chapter 8

25
Chapter 8: Analysis Of Financial Statements The Begining of analysis of financial statements Analisis laporan keuangan berfungsi untuk (1) membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama; dan untuk (2) mengevaluasi tren keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Analisis ini membantu manajer mengidentifikasi kekurangan dan kemudian mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Nilai nyata dari laporan keuangan terletak pada bagaimana ia dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba masa depan, dividen, dan arus kas bebas. Dari sudut pandang seorang investor, memprediksi masa depan adalah tentang bagaimana menganalisisa laporan keuangan, sedangkan dari sudut pandang manajer, analisis laporan keuangan berguna untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan dan, yang lebih penting, sebagai titik awal untuk tindakan perencanaan yang akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan. 1. Analisis Rasio Rasio keuangan didesain untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan. Cara kerja analisis rasio adalah dengan membandingkan nilai pasiva perusahaan dengan nilai aktiva perusahaan, atau membandingkan nilai bunga hutang yang harus dibayarkan dengan jumlah pendapatan yang tersedia untuk pembayaran bunga hutang. Dalam pembahasan topik ini, analisa dilakukan berdasarkan neraca keuangan dan laporan pendapatan tahun 2006 milik MicroDriver Inc. laporan tersebut dapat dilihat pada tabel 8.1. Berdasarkan laporan tersebut akan dilakukan evaluasi rasio dan dibandingkan dengan rasio rata-rata perusahaan industri yang sejenis. Dalam laporan tersebut seluruh data menggunakan satuan juta dolar, kecuali untuk data harga saham. 2. Rasio Liquiditas Liquid assets adalah aktiva yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Rasio likuiditas suatu

Upload: garnisira

Post on 28-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

keuangan

TRANSCRIPT

Chapter 8: Analysis Of Financial StatementsThe Begining of analysis of financial statements

Analisis laporan keuangan berfungsi untuk (1) membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama; dan untuk (2) mengevaluasi tren keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Analisis ini membantu manajer mengidentifikasi kekurangan dan kemudian mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Nilai nyata dari laporan keuangan terletak pada bagaimana ia dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba masa depan, dividen, dan arus kas bebas. Dari sudut pandang seorang investor, memprediksi masa depan adalah tentang bagaimana menganalisisa laporan keuangan, sedangkan dari sudut pandang manajer, analisis laporan keuangan berguna untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan dan, yang lebih penting, sebagai titik awal untuk tindakan perencanaan yang akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

1. Analisis RasioRasio keuangan didesain untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan. Cara kerja analisis rasio adalah dengan membandingkan nilai pasiva perusahaan dengan nilai aktiva perusahaan, atau membandingkan nilai bunga hutang yang harus dibayarkan dengan jumlah pendapatan yang tersedia untuk pembayaran bunga hutang.Dalam pembahasan topik ini, analisa dilakukan berdasarkan neraca keuangan dan laporan pendapatan tahun 2006 milik MicroDriver Inc. laporan tersebut dapat dilihat pada tabel 8.1. Berdasarkan laporan tersebut akan dilakukan evaluasi rasio dan dibandingkan dengan rasio rata-rata perusahaan industri yang sejenis. Dalam laporan tersebut seluruh data menggunakan satuan juta dolar, kecuali untuk data harga saham.2. Rasio LiquiditasLiquid assets adalah aktiva yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Rasio likuiditas suatu perusahaan tertuju pada pertanyaan apakah perusahaan akan mampu membayar biaya hutang yang ditagihkan tahun depan atau tahun-tahun lainnya? Keuntungan melakukan analisis likuiditas dengan menggunakan analisis rasio adalah waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan pengukuran likuiditas lebih mudah. Terdapat dua rasio likuiditas yang umum digunakan, yaitu the current ratio dan quick, or acid test, ratio. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut: The Current Ratio (Rasio Lancar): Kemampuan Memenuhi Kewajiban Jangka Pendek The current ratio atau rasio lancar dihitung dengan cara membagi aktiva lancar dengan pasiva lancar. Aktiva lancar meliputi uang tunai, surat-surat berharga, piutang usaha, dan persediaan barang. Sedangkan yang termasuk dalam pasiva lancar adalah hutang usaha, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo, pajak, dan biaya lainnya.Didalam bukunya, Bringham dan Daves untuk lebih memahami pembaca, maka Bringham dan Daves mendiskripsikan dan menjelaskan analisis finansial statement melalui contoh laporan keuangan dan laporan pendapatan Micro Drive Inc. Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan Tabel neraca keuangan dan laporan pendapatan MicroDrive Inc.Tabel 1. Neraca Keuangan dan Laporan Pendapatan MicroDriver Inc.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas MicroDriver memiliki rasio lancar dibawah rata-rata. Pemberi pinjaman lebih senang melihat nilai rasio lancar tinggi, karena jika perusahaan mengalami masalah keuangan, perusahaan akan lebih lama melakukan pembayaran hutang pinjaman. Sedangkan pemegang saham lebih senang jika nilai rasio lancar rendah, karena nilai yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki banyak uang yang terikat pada aktiva tidak produktif, contohnya banyaknya barang persediaan, surat-surat berharga, atau uang tunai yang berlebihan. Apabila nilai rasio berbeda jauh dengan nilai rata-rata industri, hal tersebut merupakan peringatan kepada perusahaan, dan seorang analis perusahaan harus mengetahui sebab munculnya variasi nilai tersebut. Quick, or Acid Test, RatioQuick, or acid test, ratio dihitung dengan cara mengurangkan persediaan barang dengan aktiva lancar, lalu dibagi dengan pasiva lancar

MicroDrive memiliki nilai rasio 1,2 kali, dimana posisinya berada di bwh industri rata-rata. Apabila piutang dagang perusahaan dibayarkan, maka perusahaan dapat melunasi pasiva lancar tanpa harus menghabiskan persediaan barang.3. Rasio Pengelolaan Aktiva/Asset Management RatioAsset Management Ratio atau Rasio manajemen aktiva berfungsi untuk mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengatur aktiva yang dimilikinya. Rasio ini didesain untuk menjawab pertanyaan: Apakah total nilai aktiva yang dilaporkan pada neraca keuangan masuk akal, terlalu tinggi, atau terlalu rendah jika dilihat dari tingkat penjualan yang ada? Jika perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva dapat menyebabkan biaya operasional dan modal menjadi tinggi, hal tersebut mengurangi arus kas bebas dan harga saham. Sebaliknya, jika perusahaan hanya memiliki sedikit aktiva, maka mengurangi penjualan, sehingga akan berpengaruh juga pada berkurangnya keuntungan, arus kas bebas, dan harga saham perusahaan. Berikut adalah perhitungan rasio untuk menganalisis empat tipe aktiva perusahaan, yaitu: Menilai Persediaan: Rasio Perputaran Persediaan (The Inventory Turnover Ratio)Cara menghitung rasio perputaran persediaan barang adalah membagi penjualan dengan persediaan barang, berikut adalah perhitungan rasio perputaran persediaan barang milik MicroDrive:

MicroDrive memiliki nilai rasio perputaran persediaan barang sebesar 4.9 kali/tahun, nilai tersebut masih jauh dibawah nilai rata-rata industri yaitu 9.0 kali. Hal itu menunjukkan bahwa MicroDrive memiliki jumlah persediaan barang yang terlalu banyak. Jumlah persediaan barang yang terlalu banyak adalah tidak produktif dan menunjukkan investasi tanpa adanya perputaran uang. Solusi hal tersebut adalah perusahaan harus membuat standar rata-rata persediaan barang untuk semua kondisi penjualan, baik pada saat tingkat penjualan tinggi, standar, atau rendah. Menilai Piutang: The Days Sales Outstanding (DSO)Days Sales Outstanding (DSO) dapat disebut juga Average Collection Period/rata-rata pengumpulan piutang (ACP). Fungsi dari DSO adalah untuk menilai piutang dagang dengan melihat jumlah hari tunggu yang diperlukan untuk memperoleh uang tunai. Perhitungan DSO adalah membagi piutang dagang dengan rata-rata penjualan per hari atau per tahun. Berikut adalah perhitungan DSO milik MicroDrive.

Nilai DSO milik MicroDrive adalah sebesar 46 hari, di mana nilai tersebut masih berada di atas nilai DSO rata-rata industri yaitu 36 hari. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tidak menerima pembayaran tepat waktu. Customer terlambat dalam melakukan pembayaran disebabkan karena customer mengalami masalah keuangan, maka dampak yang dialami MicroDrive adalah perusahaan mengalami kesulitan dalam pengumpulan piutang. Solusi masalah tersebut adalah mempercepat pembayaran piutang dagang. Menilai Aktiva Tetap: Rasio Perputaran Aktiva Tetap (The Fixed Assets Turnover Ratio)Rasio perputaran aktiva tetap berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan pabrik beserta peralatannya. Perhitungan nilai rasio ini dipengaruhi oleh tingkat inflasi saat melakukan pembelian aktiva. Jika perusahaan membeli aktiva sebelum adanya inflasi maka rasio perhitungannya akan berada di atas rata-rata. Namun, jika perusahaan membeli aktiva ketika harga telah dipengaruhi oleh inflasi, maka nilai rasio akan menurun. Berikut adalah perhitungan rasio perputaran aktiva tetap milik MicroDrive:

Nilai rasio perputaran aktiva tetap milik MicroDrive adalah 3.0 kali, di mana nilai tersebut sama dengan nilai rasio rata-rata industri yaitu 3.0 kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan aktiva tetapnya sama baiknya dibandingkan dengan perusahaan lain dalam bidang industri yang sama. Menilai Total Aktiva: Rasio Perputaran Total Aktiva (The Total Assets Turnover Ratio)Rasio perputaran keseluruhan aktiva berfungsi untuk mengukur tingkat perputaran seluruh aktiva milik perusahaan. Perhitungannya adalah dengan membagi penjualan dengan total aktiva perusahaan. Berikut adalah perhitungan rasio perputaran aktiva keseluruhan milik MicroDrive:

Nilai rasio milik MicroDrive adalah sebesar 1.5 kali, sedangkan nilai rasio rata-rata industri adalah 1.8 kali. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak menghasilkan volume bisnis yang cukup berdasarkan total investasi aktiva. Solusinya adalah meningkatkan penjualan, atau beberapa aktiva harus dijual.

4. Rasio Pengelolaan Hutang/Debt Management RatioAda tiga implikasi ketika perusahaan melakukan pembiayaan melalui utang; 1) pemegang saham mengontrol perusahaan tanpa harus menambah investasi mereka; 2) Jika perusahaan mendapatkan pembiayaan melalui utang lebih besar dari bunga yang harus dibayarkan, maka return pemegang saham harus diperbesar, atau leverage, namun risikonya juga diperbesar; 3) Kreditor melihat terhadap ekuitas yang aman, jadi semakin besar pembiayaan yang diberikan oleh pemegang saham kepada perusahaan, maka semakin kecil risiko yang dimiliki oleh kreditor. Selanjutnya akan dibahas masalah rasio untuk menguji leverage berdasarkan sudut pandang kreditor. Bagaimana Perusahaan Dibiayai: Total utang (Pasiva) terhadap Total Aktiva (Total Liabilites to Total Assets)Rasio perbandingan antara total pasiva dengan total aktiva adalah rasio hutang atau rasio total hutang. Perhitungan rasio hutang berfungsi untuk mengukur prosentase dana yang disediakan oleh sumber lain selain ekuitas. Para pemberi pinjaman lebih menyukai rasio hutang yang rendah, karena perusahaan akan lebih cepat membayar karena hutang yang sedikit. Sedangkan para pemegang saham lebih mengharapkan rasio yang tinggi, karena dengan biaya hutang yang tinggi diharapkan pendapatan perusahaan juga akan meningkat, sehingga perolehan laba turut meningkat. Berikut adalah perhitungan rasio hutang milik MicroDrive.

Nilai rasio hutang MicroDrive adalah 53.2%, lebih tinggi dibandingkan nilai rasio hutang rata-rata industri yaitu 40.0%. Hal tersebut berarti bahwa pemberi pinjaman berperan lebih dari setengah total keuangan perusahaan dan MicroDrive akan kesulitan untuk memperoleh pinjaman lagi tanpa adanya peningkatan modal ekuitas. Kemampuan Membayar Bunga: Kelipatan Pembayaran Bunga (Times-Interest-Earned (TIE))TIE berfungsi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi beban bunga hutang. Perhitungan TIE adalah membangi pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan bunga hutang. EBIT tidak sama dengan pendapatan bersih dan EBIT digunakan sebagai alat hitung. Pembayaran bunga hutang dibayarkan sebelum pembayaran pajak, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar bunga hutang tidak dipengaruhi oleh pajak. Pada perhitungan TIE terdapat dua kekurangan, yang pertama adalah tidak hanya bunga hutang yang diperhitungkan, biaya sewa dan aktiva yang menimbulkan biaya sewa juga harus dimasukkan ke dalam perhitungan. Jika perusahaan tidak dapat membayar hutang tersebut, maka perusahaan dapat dikatakan bangkrut. Kekurangan yang kedua adalah EBIT tidak menggambarkan bahwa seluruh arus kas yang tersedia dapat digunakan untuk membayar biaya hutang, terutama jika perusahaan memiliki biaya depresiasi yang tinggi. Berikut adalah perhitungan TIE milik MicroDrive:

Nilai TIE MicroDrive adalah 3.2 kali, sedangkan nilai TIE rata-rata industri adalah 6.0 kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa MicroDrive membayar biaya hutang dengan mengurangi dana simpanan. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa MicroDrive akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan dana tambahan.

Kemampuan Membayar Hutang: EBITDA Coverage RatioEBITDA coverage ratio dikembangkan untuk mengatasi kekurangan yang ada pada perhitungan TIE. EBITDA coverage ratio sangat cocok digunakan oleh pemberi pinjaman jangka pendek seperti bank yang jarang memberikan pinjaman dengan jangka waktu lima tahun. Hal tersebut dikarenakan pada pinjaman jangka pendek, biaya depresiasi dapat digunakan untuk membayar biaya hutang. Sedangkan pada pinjaman jangka panjang, biaya depresiasi akan diinvestasikan untuk pabrik atau peralatan. Jadi untuk pinjaman jangka pendek akan mempertimbangkan melihat nilai EBITDA coverage ratio, dan pinjaman jangka panjang akan mempertimbangkan melihat nilai TIE. Berikut adalah perhitungan EBITDA coverage ratio milik MicroDrive:

Nilai EBITDA coverage ratio milik MicroDrive adalah 3.0 kali, sedangkan nilai EBITDA coverage ratio rata-rata industri adalah 4.3 kali. Berdasarkan nilai tersebut, MicroDrive berada dibawah nilai rata-rata, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki biaya hutang yang tinggi.

5. Profitability Ratio/Rasio ProfitabilitasDalam pembahasan sebelumnya, rasio menguji lebih jauh tentang efektifitas operasional perusahaan. Sedangkan rasio profitabilitas disini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh dari likuiditas, pengelolaan aktiva, dan utang pada hasil operasional perusahaan. Profit Margin on Sales/Marjin Keuntungan PenjualanPerhitungan margin keuntungan penjualan adalah membagi pendapatan bersih dengan penjualan perusahaan, hasilnya adalah keuntungan per dolar penjualan. Berikut adalah perhitungannya:

Nilai margin keuntungan penjualan MicroDrive adalah 3.8% dan terletak dibawah nilai rata-rata marjin keuntungan penjualan industri yaitu 5.0%. Nilai tersebut muncul karena jumlah biaya yang terlalu tinggi. Biaya yang tinggi disebabkan karena kegiatan operasional yang tidak efisien. Rendahnya margin keuntungan menunjukkan juga bahwa perusahaan memiliki nilai hutang yang besar. Mengingat pendapatan bersih adalah pendapatan setalah bunga, maka beban bunga yang ditanggung perusahaan akan mengurangi nilai pendapatan bersih, dan sementara penjualan relative tetap, maka secara otomatis marjin keuntungan yang akan di dapat oleh perusahaan rendah. Basic Earning Power (BEP)/ Daya Laba DasarPerhitungan BEP adalah membagikan pendapatan sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva, berikut adalah perhitungan BEP MicroDrive:

Nilai rasio yang dihasilkan menunjukkan tingkat pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari aktiva produktif. Dikarenakan rasio perputaran dan margin laba penjualan perusahaan yang rendah, MicroDrive memperoleh nilai BEP sebesar 14.2 % yang masih dibawah rata-rata industri. Hal tersebut menunjukkan bahwa MicroDrive tidak mendapatkan pengembalian dana yang tinggi dari aktiva perusahaan. Return on Total Assets (ROA)/Pengembalian atas Total AktivaPerbandingan rasio pendapatan bersih dengan total aktiva diukur dengan perhitungan ROA setelah pembayaran bunga dan pajak, berikut adalah perhitungan ROA untuk perusahaan MicroDrive

Nilai ROA MicroDrive adalah sebesar 5.7%, nilai tersebut masih jauh dibawah nilai industri rata-rata yaitu 9.0%. Hasil itu disebabkan BEP perusahaan renda ditambah biaya Bungan yang tinggi karena penggunaan biaya utang diatas rata-rata, dan keduanya menyebabkan pendapatan bersih perusahaan menjadi rendah.

Return on Common Equity (ROE)/Pengembalian atas Ekuitas BiasaReturn on Common Equity berfungsi sebagai indikator yang digunakan oleh investor untuk menentukan kelayakan melakukan investasi pada sebuah perusahaan. Berikut adalah perhitungan ROE untuk MicroDrive:

Nilai ROE milik perusahaan MicroDrive adalah 12.7%, dimana nilai tersebut masih berada sedikit dibawah nilai rata-rata industri yaitu 15% dan tidak jauh dibawah nilai total aktiva perusahaan. Nilai ini tidak begitu buruk dikarenakan MicroDrive menggunakan pembiayaan melalui utang yang cukup besar. 6. Market Value Ratios/Rasio Nilai PasarMarket value Ratios atau Rasio nilai pasar beruhubungan dengan harga saham perusahaan, pendapatan, arus kas, dan nilai buku per lembar saham. Rasio ini berfungsi memberikan informasi kepada manajer perusahaan tentang apa yang dipikirkan investor tentang kinerja perusahaan yang sudah berjalan dan prospek di masa depan. Jika likuiditas, pengelolaan aktiva, pengelolaan utang, dan rasio profitabilitas terlihat baik, maka rasio nilai pasar perusahaan akan tinggi dan harga saham perusahaan juga tinggi. Price/Earning RatioP/E berfungsi sebagai indicator seberapa besar investor akan membayar harga saham perusahaan, berikut adalah perhitungan P/E MicroDrive:

Berdasarkan perhitungan diatas, nilai P/E MicroDrive dibawah rata-rata industry yaitu, 10.1 berbanding 12.5, hal ini mengindikasikan bahwa MicroDrive lebih berisiko dan memiliki prospek yang kurang baik daripada industry lain yang sejenis. Price/Cash Flow Ratios/Rasio Arus KasKebanyakan investor dalam mempertimbangkan harga saham lebih melihat pada Cash Flow Ratios atau rasio arus kas dari pada pendapatan bersih perusahaan, karena cash flow sudah termkasuk pendapatan bersih ditambah biaya depresiasi dan amortisasi, berikut perhitungannya:

Nilai CFR dari MicroDrive bearada dibawah nilai CFR rata-rata industry, seperti hal nya sebelumnya, hal ini mengindikasikan perusahaan berisiko dan mempunyai prospek pertumbuhan yang kurang baik. Namun demikian, perlu dicatat, dalam melihat harga saham, pada industry yang lain, investor kadang juga melihat pada harga/penjualan, harga/customer, atau harga/EBITDA untuk per lembar saham.

Market/Book RatiosRasio harga pasar saham terhadap nilai buku memberikan indikasi lain bagi investor untuk mempertimbangkan harga saham sebuah perusahaan. Perusahaan degan pengembalian relative tinggi terhadap ekuitas secara umum menjual nilai buku degan tinggi dari pada perusahaan dengan pengembalian rendah. Untuk lebih detail, disini pertama akan dikalkulasi nilai buka per lembar saham MicroDrive, sebagaimana berikut:

Selanjutnya untuk mendapatkan rasio buku/market, harga pasar dibagi dengan nilai buku, perhitungannya, seperti berikut:

Melihat hasil dari perhitungan diatas, dimana rasio buku dari MicroDrive berada dibawah rata-rata industry, investor kemungkinan kecil akan tertarik pada saham perusahaan MicroDrive. Kondisi rasio keuangan MicroDrive seperti yang telah dievaluasi sebelumnya.

7. Trend Analysis, Common Size Analysis, Percent Change AnalysisDalam pembahasan ini, analisis tren digunakan untuk menganalisa kondisi keuangan perusahaan apakah dalam keadaan meningkat atau menurun. Dalam konteks keuangan MicroDrive, yang ditunjukan pada table 8.1, mengindikasikan bahwa tingkat pengembalian MicroDrive dalam ekuitas biasa mengalami penurunan sejak 2003, sedangkan rata-rata industri relatif stabil. Semua rasio yang lain dapat dianalisis dengan cara yang sama. Analisis Common Size dan Percent Change merupakan dua teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi tren di dalam laporan keuangan. Di dalam form analisis Common Size terdiri dari beberapa sumber atau data seperti data industry, data pengelolaan risiko yang mana hal ini berguna untuk analisa perbandingan. Di dalam analisis Common Size semua item laporan pendapatan dibagi degan penjualan, dimana akan ditemukan prosentase penjualan perusahaan, dan semua item neraca dibagi degan total aktiva, yang mana akan tertera prosentasi total aktiva. Tabel 2 berisi tentang laporan pendapatan Common Size MicroDrive bersama industry sejenis pada tahun 2005 dan 2006. Pembiayaan operasional MicroDrive diatas rata-rata, seperti yang ditunjukan oleh beban bunganya, akan tetapi pajak relatif rendah karena rendahnya EBIT. Dengan demikian, marjin keuntungan yang diperoleh oleh MicroDrive relative rendah.Tabel 2. MicroDrive Inc.: Common Size Income Statements

Tabel 3. MicroDrive Inc.: Common Size Balance Sheets

Tabel 3 menunjukkan neraca common size MicroDrive, bersama dengan rata-rata industri. Dari table diatas dapat dilihat bahwa piutang usaha dan persediaan MicroDrive secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata industri, dan ia juga menggunakan lebih banyak modal tetap atau hutang dari pada rata-rata industri.Teknik lain yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan adalah percentage change analysis. Dalam analisis ini, tingkat pertumbuhan dihitung berdasarkan semua item laporan laba rugi dan neraca. Untuk menggambarkan percentage change analysis ini, berikut analisis perubahan persentase laporan laba rugi MicroDrive untuk tahun 2006 yang tertera pada table 4:

Tabel 4. MicroDrive Inc.: Income Statement Percentage Change Analysis (Millions of Dollars)

Dari table diatas dapat dilihat, penjualan meningkat pada tingkat 5,3 persen pada tahun 2006, sedangkan total biaya operasional meningkatkan dibawah 5.0% dan pertumbuhan dalam EBIT mencapai 7.9%. Secara sepintas, pertumbuhan ini positif, melihat tingkat penjualan lebih tinggi dari pada biaya operasional, namun ternyata prosentase beban bunga juga meningkat dengan 46.7%, hal ini menyebabkan pendapatan sebelum pajak dan laba bersih perusahaan menjadi negatif. Hal yang sama juga bisa diterapkan pada neraca keuangan perusahaan. Kesimpulan yang bisa ditarik dari pembahasan common size dan percentage change analysis ini adalah bahwa teknik ini merupakan turunan dari analisis rasio yang dijelaskan sebelumnya, dan dalam melakukan analisis keuangan perusahaan semua teknik tersebut bisa diaplikasikan.8. Tying The Ratios Together: The Du Pont Equation

Persamaan Du Pont digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Asset--ROA), yaitu dengan mengalikan marjin keuntungan dengan perputaran total aktiva:

Dari table diatas bisa dilihat MicroDrive mendapat 3.8% dari setiap penjualan dan perputarannya 1,5 kali setiap tahunnya. Dengan demikian perusahaan mendapat pengembalian 5,7% atas aktiva. Jika perusahaan dibiayai hanya dengan ekuitas biasa, maka tingkat pengembalian atas aktiva (ROA) dan pengembalian atas ekuitas (ROE) menjadi sama, hal ini terjadi karena total aktiva sama dengan ekuitas biasa, seperti yang digambarkan dibawah ini:

Kesamaan ini terjadi hanya jika total aktiva = ekuitas biasa, yaitu jika perusahaan tidak menggunakan hutang dalam pembiayaanya. Karena MicroDrive, dalam hal ini, menggunakan utang, maka pengembalian untuk pemegang saham biasa (ROE) lebih besar dari pada penge,balian atas aktiva (ROA) 57%. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ROE maka dengan mengalikan tingkat pengembalian atas aktiva dengan equity multiplier, yang mana ia adalah rasio dari aktiva terhadap ekuitas biasa:

Perusahaan yang menggunakan sejumlah besar pembiayaan dari hutang akan selalu memiliki ekuitas multiplier yang lebih tinggi, semakin tinggi utang, maka semakin sedikit ekuitasnya, dengan demikian semakin tinggi ekuitas multipliernya. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki $1.000 aktiva dan dibiayai melalui hutang sebesar $800 (atau 80 persen), maka ekuitasnya $200, dan ekuitas multipliernya $1,000/$200 = 5. Kalau perusahaan hanya menggunakan utang sebesar $200, maka ekuitasnya $800, dan ekuitas multipliernya menjadi $1.000 / $800 = 1.25ROE Microdrives bergantung pada ROA dan penggunaan utangnya (leverage):

Selanjutnya kombinasikan persamaan 8-1 dan 8-2 untuk mendapatkan persamaan Du Pont (dalam rangka mengetahui nilai marjin keuntungan, dan rasio perputaran aktiva) dan untuk mendapatkan multiplier ekuitas (dalam rangka menentukan ROE):

Dalam konteks perusahaan MicroDrive didapat:

Persamaan Du Pont menunjukkan bagaimana margin keuntungan, perputaran total aktiva, dan penggunaan hutang menentukan pengembalian atas ekuitas.

9. Rasio Komparatif Dan BenchmarkingSeperti yang dijelaskan sebelumnya Analisis rasio berisi perbandingan-perbandinganrasio sebuah perusahan dibandingkan dengan rasio dari perusahaan yang lain dalam industri yang sama, yaitu dengan angka rata-rata industri. Namun seperti kebanyakan perusahaan lainnya, para manajer melakukan satu langkah lebih jauh. Mereka juga membandingkan rasio mereka dengan rasio dari sekumpulan kecil perusahaan lain. Teknik ini disebut sebagai penentuan tolak ukur (benchmarking), dan perusahaan yang dijadikan sebagai perbandingan disebut sebagai Benchmark Company. Banyak perusahaan juga mematok berbagai bagian operasionalnya sesuai dengan perusahaan besar, baik itu dalam industry yang sama atau tidak.Rasio Comparative adalah teknik membandingkan berbagai rasio dari berbagai sumber yang tersedia, seperti Value Line, Dun and Bradstreet (D & B), dan Kajian Laporan Tahunan yang dipublikasikan oleh Risk managamenet Associates, yang ia merupakan asosiasi nasional Kredit Perbankan.Berbagai rasio komparatif juga tersedia dari sejumlah sumber termasuk Value Line, Dun Bradstreet dan (D & B), dan Annual Statement Studies yang diterbitkan oleh Risk Manajemen Associates, yang merupakan asosiasi nasional dari para pejabat kredit bank. Tabel 8-6 memaparkan rasio dari Reuters tentang Yahoo. Setiap organisasi yang memasok data menggunakan satu set agak berbeda dari rasio yang dirancang untuk keperluan sendiri. Misalnya, D & B terutama berhubungan dengan perusahaan-perusahaan kecil, yang kebanyakan diantaranya dimiliki oleh perseorangan, dan menjual jasanya terutama untuk perbankan dan pemberi pinjaman lainnya. Oleh karena itu, D & B lebih berhubungan terutama dengan sudut pandang kreditur, sehingga rasionya menekankan pada aktiva dan pasiva lancar, bukannya rasio nilai pasar. Jadi, ketika Anda memilih sumber data komparatif, Anda harus yakin bahwa penekanan anda memang sama dengan penekanan agen yang rasionya akan digunakan. Selain itu, seringkali ada perbedaan definisi dalam berbagai rasio yang disajikan oleh sumber yang berbeda, jadi sebelum menggunakan suatu sumber, pastikan untuk memverifikasi terlebih dahulu definisi yang pasti dari rasio-rasionya untuk memastikan konsisten dengan pekerjaan anda sendiri.Tabel 5. Comparative Ratios for Dell Computer Corporation, the Computer Hardware Industry, the Technology Sector, and the S&P 500

10. Penggunaan Dan Keterbatasan Analisis RasioAnalisis rasio digunakan oleh tiga kelompok utama: (1) manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan mereka; (2) analis kredit, termasuk kreditur perbankan dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya; dan (3) analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan. Dalam bab-bab selanjutnya akan dilihat lebih dalam tentang faktor-faktor dasar yang mendasari setiap rasio, yang akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menginterpretasikan dan menggunakan rasio-rasio tersebut. Catatan, meskipun sementara ini analisis rasio dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kinerja perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan, tetapi tetap memiliki keterbatasan yang menuntut kehati-hatian dan pertimbangan. Beberapa potensi masalah tercantum di bawah ini: Kebanyakan perusahaan besar mengoperasikan beberapa divisi dalam industri yang berbeda, dan untuk perusahaan seperti itu, akan sulit untuk mengembangkan sekumpulan angka rata-rata industri yang bermakna. Oleh sebab itu, analisis rasio akan lebih berguna bagi perusahaan kecil, yang memiliki fokus secara sempit daripada besar yang multinasional. Kebanyakan perusahaan ingin mendapatkan rasio yang lebih tinggi dari rata-rata industri. Sehingga hanya mencapai kinerja rata-rata saja, bukanlah hal yang baik untuk perusahaan. Karena suatu target pencapaian kinerja yang tinggi, fokus terhadap rasio-rasio industry yang tinggi merupakan hal yang harus dilakukan oleh perusahaan. Teknik Benchmarking akan membantu dalam hal ini. Inflasi mungkin akan sangat mengganggu neraca perusahaan nilai yang tercatat seringkali berbeda secara substansial dengan nilai nyatanya. Lebih jauh, karena inflasi mempengaruhi baik beban depresiasi maupun biaya persediaan, laba juga akan terpengaruh. Jadi, suatu analisis rasio untuk satu perusahaan selama beberapa waktu, atau suatu analisis komparatif dari berbagai perusahaan dengan usia yang berbeda harus diartikan dengan menyertakan pertimbangan. Faktor-faktor musiman juga dapat mendistorsi analisis rasio. Sebagai contoh, rasio perputaran persediaan untuk suatu perusahaan pengolah makanan akan sangat berbeda secara radikal jika angka neracanya digunakan untuk persediaan (inventory) merupakan angka tepat sebelum versus tepat setelah penutupan musim pengalengan. Masalah ini dapat diminimalkan dengan menggunakan rata-rata bulanan untuk persediaan (dan piutang) ketika menghitung rasio perputaran. Perusahaan dapat menetapkan teknik "window dressing" untuk membuat laporan keuangan mereka agar terlihat kuat. Sebagai ilustrasi, perusahaan konstruksi di Chicago mendapatkan pinjaman dengan jangka waktu dua tahun pada tanggal 27 Desember 2002. Penyimpan uang pinjaman tersebut sebagai kas selama beberapa hari, dan kemudian melunasinya lebih awal pada tanggal 2 Januari 2003. Hal ini akan meningkatkan rasio lancar dan rasio cepatnya, serta membuat neraca akhir tahun 2002 terlihat bagus. Akan tetapi peningkatan ini sepenuhnya hanya sekedar window dressing saja. Seminggu kemudian neraca perusahaan tersebut akan kembali pada tingkatan yang lama. Perbedaan praktek-praktek akutansi dapat mendistorsi perbandingan. Seperti disebutkan sebelumnya, penilaian persediaan (inventory) dan metode penyusutan (depresiation) dapat mempengaruhi laporan keuangan dan akibatnya akan mendistorsi perbandingan antar perusahaan. Demikian pula, jika satu perusahaan menyewa sejumlah besar peralatan produksinya, maka asetnya mungkin tampak relatif rendah terhadap penjualan karena aset yang disewa sering tidak muncul di dalam neraca. Pada saat yang sama, utang yang berkaitan dengan kewajiban sewa tersebut mungkin tidak ditampilkan sebagai utang. Sehingga akibatnya, sewa guna dapat secara artifisial meningkatkan baik rasio perputaran maupun rasio utang. Sulit mengeneralisir apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk. Sebagai contoh, rasio lancar yang tinggi dapat mengindikasikan suatu posisi likuiditas yang kuat yang tentunya merupakan hal yang baik atau dapat pula dikatakan bahwa kas yang berlebihan memiliki arti buruk (karena kas yang berlebihan di dalam bank adalah aset yang tidak mendatangkan laba) demikian pula dengan rasio perputaran aktiva tetap yang tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menggunakan aktivanya secara efisien atau juga perusahaan tersebut kekurangan modal dan tidak mampu membeli aset. Sebuah perusahaan mungkin memiliki beberapa rasio yang terlihat "bagus" dan rasio lain-lain yang terlihat "buruk. Hal ini menyebabkan kita sulit mengatakan bahwa neraca perusahaan tersebut kuat atau lemah. Namun, prosedur statistik dapat digunakan untuk menganalisa pengaruh bersih dari serangkaian rasio yang ada. Banyak bank dan organisasi pemberi pinjaman lainnya menggunakan prosedur tersebut untuk menganalisis rasio keuangan perusahaan, dan kemudian mengklasifikasikan perusahaan menurut kemungkinan perusahaan yang tampak mempunyai masalah keuangan. Penggunaan rasio keuangan yang efektif membutuhkan laporan keuangan perusahaan akurat. Analisis rasio merupakan teknik yang sangat bermanfaat, namun demikian perlu diwaspadai beberapa masalah diatas dan membuat langkah penyesuaian yang diperlukan. Analisis rasio yang dilakukan dengan cara mekanik, tetapi digunakan secara cerdas dan dengan pertimbangan yang baik, dapat memberikan wawasan yang berguna untuk kinerja sebuah perusahaan. 11. Melihat Dibalik AngkaDiharapkan, dengan mempelajari pembahasan tentang analisis laporan keuangan dapat membantu pemahaman dalam memahami laporan keuangan perusahaan dan meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan angka akuntansi. Keahlian yang penting dan mendasar ini dibutuhkan ketika membuat keputusan-keputusan bisnis, mengevaluasi kinerja, dan ketika meramalkan berbagai perkembangan di masa depan. Ketika melakukan evaluasi sebuah perusahaan, analisis keuangan yang baik tidak hanya melibatkan perhitungan angka-angka, melainkan juga mempertimbangkan beberapa faktor-faktor kualitatif tertentu,. Faktor-faktor ini, seperti yang dirangkum oleh American Association of Investor Individu (AAII), sebagai berikut:a) Apakah pendapatan perusahaan bergantung pada pelanggan utama? Jika demikian, kinerja perusahaan bisa menurun drastis jika pelanggan pindah ke tempat lain. Dilain pihak, jika hubungan diantara keduanya benar-benar sangat kuat, sebaliknya dapat menstabilkan penjualanb) Sampai sejauh mana pendapatan perusahaan bergantung pada salah satu produk utama? Perusahaan yang mengandalkan pada satu produk tertentu mungkin saja menjadi lebih efisien dan terfokus, tetapi kurangnya diversifikasi produk dapat meningkatkan risikoc) Sampai sejauh mana perusahaan bergantung pada pemasok tunggal? Bergantung pada pemasok tunggal dapat menyebabkan kekurangan yang tidak diantisipasi sebelumnya, sehingga menyebabkan menurunya profit perusahaand) Berapa persentase dari bisnis perusahaan yang dihasilkan dari luar negeri? Perusahaan dengan persentase besar pada bisnis di luar negeri yang besar seringkali mampu mewujudkan pertumbuhan yang lebih baik dan margin laba yang lebih besar. Namun, perusahaan-perusahaan dengan operasi di luar negeri yang besar, nilai operasi mereka sebagian besar tergantung pada nilai mata uang setempat. Dengan demikian, fluktuasi dalam kurs valuta asing dapat menciptakan risiko tambahan untuk perusahaan. Selain itu, stabilitas politik di wilayah tersebut juga sangat pentinge) Bagaimana dengan persaingan yang ada? Mempertimbangkan tindakan mengahdapi kompetisi yang ada dan kemungkinan munculnya pesaing baru di masa depan merupakan hal yang sangat penting. f) Bagaimana prospek masa depan perusahaan? Apakah perusahaan banyak berinvestasi dalam bidang penelitian dan pengembangan? Jika demikian, maka prospek masa depan perusahaan bergantung pada keberhasilan produk saat inig) Bagaimana lingkungan hukum dan perundang-undangan mempengaruhi perusahaan?