggaran, tujuan dan prioritas dari organisasi, jenis

pemakai dan kebutuhannya, hubungan dengan perpustakaan lain atau dokumentasi

lain, kekhususan, staf perpustakaan, dan bahasa maka pengadaan bahan pustaka akan

dapat disesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 11/24

2.5 Seleksi Bahan Pustaka 

Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan

untuk menyesuaikan koleksi dengan kebutuhan pengguna baik kwalitas maupun

kwantitasnya. Selain itu seleksi bahan pustaka dilakukan berdasarkan kemampuan

dana yang tersedia.

Kegiatan seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan mengumpulkan semua

sumber informasi literatur yang akan dipergunakan dalam proses penyeleksian,

pedoman penyeleksian dan penentuan bahan pustaka yang akan diadakan.

Menurut Massofa (2008), Pedoman dasar untuk melakukan seleksi yaitu:

1.  Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran

2.  Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja

3.  Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani

4.  Mengenal prinsip-prinsip seleksi

5.  Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi

6.  Memahami berbagai kendala yang ada.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:48),

menyatakan asas yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bahan pustaka sebagai

berikut:

1)  Wibawa penulis buku dan pentingnya buku tersebut untuk bidang studitertentu

2)  Isi buku hendaknya bertahan lama dan tidak cepat berubah.

3)  Isi buku bermakna bagi pengembangan bidang studi.

4)  Buku tersedia di toko buku atau penerbit.

5)  Bahasan buku memuat pandangan yang seimbang , khusus buku yang memuat

masalah yang kontreversial.

6)  Buku harus tercantum dalam bibliografi atau indeks penerbit.

7)  Kewibawaan buku perguruan tinggi

8)  Kepantasan harga

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 12/24

2.5.1 Prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Untuk meningkatkan mutu koleksi, perpustakaan perlu memperhatikan

prinsip-prinsip pemilihan bahan pustaka. Hal ini dilakukan agar perpustakaan

terhindar dari beberapa kekeliruan dalam menentukan koleksinya.

Secara umum prinsip pemilihan bahan pustaka menurut Soeatminah

(1992:76), meyebutkan bahwa bahan pustaka harus dipilih sesuai dengan: 

- Minat dan kebutuhan pemakaian- Tujuan, fungsi dan ruang lingkungan layanan perpustakaan

- Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti positif - Bahan pustaka memenuhi kwalitas persyaratan

Selanjutnya menurut Siregar (1998:10), yang perlu diperhatikan dalam

pemilihan bahan pustaka antara lain:

- Pemilihan buku dapat dilakukan berdasarkan saran pengguna perpustakaan.- Pemilihan buku dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pemilihan

buku seperti:katalog penerbit, bibliografi dan abstrak.- Pemilihan buku dapat dilakukan dengan mengevaluasi bukumya secara

langsung melalui contoh yang dikirim oleh penerbit untuk diperiksa olehperpustakaan (desk copy).

- Berdasarkan hasil pembicaraan atau diskusi tentang buku dari kelompok ataumedia komunikasi.

2.5.2 Alat Bantu Seleksi Bahan Pustaka 

Alat bantu pemilihan bahan pustaka sangat diperlukan untuk menyeleksi

bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan.

Menurut Yulia dalam Buku Pengadaan Bahan Pustaka (1993:30), secara garis

besar alat bantu seleksi bahan pustaka dapat dibedakan menjadi 2 kelompok:

1.   Alat Bantu Seleksi

Yaitu alat yang dapat membantu pustakawan untuk memutuskan apakah

bahan pustaka diseleksi, karena informasi yang diberikan dalam alat tersebut

tidak terbatas pada data bibliografi, tetapi juga mencakup keteranganmengenai isi bahan pustaka tersebut, dan keterangan lain yang dibutuhkanuntuk mengambil keputusan. Informasi ini dapat diberikan dalam bentuk 

anotasi singkat saja, bisa berupa tinjauan dengan panjang yang bervariasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 13/24

Contoh alat bantu seleksi antara lain:

- Majalah tinjauan buku/bahan pustaka lain.- Daftar judul untuk jenis perpustakaan tertentu, subjek tertentu, atau

kelompok tertentu.

- Indeks2.   Alat Indentifikasi dan Verifikasi

Yaitu alat bantu seleksi yang hanya mencantumkan data bibliografi bahan

pustaka. Alat seperti ini dipakai untuk mengetahui judul yang telah terbit atauyang akan diterbitkan dalam bidang subjek tertentu, dari pengarang atau

penerbit tertentu dinegara tertentu dalam kurun waktu tertentu. Alat bantu inidipakai untuk melakukan verifikasi apakah judul atau nama pengarang tepat,

berapa harganya, terbitan berseri atau bahan pandang dengar, masih adadipasaran atau tidak. 

Contoh alat identifikasi dan verifikasi adalah:- Katalog penerbit

- Bibliografi- Katalog perpustakaan penting untuk subjek atau media tertentu.

Selanjutnya Menurut Darmono (2001), menyatakan alat bantu seleksi adalah

sebagai berikut:1.  Katalog Penerbit dari berbagai Penerbit

Katalog penerbit berisi informasi buku-buku terbaru dari penerbit dalam danluar negeri. Informasi yang dikandung biasanya berisi judul, pengarang, tahun

terbit, jumlah halaman, harga buku dan sering pula menyertakan anotasi ataudeskripsi cakupan isi buku.

2.  Tinjauan Buku

Tinjauan buku biasanya dimuat pada majalah ilmiah, surat kabar serta majalahpopular. Ini merupakan salah satu alat untuk mengevaluasi dan seleksi tulisanbagi tulisan orang-orang ternama.

3.  Bibliografi Nasional IndonesiaBerisi informasi tentang terbitan seluruh Indonesia yang mencakup buku,

laporan penelitian, bacaan anak-anak, terbitan pemerintahan, laporankonferensi serta peta.

4.  Daftar Buku IKAPIDaftar ini merupakan katalog berbagai penerbit Indonesia yang tergabung

dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Katalog ini diterbitkan IKAPI danisi dari daftar ini memuat judul, pengarang, jumlah halaman, ISBN, dan harga

buku. Alat ini memuat informasi judul buku yang merupakan gabungan dariberbagai bidang pengetahuan.

5.  ResensiAdalah suatu uraian pembicaraan maupun penilaian terhadap suatu karya yang

menyangkut bentuk fisik maupun isinya. Resensi dapat disampaikan padamedia tatap muka, diskusi buku, media cetak (buku, majalah, dan surat kabar),

media dengar (radio), maupun media pandang dengar atau televisi.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 14/24

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:53), alat bantu

seleksi sebagai berikut:1) Silabus mata kuliah

2)  Bibliografi

3) 

Tinjauan dan resensi4)  Pangkalan data perpustakaan lain5)  Sumber-sumber lain dari internet.

Dalam pemilihan bahan pustaka, perpustakaan harus memiliki alat bantu

seleksi, identifikasi dan verifikasi. Hal ini dilakukan agar mempermudah kerja para

pustakawan dalam memilih bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan.

2.5.3 Pihak Yang Berwenang Melakukan Seleksi

Pemilihan bahan pustaka di suatu perpustakaan tidak hanya melibatkan

pustakawannya saja, akan tetapi ada beberapa pihak lain yang ikut terlibat di

dalamnya.

Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:45),

pihak-pihak yang berwenang melakukan seleksi yaitu sebagai berikut:

1.  Pustakawan2.  Tenaga pengajar dan peneliti

3.  Mahasiswa

4. 

Unsur unit lain, bila diperlukan

Selanjutnya menurut Yulia (1993:27), pihak-pihak yang berwenang

melakukan seleksi yaitu sebagai berikut:

1.  Pada perpustakaan sekolah yang berhak melakukan seleksi adalah kepala

sekolah/wakilnya dan guru. Pelajar juga boleh menyarankan.2.  Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah

dewan penasehat/penyantun perpustakaan itu, tokoh masyarakat di sekitarperpustakaan umum itu berada.

3.  Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan

seleksi adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan dosen. Mahasiswa juga boleh menyarankan, tetapi harus dipertimbangkan apakah sesuai dengankebutuhan perkuliahan.

4.  Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalahpimpinan institusi dimana perpustakaan itu bernaung, dan orang-orang yang

mengetahui dengan jelas kebutuhan institusi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 15/24

2.6 Sistem Pengadaan Bahan Pustaka

Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus

dipandu oleh rambu-rambu yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi.

Koleksi mana yang menjadi prioritas pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan

pengembangan koleksi.

Dengan demikian arah pengembangan koleksi sudah jelas. Hal ini penting

dilaksanakan dengan tujuan untuk menghindari buku atau jenis lainnya yang

sebenarnya kurang bermanfaat bagi pengguna perpustakaan.

Dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:54), sistem pengadaan

bahan pustaka di lingkungan perpustakaan dilakukan melalui:

1. 

Pembelian dan pelangganan2.  Hadiah atau sumbangan

3.  Tukar menukar4.  Penerbitan sendiri

5.  Titipan

2.6.1 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian

1. Pembelian Buku Melalui Toko Buku

Pembelian buku secara langsung pada toko buku banyak dilakukan oleh

perpustakaan yang mempunyai jumlah dana pembelian kecil, baik yang berasal darisumber dana sendiri maupun sumber dana lain yang tidak mempunyai persyaratan

pengadaan yang khusus.

Kekurangan yang sering ditemui dalam pembelian buku yang dilakukan

melalui toko buku adalah bahwa tidak semua subjek atau judul buku yang dibutuhkan

perpustakaan tersedia di toko buku.

Menurut Yulia (1993:45), Cara pemesanan bahan pustaka melalui toko buku

yaitu :

1.  Setelah diadakan verifikasi, petugas pengadaan mempersiapkan kartu

pesanan yang dibuat dengan jumlah rangkap. Kartu pesan yang disisipkandalam katalog akan memudahkan pengecekan lembar permintaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 16/24

Contoh Kartu Pesanan

Sumber : Yulia, 1993:45

2.  Buat daftar pesanan yang membuat judul-judul pesanan yang diambil darikartu-kartu pesanan di atas, disusun menurut abjad pengarang. Jika dana

terbatas, tentukan prioritasnya.

Contoh Daftar Pesanan

No Pengarang Judul Tahun Penerbit Jlh eks Harga Pemesanan

Sumber : Yulia, 1993:45

3.  Tentukan toko buku terlengkap yang ada di kota dimana perpustakaan

berada.4.  Daftar pesanan yang telah dibuat, diserahkan pada petugas toko buku untuk 

mendapatkan layanan.

KARTU PESAN

Pengarang :

Judul :

Edisi : Tahun :

Penerbit dan tempat terbit :

Dana : Jumlah :

Agen : Harga satuan :

Pemesanan : Tgl. Terima :

Tgl. Pesan :

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 17/24

5.  Lakukan pembayaran (dengan uang tunai atau cek), sebesar jumlah

pembeliannya, dan mintakan bukti pembayaran beserta faktur pembeliannya.6.  Beritahu pada pemesan, bahwa buku-buku yang dipesan telah datang.

7.  Untuk judul buku yang tidak bisa dibeli dari toko tersebut, perlu dicarikan

pada toko lain yang berada di kota tersebut.

2. Pembelian Buku Melalui Penerbit

Pemesanan buku dapat juga dilakukan melalui penerbit, baik itu penerbit

dalam negeri maupun penerbit luar negeri. Pemesanan buku secara langsung melalui

penerbit, biasanya hanya dilakukan jika judul-judul yang kita butuhkan benar-benar

dikeluarkan oleh penerbit tersebut. Dengan demikian penerbit hanya dapat melayani

pesanan-pesanan perpustakaan secara terpisah, yaitu terbatas pada judul-judul yang

diterbitkan penerbit tersebut. Adakalanya terdapat penerbit yang menjadi eksportirdan juga mempunyai toko buku yang menjual buku-bukunya sendiri (misalnya

Gramedia).

Menurut Yulia (1993:46), “Definisi penerbit adalah suatu perusahaan yang

mengambil naskah pengarang, mengeditnya dan memperosesnya dalam bentuk 

buku.”

Dalam Pernik Pustakawan (2009), cara pemesanan buku melalui penerbit

yaitu :

1. 

Tentukan penerbit yang dapat melayani pesanan buku perpustakaan.2.  Buatlah daftar pesanan buku-buku yang dikelompokkan menurut penerbitnya.3.  Kirimkan daftar pesanan kepada penerbit yang dituju untuk diperiksa ketersediaan

buku-buku tersebut dan harga satuannya.4.  Setelah “invoice” anda terima, periksa dana yang tersedia.

5.  Lakukan pembayaran langsung atau melalui bank.6.  Kirimkan ke penerbit bukti pembayaran melalui bank dengan surat pengantar dan

 proforma invoice. 7.  Fotokopi bukti pembayaran melalui bank harus disimpan

3. Pembelian Buku Melalui Agen Buku

Agen buku memperoleh buku-buku dari penerbit dengan potongan harga, dan

menyimpannya dalam gudang yang besar. Kemudian menjualnya kepada toko buku

dan perpustakaan. Agen buku memberikan pelayanan yang efisien dan cepat.

Pustakawan dapat memesan buku dalam berbagai bentuk cetakan. Agen buku yang

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 18/24

besar memilki buku-buku dari beberapa puluh penerbit, baik itu penerbit dalam

negeri maupun penerbit luar negeri.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:54), langkah-langkah

pembelian dan pelangganan bahan perpustakaan adalah sebagai berikut :

1.  Memeriksa dan melengkapi data bibliografi bahan perpustakaan yang

diusulkan.2.  Mencocokkan usulan dengan bahan perpustakaan yang dimiliki melalui

katalog perpustakaan atau pangkalan data perpustakaan.3.  Menerima atau menolak usulan.

4.  Membuat daftar pesanan beberapa rangkap menurut kebutuhan.5.  Mengirimkan daftar pesanan.

6.  Mengarsipkan satu rangkap daftar pesanan.7.  Membayar pesanan/langganan.

8. 

Menyusun laporan pembelian dan pelangganan.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:54), Prosedur penerimaan

bahan perpustakaan yang dibeli atau dilanggan adalah sebagai berikut:

1.  Memeriksa secara teliti bahan perpustakaan yang diterima dan surat

pengantarnya.2.  Mencocokkan bahan perpustakaan yang diterima dengan arsip pesanan.

3.  Menyisihkan dan mengembalikan bahan perpustakaan yang tidak sesuaidengan pesanan, cacat, atau rusak disertai dengan permintaan penggantian.

4.  Menandatangani tanda terima atau faktur dan mengembalikannya kepada

pengirim.5.  Menandai kepemilikan bahan perpustakaan dengan membubuhkan cap

perpustakaan.6.  Membuat berita acara penerimaan.

2.6.2 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Hadiah 

Pada perpustakaan kecil, kegiatan pemberian dan penerimaan hadiah

merupakan salah satu jenis pekerjaan di perpustakaan. Unit hadiah atau sumbangan

bertanggung jawab dalam menyeleksi bahan pustaka yang akan diterima atau yang

akan dibeli dengan dana sumbangan. Koleksi bahan pustaka yang diperoleh dari

sumbangan/hadiah sangat penting untuk membangun koleksi perpustakaan. Kadang-

kadang penawaran hadiah bahan pustaka harus ditempatkan pada ruangan khusus,

terpisah dari koleksi yang sudah ada.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 19/24

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:55), Cara-cara permintaan

dan pemberian hadiah dapat dilakukan dengan 2 cara:

1.  Hadiah Atas Permintaan

Prosedur perolehan hadiah atas permintaan yaitu:1.  Meyusun daftar bahan perpustakaan yang diperlukan.2.  Mengirimkan surat permohonan bahan perpustakaan hadiah dan setelah

bahan perpustakaan lain diterima.3.  Memeriksa dan mencocokan daftar kiriman bahan perpustakaan hadiah

dengan surat pengantarnya.4.  Mengirimkan kembali surat pengantar disertai ucapan terima kasih.

5.  Mengolah bahan perpustakan hadiah yang diterima seperti pengolahanbahan perpustakaan biasa.

2.  Hadiah Tidak Atas PermintaanProsedur perolehan hadiah tidak atas permintaan yaitu:

1. 

Meneliti kiriman bahan perpustakaan hadiah dan mencocokannya dengansurat pengantarnya.

2.  Memilih bahan perpustakaan hadiah yang dibutuhkan.3.  Menyisihkan bahan perpustakaan hadiah yang tidak diperlukan.

2.6.3 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pertukaran 

Pengelolaan pertukaran bahan pustaka di sebagian besar perpustakaan harus

dimulai dari keperluan lembaga dari pada keinginan untuk mendukung distribusi

bahan-bahan ilmiah. Pertukaran biasanya dibuat secara langsung diantara lembaga-

lembaga, tetapi pertukaran yang bersifat internasional mungkin dilakukan secara

tidak langsung melalui pusat-pusat pertukaran nasional. Tanggung jawab untuk 

pertukaran bahan pustaka biasanya dilimpahkan pada bagian pengadaan.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:55) perpustakaan yang

melakukan pertukaran bahan pustaka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1.  Mendaftar bahan perpustakaan yang akan dipertukarkan.

2.  Mengirimkan daftar penawaran disertai persyaratannya, misalnya biayapengiriman, dan biaya pengambilan.

3.  Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipilih pemesan.4.  Mencatat alamat pemesan.

5.  Menyampaikan bahwa perpustakaan yang dipilih oleh perpustakaan ataulembaga yang memesannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 20/24

Dalam Pernik Pustakawan (2009), cara untuk memperoleh bahan pustaka

dengan tukar menukar:

a)  Perpustakan dengan bahan pustaka/buku lebih (duplikat) yang sudah tidak 

diperlukan membuat daftar buku tersebut secara alfabetis ataupun klasuntuk ditawarkan.b)  Perpustakaan mengirimkan penawaran kepada perpustakaan lain yang

diperkirakan memiliki koleksi sesuai dengan bahan pustaka yangditawarkan.

c)  Perpustakaan yang menerima tawaran tersebut, memilih bahan yangsesuai, selanjutnya memilih buku penukar yang sesuai bobotnya serta

menyusun daftar bahan pustaka yang akan ditawarkan sebagai bahanpenukar. Kemudian perpustakaan yang telah menerima tanggapan atas

penawarannya melakukan penilaian keseimbangan bahan pertukarantentang subyek dan bobotnya.

Tujuan pertukarannya adalah untuk memperoleh buku-buku tertentu yang

tidak dapat dibeli di toko buku ataupun tidak tersedia karena alasan lain. Sistem

pertukaran memberi jalan bagi perpustakaan untuk membuang buku-buku duplikat

dan hadiah yang tidak sesuai. 

2.6.4 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Penerbitan Sendiri 

Dalam Buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

(1982:19), penerbitan sendiri mencakup:

1.  Penerbitan dari lembaga induk tempat perpustakaan berada:- Perpustakaan hendaknya dijadikan pusat penyimpanan (depository) semua

penerbitan lembaga itu.- Perpustakaan dapat ditunjuk sebagai penyalur dari semua penerbitan

lembaga yang bersangkutan.2.  Penerbitan oleh perpustakaan sendiri seperti daftar tambahan koleksi bulletin,

manual bibliografi, dan lain-lain.

Penambahan koleksi perpustakaan melalui penerbitan sendiri dapat dilakukan

perpustakaan dengan cara menerbitkan terbitan berseri (bulletin), pamphlet, jurnal,

indeks, ataupun bibliografi perpustakaan. Dengan adanya penerbitan sendiri pada

suatu perpustakaan, maka akan dapat menambah jumlah koleksi perpustakaannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 21/24

2.6.5 Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Titipan 

Langkah-langkah penerimaan bahan pustaka dengan cara titipan menurut

Soetminah (1992: 74), adalah sebagai berikut:

1.  Pustaka beserta daftarnya diterima, kemudian dicocokkan dan apabilasudah cocok, pustaka dapat langsung diinventaris dan diproses sampaidapat dipinjamkan.

2.  Perpustakaan dan penitip menandatangani surat serah terima yangdilengkapi dengan keterangan, seperti:

a.  Pustaka sesuai dengan daftar terlampir dititipkan pada perpustakaanselama jangka waktu .....x......tahun.

b.  Pustaka boleh dipinjamkan kepada masyarakat pemakai, maka bolehdiperlakukan sama dengan koleksi yang lain.

c.  Perpustakaan akan memelihara dan merawat pustaka sebaik-baiknyaseperti koleksi yang sama.

d.  Apabila ada pustaka rusak, perpustakaan akan memperbaiki. Tetapiapabila hilang, perpustakaan tidak menggantinya.

e.  Setelah ketentuan itu disepakati bersama, maka kedua belah pihak menandatanganinya dan masing-masing menyimpan 1 dokumen serah

terima.

Suatu perpustakaan dapat juga menambah jumlah koleksinya dengan cara

menerima titipan dari lembaga ataupun perorangan. Dalam hal penitipan bahan

pustaka, harus ada kesepakatan antara pihak yang menitip dengan pihak 

perpustakaan. Bahan pustaka yang dititip hendaknya harus sesuai dengan kubutuhan

pengguna perpustakaan.

2.7. Pengertian Inventarisasi Bahan Pustaka 

Dalam Pernik Pustakawan (2009), ”Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan

data bahan pustaka yang diterima, baik dalam bentuk buku, majalah, bentuk mikro

dan audio visual ke dalam buku inventaris ( buku induk)”.

Menurut Massofa (2008), ”Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan data-datafisik buku ke dalam sarana pencatatan, yang dapat berupa lembaran lepas, kartu

maupun buku, dan sering disebut sebagai buku induk. Setiap eksemplar bahanpustaka mempunyai satu nomor induk. Adapun informasi lain yang perlu dicatat

dalam buku induk, adalah judul, pengarang, asal perolehan, nomor induk, bahasa, jumlah eksemplar, dan judul, serta harga”.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 22/24

Kegiatan inventarisasi terutama bertujuan agar perpustakaan dapat mengontrol

pemiliknya. Dengan inventarisasi, perpustakaan dapat membuat laporan, menyusun

statistik, dan mengetahui bahan pustaka yang belum/sudah dimiliki. Selain itu dapat

diketahui jumlah bahan pustaka yang dimilki suatu perpustakaan pada kurun waktu

tertentu, dan mengetahui bahan pustaka yang hilang.

Dalam Pernik Pustakawan (2009), tugas dan wewenang inventarisasi adalah:

1.  Menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan.2.  Menetapkan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventaris serta

petunjuk untuk mengisinya.3.  Menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah

ditentukan.4.  Menetapkan jenis bahan pustaka dalam pemberian tanda kepemilikan

perpustakaan dengan stempel tiap bahan pustaka yang diterima.

Menurut Bafadal, Ibrahim (2001:46), mengatakan kegiatan yang dilakukandalam inventarisasi bahan pustaka adalah:

1.  Memberi stempel pada bukuSetiap bahan pustaka yang datang harus diperiksa. Dalam pemeriksaan

hendaknya di teliti nama pengarang, judul karangan, edisi, serta bentuk fisiknya. Apabila telah selesai diperiksa dan ternyata benar, maka setiap bahan

pustaka tersebut distempel dengan inventarisasi perpustakaan.2.  Setiap bahan pustaka distempel dengan stempel perpustakaan sebagai tanda

pengenal

Yang perlu distempel adalah halaman-halaman tertentu, seperti halaman  judul, daftar isi, bab per bab dan sebagainya. Hal ini tergantung kepadakebijakan pustakawan masing-masing.

3.  Buku-buku yang telah distempel dengan stempel perpustakaan, perlu jugadistempel inventaris yang manual kolom isian inventarisasi dan tanggal

menginventaris. Biasanya stempel inventarisasi ini distempel dibalik halaman judul.

4.  Mendaftar bahan pustakaBahan-bahan pustaka yang akan distempel segera diinventarisasikan dalam

buku inventarisasi. Dalam penginventarisasiannya diusahakannya dibagimenurut cara pandangnya. Bahan pustaka yang diperoleh dari bantuan

pemerintahan hendaknya diinventariskan dalam bentuk buku inventarisbantuan pemerintah. bahan pustaka yang diperoleh dari hadiah dan

sebagainya. apabila penyelenggaraan perpustakaan masih sederhana, makapenginventarisasian bahan pustaka dapat disatukan dalam satu buku yang

dinamakan buku induk perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 23/24

2.7.1 Inventarisasi Buku 

Menurut Yulia (1993), Buku induk buku mempunyai fungsi yaitu :

a.  Sebagai daftar inventaris koleksi perpustakaan.

b. Mengetahui jumlah koleksi perpustakaan dengan cepat.c.  Mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakan pada saat/tahuntertentu.

d.  Untuk mengetahui judul-judul buku yang hilang.e.  Mengetahui jumlah koleksi buku menurut jenis, bahasa, pembelian, hadiah,

maupun berdasarkan tukar-menukar.

Menutut Pamuntjak (2000:36) Tata cara pencatatan buku induk yaitu terdiri

dari:

1.  Tanggal penerimaan

2. 

Nomor urut buku induk 3.  Nama penulis

4.  Judul buku (boleh dipersingkat)5.  Tahun

6.  Cetakan7.  Penerbit

8.  Pengirim9.  Harga

10. Keterangan

Contoh : Buku Inventarisasi Bahan Pustaka

tanggal no pengarang judul thn cet penerbit pengirim hrg ket

Sumber: Pamuntjak, 2000:36

2.7.2. Inventarisasi Majalah

Majalah adalah terbitan yang direncanakan diterbitkan secara periodik selama

kurun waktu yang cukup lama untuk subyek tertentu. Majalah biasanya diterbitkan

lebih dari satu kali dalam setahun, dengan dibubuhi volume dan nomor yang

berurutan untuk setiap terbitan.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II 3

5/12/2018 Chapter II 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-3-55a4d14e85724 24/24

Menurut Yulia (1993:155), ”Pencatatan majalah dalam buku induk berguna

untuk memastikan nomor-nomor yang benar-benar datang; melihat riwayat majalah;

dan untuk mengetahui nomor-nomor majalah sebelumnya yang kosong”.

Selain pendapat Yulia pendapat lain meyebutkan bahwa, pencatatan majalahdalam buku induk dapat dilakukan dengan cara menerima nomor pertama, lalu dicatatketerangan-keterangannya pada kartu registrasi majalah. Pada kartu ini dicatat judul

majalah, alamat tata usaha atau toko buku yang mengurus pengirimannya, hargalangganan, kala atau frekuensi terbitnya, nomor dan tanggal surat pesanan. Pada

tempat yang disediakan diisi tahun dan nomor penerbitannya dan tanggal penerimaan.Untuk setiap nomor disediakan satu kotak (Pamuntjak, 2000:38).

Contoh :Inventarisasi Buku Induk Majalah

Surat pesanan :

Bagian :

Nama :

Pengirim :

Harga : Kala terbit: Tanda buku:

Jilid Tahun Nomor Peringata

Sumber: Pamuntjak, 2000:36 

Universitas Sumatera Utara