cerita browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan...

266
PATRIA PRIMA PUTRA Cerita Brownies

Upload: duongnhan

Post on 29-Apr-2019

308 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

PATRIA PRIMA PUTRA

Cerita Brownies

Page 2: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 3: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L iii K

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada Allah, serta tak lupa juga untuk orang-orang yang selama

ini menjadi penyemangat hidup saya. Karena merekalah saya dapat

membukukan cerita hidup ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya,

Ir.H.Abu Sucamah, MM, karena warisan semangat dan mimpi yang

selalu beliau tanamkan kepada sayalah sampai saat ini saya masih

bisa menjadi anak yang tetap berusaha mati-matian mengejar

mimpi-mimpi di hidup ini, dan karena beliaulah saya dapat belajar

arti kerja keras .

Saya juga turut mengucapkan terima kasih kepada ibu saya, Hj.Eva

Lucida, S.E, karena kedua tangan beliau yang mengasuh dan me-

nyayangi saya sampai detik inilah yang membuat saya bersemangat

untuk terus berjuang demi keluarga.

Juga terima kasih buat adik saya, Paizin Palma Putra, yang sedikit

banyak membantu pembuatan buku ini. Doa saya semoga sebentar

Page 4: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L iv K

CERITA BROWNIES

lagi dia bisa jadi penulis hebat seperti yang dia impikan, serta dapat

membuat karya yang bermanfaat untuk banyak orang dan jauh me-

lebihi saya yang hanya dapat membuat karya kecil seperti ini.

Terima kasih juga untuk kakek saya, H. Lukman Hakim Said, SH, dan

keluarga besar Ibu di Jambi serta keluarga besar Ayah di Sulawesi

Selatan. karena semangat dari merekalah saya terus ingin menjadi

orang yang dapat membanggakan keluarga.

Terima kasih atas semua perhatian dari kecil hingga sekarang.

Izinkan saya, Patria, yang dulu hanya anak kecil nakal yang biasanya

jahil dan menyusahkan banyak orang tumbuh menjadi Patria yang

bisa membanggakan kalian. Mungkin ini bukan karya yang besar. Ini

hanya karya kecil yang dibuat oleh anak yang sedang memiliki mimpi

besar untuk membanggakan kalian (keluargaku).

Akhirnya, dengan dicetaknya buku ini, ada mimpi kecil dari seorang

Patria kecil yang sedikit akan terwujud: mencetak nama kalian di

sebuah buku yang bisa dibaca banyak orang di luar sana. Semoga

usaha saya untuk dapat membuat Ibu tersenyum nanti dan membuat

Ayah di sana bangga dapat menjadi hal baik juga, yang dapat dipetik

oleh pembaca.

Page 5: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

DAFTAR ISI O Keputusasaan Hari Ke-40. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

O Segalanya Butuh Strategi, Termasuk Mengamen . . . . . . . . . 9

O Mengejar Wanita Idaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

O Pakaian dan Anggapan Orang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43

O Aku Laki-Laki Bodoh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

O Bagaimana Jadi Juara Lomba Kewirausahaan Nasional? Pinjam Ipad dan Begadanglah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91

O Di Balik Keajaiban Ada Tuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 113

O Mas, Bisa Pinjem Besi? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 127

O AKU HIV? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 147

O Tuhan, Terima Kasih Banyak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 169

O Penasaran Membawa Petaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 185

O Omset Datang, Nilai Melayang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 209

O The Next Abdurrohman Bin Auf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 235

Page 6: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 7: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

KEPUTUSASAAN HARI KE-40.

Page 8: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

MATAHARI sudah mulai redup, tapi belum sepenuhnya gelap. Lampu

di pinggir jalan mulai menyala satu per satu. Suasana makin sepi,

sebuah rumah terlihat mencolok di antara rumah yang lain.

Temboknya melingkar setinggi 12 meter, pagarnya yang berwarna

hijau menjulang tinggi, dan itu membuat rumah tersebut terkesan

tertutup.

Anak pertama dari pemilik rumah jarang keluar. Bukan karena

tidak mau, tapi memang aktifitasnya di luar rumah sangat dibatasi.

Sebut saja namanya Putra, dan anak itu adalah aku.

Aku anak rumahan yang jarang bergaul, ibu sangat ketakutan

melepaskan anaknya di lingkungan pergaulan remaja seusiaku.

Katanya, takut terjerat pergaulan bebas. Dan ia menjadi terlalu protect

karena hal itu, uang jajanku pun dibatasi. Ketika anak lain dibekali

uang jajan 10.000 rupiah bahkan sampai 20.000 rupiah, aku hanya

diberi 5.000 rupiah atau paling besar justru 8.000 rupiah. Miris ya?

Begitulah kira-kira kondisiku.

Aku mulai merasa sedikit bosan dan mulai mencoba mem-

bangkang saat duduk di bangku SMA. Aku pernah diam-diam keluar

rumah tanpa izin. Begini ceritanya.

Aku turun dari tangga dan melirik suasana ruang tengah. Aman,

Ibu nggak ada. Aku langsung melangkahkan kaki perlahan agar cepat

sampai di depan pintu. Ruang tengah berhasil kulewati dan belum

juga ada tanda-tanda kemunculan ibu. “Mungkin dia sedang tidur, ini

kesempatan emas, nggak boleh gagal, pikirku”. Di langkah yang ke-8,

aku berhasil mencapai pintu. Sambil menahan nafas, kubuka pintu

Page 9: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Keputusasaan Hari Ke-40.

L 3 K

MATAHARI sudah mulai redup, tapi belum sepenuhnya gelap. Lampu

di pinggir jalan mulai menyala satu per satu. Suasana makin sepi,

sebuah rumah terlihat mencolok di antara rumah yang lain.

Temboknya melingkar setinggi 12 meter, pagarnya yang berwarna

hijau menjulang tinggi, dan itu membuat rumah tersebut terkesan

tertutup.

Anak pertama dari pemilik rumah jarang keluar. Bukan karena

tidak mau, tapi memang aktifitasnya di luar rumah sangat dibatasi.

Sebut saja namanya Putra, dan anak itu adalah aku.

Aku anak rumahan yang jarang bergaul, ibu sangat ketakutan

melepaskan anaknya di lingkungan pergaulan remaja seusiaku.

Katanya, takut terjerat pergaulan bebas. Dan ia menjadi terlalu protect

karena hal itu, uang jajanku pun dibatasi. Ketika anak lain dibekali

uang jajan 10.000 rupiah bahkan sampai 20.000 rupiah, aku hanya

diberi 5.000 rupiah atau paling besar justru 8.000 rupiah. Miris ya?

Begitulah kira-kira kondisiku.

Aku mulai merasa sedikit bosan dan mulai mencoba mem-

bangkang saat duduk di bangku SMA. Aku pernah diam-diam keluar

rumah tanpa izin. Begini ceritanya.

Aku turun dari tangga dan melirik suasana ruang tengah. Aman,

Ibu nggak ada. Aku langsung melangkahkan kaki perlahan agar cepat

sampai di depan pintu. Ruang tengah berhasil kulewati dan belum

juga ada tanda-tanda kemunculan ibu. “Mungkin dia sedang tidur, ini

kesempatan emas, nggak boleh gagal, pikirku”. Di langkah yang ke-8,

aku berhasil mencapai pintu. Sambil menahan nafas, kubuka pintu

Page 10: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 4 K

CERITA BROWNIES

depan pelan-pelan dan dalam sekejap aku berlari ke garasi kemudian

aku berhasil keluar dari rumah dengan membawa sepeda motor.

Sudah bisa ditebak kan akhirnya seperti apa? Yap, keesokan

harinya aku dimarahi Ibu. Tapi bukannya kapok, aku justru ketagihan

buat ngelakuin hal yang sama. Kejadian itu jadi permulaan penga-

laman masa muda.

Aku jadi suka nongkrong. Iseng-iseng, aku pun tertarik memo-

difikasi motor yang terkadang iseng-iseng kugunakan untuk ikut

balapan liar. Aku mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit uang

yang kugunakan untuk membiaya hobi baruku itu. Mulai dari berjual-

an smartphone ilegal dari luar negeri, menjadi reseller baju dan sepatu

pria, hingga pernah berjualan pakaian wanita, sehingga panggilan

sist sangat tidak asing ditelingaku. Sampai ketika kelas tiga SMA aku

diberi keleluasaan untuk membawa mobil sendiri. tidak mau kalah

gaul dengan anak muda lainnya, aku langsung bergabung dengan

club mobil.

qSeperti biasa malam itu aku sedang ikut agenda kumpul rutin

bersama club mobil. Kami selalu berkumpul di salah satu ruas jalan di

kota Jambi. Satu per satu anggota berdatangan dan rata-rata mereka

masih berusia 17 sampai 25 tahun. Kalau sudah bersama mereka, aku

merasa menjadi remaja yang sesungguhnya.

“Assalamu’alaikum,” sapaku ditelepon setelah beberapa detik

telepon dari Ibu kubiarkan bunyi.

Page 11: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Keputusasaan Hari Ke-40.

L 5 K

“Nak…pulang…Ayah sakit,” suara Ibu yang serak, samar terde-

ngar, aku sedikit menjauh dari kerumunan.

“Halo, Ayah kenapa Bu?”

“Ayah muntah-muntah, kamu pulang ya.” Kabar dari Ibu mem-

buatku langsung bergegas untuk pulang.

Awalnya kami tidak terlalu khawatir terhadap penyakit ayah,

kami kira Ayah hanya sakit biasa, masuk angin atau penyakit ringan

lainnya. Sampai suatu ketika, Ayah tidak bisa menahan lagi rasa sa-

kitnya, dan akhirnya Ayah dilarikan ke rumah sakit.

Tiba-tiba dokter yang menangani ayahku memberi kabar buruk

kepada kami. Ayah divonis mengidap gagal ginjal, aku langsung pa-

nik dan mencari tau penyakit seperti apa gagal ginjal melalui internet.

Air mata tak bisa kubendung ketika tau bahwa gagal ginjal adalah

salah satu penyakit yang mematikan.

Tidak ada yang menyangka kalau sakit yang dialami Ayah be-

gitu serius. Semakin hari Ayah terlihat semakin pucat dan tubuhnya

membengkak. Dokter pun menyarankan Ayah agar segera cuci darah,

tanpa berpikir panjang kami langsung mengikuti saran dari dokter

dengan harapan Ayah bisa pulih secepat mungkin. Semakin hari uang

tabungan kami semakin terkuras. Segala upaya yang kami lakukan

untuk berobat sana-sini bahkan sampai harus berpindah-pindah

ke rumah sakit. Berbagai cara kami upayakan, dari mencoba obat

dari yang dosis rendah sampai obat penenang berdosis tinggi. Tapi

ternyata kondisi Ayah malah semakin memburuk.

Page 12: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 6 K

CERITA BROWNIES

Akhirnya, kami memutuskan untuk membawa Ayah ke Jakarta.

Kami pikir di sana fasilitas lebih lengkap untuk membantu kesem-

buhan Ayah. Kami yakin Ayah pasti akan cepat pulih, tapi sangat

disayangkan hari itu kami hanya mendapatkan dua tiket pesawat

Jambi - Jakarta. Biasanya, Ibu yang akan menemani Ayah berobat.

Tapi untuk kali ini, Ayah lebih memilihku untuk menemaninya pergi

ke Jakarta. Berangkatlah kami berdua meninggalkan Jambi.

qPenerbangan Jambi-Jakarta terasa sangat lama. Selama di per-

jalanan aku mengurus Ayah dengan telaten, dari mulai menyuapi

sampai memberi obat langsung pakai tanganku sendiri kemulutnya.

Momen kebersamaan dengan ayah itu benar-benar kunikmati dan

semuanya terekam sangat jelas di ingatanku.

Sekejap bau khas rumah sakit memenuhi rongga hidungku. Aku

melirik jam, sudah malam ternyata. Tadi setibanya kami di rumah

sakit Ayah langsung mendapat penanganan dari dokter. Bocah manja

yang baru berumur 16 mau ke 17 tahun sepertiku ini, hari itu sibuk

mengurusi administrasi ayahnya, itu semua pertama kali aku lakukan

untuk ayahku.

Di tempat tidur, Ayah sedang berbaring sambil melihat ke arah-

ku. Aku tersenyum.

“Yah, aku sudah mengurus semua administrasinya.”

Seketika ruangan terasa hening.

Page 13: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Keputusasaan Hari Ke-40.

L 7 K

dan tiba-tiba Ayah menangis. Aku kaget “Ayah kenapa?”

“Anak Ayah udah besar, anak Ayah udah bisa Ayah andalkan,

anak Ayah yang mengurus Ayah sekarang,” katanya terbata-bata

dengan sisa tenaga yang ada.

Sekarang giliran aku yang terdiam. Aku belum pernah mela-

kukan hal besar buat Ayah, tapi kalimat sederhana tadi membuatku

merasa sudah menjadi anak yang sedikit berguna. Aku tidak pernah

tahu kalau hal kecil seperti itu pun bisa membuat Ayah bangga.

Padahal yang aku lakukan hanya menemaninya berobat untuk men-

jemput kesembuhannya. Jika dibandingkan dengan kerja kerasnya

selama ini untuk keluarga, yang aku lakukan itu tidak ada apa-apanya.

qKeesokan harinya Ibu menyusul kami ke Jakarta. Tak lama setelah

itu aku pulang karena masih harus sekolah dan Ibu selalu setia men-

jaga Ayah di sana. Sedangkan kami, aku dan adikku belajar hidup

mandiri terpisah dari orang tua. Kami menjalankan rutinitas seperti

biasa. Bedanya, sekarang kami harus memasak, mencuci baju hingga

mengatur keuangan sendiri. Ibu memberikan uang mingguan, dan

aku yang bertugas untuk mengatur keuangan itu untuk adikku.

Kata Ibu, Ayah ingin pulang kampung dan berobat di sana, se-

kaligus ingin melunasi nazarnya untuk memotong sapi. Mereka pun

pergi diam-diam tanpa setahu kami, anak-anaknya. Selama perja-

lanan, ibuku berupaya mendorong sendiri kursi roda yang digunakan

Ayah. Proses pengecekan di bandara saat itu sangat menyulitkan

Page 14: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 8 K

CERITA BROWNIES

orang yang sedang sakit seperti Ayah. Ayah yang melihat Ibu berkerja

keras saat membawanya, membuat Ayah merasa sedih tapi tidak bisa

berbuat banyak karena kondisinya yang masih lemah.

“Dek, aku sudah habis, kalau aku meninggal silahkan menikah

lagi,” kalimat itu tiba-tiba keluar dari mulut Ayah.

Ibu tersenyum. “Tidak yah, Ibu cuman mau ngasuh anak-anak

kita,” kata Ibu. Pikiran ibu sangat sederhana, Ayah cukup duduk di

kursi roda setiap harinya, Ayah dapat melihat anak-anak pulang

sekolah, itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Ibu.

Ibu benar-benar setia dan sabar menjaga Ayah. Bukan hanya

itu, Ibu pun harus rela berat badannya turun drastis karena terlalu

sibuk mengurus Ayah sampai menomorduakan dirinya sendiri. Itulah

salah satu pengorbanan Ibu. Sedangkan Ayah punya cara lain untuk

menunjukan cintanya pada ibu. Setiap ada yang menjenguknya, Ayah

selalu memperkenalkan ibuku sebagai istri sholehah yang insyaallah

akan menemaninya sampai surga nanti.

Sebulan lebih Ayah berjuang, tapi kondisinya tidak menunjukan

peningkatan. Badannya makin kurus, dan pengobatan di sana seperti

tidak berpengaruh apa-apa pada tubuhnya. Pulang kampung mung-

kin jadi permintaan terakhir Ayah dan di kampung halamannyalah

Ayah kembali, benar-benar kembali ke tempat asalnya. Di hari ke-40

berada di kampung halaman, Ayah meninggal. Aku merasa hancur.

Tak ada lagi pahlawan keluarga yang bisa jadi pelindung kami. Aku

Tak bisa membayangkan. Bagaimana masa depan kami setelah ini?

q

Page 15: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

SEGALANYA BUTUH STRATEGI,

TERMASUK MENGAMEN

Page 16: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

WAKTU terus berjalan, kami pun mulai menata kembali kehidupan

ke depan. Uang di tabungan kami memang sudah lama berkurang

karena digunakan untuk pengobatan Ayah. Jadi sementara, honor

pensiun Ayah masih menjadi andalan memenuhi kebutuhan keluar-

ga. Tapi itu belum cukup untuk menutupi segala kebutuhan kami.

Karena kebetulan ibuku tidak kerja dari sejak aku lahir, aku

memutuskan untuk mencari pekerjaan. Saat itu Ibu menyarankan

supaya aku kerja menjadi supir honor di kantor Ayah dulu. Walaupun

sedikit tetapi gajinya lumayan untuk menopang kebutuhan kami se-

hari-hari. Setidaknya dengan pekerjaan itu aku tidak menyusahkan

keluarga.

Melihat keadaan yang saat ini sudah sangat kritis, akhirnya

peluang menjadi supir pun aku tinggalkan dan aku lebih memilih

untuk membuka peluang pekerjaan sendiri. Untuk menambah pe-

masukan, aku mencoba peruntungan di bidang wirausaha. Tanpa

bekal ilmu apa pun aku memutuskan membuka kedai kecil-kecilan.

Aku memanfaatkan teras depan rumah Kakek yang kebetulan tidak

terpakai untuk berjualan. Posisinya cukup strategis kerena berada di

pinggir jalan dan banyak orang berlalu-lalang. Di sana aku menjual

minuman tradisional yaitu bandrek dan beberapa makanan cepat saji

yang bisa disajikan dengan dengan cepat.

Tepat pukul 7 malam biasanya kedai sudah berdiri. Tenda se-

derhana mulai di pasang sejak matahari redup. Setelah adzan isya

berkumandang, pembeli mulai datang. Berjam-jam aku melayani

pembeli sampai kedai tutup menjelang dini hari. Penghasilan yang

Page 17: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Segalanya Butuh Strategi , Termasuk Mengamen

L 11 K

WAKTU terus berjalan, kami pun mulai menata kembali kehidupan

ke depan. Uang di tabungan kami memang sudah lama berkurang

karena digunakan untuk pengobatan Ayah. Jadi sementara, honor

pensiun Ayah masih menjadi andalan memenuhi kebutuhan keluar-

ga. Tapi itu belum cukup untuk menutupi segala kebutuhan kami.

Karena kebetulan ibuku tidak kerja dari sejak aku lahir, aku

memutuskan untuk mencari pekerjaan. Saat itu Ibu menyarankan

supaya aku kerja menjadi supir honor di kantor Ayah dulu. Walaupun

sedikit tetapi gajinya lumayan untuk menopang kebutuhan kami se-

hari-hari. Setidaknya dengan pekerjaan itu aku tidak menyusahkan

keluarga.

Melihat keadaan yang saat ini sudah sangat kritis, akhirnya

peluang menjadi supir pun aku tinggalkan dan aku lebih memilih

untuk membuka peluang pekerjaan sendiri. Untuk menambah pe-

masukan, aku mencoba peruntungan di bidang wirausaha. Tanpa

bekal ilmu apa pun aku memutuskan membuka kedai kecil-kecilan.

Aku memanfaatkan teras depan rumah Kakek yang kebetulan tidak

terpakai untuk berjualan. Posisinya cukup strategis kerena berada di

pinggir jalan dan banyak orang berlalu-lalang. Di sana aku menjual

minuman tradisional yaitu bandrek dan beberapa makanan cepat saji

yang bisa disajikan dengan dengan cepat.

Tepat pukul 7 malam biasanya kedai sudah berdiri. Tenda se-

derhana mulai di pasang sejak matahari redup. Setelah adzan isya

berkumandang, pembeli mulai datang. Berjam-jam aku melayani

pembeli sampai kedai tutup menjelang dini hari. Penghasilan yang

Page 18: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 12 K

CERITA BROWNIES

kudapat memang tidak seberapa, hanya 10 sampai 50 ribu rupiah saja

perhari. Tetapi tetap aku lakoni tanpa merasa putus asa sedikitpun.

Tidak terasa Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sudah di depan

mata. Aku yang sedang duduk di bangku kelas tiga harus berjualan

sambil mempersiapkan diri untuk kelulusan. Alih-alih mengurangi

kegiatan, aku malah sibuk mencari ladang penghasil uang yang lain

bersama salah seorang teman, Nando namanya. Di waktu senggang

kadang kugunakan buat mengamen. Iseng-iseng berhadiah cukuplah

kiranya untuk menambah uang jajan. Bermodalkan gitar seadanya

kami turun ke jalanan dan keluar masuk kedai makanan pinggir jalan.

Mobil yang melintas saat itu sedang sepi. Kita menyebrangi

jalan dan masuk ke satu per satu kedai yang lumayan ramai. Aku men-

colek Nando, memberi kode untuk mendekati dua sejoli yang sedang

duduk di pojok kanan kedai yang kami datangi, dia mengangguk.

Sejoli ini kelihatannya masih pendekatan (PDKT). Kenapa?

karena si cewek terlihat sedikit malu-malu saat ngobrol sama teman

semejanya. Kita pun langsung melancarkan strategi tersendiri.

“Misi mbak,”

Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah. Kau membuat

diriku akan selalu memujamu

Lagu ‘Andra and The Backbone–Sempurna’ aku nyanyikan de-

ngan sedikit penghayatan. Tak lama uang 10.000-an masuk ke topi

yang sengaja dibuat jadi tempat penampung uang. Kami tersenyum,

tebakan kami benar. Mereka masih PDKT, wanita itu terlihat tersipu

Page 19: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Segalanya Butuh Strategi , Termasuk Mengamen

L 13 K

malu saat mendengar lirik tersebut, apalagi ketika cowok di depannya

menatap ke arahnya.

Karena merasa terwakili perasaannya, si cowok pasti akan

otomatis mengeluarkan uangnya untuk kami. Biasanya cowok yang

lagi pendekatan punya gengsi tinggi. Jadi dia akan memberikan kami

uang yang jumlahnya lumayan. Maklumlah ketika lagi PDKT cowok

selalu ingin kelihatan super wah dan dermawan di depan gebetan.

Benar nggak? Akan berbeda dengan pasangan yang sudah lama

pacaran. Itulah yang kita manfaatkan: status hubungan seseorang.

Dalam dua jam saja kita bisa mendapatkan uang lebih dari

100 ribu. Itu berkat strategi yang selalu kita terapkan. “Ngamen pun

harus cermat dan tepat, agar usaha kita tidak sia-sia”. Walaupun

terkadang apes juga karena salah sasaran dan tidak mendapatkan

uang sepeser pun.

Sorenya diisi dengan les, setelah itu langsung ngamen seben-

tar. Kemudian jam 7 malam aku pun melanjutkan membuka kedai.

Nando juga ikut membantu di kedai. Sekarang menu di kedai sudah

mulai bervariasi, tidak hanya minuman saja tetapi juga ada mar-

tabak telor, dan semua aku sendiri yang memasak. Meskipun aku

anak laki-laki, tetapi aku senang memasak. Bahkan bisa dikatakan

sudah menjadi hobi, kaarena itu ketika mendapat ilmu membuat

martabak yang proses pembuatannya harus membanting-banting

adonan di kedai milik sodara, dalam jangka waktu hanya tiga hari

saja aku sudah cukup mahir membuat martabak.

Page 20: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 14 K

CERITA BROWNIES

Kegiatan itu terus aku lakoni sampai tidak terasa UN tingkat

SMA sudah di depan mata. Sampai pada saat menjelang UN, ma-

lamnya aku tetap berjualan. Melayani pembeli seperti biasa, Pukul

2 pagi aku baru pulang ke rumah dan tidur hanya beberapa jam

saja. Hari itu juga aku harus melaksanakan ujian dengan keadaan

ngantuk berat.

Bukan hanya itu saja, sekolah pun aku jadikan sebagai tempat

berbisnis. Aku berinisiatif membuat bisnis bersama teman-teman

dan dengan uang mereka aku kumpulkan untuk dijadikan modal

awal memulai berjualan brownies. Brownies yang kami buat akhirnya

dijual ke koperasi sekolah, dan aku yang membuat brownies terse-

but dengan tanganku sendiri. Tapi karena pada saat itu aku sedikit

malu jika orang tahu kerjaanku selalu jualan, akupun memberikan

kesempatan kepada seorang teman untuk menaruh browniesnya di

koperasi.

Ketika sampai di kantin, kami meninggalkan kuenya di meja,

kemudian langsung menuju kelas untuk menaruh tas. Belum sampai

15 menit ditinggalkan, kue itu sudah tidak ada. Pikiran negatif pun

muncul, apa mungkin kue itu sengaja tidak dipajang oleh petugas

kantin? Sontak saat itu aku merasa sedih sekaligus miris, “kok tega

ya guru sampai nggak majang kuenya batinku.”

Baru hari pertama berjualan brownies, kami sudah harus me-

nerima kepahitan. keadaan itu membuatku sedih, dan aku putuskan

untuk bertanya kepada penjaga kopersi. Ternyata saat bertanya kepa-

da guru penjaga koperasi, kue kami bukan tidak dipajang tapi justru

Page 21: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Segalanya Butuh Strategi , Termasuk Mengamen

L 15 K

ludes terjual secepat kilat. Di luar dugaan, murid perempuan banyak

berebutan untuk membeli kuenya. Bahkan kata penjaga koperasi,

tiap guru yang datang ke koperasi mereka akan membungkus seti-

daknya 10 potong kue untuk dibawa pulang. Katanya, kue itu enak

dan luar biasa senangnya ketika mengetahui kabar tersebut. Ketika

mereka tahu ternyata seorang anak laki-lakilah yang membuat kue

tersebut, mereka sempat tidak percaya. Padahal itu benar-benar

buatan tanganku sendiri.

qBeberapa hari kemudian, ada kabar buruk yang menghampiriku.

Kedai yang dibuka dari hasil sumbangan sodara-sodaraku harus

gulung tikar. Karena semakin hari malah semakin merugi. akhirnya

Nando pun mencari pekerjaan lain dan kami juga memutuskan untuk

berhenti mengamen.

Keadaan itu membuat aku berpikir keras untuk mencari ide

demi mendapatkan penghasilan dengan mencoba bisnis baru.

Lantas aku terpikir untuk buka line clothing sendiri. Aku yang tak tahu

apa-apa tentang desain, pelan-pelan mulai mengetahui salah satu

aplikasi untuk mendesain yaitu Corel Draw. Aku pun mulai belajar

tentang seluk beluk Corel Draw selama 1 bulan agar bisa membuat

satu desain baju. Tanpa guru, kemampuan mendesain kuasah secara

otodidak. Sehari aku hanya tidur 2 jam. Hasilnya, skill desainku tetap

tidak bisa dibilang bagus sampai sekarang.

Page 22: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 16 K

CERITA BROWNIES

Meski begitu, aku tetap semangat. Dengan modal awal 1 juta

rupiah, aku memberanikan diri untuk memulai produksi awal sejum-

lah 25pcs baju dengan satu model desain. Beberapa hari kemudian

akhirnya produksi pun selesai. Ketika baju itu selesai, aku malah

kebingungan mau dijual ke mana baju sebanyak itu. Barang sudah

ada tetapi pasar belum siap. Alhasil baju-baju tersebut menumpuk

selama 1 bulan karena belum bisa terjual.

Ada usaha pasti ada jalan, begitu kata pepatah. Usahaku ini

akhirnya menemukan jalan keluar juga. Setelah banyak mendapat

masukan dari orang-orang di sekitar, terlintas ide untuk menitipkan

produk tersebut ke toko milik teman dan juga di bandara, tempat di

mana menjual berbagai merchandise untuk oleh-oleh. Alhamdulillah,

ketika aku mencoba menawarkan produk itu ke toko oleh-oleh yang

ada di bandara, mereka suka dan tertarik, katanya bahan yang aku

pakai bagus. Pelan-pelan aku mulai mendapatkan kepercayaan dan

sedikit demi sedikit aku juga mendapatkan pemasukan dari usaha

tersebut.

Bukan hanya itu saja, ketika kampus mengadakan acara yang di

mana mengundang pembicara dari luar kota, aku selalu menawarkan

diri untuk jadi supir pribadi mereka. Tentunya lewat bantuan panitia

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus. Mulai dari menjadi supir-

nya Alitt Susanto, Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono dan beberapa

orang hebat lainnya.

Kesempatan seperti itu tidak aku sia-siakan. Aku percaya, dari

mereka aku bisa mendapat banyak ilmu. Jadi selama berada didekat

Page 23: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Segalanya Butuh Strategi , Termasuk Mengamen

L 17 K

orang-orang seperti mereka, aku selalu berusaha untuk membuka

pembicaraan. Obrolannya pun bukan hanya sekedar basa-basi bia-

sa, aku selalu bertanya banyak hal dan menggali soal pengalaman

mereka selama berkarir. Banyak pelajaran yang aku dapat terutama

pelajaran tentang bagaimana bisa terus bertahan dan berjuang

dalam kehidupan.

Semenjak itulah, pikiranku semakin terbuka. Ide-ide di kepala

jadi semakin liar dan jauh ke depan. Aku semakin jadi anak yang

ambisius dan terlalu cuek untuk hal-hal lain. Salah satunya untuk

masalah percintaan, tapi bukan berarti aku tidak tertarik dengan

perempuan, hanya saja aku terlalu fokus dengan mimpi-mimpiku.

qProduk baju yang awalnya menumpuk sekarang sudah terjual habis.

Otakku mulai berpikir lagi, “sepertinya aku harus mencari celah di-

bisnis yang lain.”

Pertanyaan dari dalam diriku tiba-tiba muncul. “Kira-kira,

produk seperti apa yang bisa aku ciptakan di Jambi tetapi orang di

seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri juga bisa menggu-

nakannya?” aku berpikir, jika aku mencoba untuk membuka tempat

menjual makanan seperti sebelumnya, pasti tidak akan menjangkau

orang-orang yang jauh di luar Jambi. Aku ingin mereka yang bukan

tinggal di Jambi pun dapat menikmati produkku, dan kemungkinan

aku juga harus membuka cabang di banyak kota. Sepertinya, untuk

usaha seperti itu akan membutuhkan modal yang cukup besar.

Page 24: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 18 K

CERITA BROWNIES

Saat itu juga aku memutuskan untuk menjual produk fashion

yaitu sepatu. Dengan kemampuan Corel Draw yang seadanya, aku

mencoba membuat sendiri desain sepatu yang unik. Desain sepatu

yang aku buat menggabungkan antara nuansa modern dan etnik.

Aku ingin membuat clothing batik casual untuk anak muda yang

benar-benar beda dari baju batik biasanya. Aku pikir, ini akan jadi

ciri khas dari produk yang aku beri nama dengan Jambiethnic.

Berhari-hari aku mencari tempat produksi yang cocok. Lumayan

sulit sih, karena rata-rata mereka menerima produksi berskala besar.

Tapi aku beruntung, ada salah satu tempat produksi yang bersedia

menerima pembuatan sepatu dalam jumlah yang sedikit. Karena ta-

bunganku menipis, aku hanya bisa memproduksi lima pasang sepatu

saja. Produksi yang berjalan cepat itu membawa kebingungan lagi

setelahnya. Aku masih saja kebingungan untuk memasarkan produk

itu seperti dulu.

qBeberapa waktu lalu aku sempat melihat ada brosur seminar tentang

kewirausahaan di Jakarta. Tanpa pikir panjang dengan tabungan

yang isinya tinggal satu juta lima ratus ludes aku korbankan demi

membeli tiket seminar.

Ketika berangkat ke Jakarta, aku membawa 3.000 lembar bro-

sur produk. Di sana aku mencoba untuk menyebarkan brosur demi

brosur ke tiap mobil yang parkir di JIExpo Kemayoran tempat dilak-

sanakannya seminar. Setelah menyebar flyer seharian, tidak ada hasil

Page 25: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Segalanya Butuh Strategi , Termasuk Mengamen

L 19 K

apa pun yang aku dapat. Cuman lelah dan keringat, “apes banget”.

Tapi dari sana aku mulai belajar tentang bagaimana caranya promosi

produk yang tepat sasaran dalam beriklan.

Kejadian kegagalan bagi-bagi brosur kemarin, aku semakin

penasaran soal seluk beluk dunia periklanan. Aku terus mencari

tahu sampai akhirnya aku mengenal tentang Internet Marketing dari

seorang teman yang juga penulis novel. Dia penulis buku yang me-

miliki followers ratusan ribu di Twitter. Dia mengajarkanku cara Buzzer

atau iklan lewat Twitter. Sampai akhirnya aku menerima tawarannya

untuk beriklan lewat akun Twitternya.

Modal 250 ribu aku keluarkan begitu saja untuk iklan, padahal

tabunganku semakin kering kerontang. Awalnya, aku tidak begitu

percaya dan menganggap itu sesuatu yang gambling. Tetapi diluar

dugaan ada kejutan datang setelahnya. Ibarat tertimpa durian

runtuh, dalam tiga hari, uang yang aku keluarin kemarin kembali

berkali-kali lipat berkat orderan yang meningkat. Mendadak aku

jadi orang yang sibuk mondar-mandir untuk mengirimkan barang

pesanan. Followers akun Jambiethnic pun bertambah sampai ribuan

dan reseller berdatangan dari beberapa kota di Indonesia. Dari sana,

aku mulai yakin jika produk ini memiliki prospek yang menjanjikan.

Lagi-lagi aku bersyukur dan berterima kasih kepada teman-

teman yang sudah menyadarkanku bahwa ada yang namanya Internet

Marketing dalam dunia periklanan. Aku yang awalnya minder, pelan-

pelan berubah jadi lebih percaya diri. Karena bisnis ini aku bertemu

dengan orang-orang hebat yang pada akhirnya menjadi timku yang

Page 26: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 20 K

CERITA BROWNIES

solid. Berkat salah satu dari mereka, aku mendapatkan kesempatan

untuk mengikuti pameran nasional di Jakarta Convention Centre.

Sebuah kebanggaan besar buatku saat produk ini bisa bersanding

dengan brand-brand besar lainnya.

Kesempatan untuk mengembangkan Jambiethnic terus menga-

lir. Kamar dagang Semarang atau yang sering mengurus export-import

barang tertarik dengan Jambietchic. Salah satu klien mereka yang

berasal dari luar negeri menyukai konsep Jambiethic dan berniat

memesan ribuan pasang produk. Itu adalah kesempatan besar ba-

giku dan sebuah peluang untuk dapat membawa produk ini bisa go

international. Tetapi kerjasama itu tidak berjalan mulus seperti yang

diharapkan, karena kondisiku saat itu belum sanggup memenuhi

permintaan pasar. Maklumlah karena saat itu produksi sepatuku

masih terbatas. Meskipun kesempatan itu gagal, tapi ada jalan lain

yang terbuka setelahnya.

Kalau memang jodoh tak akan ke mana. Peribahasa itu mung-

kin cocok untuk mewakili perjalanan Jambiethnic. Dari kegagalan

kemarin, aku jadi mengenal beberapa orang asli Jerman dan orang-

orang dari kedutaan Indonesia di Jerman. Mereka inilah yang pada

akhirnya memesan sepatu dari Jambiethnic dan membuka peluang

untuk produk yang aku produksi dapat go international.

Pasar luar negeri ternyata memang berjodoh dengan

Jambiethnic. Hamburg, Jerman menjadi tempat pertama produk ini

dipasarkan. Produk sepatu asal bumi nusantara ini pun berhasil juga

dipajang untuk diperjual belikan di Kunt Ultrej Galerij di Amsterdam,

Page 27: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Segalanya Butuh Strategi , Termasuk Mengamen

L 21 K

Belanda. Hal ini bisa terjadi berkat campur tangan salah satu CEO

media cetak asal Malang. Waktu itu, Jambietchic pernah menjadi

bahan berita liputan media miliknya. Tak disangka, dia tertarik untuk

memasarkannya ke Belanda melalui bantuan suaminya yang kebetul-

an orang Belanda. Dengan link yang ia miliki, akhirnya produk anak

umur 18 tahun ini bisa bersaing dengan produk sepatu dari Cina dan

Malaysia di pasar Eropa.

Semenjak itulah mulai berdatangan undangan untuk mengisi

seminar sebagai pemateri. Salah satu yang terbesar adalah undangan

mengisi materi seminar di Universitas Indonesia. Aku pun sempat

menjadi pemateri di beberapa kota besar lain. Hingga mendapat be-

berapa penghargaan dari kota asalku di bidang wirausaha. Pada saat

itu, aku punya secercah harapan untuk masa depan yang lebih baik.

q

Page 28: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 29: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

MENGEJAR WANITA IDAMAN

Page 30: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

PIKIRANKU selama ini hanya tertuju pada bisnis, bisnis dan bisnis.

Aku selalu mengesampingkan urusan hati. Tapi setelah cukup perca-

ya diri atas apa yang sudah aku capai dan miliki, mulailah aku

membuka hati untuk seorang perempuan. Aku percaya dia akan

menemaniku berjuang dan berproses demi mencapai mimpi indah

bersama.

Satu dua orang perempuan mulai kukenal. Sampai suatu keti-

ka aku bertemu dengan seseorang bernama Niki. Dia adalah salah

satu mahasiswi jurusan kedokteran di universitas negeri di kotaku.

Kami mulai intens berkomunikasi dan menjadi lebih semakin dekat.

Walaupun menurutku kita belum terlalu nyambung saat sedang

mengobrol bersama, tapi disisi lain dia sudah cukup jadi sosok yang

baik buatku.

Masalah pun datang ketika aku mulai semakin dekat dengan

Niki. Mantan pacar Niki yang sudah berpacaran selama bertahun-

tahun dengannya, memaksa dia untuk kembali berpacaran. Awalnya

Niki menolak, tapi mantannya nekat dan mencoba bunuh diri dengan

cara meneguk obat serangga. Ia hampir dilarikan ke rumah sakit dan

Niki kebingungan. Karena takut disalahkan oleh banyak orang jika

nanti terjadi apa-apa atas mantannya itu, Niki akhirnya berpacaran

lagi dengannya. Aku mengira hal semacam itu hanya ada di sinetron

saja, ternyata ada orang yang nekat ngelakuin hal bodoh seperti

bunuh diri demi hal sepele seperti itu dan aku menemukannya di

kehidupan nyata.

Page 31: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 25 K

PIKIRANKU selama ini hanya tertuju pada bisnis, bisnis dan bisnis.

Aku selalu mengesampingkan urusan hati. Tapi setelah cukup perca-

ya diri atas apa yang sudah aku capai dan miliki, mulailah aku

membuka hati untuk seorang perempuan. Aku percaya dia akan

menemaniku berjuang dan berproses demi mencapai mimpi indah

bersama.

Satu dua orang perempuan mulai kukenal. Sampai suatu keti-

ka aku bertemu dengan seseorang bernama Niki. Dia adalah salah

satu mahasiswi jurusan kedokteran di universitas negeri di kotaku.

Kami mulai intens berkomunikasi dan menjadi lebih semakin dekat.

Walaupun menurutku kita belum terlalu nyambung saat sedang

mengobrol bersama, tapi disisi lain dia sudah cukup jadi sosok yang

baik buatku.

Masalah pun datang ketika aku mulai semakin dekat dengan

Niki. Mantan pacar Niki yang sudah berpacaran selama bertahun-

tahun dengannya, memaksa dia untuk kembali berpacaran. Awalnya

Niki menolak, tapi mantannya nekat dan mencoba bunuh diri dengan

cara meneguk obat serangga. Ia hampir dilarikan ke rumah sakit dan

Niki kebingungan. Karena takut disalahkan oleh banyak orang jika

nanti terjadi apa-apa atas mantannya itu, Niki akhirnya berpacaran

lagi dengannya. Aku mengira hal semacam itu hanya ada di sinetron

saja, ternyata ada orang yang nekat ngelakuin hal bodoh seperti

bunuh diri demi hal sepele seperti itu dan aku menemukannya di

kehidupan nyata.

Page 32: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 26 K

CERITA BROWNIES

Aku sadar, jika aku paksakan untuk terus mendekati Niki

mungkin akan ada hal buruk yang menimpaku. Bayangkan saja ke-

tika seseorang berani menyakiti dirinya sendiri untuk mendapatkan

yang dia inginkan, dia pasti tidak akan segan-segan untuk menyakiti

orang lain. Yang aku pikirkan saat itu bukan hanya diriku sendiri, tapi

juga orang-orang di sekelilingku, terutama Ibu dan adikku. Takut

nantinya akan terjadi hal buruk tentang keselamatan Ibu dan Adik,

aku memilih mundur.

Aku langsung menjauh dari Niki dan aku tidak perlu waktu

lama untuk bisa move on. Mungkin karena perasaanku pada Niki be-

lum terlalu dalam, jadi aku lebih mudah membuatnya berlalu dari

kehidupanku. Hari-hariku pun kembali seperti biasa. Mengerjakan

apa pun yang bisa aku lakukan untuk sedikit melupakan masalah

kesendirianku.

Aku pernah mendengar seseorang berkata, bekerja keraslah biar

jodoh nanti datang sendiri. Hal itu mungkin benar, tapi terkadang yang

datang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Apalagi yang aku

inginkan bukan hanya seorang wanita yang mampu menerimaku

saat aku memiliki sesuatu, tetapi yang kucari adalah dia yang mau

menggenggam tanganku di saat aku belum memiliki apa-apa.

Karena orang itulah yang akan memberi dukungan di keadaan apa

pun dan mau untuk terus berproses bersama hingga sukses nanti.

Karena menurutku pasangan terbaik bukan dia yang sem-

purna, tapi dia yang memiliki kecocokan yang sangat erat dengan

kita. Karena yang sempurna, belum tentu bisa cocok dan selalu ada

Page 33: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 27 K

seperti apa yang kita mau. Tapi ketika kita cocok, tak sempurna pun

ia selalu ada dan memiliki tempat di hati kita. Karena rasa nyaman

akan muncul saat bersama.

qAku banyak mengenal orang-orang baru selama menggeluti

dunia bisnis. Salah satunya Agus, seorang pembisnis muda berumur

20 tahun yang produknya sudah sukses di pasar nasional.

Dia mengundangku untuk masuk ke salah satu komunitas

bisnis. Komunitas ini memanfaatkan jejaring sosial internet sebagai

tempat sharing dan berbagi ilmu satu sama lain. Anggotanya berasal

dari kota-kota di Indonesia. Aku benar-benar berterima kasih karena

dia sudah memperkenalkan komunitas ini padaku karena di sinilah

awal cerita baruku dimulai.

Di grup itu, aku disambut hangat sebagai keluarga. Aku seperti

menemukan rumah baru. Keceriaanku tanpa disadari semakin me-

ningkat, bisa dibilang aku anggota yang paling aktif di grup. Mulai

dari membahas hal yang serius ataupun obrolan yang mengundang

tawa, aku pasti selalu ikutan nimbrung.

Hampir setiap jam selalu ada chatku di sana, hal itu muncul

sebagai bentuk kegembiraanku saat diterima di suatu lingkungan

baru. Bukan karena aku cerewet, tapi itu kulakukan untuk menutupi

kekosongan dan kesendirianku. Sebab di dunia nyata aku hidup ke-

sepian dan tidak tahu harus berbagi kisah dengan siapa. Sehingga,

Page 34: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 28 K

CERITA BROWNIES

grup itu jadi tempatku untuk menumpahkan keluh kesah sekaligus

jadi sumber kebahagian baru.

Untungnya kehadiranku di sana direspon dengan baik oleh yang

lain. Bahkan jika sebelumnya grup tersebut hanya ramai saat malam

hari saja, tapi sejak itu grup menjadi ramai hingga 24 jam. Karena ter-

lalu aktif terkadang sampai menghasilkan ribuan chat yang semakin

mengakrabkan para anggotanya seperti keluarga. Sampai-sampai

aku bisa terbuka mengenai perasaanku yang sedang galau karena

ditinggalkan seorang perempuan yang lebih memilih mantannya

ketimbang aku dan mereka selalu menyemangatiku.

qSuatu hari, Deny salah satu anggota di grup itu memasukkan dua

perempuan sebagai anggota baru. Awalnya aku tidak tertarik dengan

mereka berdua. Di saat orang lain mulai melakukan chat pribadi de-

ngan salah satu dari mereka bahkan keduanya dengan maksud PDKT,

aku masih saja cuek dan tidak ngelakuin hal yang serupa.

Salah satu dari wanita itu terlihat santun saat membalas chat

anggota lain di grup. Caranya menanggapi guyonan atau perkataan

orang menurutku terlihat anggun. Aku yang awalnya cuek tiba-tiba

memendam rasa kagum akan akhlak dan tingkah lakunya. Dia

mengenalkan dirinya sebagai Nara, tapi karena umurnya terpaut 4

tahun di atasku aku lantas memanggilnya dengan sebutan Kanara.

Aku sengaja menggabungkan kata Kakak dan Nara menjadi Kanara

agar lebih terkesan dekat.

Page 35: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 29 K

Kekagumanku terhadap Nara menghasilkan penantian yang

tanpa sadar aku lakukan. Aku selalu menantikan kehadirannya di

grup, dan ketika grup sudah mulai ramai, aku selalu bertanya tentang

keberadaan Nara seperti ini:

Putra : Di mana Kanara?

Putra : Kanara kok nggak ada sih?

Putra : Kanara … Kanara….

Di sana aku seperti orang yang sedang melakukan modus

dengan Nara, tapi ternyata bukan aku saja yang tertarik terhadap

Nara. Dari 50 orang anggota grup, 10 laki-laki diantaranya juga meng-

idamkan sosok Nara. Dari sumber yang terpercaya, kesepuluh orang

tersebut sudah coba melakukan pendekatan langsung ke Nara lewat

chat pribadi. Sedangkan aku walau sering ribut dan kelihatannya

sering modus ke Nara di grup, aku bahkan belum pernah sekalipun

melakukan obrolan secara pribadi.

Di mataku dia adalah sosok yang sangat anggun, berwibawa

dan ramah. Tapi justru itu yang membuatku semakin takut dan segan

padanya. Makin hari aku semakin sering menggodannya di dalam

obrolan grup dan di depan banyak orang aku mulai menanyakan

sesuatu yang bersifat pribadi seperti tentang keluarga atau yang

lainnya.

Putra : Kanara punya adik nggak?

Nara : Aku punya satu Adik laki-laki. Malah usianya lebih tua

2 tahun dari kamu

Page 36: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 30 K

CERITA BROWNIES

Duh, makin jauh aja nih harapanku untuk bisa deketin Nara.

Adiknya saja masih lebih tua dari pada aku. Tapi anehnya, aku malah

semakin semangat buat deketin dia.

Putra : Kak, Imam di masjidil haram aja yang umurnya 40

tahun bisa ngimamin banyak makmum yang lebih tua

Nara : Hahaha jawaban kamu bagus juga

Sebenarnya, ada pesan tersirat yang ingin aku sampaikan ke

Nara kalau yang lebih muda belum tentu tidak bisa jadi pemimpin

untuk yang lebih tua, apalagi dalam soal agama dan keluarga. Umur

tak selalu jadi patokan ketika menjalani segala sesuatu. Dan dalam

sekejap aku merasa senang karena bisa membuat Nara tersenyum.

Semakin hari aku semakin aktif di grup untuk menarik perhati-

an Nara, tapi sedihnya aku masih belum berani sekalipun melakukan

personal chat dengan Nara. Aku hanya berani di dalam grup saja, di

luar itu nyaliku selalu menciut. Ironisnya lagi, beberapa pria yang

menyukai Nara justru curhat padaku dan mengatakan kalau mereka

sudah chatting, teleponan bahkan mereka sudah sangat dekat.

Semangatku mulai runtuh saat itu, ketika ternyata ada seorang

teman yang sepertinya sudah memiliki hubungan dekat dengannya.

Padahal aku sudah merasa cocok dengan Nara yang menurutku baik.

Bahkan aku tidak memperdulikan umurnya yang lebih tua 4 tahun

dariku. Kenyataan memang kadang menyakitkan, tapi selama belum

pacaran ataupun menikah, aku merasa dia masih belum jadi haknya

siapa-siapa, Termasuk lelaki tersebut.

Page 37: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 31 K

Aku pun tetap mendekati Nara di grup walau di hati rasanya

sakit karena aku hanya berani mengungkapkan dan menunjukkan

rasa sukaku di grup. Hanya di depan orang ramai saja, sedangkan

secara langsung pergerakanku NOL BESAR.

Nara pun jadi menganggap rasa sukaku kepadanya hanya seke-

dar main-main dan hanya untuk bercanda, bukan benar-benar suka.

Padahal di balik itu aku benar-benar memendam rasa suka terhadap

Nara. Sampai-sampai aku mengalahkan rasa gengsi dan malu untuk

selalu menggodanya agar Nara sadar kalau aku menyukainya dan

memiliki perhatian lebih walau hanya lewat kata-kata yang dianggap

guyon di grup saja.

Bahkan aku sempat bertanya seperti ini padanya, gimana kalau

ada yang suka itu lebih muda dari Kanara? terus bilang Khadijah aja lebih

tua dari Nabi Muhammad tapi bisa tetap menikah. Dan banyak lagi perta-

nyaan menjurus lainnya yang menyangkut perasaan dan harapanku

padanya. Tapi dia hanya tertawa kecil dan lagi-lagi hanya menjawab

dengan anggun, dia benar-benar mahir mengatur emosi dan ucap-

annya. Itu semakin membuatku kagum melihatnya.

Tanpa terasa, rasa sakit karena kehilangan orang tua ketika

SMA semakin bisa aku lupakan. Aku juga tidak begitu merasa sen-

dirian lagi. Berkat Nara, senyum dan semangatku muncul kembali.

Walaupun kami tidak pernah berbicara langsung atau sekedar per-

sonal chat, setidaknya aku bisa menyapa orang yang aku suka setiap

hari dan itu sudah lebih dari cukup untukku.

q

Page 38: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 32 K

CERITA BROWNIES

Nara berasal dari Jakarta dan semakin hari aku semakin

ingin bertemu langsung dengannya. Awal tahun 2014 aku pergi ke

Thailand, setelah pulang dari Thailand aku langsung pergi meng-

hadiri undangan seminar sebagai pembicara acara kewirausahaan

disalah satu kota di Jawa Barat.

Terhitung satu minggu non stop aku melakukan perjalanan. Dari

Thailand kemudian langsung pergi untuk menghadiri undangan se-

minar, itu semua membuat fisikku drop karena terlalu lelah. Sebelum

pulang ke Sumatera, aku harus terlebih dahulu mampir ke Jakarta

untuk naik pesawat ke Jambi.

Beberapa anggota grup yang tahu kalau aku akan mampir ke

Jakarta kemudian berinisiatif untuk melakukan gathering kecil-kecil-

an. “Wah boleh juga tuh menurutku” dan yang membuat aku lebih

senang lagi ketika Nara bilang kalau dia akan datang ke gathering

tersebut. Akhirnya aku punya kesempatan untuk bisa bertemu lang-

sung dengan Nara.

Sesampainya di Jakarta dengan kondisi badan yang lemas, wa-

jah pucat dan kucel, aku langsung menuju kosan seorang teman. Dia

memberi tawaran untuk tidur di tempatnya. Dan subuh itu, aku tidur

dengan kondisi badan yang menggigil sebelum akhirnya terlelap.

Badanku benar-benar kelelahan akibat perjalanan kemarin.

Aku melirik jam dan waktu sudah menunjukan pukul 12 siang.

Aku baru sampai di Jakarta pukul 3 subuh dan baru tidur beberapa

jam saja. Mataku berat sekali, tapi saat ingat kalau jadwal gathering

itu pukul 3 sore aku langsung terbangun. Aku yang sakit, menggigil

Page 39: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 33 K

dan merasa sedikit pusing itu langsung memaksakan diri untuk man-

di. Demi dia, aku melawan rasa sakitku karena tidak ingin terlihat

kusut dan kucel di depan Nara nanti.

Setelah selesai mempersiapkan penampilan, aku langsung be-

rangkat dengan menggunakan taksi. Ternyata aku salah satu orang

yang datang paling terahkir di sana. Sekitar 15 orang anggota yang

berdomisili di Jakarta tampak telah hadir. Aku kecewa ketika tidak

melihat tanda-tanda keberadaan Nara di antara mereka. Aku pun

pura-pura menutupi kekecewaan dengan memulai pembicaraan de-

ngan yang lain. Aku merasa tujuan awalku datang ke gathering hancur

seketika, tapi aku mencoba mengikuti gathering sampai selesai. Saat

sedang asik mengobrol, aku melihat seorang wanita tengah berjalan

menghampiri kami. Aku tertegun sesaat kemudian tersadar.

“Itu Nara, batinku.”

Aku langsung mengeluarkan senyum grogi. Rasanya aneh

saja melihat Nara secara langsung untuk yang pertama kalinya. Dia

benar-benar berbeda, dan di depanku terlihat seorang perempuan

sederhana tanpa riasan diwajahnya duduk dengan begitu anggun.

Untuk ukuran perempuan sekelasnya, Nara benar-benar berbeda.

Tidak ada yang berlebihan, kecuali kesederhanaan dan keanggunan

yang dia tampilkan saat itu.

Nara orang yang selama ini aku idam-idamkan secara jauh, yang

hanya bisa kusentuh lewat percakapan-percakapan di jejaring sosial.

Dia orang yang mampu menciutkan nyaliku untuk sekedar mengobrol

secara personal dengannya. Sekarang dia ada di depan mataku.

Page 40: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 34 K

CERITA BROWNIES

“Noh bini lo datang tuh,” bisik seorang teman yang memper-

silahkan Nara untuk duduk berhadapan dengan bangkuku. Aku

langsung menunduk.

Duh

Sambil melanjutkan obrolan, aku curi-curi pandang ke arah

Nara. Sampai tak terasa waktu ashar pun tiba. Kami para lelaki,

bergegas ke mushola untuk berjamaah. Saat perjalanan ke mushola

tiba-tiba muncul niatan untuk berfoto bersama Nara, tapi niat itu

tidak terlaksana karena saat aku kembali ke tempat berkumpul, Nara

sudah tidak ada di sana. Ternyata dia sudah dijemput oleh mamanya,

dan aku sangat kecewa.

Tak lama setelah kepulangan Nara, aku pamit kepada yang lain.

Aku harus mengejar pesawat yang akan berangkat pukul 7 malam

dan bergegas menuju bandara. Di perjalanan aku hanya bisa memen-

dam rasa kecewa karena gagal foto bersama perempuan yang selama

ini jadi idamanku.

Beberapa hari setelah itu HP-ku tiba-tiba rusak. Sudah hampir

satu minggu aku lost kontak dengan teman-teman di grup. Keadaan

itu membuatku merasa kesepian karena aku merasa grup itu sudah

menjadi bagian hidupku yang lain. Lingkungan yang mau menerima-

ku dan tanpa grup itu aku merasa sendirian lagi.

Di hari ketika HP-ku rusak aku mencoba membuka Twitter

melalui laptop, dan begitu girangnya aku melihat mention dari Nara

muncul di dinding Twitterku. “dua hari lagi aku bertugas mengisi materi

Page 41: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 35 K

ringan di grup,” tulis Nara di sana. Sebelumnya dia sudah mencoba

memberitahuku lewat WhatsApp tetapi tidak berhasil karena kondisi

HP-ku yang masih rusak.

Setiap anggota grup memang punya kewajiban berbagi ilmu

mereka lewat kegiatan sharing. Setiap harinya, masing-masing men-

dapat giliran untuk melakukan sharing ringan. Ada yang bertugas

menjadi pemateri dan ada juga yang menjadi moderator. Topik

yang dibahas beragam, mulai dari bisnis, agama sampai mengenai

keluarga dan yang lebih mengejutkannya lagi, Naralah yang bertugas

sebagai moderatorku. Hatiku berbunga-bunga, aku senang setengah

mati. Akhirnya ada juga alasan untuk memulai chat pribadi dengan

Nara walaupun hanya sebatas pembahasan mengenai sharing saja.

Sayangnya yang menjadi permasalahan sekarang adalah kon-

disi HP-ku yang rusak dan aku pun mulai stres. Coba bayangkan, dua

hari lagi HP-ku ini harus sudah harus dapat digunakan karena aku

tidak ingin kehilangan kesempatan emas ini. Aku langsung bergegas

ke tempat service HP.

“Mbak saya pengen HPnya cepet selesai yah,” kataku setengah

memaksa.

“Kalau harus bayar pun nggak apa-apa deh. Yang penting HP-

nya cepet beres.”

“Kami usahakan ya Mas.”

Dalam dua hari, aku sampai mondar-mandir ke tempat service.

Sehari sampai bisa 3 kali untuk memastikan HPku bisa diselesaikan

Page 42: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 36 K

CERITA BROWNIES

lebih cepat. Jika kemungkinan terburuk HPnya juga belum selesai

diperbaiki sampai hari dimana aku harus sharing dengan Nara, aku

berniat untuk meminjam HP teman saja.

Dua hari kemudian HPku sudah kembali berfungsi. Nara

mulai sibuk menayakan topik apa yang akan aku bahas nanti. Dia

aktif bertanya ini-itu, sedangkan aku sendiri hanya menjawab sea-

danya. Bukan karena aku tidak suka, tapi aku grogi dan takut salah

menjawab. Maklumlah Nara sosok anggun yang aku idam-idamkan

sekali. Dan kali ini, akhirnya aku berkesempatan chat secara pribadi

pertama dengannya.

Tapi jujur saja, apa yang aku lakukan kepada Nara ketika di

grup itu benar-benar tulus bukan hanya modus semata. Aku ingin

orang-orang tahu bahwa aku sungguh menyukai Nara dan dialah

satu-satunya orang yang aku suka. Aku tahu, beberapa anggota yang

lain pun ada yang mendekati anggota wanita lebih dari satu orang.

Tapi karena pergerakan mereka diam-diam jadi tidak ketahuan

oleh yang lain. Aku tidak mau seperti itu, aku hanya ingin Nara dan

hanya pada Naralah aku ingin mengungkapkan perasaanku yang

sebenarnya walaupun itu hanya di dalam obrolan grup saja, tidak

secara langsung.

Aku bersyukur pernah chat secara pribadi dengan Nara meski

pun hanya membahas tentang materi sharing saja. Tapi, itu benar-

benar kesempatan langka. Caraku mengobrol dengan Nara sangat

berbeda dengan yang biasanya. Bahasa yang kugunakan benar-benar

kaku. Berbeda 180 derajat dengan caraku mengobrol di grup. Aku

Page 43: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 37 K

merasa malu dan sungkan, itu semua karena aku sangat menghor-

mati dia.

Singkat cerita acara sharing itu berjalan lancar. Ketika Nara bilang

sharingnya bagus, aku sangat terharu. Saat itu isi materi sharing adalah

bagaimana caranya saat mati namun tetap bisa hidup. Anehkan ba-

hasannya? Materi ini aku alami sendiri dikehidupan nyata.

Dari pengalaman yang sudah aku bagi di obrolan grup. Beberapa

orang tiba-tiba kagum padaku, karena saat itu aku termasuk anggota

termuda. Umurku masih 19 tahun dan di umur segitu aku sudah ber-

juang membangun usaha sendiri, mencoba mandiri dengan kondisi

kehidupan yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

Mereka seakan-akan menganggap aku adalah orang yang he-

bat. Padahal aku merasa hanya jadi orang yang tidak tahu apa-apa.

Nara pun ikut-ikutan bangga melihat aku yang seperti itu. Acara sha-

ring pun selesai dengan sukses, obrolanku dengan Nara secara pribadi

pun ikut selesai juga. Karena setelahnya, rasa takut itu muncul lagi.

Semakin hari rasa kagum dan sukaku pada Nara semakin tak

terbendung. Aku memutuskan untuk curhat ke beberapa teman

grup yang sudah punya pengalaman berumah tangga. Mereka me-

nyarankanku untuk mendekati Nara dengan serius kalau memang

suka. Bahkan, menyuruhku untuk memberi sebuah kado pada Nara.

Karena katanya, nabi pernah mengatakan seperti ini :

“saling memberi hadiahlah kamu, maka kamu akan saling

menyayangi”

Page 44: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 38 K

CERITA BROWNIES

Semua saran mereka yang menurutku bagus itu pun tidak be-

rani aku lakukan.

“Gimana, lo udah berani chat si Nara ?” kata seorang teman yang

aku tahu punya perasaan dengan Nara

“Belum, gue masih segan.”

“Ah lo gimana sih. gue udah sering chat sama Nara, teleponan

terus bangunin pas mau sahur. Bahkan Nara pernah mimpiin gue

juga loh,”

Aku yang belum pernah mengungkapkan perasaan secara

langsung ke Nara pun jadi ngedown mendengarnya. Mereka berdua

seakan sudah dekat sekali dan aku jadi pesimis untuk menjangkau

Nara.

“Lo ngepur (istilah dalam taruhan) gue ya Put?”

Seperti ada yang mau meledak di dalam diriku ketika mende-

ngar kalimat itu, aku marah tapi coba kutahan. Perkataannya itu,

seakan-akan memposisikan Nara hanya sebagai mainan kami berdua

saja. Aku tidak terima karena Nara adalah orang yang sangat aku

hargai dan rasa sayangku padanya benar-benar tulus.

“Gue nggak ngechat Nara karena gue segan sama dia. Gue cu-

man takut salah ngomong aja saat ngobrol bareng dia,” kataku sambil

mengakhiri pembicaraan.

Setelah itu aku mencoba curhat lagi ke orang yang dituakan di

grup. Menurutnya, aku nggak perlu takut dan merasa down dengan

Page 45: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 39 K

perkataan temanku. Apa yang ia katakan belum tentu benar dan

sama dengan apa yang dikatakan Nara. Dari situ aku diminta untuk

mendekati Nara lagi. Mencoba untuk memulai pembicaraan, meski-

pun aku sendiri bingung mau mulai dari mana.

Nara mempunyai usaha dibidang travel. Dari situ terlintas bebe-

rapa ide untuk usahanya. Entah mengapa aku ingin sekali membagi

ide marketing tersebut ke Nara, siapa tau bisa membantu. Akhirnya,

aku jadi sering sharing dengan dia. Dia menghargai ideku dan men-

catat setiap apa yang aku sampaikan. Aku makin respect denganya,

rasa canggung dan kaku mulai berkurang sedikit demi sedikit. Kami

semakin nyambung dan cocok satu sama lain.

“Aku suka sama Kanara,” tiba-tiba kalimat itu keluar begitu saja

dariku. Entah keberanian dari mana aku bisa mengatakan perasaa-

anku secara terang-terangan padanya. Nara sepertinya cukup kaget

mendengar itu.

“Umurku kan lebih tua dari kamu Put.”

“Nara, Ini semua bukan masalah umur. Dulu aku kayak cowok

lain yang takut memiliki pasangan yang umurnya lebih tua karena

cewek bakal lebih cepat menua dari pada cowok.

“Tapi ketika aku kenal kamu, aku jadi yakin kalau fisik yang me-

nua bukan berarti membuat kadar cinta dan kasih sayang di dalam

sebuah rumah tangga juga menua dan menurun.”

Aku mengagumi Nara karena sifat dan akhlaknya. Banyak

perempuan yang aku kenal dan berhijab tapi tidak seperti dia yang

Page 46: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 40 K

CERITA BROWNIES

mempraktekkan ketaatan disetiap yang dia kerjakan. Nara selalu

hati-hati dan takut melanggar larangan-larangan agama.

Dulu, aku bepikir untuk menikah diumur 23 tahun, tetapi

karena Nara aku jadi ingin secepatnya menikah. Aku tahu, di luar

sana memang banyak sekali perempuan tapi yang seperti Nara itu

mungkin hanya lewat satu kali di kehidupanku dan aku tidak ingin

melewatkannya begitu saja.

Nara terus cemas setiap harinya dan di saat itu juga aku selalu

berusaha menenangkan dia. Karena sebenarnya tidak ada yang per-

lu dicemaskan. Menurutku Nara itu terlihat awet muda sedangkan

aku benar-benar awet tua. Jadi akan serasi dan balance ketika kita

jalan bersama.

Meski pun begitu, Nara tidak pernah memandangku seperti

anak kecil. Dia menghargai setiap pendapat yang aku berikan bahkan

dia melaksanakan beberapa pendapatku. Itulah yang membuatku

yakin kalau aku bisa jadi pemimpin untuk Nara jika sudah berumah

tangga nanti. Karena ketika istri udah patuh pada suami itulah surga

dalam rumah tangga untuk lelaki. Dan aku mau mewujudkannya

bersama Nara.

qMakin hari kita semakin cocok walaupun dipisahkan jarak yang

cukup jauh yaitu sekitar 600 KM. Beberapa bulan terakhir, selama

kita berhubungan lebih sering dari sebelumnya, rasa kagumku mulai

berubah jadi rasa sayang. Aku tidak pernah berani untuk menelepon

Page 47: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mengejar Wanita Idaman

L 41 K

Nara karena aku masih menjaga rasa hormatku, meskipun dia sudah

tau perasaanku.

Butuh waktu 1 bulan lebih untuk meyakinkan Nara untuk

percaya padaku kalau aku tidak main-main dengan rasa sayangku

padanya. Aku tetap pada prinsipku untuk tidak mempermasalahkan

umur, akhirnya dia pun luluh juga.

Kami pun semakin dekat, sejak saat itu kami saling berbagi

banyak hal. Dia jadi tempatku berkeluh kesah. Dan aku merasa tidak

sendirian lagi menjalani hidup. Aku punya partner untuk menghadapi

banyak ujian bersama. Setiap aku jatuh dia selalu mengangkat sema-

ngatku dan kita saling menguatkan satu sama lain.

“Kamu itu orang yang aku percaya untuk jadi imam aku. Orang

yang selalu aku banggakan di depan siapa pun. Kamu pasti kuat

menghadapinya,” kata Nara.

Itu kalimat magis yang selalu membuatku bangkit dan terus

semangat. Mungkin kata semacam itu bagi sebagian orang dianggap

biasa saja, tapi bagiku yang biasa hidup dan berjuang sendiri demi

bisa punya masa depan lagi, ini jadi hal yang luar biasa sekali. Aku

merasa ada seseorang yang selalu siap 24 jam buat memeluk dan

menyemangatiku.

q

Page 48: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 49: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

PAKAIAN DAN

ANGGAPAN ORANG

Page 50: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 51: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 45 K

NARA bilang akan pergi ke Dubai dan menjalankan ibadah umroh.

Nara berpamitan padaku sebelum pergi.

Nara : Aku mau pergi ke Dubai dan insyaallah aku langsung umroh. Maaf ya kalau

nanti aku nggak bisa setiap saat ngasih kabar. Aku takut nggak dapet sinyal.

Tapi aku pasti berusaha ngabarin kamu yah kalau nemu Wi-Fi

Beberapa hari berlalu, tidak ada kabar dari Nara. Mungkin Nara

belum mendapat sinyal Wi-Fi. Sampai akhirnya ia menghubungiku

untuk pertama kalinya. Nara mengirimkan sebuah foto berlatar

belakang kemegahan Burj Khalifah, salah satu pencakar langit yang

jadi icon di Dubai. Di foto tersebut, tertulis sepotong doa yang tulus

ia berikan untukku. Kalimatnya seperti ini :

Semoga Jambiethnic bisa seperti Burj Khalifah dan ada di puncak

brand-brand terkenal dunia

Dan belakangan aku tau, ternyata untuk mendapatkan foto

tersebut Nara sampai harus jalan sejauh 2 KM dengan kondisi badan

yang sedang demam. Ia memaksakan kakinya yang sedang sakit un-

tuk berjalan di tengah dinginnya malam. Aku terharu atas apa yang

Nara lakukan. Di tempat jauh seperti itu, Nara masih saja berusaha

keras untuk membuatku tersenyum. Aku lantas menangis bahagia

untuk yang pertama kalinya. Menurutku dialah orang yang paling

so sweet yang pernah ada di hidup seorang PATRIA PRIMA PUTRA.

Suatu malam ketika dia masih di Dubai aku iseng bernyanyi

untuk Nara melalui Voicenote. Itu pertama kalinya Nara mendengar

Page 52: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 46 K

CERITA BROWNIES

suaraku dan Nara malah langsung terheran-heran ketika selesai

mendengar nyanyianku.

“Ini beneran kamu yang nyanyi,” katanya sambil tertawa.

“Hahahahahaha. Ya, iyalah siapa lagi coba.”

“Aku kira kamu ngerekam suara orang atau penyanyi lain. Suara

kamu lumayan juga,” tutup Nara.

Nara senang aku bernyanyi untuknya. Dia malah jadi sering

minta untuk dinyanyikan lagi dan ia pun jadi fansku satu-satunya

sejak saat itu. Aku tidak menyangka gara-gara aksi spontanku untuk

bernyanyi, kami berdua jadi semakin dekat.

Setelah Dubai, Nara melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Dia

mengirimkan sebuah foto di depan ka’bah bertuliskan :

Putra dan Nara 2015

Aku hanya bisa mengaamiinkan dari jauh dan rasanya aku ingin

ada di sana bersama Nara.

Pulang dari umroh, kami semakin sering bercerita panjang le-

bar. Kami ternyata punya kesamaan. Nara dari kecil tidak suka keluar

rumah sama persis denganku yang juga tidak terlalu sering keluar.

Kami saling mengisi kekosongan masing-masing.

Dia selalu percaya dengan segala keputusan yang aku ambil.

Ketika sedang down dan dalam masalah, Nara tahu gimana caranya

menenangkan aku. Kamu tuh kebanggaannya aku, aku aja mau percayain

Page 53: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 47 K

hidup aku nanti sama kamu. Jadi jangan nyerah calon imamku. Ah…Nara

selalu saja manja.

Perbedaan umur pun semakin tidak kami rasakan, aku sebagai

laki-laki terkadang sering mengingatkan dia agar bisa hidup mandiri.

Mungkin karena dia anak perempuan satu-satunya jadi dimanja de-

ngan orang terdekatnya. Walaupun aku lebih kecil dari dia, di umurku

yang masih 19 tahun ini, aku selalu bisa membuat dia menerima

pendapatku. Nara tidak pernah membantah. Setiap nasihat yang

aku beri dia selalu berusaha untuk melakukannya. Nara tahu, meski

pun umurku lebih kecil dari dia, aku sudah terbiasa menghadapi

permasalahan hidup sendiri setelah Ayah meninggal.

Aku sering mengingatkan dia agar jangan sering menangis keti-

ka menghadapi cobaan hidup. Aku mau dia kuat dan hebat karena di

balik keanggunannya, sebenarnya Nara punya sikap lembut dan ce-

pat mellow. Jadi aku selalu ingin membuat dia lebih kuat. Dari situlah

akhirnya aku punya panggilan sayang untuk Nara. Aku memanggil

Nara dengan sebutan ‘Khadijah’ atau ‘Khadijahnya aku’ karena Nara

adalah salah satu pengagum istrinya Nabi Muhammad, Khadijah

binti Khuwailid. Menurut Nara itu adalah panggilan paling romantis

yang pernah ia dapat dan dia pun terharu mendengarnya.

Aku ingin Nara jadi wanita hebat seperti Khadijah. Walaupun

Khadijah lebih tua dari Nabi Muhammad tapi nabi sangat men-

cintainya hingga akhir hayat. Selain istri yang hebat Khadijah juga

saudagar atau pengusaha yang hebat dan mandiri. Aku mau Nara

Page 54: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 48 K

CERITA BROWNIES

mencontohnya. Do’aku adalah supaya Nara jadi wanita yang kuat dan

hebat seperti Khadijah.

Aku tidak menyangka, berawal dari hanya bertemu belasan

menit ketika gathering di Jakarta dan belum pernah bertemu kem-

bali setelah itu, kami sudah bisa seakrab ini. Aku sudah tidak segan

menceritakan banyak rahasia yang belum pernah aku ceritakan ke

siapa pun.

Semakin hari komunikasi kami semakin intens dan aku merasa

kami sangat cocok. Nara itu sosok perempuan yang dari dulu aku

impikan. Tidak meleset sedikit pun dari bayanganku tentang impi-

an punya seorang cewek yang shalihah dan bisa mengingatkanku

ketika keliru.

qHari pertama

Aku merencanakan untuk menghadiri seminar bisnis di Jakarta.

Nara menyambut kabar itu dengan senang hati. karena itu artinya

kami akan bertemu untuk yang ke dua kalinya dengan perasaan yang

sudah saling suka dan tahu isi hati masing-masing.

Bandara selalu jadi tempat paling sibuk menurutku. Orang-

orang hilir mudik ke sana kemari. Aku baru saja keluar dari pintu

kedatangan. Jika sebelumnya aku selalu naik taksi ketika di Jakarta,

kali ini ada seseorang yang mau menjemputku, seseorang yang

selama ini aku kagumi, orang itu ada di dalam sebuah mobil. Aku

Page 55: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 49 K

langsung menghampirinya dan ketika aku masuk ke dalam mobil,

aku hanya fokus melihat senyum seorang wanita yang berada di

balik kemudi.

Ya Tuhan senyumnya.

Senyum Nara yang menyambutku di dalam mobil begitu

membuatku terpesona. Hal indah pertama yang aku lihat hari ini,

rasa bosan selama di perjalanan seketika hilang begitu saja. Aku

hanya bersyukur pada Tuhan karena telah menciptakan makhluk

bernama Nara.

Aku langsung duduk di samping Nara.

“Yes disupirin,” kata itu keluar dari mulutku. Tapi sepertinya

kalimat itu tak cukup baik untuk mengawali percakapan kami

karena ekspresi Nara terlihat kecewa. Mungkin yang dia ingin aku

yang duduk di kemudi, tapi aku punya alasan sendiri kenapa tidak

menggantikan Nara saat itu.

Aku tidak biasa menggunakan barang milik orang lain. Aku

takut terjadi apa-apa pada mobil Nara. Mobil itu pastinya sangat

berharga dan itu adalah harta orang tua Nara. Pasti dibeli dengan

jerih payah mereka. Aku takut kalau merusaknya. Ditambah aku pun

belum pernah menyetir di Jakarta sebelumnya.

qKami langsung menuju ke salah satu mall di Jakarta untuk menunggu

seorang teman. Sembari menunggu, kami mengobrol santai dan aku

Page 56: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 50 K

CERITA BROWNIES

merasa sedang bermimpi bisa ada di depan dia sekarang. Nara masih

sama: cantik dan anggun.

Tidak lama setelah itu, kita berangkat ke gedung tempat

berlangsungnya seminar. Di gedung tersebut aku bertemu dengan

banyak teman-teman yang berasal dari pulau Jawa. Sepertinya, ha-

nya aku saja yang jauh-jauh datang dari Sumatera. Aku selalu ingin

bertemu dengan banyak orang dan bisa belajar banyak dari yang lain.

Itulah sebabnya aku berada di sini sekarang.

Karena aku datang bersama Nara, aku sempat jadi bahan ber-

candaan teman-teman.

“Hallo.”

“Hai. Cieeeeee yang baru jadian datengnya berduaan. Cocok

pisanlah,” cerocos temanku dari Bandung.

Aku dan Nara hanya senyum-senyum malu. Nara langsung

pergi ke toilet. Mungkin mau memperbaiki penampilan (baca : make

up). Eh tapi, Nara orang yang sederhana kok. Hanya saja saat ini kulit

mukanya sedang mengelupas jadi dia berusaha untuk menutupinya

menggunakan bedak. Sepertinya hal itu yang membuat Nara takut

kalau aku tidak begitu nyaman dengan penampilannya. Biasanya

ketika melihat wajah seorang perempuan mengelupas atau berje-

rawat aku akan merasakan ilfeel. Tapi tidak untuk saat ini, aku malah

memuji Nara karena kecantikannya.

Tidak tahu kenapa, baru kali ini rasanya aku bisa menerima

perempuan apa adanya. Aku tidak takut untuk berhadapan dengan

Page 57: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 51 K

kekurangan yang dia punya, yang aku mau dia yang bisa menemaniku

berproses untuk menjadi lebih baik. Bukan perempuan cantik yang

hanya mementingkan penampilan.

“Duduk di sini,” ucap Nara ketika kami sudah berada di

dalam aula.

Duh senyum itu lagi.

Dia memilihkan tempat duduk untukku kemudian meletakan

tasnya di atas kursi agar aku bisa duduk di sampingnya. Dia benar-

benar perhatian dan seakan-akan tidak mau jauh dariku. Selama

acara Nara selalu menujukkan perhatiannya kepadaku. Aku benar-

benar terkejut sekaligus senang melihat sikapnya seperti itu.

“Sebelum pergi, tadi aku beli kue buat kamu,” kata Nara sambil

mengeluarka kue dari tasnya.

“Emm kamu pasti belum makan, kan? Itu sebabnya aku sengaja

bawain ini,” lanjutnya.

Muka Nara kelihatan lucu ketika memberikan kue tersebut. Dia

memasang wajah cemas, takut kalau aku sampai kelaparan selama

di sana. Aku mengambil beberapa potong kue, lalu melahapnya

pelan-pelan.

“Udah? Nih minumnya,” kata Nara dengan sigap menyodor-

kan air.

Aku hanya bisa terdiam. Sungguh, aku tidak bisa berkata apa-

apa. Speechless rasanya mendapat perhatian penuh seperti itu. Dia

Page 58: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 52 K

CERITA BROWNIES

melayaniku dengan sangat baik, aku jadi teringat dengan Ibu yang

selalu mencemaskan keadaanku.

“Aku sengaja ambilin kamu air waktu di luar tadi karena takut

kamu kehausan,” dengan mimik sedih dan khawatir dia menyodorkan

minum. Ketika aku sudah selesai, kemudian dia mengeluarkan lagi

senyum anggun andalannya.

Seumur hidup baru kali ini aku mendapat service dari seorang

perempuan. Ajaibnya ini baru pertemuan pertama kami, bagaimana

pertemuan-pertemuan selanjutnya, ya? Tidak bisa terbayangkan.

Selesai seminar, kami langsung meluncur untuk bertemu de-

ngan rekan bisnis disalah satu restoran yang tidak jauh dari sana.

Tiba-tiba perutku terasa mual karena aku sedang tidak enak badan.

Lagi-lagi dengan sigapnya Nara mengeluarkan fresh care seakan

tidak perduli dengan teman-teman yang lain, Nara malah sibuk

mengurusku.

Dengan lembut, Nara mengusapkan fresh care ke keningku.

Katanya, agar mengurangi rasa pusing kemudian memintaku untuk

membalurkannya ke perut. Nara benar-benar terlihat cemas dan

panik. Hari ini sungguh luar biasa sekali buatku, perempuan yang

dulu hanya bisa aku lihat dari jauh tanpa berani kusapa, hari ini

menunjukan perhatian dan rasa sayangnya padaku. Bukan dengan

kata-kata atau banyak bicara, tapi langsung membuktikannya de-

ngan perbuatan.

q

Page 59: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 53 K

Hari kedua

Hari ini aku memiliki dua jadwal yang harus dilakukan. Pertama

menjenguk seorang teman yang istrinya baru selesai melahir-

kan. Kedua adalah silahturahmi ke rumah Nara bertemu dengan

keluarganya.

Kami tidak berangkat berdua, ada teman-teman lain yang juga

ikut. Kebetulan aku tidak satu mobil dengan Nara. Mobil yang dinaiki

Nara isinya kaum hawa semua, jadi tidak enak jika aku bergabung

bersama mereka. Jadi aku lebih memilih untuk ikut mobil yang lain.

Sebelum ke tempat tujuan pertama, kita sempat mampir se-

bentar ke sebuah cafe sambil menunggu waktu sholat. Di situ Nara

meminta aku untuk duduk di dekatnya dan aku menolak dengan

halus karena malu dan merasa tidak enak dengan teman-teman yang

lain. Tapi Nara tetap saja menunjukan perhatiannya meskipun hanya

lewat WhatsApp.

Selepas itu, berangkatlah kami ketujuan utama. Beberapa kali

Nara memberi kode padaku untuk semobil dengannya. Tapi karena

aku tidak terlalu peka, kode dari Nara pun tidak tertangkap olehku.

Aku meminta maaf karena itu memang salah satu kekuranganku.

Setelah basa-basi di rumah teman dan bermain sebentar bersa-

ma anaknya , kami pun akhirnya memutuskan pulang saat hari mulai

terlihat gelap.

Tujuan kedua sudah di depan mata. Aku nervous setengah mati,

untuk pertama kalinya aku akan bertemu keluarga Nara. Meskipun

Page 60: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 54 K

CERITA BROWNIES

kami datang secara bersama tetapi rasa nervous itu tetap tidak bisa

aku sembunyikan.

Mobil kami memasuki halaman rumah Nara. Ketika melihat

rumahnya yang cukup besar, teman-temanku hanya bisa terdiam.

Mereka melirik ke arahku, mungkin di dalam hati mereka sedang

menertawakanku. Ditambah mungkin juga mereka pesemis aku akan

diterima di tengah-tengah keluarga Nara.

Sebenarnya aku pun merasakan hal yang sama, tetapi aku mem-

beranikan diri saja. Toh yang aku mau dan suka itu anak gadisnya

bukan rumah atau harta keluarganya. Karena buatku Naralah yang

paling penting bukan embel-embel yang ada di belakangnnya. Kalau

sudah menikah nanti, kebutuhan rezeki itu jadi tanggung jawab su-

ami. Jadi akulah yang akan berusaha memenuhi segala kebutuhan

Nara, dan aku tidak akan mundur begitu saja.

Saat itu aku memilih mengenakan kemeja lengan panjang dan

celana jeans skiny,dengan pakaian yang sering kugunakan sehari-hari

kemudian kita langsung masuk ke dalam rumah Nara. Rasa grogi

semakin menjadi, meskipun aku sedang berbarengan dengan yang

lain. Tiba-tiba turunlah orang tua Nara, kita menyalami keduanya.

Setelah itu aku langsung tertunduk lemas, ketakutanku akan sam-

butan dingin dari keluarga Nara pun semakin menghantui.

Nara sendiri terlihat mondar mandir. Dia menunjuk ke arah-

ku, mungkin ia sedang mengenalkanku pada keluarganya. Kakak

laki-laki Nara yang baru datang langsung menyalamiku. Ketika itu,

jantungku berdetak lebih lambat.

Page 61: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 55 K

“Putra.”

“Halo.”

Tanggapan kakaknya tidak sesuai dengan harapanku, setelah

itu aku merasa minder habis-habisan. Akhirnya ketika sudah mening-

galkan rumah Nara aku semakin pesimis.

qMalamnya, aku berkumpul bersama beberapa teman lelaki.

Kejadian di rumah Nara menjadi topik utama perbincangan kami.

Ternyata bukan hanya aku yang merasakan keluarga Nara belum

terlalu welcome atas kehadiranku, teman-teman pun merasakan hal

yang sama.

“Kok gue ngerasa sikap keluarganya Nara kurang welcome gitu

yah tadi,” kataku resah.

“Hmmmm. Gue juga nangkep kayak gitu sih Put.”

“Mungkin karena pakaian lo kali Put. Harusnya lo pake baju yang

rapihan dikit, ya rada berkelaslah.”

“Gue gak pengen berlebihan aja. Gue pengen diterima apa

adanya. Gue mau nunjukin inilah diri gue sehari-hari, gue yang se-

derhana,” belaku.

“Ya ini kan beda Put. Lo tuh mau ketemu orang tua gebetan lo.”

“Bukan gue nggak punya pakaian yang mahal, cuman melihat

dari kondisi gue yang sebelumnya drop ditinggal ayah terus kerja

Page 62: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 56 K

CERITA BROWNIES

sendiri buat berjuang cari masa depan, gue hanya ingin diterima

apa adanya. Makanya gue cuman pake pakaian normal untuk ukuran

anak umur 19 tahun.”

“Gue ngerti, tapi tetep Put, lo harus liat kondisinya gimana. Itu

juga bakal jadi cara lo ngambil hati orang tuanya. Kalau perlu lo bawa

mobil sendiri nanti gue pinjemin deh.”

“Tau gak, lo tuh kayak gak selevel aja sama Nara kalau seperti

tadi kejadiannya.”

“Gue nggak pernah ada niat pengen dapet anak orang kaya.

Ketika gue deketin Nara, gue nggak tau dia siapa dan apa aja yang

dia punya. Gue bisa sama Nara karena rasa nyaman dan Nara pun

nggak pernah bahas masalah keluarganya.”

Percakapan kami pun berakhir pada pukul 3 subuh. Hari

itu, merupakan hari yang penuh dengan kepesimisan tapi aku

mencoba berpikir optimis dan berharap apa yang dikatakan

teman-teman tadi itu salah. Aku hanya ingin diterima dengan

keadaanku sebagai seorang Putra. Masalah harta atau jabatan

adalah hal yang bisa diusahakan. Aku percaya ketika kita berdoa

dan tak henti untuk berusaha pasti Allah sudah menyiapkan

rezeki yang layak untuk kita.

q

Page 63: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 57 K

Hari ketiga

Matahari sudah setengah naik, mataku masih lengket karena

belum puas tidur. Tapi hari ini aku sudah berjanji untuk bertemu

dengan Nara.

Kejadian kemarin benar-benar mengganggu pikiranku. Aku me-

mutuskan menceritakan semua perasaanku pada Nara. Menurutku

dia harus tahu semuanya dan aku pun perlu tahu apa yang ada

dipikirannya.

Ketika aku baru masuk ke mobilnya nara tiba-tiba nara

mengatakan.

“Tolong lain kali pake pakaian yang lebih baik, kan kamu mau

ketemu orang tua, masa pakai pakaian biasa,” ucap Nara belum

apa-apa.

“Tapi yang aku kenakan bukan baju bolong atau baju com-

pang-camping kayak anak urakan. Itu baju kemeja lengan panjang

yang umumnya dipakai anak-anak seumuranku,” tangkasku kekeuh

dengan pendirian.

Tidak ada jawaban dari Nara.

“Aku tuh hanya ingin semua orang yang bisa nerima aku apa

adanya, aku ingin dinilai bukan hanya dari sampulnya aja,” jelasku.

“Oke aku ngerti. Aku minta maaf udah memaksakan kamu buat

jadi orang lain.”

Page 64: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 58 K

CERITA BROWNIES

Mungkin aku memang keras kepala tapi aku tidak mau menipu

orang lain dengan tampilan yang dibuat-buat. Aku ingin yang dilihat

orang adalah keseluruhan dari kepribadianku dan tidak ada yang aku

tutupi soal itu. Aku tidak mau berpura-pura hanya untuk diterima,

tetapi ternyata masih ada masalah lainnya yang mengganjal dihati

Nara.

“Aku juga kecewa ketika kemarin kamu nggak gantiin aku buat

nyetir mobil saat di bandara, kamu sepertinya terlihat lebih senang

disetirin.”

Dulu Nara sering melihat kakaknya selalu nyetirin istrinya wak-

tu mereka masih pacaran. Dia menganggap menyetir itu salah satu

simbol tanggung jawab seorang lelaki pada wanitanya, Dan karena

kejadian itu dia membandingkanku dengan kakaknya.

“Bukan nggak mau tapi aku kan belum pernah bawa mobil di

Jakarta. Aku takut kalau menggunakan barang milik orang lain, aku

takut mobil itu malah rusak karena aku.

“Keluargaku selalu menekankan untuk tidak dengan gampang

memakai barang milik orang lain, karena mereka membelinya tidak

mudah dan dikhawatirkan akan rusak atau lecet. Itu alasannya kena-

pa aku tidak menawarkan diri untuk nyetirin kamu.”

Aku mengalah. Setelah percakapan itu, aku mencoba menyetir

untuk pertama kalinya di kota ini. Puji syukur aku mulai terbiasa

dan tidak terlalu takut lagi. Nara pun memaklumi apa yang menjadi

ketakutanku.

Page 65: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 59 K

Aku belajar satu hal hari ini. Terkadang kesalah pahaman

muncul karena kita tidak saling menjelaskan, padahal setiap ma-

nusia punya alasan. Jadi menurutku yang terpenting dari sebuah

hubungan adalah keterbukaan. Apa yang pasangan mau dan apa

yang kamu mau dari pasangan berusahalah saling menyampaikan.

Karena tanpa itu, kadang muncul kekecewaan.

qHari keempat

Sebelum pulang, aku bersiap untuk pergi ke Bandung, mengontrol

bisnis yang produksinya ada di sana. Hari itu, sebelum berangkat

menuju Bandung aku ingin sekali bertemu Nara, tapi ternyata

keinginan tersebut harus diurungkan. Nara tidak diizinkan keluar

oleh orang tuanya.

Di dalam travel, aku hanya berharap Nara bisa datang tiba-tiba,

tetapi hingga mobil bergerak menuju Bandung, keberadaan Nara

masih nihil. Nara tidak bisa keluar dari rumahnya dan aku benar-

benar kecewa. Setelah malam itu, orang tua Nara mungkin jadi

melarang anaknya untuk bertemu denganku, aku tidak tahu harus

seperti apa.

Tidak terasa air mataku menetes, selama perjalanan aku me-

nangis di mobil. Aku sudah merasa nyaman dengan Nara dan jika

tiba-tiba harus dipisahkan hanya karena pertemuan pertama yang

tidak mulus, aku merasa sedih dan kecewa.

Page 66: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 60 K

CERITA BROWNIES

Gua harus kuat. Gua harus terus berusaha.

Sebagai lelaki aku harus terus berjuang buat perempuan yang

aku suka. Selama kita mau berusaha pasti ada jalan dan aku yakin itu.

Aku tidak mau menjadi orang yang menyesal karena tidak pernah

mencoba untuk memperjuangkan orang yang aku sayang. Aku orang

yang keras kepala, jadi ketika aku sudah punya keinginan, pasti akan

aku kejar sampai dapat.

qSenja turun dan aku sampai di Bandung pukul 4 sore. Tanpa membu-

ang waktu, aku langsung menuju tempat produksi. Setelah mengecek

beberapa hal, aku menuju ke rumah seorang teman.

Inilah enaknya punya teman di berbagai daerah. Kita seakan

punya banyak keluarga karena banyak yang akan menyambut keda-

tangan kita. Tak perlu bingung memikirkan tempat bermalam kalau

sedang di kota orang seperti ini. Odi menyambutku di rumahnya dan

beruntungnya lagi, aku dapat traktiran makan dari Odi. “Sudah tidur

gratis, dapat makan gratis pula.” Aku memberi tahu Odi kalau akan

menginap di tempatnya satu malam saja. Karena besok, aku akan

melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur.

Ketika pukul 8 malam aku teringat dengan salah satu peng-

usaha idolaku yang tinggal di sini. Aku langsung meminta nomer

handphonenya lewat chat di Path. Kebetulan aku sudah lama berte-

man dengannya di Path.

Page 67: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 61 K

“Saya kebetulan lagi di Bandung pak. Kira-kira bisa ngobrol

bareng nggak ya pak malam ini, mungkin sambil ngopi bareng gitu,”

kataku berharap.

“Kalau malam ini saya nggak bisa, mendadak banget sih aca-

ranya. Gimana kalau ketemuannya besok aja. Kebetulan saya ada

acara HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) kita ketemuan

di sana.”

“Besok Pak? Wah saya besok subuh mau berangkat ke Kuala

Lumpur (KL) Pak,” kataku sedikit menyesal.

“Sayang banget. Ya udah nggak apa-apa mungkin lain kali aja

ketemunya.”

Aku pikir ini kesempatan langka. Aku orang yang paling ingin

belajar ilmu baru apalagi dari seseorang yang aku anggap mahir

dibidang bisnis. Akal sehatku tiba-tiba hilang, dengan spontan aku

menunda keberangkatan ke KL.

Bergegas aku mencari penerbangan untuk lusa. Ketika sudah

dapat tiket penggantinya, aku benar-benar menunda keberangkatan

dan memilih untuk pergi ke acara tersebut. Alhasil, tiket yang harga-

nya menurutku lumayan itu harus hangus begitu saja. Tapi aku yakin

tidak ada yang sia-sia di dunia ini karena setiap ada yang dikorbankan

pasti selalu ada yang didapat.

Keesokan paginya aku diantar Odi ke salah satu hotel bintang

lima di Jawa Barat dengan menggunakan motor. Hotel itu jadi tem-

pat diselenggarakannya acara HIPMI. Aku langsung bingung ketika

Page 68: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 62 K

CERITA BROWNIES

masuk ke dalam, kebanyakan yang hadir di tempat itu menggunakan

baju formal. Sedangkan aku hanya pakai skinny jeans dan kemeja.

Tapi, ya sudahlah aku percaya diri saja. Di situ terlihat ada Aa Gym,

Gubernur Jawa Barat bahkan pengusaha nasional sekelas Bluebird.

Sedangkan aku, hanya pengusaha kelas teri.

Sambil duduk aku mengobrol bersama temanku sambil menunggu

kedatangan pengusaha idolaku.

Terdengar suara gemuruh mesin mobil sport dari luar. Aku

menebak-nebak dalam hati, “Ini pasti orang yang aku tunggu

dari tadi.” Seorang pengusaha yang menjadi idolaku sejak duduk

dibangku SMA. Dan benar saja, dia datang menggunakan mobil

Lamborghininya.

Aku mendekatinya sambil ikut berjalan masuk ke ruangan

acara. Walaupun yang lain berpakaian formal tapi pengusaha ido-

laku ini ternyata punya gaya berpakaian yang sama denganku. Dia

hanya menggunakan kemeja, skinny jeans dan sepatu sneakers. Tidak

mengherankan karena umurnya pun masih terbilang muda yaitu 26

tahun, sedangkan aku masih 19 tahun. Hari itu tampilan kami terlihat

yang paling casual di antara yang lain.

Aku dibuat takjub ketika masuk ke dalam. Pengusaha yang ber-

pakaian rapih dan perlente membungkuk hormat sambil menjabat

tangan kami.

Hahahaha. Serius gue disalamin dengan cara seperti ini?

Page 69: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pakaian dan A nggapan Orang

L 63 K

Dari situ, aku mulai merasa prinsipku selama ini benar. Kita

dihormati bukan karena pakaian yang kita pakai tapi karena ke-

mampuan yang kita punya.

“Mas anggota DCI ya,” kata seorang yang menyalamiku. Aku

yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa mengangguk sambil senyum

dan itu membuat mereka semakin hormat. Sampai akhirnya aku tahu

ternyata DCI itu klub mobil sport jenis Lamborghini dan Ferrari. Ya,

wajarlah jika tadi mereka menghormatiku seperti itu.

Mereka gak tau aja, gue cuman naik motor bareng temen, Eh ber-

arti muka gue udah meyakinkan dan cocok kali yah kalau punya Ferrari

hahahaha.

Tiket menuju Kuala Lumpur hangus begitu saja, tapi aku tidak

merasa menyesal sedikit pun. Di sini aku bisa bertemu dengan banyak

pengusaha besar. Seketika mimpi-mimpi serta insting bisnisku lang-

sung berkembang saat itu juga. Aku berkenalan dengan beberapa

orang yang memiliki usaha dengan menghasilkan puluhan, ratusan

bahkan hingga triliunan rupiah. Aku menjadi anak paling kecil dan

bontot dengan umur yang masih 19 tahun di ruangan itu.

“Mau pergi ke KL jam berapa besok?” tanya pengusaha idolaku.

“Subuh Pak.”

“Gimana kalau kamu tidur di rumah saya aja. Lebih dekat loh

dengan bandara,” tawarnya. Aku langsung mengiyakan tawaran-

nya, dengan secepat kilat aku langsung pulang dan mengambil

barang-barangku.

Page 70: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 64 K

CERITA BROWNIES

Keren banget.

Sampai di rumahnya, aku dibuat terkagum-kagum. Hasil dari

pencapaiannya diusia muda ini sangat luar biasa. Kami membicara-

kan banyak hal, tanpa disadari sudah memasuki waktu subuh. Dari

obrolan itu, aku banyak mendapat pengetahuan baru tentang bisnis.

Aku yang dulunya berpikir normal seperti kebanyakan orang lainnya,

sekarang berubah menjadi anak yang punya mimpi abnormal dan

besar sekali.

Pulang dari sana aku semakin optimis untuk membesarkan

usaha yang sudah aku bangun ini. Harapanku usaha yang aku buat

bisa jadi bekal untuk melamar Nara nantinya. Walau umurku masih

belasan tahun, aku ingin orang-orang tidak menganggapku seperti

bocah yang tidak bisa bertanggung jawab. Aku bertekad untuk be-

kerja keras agar bisa membuktikan ke orang tua Nara bahwa anaknya

akan aman dan bahagia ketika menikah bersamaku nanti.

Aku mungkin masih anak ingusan, tapi bukan berarti tidak

bisa bertanggung jawab. Kedewasaan bukan diukur dari seberapa

lama kita hidup di dunia tapi dari seberapa banyak kita bisa belajar

selama hidup di dunia.

q

Page 71: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU LAKI-LAKI BODOH

Page 72: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU hanya tidur 1 jam. Sekitar pukul 4 pagi aku bergegas menuju

airport. Karena pesawat yang akan membawaku ke Kuala Lumpur

berangkat pukul 5.50 pagi.

Aku tembus udara dingin kota Bandung dengan semangat

membara. Pertama, aku sudah punya tambahan bekal ilmu yang

didapat dari idolaku kemarin dan itu bisa dijadikan dasar untuk

bisnisku nanti. Kedua, sekarang ada perempuan yang sudah mem-

percayakan hidupnya padaku. Seorang bocah 19 tahun ini harus

berusaha keras meyakinkan kedua orang tua Nara dan menunjukan

pada mereka bahwa aku bukan anak 19 tahun seperti yang mereka

pikirkan, anak yang masih labil atau masih hobi berhura-hura.

Aku akan buktikan kalau tidak semua orang itu sama. Banyak

anak muda di luar sana yang diberikan Tuhan kedewasaan lebih cepat

di hidupnya. Mereka ditempa oleh keadaan yang keras dan hal itulah

yang membentuk karakternya lebih dulu dari orang lain seusianya.

Pesawatku pun terbang menuju Kuala Lumpur pagi itu. Selama

perjalanan yang ada di pikiranku hanyalah Nara, di benakku hanya

ada kata kerja keras, kerja keras dan kerja keras. Aku sangat meng-

hargai Nara yang sudah memberikan kepercayaan padaku. Aku akan

mati-matian memperjuangkan Nara dengan kemampuan yang aku

punya.

Udara Bandung digantikan oleh udara Kuala Lumpur.

Sebenarnya aku hanya iseng saja pergi ke sini. Ada hotel container

yang harus aku coba karena konsepnya menurutku unik. Aku adalah

orang yang tertarik dengan banyak hal baru termasuk pada bisnis

Page 73: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 67 K

AKU hanya tidur 1 jam. Sekitar pukul 4 pagi aku bergegas menuju

airport. Karena pesawat yang akan membawaku ke Kuala Lumpur

berangkat pukul 5.50 pagi.

Aku tembus udara dingin kota Bandung dengan semangat

membara. Pertama, aku sudah punya tambahan bekal ilmu yang

didapat dari idolaku kemarin dan itu bisa dijadikan dasar untuk

bisnisku nanti. Kedua, sekarang ada perempuan yang sudah mem-

percayakan hidupnya padaku. Seorang bocah 19 tahun ini harus

berusaha keras meyakinkan kedua orang tua Nara dan menunjukan

pada mereka bahwa aku bukan anak 19 tahun seperti yang mereka

pikirkan, anak yang masih labil atau masih hobi berhura-hura.

Aku akan buktikan kalau tidak semua orang itu sama. Banyak

anak muda di luar sana yang diberikan Tuhan kedewasaan lebih cepat

di hidupnya. Mereka ditempa oleh keadaan yang keras dan hal itulah

yang membentuk karakternya lebih dulu dari orang lain seusianya.

Pesawatku pun terbang menuju Kuala Lumpur pagi itu. Selama

perjalanan yang ada di pikiranku hanyalah Nara, di benakku hanya

ada kata kerja keras, kerja keras dan kerja keras. Aku sangat meng-

hargai Nara yang sudah memberikan kepercayaan padaku. Aku akan

mati-matian memperjuangkan Nara dengan kemampuan yang aku

punya.

Udara Bandung digantikan oleh udara Kuala Lumpur.

Sebenarnya aku hanya iseng saja pergi ke sini. Ada hotel container

yang harus aku coba karena konsepnya menurutku unik. Aku adalah

orang yang tertarik dengan banyak hal baru termasuk pada bisnis

Page 74: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 68 K

CERITA BROWNIES

dengan konsep unik. Ketika kita hobi berkunjung ke tempat-tempat

baru yang unik biasanya banyak ide yang bisa didapat di tempat itu.

Selama di sini aku tetap terus berkomunikasi dengan beberapa

teman di Indonesia. Rencananya aku ingin membuat bisnis baru

karena usahaku yang sekarang masih naik turun. Pilihan untuk meng-

akuisisi (membeli) bisnis yang telah berjalan di Bali jadi keputusan

yang menarik.

Salah satu alasan yang membuatku sangat agresif untuk

mencari peluang bisnis adalah supaya tidak dianggap bocah lagi

dengan orang lain. Anggap saja ini salah satu bentuk ikhtiarku un-

tuk bersiap menjemput pujaan hati yaitu Nara, Perempuan anggun

yang jadi idamanku. Aku tidak ingin mengecewakan orang yang

telah memilihku.

Meski sedang berada di negeri orang, tapi pikiranku seakan

masih ada di Indonesia. Aku terus memikirkan planning ke depan

akan seperti apa. Pada akhirnya, aku hanya bertahan tiga hari di

Kuala Lumpur dan pulang ke Indonesia dengan semangat kuat untuk

membangun bisnis baru.

Tapi keberuntungan belum ada di pihakku. Bisnis yang hendak

aku beli bersama dengan temanku, ternyata sudah keduluan oleh

orang lain yang membelinya. Aku kecewa saat itu, tapi bukan Putra

namanya kalau tidak ngeyel dan nekat. Aku langsung mencari celah

lain dan aku orang yang paling pantang untuk mundur.

Page 75: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 69 K

Ada seorang temanku bernama Linda, umurnya 5 tahun lebih

tua dariku. Dia adalah pengusaha kue di kotanya tapi sedang kesu-

litan menjual produknya keluar. Aku yang sudah bermimpi punya

bisnis snack tidak menyia-nyiakan peluang itu. Jadi aku mencoba

mengajaknnya untuk berkerja sama. Kami sepakat untuk memba-

ngun bisnis itu bersama. Di bisnis ini, dia bertugas sebagai produksi

dan aku sebagai pengatur strategi atau otak dari bisnis tersebut.

Aku tidak ingin mengecewakan Nara. Aku sangat bersemangat

untuk mengerjakan usaha baru ini. Karena terlalu asik dan bersema-

ngat, mulailah kebiasaan burukku muncul yaitu bergadang dan telat

makan. Aku mengabaikan kesehatan demi orang yang aku sayang,

yang aku ingat setiap malam hanyalah gimana caranya menjemput

bidadariku itu.

Berbeda dengan dulu, sekarang ketika aku bekerja keras, tidak

sedikit pun rasa lelah terasa. Setiap aku pusing selalu ada orang yang

menyemangati. Semangat ya Putranya aku, itu kata yang sering Nara

ucapkan untuk menyemangatiku saat sedang stres. Kata sederhana

yang berhasil membuat aku semakin semangat, sampai aku sendiri

lupa untuk makan.

Saat itu aku benar-benar tidak menghargai kesehatan dan aku

kembali menjadi robot pekerja. Sekarang aku bekerja keras dengan

alasan ingin cepat menikahi Nara dan membuktikan bahwa walau

aku adalah bocah yang hobi bercanda, tapi aku bisa jadi orang yang

serius menyayangi dia. Mungkin bukan dengan cara jadi lelaki yang

Page 76: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 70 K

CERITA BROWNIES

romantis dan pandai menggombal tapi langsung aku buktikan de-

ngan perbuatan yaitu kerja keras untuk orang yang kusayang.

Menurutku lelaki yang sayang kepada wanitanya akan

mau dan mampu mengorbankan apa saja untuk orang yang dia

sayang. Termasuk jadi laki-laki bodoh yang mengorbankan kese-

hatannya untuk kerja terus tanpa lelah hanya untuk membuat

wanitanya tersenyum.

qAku mempraktekan ilmu yang telah didapat dari pengusaha idolaku.

Kebetulan usahaku saat ini sama dengan usahanya yang menjual

produk yaitu snack.

Aku orang yang anti meniru atau menyamakan produkku de-

ngan orang lain. Aku belajar dari pengusaha idolaku tetapi aku tidak

ingin mencontoh atau menjiplak bisnisnya. Aku terlalu perfeksionis

untuk mempersiapkan bisnis baru ini.

Bisnis brownies baruku akhirnya launching 8 hari sebelum

ulang tahunku yang ke-20 tahun. Persiapan strategi pemasaran

yang matang ternyata membuahkan hasil. Puji syukur, di luar dugaan

kami, Brownies Manten bisnis yang bermodalkan 3 juta ini berhasil

mencetak pundi-pundi uang dengan total 40 juta rupiah di hari ke 3

setelah rilis.

Mungkin banyaknya pembeli juga disebabkan pemilihan nama

dan konsep bisnisku yang unik. Misalnya, kalau calon pembeli biasanya

Page 77: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 71 K

cuma disebut calon pembeli, calon pembeli Brownies Manten justru

disebut Calon Mantu. Begitu pula dengan nasib para reseller dan

distributor yang dipanggil Penghulu dan KUA.

Kenapa mereka semua dipanggil begitu? Nah, alasan kenapa

reseller dipanggil Penghulu karena merekalah yang mempertemukan

Manten dan Calon Mantu. Sedangkan distributor dipanggil KUA ka-

rena mereka tempat berkumpulnya para Penghulu. Masuk akal, kan?

Nah, masih belum ngerti kenapa calon pembeli disebut Calon Mantu?

Kalau iya, berarti kalian belum siap nikah (kidding). Sebenarnya dise-

but Calon Mantu karena para calon pembeli akan segera meminang

(membeli) Brownies Manten.

Bukan hanya itu, produknya pun langsung waiting list serta ter-

sebar di 8 provinsi dalam waktu tiga hari. Luar biasa, padahal omzet

segitu dicapai pengusaha idolaku dalam waktu lebih dari 3 bulan. Aku

benar-benar optimis dengan bisnis ini.

Apa ini rezeki orang mau nikah yaaaa? Hahaha, kok jadi gampang

dan dimudahkan gini ya semua hal...

qSaat itu aku panik setengah mati.

“Gimana sih kalian? Kita itu butuh kerja cepat, kalian kok malah

banyak salah gini,” kataku panik ketika melihat produksi produk yang

terhambat, padahal banyak pesanan yang menumpuk.

Page 78: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 72 K

CERITA BROWNIES

“Maaf Pak,”kata karyawanku dengan sedikit takut .

Ini emang tidak masuk di akal buatku. Bisnis yang baru berjalan

seperti ini bisa membuatku bingung setengah mati. Bukan karena

bingung karena bisnisnya sepi, tapi aku kebingungan untuk mening-

katkan produksi supaya bisa mencapai target.

Seminggu setelah launching, aku bukannya senang bisnisku

ini banyak mendapatkan permintaan, tapi justru malah stres berat.

Kenapa? Karena produksi kita ternyata tidak sanggup memenuhi

permintaan pasar, padahal uang konsumen di rekeningku sudah

menumpuk.

Bayangkan saja dengan modal 3 juta kita hanya mampu mem-

produksi 100 box/hari. Tapi hanya dalam waktu 3 hari, aku berhasil

menjual 2.000 box. Ratusan box Brownies Manten langsung habis

sekejap mata hanya dalam hitungan jam saja ketika para distributor

menjualnya di kota mereka. Orang yang ingin membeli produk ini

juga sampai harus mengantri selama 1 bulan lamanya. Aku dan tim

produksi ketar-ketir membereskan pekerjaan rumah ini.

Aku bergadang sampai subuh memikirkan jalan keluarnya.

Sebenarnya bukan masalah uangnya tapi masalah tanggung jawab.

Aku tidak tega melihat konsumen yang harus menunggu seperti itu.

Tapi bagaimana caranya gara dapat meningkatkan produksi dalam

beberapa hari saja? Aku benar-benar bingung.

“Hai Abdurrohman bin Aufnya aku, ” kata Nara tiba-tiba.

“Abdurrohman bin Auf ?”

Page 79: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 73 K

“Iya, Abdurrohman bin Auf. Itu panggilan dari aku buat kamu.

Tau nggak kenapa aku panggil kamu itu?” lanjutnya. Aku cuman bisa

geleng kepala.

“Karena aku pengen kamu jadi pengusaha hebat seperti

Abdurahman bin Auf. Salah satu sahabat nabi yang dijamin masuk

surga dan memiliki kekayaan triliunan pada zamannya. Dia juga

berani berjihad (berkorban harta) demi agama.

“Semua masalah pasti bisa selesai kok. Aku percaya sama kamu,

kamu itu hebat, kamu pasti bisa. Jadi jangan nyerah ya.”

“Tunggu...tunggu….Sumpah, itu panggilan terbaik yang pernah

aku dapatkan dari seorang perempuan.” Aku tidak pernah punya

panggilan sayang seperti itu, aku merasa bersyukur memiliki Nara.

Di saat seperti ini dia selalu datang sebagai penenang. Setidaknya

aku tahu sekarang, ada yang rela aku ajak untuk bersusah-susah

melewati segala kondisiku yang jatuh bangun dan aku merasa tidak

sendirian lagi.

Ternyata aku baru sadar jika aku beruntung bukan hanya karena

punya Nara, tapi aku pun punya Kak Linda. Dia terus-terusan mening-

katkan produksi dan merekrut karyawan dengan cepat. Semakin hari,

jumlah karyawan semakin bertambah. Sehingga usaha baru ini de-

ngan cepat dapat membantu membuka lapangan pekerjaan. Mereka

juga rela bekerja dari jam 5 subuh sampai jam 5 sore. Kebetulan kar-

yawan kita tidur di rumah produksi jadi mereka bisa mulai bekerja

lebih awal. Setelah itu, mereka benar-benar kerja dengan baik karena

Page 80: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 74 K

CERITA BROWNIES

mereka tahu penjualan benar-benar sedang ramai. Kita sama-sama

bekerja keras untuk memenuhi permintaan konsumen.

“Kami semangat 45 pak bos demi usaha ini,” kata salah satu

karyawanku. Setelah mendengar itu, aku langsung terharu. Ternyata

aku benar-benar tidak berjuang sendirian.

Pegawai itu sangat baik dan amanah. Sampai pernah ketika

Kak Linda ingin menaikkan gajinya dia malah mohon-mohon untuk

tidak dinaikan. Dia sangat loyal, kejadian itu membuatku jadi terharu

lagi. Pelan-pelan kami mulai bisa menyelesaikan masalah produksi.

Produksi kami kian meningkat walau tetap kewalahan menghadapi

orderan yang bertambah terus menerus tanpa henti.

qAku semakin sibuk untuk memperbaiki bisnis yang makin hari

makin berkembang. Walaupun begitu, aku selalu menyempatkan

diri untuk sekedar chat dengan Nara. Mencari tahu kabar orang

yang paling aku sayang itu.

Aku menikmati sekali kebersamaan kami. Bulan ini adalah bu-

lan ke-4 menuju bulan ke-5 hubungan kami berjalan. Untukku, itu

adalah waktu yang cukup lama. Selama ini aku tidak pernah pacaran

lebih dari 3 bulan. Bukan karena aku sering gonta-ganti pasangan,

tapi memang belum pernah mendapatkan yang nyaman seperti saat

aku bersama Nara.

Page 81: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 75 K

Kami sama-sama tidak terlalu banyak memiliki teman untuk

berbagi cerita sehingga kami jadi merasa cocok dan saling mengisi

satu sama lain. Hubungan jarak jauh tidak membuat komunikasi

kami terbatas. Kami sering mengobrol via telepon dan jika sudah

begitu, kami selalu asik berdua. Kami sudah tidak lagi menghiraukan

dunia luar dan merasa punya dunia sendiri.

Kami pernah mengobrol selama 8 jam non stop. Aku sendiri

heran, kenapa bisa selama itu. Nyaman sekali rasanya mengobrol

berlama-lama dengan Nara. Topik yang sering kami bahas adalah

soal bisnis dan cara mendidik anak ketika kami berkeluarga nanti.

Nara itu adalah cewek yang lembut dan paling tidak suka

dimarahi. Sialnya, dia dapat cowok yang batu sepertku ini. Kalau

sudah bilang satu ya akan sepert itu tidak bisa diganggu gugat lagi.

Contohnya ketika semua keluarga menyuruhku untuk masuk IPDN

(Sekolah Pemerintah) setelah Ayah meninggal, aku mengatakan ke-

pada mereka jika aku tidak mau dan tidak ada satu pun orang yang

bisa membuatku berkata “iya”.

Berbeda dengan Nara yang kadang plin-plan dan berubah-ubah

pikiran. Walaupun dia bilang paling benci dengan sifat cowok yang

pemarah dan keras, tapi ketika aku memarahinya Nara tidak pernah

protes. “Please jangan bayangkan aku yang marah-marah nggak jelas

sampai melakukan hal kasar.” Aku hanya marah secara lisan dan wa-

lau emosi pun tidak pakai fisik.

Biasanya aku melakukan itu di saat Nara terlihat lemah. Hal itu

kulakukan agar Nara menjadi kuat dan tidak plin-plan. Nara harus

Page 82: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 76 K

CERITA BROWNIES

punya sikap yang kekeuh ketika dia sudah memilih sesuatu untuk

hidupnya, sehingga tak ada yang bisa menggoyahkan pilihannya.

Aku sayang Nara, aku mau kalau nanti dia jadi ibu dari anak-

anakku, dia menjelma jadi sosok ibu yang lemah lembut tapi punya

sikap dan karakter yang tidak mudah dipengaruhi orang lain. Tapi

yang membuatku kadang senyum-senyum sendiri adalah setiap aku

memarahinya, dia malah mengucapkan terima kasih. Karena menu-

rutnya kadang memang dia harus diperlakukan tegas seperti itu.

Ketika aku sedang marah saat di telepon, aku akan menutup

telepon dan tak berapa lama biasanya kami akhirnya baikan sendiri

ketika sadar pada kesalahan masing-masing. Sedangkan jika kebe-

tulan marah saat ketemu langsung, aku akan mengakhirinya dengan

mengelus lembut kepala Nara, setelah itu dia semakin manja. Aku

selalu rindu dengan moment seperti itu. Dia pun makin yakin, meski-

pun umurku lebih muda 4 tahun darinya tetapi aku bisa tegas dalam

bertindak dan bisa membimbingnya.

qKami berdua sama-sama punya peristiwa masa kecil yang menurutku

hampir saja merenggut nyawa kami. Dimulai dariku yang lahir ketika

umur kandungan Ibu masih 6 bulan 25 hari. Berbeda dari anak-anak

lain yang lahir normal diusia 9 bulan.

Waktu itu, aku hanya dilahirkan sebesar botol air mineral ukur-

an 600 ML. Saking kecilnya, ketika mandi aku hanya cukup direndam

menggunakan baskom (sejenis ember kecil) untuk mencuci sayuran,

Page 83: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 77 K

karena jika menggunakan ember untuk memandikan bayi, bisa-bisa

aku tenggelam. Alhamdulillah walau kecil tapi aku tidak harus masuk

inkubator atau tabung penghangat untuk bayi premature.

Sama dengan Nara. Saat dia kecil, dia pernah step atau sema-

cam demam terus kejang-kejang. Kalau tidak salah, katanya sampai

stadium 4. Apa ya istilahnya, aku tidak begitu mengerti. Tapi itu mem-

buat keluarganya sangat panik karena penyakit tersebut kadang bisa

menyebabkan kematian. Yang paling parah untuk bayi adalah ketika

dia mulai tumbuh nanti, ia akan menjadi anak yang lambat berpikir.

Membahas soal anak, aku dan Nara sepakat akan mendidik

anak kami seperti cara almarhum Ayah mendidikku dulu. Ayah

mencoba untuk mendidik dan mengarahkan anaknya sesuai dengan

keahlian yang kita punya nanti.

Waktu berumur 1 tahun lebih, Ayah membelikanku sebuah

papan tulis. Setiap sore aku selalu dibelikan spidol dengan warna

yang berbeda oleh Ayah. Ketika jam 5 sore, aku selalu menunggu

kepulangan Ayah dari kantor. Dia akan langsung menggedong

dan memelukku sambil memberikan hadiah spidol warna. Alhasil,

tembok rumah berubah menjadi papan tulisan dan entah kenapa,

kebiasaan itu membuatku jadi terbiasa menulis dengan tangan kiri

(kidal). Ayah dan Ibu tidak pernah memaksakanku untuk menulis

dengan tangan kanan.

Beberapa teman sempat mengejek kebiasaanku menulis

dengan tangan kiri. Tapi aku justru merasa beruntung ketika tahu be-

berapa orang hebat yang ternyata kidal. Coba lihat, pendiri Microsoft

Page 84: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 78 K

CERITA BROWNIES

dan Apple, mereka juga menulis dengan tangan kiri. Keduanya adalah

orang terkaya di dunia. Setidaknya aku dan mereka punya satu kesa-

maankan? Dan semoga aku pun bisa menjadi orang hebat seperti

mereka nantinya.

Aku akan mencontoh didikan Ayah dan Ibu yang tidak pernah

menekanku untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Sampai se-

karang aku selalu memilih cara hidupku sendiri. Dimulai dari jadi

pengusaha lalu membuatku keteteran kuliah, dan Ibu tidak terlalu

memarahiku. Mereka yakin, jika aku bisa memilih jalan hidup yang

baik untuk diriku.

Berbeda dengan kisah Nara yang jadi anak perempuan satu-

satunya. Orang tuanya sangat ketat menjaga Nara, sampai-sampai

semua harus dipilihkan. Nara hanya tinggal mengikuti apa yang

dikatakan orang tuanya. Menurutku tidak ada yang salah dengan

hal tersebut, karena aku yakin semua orang tua pasti ingin yang

terbaik untuk anaknya. Kami dibesarkan di lingkungan keluarga

yang berbeda. Aku dengan keras kepalaku dan Nara dengan sikap

penurutnya, itu yang membuat kami cocok. Sifatku dan Nara seakan

saling melengkapi satu sama lain.

qSatu minggu lagi hari ulang tahunnya Nara. Sebenarnya aku bingung

akan memberi kado apa untuk Nara, tapi yang jelas aku tidak akan

memberikan barang mewah.

Page 85: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 79 K

Menurutku, memberi sesuatu dengan harga yang mahal bu-

kan cara yang tepat untuk menunjukan sebarapa sayangnya kamu

dengan seseorang. Karena membeli barang mewah menjadi urusan

sepele karena kamu bisa mendapatkanya dengan mudah di mana

saja dan tidak akan begitu sulit.

Aku ingin memberi sesuatu yang tidak ternilai harganya.

Aku mencoba memikirkan sesuatu yang lebih memerlukan usaha

untuk membuatnya dibandingkan hanya membeli suatu barang

yang bermerek. Lantas aku memutuskan untuk membuatkan Nara

sebuah video. Waktu yang aku punya hanya satu minggu. Jujur, aku

langsung kelabakan mencari bala bantuan untuk merekam video

tersebut. Untung saja ada seorang teman yang mau membantu,

namanya Agus.

Aku sudah punya rencana tentang konsep video yang akan di-

buat. Setelah melakukan segala persiapan, aku langsung menggarap

video tersebut dan aku dibantu satu rekan lagi namanya Amal.

Hari pertama aku dan Amal akan mencoba ngamen dibeberapa

lokasi lampu merah. Kita akan mengumpulkan beberapa rupiah dari

pengguna jalan. Amal adalah salah satu teman yang sering mene-

maniku mengamen sehabis les privat dulu, aku jadi merasa sedang

bernostalgia.

Kita mengamen seharian, berpindah-pindah dari satu lampu

merah ke lampu merah lain. Ketika aku dan Amal mengamen, Agus

merekam kegiatan tersebut dari jarak 200 meter. Jadi orang tidak

Page 86: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 80 K

CERITA BROWNIES

akan tahu kalau kita sedang direkam seseorang, dan itu benar-benar

melelahkan.

Sayangnya, dihari ke dua Amal tidak bisa ikut, sehingga ada

perubahan dari planning yang aku buat sebelumnya. Sepertinya hari

ini aku akan berjualan koran saja. Malu? Tidak, ini demi orang yang

aku sayang.

Dan tugas Agus masih sama seperti kemarin. Aku menjual

koran di dua spot lampu merah dekat perkantoran. Sempat ada rasa

takut saat itu. Aku takut ketahuan teman Ayah, takut mereka tahu

kalau aku sekarang sedang berjualan koran. Sekali lagi bukan karena

malu, tapi tidak enak saja jika mereka mengira aku benar-benar jadi

anak jalanan semenjak Ayah meninggal.

Mudahan-mudahan nggak ada yang kenal

Ketakukan itu aku lawan demi Nara.

Kamu harus tahu gimana rasanya berkompetisi dengan

abang-abang dan adik-adik yang juga berjualan koran saat itu.

Kita beradu kecepatan untuk menghampiri tiap mobil yang baru

berhenti. Jika beruntung, koranmu yang akan dibeli jika tidak kamu

harus mencoba lagi.

Keringat sebesar bulir jagung menetes deras di dahiku. Matahari

sudah sangat terik, karena aku tidak kuat dengan panasnya siang itu

akhirnya aku memutuskan untuk berhenti menjual koran. Lumayan,

aku dapat sedikit uang untuk tambahan.

Page 87: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 81 K

Kalau kalian bertanya untuk apa aku mengamen dan jualan ko-

ran hari itu. Jawabannya adalah untuk membelikan Nara bunga dan

kue ulang tahun. Mungkin hanya setangkai bunga dan sepotong cake

kecil saja sih, tapi aku membelinya dari uang hasil usahaku sendiri.

Bukan hanya sampai di situ, aku juga berkeliling untuk meminta

ucapan selamat ulang tahun untuk Nara ke semua orang. Mulai dari

tukang parkir, anak jalanan, Sales Promotion Girl sampai karyawan di

mall dan akhirnya video itu selesai.

Tapi masih ada satu tahap lagi yang harus aku lewati yaitu edi-

ting video. Kebingungan melandaku lagi karena dilaptopku tidak ada

aplikasi untuk mengedit video. Ternyata susah sekali mencari orang

yang mau membantuku. Deadlinenya tinggal satu hari. Tengah ma-

lam, aku harus ke kota sebelah hanya untuk meminta aplikasi editing

video. Jaraknya 1 jam perjalanan dari kotaku, tapi usaha ini gagal.

Tidak sengaja aku berkenalan dengan seseorang yang jago

mengedit dan memiliki aplikasi yang aku butuhkan. Dia mau mem-

bantu setelah kubujuk habis-habisan, videonya dapat diselesaikan

jam 5 sore. Aku langsung mencari jaringan internet yang cepat untuk

mengupload video itu ke Youtube. Video yang memiliki ukuran data

500 MB tersebut selesai diupload jam 10 malam, dua jam sebelum

ulang tahun Nara. Saking paniknya, aku sampai lupa makan dan

mungkin hanya minum dua gelas air mineral saja seharian tadi.

Saat tengah malam, aku mengucapkan ‘Happy Birthday’ melalui

Path dan mengirimkan sebuat link Youtube. Malam itu Nara nangis

sampai subuh karena terharu melihat video yang kubuat. Bahkan

Page 88: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 82 K

CERITA BROWNIES

banyak sekali yang merespon video buatanku. Aku merasa usahaku

selama satu minggu itu terbayar dengan senyuman Nara malam ini.

Gimanapun susahnya, aku akan berusaha sekuat tenaga

melakukan apa pun untuk membuat wanita kesayanganku agar

dia tersenyum. Apa pun! Mungkin yang aku beri bukan barang

mewah, tapi aku benar-benar bekerja keras untuk mewujudkan

hal sederhana itu.

Selain mengucapkan selamat ulang tahun, di dalam video itu

pun aku meminta maaf pada Nara karena tidak bisa datang langsung

ke kotanya saat dia ulang tahun. Padahal sebenarnya aku diam-diam

membeli sebuah tiket pesawat menuju Jakarta dan berangkat jam 12

siang besok.

qAku harus kuliah jam 8 pagi sambil manahan kantuk karena pagi itu

ada ujian mid semester.

Aku tidak bisa bolos karena sudah menaruh janji pada Nara

untuk memperbaiki IPku. Dari yang hanya 2,5 aku harus mendapat

IP di atas 3 pada semester ini. Jadi aku benar-benar rajin kuliah untuk

membuktikan kalau aku serius dan ingin segera lulus.

Biasanya hanya membutuhkan 2 jam saja untuk menyelesaikan

soal mid. Tapi kampus sengaja memberikan waktu lebih yaitu 4 jam

karena soalnya sangat banyak dan aku terburu-buru mengerjakan

soal tersebut.

Page 89: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 83 K

Jam sudah menunjukkan pukul 10 tapi aku baru menyelesaikan

seperempat soal. Jantungku semakin berdetak tak karuan, aku dile-

ma antara membereskan soal yang masih banyak itu atau buru-buru

pergi ke bandara. Tanpa banyak berpikir lagi aku langsung mengum-

pulkan kertas ujian yang belum terjawab semua.

Bodo amatlah sama ujian. Gue harus ngejar pesawat.

Jarak kampus ke rumah cukup jauh sekitar 15 kilometer. Aku

langsung memacu mobil. Sampai di rumah, kulihat sudah pukul

11.00. Aku belum menyiapkan apa-apa. Langsung saja aku masukan

baju secara asal kemudian pamit dengan Ibu yang saat itu terheran-

heran melihatku akan berangkat ke Jakarta karena sebelumnya aku

tidak memberitahunya terlebih dulu.

Jadwal penerbangan ke Jakarta pukul 11.40. Butuh waktu 30 me-

nit untuk bisa sampai di bandara, sedangkan jam sudah menunjukan

pukul 11.10. Aku langsung mencari ojek dan susah payah menenteng

koper di atas motor. Siang itu jalanan macet karena sedang banyak

sekali event di Jambi. Matahari siang itu sangat menyengat, belum

apa-apa aku sudah mandi keringat, ditambah lagi aku harus lari-

larian di bandara menarik koper dengan kasar.

Tapi apa daya, perjuanganku harus sia-sia. Aku ketinggalan

pesawat. Pesawat sudah berangkat dari 15 menit yang lalu dan

aku menghela napas. “Aku harus ketemu Nara. Harus.” Tidak ingin

berlama-lama, aku langsung membeli tiket untuk penerbangan

selanjutnya karena ini hari spesial Nara, aku ingin ada untuknya

meskipun hanya sebentar.

Page 90: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 84 K

CERITA BROWNIES

Penerbangan selanjutnya aku harus menunggu 6 jam lagi, oto-

matis aku harus mencari tempat untuk menunggu. Aku menyeret

koper dengan lemas, kemudian masuk ke mushola di bandara dan

memilih untuk langsung rebahan. Dimulai dari pembuatan video,

keluyuran di lampu merah tengah hari dan malamnya ke sana kemari

mencari orang yang bisa mengedit video. Hal itu sampai membuat-

ku hanya tidur 2 jam dan pergi ke kampus pagi buta. Sejak kemarin

badanku diporsir dan aku dilanda kelelahan.

qTerdengar panggilan keberangkatan pesawat yang akan menuju

Jakarta. Saat itu jam 6 sore, aku langsung buru-buru bangun dan

meninggalkan mushola untuk segera boarding ke pesawat.

Tadi Nara sempat menelepon, sepertinya Nara sudah mulai

curiga kalau aku akan datang ke kotanya. Saat ditelepon Nara pasti

mendengar suara-suara khas bandara. Aku hanya bisa pasrah, ini

masih akan menjadi kejutan bagi Nara atau tidak.

Benar saja, ketika baru sampai di Jakarta, Nara menawarkan diri

untuk menjemputku dengan supirnya Mas Budi. Aku tidak bisa me-

nolak. Dia lalu mengantarkanku ke rumah Kamil, salah satu teman

kami dan aku akan menginap di sana. Badanku terasa seperti mau

rontok. Karena sudah tidak tahan, sesampainya di rumah Kamil aku

langsung tertidur setelah sebelumnya melaksanakan sholat isya. Dan

malam itu, aku tertidur pulas akibat kelelahan.

Page 91: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 85 K

Suara alarm dari 5 handphone berbeda saling sahut. Aku yang

tidak tahan dengan suara yang mengganggu itu langsung terbangun.

Aku bukan tipe orang yang susah bangun ketika sudah tidur. mende-

ngar suara sedikit saja, bisa langsung terbangun. Telingaku sangat

sensitif, saat itu Kamil masih tidur. Aku lantas membangunkannya

dan langsung bergegas menuju masjid untuk sholat subuh.

qHari ini agendaku bersama Nara adalah jalan-jalan ke mall dan

berkunjung kembali ke rumah Nara. Ini adalah kali ke 2 aku mengun-

jungi Nara di Jakarta. Kami bagaikan dua orang yang baru bertemu

setelah sekian lama terpisah jarak.

Kami saling tatap, seakan banyak rasa tertahan selama lebih dari

dua bulan tidak berjumpa. Aku menghabiskan waktu untuk mengo-

brol dengan Nara. Tidak penting di mana tempatnya karena yang

terpenting adalah siapa yang sedang berada di sampingku sekarang.

Hal terindah menurutku adalah ketika bisa ada di sebelah Nara.

Melakukan hal konyol bersama, tertawa bersama dan melakukan

banyak hal yang tidak jelas tetapi membuat kami justru semakin

dekat. Ah benar-benar tidak bisa dilupakan setiap detik momen yang

membuatku nyaman ketika bersama Nara.

Setelah puas jalan-jalan sambil mengobrol dan curhat, kami

langsung ke rumah Nara. Rasa takut dan cemas muncul lagi, dibe-

nakku hanya ada bayangan orang tua Nara yang tidak begitu hangat

Page 92: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 86 K

CERITA BROWNIES

menyambutku saat pertemuan pertama dulu. Itu seperti potongan

film yang otomatis terputar di kepalaku.

Ketika sampai di rumah Nara aku langsung memarkirkan

mobilnya. Kakaknya baru saja pulang dan memarkirkan mobilnya

di belakang mobil Nara. Aku benar-benar tegang dan aku hanya bisa

tertunduk saat bersalaman dengan kakaknya.

Tidak sampai di sana saja, suasana pun makin mencekam ketika

aku memasuki rumah Nara. Aku langsung diajak ke ruang makan,

kakaknya mengajakku untuk makan bersama. Aku duduk dengan

perasaan was-was sekaligus senang. Beberapa percakapan ringan

terlontar di ruang makan dan suasana mulai mencair.

“Hidangin dong makanannya untuk Putra jangan diliatin aja,”

kata Kakaknya.

Aku sedikit tenang mendengarnya. Aku merasa keberadaanku

mulai dianggap, Nara pun menghidangkan makanan dan minuman

untukku. Sedangkan kakak ipar Nara melakukan hal yang sama

untuk suaminya.

Selesai makan, kakaknya mengajakku mengobrol di dapur.

Lagi-lagi aku menjawab setiap pertanyaannya dengan tertunduk

sambil menahan gemetar. Bukan berlebihan, tapi ini benar terjadi.

Aku terlalu takut saat itu karena selalu terbayang suasana saat

pertemuan pertama. Dan saat itu aku juga dikenalkan dengan se-

pupunya Nara, namanya Desi. Dia seumuran denganku, dia anak

aktif dan periang. Desi salah satu sepupu Nara yang agak dekat

Page 93: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 87 K

denganku dan aku tidak sungkan padanya. Menurutku dia sangat

friendly saat awal bertemu.

Nara sudah menyiapkan makaroni buatannya sendiri untuk

kami. Aku menghabiskannya tanpa sisa karena aku senang bisa ma-

kan masakan buatan Nara. Setelah masakan Ibu, itu adalah makanan

terenak yang pernah aku makan.

Setidaknya dia sekarang sudah mau untuk belajar memasak.

Aku akan selalu menghargai usahanya walaupun terkadang aku

menyindir maksakan Nara dengan bilang, bisa apa kamu tanpa royco.

Padahal dalam hatiku tidak ada yang lebih menyenangkan dari bisa

makan makanan buatan orang yang aku sayang.

Biarkan aku memberi bocoran ke kalian. Dulu Nara pernah

membuatkanku macaroni, terus mengirimnya dari Jakarta ke Jambi.

Macaroni itu sudah keburu basi di perjalanan, tapi masih aku makan

sampai habis dan dia tidak tahu kejadian itu. Jadi, jangan bilang-

bilang Nara ya. Menghabiskan apa yang dia buat dengan jerih

payahya sendiri adalah kebahagiaaan buatku. Meskipun setelahnya

aku harus menanggung gangguan pencernaan.

qKetika sedang asik-asiknya makan. Terdengar suara mobil dari garasi,

dan ternyata itu adalah orang tua Nara. Mereka langsung menuju

meja makan. Keduanya terlihat terkejut ketika melihatku ada di

sana. Aku yang sama-sama terkejut langsung menyalami mereka

Page 94: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 88 K

CERITA BROWNIES

kemudian terdiam dan tidak tahu harus bicara apa. Suasana pun

menjadi sangat kaku.

Di antara keheningan yang mencekam, Desi mengajak kami

untuk mengantar salah satu sepupu Nara yang lain ke bandara.

Sepupunya akan bersekolah ke luar negeri. Ajakan Desi saat itu ibarat

tiupan angin surga buatku.

alhamdulillah. Akhirnya gue bisa pergi dari suasana menegangkan ini.

Di perjalanan aku semakin akrab dengan Desi dan Mas Budi su-

pirnya Nara. Aku mulai merasa punya sedikit tempat di keluarga itu.

Beberapa hari ini aku merasa semakin dekat tanpa batas dengan

Nara. Tidak ada yang namanya jaim atau apa pun itu. Aku selalu me-

nerima apa pun yang ada di diri Nara. Hal yang paling bisa membuat

dia panik itu hanya masalah jerawat saja. Jika sudah tumbuh satu,

paniknya seperti pulau jawa yang akan dihancurkan monster raksasa.

Aku selalu meyakinkan dia kalau sedang jalan bareng seorang Putra

tidak perlu repot-repot make up. Menurutku dia sudah terlihat cantik.

Aku suka dengan nara bukan karena dia cantik,tapi dia terli-

hat cantik karena aku suka. Jadi tolong bedakan antara dua hal itu.

Kalimat tadi selalu aku katakan pada Nara ketika dia tidak percaya

diri akibat jerawat laknat pengganggu wajah. Dan itu cukup ampuh

mengembalikan rasa percaya diri Nara saat sedang jalan di tempat

umum ketika sedang jerawatan.

Besok aku harus pulang dan aku sedih meninggalkan Nara

sendirian. Mungkin kita harus sabar menunggu sampai akhirnya

Page 95: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

A ku Laki-Laki Bodoh

L 89 K

nanti bisa bertemu lagi. Yah, apa mau dikata aku masih punya

jadwal mid semester yang harus dilaksanakan. Seperti janjiku pada

Nara, semester ini IPku harus di atas 3. Nara bilang kalau IPku tinggi

dia akan memberiku sebuah hadiah, aku hanya berharap hadiahnya

adalah kesediaan Nara untuk menjadi istriku. Aku pikir itu saja

sudah cukup.

q

Page 96: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 97: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

BAGAIMANA JADI JUARA LOMBA KEWIRAUSAHAAN NASIONAL? PINJAM IPAD DAN BEGADANGLAH

Page 98: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU kembali ke kampus dan belajar seperti biasa. Tidak ada kegiatan

lain setelah kuliah, dan selesai kuliah pasti aku langsung memilih

untuk pulang.

Spesies mahasiswa sepertiku sering disebut KUPU-KUPU, sing-

katan dari kuliah-pulang-kuliah-pulang. Aku bukannya tidak ingin

bersosialisasi dengan teman kampus hanya saja aku tipe orang yang

hobi menyendiri. Aku merasa tenang ketika bisa menikmati waktu

sendirian sambil memikirkan planning ke depan.

Ada satu hal lagi yang membuatku sering malas nongkrong

sehabis pulang ngampus. Rata-rata dari teman-temanku jika sedang

berkumpul biasanya tidak pernah absen dari rokok, sedangkan aku

paling tidak suka sama yang namanya asap rokok. Jadi daripada aku

akan ribut karena sibuk mematikan rokok mereka, lebih baik aku

tidak ikutan nongkrong.

Oh iya satu lagi, jika aku cepat pulang dari kampus itu artinya

aku bisa cepat-cepat menelepon Nara. Itu salah satu kegiatan favo-

ritku, karena dengan begitu aku bisa tau kabar dia setiap saat. Jika

membicarakan soal Nara memang tidak akan ada habisnya. Dia itu

satu-satunya orang yang mampu menampung ide-ide yang berseli-

weran di kepalaku. Ia selalu mendengarkan dengan seksama setiap

ide yang aku punya.

Nara seperti sudah diset untuk selalu jadi orang pertama yang

mendukung apa pun gagasanku. Aku selalu mendapat semangat

baru ketika membagi ideku pada Nara. Itulah sebabnya aku yang

Page 99: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 93 K

AKU kembali ke kampus dan belajar seperti biasa. Tidak ada kegiatan

lain setelah kuliah, dan selesai kuliah pasti aku langsung memilih

untuk pulang.

Spesies mahasiswa sepertiku sering disebut KUPU-KUPU, sing-

katan dari kuliah-pulang-kuliah-pulang. Aku bukannya tidak ingin

bersosialisasi dengan teman kampus hanya saja aku tipe orang yang

hobi menyendiri. Aku merasa tenang ketika bisa menikmati waktu

sendirian sambil memikirkan planning ke depan.

Ada satu hal lagi yang membuatku sering malas nongkrong

sehabis pulang ngampus. Rata-rata dari teman-temanku jika sedang

berkumpul biasanya tidak pernah absen dari rokok, sedangkan aku

paling tidak suka sama yang namanya asap rokok. Jadi daripada aku

akan ribut karena sibuk mematikan rokok mereka, lebih baik aku

tidak ikutan nongkrong.

Oh iya satu lagi, jika aku cepat pulang dari kampus itu artinya

aku bisa cepat-cepat menelepon Nara. Itu salah satu kegiatan favo-

ritku, karena dengan begitu aku bisa tau kabar dia setiap saat. Jika

membicarakan soal Nara memang tidak akan ada habisnya. Dia itu

satu-satunya orang yang mampu menampung ide-ide yang berseli-

weran di kepalaku. Ia selalu mendengarkan dengan seksama setiap

ide yang aku punya.

Nara seperti sudah diset untuk selalu jadi orang pertama yang

mendukung apa pun gagasanku. Aku selalu mendapat semangat

baru ketika membagi ideku pada Nara. Itulah sebabnya aku yang

Page 100: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 94 K

CERITA BROWNIES

punya hobi menyendiri ini, merasa sudah cukup memiliki Nara untuk

dijadikan tempatku berbagi berbagai hal.

qSuatu pagi aku sedang duduk sendiri di tempat yang tidak terlalu

jauh dari ruang dosen. Tiba-tiba dosen favoritku yaitu Pak Agus lewat,

dan spontan aku langsung menyapanya.

Banyak alasan kenapa Pak Agus aku nobatkan menjadi dosen

favorit. Pertama, dia mengajar mata kuliah kesenanganku yaitu

kewirausahaan dan di mata kuliah itu haram hukumnya kalau aku

mendapat nilai di bawah A. Kedua, Pak Agus selalu menjadi tempat

sharing yang mengasyikan jika aku sedang berada di kampus

“Putra besok Bapak ke Surabaya, ada lomba wirausaha, kamu

yang mewakili universitas ini ya. Tolong siapkan semacam profil

usaha untuk kompetisi wirausaha nasional itu.”

Hah?

Gila, kepalaku langsung pusing mendengarnya. Hari ini diberi

kabar dan besok pagi harus berangkat ke Surabaya mewakili kampus?

Kabar dadakan yang membuatku tercengang. Tapi mau tidak mau

aku harus siap untuk mengikuti kompetisi itu. Malamnya aku men-

jadi kurang tidur hanya untuk membuat gambaran produk dalam

bentuk powerpoint. “Antara niat dan tidak niat sih sebenarnya, tapi toh

aku tetap harus mempersiapkan diri juga untuk besok.”

Page 101: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 95 K

Karena malamnya aku terlalu sibuk mengerjakan persiapan

untuk berangkat ke Surabaya, alhasil aku baru bisa tidur saat subuh.

Paginya aku langsung berangkat ke bandara. Ada hal yang membuat

aku sedikit semangat hari itu karena pesawatku akan transit dua jam

di kota Nara.

Yes. Bisa ketemu Nara dulu walau hanya sebentar

Kebetulan aku diharuskan membawa contoh produk saat

perlombaan nanti, sedangkan produkku kebanyakan ada di Jakarta.

Dengan waktu transit yang hanya 2 jam rasanya tidak mungkin aku

bisa pergi ke toko di mana produk ini dijual kemudian kembali ke

bandara secara singkat, dan itu membutuhkan waktu 2-4 jam. Bisa-

bisa aku malah ketinggalan pesawat.

Tapi untunglah, Nara mau membawakanku beberapa produk

itu ke bandara dan Nara jadi penyelamatku hari itu. Sampai di ban-

dara, aku turun dengan terburu-buru dan langsung mencari pintu

keluar sambil berlari. Waktuku tidak banyak, aku mengatur tempat

bertemu dengan Nara, Nara dan supirnya seketika menghampiriku.

Aku langsung mengambil beberapa box produk dari mobil Nara.

Aku bersyukur Nara mau membantu, padahal jarak dari rumahnya

ke bandara itu puluhan kilometer.

Sejenak aku duduk sambil menghela napas lega. Aku pun

memanfaatkan waktu yang ada untuk makan bersama Nara. Dia

menemaniku ngobrol sambil sibuk menghapus keringatku.

Page 102: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 96 K

CERITA BROWNIES

Nara juga sempat memoto sepatuku dan sepatunya yang ber-

motif sama. Salah satu hadiah yang pernah aku berikan pada Nara.

Aku tidak pernah ingin memberi hadiah yang mainstream untuk Nara.

Jadi, aku memberinya sepatu yang khusus dibuat hanya sebanyak

2 pasang di dunia, dan hanya kami yang menggunakannya. Setelah

foto-foto dan ngobrol manja bersama Nara, akhirnya aku bersiap

untuk pergi ke Surabaya. Walau berat untuk meninggalkan Nara

di bandara tapi penerbanganku ke Surabaya sudah akan berangkat

beberapa menit lagi.

qSetelah melalui penerbangan ke Surabaya, aku harus melanjutkan

perjalanan lewat darat menggunakan mobil sekitar 6 jam menuju

Jember. Kota ini menjadi tuan rumah kompetisi wirausaha terbesar di

Indonesia yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan pada tahun 2014.

Dini hari aku baru sampai di Jember dan langsung istirahat di

salah satu mes yang sudah disediakan oleh panitia. Aku terkejut,

ternyata ada sekitar 70 universitas di seluruh Indonesia mulai dari

Sabang sampai Marauke yang mengikuti kompetisi itu.

Kemarin, aku hanya mempersiapkan segalanya dengan ala-

kadarnya. Sedangkan peserta lain, mereka sibuk membuat proposal

yang menurutku sangat keren. Sementara Aku hanya mempersiap-

kan gambaran produk beserta kegiatan usaha saja. Berbeda sekali

dengan meraka yang sudah merancang segalanya dengan sempurna,

mulai dari visi perusahaan, keuangan dan lain sebagainya.

Page 103: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 97 K

Esok harinya, perlombaan dimulai. Namun sebelum aku berha-

dapan dengan para juri di ruang audisi, aku terlebih dahulu meminta

doa pada ibu dan Nara.

“Semangat ya Putra juara umum lomba kewirausahaan tahun

ini,” kata Nara percaya diri, dalam hati aku hanya tertawa.

Ini anak yakin bener gue aja yang ikut lomba pesimis hahaha

Karena kompetisi ini terdiri dari banyak peserta. Kita dibagi

menjadi lima kelompok besar. Lalu saling beradu produk di kelompok

masing-masing. Pemenang dari tiap-tiap kelompok berhak maju ke

tahap ke dua dan akan dipertandingkan kembali. Aku hampir saja

jadi peserta terakhir yang masuk ke ruangan lomba. Saat sedang

menunggu, ada salah satu wartawan TV lokal yang melihat ke arahku.

“Udah dek tenang aja, nggak usah dipikirin kalah atau menang

yang penting ikutan berjuang,” katanya.

Mbak, mbak. Boro-boro mau menang, niatku untuk ikut lomba aja

setengah-setengah.

Setiap ada peserta keluar ruangan, yang aku liat dari raut

muka mereka adalah muka kusut seperti habis dicecar pertanyaan

menyeramkan oleh juri. Aku yang melihatnya sampai tidak sanggup

menahan tawa.

Dan tibalah giliranku.

Aku diberi waktu 20 menit untuk menjabarkan semua hal yang

berkaitan dengan bisnisku. Setelah itu bersiap untuk sesi tanya jawab

Page 104: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 98 K

CERITA BROWNIES

dengan juri. Aku menjabarkan 3 bisnis rancanganku dilomba terse-

but, tapi tidak sampai 15 menit, presentasiku selesai.

Satu dua pertanyaan aku jawab secepat mungkin sampai tidak

ada lagi juri yang mengajukan pertanyaan. Aku lantas langsung ke-

luar dari ruangan dan mengambil handphone dari saku lalu memulai

untuk menchat Nara. Semacam laporan kalau tahap penjurian sudah

selesai. Dan Nara bilang :

Nara : Semangat Putra calon juara juara nasional kewirausahaan.

Aku sih masih biasa saja saat itu.

Tidak lama setelah itu pengumuman juara tiap kelompok di-

umumkan. Yang mengejutkan, namaku tercatat sebagai juara ke-2

di kelompok tersebut. Aku berhak melaju ke babak selanjutnya dan

menurutku itu luar biasa. Di sana aku dikumpulkan dengan beberapa

pemenang dari setiap kelompok. Kacaunya, di antara peserta yang

lain hanya aku peserta yang terlihat tidak meyakinkan.

Kok gue keliatan paling goblok ya disini. Hahaha

Dibanding mereka, hanya produkku yang asal jeplak. Tidak

menggunakan data-data selengkap mereka, benar-benar seadanya

seperti yang kukatakan tadi.

Juara pertama dari kelompokku, membuat sebuah teknologi

canggih, seperti mesin membatik dan alat untuk mengontrol rumah

dari jauh. Jika kita lupa mematikan televisi rumah, hanya dengan

menggunakan alat itu kita bisa mematikan televisi dari kantor atau

dari tempat lain.

Page 105: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 99 K

Ketika semua produk kami kumpulkan, aku merasa sedikit

minder. Aku seperti orang yang lolos secara kebetulan, bahkan ada

beberapa orang yang meragukan kemampuanku. Tapi dari situ, se-

mangatku justru terpacu.

Gue harus menangin perlombaan ini

Malamnya aku membuat data keuangan hanya dengan meng-

gunakan Ipad. Karena aku benar-benar tidak berniat untuk membawa

laptop. Aku bergadang membuat laporan keuangan, sampai-sampai

ketiduran sambil memegangi Ipad. Yang di dalamnya sudah penuh

dengan angka-angka perkiraan keuangan seadanya, yang akan dip-

resentasikan di final besok.

qJam 8 pagi, sudah banyak pemenang kelompok yang mengantri un-

tuk masuk dan presentasi di depan juri. Kali ini waktu presentasi dan

tanya jawab dipersempit jadi 15 menit saja. Aku tetap tenang, karena

aku membuat bisnis ini bukan untuk memenangkan perlombaan,

tetapi untuk bertahan hidup. Jadi menang atau tidak, aku akan tetap

menjalani usaha tersebut.

Juri hari ini adalah petinggi dari Bank Indonesia, pimpinan Jawa

Pos, serta pengusaha senior. Mereka bertiga yang akan menyidang

dan membombardir kami dengan banyak pertanyaan. Ketika para

peserta lain sedang mengantri, aku menyempatkan diri pergi ke mas-

jid untuk sholat dhuha. Jarak masjid hanya 100 meter dari ruangan

penjurian. Hatiku terasa lebih tenang setelahnya.

Page 106: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 100 K

CERITA BROWNIES

Aku meyakinkan diri bahwa aku punya Tuhan yang bisa

membantuku melewati lomba ini dengan baik. Baru kali ini, aku

sangat bersemangat untuk mengikuti kompetisi, sangat berbeda

dari biasanya.

Tibalah giliranku untuk masuk ke ruang penjurian. Di dalam

hati, aku hanya ingin berusaha menjawab pertanyaan sebaik mung-

kin. Tapi tujuanku bukanlah untuk mendapat gelar juara. Sebelum

aku masuk, keluarlah seorang peserta dengan raut wajah yang pucat

dan terlihat lemas. Aku hanya bisa menelan ludah.

Semoga gue beruntung

Aku melangkahkan kaki ke ruangan penjurian. Yang pertama

kali aku lihat adalah sosok juri yang tegas dari Bank BI, juri yang

terlihat ketus dari media dan juri yang cukup ramah dari praktisi

pengusaha. Mereka punya karakter yang berbeda-beda.

Aku memulai presentasi dengan menjelaskan awal mula bis-

nis-bisnisku. Lalu berlanjut dengan strategiku dalam menjalankan

bisnis. Intinya sih bahan-bahan yang aku presentasikan ke juri adalah

bahan yang paling minim diantara peserta yang lain. Aku menjelas-

kan semuanya hanya dalam waktu 5 menit. Cepat? Wajar sih karena

aku sudah hafal di luar kepala seluk beluk bisnis ini. Karena itu sudah

menjadi darah daging dan napasku. Jadi tidak perlu membaca propo-

sal lagi untuk menjelaskan semuanya. Masih tersisa waktu 10 menit,

inilah waktunya untuk juri bertanya.

Aku mulai memperlihatkan produk clothing dan tester produk

kuliner yang aku punya. Juri pun satu per satu mulai bertanya. Dengan

Page 107: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 101 K

begitu lancar aku menjawab semua pertanyaan yang diajukan juri.

Secepat mereka bertanya, secepat itu pula aku berhasil menjawab-

nya. Di menit ke 10, juri sudah kebingungan mau bertanya apa lagi

padaku. Mereka hanya bisa saling tatap.

“Kamu beneran masih mahasiswa?” tanya juri dari Bank BI.

Aku tidak menjawab. Mereka seakan tidak percaya kalau aku

masih berstatus sebagai mahasiswa. Langsung saja kukeluarkan

kartu mahasiswa dan memperlihatkanya pada mereka. Aku jadi bi-

ngung sendiri, kenapa mereka bingung sampai berpikir seperti itu?

Padahal aku ini peserta paling muda yang ikut kompetisi tersebut.

Juri-juri yang awalnya sangat menjaga sikap dengan peserta lain,

ketika selesai bertanya padaku, sikap mereka malah sedikit mencair.

Ada juga yang bertanya :

“Bapak kamu pengusaha juga?”

Dan pertanyaan lain di luar produkku.

Mereka malah makin menunjukan sikap ramahnya. Sampai-

sampai salah satu juri memanggilku dengan panggilan “Bro”, dan

aku ditawarkan untuk duduk di dekat mereka ketika mereka sedang

menilai peserta selanjutnya.

Kejadian di ruangan penjurian membuatku sedikit berlega

hati. Tenyata tidak semenegangkan seperti yang kukira dan sesi

penjurian pun selesai. Pengumuman dan acara puncak akan dilak-

sanakan besok malam

q

Page 108: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 102 K

CERITA BROWNIES

Karena banyak waktu luang, aku menyibukkan diri dengan bertukar

kontak dan menjalin silahturahmi dengan peserta lain. Karena itu aku

jadi dekat dengan Aziz, juara 1 dari kelompokku kemarin. Usahanya

di bidang teknologi, standnya ramai dikunjungi karena banyak per-

alatan canggih seperti robot dan remote control. Kami sharing banyak

hal dan aku memberinya beberapa masukan. Menurutku usaha dia

ini memiliki prospek yang bagus, dan dia menerima dengan senang

hati masukan yang kuberikan.

Semua peserta yang jumlahnya ratusan beserta dosen pem-

bimbing datang berkumpul di aula gedung untuk mendengarkan

pengumuman pemenang. Dosenku belum juga menampakkan diri.

Akhirnya aku duduk bersama seorang teman dari Jambi. Dia adalah

anak dari Pak Agus, dia orang yang berjasa saat kompetisi ini. Kemarin

aku membuat laporan keuangan menggunakan Ipad miliknya. Kalau

tidak ada dia, mungkin aku sudah kelabakan mencari bantuan.

Satu per satu pemenang lomba diumumkan. Mulai dari harapan

ke-2 yang dimenangkan oleh universitas dari daerah Jakarta, harapan

ke-1 disabet oleh universitas dari Bandung, dan pemenang juara ke-3

dari universitas di Surabaya. Peserta yang paling akrab denganku,

dia berhasil membawa juara ke-2 mewakili universitasnya yang juga

berasal dari Surabaya. Terakhir tinggal pengumuman juara pertama,

suasana cukup menegangkan.

“Juara umum tahun ini adalah….”

“Put siap-siap maju ke depan,” bisik anak Pak Agus padaku.

Iya kalo menang, kalau nggak mampus gue.

Page 109: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 103 K

“JUARA KE-1 ADALAH… PATRIA PRIMA PUTRA DARI

UNIVERSITAS…JAMBI”

Hah? Putra? Gue nih yang menang?

Aku langsung berdiri dan tidak tahu mau berkata apa.

Ini malamnya gue!

Temenku yang juara ke-2 sudah menunggu di atas panggung.

Kami langsung melakukan high five dan salaman terus berpelukan. Di

sana, aku merasa tidak sedang berkompetisi dengannya.

“Kamu wajar sih Put jadi juara ke-1,” ucapnya singkat. Aku ber-

diri di depan panggung bersama beberapa pemenang. Hadiah pun

diberikan oleh pewakilan dari kementrian. Dibenakku sekarang ada

rasa bangga, tapi secara tidak langsung ada hal lain yang berkecamuk

di hatiku.

Seharusnya Ayah bisa ngeliat anaknya jadi juara dikompetisi nasi-

onal seperti ini.

Seumur hidup, aku belum pernah mendapat penghargaan

setinggi ini. Biasanya aku selalu iri ketika mendengar cerita Ayah

tentang anak temannya yang rangking 1 terus di sekolah. Sekalipun

aku belum pernah memberi prestasi yang benar-benar bisa membuat

dia bangga. Tapi yang aku bingung selalu saja ada yang bisa Ayah

banggakan dariku ketika dia ngobrol dengan teman-temannya.

Aku hanya pernah dapat juara lomba mewarnai waktu TK, juara

ke-5 waktu SD dan terakhir juara pemuda pelopor tingkat kota. Aku

sering diremehkan, bahkan ada salah satu kerabatku yang sering

Page 110: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 104 K

CERITA BROWNIES

membanding-bandingkanku dengan adikku sendiri. Karena adikku

punya kelebihan di bidang akademis. Ketika SMP dia sempat masuk

kelas akselerasi dan hanya butuh 2 tahun untuk lulus. Sedangkan aku

tidak terlalu menonjol untuk soal prestasi akademis. Seringnya aku

hanya mendapat rangking 20 besar.

Aku selalu ingat apa yang mereka katakan tentang diriku dulu.

Mungkin ini saatnya balas dendam dan aku bisa membuktikan se-

mua itu sekarang. Bukan dengan cara menyombongkan diri atas apa

yang sudah aku capai, tapi justru merendahkan hati dan tetap fokus

untuk menelurkan prestasi. Aku merasa ternyata semua orang itu

hebat. Hanya terkadang banyak orang yang belum sadar dengan

kemampuan yang dia punya.

Aku sudah menyadari atas potensi yang aku punya. Aku sekarang

tahu jika wirausaha adalah duniaku, Dunia yang menghantarkanku

sampai ke titik seperti saat ini. Titik di mana aku bisa menghargai

sebuah proses dan perjuangan. Seorang Putra yang dulunya hanya

berjualan asal-asalan tanpa ilmu dalam berbisnis, kini bisa mendaki

sampai ke titik seperti sekarang.

Dan balas dendam terbaik itu adalah pembuktian!!!

Walaupun sekarang kalian hanya menjadi orang yang dianggap

sampah. Jangan pernah merasa tidak punya apa-apa dan menye-

rah. Buktikan pada mereka yang meremehkan kalian, kalau di masa

depan kalian bisa jadi sampah yang didaur ulang, yang bisa lebih

berharga dari pada berlian!!!

Page 111: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 105 K

Lamunanku ke masa lalu terhenti ketika Pak Agus menarik

tanganku untuk bersalaman. Dia datang terlambat, tapi langsung

senang ketika melihat mahasiswanya bisa menjadi juara pertama.

Di panggung tadi, aku menjadi satu-satunya juara yang berasal

dari luar pulau Jawa. Serentak semua universitas dari Sumatra men-

dukung dan memberi selamat padaku. Aku telah mewakili Sumatra

untuk menang malam itu.

Gila gue ngerasa punya makin banyak teman malam ini.

Aku langsung menelepon ibu.

“Bu, tebak aku juara berapa?”

“Juara 3 ya?” kata Ibu. Aku tertawa

“Juara ke-1 bu, juara ke-1”

“Juara ke-1? Putra anak Ibu, kamu hebat nak. Ibu nggak nyangka

kamu bisa dapet juara ke-1.”

Ibu akhirnya senang juga, walaupun tadi sempat terkejut dan

bingung. Mungkin tadinya ibu ingin menghiburku jika ternyata nanti

mendapat kabar dari ku yang tidak menang.

qSetelah itu aku membawa piala kristal itu ke kampus dengan penuh

rasa bangga. Rektor dan dekan kampusku sudah menunggu di ru-

angannya masing-masing. Mereka pun ikut bangga atas prestasi ini.

Page 112: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 106 K

CERITA BROWNIES

“Kamu sadar nggak kalau berkat kamu menang kompetisi na-

sional ini, fakultas ekonomi kita yang akreditasinya ‘C’ bisa-bisa naik

jadi ‘B’?” dosenku tiba-tiba berkata seperti itu, dan itu membuatku

sadar jika anak goblok sepertiku ini akhirnya bisa membawa sedikit

kebahagiaan untuk lingkungan di sekitarku.

Dari situ aku berhasil membuktikan kata-kata Ayah dulu. Bukan

di mana kita bersekolah atau ngampus . “Sefavorit apa pun kampus

kita kalau kita biasa saja ya tetap akan biasa.” Tapi beda ketika kita

mempunyai kemampuan untuk berprestasi, semua orang pasti akan

tahu. Berlian akan tetap bersinar walau terbenam oleh lumpur.

Intinya jangan bangga dengan di mana kita bersekolah, tapi buat-

lah bangga sekolah di mana kita menuntut ilmu.

qKabar gembira soal kemenanganku langsung kusampaikan ke-

pada Nara.

“Alhamdulillah, aku dapet juara ke-1,” kataku pada Nara

lewat telepon.

“Alhamdulillah. Aku ikut seneng, aku bilang juga apa kamu

bisa kok. Dasar calon imam kebanggaan.” Saking senangnya Nara

langsung menceritakan ini kepada mamanya.

Entahlah, aku merasa sejak bersama Nara setiap kata-kata

yang keluar dari mulutnya itu selalu menjadi sebuah do’a yang baik

untukku. Hampir semuanya menjadi kenyataan. Semua ini terasa

Page 113: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 107 K

lebih nikmat dari pada dulu, saat baru memulai usaha dan harus

berjuang sendirian.

Saat berjuang sendiri, bahan bakar semangatku hanyalah Ayah.

Aku ingin mengalahkan Ayah dalam segi pencapaian. Tapi sekarang

bahan bakar semangatku adalah senyuman Nara. Setiap Nara bang-

ga dan tersenyum, itu sudah menjadi hal paling berharga buatku.

Kalian pasti bingung kenapa tadi aku bilang kalau bahan ba-

karku yang pertama adalah untuk mengalahkan Ayah? Gini, ketika

Ayah meninggal aku selalu bertekad untuk bisa menjadi jauh lebih

baik dari Ayah. Aku akan sedikit bercerita tentang Ayah. Ayah adalah

salah satu alasanku tidak merasa lelah untuk bekerja keras.

Ayah terlahir di Pulau Sulawesi. Di umur yang ke 13 tahun dia

terpaksa merantau ke salah satu kota di Sumatera karena di kampun-

gnya Ayah sempat terlibat perkelahian. Di kampung Ayah, biasanya

anak laki-laki sering beradu tinju satu sama lain. Saat itu ayah terje-

bak perkelahian dengan seorang anak. Dia diganggu anak tersebut

sampai-sampai mereka harus berkelahi, dan ayahku tidak sengaja

membuat mata temannya cacat sebelah.

Keadaan itu menyulitkan posisi Ayah. Kalau Ayah tetap ber-

tahan di kampung bisa-bisa dia mati sia-sia karena keluarga anak

tersebut pasti tidak terima dan balas dendam. Ayah akhirnya pergi

merantau ke kota di Pulau Sumatera di umurnya yang baru 13 tahun.

Ayah sempat tinggal di rumah guru SMP yang kondisinya

belum sepenuhnya rampung. Sehari-hari Ayah makan alakadarnya,

Page 114: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 108 K

CERITA BROWNIES

bahkan sambal teri dengan kacang harus dia simpan dalam kaleng

biskuit agar cukup untuk persediaan satu bulan.

Ayah tumbuh menjadi anak yang pintar. Jika guru di kelasnya

malas mengajar biasanya Ayah yang disuruh untuk mengajarkan

teman-temannya. Ayah merangkap jadi asisten guru dan tidak sedikit

guru yang menyukai Ayah karena kepintarannya itu.

Waktu SMA Ayah pernah menjadi guru mengaji. Mencari tam-

bahan biaya untuk bisa bertahan hidup di perantauan. Setiap ada

kesulitan, pasti ada saja orang tua murid yang mau membantu. Ayah

sudah menjadi anak yatim sejak SD dan ia punya sikap yang baik.

Jadi, banyak yang menyayanginya.

Mengetahui cerita hidup ayah membuatku merasa lebih bersyu-

kur. Ayah meninggalkanku saat umurku sudah 17 tahun, setidaknya

aku bisa lebih lama menikmati hari-hari dengan adanya kehadiran

Ayah. Dan aku bersyukur bisa merasakan memiliki ayah yang hebat

seperti beliau.

Hebatnya lagi, ketika SMA Ayah sudah bisa membeli motor de-

ngan uangnya sendiri. Walau dengan keterbatasan yang ada. Padahal

saat itu motor adalah benda yang sangat mewah. Dia sering menjadi

guru untuk teman-temannya. Dari situlah ia mendapatkan pengha-

silan untuk membeli motor dan barang-barang branded lainnya.

Kata ayah, biasanya ketika teman-temannya ada maunya, me-

reka pasti mendekati Ayah. Ayah yang jeli pasti langsung memberi

kode seperti ini, eh kemarin kayaknya ada sepatu adidas model baru deh

Page 115: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 109 K

dan temannya akan langsung peka dan membelikan barang yang

dia mau. Tapi sebagai gantinya Ayah harus mengajari mereka satu

per satu.

Banyak pejabat dan istri-istri pejabat di kotaku yang dulunya

pernah jadi murid Ayah. Dan rata-rata kebanyakan muridnya adalah

perempuan. Itu juga terbukti ketika Ayah meninggal, saat malam ya-

sinan pelayat, yang datang ke rumah lebih didominasi oleh ibu-ibu

dibandingkan bapak-bapak. “Pantes Ibu pernah cemburu pada Ayah,

ternyata penggemar Ayah banyak juga, hehe.”

Aku selalu salut dengan semua perjuangan Ayah mendapatkan

Ibu. Tidak mudah bagi Ayah untuk menaklukkan Ibu terutama me-

naklukan Nenek. Ya, karena Nenek tidak begitu saja melepas anaknya

untuk dipersunting seorang Ayah.

Sebelum aku lahir, Ayah sudah menjadi seorang PNS. Dulunya

menjadi PNS tidak semudah seperti sekarang. Tapi benar-benar

mengandalkan kepintaran bukan hanya uang semata. Tidak hanya

jadi PNS, dia juga rajin menjual buku ke kantor-kantor. Dia berjuang

makin keras ketika Ibu sedang mengandungku. Beberapa pekerjaan

yang menghasilkan uang lebih, akan Ayah lakoni secara bersamaan.

Bahkan ketika aku dilahirkan, Ayah tidak ada di samping Ibu.

Tapi aku tidak pernah marah atau menyesal karena itu. Pada malam

aku dilahirkan, Ayah mendapatkan tugas dinas. Bayarannya sesuai se-

kali dengan jumlah biaya yang dibutuhkan ibuku untuk lahiran. Saat

itu ayahku benar-benar sedang tidak punya uang, jadi dia memilih

Page 116: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 110 K

CERITA BROWNIES

untuk tidak menemani persalinan Ibu dan mengambil pekerjaan

tersebut. Aku bisa membayangkan sekeras apa usaha Ayah untukku.

Saat lahir, aku sangat mirip dengan Ayah. Di kampung, ada

tradisi untuk pura-pura menjual anaknya jika benar-benar mirip

ayahnya. Dan aku mengalami sendiri tradisi itu. Aku sangat bahagia

hidup bersama mereka walaupun kami harus menaiki motor dinas

butut ber 3 saat berpergian.

Ketika umurku 3 tahun Ayah sudah bisa jadi kepala dinas

termuda di daerahku. Kami semua merasa hidup lebih mudah di-

bandingkan dahulu, tapi imbasnya Ayah makin sibuk. Hampir tiap

hari dia turun langsung ke lapangan. Berkunjung dari satu kampung

ke kampung lain untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Dia hanya punya waktu saat malam hari saja untuk berada di rumah

imbasnya aku jadi jarang bertemu Ayah. Aku sadar kalau itu semua

dilakukan karena dia sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Umurku semakin bertambah. Ketika menginjakan umur di ta-

hun ke-5. Aku tidak mengerti bagaimana caranya, tapi Ayah berhasil

membangun sekolah tinggi kesehatan (setara universitas) pertama

di provinsi tempat ku tinggal tanpa modal. Ayah meminjam sebuah

gedung yang tidak terpakai, lalu dia bekerja sama dengan pengajar

berpengalaman yang mau bekerja tanpa digaji. Sekolah itu milik

yayasan yang sengaja dibuat untuk tujuan amal. Sampai saat ini aku

dan Ibu tidak terlalu banyak menikmati hasil dari itu semua. Hanya

itu yang kutahu, sampai sekarang aku tidak pernah tahu detailnya

seperti apa.

Page 117: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Pinjam Ipad dan Begadanglah

L 111 K

Banyak hal lain yang aku banggakan dari sosok ayah. Bahkan

ketika meninggal pun dia jadi orang termuda di provinsiku yang su-

dah memegang pangkat tertinggi saat umurnya 47 tahun. Ayah dari

Ibu yaitu kakekku saja baru bisa mencapai pangkat itu diumurnya

yang 55 tahun.

Yang membuat aku berjuang seperti ini bukan karena aku per-

nah dapat kemudahan dari Ayah tapi karena aku tidak pernah dididik

untuk hidup manja. Uang jajanku waktu SD jumlahnya dibawah rata-

rata. Aku harus menabung dua hari hanya untuk membeli satu piring

mie goreng.

Aku pernah mendengar percakapan ayah bersama teman-

temannya. Ketika temannya sibuk membeli perkebunan sawit karet

untuk diwariskan ke anak-anaknya, Ayah dengan lantang berbicara

seperti ini:

“Saya percaya dengan kemampuan anak saya. Mereka tidak

perlu saya siapkan warisan. Saya tidak akan bisa selalu ada di samping

mereka jadi saya tidak akan memberikan mereka ikan terus menerus.

Saya akan mengajarkan mereka memancing. Jadi suatu saat mereka

bisa menangkap ikannya sendiri tanpa perlu bantuan dari saya dan

bergantung kepada saya.”

Ayah benar-benar tidak pernah berpikiran untuk menumpuk

harta untuk anak-anaknya bahkan untuk ibu sekalipun. Itulah sebab-

nya terkadang dengan sengaja Ibu menyisihkan sebagian gaji Ayah

untuk diselamatkan. Jika tidak begitu bisa-bisa seluruh gaji tersebut

Page 118: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 112 K

CERITA BROWNIES

disedekahkan oleh Ayah. Cukup extreme memang, tapi aku tetap

bangga pada Ayah.

Aku selalu ingin mengalahkan dia dalam hal apa pun. Contoh

ketika dia pergi ke Singapura, Thailand, Vietnam dan negara-negara

lainnya pada umur 40 tahun, aku langsung pergi kesana mengikuti

jejaknya diumurku yang baru 19 tahun. Aku juga ingin membuat

yayasan seperti ayah suatu saat nanti, serta membuat panti asuhan

mandiri dan masih banyak lagi pencapaian-pencapaian Ayah yang

ingin aku taklukan diumurku yang masih lebih muda darinya.

Sekarang aku sadar bahwa warisan paling berharga bukanlah

harta, tapi mental dan pola pikir. Banyak yang memiliki orang tua

berkecukupan tapi manja akan fasilitas dan tidak bisa melakukan

apa-apa dengan kemampuan mereka sendiri.

Aku lagi-lagi bersyukur, Ayah tidak pernah menyiapkan hal-

hal yang membuatku menjadi manja. Sehingga aku terdesak untuk

berpikir dan memperjuangkan masa depanku sendiri tanpa harus

bergantung pada siapa pun seperti sekarang ini.

Kita tidak bisa menyalahkan keadaan buruk yang datang di

hidup ini. Yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya dan men-

jadi lebih hebat kerena ujian tersebut berhasil kita lewati.

q

Page 119: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

DI BALIK KEAJAIBAN ADA TUHAN

Page 120: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU kembali ke kehidupan yang biasa. Menjadi seorang anak laki-

laki yang masih menjalankan masa-masa perkuliahan secara

membosankan. Yah, seperti kebanyakan anak lainnya.

Jujur saja, saat kuliah aku tidak pernah takut untuk mendapat

IP atau nilai yang rendah. Ketika teman-teman banyak yang alergi

dan melakukan segala cara untuk mendapatkan IP tinggi, aku dengan

bangganya tertawa ketika mendapat IP rendah.

Menurutku nilai hanyalah patokan yang dibuat oleh manusia.

Aku tidak ingin disiksa oleh penilaian dari orang lain. Aku selalu jadi

orang yang paling santai dan tidak takut akan nilai rendah. Aku yakin

tidak selamanya nilai menentukan kesuksesan kita di masa depan.

Itu semua cukup mencerminkan bahwa aku sudah jadi manusia

yang tidak terlalu peduli dengan penilaian orang lain. Karena banyak

hal yang tidak bisa dinilai dan dilihat oleh banyak orang secara lang-

sung contohnya isi hati, isi kepala, dan isi dompet tentunya hehe.

Aku pun belajar untuk menjadi orang yang tidak sembarangan

menilai orang lain. Karena aku sering melihat banyak orang yang

bertato, penampilan serampangan tapi punya hati baik seperti

malaikat atau mungkin justru sebaliknya. Di sini aku bukan mau

membenarkan penampilan mereka yang bertato atau bertindik, aku

membenarkan isi hati mereka.

Kehidupan memang seperti dua sisi mata uang. Ketika aku tidak

peduli dengan nilai akademis, justru ada seseorang yang meminta-

ku untuk bisa memperbaiki itu. Dia adalah orang yang benar-benar

Page 121: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Di Bal ik Keajaiban A da Tuhan

L 115 K

AKU kembali ke kehidupan yang biasa. Menjadi seorang anak laki-

laki yang masih menjalankan masa-masa perkuliahan secara

membosankan. Yah, seperti kebanyakan anak lainnya.

Jujur saja, saat kuliah aku tidak pernah takut untuk mendapat

IP atau nilai yang rendah. Ketika teman-teman banyak yang alergi

dan melakukan segala cara untuk mendapatkan IP tinggi, aku dengan

bangganya tertawa ketika mendapat IP rendah.

Menurutku nilai hanyalah patokan yang dibuat oleh manusia.

Aku tidak ingin disiksa oleh penilaian dari orang lain. Aku selalu jadi

orang yang paling santai dan tidak takut akan nilai rendah. Aku yakin

tidak selamanya nilai menentukan kesuksesan kita di masa depan.

Itu semua cukup mencerminkan bahwa aku sudah jadi manusia

yang tidak terlalu peduli dengan penilaian orang lain. Karena banyak

hal yang tidak bisa dinilai dan dilihat oleh banyak orang secara lang-

sung contohnya isi hati, isi kepala, dan isi dompet tentunya hehe.

Aku pun belajar untuk menjadi orang yang tidak sembarangan

menilai orang lain. Karena aku sering melihat banyak orang yang

bertato, penampilan serampangan tapi punya hati baik seperti

malaikat atau mungkin justru sebaliknya. Di sini aku bukan mau

membenarkan penampilan mereka yang bertato atau bertindik, aku

membenarkan isi hati mereka.

Kehidupan memang seperti dua sisi mata uang. Ketika aku tidak

peduli dengan nilai akademis, justru ada seseorang yang meminta-

ku untuk bisa memperbaiki itu. Dia adalah orang yang benar-benar

Page 122: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 116 K

CERITA BROWNIES

menyayangiku. Setiap hari Nara selalu mengingatkanku soal kuliah.

Bahkan Nara sampai minta jadwal kuliahku dan setiap pagi, dia jadi

orang pertama yang menelpon hanya untuk mengingatkanku kuliah.

Baiklah, karena aku tidak tahan melihat orang yang bersang-

kutan memohon dan menyemangatiku terus-terusan, akhirnya aku

mulai merubah kebiasaan jelek. Aku cukup sering mengabaikan

bahkan sampai tidak mengerjakan tugas. Tapi karena Nara, aku jadi

berusaha mengerjakannya sekarang. Aku pun yang biasanya datang

terlambat, sekarang berusaha untuk datang lebih awal supaya tidak

datang terlambat.

Mungkin kalau kami tinggal di kota yang sama dan nggak Long

Distance Relationship (LDR) Nara pasti selalu menemani aku untuk

mengerjakan tugas kuliah. But it’s ok, Semangat yang selalu dia

sampaikan kepadaku walau dari jauh pun sudah cukup untuk mem-

buatku bisa merubah kebiasaanku.

Sebenarnya menjadi salah satu bagian dari mahasiswa di

perguruan tinggi bukan untuk diriku sendiri. Tapi untuk memenuhi

keinginan Ibu yang ingin melihat anaknya menjadi sarjana S1. Serta

agar bisa melanjutkan peran Ayah di yayasan yang dibuatnya. Lagi

pula, aku ini anak cowok paling besar dan cucu paling tua di keluarga

Ibu. Jadi, mau tidak mau aku harus bisa menjadi contoh untuk adik-

adik sepupuku yang lain. Terkadang kita memang harus melakukan

hal yang tidak terlalu kita suka demi membanggakan orang-orang

yang kita sayang.

q

Page 123: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Di Bal ik Keajaiban A da Tuhan

L 117 K

Di akhir tahun setelah aku menyeselaikan ujian semester, aku merasa

sangat suntuk karena jadi jarang pergi berlibur. Aku terlalu sibuk

menjalani rutinitas di kampus demi membuktikan keseriusanku pada

Nara. Agar bisa cepat lulus kuliah dan bisa lebih cepat menikahi Nara.

Aku punya waktu libur semester selama 2 minggu. Iseng-iseng

terpikir olehku untuk memanfaatkan liburan kali ini dengan pergi ke-

liling Asia Tenggara. Tapi mungkin hanya beberapa tempat aja karena

liburanku tidak terlalu panjang. Tempat yang masuk daftar list libur-

an adalah Kuala Lumpur, Bangkok, Pattaya dan Phuket di Thailand,

Phnom Penh di Cambodia, terakhir Ho Chi Minh di Vietnam.

Aku langsung mempersiapkan semuanya. Mulai dari meren-

canakan tempat tujuan, hunting tiket pesawat, menghitung budget

sampai mencari hotel yang cocok. Kalau ada yang berpikiran kegi-

atanku ini hanya untuk buang-buang uang atau pamer, maaf kawan

penilaian kalian salah.

Perjalananku selalu diisi dengan banyak pembelajaran baru

disetiap destinasi baru yang aku singgahi. Ketika sedang berada di

tempat jauh, HP akan berhenti berdering. Tidak ada yang namanya

panggilan bisnis. Dengan begitu aku bisa mendapat ketenangan dan

kesenangan untuk menikmati hidup jauh lebih baik. Pokoknya aku

tidak ingin diganggu saat berpelesiran. Itulah saatnya aku melepas-

kan pikiranku dari hal-hal berbau duniawi seperti uang dan lain-lain.

Karena tujuan hidupku yang utama bukanlah uang.

Aku ingin saat dewasa nanti bisa seperti layaknya anak kecil.

Melakukan banyak hal yang kusuka dengan bebas tanpa harus

Page 124: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 118 K

CERITA BROWNIES

terjebak di kantor seharian dan melakukan hal-hal yang membo-

sankan tiap harinya.

Aku berusaha menjadi orang yang peka terhadap banyak pem-

belajaran baru disetiap perjalananku. Berkenalan dengan orang baru

dari seluruh dunia. Berbagi kepada orang baru, dan kamu harus tahu,

terkadang Tuhan memberikan kita rezeki yang tidak terduga ketika

kita jauh dari rumah. Contohnya saat itu ada beberapa orang yang

tidak sengaja aku temui ketika aku sedang dalam perjalanan dan

mereka menawarkan kerja sama bisnis saat tau aku memiliki sebuah

usaha. See? Itulah kejutan dalam sebuah perjalanan.

Menurutku belajar itu penting. Tapi mungkin, cara belajarku

yang sedikit berbeda. Aku lebih menikmati ketika bisa belajar banyak

dari orang yang baru aku kenal saat sedang jalan-jalan. Aku bisa

melihat cara berbisnis yang berbeda disetiap Negara. Bisa melihat

bagaimana daya beli sebuah produk di setiap Negara. Dan pelajaran

seperti itu bukan aku dapat dari buku melainkan dari kejadian yang

aku lihat langsung dengan mata kepalaku sendiri.

Aku pernah mendengar sebuah pepatah yang mengatakan

bahwa buku adalah jendela dunia. Oke, itu memang benar. Tapi me-

nurutku jalan-jalan adalah pintu dunia. Di mana kita tidak hanya

melihat dunia dari jendela, tapi bisa langsung belajar setelah ke-

luar dari pintu itu sambil berlari mengejar banyak mimpi di dunia

yang lebih luas lagi.

Keputusanku untuk keliling ASEAN saat libur semester ini

sudah bulat. Tapi sebelum itu, aku harus menunggu pengumuman

Page 125: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Di Bal ik Keajaiban A da Tuhan

L 119 K

ujian yang akan keluar dua hari lagi. Ternyata dengan niat dan sedi-

kit merubah cara kuliahku, semester ini aku bisa mendapat IP 3,53.

Perubahan yang meningkat naik cukup drastis dari yang sebelumnya

hanya 2,42.

Widih, hebat juga gue.

Aku senang saat bisa melihat Nara bangga. Nara punya keya-

kinan kalau sebenarnya aku itu pintar. Cuman karena kemarin aku

malas-malasan, jadi IPku kecil. Ya sudahlah apa pun itu intinya aku

melakukan ini hanya untuk liat dia tersenyum lucu, karena setiap dia

senyum aku selalu gemas ingin memegang pipinya.

q Kegembiraan nilai semester teralihkan oleh jadwal libur-

an keliling Asia Tenggara. Aku mengajak seorang teman bernama

Hamzah Izzulhaq. Beberapa orang di luar sana mungkin sudah me-

ngenali sosok Izul. Itu karena Izul sering muncul di beberapa stasiun

televisi sebagai pebisnis.

Setahuku, dia belum pernah pergi ke beberapa kota yang ada

di list liburan kami. Aku sengaja mengajak Izul agar kami bisa me-

rasakan pengalaman baru. Sebelumnya aku juga belum pernah ke

beberapa tempat di list tujuan kami nanti. Aku ingin liburan kami

semakin terasa greget dengan mengalami pengalaman menakjub-

kan ketika mendatangi kota tersebut untuk pertama kalinya.

Page 126: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 120 K

CERITA BROWNIES

Tidak tahu kenapa, aku hobi sekali jalan-jalan. Sejak umur be-

lasan tahun aku terbiasa mengurus keperluanku sendiri saat ingin

bepergian. Itu semua sudah menjadi sebuah kebiasaan hingga seka-

rang. Padahal dulu ketika SD dan SMP, aku adalah anak yang penakut.

Jangankan untuk keluar negeri, untuk jalan sendiri di kotaku saja aku

takut tersesat. Sekarang mental block atau perasaan takut itu sudah

berhasil aku hancurkan. Aku jadi lebih yakin jika sebenarnya setiap

manusia itu bisa melakukan hal yang luar biasa, hanya saja mereka

tersangkut dengan ketakutan untuk memulainya.

Oh ya, di kamusku traveling seorang Putra tidak ada yang na-

manya tersesat. Yang ada hanya menemukan jalan baru yang belum

pernah dilewati sebelumnya. Begitu pula di dalam dunia bisnis, aku

juga menemukan hal yang serupa. Tidak ada yang namanya gagal,

yang ada hanya menemukan cara baru untuk bisa jadi lebih maju.

qAku akan memulai perjalananku ke Kuala Lumpur melalui Palembang

melalui jalur darat.

Coba tebak berapa uang yang aku keluarkan untuk membeli

tiket menuju Kuala Lumpur? 1 juta? 2 juta? Kalian salah. Aku hanya

perlu mengeluarkan 90 ribu rupiah untuk tiket dari Palembang ke

Kuala Lumpur.

Aku adalah orang yang lebih memilih pergi jalan-jalan dengan

cara yang murah. Di sana aku akan banyak menemukan pengalaman

baru dibandingkan jika hanya ikut tour travel yang ke mana-mana

Page 127: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Di Bal ik Keajaiban A da Tuhan

L 121 K

selalu di temani tour guide atau pemandu. Ya, itu semua sama seperti

bisnis. Aku selalu menikmati perjalanan yang penuh ketidakpastian,

karena disetiap ketidakpastian selalu ada pengalaman serta pelajar-

an baru yang Tuhan kasih dan perlihatkan padaku.

Dari Palembang, aku terbang menggunakan pesawat menuju

Kuala Lumpur. Sesampainya di Kuala Lumpur aku langsung meng-

hubungi Nara. Biasanya saat aku sedang di luar negeri, aku tidak

mau banyak berkomunikasi dengan orang lain kecuali Nara. Tugas

Nara saat aku pergi adalah untuk memberi kabar pada Ibu tentang

bagaimana keadaanku selama di negara orang lewat sms. Kebetulan

Ibu tidak bisa menggunakan internet jadi masih mengandalkan SMS.

Aku bersyukur sekali karena Nara dan Ibu punya hubungan yang

baik. Tanpa harus aku minta pun terkadang mereka sering teleponan

lebih dari satu jam. Untuk itu aku sangat senang karena Ibu merasa

cocok dengan Nara.

Selama ini Ibu selalu cemburu ketika melihatku dekat dengan

perempuan. Dia takut kalau anak laki-lakinya yang paling besar ini

diambil perempuan lain. Ibu takut kalau aku mendapat perempuan

atau istri yang akan menjauhkan aku dengan Ibu dan adikku. Tapi

aku beruntung, Ibu percaya kalau Nara tidak akan melakukan apa

yang Ibu takutkan.

Setelah bertukar kabar dengan Nara, aku langsung mematikan

HP, lalu memutuskan untuk mencari makanan. Aku sudah memiliki

tempat makan langganan jika sudah di bandara KL, jadi aku langsung

menuju ke sana.

Page 128: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 122 K

CERITA BROWNIES

Aku adalah pecinta masakan timur tengah dan india. Pokoknya

makanan yang berbau lemak deh. Itu membuatku sangat mencintai

kuliner di negeri jiran ini karena mudah sekali menemukan makanan

berlemak favoritku di sini. Setelah perut kenyang aku lantas menuju

hostel yang letaknya ada di tengah kota. Aku akan menginap sema-

lam di sana dan melanjutkan perjalanan ke Bangkok, Thailand besok.

Kali ini aku sengaja memilih tinggal di hostel yang 1 kamarnya berisi

8 orang. Bukan karena aku mau ngirit, tapi aku mau belajar untuk

bisa bersosialisasi dengan teman sekamar walaupun kami punya

keterbatasan bahasa.

Selesai menitipkan barang di hostel, aku langsung pergi ja-

lan-jalan ke Twin Tower dan Bukit Bintang dengan mobil bus kota

gratisan. Aku cukup sering transit di KL jika sedang pergi ke tempat

lain, jadi aku tahu banyak soal spot gratisan yang ada di sini.

Puas jalan-jalan, aku pun langsung pulang ke hostel. Rasanya

sudah ngantuk berat. Kebetulan orang yang akan menemaniku ke-

liling ASEAN baru datang jam 10 malam nanti. Dia berangkat dari

Jakarta dan kami memutuskan untuk bertemu di hostel ini. “Jadi

lumayanlah bisa tidur dulu sebentar.”

Izul sudah berada di KL. Dia siap jadi travelmateku untuk

seminggu ke depan. Kalian tau, pertama kali aku melihat Izul saat

umurku 17 tahun. Ketika itu, aku sedang menonton salah satu acara

televisi. Mereka meliput pengusaha muda yang umurnya baru 19

tahun tapi omzet bisnisnya sudah ratusan juta. Nah itulah pertama

kalinya aku mengenal Izul.

Page 129: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Di Bal ik Keajaiban A da Tuhan

L 123 K

Sekarang, aku sudah menjalankan bisnisku. Hanya beberapa

tahun setelah aku melihat dia di tv, aku bisa keliling ASEAN bersama

Izul. Mungkin terlihat mustahil untukku sampai bisa ada dititik ini

sekarang, tapi sebenarnya tidak ada yang mustahil untuk Tuhan. Dulu

aku sering diremehkan teman-temanku. Mereka bilang, jangan punya

mimpi terlalu tinggi Put, nanti kalau jatuh sakit. Orang biasa menyebut

itu mimpi, tapi aku menyebutnya tujuan atau planning. Mimpi biasa-

nya berakhir dengan angan-angan saja, sedangkan tujuan pasti akan

aku kejar sampai dapat dan semua mulai terwujud satu per satu.

qAku terbangun oleh suara Izul. Pagi-pagi sekali aku sudah mengajak

Izul mencari makan sambil berkeliling di sekitar hostel.

Sinar matahari mulai menerpa gedung-gedung di Kuala

Lumpur. Kami mulai menyandang tas dibahu dan bergegas naik mo-

norel menuju bandara. Hari itu kami akan melanjutkan perjalanan

ke Thailand. Ini bukan kali pertama aku pergi ke Thailand. Selama di

sana aku bertugas jadi tour guide Izul karena ini pengalaman pertama-

nya ke Thailand dan aku akan menunjukan keunikan negara favoritku

ini kepadanya.

Hiruk pikuk suasana di bandara Bangkok mulai terlihat. Aku

yang sedikit hafal tentang Bangkok langsung mengajak Izul menuju

pemberhentian bus umum. Kami berbaur dengan masyarakat asli

sana, mulai dari anak sekolah sampai lansia. Nara sangat tahu kalau

aku suka tipe perempuan berwajah oriental seperti orang-orang

Page 130: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 124 K

CERITA BROWNIES

Thailand. Dia paling cemburu dan was-was kalau aku sedang ber-

kunjung ke sini.

Kami turun dari bus dan berjalan menuju Stasiun BTS (se-

butan untuk monorel di Bangkok) yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Sesampainya di stasiun dekat hostel tempat kami menginap, aku

mulai bertanya-tanya ke penduduk sekitar di mana tepatnya letak

hostel tersebut. Biasanya sih, aku bertanya ke perempuan di sana,

sekaligus untuk kenalan, itung-itung menambah silahturahmi hehe.

Ada dua wanita kembar asli Bangkok yang mau membantu.

Mereka berbaik hati menunjukkan jalan ke hostel kami. Setelah me-

reka mengantar kami ke tujuan, kami pun berkenalan, bertukaran

alamat, ID Line dan tidak lupa foto bersama.

Setelah di hostel, aku mengucapkan terima kasih pada gadis

kembar itu melalui Line. Mereka juga mengajak kami bertemu lagi

esok hari. Dan kalian tahu? Tuhan sungguh punya rencana keren yang

tidak pernah bisa kita tebak. Mereka ternyata punya usaha disalah

satu mall terbesar dan termewah di Thailand yaitu Siam Paragon.

“Wah, benarkan duga-anku, di setiap satu perkenalan selalu ada satu

pintu rezeki yang bakal Tuhan buka untuk kita.”

Walaupun aku menginap di hostel, tapi hostel kami benar-

benar berbeda. Tempat kami menginap ini adalah salah satu hostel

termewah di dunia. Fasilitasnya seperti hotel bintang 5 bahkan ada

ruangan theater. Di sini aku bisa tidur satu kamar dengan banyak

orang dari berbagai negara. Dan kami berkenalan dengan Huzz. Dia

adalah salah satu pengusaha asal Belanda yang memiliki perusahaan

Page 131: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Di Bal ik Keajaiban A da Tuhan

L 125 K

start up technology. Belum lama kami kenal tapi dia sudah mencerita-

kan tentang usahanya. Aku pun melakukan hal yang sama. Banyak

sekali hal yang tidak terduga terjadi di sini, itulah sebabnya aku suka

berpelesir karena disetiap perjalanan Tuhan pasti selalu memperli-

hatkan kebesarannya dengan kebetulan-kebetulan yang menurutku

penuh keajaiban.

Page 132: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 133: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

MAS, BISA PINJEM BESI?

Page 134: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 135: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 129 K

ESOK paginya, aku melanjutkan untuk jalan-jalan di kawasan

Siam salah satunya ke Mall MBK. Mall ini jadi tempat favorit orang

Indonesia untuk beli oleh-oleh kalau mereka ke Bangkok loh. Tapi di

sana aku hanya berkeliling tidak ada tujuan yang jelas hingga siang

hari. “Inilah enaknya pergi sendiri tanpa ikut travel agent kita bisa

santai dan nggak terpatok sama waktu.”

Aku mencoba semua makanan pinggir jalan di Bangkok ke-

cuali yang mengandung hal-hal yang haram. Eh, saat aku lagi asik

mengunyah rujak khas Thailand, tiba-tiba ada sepasang manusia

menyapa kami.

“Mas, bisa pinjem besi untuk buka kartu di Iphone gak?”

Aku merasa baru ketiban durian runtuh saat mendengar salah

satu dari mereka menggunakan bahasa Indonesia. Tidak tau kenapa,

ketika kita sedang di negara orang kemudian bertemu dengan orang

dari Indonesia, itu bener-bener seperti mendapat rezeki. Beda kalau

di negara sendiri, kita tidak terlalu menghargai satu sama lain. Tapi

biasanya kalau sudah di negara orang kita bisa saling tolong meno-

long jika ada yang lagi kesusahan.

Karena aku tidak membawa barang yang mereka butuhkan, aku

mengajak mereka ke penginapan. Mereka jadi ikut ke hostel kami demi

sebuah pembuka Iphone. Pertemuan itu berlanjut pada obrolan yang

cukup panjang. Kami saling ketawa ketiwi dan sharing tentang Bangkok.

Ternyata, mereka adalah relawan salah satu organisasi. Mereka pergi

ke Bangkok dalam rangka meeting antar negara. “Jadi buat kalian yang

bilang kalau nggak punya duit itu nggak bisa berangkat ke luar negeri,

Page 136: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 130 K

CERITA BROWNIES

kalian salah.” Alasan itu buatku hanya dikeluarkan oleh orang-orang

yang lemah dan tidak mau berusaha. Buktinya, mereka berdua bisa

datang ke Bangkok tanpa modal. Alias gratis!

Seru sekali cerita hari ini. Lebih seru lagi ketika Natt dan kem-

barannya mengajak kami main ke kantornya. “Itu loh kembaran yang

membantuku kemarin.” Aku bersorak dalam hati.

Aku berkemas dan bergegas menuju ke kantor mereka yang

letaknya ada di salah satu mall mewah di Bangkok. Tanpa sengaja

kami bertemu mereka di lantai dasar mall. Kulihat mereka sedang

ngopi bersama seseorang yang selanjutnya kutahu adalah partner

bisnis mereka. Partner bisnis Natt lebih menguasai bahasa Inggris

dari pada si kembar. Alhasil aku sibuk menerjemahkan obrolannya

dengan bantuan internet.

Kalau kalian mengira aku jago bahasa Inggris, kalian salah

besar. Aku hanya bisa mengeluarkan kata “Yes” dan “No” sama “How

Price” atau “How Much”. Kata andalah itu biasanya kugunakan untuk

mem-permudah saat menanyakan harga makanan, hotel dan yang

lainnya. Selama ini aku mengobrol hanya dengan menggunakan

bahasa Inggris yang hancur, ditambah bahasa tarzan alias bahasa

tubuh tingkat tinggi. Dan serius, bahasa tubuh menjadi bahasa yang

paling ampuh ketika digunakan di mana pun kamu berada.

Itu yang membuat aku senang jalan-jalan. Aku merasa saat

melakukan perjalanan jauh dengan hanya bekal bahasa yang

alakadarnya menjadi tantangan sendiri untukku. Dulu aku meng-

anggap jika aku tidak akan mungkin bisa keluar negeri karena pasti

Page 137: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 131 K

terkendala oleh bahasa, dan anggapanku itu salah. Ternyata aku bisa

buktikan bahwa nggak selamanya keterbatasan yang kita miliki

menjadi halangan untuk kita bisa melihat dunia lebih jauh.

Di luar sana banyak orang yang bisa bahasa asing tapi tidak

berani melangkahkan kakinya keluar dari zona nyaman dan melihat

dunia lebih luas. Mereka lebih memilih menggunakan kemampuan

berbahasa asing hanya sebatas di dalam kelas aja. Aku sudah mem-

buktikan jika kita bisa mencapai mimpi kita bukan karena kita hebat

atau punya banyak harta, tetapi ketika kita mau untuk memulainya,

kita pasti bisa!!!

Setelah itu si kembar mengajakku untuk sekedar hang out sam-

bil minum bir malam nanti. Aku menolak halus bukan karena sok suci

tapi memang aku tidak terbiasa minum-minuman seperti itu. Aku

punya prinsip untuk tidak membuang waktu buat hal yang tidak ber-

guna termasuk untuk mengkonsumsi minuman keras. Bahkan dulu,

aku sudah berpuluh-puluh kali diajak seorang teman untuk minum

dan aku selalu bisa untuk menolaknya. Pada akhirnya mereka yang

menyerah untuk mengajakku minum. “Buat kalian yang memilih

minum karena beralasan nggak enak sama temen, inget deh kalau se-

orang teman itu adalah sosok yang membawa kamu menjadi makin

positif bukan membawamu menjadi berada di keadaan terpuruk.”

Aku tahu kalau di sini punya budaya yang berbeda. Minum

minuman beralkohol adalah kebudayaan untuk menyambut teman

baru. Tapi aku tetap menolaknya karena kami adalah seorang muslim

dan untungnya mereka mengerti.

Page 138: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 132 K

CERITA BROWNIES

Destinasi selanjutnya menanti kami, aku pergi ke Khao San

Road. Khao San Road itu adalah lokasi yang menjadi tempat berkum-

pul para backpacker dari seluruh dunia. Berbeda dengan kemarin, di

sini aku menginap di salah satu hotel bintang tiga.

Aku tidak terlalu lama berada di hotel karena mengejar untuk

perjalanan selanjutnya yaitu ke Asiatique. Aku mengajak Izul untuk

naik perahu menyusuri sungai terpanjang di bangkok yaitu Chao

Praya River. Tiketnya murah, kalau dirupiahkan sih sekitar Rp 3000 -

Rp 5000-an. Biaya hidup di sini memang tergolong murah kalau kamu

tahu caranya. Ini juga yang membuat Bangkok jadi kota favoritku.

Belum lagi kalau aku sudah disangka orang asli Thailand karena

mukaku ini. Supir bus, ibu-ibu di restoran, dan orang hotel selalu me-

nyangka kalau aku ini adalah orang Thailand. Aku bersyukur karena

prasangka mereka itu, aku sering mendapat harga murah bahkan

sampai dapat gratis ketika masuk objek wisata hehehe.

Sampai di Asiatique (tempat anak-anak gaul Bangkok berkum-

pul) aku geleng-geleng kepala. Di sini aku lihat banyak berseliweran

perempuan cantik, laki-laki ganteng bahkan hingga laki-laki cantik

haha. Benar-benar gila di sini.

Natt menyusul kami ke Asiatique, aku ditraktir makanan khas

Thailand sampai perut rasanya begah. Aku merasa punya keluarga

baru di sini, bahkan dia memberiku kontak temannya yang tinggal

di Vietnam ketika dia tau kalau selanjutkan aku akan ke Vietnam.

Aku yang dulunya anak rumahan, pemalu serta minderan ternyata

Page 139: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 133 K

punya tempat disini dan bisa juga berteman dengan banyak orang

dari berbagai negara dan latar belakang yang berbeda.

Ketika liburan aku hanya menghubungi Nara saat sudah di hotel

saja. Aku jarang mengaktifkan data internet. Aku benar-benar ingin

menikmati liburan. Kita tetap butuh waktu untuk sendiri walaupun

kita punya pasangan dan bersyukur Nara mengerti tentang hal itu.

qAda 3 tempat wisata yang akan kami kunjungi hari ini, sekalian di

tempat wisata nanti aku mau mencoba, apa benar mukaku mirip

dengan orang asli Thailand. Caranya? Ayo kita liat nanti.

Total yang harus kita bayar untuk tiket masuk untuk tiga tempat

wisata sebesar 250 ribu rupiah. Nah dari info yang aku dapatkan, ka-

lau warga asli Thailand bisa masuk tanpa bayar. Mereka masuk lewat

pintu khusus untuk masyarakat lokal. Banyak orang Indonesia yang

coba masuk lewat pintu itu agar bisa gratis tapi gagal. Aku semakin

penasaran ingin mencobanya juga. Sekalian membuktikan benar apa

tidak anggapan orang kalau mukaku mirip orang Thailand, dengan

wajah dingin aku berjalan masuk ke pintu itu.

Dan Boom.

Aku benar-benar bisa masuk dengan mulus tanpa ada yang

tahu kalau aku orang Indonesia. Aku bisa membaur seperti bunglon

di tengah-tengah orang asli sana. “Eh tapi ini jangan ditiru ya.” Aku

melakukan ini karena rasa penasaran saja, tapi secara tidak langsung

Page 140: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 134 K

CERITA BROWNIES

uangku sebanyak 250 ribu bisa selamat hari itu. Dari kejadian itulah,

Izul punya panggilan khusus buatku yaitu Maaa Thai. Aku sendiri

tidak mengerti maksud dari panggilannya itu apa.

qAku bangun tidak terlalu pagi dan kami berkemas karena harus se-

gera berangkat ke Pattaya. Kulihat keadaan dompet hanya tinggal

tersisa uang 1.000 bath atau sekitar 375 ribu rupiah. Aku harus men-

cari travel yang murah untuk berangkat ke sana supaya irit. Dengan

mengandalkan bahasa isyarat aku bertanya-tanya pada masyarat

lokal dan atas petunjuk salah satu dari mereka, aku berhasil menda-

pat travel murah senilai Rp 40.000 untuk ke Pattaya.

Sampai di Pattaya bukan hanya uangku saja yang menipis tapi

kesehatanku juga sedikit terganggu. Selama di sini aku makan de-

ngan tidak teratur. Makanan yang masuk ke dalam perut asal-asalan.

“Yang penting halal, ya akan aku makan.” Kadang aku membelinya di

pinggir jalan. Itu semua membuat pencernaanku mulai terganggu,

badan juga mulai terasa lemas. Tapi sepertinya akan kutinggalkan

dulu masalah kesehatan selama di Pattaya.

Menurutku tidak ada yang spesial di Pattaya. Jika dihitung ini

kali kedua aku datang kemari. Untuk sekarang aku hanya ingin mem-

perlihatkan Pattaya pada Izul saja, jadi kami memutuskan hanya

menginap semalam di sini. Entah kenapa, meski merasa tidak ada

tujuan yang terlalu menarik, kami merasa betah berada di Thailand.

Apalagi aku merasa Thailand sudah seperti negaraku sendiri.

Page 141: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 135 K

Malam di Pattaya, menjadi malam terakhir kami di Thailand.

Keesokan harinya aku terbang dari Bangkok menuju Vietnam pukul

3 sore, sedangkan jam 10 pagi aku masih di Pattaya yang jaraknya

masih 2 jam dari kota Bangkok.

Kami mencari taksi di terminal sambil melakukan tawar mena-

war di sana. “Sebenarnya kami bisa saja langsung main masuk dan

bilang ke supirnya untuk mengantarkan kami ke Bangkok.” Tapi itu

akan memakan ongkos yang sangat mahal yaitu sebesar 500 ribu

rupiah. Kalian tahu kan uang di dompetku tinggal berapa? Jadi jurus

tawar menawar harus jitu kali ini. Benar saja, ketika ditawar akhir-

nya kami dapat taksi yang mau mengantarkan kami dengan 37 ribu

rupiah saja ke terminal untuk selanjutnya meneruskan perjalanan

menggunakan bus ke bangkok, jauh berbeda dengan ongkos awal.

Selama di perjalanan aku mengobrol dengan supir taksi terse-

but. Dia senang sekali ketika tahu kalau kami berasal dari Indonesia.

Aku memanfaatkan keadaan ini untuk mulai mempromosikan

Indonesia kepadanya dan dia tertarik untuk berkunjung ke negeriku

tercinta. Obrolan terus berlanjut, aku bertanya makanan halal di

Thailand. Dia bilang banyak makanan halal bertebaran di sini dan

biasanya restoran halal didirikan oleh pedagang Arab dan India.

“Bagaimana soal Islam yang dianggap oleh beberapa orang

sebagai agama teroris?” katanya.

“Sebenarnya agama itu tidak salah. Menurut saya yang salah

hanyalah oknum,” jawabku menerangkan dengan santai.

Page 142: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 136 K

CERITA BROWNIES

“Terkadang, ketika orang yang mengaku Islam dan berbuat sa-

lah pasti banyak orang lain yang menyalahkan agamanya. Padahal

sebenarnya yang salah adalah oknum itu sendiri bukan agamanya.

Karena Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melakukan

hal yang salah apalagi menyakiti orang lain.

“Begini contohnya, di tengah banyaknya gembar-gembor Islam

adalah teroris, sebenarnya banyak orang muslim yang tertindas.

Mulai dari di Palestina bahkan di Thailand sendiri masih ada muslim

yang tertindas di daerah Pattani.

“Dari sana bisa dilihat kalau sebenarnya umat Islam pun banyak

ditindas oleh oknum agama lain, tapi kami tidak pernah menyalah-

kan agama orang yang menindas saudara-saudara kami tersebut.

Yang kami salahkan hanyalah oknumnya.”

Dia mencerna penjelasan yang aku katakan. Sampai tidak terasa

kami sudah tiba di terminal. Kami sempatkan untuk berfoto bersama

,dia menyebutku dengan sebutan “my friend” semacam tanda kalau

kami sekarang telah berteman. Aku pun pergi sambil mengucapkan

salam perpisahan kepadanya.

Ternyata dari perjalanan ini, aku bukan hanya bisa bersenang-

senang tetapi juga bisa sambil berdakwah secara sederhana kepada

orang-orang yang belum mengenal agama Islam dengan baik. Banyak

orang di luar sana yang mengenal Islam hanya dari berita sadis yang

terkesan anarkis. Bukan mengenal Islam secara baik dari melihat

budi pekerti umatnya secara langsung. Aku merasa ke mana pun

kita berjalan, kita akan jadi duta untuk agama kita serta negara

Page 143: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 137 K

kita. Ketika kita berbuat baik dan mencontohkan hal yang baik maka

secara tidak langsung kita telah memperlihatkan gambaran betapa

baiknya agama serta negara dari mana kita berasal.

Setelah lari-larian, aku mendapatkan travel menuju ke Bangkok.

Ongkosnya Rp 80.000 untuk berdua. Tapi aku masih saja takut kalau

nanti ada halangan atau rintangan yang menghalangi kami untuk

sampai di Bangkok. Aku waspada dan tidak bisa tidur selama di

perjalanan, tapi kabar baiknya, hal yang aku takutkan tidak terjadi.

Aku bisa sampai di Bangkok jam 1 siang dan kami segera mencari bis

menuju bandara dengan mengandalkan masyarakat sekitar untuk

bertanya lagi. Sesampainya di bandara kami langsung check in kebe-

rangkatan ke Vietnam.

Setelah menempuh perjalanan hamper 2jam akhirnya aku bisa

menginjakkan kaki di negara Vietnam. Menurutku yang saat itu baru

saja menginjak usia 20 tahun hal ini amazing untuk seorang Putra. Ini

menjadi sesuatu yang hampir mustahil bagi Putra yang dulu. Putra

yang hobinya hanya main, menghayal dan hobinya hanya bilang tidak

mungkin. Di Vietnam badanku semakin drop, Di otakku hanya ada

pikiran untuk cepat-cepat menghubungin Nara dan curhat ke dia

soal keadaan badanku. Hanya dengan cara itu aku merasa ada yang

peduli denganku.

Sebelum pergi ke tempat lain, aku menukarkan uang sebanyak

35 dollar. Dan simsalabim di tanganku langsung ada uang 700.000

dong (mata uang vietnam). Aku langsung pergi mencari bis ke District

1, jantungnya kota Ho Chi Minh, Vietnam. Hanya bermodalkan uang

Page 144: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 138 K

CERITA BROWNIES

senilai Rp 2.500 rupiah untuk tiket bus kami sudah sampai ke District

1.

Gila, di sini benar-benar semerawut. Kalau kalian ingin me-

nyebrang jalan pakai cara seperti di Indonesia: lihat kanan kiri lalu

menyebrang, aku jamin, sampai kapan pun kalian tidak akan bisa

menyebrang jalan di Vietnam. Cara menyebrang di sini adalah

kita harus liat lurus ke depan, kita tidak perlu lihat kanan kiri dan

hanya perlu berjalan sambil memandang ke depan, biarkan motor

dan mobil yang menghindari kita. Serem memang, apalagi melihat

pengendara di sini yang tancap gas ketika lampu lalu lintas berubah

hijau. Mereka bagaikan segerombolan pasukan yang menyerbu ja-

lanan dengan kecepatan tinggi.

Karena keahlianku menyebrang di jalanan Vietnam ini, aku

jadi bisa kenalan sama dua teman baru. Namanya Mango dan Chris,

mereka turis dari Shenzen, Cina. Saat itu aku melihat mereka sedang

kesulitan untuk menyebrang karena takut melihat bagaimana

ngebutnya kendaraan di Vietnam. Aku langsung mendekati mereka

sambil menolong mereka untuk menyebrang. Ketika mereka tau

kalau umurku baru 20 tahun, mereka langsung kaget dan mengang-

gapku seperti adik mereka sendiri.

qAku dan Izul menginap di hotel yang cukup mahal di daerah District

1. Aku memang selalu berpindah-pindah penginapan setiap liburan.

Aku mencicipi semua hotel, mulai dari yang berbintang lima sampai

Page 145: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 139 K

yang kaki lima dengan biaya permalam hanya Rp 60.000 rupiah. Itu

semua adalah caraku untuk bisa belajar tentang rasa syukur, agar

aku tetap ingat bahwa di setiap kemudahan dan kemewahan, ada

juga kesederhanaan.

Ketika aku tidur di hotel yang murah, aku selalu merenung. Aku

harus menjadi orang yang lebih bekerja keras supaya bisa memberi-

kan yang terbaik kepada orang-orang yang aku sayang nantinya. Aku

tidak mau nantinya mereka merasakan tidur di hotel yang alakadar-

nya seperti yang aku rasakan. Cukup saja itu jadi bahan renunganku

dalam berjuang mencari hidup yang lebih baik.

Besok paginya aku langsung berniat untuk pergi ke suatu

tempat bersejarah di kota Ho Chi Minh yaitu ke Chu Chi Tunnel.

Monumen paling bersejarah yang menjadi saksi pembataian ratusan

ribu bahkan jutaan rakyat Vietnam oleh tentara Amerika.

Aku pergi ke sana dengan menggunakan kendaraan umum,

pergi dengan ojek bonceng dua untuk ke terminal dan menaiki bus

melanjutkan perjalanan selama 2 jam. Ya, ribet emang tapi itu sangat

menyenangkan. Lagi pula perjalanan 2 jam tadi hanya menghabis-

kan uang Rp 8.000 rupiah saja, benar-benar hemat dari pada harus

membayar travel seharga ratusan ribu.

Dengan keadaan yang belum makan siang, aku langsung ma-

suk ke Chu Chi Tunnel. Aku sangat terkejut saat mengetahui sejarah

di dalamnya. Kalian tahu siapa pemenang dari perang Vietnam

melawan Amerika tersebut? Pemenangnya adalah Vietnam, dan ka-

lian tahu teknik perang yang digunakan Vietnam ditiru dari negara

Page 146: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 140 K

CERITA BROWNIES

mana? Mereka meniru strategi gerilya dari negara kita, Indonesia.

Banyak pengetahuan baru yang aku tahu di perjalanan ini. Aku juga

berkesempatan untuk mencoba menembak menggunakan senjata

perang AK47.

Di akhir perjalanan sejarah itu, aku gemetaran karena kelapar-

an. Untungnya ada sesi di mana mereka menyuguhkan makanan

saat perang Vietnam dulu ke pada tamu seperti kami. Makanan itu

adalah singkong rebus di campur kacang dan gula. Tidak tahu kenapa

makanan itu terasa enak sekali, mungkin karena disantap saat aku

sedang kelaparan.

Aku pulang dengan keadaan badan lemas karena seharian

tidak menemukan nasi. Aku ragu akan kehalalan makan di sini

sehingga badanku terasa makin remuk dan sakit. Ditambah lagi

makanan yang dijamin kehalalannya kebanyakan makanan India

yang berminyak dan itu menambah mual perutku, jadi hari itu aku

tidak banyak makan.

qAku berangkat ke Kamboja dengan badan yang semakin drop. keesok-

an paginya tubuhku mulai dilanda batuk, flu, sakit perut dan mual

saat mencium bau makanan. Kami tiba di Kamboja pada malam hari,

dan aku belum makan sedikit pun karena sulit sekali menemukan

makanan halal di sini.

Terpaksa aku pergi ke supermarket untuk membeli mie instant

cup. Tapi semakin aku makan mie itu semakin terasa sakit perutku.

Page 147: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 141 K

Badan juga mulai panas tinggi dan aku sangat ketakutan kalau nanti

tiba-tiba harus masuk rumah sakit di negara orang.

Dari Kamboja aku sudah tidak bisa konsen lagi untuk me-

nikmati perjalanan. Tinggal satu pemberhentianku sehabis dari

Kamboja, yaitu Phuket, kota yang terkenal akan keindahan lautnya.

Di bandara Kamboja menuju Phuket aku meminum obat penurun

panas agar suhu panas badanku turun ketika melewati alat pende-

teksi suhu tubuh. Aku takut dilarang naik pesawat karena suhu badan

yang semakin tinggi.

Akhirnya aku bisa lolos di bandara. Aku langsung terbang ke

Phuket. Sesampai di Phuket saat malam hari, aku memaksakan untuk

makan di restoran ayam cepat saji. Badanku gemeteran lagi dan yang

aku ingat saat itu cuma Nara. Aku benar-benar teleponan sepanjang

hari dengannya dan membuat Izul protes

“Lu so-soan ngajak gue backpackeran lama-lama. Baru beberapa

hari aja lu udah kangen Nara dan homesick,” kata Ijul. Tapi aku meng-

akui itu, aku benar-benar butuh Nara untuk menjadi tempat share

masalah-masalahku saat ini.

Di Phuket beberapa hari, tidak ada yang membuatku ber-

kesan. Saat itu badanku sakit dan banyak menghabiskan waktu

di hostel. Hari yang aku tunggu pun tiba yaitu hari di mana kami

pulang ke Indonesia. Aku memesan tiket pesawat ke Jakarta untuk

bertemu Nara.

q

Page 148: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 142 K

CERITA BROWNIES

Sesampainya di Jakarta badanku semakin lemas dan perut semakin

tidak karuan. Sebelum pulang ke rumah, aku menyempatkan mampir

ke rumah Nara. Di rumah Nara aku disambut sama senyumannya.

Senyuman itu menghapus semua rinduku yang tertahan selama ini.

Aku dipersilahkan masuk, walaupun tetap segan ketika nanti ketemu

orang tuanya.

Hari itu orang tuanya lagi sibuk melayani tamu di ruang makan.

Aku asik mengobrol bersama Nara di ruang tamu. Ada satu hal yang

membuatku senang hari itu, aku dihidangkan beberapa makanan

oleh mamanya. Hal sederhana yang membuatku bahagia dan me-

rasa sedikit diterima di sana. Tapi tidak tahu kenapa tiba-tiba nafsu

makanku hilang.

Sore harinya selesai mengobrol panjang lebar, aku diantar Nara

dan sepupunya ke bandara. Selama di bandara pun aku benar-benar

tidak nafsu makan. Nara sampai mengajakku ke restoran agar aku

bisa makan sembari menunggu pesawat. Aku disuapi Nara tapi waktu

makanan mendekat, rasanya aku langsung ingin muntah.

Nara langsung sigap mengambil minyak angin dan menggo-

sokkannya ke kepalaku. Ternyata pesawat yang aku tumpangi delay

sampai waktu yang tidak ditetapkan dan Nara memintaku untuk

tidur sambil menunggu jadwal pesawatnya berangkat. Restoran itu

memiliki kursi yang panjang dan aku tidur dipangkuan Nara. Nara

memijat kepalaku terus menerus dengan penuh perhatian. Kami

tidak menghiraukan sekitar, seakan-akan dunia benar-benar hanya

diisi kami berdua saja. Aku merasa Nara sangat menghawatirkanku

Page 149: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 143 K

dan aku pun merasa sangat nyaman dengannya. Aku tidur dipangku-

annya sambil mengigil malam itu.

Malam semakin larut. Pesawat yang akan membawaku pulang

belum kunjung ada kejelasan kapan akan terbang. Aku meminta

Nara untuk pulang karena aku tidak tega kalau melihat Nara pulang

terlalu malam dan dia menuruti permintaanku.

Sampai pukul 10 malam ternyata pesawatku benar-benar tidak

berangkat. Aku menggigil sendirian di bandara, mukaku pucat bah-

kan terlihat agak menghitam. Nara terus mantau keadaanku lewat

WhatsApp. Nara memutuskan untuk membelikanku tiket untuk

penerbangan pertama jam 5 pagi untuk penerbangan lainnya, aku

dengan pasrah mengiyakan.

Waktu menunjukkan pukul 12 malam. Aku tidak bisa tidur

karena cemas dengan keadaan badanku sendiri. Aku tidak tahu

sakit apa yang sedang aku alami saat ini, karena berbeda maskapai

penerbangan, aku diharuskan pindah terminal yang berjarak 1 kilo-

meter dari tempat aku berada. Aku beranjak ke mushola untuk tidur

di sana, tapi di mushola ramai sekali orang yang keluar masuk. Aku

merasa tidak enak jika keberadaanku mengganggu orang-orang yang

sedang beribadah. Aku pun pergi ke terminal tempat pesawat yang

akan aku tumpangi besok. Badanku lemas sekali, aku seperti mau

pingsan. Lantas langsung aku stop sebuah taksi untuk mengantarku.

Di terminal keberangkatan yang baru, aku tidak bisa check in

karena saat itu baru jam 2 pagi. Sedangkan pernerbanganku berang-

kat jam 5 pagi. Aku istirahat sambil berbaring di luar bandara sambil

Page 150: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 144 K

CERITA BROWNIES

ditemani dinginnya angin malam yang menerpa badanku. Saat itu

aku benar-benar drop, tapi entahlah malam itu seperti tidak ada pe-

nyesalan bagiku karena sudah mampir di Jakarta. Kejadian malam itu

tidak sebanding dengan rasa bahagia ketika aku bisa ketemu dengan

Nara walaupun hanya sebentar. Jam 4 pagi aku mulai check in dan

masuk ke dalam bandara.

Aku seperti orang yang kebingungan, aku mulai mencari tahu

penyakit apa yang sedang aku alami ini. Aku mencari informasi di

internet berdasarkan keluhan yang aku rasakan. Mulai dari lemas,

hilang nafsu makan dan aku masih bingung karena belum menemu-

kan ciri-ciri penyakit apa itu. Sampai saat aku pergi ke kamar mandi

untuk kumur-kumur, aku melihat lidahku berubah warna menjadi

putih, aku berinisiatif untuk mencari lagi ciri penyakit yang memiliki

tanda-tanda seperti itu.

Dan jantungku langsung tiba-tiba mau copot dan drop ketika

mendapat informasi kalau salah satu ciri-ciri penyakit HIV adalah li-

dah yang berubah menjadi putih. Aku langsung berpikir keras sambil

mencari tahu bagaimana cara penularan penyakit tersebut.

Jujur, aku belum pernah melakukan hubungan intim dengan

siapa pun atau menggunakan obat terlarang narkoba sekalipun

seumur hidupku. Jadi seharusnya aku tidak punya kemungkinan

untuk mengidap penyakit HIV. Dengan rasa panik, aku mencari

tempat pengobatan untuk mengobati penyakit itu di internet. Ada

satu pengobatan alternatif yang bisa menyembuhkan sakit itu di Solo.

Page 151: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Mas, Bisa Pinjem Besi?

L 145 K

Dan untunglah dia punya cabang di Pekanbaru. Aku pun mencoba

menghubungi mereka.

“Apakah sudah pernah tes darah?” kata Bapak di ujung tele-

pon sana.

“Belum Pak.”

“Saya nggak pernah melakukan hal yang bisa menularkan sakit

itu pak.”

“Lah kok bisa mas,” katanya terdengar setengah tidak percaya.

Setelah memastikan kalau dia sudah banyak menyembuhkan

penyakit tersebut, aku berniat berobat kesana. Sesampainya di Jambi,

aku akan langsung naik travel ke Pekanbaru. Tapi sebelum itu aku

harus naik persawat pertama pukul 5 pagi. Di pesawat aku masih

menggigil, apalagi ketika menghadapi dinginnya air conditoner (AC)

pesawat. Melihat wajahku yang pucat, pramugari langsung menawar-

kanku air hangat untuk di minum.

Page 152: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 153: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

Page 154: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 155: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 149 K

DI perjalanan ke Pekanbaru aku hanya bisa menggigil kedinginan.

Ketika mobil tiba di sebuah rumah makan, kondisiku masih sama

dengan sebelumnya. Perempuan di sebelah tempat dudukku meng-

ajakku makan dan memesankan teh hangat, mungkin dia kasihan

melihatku yang seperti ini dan tanpa di duga dia pun mentraktirku

makan saat itu.

Sekitar jam 10 malam aku sampai di Pekanbaru setelah me-

nempuh perjalanan lebih kurang 10 jam. Perempuan di sebelahku

akhirnya turun, dia mengajakku bersalaman sambil memberi sejum-

lah uang dan aku bingung.

“Ini uang untuk apa Mbak?”

“Ambil aja buat kamu,” katanya.

Mungkin dia benar-benar kasian liat kondisiku yang lemas. Ini

pertama kalinya aku diberi uang oleh seseorang. Padahal kami baru

kenal hari itu saja. Sampai-sampai supir dan semua penumpang laki-

laki ikut mengomentari.

“Dia naksir kali sama kamu dek,” kata sang supir sambil

senyum-senyum.

Muka gue keliatan lemes banget kali ya, jadi dia beneran kasian

Sampai di hotel aku langsung menghubungi tempat pengobat-

an alternatif. Dia akan melakukan terapinya di hotel. Proses terapi aku

lewati tak sampai 5 menit. Ajaibnya sehabis terapi aku langsung pergi

untuk makan nasi uduk bahkan sampai nambah satu kali dan malam

itu nafsu makanku kembali normal.

Page 156: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 150 K

CERITA BROWNIES

Aku di Pekanbaru sendirian dan memilih untuk menyewa kost

karena aku takut jika pengobatan ini membutuhkan waktu lebih dari

satu bulan. Aku merasa kondisi fisikku pun masih tetap drop walau

sudah menjalani pengobatan lebih dari satu minggu.

Aku pun mulai menjauhi Nara karena aku takut dia kecewa

kalau tau aku mengidap penyakit ini. Aku mulai mengurangi chat

dengan Nara, aku mulai menjauh dari kehidupannya. Setiap malam

saat berdoa, aku selalu bertanya tanya sendiri, apa yang pernah aku

lakukan sampai-sampai sakit seperti ini? Yang aku takutkan bukan-

lah kematian. Aku hanya menyalahkan keadaan. Kenapa ketika aku

mempunyai pasangan yang benar-benar pengertian, aku malah ha-

rus terkena penyakit menakutkan ini dan penyakit ini mungkin bisa

mengahalangiku untuk menikahi Nara.

Setelah dua minggu aku berobat di sana, aku meminta Ibu

untuk menyusul ke Pekanbaru. Aku sudah tidak sanggup hidup sen-

dirian di sini karena aku takut kalau terjadi apa-apa denganku dan

tidak ada keluarga yang tahu akan hal itu.

Nara pun mulai gelisah dan semakin sering bertanya,

“Ada apa sih Put?”

“Kamu kenapa tiba-tiba menghilang?”

“Kayaknya kamu udah nggak peduli sama aku ya?”

Dalam hati aku belum berani mengatakan hal yang sebenarnya

pada Nara. Tiap hari yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa dan

minta kesembuhan. Aku sempat berpikir, apakah aku tidak berhak

Page 157: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 151 K

untuk mendapatkan cintanya Nara sampai akhirnya menikah? Apa

aku harus menjauhi Nara karena penyakit ini? Padahal aku pun tidak

tahu kenapa penyakit seperti ini bisa ada di dalam tubuhku.

Nara selalu berusaha menghubungiku. Dia tetap bersikap baik

padaku bahkan seakan-akan dia ingin aku memberi perhatian seperti

biasanya. Tapi aku masih punya perasaan takut untuk membalas

perhatian Nara. Takut jika tiba-tiba suatu saat kita akan berpisah ka-

rena penyakit ini, aku takut Nara mengira kalau aku pernah berbuat

macam-macam di luar sepengetahuannya. Aku tidak berani jujur

pada Nara saat itu.

Lama kelamaan Nara pun bertanya langsung kepadaku dengan

nada suara yang sedih, “Apakah kamu nggak sayang lagi sama aku?”

Lalu “Kenapa setiap aku hubungi kamu selalu menghindar?” lagi-lagi

aku cuman bisa menghindar.

Aku benar-benar tidak tahan melihat dia seperti itu. Aku

mengambil keputusan yang cukup berat. Aku menceritakan semu-

anya pada Nara. Kalau aku sekarang sedang takut penyakit yang aku

derita ini adalah penyakit HIV. Aku menjelaskan padanya kalau setiap

hari, aku hanya berdo’a dan meminta satu hal supaya Tuhan tidak

memisahkanku dengan Nara karena penyakit yang aku derita saat

ini. Tidak sedikit pun aku minta yang lain selain hal itu di setiap do’a.

Ketika aku menjelaskan penyakit apa yang aku takuti kepada Nara,

dia terlihat tenang.

“Emang yakin kamu nggak pernah ngapa-ngapain?”

Page 158: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 152 K

CERITA BROWNIES

“Nggak. Sumpah deh nggak pernah aku ngelakuin hal yang bisa

menyebabkan penyakit ini,” jawabku cepat dan meyakinkan.

“Hmmm. Ya udah kalau gitu jangan takut. Berobat aja.”

Nara langsung mencurahkan semua kecemasannya selama

ini. Dia merasa sedih dan bingung karena setiap kali dia telepon, aku

selalu mematikan atau menyudahi telepon tersebut. Dia takut aku

mau meninggalkan dan menjauhin dia. Padahal, dia tidak tahu saat

aku mematikan telepon darinya, bukan dia saja yang merasa sakit,

aku pun merasakan hal yang sama bahkan mungkin lebih sakit dari

apa yang dia rasakan.

Di benakku saat itu hanya takut jika penyakit ini akan terus

menggerogoti tubuhku dan suatu saat aku akan kehilangan Nara.

Itulah sebabnya pelan-pelan aku menghindar dari Nara. Hal itu aku

lakukan agar ketika aku pergi nanti, dia tidak merasa begitu sedih

dan merasa kehilangan. Setidaknya sebelum kepergianku, dia sudah

mulai terbiasa jauh dariku. Setelah dia tau semuanya, dia tetap setia

mendampingiku walau hanya lewat telepon dan chat. Aku bahagia

karena dia tetap ada di saat aku membutuhkanya.

qSuatu hari karena keadaanku tak kunjung membaik akhirnya dari

Riau aku terbang menuju Solo. Pusat pengobatan tersebut berada di

kota ini jadi aku coba untuk berobat di sini, siapa tahu jika langsung

pergi ke pusatnya, aku bisa lebih cepat sembuh.

Page 159: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 153 K

Aku harus transit di Jakarta untuk pindah pesawat. Aku dan Ibu

seperti orang yang benar-benar frustrasi saat di bandara. Kami lelah

sudah ke sana-kemari untuk mencari kesembuhan belum juga ada

hasilnya, tapi Ibu dengan tekun merawatku. Dia sabar menyuapiku

padahal saat itu aku sedang tidak nafsu makan.

Aku sengaja tidak memberi tahu Nara kalau akan transit di

Jakarta. Aku malu untuk bertemu dengannya dan aku pun juga ta-

kut kalau dia jaga jarak ketika bertemu denganku di bandara karena

takut tertular. Walaupun pada akhirnya aku memberitahu Nara tapi

aku sengaja bilang satu jam sebelum keberangkatan. Supaya dia

tidak dapat menyusulku ke bandara karena aku sudah dikejar ke-

berangkatan. Nara langsung marah besar ketika aku tidak memberi

kabar kalau saat ini aku sedang ada di Jakarta.

Nara : Aku kangen sama kamu, kenapa kamu nggak ngabarin

aku?

Putra : Aku minta maaf

Nara : ….

Nara tidak kunjung membalas chat-ku. Seketika rasa bersalah

muncul di dadaku, aku menangis di bandara. Aku bingung harus se-

perti apa untuk menyikapi kejadian tadi. Permintaan maafku bahkan

tidak diterima oleh Nara.

Aku langsung menelepon Nara. Tidak lama, Ibu meminta untuk

berbicara dengan Nara. Aku kaget ketika Ibu sampai nangis saat min-

ta tolong agar Nara memaafkanku. Ibu cemas liat keadaanku yang

Page 160: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 154 K

CERITA BROWNIES

susah makan, ditambah lagi dengan stres karena mikirin Nara yang

sedang marah. Ibu tau betul gimana sayangnya aku sama Nara. Dia

rela membantuku meminta maaf pada Nara. Ibu sampai memelukku

saat itu. Syukurnya, setelah beberapa lama amarah Nara pun mulai

reda dan itu semua berkat Ibu.

Di dalam pesawat sepanjang perjalanan aku sibuk melihat

sekujur tubuhku. Beberapa kulit mulai mengelupas dan rambutku

rontok. Seharian ini, badanku pun panas. Aku tidak mengerti, apa-

kah penyakitku semakin parah? Aku melihat Ibu tertidur pulas di

sampingku. Terlihat wajah letihnya yang setia menemani anaknya

menjemput kesembuhan. Aku sebenarnya sedih melihat Ibu.

Apa masih ada waktu buat gue untuk bisa membahagiakan Ibu?

Orang yang selalu merawat gue dari kecil. Sosok yang nggak pernah

memaksakan keinginannya kepada anak-anaknya. Orang yang sangat

gue cintai.

qAku berjalan keluar dari pesawat, ini pertama kalinya aku ada di Solo.

Bandara di sini tidak terlalu besar. Tapi cukup lumayan untuk ukuran

sebuah kota. Aku dijemput dengan mobil sewaan dan pergi ke tem-

pat pengobatan yang jaraknya sekitar 1 jam dari bandara.

Kebetulan mobil sewaan itu adalah mobil yang biasa dipakai

untuk menjemput pasien pengobatan tersebut dari luar kota. Aku

terkejut ketika supirnya mengatakan kalau dia sering menjemput

orang dari Eropa, Singapura dan Malaysia untuk berobat ke sini

Page 161: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 155 K

dan katanya juga banyak pasien yang bisa sembuh dari penyakit ini.

Secercah harapan untuk kesembuhan pun mulai muncul dibenakku.

Sesampainya di lokasi, aku disambut hangat oleh bapak yang

akan mengobatiku. Aku dipersilahkan untuk tidur di asrama seder-

hana khusus pasien. Sebelumnya aku membayangkan kalau pasien

yang berobat di sana pasti preman atau para pecandu narkoba. Tapi

setelah aku melihat kenyataannya, aku terdiam. Semua pasien di sini

tidak seperti yang aku bayangkan.

Mereka adalah ibu-ibu beserta dengan anaknya dan ada satu co-

wok asal Papua yang juga bukanlah pengguna narkoba. Kebanyakan

dari mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah. Bukan orang-

orang jahat seperti yang ada di pikiranku. Ibu-ibu itu tersebut tertular

dari suaminya, suaminya adalah supir mobil antar kota dan dia sering

berselingkuh dengan wanita lain di setiap kota yang disinggahinya.

Dan dia baru sadar mengidap penyakit mengerikan itu saat

suaminya sekarat dan divonis mengidap HIVAIDS.

Aku merasa Tuhan sengaja membawaku ke tempat ini. Tuhan

ingin menunjukan jika terkadang apa yang kita pikirkan tidak selama-

nya benar. Banyak orang baik yang tanpa sengaja mengidap penyakit

mengerikan seperti ini dan aku yang dulunya takut, sekarang mulai

belajar bahwa pengidap HIV bukanlah untuk dihindari tapi justru

untuk diberikan semangat, karena tidak semua dari mereka brengsek

seperti yang banyak masyarakat pikirkan.

Page 162: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 156 K

CERITA BROWNIES

Aku mulai berkenalan satu per satu dengan semua pasien.

Aku juga mulai bertanya soal perubahan yang mereka rasakan.

Kebanyakan dari mereka menjawab sudah mengalami banyak peru-

bahan. Dari awal datang ke sini sampai sekarang setelah menjalani

pengobatan. Ada yang dulunya lemas terkulai sekarang sudah seperti

orang sehat dan aku semakin semangat menjalani pengobatan ini.

Di sini aku bertemu dengan satu-satunya pasien laki-laki se-

lain aku dan dia menjadi teman baikku. Aku memanggilnya “Pace”.

Kulitnya hitam, rambutnya ikal dan ia berasal dari Papua. Dia terlihat

menyeramkan dan pendiam, tapi aslinya dia adalah orang yang hobi

bercanda seperti banyak orang yang berasal dari Indonesia timur la-

innya. Selain Pace, ada juga ibu yang sempat aku ceritakan. Ingat? Ibu

itu pun tidak kalah baik dibanding Pace, dia menganggapku seperti

anaknya sendiri dan beliau sering mengingatkanku untuk tidak lupa

makan dan selalu menyemangatiku saat mulai down.

Dua minggu telah kulewati. Hari demi hari penuh dengan se-

gala proses pengobatan. Semua pasien terlihat semakin membaik.

Sedangkan aku merasa badanku tetap sama saja seperti sebelumnya.

Masih lemas ketika berjalan dan pencernaanku masih terganggu dan

aku mulai merasa putus asa.

Di minggu ketiga pun aku masih belum merasakan perubah-

an. Tiap hari, aku hanya berdo’a meminta kesembuhan dari Allah.

Terkadang aku berdoa sambil menangis. Sampai Ibu pun ikutan

nangis dan cemas dengan kesehatanku. Ibu takut anak pertamanya

Page 163: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 157 K

ini kenapa-kenapa, aku tahu betul betapa sayangnya Ibu dengan aku

dan Adik. Karena hanya kamilah hartanya yang paling berharga.

Sambil berdoa aku pun tidak berhenti berusaha mencari pengo-

batan lain yang bisa menyembuhkan aku dari penyakit ini. Aku tidak

patah semangat walau di dunia medis penyakit ini katanya belum

bisa disembuhkan. Aku yakin semua penyakit pasti ada obatnya jika

semua kita limpahkan kepada Tuhan.

“Kalau memang mau pulang, kamu sudah boleh pulang,” kata

orang yang mengobatiku.

“Ndak ada yang membahayakan kok. Ndak apa-apa kalau mau

pulang sambil terapi di rumah aja,” tambahnya.

Saat mengdengar itu, aku berpikir kalau beliau mungkin sudah

angkat tangan dengan penyakitku, tapi dia berusaha memberi tahu-

ku secara halus agar aku tidak panik dan stres. Ketika dia bilang tidak

ada apa-apa dengan kondisiku, yang kurasakan justru sebaliknya.

Aku merasa untuk berjalan dengan jarak 100 meter saja aku sudah

kelelahan. Ini semua benar-benar membingungkan.

Di hari yang sama, pak Agus salah satu dosenku di kampus

menghubungiku. Dia menanyakan bagaimana keadaanku. Dia

bilang, aku diundang ke Brunei untuk mewakili Indonesia dalam

sebuah konferensi atau pertemuan para pengusaha muda tingkat

Asia Tenggara. Itu semua karena aku berhasil menjuarai lomba

tingkat nasional tahun lalu. Hatiku benar-benar bahagia. Tak ter-

bayang sebelumnya olehku, dulu ketika mengatakan mimpi ingin

Page 164: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 158 K

CERITA BROWNIES

jadi pengusaha di depan teman-teman, mereka hanya bilang, Put

mimpi jangan ketinggian nanti kalau jatuh sakit. Sekarang, aku justru

merasa sudah terbang jauh lebih tinggi tanpa harus takut jatuh.

Seperti yang banyak orang lain katakan kepadaku saat dulu baru

memulai usaha.

Aku berdiri di depan kaca dan berbicara pada diriku sendiri

Put bayangin lo yang dulu cuman jadi bocah tukang mimpi sekarang

dipercaya ngewakilin negara di mana lo dilahirin. Dari 200 juta lebih ma-

nusia, lo yang ditunjuk untuk mewakili negara ini.

Kalau mimpi kalian diremehkan dan dianggap sepele sama

orang lain, tugas kalian bukan mundur, tapi semakin berlari

maju. Buat mereka semua bungkam dengan apa yang bisa ka-

lian raih nanti.

Mataku berbinar-binar saat itu tapi sekejap semua hancur

seketika. Aku sadar dengan keadaanku sekarang karena itu semua

mustahil aku gapai. Aku takut ketika sedang di negara orang nanti,

aku malah menyusahkan orang lain jika tiba-tiba jatuh sakit.

Aku meminta maaf pada Pak Agus. Dengan berat hati aku me-

nyatakan tidak bisa ikut. Walau sebenarnya acara itu adalah salah

satu mimpi terbesar dalam hidupku, tapi aku yakin akan ada hal

besar yang menungguku setelah ini.

Selanjutnya, hari demi hari aku jalani dengan penuh rasa

pesimis. Terkadang aku curhat dan berbicara sambil ngelantur di

depan ibu. Sambil tidak berhenti meneteskan air mata, aku hanya

Page 165: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 159 K

membicarakan penyesalan dan kebingungan dari asal muasal pe-

nyakit ini.

“Bu kenapa sih waktu aku udah nemuin wanita yang bisa nerima

aku apa adanya, aku malah terkena penyakit ini. Apa ini cara Tuhan

misahin kami?” kataku.

“Insyaallah kamu bisa sabar. Nanti kalau sembuh silahkan nikah

sama Nara. Ibu ridho walau umur Nara lebih tua dari kamu karena

Ibu sayang sama anak Ibu. Kalau anak Ibu bahagia pasti Ibu juga ikut

bahagia, karena Ibu liat Nara anaknya baik dan sayang sama Putra.”

Akhirnya kata-kata itu terucap juga dari mulut Ibu. Padahal dulu

ia masih belum mendukung secara penuh hubungan kami karena

perbedaan umur.

“Ibu tau kenapa kamu suka sama Nara, pasti karna Nara cara

perhatiannya sama kamu mirip dengan Ibu, iyakan?” lanjutnya. Aku

hanya bisa menangis sambil memeluk Ibu. Aku bersyukur walau aku

selalu berkata bahwa dia cerewet, ternyata dialah orang yang paling

mengerti diriku. Ibu selalu sayang denganku, anaknya.

Saat aku menangis setelah Ibu mengatakan merestui hubung-

anku dengan Nara, keinginanku untuk sembuh tumbuh lagi. Aku

langsung masuk ke kamar Pace. Aku mulai mengajak Pace berdisku-

si tentang penyakitnya, pace selalu menghiburku agar tidak cemas

karena penyakit ini.

Dia bercerita, dulu dia sempat hampir meninggal karena lam-

bat mendapat penanganan. Sama sepertiku dia pun tidak menyangka

Page 166: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 160 K

CERITA BROWNIES

akan terkena penyakit menakutkan ini. Saat itu mulutnya di tumbuhi

jamur atau bahasa medisnya candidiasis. Berat badannya turun dras-

tis, kulitnya mengering serta timbul bercak-bercak. Tapi bersyukur

dia masih bisa tertolong karena pengalamannya itulah dia sering

menenangkan aku. Menurut dia penyakitku itu tidak menunjukkan

gejala yang terlalu parah.

Aku dan Pace jadi semakin dekat. Kami sering pergi bareng naik

motor pinjaman untuk sekedar mencari makan. Dia anak yang sopan

bahkan Ibu senang sekali dengannya. Karena Ibu merasa nasibnya

sama denganku karena dia pun mendapatkan penyakit ini secara

tidak sengaja.

Dia bukan orang yang hobi “jajan”, bukan pula pekerja seks

ataupun pengguna narkoba. Dia tertular karena tidak sengaja ber-

hubungan dengan pacarnya yang kelihatannya anak baik-baik. Pacar

Pace memang anak baik-baik, tapi mantan pacarnyalah yang hobi

berganti pasangan. Aku mengingatkan kalian untuk tidak melaku-

kan hubungan seks sebelum menikah. Iseng-iseng bisa jadi petaka

seumur hidup.

Suatu sore saat aku sedang asik nongkrong bersama Pace, aku

tidak sengaja menemukan pengobatan di internet. Aku langsung

menghubungi tempat itu. Letaknya di Semarang dan hanya butuh

waktu 3 jam untuk perjalanan dari Solo. Aku berencana untuk men-

coba pengobatan itu karena aku merasa berobat di tempat yang

sekarang tidak ada kemajuan.

Page 167: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 161 K

Aku mulai berbicara dengan orang yang mengaku punya obat

HIV tersebut. Aku sangat terkejut karena dia berani memberi garansi.

Katanya kalau tidak sembuh uang kembali. Dia juga bilang kalau obat

ini bukan buatan dukun. Obat ini dibuat oleh salah satu profesor yang

pernah menciptakan bahan bakar dari air dan dia juga memiliki per-

usahaan di Singapura.

Obat ini juga tidak diperjualbelikan bebas dan hanya ada 10

buah. Awalnya dibuat karena sang profesor memiliki kenalan ustad

yang tak sengaja tertular karena jarum suntik. Aku merasa bersyukur

ada secercah harapan lagi buatku untuk sembuh.

Aku ajak Pace untuk berobat bersama ke sana dan kami sepakat

untuk meninggalkan tempat pengobatan yang sekarang kami jalani.

Karena di sini proses penyembuhannya yang butuh waktu lama serta

sedikit menyakitkan. Sesampainya aku di Semarang, aku langsung

mengambil uang dan membeli obat tersebut. Aku punya rencana

untuk meminum langsung obat tersebut malam ini namun hal itu

dicegah oleh Mas Pentol si penjual obat.

“Apakah pernah cek darah dan sudah positif sebelumnya?” tanya

Mas Pentol

“Belum, tapi gw merasakan lidah gw mulai muncul candidiasis.”

“Jangan diminum kalau belum positif. Lebih baik obat ini

diminum dulu Pace yang sudah jelas sakit, karena obatnya sangat

terbatas jumlahnya.”

Page 168: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 162 K

CERITA BROWNIES

Secara terpaksa aku pergi ke lab ditemani oleh penjual obat

tersebut. Aku pergi ke beberapa lab untuk mencari lab yang hasilnya

bisa dilihat hari itu juga. Tapi karena besok libur, aku harus menunggu

sampai 3 hari, setelah itu baru hasil tes bisa dilihat.

Tiga hari menunggu dan tanpa melakukan apa-apa membuat

aku takut, aku takut penyakit ini terus menggerogoti. Tapi penjual

obat itu tetap melarang keras aku meminum obat walaupun aku

telah membelinya, sebelum aku dinyatakan benar-benar positif.

Jadilah Pace yang meminum obatnya duluan. Di hari pertama dia

merasa badannya bugar seperti baru terlahir kembali. Obat itu benar-

benar punya efek yang cepat bahkan di hari ke-2 Pace sudah melihat

badannya yang dulu kusam sekarang mulai cerah. Perlahan-lahan

bekas hitam seperti cacar di kulitnya pun memudar.

Hari ketiga Mas Pentol, penjual obat itu mengambilkan hasil

tes darahku. Ketika aku sedang sibuk bergembira melihat perkem-

bangan kesehatan Pace yang drastis, tiba-tiba telepon Ibu berdering.

“Put, ini mas Pentol mau bicara.”

Setelah itu dari kejauhan, aku mendengar suara Mas Pentol

samar-samar. Sepertinya dia sedang menelepon di pinggir jalan.

“Kamu, n.. re..tif me...dap penyakit HIV Put,”

“Apa mas? Nggak kedenger,”kataku.

“KAMU NEGATIF HIV PUTRA,” teriak Mas Pentol. Iya, aku men-

dengarnya dengan jelas apa yang Mas Pentol bilang. Alih-alih senang,

Page 169: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 163 K

aku malah semakin stres. Aku malah semakin bingung, sakit seperti

apa yang aku derita ini.

Pace yang mengidap penyakit HIV semakin hari semakin sehat.

Sedangkan aku masih belum jelas menderita sakit apa karena tidak

tahan lagi, besok pagi aku akan melakukan tes untuk yang kedua

kalinya. Dalam HIV ada yang namanya masa jendela. Maksudnya,

selama 3 bulan virus belum dapat terdeteksi namun sudah ada di

dalam badan, dan aku takut itu terjadi.

Mungkin pertanyaan muncul di benak kalian, mengapa aku

malah lebih milih pergi ke pengobatan alternatif dibanding pergi ke

dokter dan melakukan cek medis dahulu? Itu semua karena aku pu-

nya ketakutan besar dengan yang namanya medis. Bisa dibilang, aku

trauma ketika melihat tindakan yang dilakukan dokter untuk Ayah

dulu. Sehingga aku lebih memilih menghabiskan uang berjuta-juta

untuk cari pengobatan alternatif dibandingkan ke medis. Tapi dari

situ aku dapat pelajaran jika nanti ketika aku sakit, aku harus tetap

pergi ke dokter agar dapat didiagnosa terlebih dahulu oleh pihak

medis dan tetap pada akhirnya aku akan berobat di pengobatan

alternatif supaya tidak ada efek samping.

Aku bersiap untuk berangkat ke lab yang berbeda dari kemarin.

Saat itu aku tinggal di Ungaran, waktu tempuhnya sekitar 40 menit

dari semarang. Jadi, perjalanan untuk ke lab di kota semarang pun

cukup memakan waktu. Tapi untungnya, aku ditemani Mas Sinyo, dia

adalah teman Mas Pentol.

Page 170: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 164 K

CERITA BROWNIES

“Ini anak nggak pernah ngapa-ngapain paniknya kok setengah

mati. Udah negatif malah pengen cek lagi kayaknya bener-bener

pengen ngerasain sakit HIV nih anak,” kata Mas Sinyo sambil

menertawaiku.

Waktu sampai di klinik pun aku bingung mau melakukan cek

darah apa saja. Tapi perawat menyarankan untuk konsultasi keluhan

dahulu, setelah konsultasi pun dokter malah menertawai ke panikan-

ku. Entahlah, setelah itu aku malah di larang cek HIV. Aku di sarankan

untuk cek tipoid atau tipes, SGPT, SGOT alias fungsi hati mengingat

gejala yang aku alami adalah kelelahan.

Ternyata hasilnya bisa dilihat saat itu juga dan hasil lab

menunjukkan kalau aku terkena tipoid atau tipes. Aku langsung men-

ceritakan itu ke Nara dan dia benar-benar puas menertawakanku.

“Ya, iyalah orang nggak pernah ngapa-ngapain juga kenapa

kamu parno.”

“Aku parno karena kalau kata ibu sakit kayak gitu bisa nular

apalagi kalau aku baru pulang dari luar negeri. Jadi karena tidak

lama ini aku bolak balik dari 4 negara dan aku jadi parno dengan

kata-kata itu,” pembelaanku pada Nara. Ibu pun ikutan tertawa

melihat tingkah lakuku.

“Hampir kita keliling indonesia gara-gara Putra takut sama

jarum suntik,” ejeknya.

Ya, sampai seperti itulah aku trauma dengan yang namanya

medis. Karena dulu aku melihat betul proses pengobatan ayah

Page 171: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 165 K

yang penuh dengan kesakitan namun tak kunjung membaikan

keadaannya.

Karena sudah merasa sedikit tenang, aku pun merencanakan

kepulangan. Sudah lebih dari dua bulan kami keliling untuk berobat.

Ibu sendiri akan menginap sekiar 2 sampai 3 hari di rumah kakak

sepupuku di daerah Bintaro, Jakarta.

Nara pun dengan senang hati menawarkan jemputan di

bandara. Sesampainya di bandara Ibu sibuk melihat bagasi dan

aku langsung mencari troli ke luar. Tidak sengaja aku melihat Nara

sedang menutupi sebagian wajahnya malu-malu. Itu terlihat lucu

menurutku, rindu sekali rasanya setelah sekian lama tidak bertemu

dengan Nara. Ternyata dia menutupi mukanya karena ada jerawat

yang lagi bersemi.

“Kamu itu cantik dan jangan jadi orang yang nggak pede cuman

gara-gara jerawat.”

Mendengar itu, Nara langsung bersikap seperti biasa. Dia mulai

percaya diri lagi.

Aku dan Nara pun mendekati Ibu ke dalam sambil bawa troli.

Ibu dan Nara bertatapan secara langsung untuk pertama kalinya di

bandara saat itu. Mereka juga mengobrol singkat sambil jalan dan

sama-sama menertawakan kekonyolanku yang selama dua bulan

berobat ke mana-mana gara-gara sakit tipes.

Aku langsung memesankan taksi untuk Ibu. Sedangkan aku

dan Nara langsung melanjutkan acara jalan-jalan. Kami menikmati

Page 172: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 166 K

CERITA BROWNIES

waktu-waktu berkualitas sambil bertukar cerita ditemani macetnya

jalanan Jakarta, dan sesekali Nara menggodaku.

“Nih aku mau kan deket-deket sama kamu dan nggak takut

ketularan HIV,” sambil terus menertawakanku. Aku hanya bisa meng-

usap kepalanya karena gemas.

qHari-hariku di Jakarta dipenuhi lagi dengan kebahagiaan bersama

Nara. Aku yang tinggal di Bintaro harus pergi bolak balik naik komu-

ter. Pergi menggunakan kereta paling pagi dan pulang dengan kereta

paling malam biar bisa puas bertemu Nara. Turun dari komuter, aku

harus naik ojek atau taksi lagi ke dalam komplek dan sialnya susah

sekali memesan taksi saat itu. Mereka takut menerima penumpang

karena terlalu malam dan sedang banyak begal berkeliaran. Tidak

jarang aku sampai ke rumah pukul 1 malam dengan rasa waswas

karena daerah itu rawan begal.

Aku menikmati semuanya karena setelah melewati perjalanan

yang cukup melelahkan biasanya aku selalu disambut dengan se-

nyuman khasnya Nara. Itu benar-benar menghilangkan semua rasa

lelahku. Tidak banyak yang kami lakukan ketika bertemu, biasanya

hanya makan, ngobrol ke sana kemari sambil bercanda dan puas-

puasin saling menatap wajah satu sama lain. Kami sadar kalau tidak

setiap saat kami bisa menikmati momen seperti ini dan bertemu

secara langsung seperti sekarang bahkan terkadang Nara menatapku

lama sekali sama seperti saat ini.

Page 173: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

AKU HIV?

L 167 K

“Woi ngapain,” kataku mengagetkannya.

“Mau puas-puasin liat kamu, kitakan jarang ketemu,” setelah itu

matanya pasti langsung berkaca-kaca.

Kami selalu membicarakan banyak hal. Mulai dari bisnis yang

biasanya akan sangat disimak serius oleh Nara. Setelah itu ngobrol

soal agama (kalau bagian ini kebalikannya, aku yang akan menyi-

mak apa yang dikatakan Nara). Kadang-kadang aku membuatnya

kesal karena pertanyaan yang kuajukan susah untuk dia jawab.

Untuk beberapa hal terkadang aku bukannya tidak menerima apa

yang dia jelaskan, hanya saja aku merasa senang ketika melihat dia

kesulitan untuk menjawab pertanyaanku. Mukanya sangat lucu jika

sedang panik.

Kadang kami juga membicarakan hal-hal yang absurd.

Menceritakan kejelekan masing-masing dari kami karena aku ingin

Nara menjadi orang yang mengenalku luar-dalam. Menurutku ke-

tika kita menyayangi seseorang, kita tidak hanya akan mengagumi

kelebihannya saja, tapi juga bisa tetap menerima segala kekurang-

annya. Dan aku mau belajar untuk menerima segala hal yang ada

pada seorang Nara.

Dengan berat hati aku kembali ke kotaku. Saat itu kondisi ta-

bunganku menurun drastis. Semua karena aku sempat melupakan

bisnisku beberapa bulan belakangan ini. Otomatis itu membuat

omzet usahaku mulai menurun. Di Jambi aku pergi lagi ke dokter

penyakit dalam untuk mengecek ulang penyakitku. Jujur, aku ma-

sih ragu dan takut dengan hasil dari cek lab di Semarang. Dengan

Page 174: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 168 K

CERITA BROWNIES

sisa-sisa uang di tabungan, sekali lagi aku memastikan sakitku apa.

Aku pun ditertawakan dokter.

“Oke, kita akan lakukan tes dengan 3 metode. Test ini bukan

untuk tahu kamu positif atau negatif HIV tapi untuk mengobati

psikologismu yang takut dan parno terkena HIV.”

q

Page 175: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

TUHAN, TERIMA KASIH BANYAK

Page 176: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 170 K

CERITA BROWNIES

UANG tabunganku terus terkikis digunakan untuk pengobatan dan

cek medis. Tidak sampai di situ, ternyata aku masih punya masalah

lain. Di tengah uangku yang sudah hampir habis, seorang teman

mengingatkanku jika minggu ini sudah jadwalnya untuk membayar

uang semesteran di kampus. Aku bingung, aku malu kalau harus

minta sama Ibu. Aku putuskan untuk meminjam uang dari kas usa-

haku sendiri. Di tempat usaha itu ada yang namanya uang kas, dan

sepertinya aku bisa meminjam sebentar untuk membayar uang se-

mesteran. Ketika aku bercerita tentang masalah pinjaman uang kas

usaha pada Nara, dia malah marah besar.

“Kamu kayak nggak ada aku aja. Sedih tau kayak nggak diang-

gep gini. Kenapa nggak minta tolong sama aku?”

Aku diam. Aku nggak menduga jawaban Nara akan seperti itu.

“Emang berapa uang semesterannya?” katanya lagi.

“Hmmm enam ratus ribu.”

Tidak sampai 5 menit Nara langsung mentrasfer uangnya. Aku

merasa terenyuh, bukan masalah jumlahnya tapi ini tentang niatnya.

Menurutku jarang sekali ada perempuan yang mau inisiatif seperti

itu. Di saat kita lagi down, di saat itu jugalah kita bisa tau bagaimana

perasaan pasangan kita sebenarnya. Apa dia benar-benar peduli atau

malah meninggalkan kita di saat susah dan aku tahu, Nara tetap ada

untukku saat itu.

Masalah kuliah sudah aman. Aku sibuk memikirkan strategi

agar bisnis dengan omzet yang menurun ini bisa kembali normal

Page 177: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 171 K

UANG tabunganku terus terkikis digunakan untuk pengobatan dan

cek medis. Tidak sampai di situ, ternyata aku masih punya masalah

lain. Di tengah uangku yang sudah hampir habis, seorang teman

mengingatkanku jika minggu ini sudah jadwalnya untuk membayar

uang semesteran di kampus. Aku bingung, aku malu kalau harus

minta sama Ibu. Aku putuskan untuk meminjam uang dari kas usa-

haku sendiri. Di tempat usaha itu ada yang namanya uang kas, dan

sepertinya aku bisa meminjam sebentar untuk membayar uang se-

mesteran. Ketika aku bercerita tentang masalah pinjaman uang kas

usaha pada Nara, dia malah marah besar.

“Kamu kayak nggak ada aku aja. Sedih tau kayak nggak diang-

gep gini. Kenapa nggak minta tolong sama aku?”

Aku diam. Aku nggak menduga jawaban Nara akan seperti itu.

“Emang berapa uang semesterannya?” katanya lagi.

“Hmmm enam ratus ribu.”

Tidak sampai 5 menit Nara langsung mentrasfer uangnya. Aku

merasa terenyuh, bukan masalah jumlahnya tapi ini tentang niatnya.

Menurutku jarang sekali ada perempuan yang mau inisiatif seperti

itu. Di saat kita lagi down, di saat itu jugalah kita bisa tau bagaimana

perasaan pasangan kita sebenarnya. Apa dia benar-benar peduli atau

malah meninggalkan kita di saat susah dan aku tahu, Nara tetap ada

untukku saat itu.

Masalah kuliah sudah aman. Aku sibuk memikirkan strategi

agar bisnis dengan omzet yang menurun ini bisa kembali normal

Page 178: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 172 K

CERITA BROWNIES

seperti semula. Setiap hari aku kebingungan mencari cara untuk

meningkatkan omzet. Beberapa cara sudah aku coba tetapi rasanya

masih sulit untuk membangkitkan bisnis yang sekarang kekurangan

pesanan. Aku sampai sempat berpikir untuk menjual bisnis ini karena

kalau bisnis ini dijual mungkin ada yang akan membeli dengan harga

ratusan juta dan masalah terselesaikan tapi Nara melarangku.

“Jangan kamu jual bisnis yang di bangun siang dan malam ini.

Aku nggak rela kalau kamu jual bisnis ini. Karena aku liat perjuangan

kamu membangunnya dulu sulit.”

Aku urungkan niat untuk menjual bisnis dan aku menuruti

kemauan Nara.

Sambil memikirkan cara membuat bisnis ini bangkit kembali,

terpikirkan olehku untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius

dengan Nara. Aku tidak mau melewatkan perempuan baik seperti

dia. Keputusanku bulat, aku meminjam uang kas usaha sekitar 5 juta

untuk membeli tiket pesawat ke Jakarta. Karena tidak ada lagi uang

ditabunganku jadi terpaksa aku mengandalkan uang kas.

Yaps, aku selalu memisahkan uang pribadi dan keuangan per-

usahaan sehingga sewaktu-waktu aku butuh, aku dapat meminjam

uang tersebut.

Aku pergi ke Jakarta dengan tujuan untuk menyampaikan

keseriusanku kepada orang tua Nara. Setahun mengenal Nara dan

bersama-sama melewati banyak hal meyakinkanku untuk melaku-

kan hal ini. Aku merasa walaupun umurku lebih muda dari dia, tapi

aku bisa membimbingnya dengan baik.

Page 179: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 173 K

Aku melihat raut muka Nara yang sumringah saat tahu nia-

tanku ke Jakarta untuk apa. Dia seakan-akan lega mendengar aku

yang akan berbicara tentang kelanjutan hubungan kami ke orang

tuanya. Ketika aku dan Nara sampai ke rumahnya, terlihat sudah ada

kakaknya di sana. Aku bersalaman dengan beliau dan menunggu di

kursi ruang tamu ditemani Nara sambil mengobrol ringan dengan

kakaknya. Tidak lama mama dan papanya turun langsung menuju ke

ruang tamu. Jantungku mulai berdebar kencang. Ini adalah pertama

kalinya aku menghadapi orang tua perempuan dengan sebuah niatan

ingin membawa sebuah hubungan ke arah yang lebih serius dan itu

terjadi di saat umurku masih 20 tahun.

Mama Nara tidak terlalu lama berada di situ, dia langsung

berpamitan kembali ke atas untuk bermain bersama cucunya. Saat

itu aku duduk di depan papanya, sedangkan Nara duduk di samping

kakaknya. Aku semakin grogi karena merasa seperti sedang disidang

hari itu. Aku membuka percakapan dengan menjelaskan maksud

kedatanganku ke rumah Nara.

“Om saya datang ke sini untuk membicarakan hubungan yang

lebih serius bersama Nara. Mungkin umur saya lebih muda dari

dia, tapi selama 1 tahun ini alhamdulillah saya merasa nyaman

bersama Nara. Saya tidak menemukan hal yang banyak ditakutkan

orang-orang tentang perbedaan umur kami,” jelasku. Aku melihat

senyuman Nara ketika aku selesai berbicara seperti itu.

“Nara selalu menghormati saya walau umur saya lebih muda.

Itu juga yang membuat keyakinan saya semakin bulat untuk menikah

Page 180: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 174 K

CERITA BROWNIES

dengan dia dan saya pun yang lebih muda dari Nara, merasa Insyaallah

bisa membimbing dan menjadi pemimpin untuk Nara. Karena selama

ini kami sudah merasa saling kenal dan tahu satu sama lain.”

Papanya Nara masih diam, mukanya terlihat agak serius seperti

sedang memikirkan sesuatu.

“Om mau tanya sesuatu sama kamu.”

“Kapan terakhir kamu sholatnya bolong-bolong?”

Aku mengingat-ngingat sebentar dan berusaha menjawab jujur.

“Umur 16 tahun Om sebelum saya umroh.”

“Pernah ikut pengajian apa Put?”

“Engga…ada Om. Saya nggak ikut pengajian. Selama ini ya…

saya ngaji biasa aja sendiri di rumah paling hanya madrasah serta

kebetulan saya bersekolah di sd islam.”

“Terus mau tinggal di mana habis nikah?”

“Insyaallah di Jakarta Om. Dari dulu saya punya mimpi buat

tinggal di Jakarta. Di sinikan pusat perekonomian Indonesia, saya

mau tinggal di sini karena perputaran uang Indonesia terpusat

di kota ini dan sangat menguntungkan jika saya memulai bisnis

dari sini.”

Papanya Nara melihat ke arah anaknya lalu melihat lagi ke arah-

ku. Dia terlihat menimbang-nimbang sesuatu. Aku berdo’a dalam

hati supaya diberikan jalan oleh Tuhan. Jantungku berdebar makin

kencang, lalu papanya membuka suara.

Page 181: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 175 K

“Kalau memang udah saling sayang dan saling cinta….”

“Ya udah…jaga anak kesayangan Om ini ya. Jangan dimarahin

apalagi sampai dikasarin.”

Nggak salah denger kan ini?

“Kamu harus bertanggung jawab ya, atas pilihanmu. Kamu yang

memilih Nara sebagai pasangan hidup dan sekarang kamu bilang

kalau nerima dia yang lebih tua dari kamu. Tapi jangan sampai nanti

pas sudah menikah baru kamu menyesal,” pesan kakaknya padaku.

Aku hanya ingin punya sosok pasangan seperti Nara yang me-

nerima aku apa adanya, tidak lebih. Karena kalau aku mencari yang

muda atau seumuran, mungkin dari dulu aku sudah mendapatkan

pasangan. Tapi ini semua masalah kenyamanan dan perasaan tidak

bisa dipaksa. Saat ini aku benar-benar merasa sangat mencintai Nara,

wanita yang notabene lebih tua 4 tahun dariku.

“Siaap bang, Insyaallah saya nggak akan nyesel,” jawabku sangat

meyakinkan.

Aku langsung menatap Nara. Nara mulai senyum-senyum dan

memperlihatkan kebahagiaannya. Dia bilang, terima kasih dengan

begitu manja. Seharusnya aku yang mengatakan itu karena aku

beruntung sebentar lagi bisa punya pasangan sebaik dia. Hari itu

perasaanku benar-benar campur aduk. Kami akhirnya mendapat

restu, sebentar lagi aku dan Nara akan menjadi satu. Tuhan, terima

kasih banyak.

q

Page 182: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 176 K

CERITA BROWNIES

Akhirnya setelah lega dengan hubunganku dan Nara, aku ingin

melanjutkan perjalanan menuju Nganjuk. Tiga hari lagi Kak Linda

partner bisnisku menikah. Dia orang yang mengurus bagian produksi

di sana. Aku mencari tiket kereta dari Jakarta ke Nganjuk tapi tidak

kunjung dapat

Kebetulan saat itu Nara sekeluarga akan pergi ke Cirebon.

Mereka akan menghadiri sebuah pengajian di sana. Nara menawar-

kanku untuk ikut bersama rombongan keluarganya menggunakan

mobil. Dari Cirebon aku bisa langsung melanjutkan perjalanan ke

Nganjuk dengan kereta.

“Mama sama Papa gimana?” tanyaku.

“Aku udah izin kok dan mereka bilang boleh.”

Sore hari kami berangkat. Di sana sudah ada Nara, orang tuanya

dan supir yang akan mengantarkan kami. Aku masuk ke dalam mo-

bil lalu mengambil tempat duduk di kursi paling belakang sebelah

kanan. Ketika Nara ingin duduk di sampingku mamanya mencegah.

Ia tidak setuju Nara duduk di belakang. Aku yang melihat itu hanya

bisa tertegun, akhirnya Nara duduk di depanku bersama mamanya.

Aku duduk sendirian selama perjalanan itu. Suasana di dalam

mobil benar-benar kaku. Aku pun tidak mencoba berusaha men-

cairkan suasana dengan membuka percakapan. Aku hanya diam

selama berjam-jam, mati gaya banget. Dan itu benar-benar sangat

menyiksaku, kami seperti orang asing yang sedang berada di dalam

suatu ruangan yang sama. Saat itu benar-benar tidak ada kehangatan

Page 183: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 177 K

yang kubayangkan sebelumnya, aku merasa aku belum sepenuhnya

diterima di keluarga ini.

Ketika kami berhenti untuk makan pun aku sungkan untuk

memesan sesuatu. Aku takut malah mengganggu mereka dan aku

lebih memilih untuk mengambil satu buah lontong dan mema-

kannya. Pura-pura menikmati lontong yang sebenarnya sudah basi

karena saat aku mulai memakan lontong yang sudah terasa sedikit

berlendir. Namun aku berusaha keras menikmatinya untuk sekedar

mengganjal perut.

Saat itu sudah pukul 2 subuh dan kami singgah sebentar di

rumah omnya Nara. Letaknya di komplek perumahan pegawai per-

tamina. Aku melihat tulisan itu samar-samar saat tadi di jalan. Aku

disambut dengan baik oleh tuan rumah, mereka mempersilahkanku

untuk makan hidangan pempek yang sudah disiapkan. Kebetulan

istri omnya berasal dari Sumatera.

“Ini siapa?” kata Om Nara.

“Ini temennya Nara dari Jambi,” jawab Papa Nara.

“Bu, sini. Nih samaan dari Sumatera,” kata Om Nara memang-

gil istrinya.

Setelah ngobrol sebentar Nara dan kedua orang tuanya masuk

ke kamar untuk istirahat. Sedangkan aku tidur di ruang tamu yang

hanya dialasi karpet bersama supirnya Nara. Untungnya aku sudah

cukup akrab dengan dia, kami pun istirahat beberapa jam.

Page 184: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 178 K

CERITA BROWNIES

Subuh tiba, aku bangun untuk sholat. Lalu mandi dan bersiap

menuju pengajian di Cirebon. Sesampainya di tempat pengajian, aku

merasa salah kostum. Orang-orang di sana berpakaian rapih, ada

yang berjubah dan berkopiah. Sedangkan aku hanya menggunakan

kemeja panjang dan celana jeans. Aku tidak mempersiapkan baju

muslim untuk datang ke sini. Dari awal aku memang tidak beren-

cana untuk datang ke pengajian. Jadi saat berangkat ke Jakarta aku

tidak membawa baju yang lebih pantas dikenakan untuk datang ke

pengajian.

Ketika sedang memperhatiakan orang-orang, aku tidak sadar

kalau Nara sudah tidak ada. Padahal tadi dia di sampingku, tidak

lama Nara muncul dan membawa sebuah kopiah di tangannya.

“Ini pake,” kata Nara sambil menyodorkan kopiah tersebut

padaku.

“Tadi Papa nyuruh aku keluar untuk beliin kamu peci.”

Aku langsung mengambil dan mengenakan kopiah yang dibeli

Nara. Ada perasaan senang di hatiku saat itu. Meski tidak secara

langsung, setidaknya papanya Nara mulai menunjukan perhatian-

nya padaku.

Ternyata hari itu bukanlah agenda pengajian, tapi rapat pem-

bentukan panitia dakwah dari seluruh Indonesia. Lewat chat, Nara

bilang kalau barusan papanya ngomong dia lebih bangga punya

mantu yang jago dakwah atau setidaknya bisa ikut bantu mereka

untuk berdakwah dengan cara apa pun. Dengan suka cita, dari situ

aku langsung sibuk corat-coret sebuah strategi buat berdakwah.

Page 185: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 179 K

Aku melihat selama ini jarang sekali anak muda yang ingin

datang ke pengajian-pengajian. Organisasi keagamaan, menurutku

karena kurang mengetahui cara memilih pendekatan yang tepat saat

mengajak anak-anak muda yang notabene paling tidak suka digurui

untuk belajar agama. Aku pikir, harus ada orang yang bisa masuk de-

ngan gaya anak muda dan berbaur dengan mereka. Mengajak mereka

pelan-pelan untuk lebih dekat dengan agama. Aku menjelaskan pan-

jang lebar pemikiranku pada Nara melalui chat. Seperti biasa, Nara

menerima ideku dan bilang kalau dia kagum padaku.

Ketika aku dan Nara sedang terlibat diskusi yang menarik, tan-

pa disangka Nara yang duduk bersebelahan dengan mamanya lalu

mamanya memarahi Nara, dia mengira kalau Nara sibuk bercanda

denganku di tengah rapat. Padahal, kami sedang membahas sesuatu

yang masih ada hubungannya dengan rapat. Ya, kalau bukan dengan

Nara, aku bingung mau diskusi dengan siapa. Di tempat itu aku tidak

kenal dengan siapa pun kecuali Nara.

Jam istirahat kami gunakan untuk sholat dzuhur dan makan.

Aku memutuskan untuk makan dulu baru sholat sama seperti pa-

panya Nara. Selama makan aku tidak mendekati papanya Nara. Aku

merasa takut dan segan. Hasilnya, aku seperti anak hilang yang tidak

punya teman ngobrol.

Sampai acara rapat itu pun selesai aku menuju hotel yang se-

ngaja kami sewa selama di Cirebon. Kami menyewa dua kamar dan

aku tidur satu kamar dengan supirnya Nara. Sambil mengobrol, aku

mulai mengemasi barang-barang.

Page 186: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 180 K

CERITA BROWNIES

Tiba-tiba ada telepon dari Nara.

“Aku mau ketemu kamu di luar kamar,” kata Nara.

Loh kok suara Nara kayak yang habis nangis sih.

“Kita ketemu di loby hotel,” tambahnya.

Ini pasti ada sesuatu.

Aku yang berada di kamar yang berbeda dengan Nara langsung

keluar. Terlihat Nara setengah berlari menuju lobi hotel dengan mata

yang merah dan sembab. Belum sempat aku menyusul, Nara sudah

dihentikan oleh papa dan mamanya, Nara terlihat takut dan panik.

Kami tidak sempat berbicara sepatah kata pun. Aku diminta

untuk langsung pergi ke stasiun diantarkan oleh Om dan supir Nara.

Dengan perasaan yang campur aduk, aku mengambil koper di ka-

mar. Nara berusaha untuk ikut mengantarkanku ke stasiun, tapi

saat itu aku melihat wajah mamanya Nara yang menatap anaknya

begitu tajam.

Lagi-lagi ekspresi itu.

Aku tidak tahu harus seperti apa mendeskripsikannya. Yang

jelas raut muka mamanya sama seperti raut muka yang dia pasang

ketika melarang Nara duduk bersamaku di mobil waktu hendak

melakukan perjalanan kemarin.

Nara sontak langsung menangis dan memeluk papanya. Aku

hanya bisa masuk ke dalam mobil dan melihat orang yang aku sayang

Page 187: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 181 K

menangis seperti itu. Aku bingung, ada kejadian apa barusan hingga

Nara seperti takut dipisahkan selamanya denganku?

Saat di mobil aku menghubungi Nara dan bertanya kenapa dia

menangis dan memeluk papanya. Nara bilang, papanya kira aku yang

membuat Nara menangis. Padahal Nara nangis gara-gara mamanya,

aku semakin bingung. Kenapa jadi aku yang disalahkan?

Kok kayaknya dari kemarin gue salah terus di mata orang tua Nara.

Padahal gue berusaha mengikuti apa yang mereka mau supaya bisa sedikit

diterima. Tapi nyatanya seperti ini.

Di dalam perjalanan omnya Nara juga ngomong sesuatu.

“Kadang kalau kita kekeuh mau sama seseorang tapi nggak

direstui orang tua itu susah. Nanti sewaktu nikah pasti ada aja

kendalanya.”

Kenapa tiba-tiba omnya bahas ini, ya? Apa dia lagi menyampaikan

sesuatu sama gue secara gak langsung?

Sesampainya di stasiun aku menurunkan koper sendiri tanpa

minta bantuan. Aku berpamitan dengan Om dan supir Nara. Aku

langsung masuk ke dalam kereta yang akan membawaku ke Nganjuk.

Malam itu aku tidur di kereta dan mengistirahatkan badanku yang

sebenarnya belum sembuh total dari sakit tipes.

q

Page 188: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 182 K

CERITA BROWNIES

Pukul 2 pagi aku tiba di Nganjuk. Aku menelepon Kak Linda

dan menanyakan alamat rumahnya. Dengan menggunakan becak

motor aku diantar menuju ke sana. Aku mengetuk pintu rumah yang

memang dikhususkan untuk tamu dari jauh untuk bermalam. Di

dalamnya ada beberapa teman Kak Linda yang juga teman-teman-

ku. Mereka bangun dan kebingungan untuk membuka pintu. Kunci

pintu ternyata dibawa oleh dua teman yang pergi ke stasiun untuk

menjemputku.

Aduh ngapain gue naik becak terus bayar mahal pula karena udah

malem. Padahal gue bisa naik mobil aja bareng mereka.

Alhasil aku diam di luar rumah selama 45 menit. Hampir persis

seperti maling di tengah malam karena menunggu mereka pulang

membawa kunci.

Paginya aku bersiap untuk pergi ke nikahan Kak Linda. Aku di-

ajak berfoto bersama teman-teman perempuan yang sudah seperti

kakak sendiri karena di situ aku jadi yang paling kecil. Aku juga sering

jadi bahan ledekan mereka. Selesai sesi foto dan menghabiskan ce-

milan kue, tibalah acara puncak yaitu akad nikah.

Sebuah meja kecil diletakkan di tengah-tengah ruangan. Disitu

terlihat Kak linda dan Mas Jefri sudah duduk bersampingan. Aku yang

dari tadi tetap berhubungan dengan Mas Jefri dan menanyakan ke-

adaannya melalui chat merasa ikut tegang melihat Mas Jefri sudah

duduk di kursi untuk akad. Sebenarnya, aku adalah orang yang jarang

sekali menghadiri pernikahan seseorang, tapi demi Kak Linda, aku

rela jauh-jauh datang kemari untuk melihat acara sakral ini.

Page 189: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Tuhan, Terima Kas ih Banyak

L 183 K

Ketika penghulu menyebutkan kata “sah” Kak Linda dan Mas

Fajar resmi menjadi suami istri. Aku ikut bahagia, sedikit banyak aku

tahu jalan percintaan mereka yang bertemu hanya dari WhatsApp.

Kak Linda pun sering curhat soal Mas Jefri padaku.

Setelah prosesi akad selesai, Mas Jefri langsung dipeluk oleh

ayah Kak Linda, entah kenapa saat itu badanku bergetar dan aku

hanya bisa diam.

Apakah bisa gue dipeluk seperti anak sendiri kayak gitu oleh pa-

panya Nara?

Ketika orang-orang mulai mengerumuni mempelai untuk

mengucapkan selamat, aku langsung membalikkan badan dan per-

gi ke belakang menjauhi teman-teman. Aku buru-buru menghapus

air mata.

Apa bisa gue menemukan sosok Ayah yang telah hilang beberapa

tahun lalu itu dari papanya Nara?

Kejadian yang baru aku lihat tadi, mungkin menjadi sesuatu

yang akan sulit terwujud di dunia nyata dalam hubunganku dan

Nara. Aku sudah cukup jelas melihat sikap keluarga Nara kemarin.

Mereka sama sekali belum bisa sepenuhnya merestui hubungan kami

bahkan belum ada kehangatan terhadap kehadiranku di tengah-

tengah mereka.

Page 190: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 191: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

PENASARAN MEMBAWA PETAKA

Page 192: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 193: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 187 K

SESAMPAINYA di Jambi, aku dibayang-bayangi oleh hutang kas

usaha, sedangkan tabunganku bener-bener habis. Keadaan Brownies

Manten juga masih belum membaik. Penjualan masih susah, padahal

aku sudah mencoba merubah strategi. Tapi belum juga terlihat ada

perubahan, aku tidak tahu, apa yang salah dari strategiku ini.

Aku juga tidak tahu harus mencari solusi ke mana lagi. Tidak

tahu bagaimana akhirnya, tiba-tiba aku iseng membuat sebuah akun

bisnis. Dengan akun bisnis ini mungkin aku bisa belajar banyak hal

dari orang lain dan bisa menemukan solusi untuk permasalahan

bisnisku. Akhirnya aku membuat sebuah akun diaplikasi Line dan

aku beri nama Dunia Pengusaha Muda (DPM). Dari situ aku mulai

membuat dan mengupload artikel-artikel tentang wirausaha dan

linknya aku sebar ke mana-mana. Nara juga membantuku untuk

menyebar link tersebut meski hubungan kami belum membaik, tapi

kami masih sering berkomunikasi.

Setiap malam selalu ada kegiatan sharing tentang bisnis. Tidak

disangka, pengikutnya semakin banyak. DPM pun berhasil punya

beberapa grup yang mewakili beberapa kota di Indonesia. Mulai dari

DPM Jambi, DPM Jakarta, DPM Bandung, DPM Jawa Tengah, DPM

Jawa Timur dan masih banyak DPM di beberapa kota lain. Banyak

pengusaha muda di Indonesia yang bisa aku kenal lewat akun-akun

itu hingga jumlahnya sampai ratusan.

Akhirnya akun DPM jadi upayaku untuk bisa membantu orang

lain. Bisnis itu mengenai networking, jadi lewat akun itu aku akan

membantu sesama pengusaha dari seluruh Indonesia untuk bisa

Page 194: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 188 K

CERITA BROWNIES

saling bertemu dan mengenal. Ketika aku ada dalam keadaan sulit,

yang kutahu adalah aku harus membantu orang lain. Karena Ayah

pernah berpesan bantulah orang lain dan buatlah hal bermanfaat untuk

orang banyak biar kita pun dibantu Tuhan.

Ide cemerlang pun datang menghampiriku. Aku punya strategi

baru untuk membuat Brownies Manten laris kembali. Besoknya aku

langsung mempraktekan strategi itu dan alhamdulillah strategi baru

itu membuat Brownies Manten meledak lagi. Orderan meningkat

bahkan sampai 10 kali lipat dibanding sebelumnya. Kami mendapat

pesanan sampai 2.800 box per harinya dengan harga Rp 20.000.

Gila Gila Gila.

Dulu ada beberapa karyawan yang sempat diberhentikan

oleh Kak Linda. Sekarang, mereka dikerjakan lagi bahkan kita harus

merekrut lebih banyak karyawan karena masih kekurangan. Aku

benar-benar bersyukur Brownies Manten bisa bangkit lagi. Kalian

yang bilang hidup itu akan selalu enak, menurutku itu tidak mungkin.

Hidup pasti nggak selamanya mulus. Tapi ketika kita bisa melewati

rintangan itu, kita bakal bisa jadi lebih kuat dan hebat dari sebe-

lumnya. Ini selalu aku rasakan ketika bisa ngelewatin ujian hidup.

Ayah pernah mengatakan, hidup itu seperti naik sepeda di

pegunungan. Jangan jadi orang yang terlalu gembira ketika melihat

jalanan yang menurun karena biasanya selalu ada tanjakan terjal

setelahnya, dan jangan pernah menyerah saat melewati tanjakan

yang tinggi dan menguras tenaga karena akan ada turunan yang

Page 195: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 189 K

panjang setelahnya. Maksudnya, kita jangan pernah terlena akan

kemudahan dan jangan menyerah saat ada kesulitan karena

kemudahan dan kesulitan akan datang silih berganti di dalam

kehidupan ini.

qSampai tiba suatu hari aku melakukan kesalahan terbesar. Kesalahan

yang sangat aku sesali bahkan sampai sekarang.

Saat itu aku ingat dengan sosok mahasiswi kedokteran bernama

Niki yang pernah dekat denganku. Dulu hampir saja aku menjatuh-

kan hati pada Niki. Sebelum mantan Niki mengancam mau bunuh

diri dan Niki akhirnya harus kembali berpacaran dengannya.

Aku iseng menghubunginya, dan aku mengirim beberapa pesan

padanya lewat Line. Salah satunya ucapan maaf lahir batin karena

memang saat itu bulan ramadhan. Dan ternyata Niki merespon dan

kami akhirnya terlibat obrolan yang lumayan panjang mengenai ke-

jadian dulu. Dia bilang, sedang ada masalah dengan pacaranya, dia

mengingatkanku jika dulu aku pernah berjanji untuk mengajaknya

makan nasi kucing. Malam itu juga kami memutuskan untuk jalan.

Aku berusaha menepati janjiku pada Niki, kami pergi mencari pen-

jual nasi kucing. Tapi karena kehabisan, saat itu kami cuman makan

nasi goreng yang ada di pinggir jalan. Namun kami memilih makan di

mobil sambil mengobrol dan aku mencari tahu lebih dalam kejadian

1 tahun lalu.

Page 196: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 190 K

CERITA BROWNIES

Setelah dari sana aku mengantar dia ke rumah. Sebelum pu-

lang aku meyempatkan untuk mampir ke rumah Tante. Selama aku

liburan dan sibuk berobat, ternyata tanteku sakit. Ia terkena kanker

usus, aku sangat kaget dan sedih. Tante adalah pengganti sosok

Ayah setelah Ayahku meninggal. Dia mengajariku bagaimana cara

membuka rekening bank, menemaniku saat buat SIM dan KTP. Dia

mau aku jadi keponakannya yang mandiri. Dia sering mengajakku

berkunjung ke kampung-kampung, ke desa-desa dan bertemu de-

ngan petani-petani supaya bisa belajar langsung di lapangan. Aku

juga jadi tahu perbedaan beras dari harga petani dan harga pasar.

Dia yang selalu setia membantu saat aku buka warung bandrek

dulu. Dia membantu memasak nasi goreng kalau di kedai lagi banyak

pengunjung sampai membantu merekap data keuangan. Dia ada-

lah salah satu orang yang berjasa di bisnisku. Saat produk Brownies

Manten baru muncul, tantelah yang membantuku membuat perjan-

jian kerjasama yang tebalnya berlembar-lembar. Perjanjian itu yang

menjadi dasar kerjasama bisnis antara aku dan Kak Linda. Di tengah

pekerjaan yang membuatnya sering tidur subuh, dia mengorbankan

waktunya untuk menyempatkan membuat dokumen untuk kepona-

kan bandelnya ini.

Sejak kecil, dari sekian banyak tanteku, aku lebih dekat de-

ngannya. Bahkan waktu kecil aku sering dicebokin dengan Tante.

Aku selalu memanggilnya dengan sebutan Mak Wo eng. Aku tidak

mengerti dari mana sebutan Wo eng itu berasal.

Page 197: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 191 K

Tante jugalah orang yang terkadang selalu aku bercandai. Ketika

Ayah meninggal untuk makan pizza mungkin aku tidak pernah lagi.

Boro-boro minta uang untuk beli makanan itu ke Ibu, minta uang un-

tuk sekedar membeli bensin pun aku malu. Jadi biasanya aku selalu

memberi Tante kode saat ingin membeli pizza dengan cara bilang:

“Ehemm…pizza enak.”

Dan saking pengertiannya Tante pasti langsung menelepon

delivery pizza untuk ponakannya. Ya, aku banyak bercerita sosok dia

di sini karena tanpa semangat dari dia, aku belum tentu bisa sekuat

sekarang. Tidak bakal ada Putra yang sekarang kalau tanpa bimbing-

an dari dia karena banyak sekali jasanya di hidupku.

Saat aku pulang dari rumah Tante, Nara menghubungiku. Aku

mendengar suaranya di ujung telepon terasa begitu tegang. Tidak

seperti biasanya.

“Ada apa Nar?” tanyaku penasaran.

“Patria…jujur sama aku,” pinta Nara serius.

“Kamu barusan pergi sama siapa?”

Aku bimbang mau bilang apa pada Nara.

“Sendiri, aku dari rumah Tante,” kataku akhirnya.

“Lebih baik kamu jujur, kalau kamu jujur aku bakal maafin. Tapi

kalau kamu bohong aku gak bisa maafin lagi.” Nara pun seakan tau

kalau aku berbohong.

Page 198: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 192 K

CERITA BROWNIES

Aku tetap takut untuk jujur dan aku sadar kalau rasa penasaran-

ku ke Niki bisa bikin orang yang paling aku sayang kecewa.

“Kamu habis pergi ke nasi kucing, kan?”

Aku kaget.

Nara kok tau kalau gue…

Dan dari situ Nara bilang kalau dia tahu semuanya bahkan

sampai sedetail-detailnya. Dia sedang iseng membuka ID Lineku

dari PC, dan ia melihat sendiri semua percakapanku dengan Niki.

Nara benar-benar marah besar sampai puncaknya, dia bilang sesuatu

yang tidak pernah ada di bayanganku sebelumnya. Nara, mengakhiri

hubungan kami.

Aku memohon-mohon supaya Nara memaafkanku. Tapi mung-

kin kekecewaan Nara sangat besar padaku dia mematikan teleponnya

tanpa berbicara apa-apa lagi. Aku hanya bisa menangis saat itu dan

Ibu jadi orang pertama yang tahu permasalahan ini.

“Makanya kalau penasaran nggak usah sampai kayak gitu,”

tegur Ibu.

Aku menyesal, rasa penasaran itu justru malah jadi boomerang

bagi hubunganku dengan Nara.

q

Page 199: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 193 K

Pagi-pagi Ibu sudah pergi ke pasar. Saat itu aku masih gelisah, aku

benar-benar tidak mau mengakhiri hubungan ini dengan Nara. Tanpa

pikir panjang, aku langsung pergi ke bank dengan uang seadanya

untuk booking tiket terdekat hari ini.

Aku nekat pergi ke Jakarta tanpa sepengetahuan Ibu. Sampai

di Jakarta aku baru mengabari Ibu. Ibu sepertinya maklum dengan

kegelisahanku, dan bukan hanya Ibu yang aku tinggalkan saat itu, aku

pun meninggalkan ujian tengah semester di kampus. Aku sudah tidak

peduli sama semua hal. Yang aku tahu, aku tidak ingin kehilangan

Nara, orang yang sangat aku sayang.

Dari bandara aku tidak naik taksi seperti biasa, tapi lebih memi-

lih pakai damri. Aku harus ngirit uang. Dilanjut dengan naik bajai dan

sampai di depan rumah Nara. Aku lihat, di rumah Nara sedang ada

acara, mungkin pengajian atau apalah aku tidak tahu. Aku memilih

untuk sholat maghrib dahulu di masjid terdekat. Setelah sholat wak-

tu menunjukkan pukul 7 dan aku baru membatalkan puasa dengan

seteguk teh yang diberikan supir bajai saat di perjalanan karena

kasihan melihatku.

Aku lantas menunggu di depan rumah Nara. Aku memberi ka-

bar kepada Nara dan berjam-jam aku habiskan untu menunggu di

sana. Tapi ternyata Nara tidak bisa keluar rumah hari itu. Aku sangat

kecewa kerena tidak bertemu Nara dan aku juga tidak tahu harus

tidur di mana malam ini. Uangku pas-pasan, pilihanku hanya tidur

di masjid atau di bangku-bangku di taman Banjir Kanal Timur yang

sesekali banyak pengamen dan banci lewat di depannya, aku tidak

akan pulang ke Jambi sebelum semua ini membaik.

Page 200: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 194 K

CERITA BROWNIES

Tidak mungkin aku bermalam di hotel yang tarif paling mu-

rahnya 300 ribu rupiah. Aku hanya beranjak dari rumah Nara dan

berjalan tanpa tujuan. Setelah berjalan jauh, akhirnya aku melihat

sebuah rumah yang ada tulisan “Terima Kos”. Pada saat itu sudah jam

11 malam. Aku sudah lelah, dan Baterai HP juga sudah hampir habis.

Aku mencoba masuk ke rumah tersebut.

“Di sini bener terima kost? Apa bisa harian Pak?”

“Harian? Wah coba langsung hubungi yang punyanya aja Dek,

saya cuman penjaga.”

Aku langsung SMS yang punya kost, tapi nggak ada balasan.

Barulah saat tengah malam dia membalas dan mengizinkanku untuk

menyewa tempatnya dengan harga sewa 100.000 ribu/malam. Aku

gembira, akhirnya aku tidak jadi tidur di jalanan.

Keesokannya aku mau mencoba ketemu Nara lagi. Pagi hari,

aku berjalan ke arah rumah Nara. Jarak ke rumah Nara hanya 2 KM.

Tiba-tiba Nara keluar, aku langsung mengajak Nara ke taman terde-

kat untuk mengobrol. Di sana, dengan mata yang bengkak karena

tidak berhenti nangis, aku minta maaf dan mencoba memperbaiki

hubungan. Hanya saja, dia masih tidak bisa menerima kejadian

waktu itu.

Setelah 15 menit, Nara di telepon mamanya dan diminta untuk

pulang. Sampai-sampai pembantunya menjemput Nara di taman,

dan syukur pembantunya tidak mengatakan kalau aku lagi di Jakarta.

Pembantunya selalu bantuin hubungan kami karena aku cukup dekat

dengan pembantu dan supirnya Nara.

Page 201: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 195 K

Nara juga tidak bisa bertemu lagi karena harus pergi ke penga-

jian dengan mamahnya. Di antara rasa kecewa, aku pergi jalan-jalan

ke mall tempat di mana biasanya aku dan Nara jalan. Aku foto setiap

tempat favorit Nara, aku habiskan setengah hari itu di masjid dalam

mall untuk mengingat kenangan aku bareng Nara. Aku benar-benar

sedih dan kehilangan dia.

Mungkin, Nara emang nggak bakal balik lagi sama gue.

Aku beranjak dari masjid dan berjalan pulang. Saat keluar dari

mall aku melihat boot minuman bubletea kesukaan Nara. Aku lang-

sung ikut mengantri dan pesan chocohazelnut rasa kesukaan Nara.

Setelah dapat, rencananya aku mau memberi minuman ini ke dia di

pengajiannya.

Kira-kira 30 menit menjelang buka puasa, aku pergi naik taksi.

tidak menjadi masalah ongkosnya mahal yang terpenting aku bisa

cepat bertemu Nara. Meskipun berat karena uang didompetku sema-

kin menipis. Supaya lebih irit uang, aku hanya membeli air mineral

untuk berbuka.

Sialnya aku terjebak macet. Argo taksi semakin tinggi dan mobil

tidak kunjung bergerak. Aku keluar dari taksi dan memilih berlari

sekitar 3 kilometer untuk ke tempat Nara dan bertanya ke beberapa

orang di mana letak lokasinya. Ketika adzan berkumandang aku men-

cari masjid terlebih dahulu untuk sholat. Selesai sholat, Nara baru

menghubungi kalau dia sudah pulang ke rumah. Badanku terasa

mau runtuh ketika tau hal yang aku lakuin ini sia-sia. Jauh-jauh ke

sini tapi tidak mendapatkan hasil apa-apa.

Page 202: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 196 K

CERITA BROWNIES

Aku segera lari ke rumah Nara yang jaraknya lebih dari 2 kilo-

meter dari sini. Napasku tersengal-sengal karena kelelahan. Keringat

di mana-mana, mataku bengkak dan mukaku pastinya sudah lusuh.

Aku tidak tahu lagi, telihat seperti apa diriku hari ini. Aku bilang ke

Nara kalau aku ada di depan rumahnya dan mau memberikan sesua-

tu. Nara keluar, dan aku berikan bubbletea yang tadinya penuh es tapi

sekarang sudah mencair itu ke dia.

“Maaf udah nggak dingin,” kataku singkat.

Aku pergi meninggalkan Nara tanpa berkata apa-apa lagi.

Sesampainya di tempat kost aku langsung merebahkan badan

karena lelah. Namun Nara menchat dan mengatakan kalau kakaknya

ingin bertemu aku. tidak lama kakak Nara meneleponku.

“Putra di mana sekarang?”

“Di kosan.”

“Abang jemput ya, kosannya di mana?”

Aku memberikan alamat dan petunjukan kosan yang aku sewa.

Aku menunggu di depan kosan sampai kakaknya menjemputku.

Malam itu jantungku benar-benar berdebar dan sampai aku masuk

ke dalam mobil.

“Udah makan? Udah buka?” kata Kakaknya Nara. Belum sempat

aku menjawab dia sudah bicara lagi.

Page 203: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 197 K

“Kayaknya kalo lagi kayak gini, nggak kepikiran lagi buat makan

ya?” lanjutnya sambil sedikit tersenyum. Dia mengarahkan mobilnya

ke kantor. Kami berdua ada di ruang meeting sekarang.

“Putra, katanya kamu ninggalin ujianmu buat datang kesini?”

“Iya…Bang.”

“Kapan mau pulang?”

“Belum tau...sampai keadaan membaik kayaknya Bang.”

“Putra… Belajarlah menyayangi diri kamu. Liat kamu sekarang,

apa nggak kasian sama badan kamu?”

“Pulanglah besok dan mulai sayangi diri sendiri.”

Ya, gue emang sayang banget sama Nara, malah gue lebih sayang dia

dari pada diri gue sendiri

“Abang juga pernah ngelewatin masa-masa kayak gini. Tapi di

umur kamu yang masih muda seperti sekarang, kamu itu udah hebat

banget, kamu berani dateng ke rumah kami dengan maksud baik.”

“Abang juga kurang setuju kalau orang tua menilai orang dari

luarnya saja. Hanya kadang orang tua selalu ingin yang terbaik buat

anaknya. Kalau Abang pribadi, setuju dengan hubungan kalian.

Karena Abang liat kamu anaknya pekerja keras tapi tidak dengan

kedua orang tua Abang.”

Dan dari situ, dia menceritakan semuanya. Soal perubahan si-

kap kedua orang tuanya terhadap aku dan persoal mereka yang tidak

merestui hubungan aku dan Nara.

Page 204: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 198 K

CERITA BROWNIES

Ternyata Nara disuruh menjauhi aku setelah kejadian di

Cirebon. Karena kemarahan Nara kemarin sama kelakuanku, dia

spontan bilang ke orang tuanya kalau dia sudah mengakhiri hubung-

annya denganku. Dia hanya beralasan, kalau berakhirnya hubungan

kami adalah karena mereka tidak merestui hubungan Nara dan aku.

Nara tidak menceritakan apa-apa tentang kesalahanku, Nara masih

tetap menjaga nama baikku di depan orang tuanya, dan aku terharu

untuk itu. Namun itu tidak membuat keadaan hubungan kami jadi

membaik. Dia tetap teguh, dia tidak ingin kembali lagi bersamaku.

Kakak Nara benar-benar kelihatan bijaksana sebagai kakak

tertua. Dia mencoba membuat aku untuk bisa sabar menerima ini

semua. Dia juga memberi aku banyak referensi buku agar aku bisa

belajar untuk mengikhlaskan Nara.

Aku berjanji pada kakaknya Nara akan segera pulang ke Jambi,

dan dia mengantarkanku pulang ke kost. Sebelum pulang dia meng-

ajakku ke warteg favoritnya. Dia memesan nasi dan lauk untuk aku

bawa ke tempat kost.

“Abang tau Putra punya uang, tapi kali ini izinkan Abang yang

bayarin ya.”

qSebelum aku pulang ke Jambi, aku ingin ketemu Nara. Aku ingin

melihat orang yang paling aku sayang untuk terakhir kalinya.

Aku merencanakan untuk bertemu sama Nara di taman dekat ru-

mahnya. Dia tidak janji, tapi akan mengusahakannya. Satu jam sudah

Page 205: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 199 K

aku nunggu di taman dan masih belum ada kabar dari Nara, hingga

akhirnya Nara memberi kabar kalau dia sebentar lagi akan ke taman.

Ternyata, cara dia untuk menemuiku itu tidak mudah. Katanya,

saat itu di rumah Nara sedang ada acara kumpul keluarga. Mama dan

keluarganya lagi di bawah. Mereka kumpul di dekat pintu keluar dan

Nara bingung mau keluar dari mana. Dia hanya bisa menangis dan

curhat dengan adiknya di lantai atas. Adiknya membantu Nara untuk

bisa keluar karena kasihan melihat Nara. Adiknya mengajak kakak

Nara untuk ikut membantu juga.

Adiknya Nara meminta izin keluar pada mamanya untuk pergi

ke ATM dengan mengendarai motor. Nara diam-diam memanjat dari

belakang untuk turun melalui tangga samping. Ia langsung keluar

rumah dengan dibonceng adiknya menggunakan sepeda motor, se-

dangkan kakaknya mengalihkan pandangan mamanya dari pintu luar

agar tidak ketahuan kalau Nara ikut adiknya.

Setelah perjuangan Nara itu, kami bisa bertemu. Aku hanya bisa

saling memandang penuh arti kepada Nara. Tidak ada yang memulai

percakapan di situ, aku melihat di mata Nara masih tersimpan rasa

sayang yang begitu besar padaku. Hanya saja, rasa sayang Nara masih

tertutup oleh rasa kecewa atas perlakuanku padanya.

Tidak lama kakaknya pun menyusul ke taman dan memanggil-

ku. Kami pun mengobrol berdua.

“Abang ngewakili keluarga ngucapin maaf kalau Mama dan Papa

ada salah dengan Putra dan sampein salam Abang ke Ibu di Jambi.”

Page 206: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 200 K

CERITA BROWNIES

Setelah mengatakan itu, kakak Nara izin pulang karena anaknya

sudah menangis dan menunggu di mobil. Aku memanfaatkan waktu

yang tersisi untuk mengobrol dengan Nara. Tapi itu tidak lama, ka-

rena kami harus menyudahi pertemuan ini. Aku tidak tahu ini akan

jadi pertemuan terakhir kami atau tidak mungkin suatu saat nanti

kami bisa bertemu lagi.

Aku bersiap untuk pulang ke Jambi dengan hati yang berke-

camuk. Aku merasa kehidupanku setelah ini tidak akan sama lagi.

Akan ada yang hilang di hidupku dan dia adalah Nara, orang yang

paling aku sayangi.

qHari-hari aku jalani tanpa ada Nara di sisiku. Aku merasa

kosong, aku rindu perhatiannya, rindu dikhawatirkan dengan dia

dan rindu saat-saat di mana aku bisa bercerita soal apa pun bersa-

ma dia. Dia perempuan yang selama ini ku dambakan dalam do’a.

Perempuan yang mengerti seluk beluk seorang Patria Prima Putra,

perempuan yang tahu kalau aku itu mudah emosi. Dan dia perem-

puan yang tetap menerima semua kekuranganku. Padahal dia bilang

sendiri kalau dia paling benci dengan laki-laki yang emosian tapi

ketika aku memarahinya dia menerima karena menganggap seperti

sedang dimarahi abangnya.

Satu minggu, dua minggu, hidupku berlalu tanpa kehadiran

Nara. Bisnisku yang awalnya jatuh, sekarang merangkak naik dan

meroket lagi. Aku juga sibuk melihat orderan yang menumpuk yang

Page 207: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 201 K

kurang hanyalah satu, Nara. Orang yang seharusnya menemaniku

melihat perkembangan bisnis ini karena sedikit banyak dia juga me-

miliki andil dalam bisnisku. Aku sering menyebutnya tim hore, tapi

walau keliatan tidak penting, support orang terdekat menurutku ada-

lah salah satu hal besar yang membuat aku menjadi sekuat sekarang.

Minggu ketiga aku mencoba menghubungi Nara lagi. Aku

sudah tidak sanggup untuk menahan ini semua. Aku tidak bisa mena-

han rindu dengan orang yang aku sayang. Nampaknya kekecewaaan

Nara masih belum hilang. Namun dari cara dia membalas chatku,

aku merasa dia masih perhatian dan peduli terhadapku. Sekali lagi

aku meminta maaf kepada Nara dan memohon dengan cara apapun

akan aku lakukan agar bisa Nara memaafkanku. Aku tahu saat itu dia

sedang menguji keseriusanku, dan aku terus berusaha. Setelah ber-

jam-jam, akhirnya dia memaafkanku dengan syarat, jika aku berbuat

macam-macam lagi tanpa sepengetahuannya, dia tidak akan pernah

memafkanku seperti sekarang.

Maaf dari Nara benar-benar menjadi hadiah terindah untukku.

Aku tidak berniat untuk ngulang kekecewaan itu lagi. Aku sadar,

terkadang karena sebuah rasa penasaran, kita bisa merusak hati

orang yang benar-benar ada buat kita. Dan aku tidak ingin terjebak

perasaan yang semu.

Aku dan Nara menjalani semuanya seperti semula, aku tidak

mengerti mengapa kita berdua tidak bisa dipisahkan.

“Ya udah, sekarang kita sama-sama perbaiki diri ya. Kita cari

keridhoan Allah, karena Allah Maha Pembolak Balik Hati,” kata Nara.

Page 208: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 202 K

CERITA BROWNIES

Sejak saat itu, kami mulai sering melakukan video call dan terus saling

mengingatkan untuk memperbaiki diri. Namun bedanya sekarang

Nara lebih sensitif dan lebih gampang cemburu.

Di kampus aku sempat mengajari juniorku bagaimana cara

untuk berwirausaha. Temanku bilang, Nara cemburu dan aku

hanya bisa tertawa kecil melihat Nara bisa segitu cemburunya pa-

daku. Sampai-sampai saking cemburunya terkadang Nara bilang,

Putra cuman punya aku, nggak boleh punya yang lain, nggak boleh

dibagi-bagi. Lucu juga saat mendengar Nara berbicara seperti itu.

Terkadang aku jadi gemas sendiri, tapi hal itu justru membuatku

semakin sayang padanya.

Hubungan kami pun semakin terlatih untuk melewati ujian

dan cobaan. Aku bersyukur karena hubungan yang tidak mulus ini,

kami berdua bisa belajar untuk semakin kuat menghadapi apa pun

bersama. Aku yang akan selalu menenangkan Nara ketika dia ada

masalah dan Nara yang selalu ada untuk memegang tanganku.

Nara meletakkan kepercayaan di bahuku untuk membimbing

hubungan ini melewati banyak rintangan. Hubungan kami memang

tidak mulus seperti kebanyakan hubungan orang lain di luar sana, tapi

kami pasti bisa melewati ini semua. Bahkan, Nara sering mendapat

pertanyaan dari keluarganya apa masih berhubungan denganku atau

tidak, dan Nara terpaksa berbohong karena dia tidak ingin disidang

kalau nanti dia menjawab yang sejujurnya. Bisa dikatakan, kali ini

kami backstreet dari keluarga Nara.

q

Page 209: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 203 K

Tiap hari semangatku selalu bertambah. Bahan bakarnya sema-

ngatku hanya satu, yaitu support dari Nara. Ditambah lagi, keadaan

bisnisku semakin membaik dari sebelumnya. Omzetnya semakin

meroket dan aku juga membuat inovasi baru yang mengantarkan

produk Brownies Manten menjadi snack pertama di dunia yang distri-

businya berbasis aplikasi. Sehingga, snack ini memiliki aplikasi khusus

untuk mempermudah orang-orang yang ingin memesannya.

Rencananya aplikasi tersebut akan di-launching sekitar bulan

september 2015 di Jakarta. Aku pun mulai mempersiapkan semuanya.

Launching ini juga berbarengan dengan ulang tahun Manten yang

pertama, sehingga aku dan Nara sepakat untuk mengundang adik-

adik dari panti asuhan untuk datang dan berdo’a bersama diacara ini.

Selagi aku sibuk mengurusi hal-hal yang perlu disiapkan

menyangkut aplikasi, Nara pun ikut sibuk mempersiapkan hadiah-

hadiah kecil untuk adik-adik panti asuhan nanti. Dia bolak-balik ke

pasar untuk membeli barang-barang seperti tas, kotak pensil, tempat

minum dan berbagai barang lainnya. Nara juga tidak lupa buat mem-

booking gedung, mengurus catering dan transportasi untuk anak panti

untuk pergi ke gedung di mana tempat acara berlangsung.

Saat itu aku benar-benar merasa kalau hubunganku dan Nara

bukan hanya sekedar hubungan anak-anak yang lagi dimabuk

asmara, tapi kami saling bahu-membahu untuk merancang masa

depan bersama. Nara rela membantuku kapan pun dan aku rela kerja

sekeras apa pun untuk mempersiapkan masa depan bersamanya.

q

Page 210: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 204 K

CERITA BROWNIES

Hari yang ditunggu pun tiba. Pertama, dimulai dengan acara cera-

mah dari salah satu ustad, lalu makan bersama dengan adik-adik

dari panti asuhan dan penyerahan hadiah. Setelah itu barulah aku

membuka acara launching tersebut di depan banyak teman dan distri-

butor Brownies Manten di Jabodetabek. Di kursi depan berjejer para

wartawan dari media-media besar.

Setelah pembukaan, tibalah acara potong tumpeng, tapi ketika

aku hendak memotong tumpengnya, kedua pembawa acara mem-

buka suara.

“Tadi saya dengar pas diwawancara, ownernya bilang kalau

Brownies Manten diciptakan untuk lelaki pengecut yang takut untuk

mengungkapkan secara langsung perasaannya ke wanita,” kata salah

satu dari mereka.

“Kita lihat apakah ownernya sendiri berani atau tidak untuk

mengungkapkan perasaan ke pasangannya.”

Aku yang awalnya gugup, memberanikan diri berjalan ke arah

Nara sambil membawa Manten. Ketika berada tepat di depan Nara,

kulihat pipinya sudah merah merona. Saat itu, di tempat itu, orang-

orang mengelilingi kami. Mereka satu per satu membuka kamera dan

mengarahkannya ke kami.

“Nara…makasih ya sudah bantu persiapin semua ini. Tanpa

kamu, acara ini nggak bakal terjadi. Makasih juga sudah mau berju-

ang bersama dan semoga semua do’a kita selama ini bisa tercapai.”

Nara pun tersipu malu. Aku dengan spontan mengusap kepalanya

Page 211: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 205 K

dengan penuh rasa sayang. Tiba-tiba satu ruangan serentak bilang,

cieee cieee. Acara tersebut bukan lagi jadi acara launching tapi berubah

menjadi semacam acara pertunangan gara-gara moment tadi.

Pulang dari sana kondisi kesehatanku mulai drop. Beberapa

hari aku menginap di rumah teman, dan kejelekanku ketika berte-

mu teman adalah jadi lupa waktu dan lupa istirahat. Badanku panas

dan dengan sigap Nara langsung membooking hotel untukku agar

menginap selama tiga hari dua malam di sana untuk memulihkan

badan. Aku merasa benar-benar diperhatikan Nara saat di Jakarta.

Perlakuannya yang tulus membuatku semakin sayang. Setelah badan

mulai membaik, aku memutuskan untuk pulang dan lagi-lagi Nara

yang memesankan tiket pulang untukku ke salah seorang teman.

“Duh Put, kurang apa lagi coba, lo diurusin sampe segininya sama

Nara. Padahal lo kan bisa pesen tiket sendiri ke gue,” kata temanku.

Di hari terakhir, Nara merasa rindu padaku dan dia berenca-

na untuk mengantarku ke bandara. Karena posisi kami sekarang

sedang backstreet, pagi itu Nara nekat melarikan diri dari kantor

menggunakan bajai biar tidak ketahuan orang tuanya dan dia mem-

bawakan bubur untuk sarapanku, padahal aku tidak memintanya.

Nara menyempatkan untuk mengurusiku sebentar. Ketika kita lagi

asik mengobrol, tiba-tiba ada panggilan masuk, dan ternyata itu

dari mamanya Nara. Nara pun beralasan kalau dia sedang pergi ke

pengajian. Mamanya pun mulai curiga dan meminta Nara pulang.

Terlihat jelas ketakutan di wajah Nara, dia tidak ingin pulang.

Aku membujuknya untuk pulang karena bagaimanapun itu adalah

Page 212: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 206 K

CERITA BROWNIES

orang tuanya dan mereka tidak mungkin akan menyakiti anak sen-

diri. Nara pun akhirnya memberanikan diri pulang dan aku pergi ke

bandara saat itu juga.

Sesampai di bandara ternyata Nara belum juga sampai ke

rumah. Dia benar-benar cemas dan tidak berani pulang. Aku terus

meyakinkan Nara, bahkan aku menawarkan diri untuk menjelaskan

dan menelpon mamanya, agar aku saja yang dimarahi. Tapi Nara

melarangku dan memaksakan diri untuk pulang.

Benar saja. Di rumah, Nara langsung disidang untuk kesekian

kalinya oleh orang tua dan saudaranya. Nara yang tidak biasa di-

marahi itu pun harus menghadapi semuanya sendiri. Baru saja aku

sampai di Jambi, kakaknya meneleponku. Berbeda dengan sikap

sebelumnya, hari itu dia benar-benar marah besar.

“Abang merasa dibohongi oleh kalian berdua!” Ucapnya keras.

Tapi sungguh, bukan maksud kami untuk berbohong. Orang-

orang tidak tahu bagaimana perasaan kami satu sama lain. Sehingga

mereka dengan gampangnya meminta kami untuk mengakhiri

hubungan ini. Bagi kami, berpisah adalah sesuatu yang sulit karena

kami tidak bisa membohongi perasaan masing-masing kalau kami

berdua tidak bisa saling jauh.

“Jika ketahuan sekali lagi kalian masih berhubungan, saya akan

akhiri hubungan kalian dengan cara saya sendiri. Saya punya hak un-

tuk menikahkan Nara. Kalau mau, saya bisa nikahkan kalian berdua di

Jambi, tapi setelah itu Nara jangan lagi pulang ke rumah dan mungkin

hubungan dengan keluarganya akan terputus,” jelasnya lagi.

Page 213: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Penasaran Membawa Petaka

L 207 K

Aku yang mendengar itu langsung termenung. Hal apa yang

membuat kejadiannya jadi separah ini? Apakah salah, jika seorang

Nara memilih sendiri orang yang akan mendampingi hidupnya? Aku

bertanya-tanya dalam hati.

Setelah itu kakaknya memintaku untuk menghapus semua

kontak keluarga Nara. Mulai dari Sepupu, Om, Tante dan semuanya.

“Kamu hapus semua kontak keluarga kami. Saya akan periksa

nanti dan jika ternyata masih ada, liat saja apa yang akan terjadi.” Aku

benar-benar down saat itu.

Malamnya Nara menghubungiku dengan setengah menangis.

“Mungkin…sekarang kita harus berpisah dulu, siapa tahu ini cara

Tuhan untuk menyatukan kita lagi

“Kita fokus memperbaiki diri masing-masing, kamu juga belajar

mengaji dan agama ya. Jika nanti kamu merasa siap dan keadaan

sudah lebih baik, datanglah kerumah dan aku akan menunggumu,”

kata Nara.

Aku melakukan apa yang Nara minta. Selama kami tidak

berhubungan, sudah ada beberapa pria yang diperkenalkan orang

tuanya kepada Nara. Mulai dari yang berkebangsaan Turki sampai

pengusaha yang sudah sukses. Namun dia tetap setia menunggu

dan memilihku.

q

Page 214: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 215: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

OMSET DATANG, NILAI MELAYANG

Page 216: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

KAMI seperti anak kecil yang ketika dicegah untuk melakukan sesu-

atu, malah bandel dan justru melakukan hal itu.

Walaupun sudah dilarang, kami masih tetap berhubungan. Tapi

kali ini, kami berniat untuk memperbaiki diri secara bersama-sama.

Walaupun kami punya ketakutan juga kalau misalnya ketahuan lagi,

tapi kami tetap menjalankannya.

Sekarang kami seperti orang yang tidak ada hubungan apa pun.

Teman-temanku semakin heran karena di Path, aku tidak berteman

dengan Nara lagi. Banyak yang menyangka hubungan kami berakhir,

tapi di balik itu sebenarnya kami tetap bertahan dan sedang mem-

perbaiki diri bersama.

Setiap malam kami sering mengaji bersama melalui telepon.

Kami benar-benar menjalankan niat kami. Selesai mengaji tiba-tiba

suasana berubah jadi benar-benar mellow dan nara tiba-tiba me-

ngatakan sesuatu.

“Kamu tau nggak kenapa aku seneng banget saat kita ngaji

bareng? Karena aku bukan cuman peduli sama dunia kamu tapi juga

akhirat kamu Putra. Aku nggak tau, tekanan semakin ke sini semakin

berat buat kita,” kata Nara pelan.

“Aku takut kita nggak berjodoh. Semoga dengan mengaji

bareng kayak gini, bisa jadi jalan kita untuk ke surga nanti. Dunia

ini sementara tapi akhirat selamanya. Walau mungkin kita nggak

jodoh di dunia, aku ingin kita berjodoh di akhirat dan lebih kekal

nanti. Sesayang itu aku sama kamu Putra,” lanjut Nara dengan suara

yang memilukan.

Page 217: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 211 K

KAMI seperti anak kecil yang ketika dicegah untuk melakukan sesu-

atu, malah bandel dan justru melakukan hal itu.

Walaupun sudah dilarang, kami masih tetap berhubungan. Tapi

kali ini, kami berniat untuk memperbaiki diri secara bersama-sama.

Walaupun kami punya ketakutan juga kalau misalnya ketahuan lagi,

tapi kami tetap menjalankannya.

Sekarang kami seperti orang yang tidak ada hubungan apa pun.

Teman-temanku semakin heran karena di Path, aku tidak berteman

dengan Nara lagi. Banyak yang menyangka hubungan kami berakhir,

tapi di balik itu sebenarnya kami tetap bertahan dan sedang mem-

perbaiki diri bersama.

Setiap malam kami sering mengaji bersama melalui telepon.

Kami benar-benar menjalankan niat kami. Selesai mengaji tiba-tiba

suasana berubah jadi benar-benar mellow dan nara tiba-tiba me-

ngatakan sesuatu.

“Kamu tau nggak kenapa aku seneng banget saat kita ngaji

bareng? Karena aku bukan cuman peduli sama dunia kamu tapi juga

akhirat kamu Putra. Aku nggak tau, tekanan semakin ke sini semakin

berat buat kita,” kata Nara pelan.

“Aku takut kita nggak berjodoh. Semoga dengan mengaji

bareng kayak gini, bisa jadi jalan kita untuk ke surga nanti. Dunia

ini sementara tapi akhirat selamanya. Walau mungkin kita nggak

jodoh di dunia, aku ingin kita berjodoh di akhirat dan lebih kekal

nanti. Sesayang itu aku sama kamu Putra,” lanjut Nara dengan suara

yang memilukan.

Page 218: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 212 K

CERITA BROWNIES

Hatiku pun terenyuh mendengar wanita anggun kesayanganku

berbicara seperti itu. Kami benar-benar sedang ada di masa, di mana

hanya do’a yang dapat mengubah kesulitan ini menjadi kemudahan.

Kami terus saling memperbaiki diri, bahkan bukan hanya

sebatas mengaji bersama lagi, tapi Nara juga mengajak guru ngaji

untuk mengajariku tentang aqidah. Agar aku tidak merasa digurui,

akhirnya dia mengajak beberapa teman kami untuk teleconference

bersama-sama. Dia selalu senang saat kami menghabiskan waktu

untuk mengaji bersama. Dia selalu bilang, kamu tuh pinter, diajarin

sedikit langsung ngerti dasar kebanggaan. Ternyata, secara diam-diam

Nara memberi gaji kepada guru tersebut, tapi Nara tidak mengata-

kan apa-apa padaku. Baru kali ini ada perempuan yang benar-benar

peduli dengan masalah akhiratku

Gue bener-bener sayang Nara

qBeberapa bulan tidak bertemu membuat kami benar-benar saling

rindu. Suatu pagi ketika aku baru bangun dari tidur sekitar jam 9

Nara menelepon.

“Aku…bicara sekarang atau nanti?”

“Ya udah sekarang aja,” kataku cepat.

“Aku lagi di jalan menuju bandara,” ucap Nara dengan gugup.

Aku kaget karena yang kutahu, Nara itu tidak berani membawa mobil

di jalan tol.

Page 219: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 213 K

“Aku udah beli tiket. Satu tiket buat ke Jambi dan dua tiket untuk

pulang,” lanjutnya. Kali ini Nara benar-benar nekat, Nara memarkir

mobilnya di bandara dan berangkat ke kotaku. Nara membeli dua

tiket ke Jakarta agar ketika penerbangan yang satu delay dia bisa

langsung pergi dengan tiket cadangan.

Aku sendirian di rumah. Ibu sedang menemani tanteku yang

sakit, sedangkan adik kuliah. Aku langsung meninggalkan rumah

ketika tahu Nara sedang menuju ke Jambi. Aku tidak ingin ketika

nanti Nara sampai dia kebingungan karena tidak tahu akan ke mana

di kota orang.

Pesawat Nara telat beberapa menit dari jadwal yang ditentukan.

Itu cukup membuatku jantungan karena takut dia kenapa-kenapa.

Akhirnya, Nara terlihat dari terminal kedatangan. Aku menghampir-

inya dan menyambutnya dengan senyuman.

“Tau nggak, aku baru pertama kali ke Sumatra dan Jambi adalah

kota yang pertama aku kunjungi,” katanya.

Karena saat itu jam sudah menunjukan waktu 11 siang, aku

langsung mengajak Nara ke masjid Seribu Tiang. Kami sholat dzuhur

di sana dan menyempatkan untuk berfoto di depan masjid berdua.

Aku benar-benar senang melihat Nara bisa sampai ke kotaku. Walau

rasa takut kalau nanti ketahuan keluarga Nara tetap ada di hati kami.

Setelah sholat kami memutuskan untuk makan di dekat ban-

dara karena takut Nara ketinggalan pesawat. Sop yang kupesan hari

itu sangat nikmat sekali rasanya ketika aku menyantap besama Nara,

orang yang selalu aku sebut dalam do’a untuk bisa jadi istriku nanti.

Page 220: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 214 K

CERITA BROWNIES

Pesawat Nara akan terbang jam 5 sore jadi Nara hanya punya

waktu 4 jam saja berada di Jambi. Tapi itu semua sudah cukup

membayar kerinduan kami yang sangat-sangat tak terbendung se-

belumnya, dan tiba waktunya di mana aku harus mengantar Nara ke

bandara. Sedih rasanya melihat Nara pulang. Kami saling bertatapan

saat itu dan bersiap untuk mulai lagi menahan rasa rindu karena

hubungan jarak jauh.

Setelah Nara pulang dari Jambi, aku semakin merasa tenang

melihat Brownies Manten bisa berlari cepat lagi seperti dulu, bahkan

lebih cepat dari sebelumnya. Awalnya distributorku hanya berjumlah

50 orang sekarang bertambah menjadi 150 lebih kemudian reseller

yang awalnya berjumlah 500 orang sekarang menembus sampai

2.000-an orang.

Namun di balik ketenangan itu, aku dan keluarga besar sedang

khawatir dengan kondisi Tante. Penyakit kanker tanteku semakin pa-

rah, tubuh Tante semakin kurus karena terus digerogoti oleh kanker.

Aku berusaha selalu ada di saat dia membutuhkanku. Aku yang selalu

setia menjadi sopirnya ketika hendak berangkat ke tempat pengo-

batan, menemaninya ketika terbaring di rumah. Saking lemahnya

kondisi Tante, untuk duduk di mobil pun dia sudah tidak bisa lagi.

Ketika aku melihat sosoknya yang terlintas hanya Patria yang

dulu. Patria yang tidak bisa apa-apa kalau tidak mendapat semangat

olehnya. Di tengah sakitnya, aku selalu membagi cerita tentang per-

kembangan bisnisku ke Tante dan aku selalu mengupdate tentang

Page 221: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 215 K

omzet bisnis ke dia. Aku orang yang tertutup kalau urusan uang tapi

itu tidak berlaku untuk Tante, aku benar-benar terbuka.

“Nanti kalau Tante sembuh tante mau berhenti jadi PNS. Tante

mau jadi distributor Brownies Manten aja ya, yang pegang Provinsi

Jambi,” kata dia optimis.

“Gampang…yang penting Tante sembuh dulu,” balasku dengan

tak kalah optimis menyemangatinya untuk sembuh.

Tidak mungkin aku tidak mengizinkannya untuk jadi distri-

butor Manten karena dia adalah salah satu orang yang berjasa di

hidupku. Meski aku hanya keponakannya, namun aku sudah merasa

benar-benar seperti anaknya. Tante belum dianugerahi anak ketika

suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Aku dan adik ham-

pir setiap hari nongkrong di rumahnya, dia pernah bilang “kalau kamu

ke sini pasti lagi ada maunya.” Dia benar-benar tahu kelakuan pona-

kannya ini. Setiap kali aku mengantarkannya ke bandara untuk dinas

di luar kota, Tante masih selalu memberiku uang jajan, walaupun

mungkin penghasilanku lebih besar dari dia.

Suatu hari, keluarga sudah mulai bingung harus ke mana lagi

untuk mengobati penyakit Tante, sementara kesehatannya semakin

menurun. Akhirnya diputuskan untuk segera melakukan operasi

pengangkatan kanker dengan resiko yang cukup besar. Operasi di-

mulai dan berjalan sangat lama, dari pukul 11 siang hingga sore pun

operasi belum selesai juga.

Page 222: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 216 K

CERITA BROWNIES

Ketika operasi sudah selesai tante langsung dibawa ke ruang

ICU dan saat itu kami belum bisa menjenguknya. Aku memilih untuk

pulang dan mengistirahatkan badan karena sudah seharian berada

di rumah sakit.

qAku baru bangun pagi itu, ketika seluruh keluarga panik dan buru-buru

ke rumah sakit. Hanya tersisa aku dan adikku yang berada di rumah

karena pagi-pagi sekali Ibu sudah lebih dulu pergi ke rumah sakit.

“Nak, cepat ke rumah sakit, dari kemarin Tante koma dan belum

sadar,” suara Ibu panik. Aku langsung bergegas mandi dan pergi ke

rumah sakit.

Sesampai di rumah sakit aku dan Adik disambut oleh pandang-

an nanar seluruh keluarga. Hanya kami berdua yang masuk ke ruang

ICU, karena maksimal dua orang yang diperbolehkan membesuk.

Baru kali ini aku berada di ruangan ICU. Aku melirik kesekitarku dan

aku melihat, ada beberapa orang sedang terbujur tak berdaya yang

tengah memperjuangkan hidupnya. Di ujung pojok ruangan, ada

sosok wanita yang kukenal terbaring di atas kasur. Tak terasa, air ma-

taku menetes, badan Tante terlihat semakin kurus dan pucat. Darah

masih terus menetes di bagian operasinya, dan itu yang membuat

dia membutuhkan banyak kantong darah. Tante belum sadar dari

kemarin, jangankan untuk bangun, mengangkat jari pun dia tidak

bisa. Aku benar-benar tidak tega melihat itu semua.

Page 223: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 217 K

Aku menangis sambil membacakan surat Al-Fatihah dan surat

pendek yang aku hafal di sampingnya. Sesekali aku bisikan sesuatu

di telinga tante.

“Tante…Tante harus cepat sembuh…biar nanti buka bisnis

sama Ia (panggilan kecilku dikeluarga),” bisikku ketika ingat kalau

Tante punya impian ingin punya perkebunan kecil-kecilan di hari

tuanya nanti.

Aku bisikkan banyak semangat agar Tante bisa termotivasi

untuk bangun. Aku dan Adik mengelus-elus tangannya, dan dalam

sekejap matanya terbuka. Dia menggerakan tangannya, dia seperti

tahu kalau dua ponakan yang dari kecil dia lihat pertumbuhannya

ini sedang menjenguknya saat itu. Dia yang kenal betul sifatku

dari kecil yang manja dan pemalas hingga tumbuh besar dan jadi

sosok yang mandiri serta sekarang sedang menyemangatinya saat

dia sedang koma.

Aku keluar dan bilang kalau saat kami di dalam Tante sempat

bangun. Ternyata kemarin pun Tante sempat memanggil pelan nama

Ia dan Ijin. Itu adalah nama penggilan aku dan Adik ketika di rumah.

Tidak lama setelah itu aku mengantarkan Kakek pulang ke

rumah. Kakek sudah berumur 70 tahun dan sudah 2 hari dia berada

di rumah sakit untuk menemani Tante. Aku kasihan padanya dan

mengajaknya pulang untuk beristirahat. Namun sesampai di rumah,

Ibu menelepon, dia menyuruh kami segera kembali ke rumah sakit

sambil membawa banyak kain panjang. Banyak dugaan aneh berke-

camuk di pikiranku saat itu.

Page 224: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 218 K

CERITA BROWNIES

Kain panjang? Kain panjang buat apa?

Aku langsung mengambil semua kain panjang yang aku lihat,

dan segera mengajak Kakek untuk kembali ke rumah sakit. Setiba di

rumah sakit aku segera diminta keluarga untuk masuk ke ruangan

Tante. Aku tidak melihat tante, di situ hanya ada sesosok tubuh yang

sudah ditutupi selembar kain putih. Tampak semua alat pemacu

kehidupannya telah dibuka.

Tante…Tante…meninggal….

Aku hanya terdiam saat itu. Mungkin, lebih baik begini, sudah 8

bulan lebih dia menderita akibat sakit. Sekarang dia tidak lagi harus

terus menerus menahan rasa sakit yang membuatnya tak bisa tidur

semalaman.

Yang terbayang saat ini hanyalah penyesalan. Sudah 2 orang

di hidupku yang pergi sebelum aku bisa membuat mereka bangga

akan karyaku. Tante yang dulu ingin melihat ponakannya sukses pun

sekarang sudah pergi meninggalkanku. Dia yang menjadi salah satu

sosok pengganti Ayah, kini sudah pergi untuk selamanya.

Aku tidak bisa lagi sekedar manja dan minta dibelikan pizza,

aku tidak bisa lagi menjadi keponakan yang manja yang selalu me-

repotkannya untuk sekedar minta dibuatkan laporan keuangan serta

surat menyurat tentang bisnisku. Mulai sekarang, aku harus mem-

buat surat menyurat serta banyak laporan itu sendiri atau mungkin

menggaji orang lain. Aku benar-benar kehilangan orang yang ikhlas

membantu ponakannya untuk maju. Sangat membekas di ingatanku,

Page 225: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 219 K

dulu kami pernah kerepotan memasak pesanan pelanggan saat lagi

ramai ketika berjualan bandrek.

Saat itu Nara tahu bagaimana rasa kehilanganku terhadap

kepergian Tante. Nara ikut sedih dan langsung menelepon untuk

menguatkanku. Tapi itu semua tidak mampu untuk mengobati rasa

kehilangan ini, aku merasa akan sendiri lagi menghadapi hidup. Aku

benar-benar menyesal belum sempat untuk membuat dia bangga

dan melihatku sukses. Padahal di kaca lemari kamarku, tertempel

banyak tulisan cita-citaku dan salah satunya adalah ingin membawa

Tante umroh. Namun itu semua belum sempat aku wujudkan.

Akhirnya hari demi hari mulai terlewati. Biasanya, ketika

melewati rumah Tante aku pasti langsung berhenti untuk mampir,

tapi sekarang tidak lagi karena rumah itu kosong tak berpenghuni.

Bagaimanapun aku harus tetap melanjutkan hidup. Aku harus

membuat Ayah dan Tante bangga melihatku berkembang dari bocah

pemalas, manja, dan penakut menjadi sosok laki-laki yang kuat yang

bisa menghadapi semuanya sendiri.

Tapi bukan hanya itu, setiap harinya pun aku selalu takut

mendengar kabar buruk dari Nara. Dia selalu saja dijodohkan dan

diperkenalkan dengan lelaki lain oleh keluarganya. Aku pun men-

jadi was-was.

Apa gue benar-benar akan ditinggalkan orang-orang yang gue sa-

yangi? Gue takut hidup sendiri lagi seperti dulu.

Page 226: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 220 K

CERITA BROWNIES

Namun kami berdua terus melanjutkan kegiatan mengaji se-

perti biasanya, dan terus berdoa agar Allah memberikan jalan terbaik

untuk hubungan ini.

qBeberapa hari setelah Tante meninggal, aku diminta untuk datang

ke sebuah program di salah satu televisi untuk memperkenalkan

Brownies Manten di sana.

Program tersebut dipresenteri oleh Andy F Noya, dan aku

langsung terdiam. Yang aku ingat, dulu Ayah sangat mengidolakan

beliau dan sekarang bocah kecilnya yang dulu sering menemani

Ayah menonton acara yang dibawakan Andy F Noya malah ber-

kesempatan untuk ada di program tersebut dan diwawancarai

langsung oleh Om Andi.

Aku hanya membayangkan, seandainya Ayah bisa melihat itu

semua mungkin aku bisa mendapatkan tepukan di pundakku, tanda

jika dia bangga padaku. Tapi sekarang itu semua tidak akan bisa aku

dapatkan, karena Ayah hanya bisa melihatku dari sana.

Ketika acara itu ditayangkan, Ibuku dengan bangganya bercerita

ke orang-orang sampai menelepon kakekku. Bahkan memberikan

link Youtube siaran ulangnya ke teman-teman beliau. Dulu Ibu ham-

pir putus asa melihatku selalu gagal dalam berbisnis dan banyak

kegagalan yang tidak aku ceritakan. Dulu aku sempat menjadi Event

Organizer (EO), Saat itu aku mencoba mengundang orang terkenal

Page 227: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 221 K

tetapi aku gagal dan malah mendapatkan kerugian sebesar 30 juta.

Ibu hampir patah semangat melihatku yang selalu saja gagal.

“Lebih baik lanjutin kuliah dulu aja nak, kalau gagal terus nanti

mau jadi apa.”

Tapi sekarang Ibu jadi orang yang berbeda memandang anak

kecilnya ini. Sekarang ketika aku down Ibu yang selalu bilang:

“Yaelah baru gagal kayak gini aja, nggak seberapa dari yang

dulu-dulu.”

Dari hal itu aku belajar, jika banyak orang tua yang tidak percaya

ketika anaknya ingin memulai bisnis. Bukan karena mereka tidak

setuju, melainkan karena mereka takut anaknya gagal dan kecewa.

Di dunia bisnis, tidak ada orang yang selalu berhasil. Yang banyak

adalah orang yang berhasil karena belajar dari kegagalan-kegagal-

an sebelumnya. Kita hanya perlu membuktikan kepada mereka dan

suatu saat, mereka yang dulu pernah meragukan kita akan percaya

dengan diri kita. Buktinya, sekarang setiap Ibu ke mana-mana, yang

dia banggakan adalah aku. Anaknya yang paling besar, yang dulu

mungkin tidak pernah terpikir olehnya kalau aku bisa sampai di titik

sekarang.

Mungkin kami telah kehilangan sosok seorang Ayah di keluarga

ini. Namun aku bertekad untuk menjadi sosok yang membanggakan

supaya bisa terus menaikkan harkat dan martabat keluarga kecil

kami. Aku tidak ingin menjadi sosok anak kecil yang biasanya hanya

disepelekan banyak orang. Aku ingin menjadi anak muda yang dapat

Page 228: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 222 K

CERITA BROWNIES

menjadi pelindung untuk keluargaku nanti. Bukan melindungi mere-

ka dengan otot namun melindungi mereka dengan tanggung jawab

dan nama baik. Sehingga, orang akan tetap menghargai keluarga

kecil kami ini walau tanpa kehadiran Ayah.

qAkhirnya singkat cerita pengumuman IP pun tiba untuk semester

ini. Kemarin aku banyak mengorbankan kuliah saat pergi ke Jakarta

ketika ada konflik dengan Nara, dan aku harus ikhlas saat IP semester

ini merosot. Bahkan benar-benar turun jadi 0.75 tapi aku tidak pernah

menyesali itu semua.

Hanya dengan IP 0.75 saja tidak akan mudah membuat aku

sedih. Banyak hal yang selama ini lebih menyakitkan dari itu dan bisa

aku lewati. Aku merasa tidak akan kehilangan kebahagiaan hidup ha-

nya karena IP atau nilai yang rendah. Aku tetap happy dan tidak ingin

berlarut-larut dengan hal itu. Malah, aku langsung merencanakan

untuk liburan ke Cina.

Ketika aku bilang akan pergi ke Cina, seorang sepupu yang

berumur 15 tahun ingin ikut bersamaku, aku sontak merasa senang.

Lumayan, walau pun masih bocah yang terpenting ada yang dapat

menemeni ngobrol. Orang tuanya mengizinkan dan mensupport

saat tahu kalau dia pergi denganku. Mereka bilang, belajar tuh dari

dia biar berani. Aku senang ketika mereka menitipinkan anaknya dan

pergi sama aku. Dulu mungkin jangankan untuk menitipkan anak-

nya ke Cina, mencoba untuk mengajak anaknya ke pasar saja belum

Page 229: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 223 K

tentu diijinkan. Aku juga tidak lupa untuk ijin dengan Nara dan dia

memperbolehkan karena dia tahu aku benar-benar sudah bosan dan

butuh refreshing.

Hanya dalam waktu 2 minggu setelah rencana, kami berhasil

menginjakkan kaki di Hongkong saat malam hari. Aku dan sepupuku

itu benar-benar sampai dengan selamat dan sekarang amat sangat

jauh ribuan kilometer jaraknya dari keluarga. Kami tidak sedih tapi

justru malah happy dan merasa bebas. Aku langsung membeli kartu

octopus atau kartu top up untuk bisa naik transportasi di sana. Dari

bandara aku naik bis menuju penginapan. Sesampai di penginapan

yang berada di Tsim Tsha Tshui, mataku dibuat terbelalak oleh kea-

daan penginapannya.

Ini sih bukan hotel, tapi apartmeen yang dijadikan hotel kecil-kecilan.

Aku cuman bisa heran dan geleng-geleng kepala, Dan ketika

hendak check in, aku yang tidak terlalu bisa bahasa Inggris dibuat

kebingungan karena resepsionisnya meminta uang lagi. Padahal,

aku sudah bayar hotel itu dari Indonesia, tapi karena di sini sedang

musim dingin dan di luar suhunya dingin sekali, aku putuskan untuk

membayar. Uang yang ku siapkan hanya 2,5 juta untuk tiga negara,

akhirnya berhasil raib dalam jumlah yang cukup lumayan pada ma-

lam itu. Semua ini gara-gara kebijakan hotel yang tidak diduga seperti

ini, tapi untungnya aku selalu membawa ATM untuk jaga-jaga. Aku

sempat menelepon Nara untuk membantu berbicara ke resepsionis-

nya namun apa daya, karena jaring Wi-Fi yang timbul tenggelam, jadi

komunikasi gagal total.

Page 230: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 224 K

CERITA BROWNIES

Aku langsung badmood di malam pertama saat berada di

Hongkong dan aku menceritakan itu ke Mango dan Chris. Dua orang

yang dulu aku temui di Vietnam. Mereka lalu mengajakku bertemu

lagi saat nanti aku berangkat ke Shenzen atau Cina. Oh iya, jadi kalau

orang bilang Hongkong dan Cina itu sama, sebenarnya mereka ada di

wilayah yang berbeda. Orang Hongkong harus menunjukkan paspor

ketika akan masuk ke Cina daratan, begitu juga sebaliknya.

Keesokan paginya, aku tidak tahu saat itu berapa derajat suhu

di sana, aku mencoba untuk lari-lari kecil keliling penginapan dengan

maksud agar mendapat sedikit kehangatan setelahnya. Sekeliling

penginapan itu banyak sekali pepohonan, namun pohon-pohon

tersebut terbuat dari beton yaitu gedung-gedung tinggi yang sangat

padat. Tidak salah ternyata kalau Hongkong disebut sebagai kota

terpadat di dunia.

Aku berjalan ke Avenue of Star dan bertemu banyak orang

Hongkong yang ramah sekali dan itu cukup memperbaiki nilai

Hongkong di mataku setelah sikap resepsionis hotel malam tadi. Dari

Avenue of Star, aku lanjut pergi ke Islamic Center di Hongkong. Di

situ aku banyak bertemu dengan para penduduk muslim. Mungkin

jika laki-laki datang ke sana, kalian bisa melihat banyak perempuan

keturunan asli tionghoa yang putih dan sipit menggunakan jilbab

panjang yang akan bisa membuat kalian tergerak untuk pergi ke

pasar membeli mahar dan langsung meminangnya.

Di sana aku juga melihat bagaimana kehidupan masyarakat

muslim yang menjadi minoritas. Serta sempat memakan makanan

Page 231: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 225 K

asli Cina yang tentunya halal. Semua makanan itu dibuat oleh koki

muslim yang sangat tersohor kelezatan masakannya bahkan sam-

pai ke seluruh dunia. Aku juga sempat sholat di masjid tersebut dan

tempatnya benar-benar nyaman.

Saat aku pergi ke Hongkong, kebetulan bertepatan dengan

peristiwa bom Sharina di Jakarta, jadi televisi yang ada di mana-

mana, dari mulai hotel sampai di kereta memberitakan itu. Sehingga,

banyak membuat orang asing phobia terhadap Islam. Sekali lagi aku

tekankan, sebenarnya tidak ada agama yang salah, yang ada hanya-

lah oknum yang memanfaatkan nama agama untuk melakukan hal

keji. Aku kadang sering sedih ketika melihat orang berhijab dijauhi

orang asing karena mereka takut. Islam seperti dikambinghitamkan

dan dituduh sebagai agama teroris.

Banyak agama lain yang juga dirusak maknanya oleh beberapa

oknum dan aku pernah mendengar kalau banyak ajaran menyim-

pang dari agama lain. Dari setiap perjalanan aku merasa bersyukur

Tuhan mengajarkanku untuk berpikir dewasa saat melihat perbeda-

an, bukan justru menjadi orang yang menganggap orang lain salah

ketika berbeda dengan kita.

Isu tentang agama memang selalu jadi pembahasan me-

narik. Tapi, aku ingin melanjutkan perjalanan terlebih dahulu

ke The Peak yaitu salah satu spot tertinggi di Hongkong karena

sepertinya akan mengasyikan menikmati Hongkong dari keting-

gian. Namun, semua itu sia-sia karena pandanganku terhalang

oleh kabut. Pemandangan indah kota Hongkong hanya menjadi

Page 232: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 226 K

CERITA BROWNIES

angan-angan semata. Akhirnya aku langsung bergegas ke Mongkok

dan berencana melanjutkan perjalanan menggunakan kereta me-

nuju Cina daratan yaitu Shenzen. Pundakku terasa sakit karena

harus membawa ransel yang besar dengan isi yang membuat tas

itu menjadi berat. Sesampainya di imigrasi, aku sibuk mengurus

visa untuk dapat masuk ke Cina. Ketika hampir 2 jam bolak balik

untuk mengurus visa, akhirnya aku berhasil menghirup udara Cina

bersama sepupuku.

Sesampainya di hotel aku tidak lupa untuk memberi kabar

kepada Nara dengan menggunakan Wi-Fi hotel dan dia langsung

memberi kabar kepada Ibu lewat telepon. Nara benar-benar pasang-

an yang handal dan akrab dengan Ibu. Nara sudah hafal betul dengan

kebiasaanku yang tidak ingin diganggu saat sedang liburan. Dia tahu

sekali kalau aku sangat butuh refreshing, jadi dia menghubungiku saat

malam saja.

Dan malam itu aku habiskan untuk jalan-jalan di Dongmen sa-

lah satu tempat paling ramai di Shenzen. Yang paling menyenangkan

adalah porsi makan di sana banyak sekali, jadi bisa dimakan untuk

berdua dengan si sepupu, lumayan bisa lebih irit.

Aku sempat khilaf dan membeli sebuah sweater yang me-

nurutku cukup murah di sana. Saat sudah berada di Indonesia

mungkin sweater ini akan dihargai jutaan rupiah, tanpa ragu-ragu

aku langsung membelinya. Sepulang dari Dongmen kita langsung

terlelap, aku sangat nyaman berada di hotel ini. Resepsionis di sini

sangat ramah walaupun dia tidak mengerti bahasa Inggris. Apa

Page 233: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 227 K

karena dia memang ramah atau karena kali ini hotel yang kami

datangi merupakan hotel berbintang jadi pelayanannya lebih baik?

Entahlah, aku tidak tahu.

qHari ini aku punya janji untuk bertemu dengan Mango dan Chris.

Rencananya, aku mau melebarkan sayap penjualan sampai ke Cina

melalui mereka. Bayangkan, Cina memiliki penduduk sebanyak 1,5

miliar, orang bisa kaya mendadak jika dapat menaklukan negara ini.

Itulah sebabnya aku terobsesi untuk memasarkan produkku di sini.

Manggo dan Chris sudah lama menunggu kami. Tapi karena aku

tidak punya simcard dan hanya mengandalkan Wi-Fi gratis di jalan-

an, aku kesulitan menghubungi mereka. Sedangkan kami terjebak

antrian kereta dan terlambat. Sampai akhirnya aku tidak berhasil

bertemu dengan mereka. Mango dan Chris tidak bisa menunggu

lama, mereka harus segera pergi karena ada urusan lain. Namun aku

tetap melanjutkan obrolan dengan mereka melalui chat dan terus

menjalankan progres bisnis ini. Selain itu mereka juga meminta kami

untuk secepatnya mencari makanan. Mereka bilang kalau bisa kami

harus makan daging agar tubuh kami menjadi hangat di tengah uda-

ra yang dingin. Karena di dalam daging terdapat banyak lemak yang

dibutuhkan tubuh kita saat merasa dingin. Walaupun tidak sempat

bertemu secara langsung, namun mereka masih perhatian padaku.

Seperti memberi perhatian ke adik mereka sendiri.

Page 234: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 228 K

CERITA BROWNIES

Aku meninggalkan Cina untuk pergi ke Macau, tempat yang

terkenal dengan Casino atau perjudiannya. Macau benar-benar ge-

merlap jadi wajar kalau disebut sebagai Las Vegasnya Asia. Saat tiba

di Macau, aku langsung disambut banyak bis hotel berbintang yang

memberikan gratis shuttle ke hotelnya. Tanpa berpikir panjang, aku

langsung naik ke bus itu, bukan karena aku ingin menginap di hotel

yang per malamnya bisa sampai ratusan juta, tapi karena di mobil

itu ada Wi-Fi gratis.

Sesampainya di hotel yang juga merangkap Casino, aku melihat

sekeliling hotel yang interiornya seperti gedung di negeri dongeng.

Aku pun makan malam pertama di hotel tersebut dan itu cukup

berhasil memberikan dampak kehancuran yang besar ke kondisi

keuanganku. Yang aku suka dari backpacker adalah ketidakpastian.

Itu mengajariku untuk bisa bertahan hidup, aku sengaja ketika di

Macau tidak menginap di hotel tersebut, karena hotel yang paling

murah yang aku temui yaitu dengan harga 1 juta lebih. Bangunannya

juga terbuat dari kayu dan didirikan tahun 1940-an dan menurutku

tempatnya agak sedikit horror.

Jadilah kami berdua tuna wisma malam ini. Tapi itu yang aku

senang dari jalan tanpa tujuan, kita belajar bagaimana caranya me-

mecahkan masalah. Aku langsung teringat dengan Senado Square.

Salah satu spot paling ramai di Macau. Dari hotel mewah itu, aku

mencari bis gratisan lagi ke Senado Square. Bis yang kami tumpangi

ternyata tidak melewati Senado Square. Seperti biasa, kalau sudah

begini aku berjalan mengikuti arah orang-orang kebanyakan dan itu

berhasil membawaku sampai di Senado Square.

Page 235: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 229 K

Di tengah dinginnya udara malam Macau yang saat itu mulai

memasuki musim dingin, aku langsung meminta sepupuku mem-

pertajam pendengarannya. Aku menyuruhnya untuk mendengarkan

percakapan dengan logat-logat yang jadi ciri dari mana kami berasal.

Ideku selanjutnya adalah mencari orang Indonesia, tidak mungkin di

pusat kota seperti ini tidak ada orang Indonesia selain kami. Selama 2

jam kami mencari, akhirnya terdengarlah dari kejauhan sayup-sayup

segerombolan orang berbahasa Jawa. Kami langsung menghampiri

dan bertanya apa benar kalau mereka orang Indonesia dan ternyata

benar. Mereka adalah pekerja di sana.

“Mba kalau di sini ada penginapan nggak ya?” tanyaku.

“Ayo tidur di apartemen saya aja,” kata salah seorang dari mere-

ka. Aku langsung merasa senang.

“Kebetulan, apartemen sebelah lagi disewain,” tambahnya lagi.

Dengan begitu dia membantu kami menawar harga apartemen ter-

sebut dengan bahasa lokal.

Dan tara, aku mendapatkan kamar apartemen yang bagus

dengan harga Rp 350.000 kalau di rupiahkan. Itu harga yang super

murah untuk ukuran penginapan di kota yang mewah dan gemerlap

ini. Bahkan ketika aku share ke teman-teman backpacker, mereka rata-

rata memerlukan uang 1 juta untuk menyewa 1 kamar paling murah

di Macau. Itu yang membuat aku suka pergi ke mana-mana tanpa

rencana karena ketika kita jauh dari rumah akan banyak kebesaran Tuhan

yang dapat kita rasakan.

Page 236: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 230 K

CERITA BROWNIES

Satu malam kami tidur di Macau dan besoknya langsung ter-

bang ke Kuala Lumpur. Di sana aku akan memberi satu tantangan

ke sepupuku. Dari bandara yang jaraknya 1 jam dari kota, aku me-

lepaskan dia sendirian untuk pertama kalinya di negara orang. Aku

hanya memberi tahu nama hotel tempat kami menginap dan bilang

kalau kami akan bertemu di hotel. Aku ingin mengajarkan dia untuk

menjadi anak yang mandiri dan membuat dia berusaha berpikir

keras untuk menyelamatkan dirinya sendri.

Saat aku sudah mandi dan beristirahat di hotel, belum juga ada

tanda-tanda kedatangan sepupuku. Aku tidur walau dengan sedikit

rasa cemas, tidak lama kemudian dia menghubungiku. Ternyata

dia sudah ada di bawah dan aku ketawa lepas saat melihat dia yang

masih berumur 15 tahun berhasil memecahkan tantangan dariku. Dia

berhasil pergi sendiri dan sempat menyasar di negeri orang, berbeda

sekali dengan kebanyakan anak seumurannya yang mungkin masih

pergi bersama Ayah dan Ibu. Perbedaannya adalah nantinya dia bisa

bercerita dengan bangga tentang pencapaiannya berani berjalan

sendiri di negeri orang di depan teman-teman sekolahnya tanpa

ditemani orang tua.

Malamnya setelah kami berkeliling untuk mencicipi kuliner di

sana, aku kelelahan dan tidur di kamar sedangkan di saat aku tertidur

sepupuku berjalan sendirian di tengah malam karena rasa penasaran.

Dia berhasil menemukan jalan ke Petaling Street atau Pecinan. Dia

sudah menjadi anak yang berani hari itu bahkan dia bercerita penga-

lamannya pada malam itu yang sempat digoda banyak PSK di sekitar

Page 237: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 231 K

Petaling Street. Dia hanya menghindar saat dipanggil-panggil oleh

PSK yang sedang mencari pelanggan.

“Untung nggak dijual juga kamu sama mereka,” kataku sam-

bil tertawa.

Banyak sekali hal baru yang bisa diceritakan anak umur 15 tahun

ini saat pulang ke rumah nanti. Bahkan saat aku umur 15 tahun, aku

belum punya pengalaman semenarik dia dan ayahnya memberi

dukungan kepadanya agar belajar mengikutiku untuk jalan-jalan.

Mereka membolehkan anaknya bolos sekolah beberapa hari demi

perjalanan ini. Padahal ayahnya adalah seorang pengusaha juga di

bidang pertambangan dan memiliki SPBU jadi wajar jika mereka

mendidik anaknya dan menyiapkan anaknya untuk menjadi pene-

rus nanti. Aku yakin, cara didikan yang seperti inilah yang membuat

sepupuku pun tidak akan gengsi untuk membuka usaha bersih-ber-

sih sepatu di sekolah. Dia menjadi orang yang tidak gengsi untuk

menyikat dan memoles sepatu teman-temannya diskolah saat jam

istirahat.

Saat anak-anak lain senang memiliki uang jajan banyak dari

orang tuanya, ada segelintiran anak yang malah berusaha untuk

belajar mulai merajut mimpinya sejak di bangku sekolah. Mereka

berusaha mencari uang jajannya sendiri. Seberapa pun kayanya orang

tua kita, uang yang kita miliki tetaplah uang mereka dan kita tak pa-

tut membanggakannya. Belajarlah menjadi orang yang bangga atas

hasil yang kita capai sendiri.

q

Page 238: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 232 K

CERITA BROWNIES

Dari KL aku langsung melanjutkan perjalanan ke Malaka. Kota ini,

di tetapkan menjadi salah satu kota warisan dunia karena gaya

arsitekrurnya yang luar biasa menakjubkan. Di sana kuhabiskan

hanya dalam hitungan jam saja karena kami hanya ingin refreshing

dan mampir sebentar untuk melihat-lihat pemandangan kota yang

memiliki kanal-kanal unik.

Saat tiba di sana aku duduk di tepi kanal dan tanpa sengaja

ada orang asing yang menghampiri kami. Dia mengaku berasal dari

Thailand dan sedang berlibur di Malaka. Dengan bahasa Inggris

yang terbata-bata, aku dan dia saling sharing pengalaman. Ini yang

membuat aku senang bertemu banyak orang karena aku bisa belajar

banyak hal dari mereka.

Dia pun sempat menasihati sepupuku untuk mencontoh aku

yang percaya diri untuk mengobrol dengan orang asing, karena itu

bisa jadi peluang bisnis. Dari sana, dia menawarkan diri untuk menjadi

distributor produkku di Thailand tepatnya di Phuket. Banyak hal yang

tidak terduga yang bisa Tuhan pertemukan di setiap perjalanan ini.

Dari Malaka aku langsung balik ke bandara, karena besok aku

akan pergi ke Palembang dari KL dengan keberangkatan pagi hari.

Sebelumnya, ketika ke Malaysia beberapa bulan lalu, aku menginap

di hotel bandara yang tarif perjamnya cukup lumayan juga. Tanpa

sengaja saat itu aku melihat di depan hotel tersebut ada sebuah

mushola yang dipenuhi calon penumpang yang sedang tidur. Ketika

melihatnya aku langsung kepikiran untuk mencoba tidur di sana

sekarang, untuk pertama kalinya aku mencoba tidur di mushola

Page 239: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

Omset Datang , N i la i Melayang

L 233 K

tersebut. Karena sudah merencanakan untuk tidur dari jauh-jauh

hari, aku sudah mempersiapkan kantong tidur agar tetap bisa tidur

dengan nyaman.

Aku bukan tipe orang yang suka mencari kemewahan saat

berpergian tapi justru aku adalah orang yang menyukai pengalaman

baru. Terkadang, aku menginap di hotel bintang 5 tapi terkadang aku

juga mencoba tidur di kaki lima. Aku selalu ingin tahu bagaimana

nikmatnya tidur di setiap tempat yang berbeda.

Pesawat kami pun akhirnya meluncur dari Kuala Lumpur me-

nuju Palembang. Di pesawat aku langsung terlelap lelah, selama

perjalanan kemarin aku banyak mencatat strategi bisnis. Aku akan

menerapkannya langsung saat sampai di Indonesia dan saat sampai

di Palembang badanku terasa sakit. Aku mulai terkena flu dan seper-

tinya sakitku mulai kumat.

Page 240: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 241: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

THE NEXT ABDURROHMAN BIN AUF

Page 242: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 243: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 237 K

Aku mulai merasa ada yang tidak baik dengan badan ini. Sebenarnya

tidak begitu sakit tapi perutku rasanya sangat tidak nyaman.

Pencernaan juga mulai tidak lancar, aku mencoba untuk memeriksa-

kannya ke dokter karena tidak ingin kejadian dulu terjadi lagi. Setelah

di minta untuk USG oleh dokter, hasilnya menunjukkan kalau usus

besarku mengalami penebalan.

Barulah aku mencari-cari obat tradisional yang aku takuti

adalah ciri-ciri yang aku alami sama dengan yang dialami Tanteku

yang meninggal terkena kanker usus. Ketika aku mencari tahu lagi,

ternyata pernyakit kanker juga bisa terjadi karena keturunan dan aku

benar-benar takut saat itu.

Aku mulai mendapat pencerahan dengan berobat ke Semarang.

Ketika dilakukan pemeriksaan di sana, badanku tidak ada tanda-tan-

da kalau aku terkena kanker. Tapi badanku terasa lemas dan beratku

berkurang 5 Kg. Saat itu pun Nara selalu menyemangatiku dan bilang,

kamu semangat pasti sembuh kok Nara pun mengirimkan aku obat

berupa propolis untuk ikhtiar pengobatan.

Walaupun sudah lebih dari 3 bulan tidak bertemu Nara, tapi

kami tetap intens berkomunikasi setiap hari, ntah itu lewat tele-

pon ataupun video call. Kami memang jarang bertemu tapi kami

bersyukur kami masih bisa berhubungan walau harus sembunyi-

sembunyi dari keluarga Nara. Kadang di telepon pun Nara bertanya

gini, “kamu masih kuat kan?” Dia seakan-akan cemas dan takut kalau

Page 244: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 238 K

CERITA BROWNIES

aku tidak kuat lagi menghadapi situasi di mana kami sudah men-

jalani hubungan hampir 2 tahun, tapi restu dari orang tua Nara tak

kunjung turun.

Aku selalu mengatakan kepada Nara kalau aku kuat. Aku ber-

asal dari keluarga yang punya prinsip “kalau ingin sesuatu itu harus

diusahakan.” Semangat dan prinsip itu berasal dari Ayah yang tidak

pantang menyerah mengejar Ibu ketika dulu. Karena cerita tentang

kisah cinta Ayah dan Ibulah yang membuatku tetap kuat mengha-

dapi keadaan backstret seperti ini dan aku menceritakan kisah Ayah

dan Ibu ini ke Nara.

Dulu Ayah yang berstatus sebagai anak kuliahan bertemu de-

ngan Ibu yang masih duduk di bangku SMA. Ayah yang anak rantau

hanya berani melihat dan menjaga Ibu dari jauh tanpa berani meng-

ungkapkan perasaannya secara langsung. Tibalah waktu di mana Ibu

mulai menjadi salah satu mahasiswi di sebuah universitas dan Ayah

mulai berani mendekati ibuku. Akhirnya ketika itu Ibu melihat Ayah

sebagai sosok yang pekerja keras dan anak yang baik, jadi Ibu pun

mulai menaruh hati pada Ayah.

Tapi semua tidak semudah itu. Ibu adalah anak rumahan dan

waktu itu Kakek mendapat amanah untuk menempati salah satu ja-

batan tertinggi di Jambi. Kakek cukup dihormati karena jabatannya,

sedangkan Ayah hanyalah seorang anak rantau yang tidak sengaja

menyukai Ibu. Terkadang untuk sekedar melihat Ibu, Ayah hanya

bisa memandanginya dari luar pagar saja. Antara pagar dan rumah

Page 245: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 239 K

berjarak 30 meter, Ayah dan Ibu hanya dapat bertatapan wajah di

antara jarak tersebut. Untungnya, Ayah mendapat semangat dari

salah satu tantenya Ibu. Karena itulah Ayah sering meminta tolong

Tante untuk menyampaikan pesan ke Ibu melalui jeruji pagar.

Karena melihat Ayah serius, Ibu pun melakukan sholat

istikharah untuk meminta keteguhan hati. Dan saat tidur, Ibu me-

mimpikan Ayah. Semenjak itulah Ibu mulai meyimpan hati ke Ayah.

Mereka diam-diam mulai menjalin hubungan dan saling support

satu sama lain.

Ayah yang saat itu baru lulus kuliah diterima masuk ke per-

usahaan perkebunan. Ibu sendiri sedang kuliah dan juga bekerja

sampingan membantu pemerintah di bidang statistik. Ibu yang

kasian melihat Ayah hanya memiliki 4 helai baju lalu membelikan

Ayah baju baru dengan uang honor kerja paruh waktu pertamanya.

Sampai tiba masanya ayahku mulai menyatakan keseriusannya.

Ibu mulai membantu Ayah menabung bersama, setiap penghasilan

Ayah ditabung oleh Ibu. Tidak terasa Ayah diterima sebagai PNS dan

Ayah senang saat itu, Ibu pun tak kalah senangnya. Dia membantu

Ayah untuk terus menabung sebagian uangnya karena Ayah dan aku

itu sama, sama-sama susah untuk menabung alias boros. Dari sana

Ayah mulai merasa bekalnya telah cukup dan memberanikan diri

untuk melamar Ibu.

Suatu hari ketika Ayah menghadap Kakek untuk melamar Ibu,

ada beberapa syarat yang menurutku cukup berat untuk dipenuhin

Page 246: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 240 K

CERITA BROWNIES

seorang PNS seperti Ayah. Nenek meminta Ayah untuk memberikan

mas kawin berupa emas seberat 60 gram. Zaman sekarang emas se-

berat itu mungkin bernominal 25 juta ke atas, sedangkan Ayah saat

itu hanyalah seorang PNS yang baru mulai bekerja.

Anggap saja gaji PNS sekarang 2,5 juta jadi Ayah harus mena-

bung berbulan-bulan untuk bisa membeli emas sebanyak itu. Dan

logika nya untuk mendapatkan uang 25 juta ayah harus rela tidak

makan selama 10 bulan untuk menuhi semuanya. Tapi bukannya

mundur, dia malah makin semangat untuk berusaha apa pun demi

Ibu. Mulai dari jualan buku ke kantor-kantor dan banyak kerja sera-

butan yang dia lakukan. Dibantu Ibu yang terus menyimpan uang

hasil kerja, Ayah akhirnya bisa memenuhi permintaan Nenek.

Saat mereka sudah lega ternyata masih ada lagi syarat dari

Nenek. Beliau minta satu set perlengkapan kamar pengantin seharga

45 juta. Ujian Ayah benar-benar belum berakhir. Keduanya tidak pa-

tah semangat, mereka malah makin pantang menyerah menghadapi

itu dan dengan waktu singkat Ayah pun berhasil memberikan apa

yang Nenek syaratkan.

Anak rantau yang hidup dengan keterbatasan itu berhasil ber-

tahan dan mendapatkan wanita pujaannya. Bahkan setelah menikah

dia menjadi menantu paling dibanggakan oleh Kakek karena karir

yang cemerlang bahkan melebihi kakekku sendiri dan yang nenekku

lakukan bukan berarti matre. Apa yang dilakukan Nenek semata-

mata hanya ingin menguji kemampuan Ayah karena awalnya Nenek

agak keberatan melihat Ayah yang punya kehidupan biasa-biasa saja.

Page 247: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 241 K

Tapi sekali lagi aku belajar banyak dari jagoan keluargaku itu.

Ayah berhasil melewati banyak hal yang lebih berat dari yang aku

alami dengan sikap kerja keras dan pantang menyerahnya. Aku me-

rasa malu sebagai anak kalau misalnya tidak bisa memperjuangkan

apa yang aku inginkan. Dan saat ini, yang aku inginkan adalah bisa

bersama dengan Nara wanita yang juga menemaniku saat susah dan

senang seperti layaknya Ibu dan Ayah dulu saat menghadapi ujian

akan hubungan mereka. Tanpa sadar secara tidak langsung Ayah

dan Ibu menjelma jadi sosok idola buatku. Aku selalu bilang ke Nara,

kalau aku akan selalu kuat karena wanita yang aku perjuangin itu dia.

Jika bukan dia aku pasti sudah pergi.

qAku merasa sangat nyaman dengan Nara dan aku tidak ingin

kehilangan dia. Bahkan waktu sakit pun dia semakin perhatian de-

nganku walaupun tidak secara langsung namun dia selalu ada.

Aku sudah berobat ke mana-mana, namun belum juga kesehat-

anku membaik. Suatu hari aku mendapatkan pengobatan di sekitar

Jakarta dan aku diharuskan untuk tinggal di Jakarta. Selama itu aku

tinggal di rumah Tante di daerah Tebet hanya sekitar 300 meter dari

kantor usahanya Nara.

Semenjak aku ada di rumah Tante, Nara selalu pergi ke kantor

lebih pagi dari biasanya. Dia selalu mampir untuk melihat kondisiku

dan dia mengajakku untuk membeli sarapan karena dia tahu aku

malas sekali untuk makan. Setelah yakin kalau aku sudah kenyang,

Page 248: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 242 K

CERITA BROWNIES

barulah dia akan lanjut kerja dan pergi ke kantor. Begitu pula ketika

pulang, dia selalu menyempatkan diri untuk menjemputku dan

membelikan makanan. Walau saat bersamaku, aku selalu menang-

kap dari raut mukanya rasa takut kalau ketahuan dengan keluarganya

jika diam-diam aku dan dia masih berhubungan.

Suatu hari di sore itu ketika kami sedang bersama, tiba-tiba ma-

manya menelepon dan mulai curiga. Dia seperti tahu kalau Nara lagi

jalan bersamaku. Nara pun semakin cemas dan kami membatalkan

acara makan bersama dan dia buru-buru mengantarkan aku pulang.

Sebelum pulang, Nara berpamitan. Kami saling pandang lama

sekali. Kami seakan takut dipisahkan jika benar-benar hubungan

kami ketahuan untuk kesekian kalinya. Ketika aku akan turun dari

mobil pun Nara masih memanggil aku.

“Putra, jangan pergi dulu aku masih kangen,” ucapnya.

“Aku juga sama. Tapi kamu harus cepet pulang nanti Mama

makin curiga,” kataku pasrah. Mau bagaimana lagi, dengan berat hati

kami harus berpisah hari itu.

Sesampainya di rumah dia langsung menghubungiku dan dia

bilang kalau tadi dia disidang habis-habisan lagi karena mamanya

tau dia jalan bersamaku.

“Mungkin, ini benar-benar saatnya kita berpisah dulu, aku ingin

mencari keridhoan orang tuaku. Semoga Allah memberikan jalan

untuk kita bersatu lagi.”

Page 249: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 243 K

Dengan sedih, aku terpaksa untuk tidak berhubungan dengan

dia mulai malam itu. Aku menahan rasa rinduku untuk tidak menghu-

bungi Nara. Aku yang sedang dalam keadaan lemas hanya berusaha

merasakan sakitku sendiri. Beda dari biasanya, ketika aku bisa mengu-

rangi bebanku saat berbagi cerita dengan Nara. Sekarang, aku harus

memendam kesendirian itu tanpa berani mengganggu Nara.

Dua hari setelahnya pagi itu Nara menelepon, aku langsung

memiliki firasat yang tidak enak saat mengangkat telepon tersebut.

“Tadinya aku tidak mau ngomong ini langsung ke kamu karena

waktu aku menceritakan ke temen-temen, mereka bilang tidak perlu

menceritakan ini ke putra. Tapi aku berpikir akan lebih sakit kalau

nantinya, kamu tau sendiri dari orang lain, bukan dari aku.

“Aku akan dilamar orang malam ini,” ucap Nara sambil tersedu-

sedu menangis.

Jantungku beneran seperti berhenti saat mendengar itu semua.

Aku berpikir apa ini akhir dari segalanya? Aku mencoba untuk tetap

mendengarkan penjelasan dari Nara.

Nara bercerita, malam setelah makan terakhir bersamaku,

papanya sesak napas. Papanya cemas melihat anaknya yang tetap

tidak ingin untuk menerima lamaran yang beberapa kali datang

kepada Nara. Ditambah lagi, keluarga dari kakak iparnya malam itu

juga ada yang meninggal karena sesak napas. Nara langsung berpikir

dan ketakutan kalau papanya akan meninggal gara-gara sesak nafas.

Page 250: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 244 K

CERITA BROWNIES

Nara bilang, “Aku belum sempat membahagiakan orang tuaku,

aku akan sangat menyesal jika nanti terjadi apa-apa dengan mereka

dan itu karena aku.”

Nara memang benar-benar anak yang baik dan berbakti pada

orang tuanya. Belum lagi keesokan paginya saat dia pergi pengajian

bersama mamanya, ia bertengkar hebat di pengajian tersebut. Nara

menangis saat mamanya bilang tidak akan merestui hubungan kami

dunia-akhirat. Karena malu bertengkar di depan orang di pengajian,

akhirnya mamanya mengajak Nara pulang.

Di mobil pun mamanya masih menginginkan Nara menikah

dengan orang yang mereka pilihkan, namun Nara tetap menolak.

Puncaknya adalah saat mamanya tiba-tiba pingsan di mobil. Saking

cemasnya dia langsung menepikan mobilnya dan ojek-ojek yang

mangkal di sekitar tempat dia berhenti, langsung membantu me-

nyadarkan mamanya yang pingsan. Sambil menangis tanpa pikir

panjang Nara memeluk mamanya.

“Mama…bangun ma. Iya, Nara mau dijodohin sama orang yang

Mama minta.” Setelah Nara mengatakan hal itu mamanya pun terba-

ngun dan Nara otomatis harus menepati janji yang sudah terucap.

Dan malam ini, Nara benar-benar akan dilamar orang lain.

Wanita yang paling aku sayang seakan lenyap dalam waktu singkat

dari sisiku. Aku berharap ini cuman mimpi tapi suara isakkan tangis

Nara terlalu nyata terdengar di telingaku.

Page 251: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 245 K

Beberapa jam sebelum dilamar Nara sempat membuat kalimat di

socmed-ku dan hanya kami yang bisa membaca.

You’re always in my heart, aku sayang kamu sampai kapan pun

Makasih atas 2 tahun yang membahagiakan ini, aku nggak akan lupain kamu.

Kamu selalu jadi kesayangan aku.

Fokus ngaji, sehat dan bisnisnya. Semoga kita bisa dipersatukan lagi dan semoga kita bisa bahagia di dunia dan akhirat aamiin.

Jodoh hanya Allah yang tau.

With love, tears and joy Orang yang selalu sayang kamu di keadaan apa pun

Your Nara

Aku merasa setengah dunia runtuh hari itu juga. Nara yang

menjadi salah satu penyemangat hidupku dalam 2 tahun terakhir

ini dan orang yang selalu menemaniku mungkin tidak bisa lagi meng-

gapai mimpi bersama bahkan dia tidak akan ada lagi di hidupku.

Saat itu aku benar-benar lagi dalam keadaan lemas.

Pencernaanku yang sedang tidak beres beberapa bulan ini, mem-

buat fisik tidak bisa diajak beraktifitas banyak. Jika dipaksakan

biasanya kepalaku akan sakit dan keringat dingin bermunculan.

Tapi aku tidak perduli dengan semua itu, aku menghapus air mata

yang sedari tadi keluar tanpa aba-aba. Tanpa pikir panjang, aku

berdiri dan berlari ke luar untuk mencari ojek. Waktu itu pukul 2 si-

ang, karena macetnya kota jakarta, aku tidak mau terlambat untuk

Page 252: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 246 K

CERITA BROWNIES

memberikan sebuah kado yang mungkin akan jadi kado terakhir

dariku untuk dia seumur hidup.

Di motor pun aku dan Nara masih berhubungan lewat telepon.

Dia bilang kalau dia mau menghabiskan waktu denganku hari ini sebe-

lum dia dilamar. Aku tidak tahu harus bahagia atau sedih. Di satu sisi

kami akan berpisah tapi di sisi lain kami masih mau memperjuangkan

kebersamaan kami disisa waktu yang ada walau hanya lewat telepon.

Di telepon aku tidak memberi tahu Nara kalau aku sedang pergi

berkeliling mencari hadiah terakhir untuk dia. Sebenarnya aku bingung

harus mencari di mana, karena jujur saja aku belum 100% paham kota

Jakarta. Aku putuskan untuk pergi ke daerah thamrin. Aku ingin meng-

hadiahkan dia hal sederhana bukan barang mahal. Aku hanya ingin

memberikan sebuah Al-Qur’an sebagai kado terakhir.

Al-Qur’an adalah sesuatu yang dulu sering kami baca bersama

walau hanya lewat telepon. Al-Qur’an adalah sesuatu yang selalu

sering dia baca setelah sholat dan aku berharap benda sederhana ini

dapat dia simpan dan dia baca sampai nanti kelak kami tidak bersa-

ma lagi. Kami dulu pernah membaca ini bersama dan berharap serta

berdoa untuk kebersamaan kami kepada Allah. Tapi ketika mungkin

Allah mentakdirkan yang terbaik bukan seperti yang kami harapkan.

Semoga Al-Qur’an ini dapat menjadi sekedar nostalgia dan pengingat

kalau dulu kami pernah berjuang bersama.

Aku langsung masuk ke pusat perbelanjaan. Keringat dingin

bercucuran di sekujur tubuhku. Aku berlari-lari untuk mencari tem-

pat penjual Al-Qur’an karena hari sudah sore dan tempat itu hampir

Page 253: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 247 K

tutup. Aku coba memutari tempat itu dan akhirnya menemukan

sekelompok penjual Al-Qur’an.

“Mau beli apa mas? Mau beli Al-Qur’an buat seserahan nikah

ya?” kata si pedagang.

Beli Al-Qur’an buat seserahan nikah….

Sekejap hatiku terasa perih dan hancur. Memberikan Al-Qur’an

sebagai mas kawin kepada Nara adalah impianku. Namun sekarang,

aku memberi Al-Qur’an kepada Nara bukan untuk mas kawin per-

nikahan kami, tapi sebagai kado untuk pernikahan Nara dan orang

lain. Bukan denganku, aku benar-benar hancur namun aku berusaha

menguatkan diri.

Setelah mendapat apa yang kucari, aku berlari untuk membeli

amplop dan lem untuk membungkus Al-Qur’an tersebut. Di dalam

Al-Qur’an aku selipkan sebuah surat untuk Nara.

Sekitar pukul 6 sore aku kirimkan Al-Qur’an berserta surat dari-

ku menggunakan ojek. Di luar amlop aku menuliskan from: khadijah

shop. Itu sengaja kulakukan karena aku takut yang menerima kiriman

bukan Nara tapi keluarganya yang lain. Setidaknya dengan begitu

keluarganya tidak curiga kalau kiriman itu dariku. Setelah itu aku

pergi menenangkan pikiran. Dadaku rasanya sesak sekali, aku pergi

jauh sejauh yang aku bisa sampai ke batas kota Jakarta.

Jam 8 malam Nara menchat ku

Nara : Aku barusan baca surat dari kamu. Kamu memang paling

bisa buat aku senyum walau di saat-saat kayak gini

Page 254: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 248 K

CERITA BROWNIES

Nara bilang proses lamaran belum dimulai dan sedang mena-

ngis sambil mendekap hadiah pemberianku. Aku termenung sambil

duduk di trotoar jalan di bawah fly over jalan tol. Aku bingung mau

pergi ke mana karena tidak ada tempat yang bisa membuatku melu-

pakan kesedihan ini. Sampai akhirnya salah satu Tante yang tinggal di

Jakarta menghubungi dan memintaku untuk datang ke rumahnya. Di

sana aku diberi nasihat, tapi aku tetap belum bisa menerima keadaan.

Bahkan satu hari setelah lamaran, Nara masih meneleponku

dan kami benar-benar merasa terpisah jauh sekarang. Nara saat itu

bilang padaku kalau aku harus mulai melupakan dia. Katanya, aku

pasti dapat yang terbaik. Banyak hal yang membuatku merasa kalau

dia ingin aku pergi dari hidupnya.

Di tengah keterpurukan, saat aku sangat down, tidak ada satu

pun yang aku pikirkan selain perpisahan dengan Nara. Ibu yang

sangat tau kondisi anaknya ini langsung menelepon dari Jambi. Ibu

setengah memohon agar aku mengikhlaskan Nara biar sakit yang aku

alami tidak semakin parah karena pikiran. Aku sampai kasihan meli-

hat Ibu begitu khawatir. Sampai sebegitunya Ibu tidak ingin melihat

aku sedih, sakit dan terluka, Ibu sangat menyayangiku.

qTiga hari setelah lamaran Nara langsung mengupdate semua foto la-

marannya kemarin ke semua sosial media miliknya. Aku yang melihat

itu langsung merasa semakin hancur.

Page 255: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 249 K

Nara yang sebelum proses lamaran mengatakan tidak akan me-

lupakan aku dengan menangis, kini dalam beberapa hari setelahnya

dia mengupload foto prosesi lamaran dan terlihat sangat bahagia,

itu semua membuatku bingung. Aku merasa dunia seperti sedang

mempermainkanku.

Tapi secara mengejutkan, teman-teman yang dulu sempat aku

lupakan karena terlalu asik di ‘dunia yang berbeda’ bersama Nara, da-

tang satu per satu menghubungiku. Banyak sekali orang-orang yang

menguatkanku melalui chat ataupun menasihati secara langsung.

Mereka yang dulu aku tinggalkan karena memilih satu wanita yaitu

Nara, sekarang ketika Nara pergi, mereka datang bersamaan untuk

menguatkanku. Ada yang mengajakku makan untuk sekedar curhat

atau berkunjung ke rumah bahkan ibu dari salah satu temanku pun

sampai menchat dan memberiku semangat.

Aku merasa banyak sekali orang yang ternyata perduli padaku.

Mereka tetap ada saat aku menjauh dari mereka dan asik berdua

bersama Nara dan aku sangat bersyukur untuk itu semua. Ketika aku

berpisah dengan satu orang di saat yang sama Tuhan justru mende-

katkanku dengan banyak orang.

Sampailah tiba saatnya di mana aku berniat untuk mengisi

kekosongan hariku dengan cara menulis kisah hidupku di sosial me-

dia. Tulisan-tulisan ini adalah hal yang bisa sedikit mengobati rasa

kehilanganku. Karena saat menulis cerita ini, aku merasa benar-benar

sangat terbantu untuk melepaskan banyak kenangan di masa lalu

bersama Nara. Satu kisah tertulis, satu kenangan terlepas.

Page 256: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 250 K

CERITA BROWNIES

Bahkan beberapa teman membantu mempromosikan ceritaku

ini di akunnya. Tidak kusangka, banyak respon positif dari pembaca

yang mengikuti ceritaku. Kalian yang setia mengikuti ceritaku adalah

energi yang membuatku bangkit dari kekelaman.

qSambil terus rutin berobat, aku pergi ke Bandung. Di Bandung aku

menginap di rumah salah satu teman, aku memanggilnya Kang Ded.

Hampir dua minggu di sana, aku mulai menemukan banyak orang

hebat yang bisa membantuku mewujudkan cerita ini menjadi sebuah

buku yang utuh seperti yang sedang teman-teman baca.

Di Bandung pun aku mulai bisa tertawa dan sedikit melupakan

kesedihan karena banyak bertemu orang-orang baru serta teman-

teman lama. Aku mulai sibuk mempersiapkan bisnis baru lagi untuk

bangkit jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Namun selama itu pula, Nara masih bisa melihat Pathku dan

terkadang masih meninggalkan pesan secara private di Path. Banyak

hal yang dia katakan di sana dan sepertinya akan terlalu panjang

untuk aku ceritakan semuanya di sini.

Yang paling aku ingat adalah ketika Nara menelponku dan me-

minta maaf atas kesalahan fatal yang ia lakukan dengan mengupload

foto pertunangannya. Nara mengatakan itu sambil menangis,dan aku

mengatakan aku tidak pernah marah ketika dia tidak menyayangiku

lagi. Aku hanya punya harapan kecil untuknya, setidaknya dia bisa

menjaga hatiku yang baru saja kecewa dengan tidak memposting

foto-foto tunangannya.

Page 257: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

T he N ext Abdurrohman Bin A uf

L 251 K

Dan kebiasaanku yang tidak bisa marah dengan orang yang aku

sayang pun kumat. Dalam beberapa menit saja, aku sudah tidak lagi

marah dengan Nara. Nara bilang dia sengaja melakukan itu karena

ingin membuatku melupakannya dan benci dengannya.

“Tapi ternyata aku salah, itu semua malah membuat kamu lebih

terluka. Aku bener-bener minta maaf,” katanya.

Entah kenapa, meskipun aku sudah memaafkannya tapi hatiku

masih terasa sakit. Walaupun Nara sudah menghapus seluruh foto

pertunangannya disemua sosial medianya tanpa aku minta, tapi

setiap hari rasa kecewa seperti hilang lalu tiba-tiba muncul lagi di

hatiku. Entah mengapa Nara tahu tentang hal itu, dia menelepon lagi

untuk kesekian kalinya dan memohon maaf padaku.

“Apakah aku harus membatalkan pertunangan ini untuk bisa

dapat maaf kamu?” ucap Nara akhirnya saat merasa aku belum me-

maafkannya sepenuhnya.

“Aku nggak pernah mau kamu ngebatalin pertunangan itu

dan nggak sedikit pun ada niat untuk mengacaukan acara kalian,”

kataku. Dan mulai saat itu aku mencoba menerima. Mungkin kita

hanya bisa melakukan yang terbaik, tapi Tuhan lebih tahu mana

yang terbaik untuk hamba-Nya.

Banyak hal yang selama ini tidak aku tahu. Seperti misalnya se-

tiap Nara meneleponku dan bertemu denganku dia selalu merekam

itu semua menjadi sebuah rekaman suara di handphonenya. Nara

selalu mendengarkannya di saat dia sedang rindu. Itu semua aku

tahu dari beberapa temanku. Bahkan Nara tahu dan selalu membaca

Page 258: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 252 K

CERITA BROWNIES

cerita yang aku update di sosial media. Dia selalu tersenyum melihat

setiap cerita yang aku posting. Nara berpesan untuk tidak menulis di

akhir buku ini kalau dia meninggalkanku untuk menikah. Karena saat

buku ini ditulis, dia belum melakukan akad. Dan sebelum akad, kita

belum tahu jodoh kita sesungguhnya siapa. Mungkin untuk melu-

pakan perjuangan bersamanya aku tidak akan bisa, namun aku akan

mencoba mengikhlaskannya.

Nara pun sempat mengatakan, Putra kamu bakal jauh lebih

hebat dari semua idola-idolamu sekarang karena kamu ‘The Next

Abdurrohman bin Auf ’. Aku langsung ingat nama panggilan kami

berdua. Aku memanggil Nara Khadijah dan Nara memanggilku

dengan sebutan Abdurrohman bin Auf. Aku tersentak saat menya-

dari sesuatu dan tersenyum. Khadijah dan Abdurrohman bin Auf

tidak akan pernah ditakdirkan bersatu karena Khadijah adalah istri

Nabi Muhammad bukan istri atau seseorang yang diciptakan untuk

Abdurrohman. Dari awal mungkin panggilan itu jadi pertanda kalau

kami tidak bisa bersatu.

Aku hanya berharap semoga kelak dia bahagia bersama

Muhammad-nya di sana dan aku harus melanjutkan hidup untuk bisa

tetap menjadi yang terbaik untuk pasanganku kelak. Mungkin tidak

ada lagi sosok Nara untuk menemaniku berjuang tapi do’anya akan

selalu aku ingat disetiap langkahku melanjutkan hidup.

Page 259: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 253 K

Beberapa minggu sebelum buku ini di terbitkan kami

berhubungan lagi walau hanya lewat pesan singkat, aku meminta

maaf kepadanya saat itu jika buku ini tidak bisa jadi sebelum

akhir juli 2016 tepatnya sebelum hari pernikahannya. Namun

dia membalas “ada hal yang kamu tidak tahu telah terjadi di

sini , namun aku sudah berjanji kepada kakakku untuk tidak

mengecewakannya dengan menceritakan hal ini kepadamu” yang

bilang aku akan menikah bulan juli siapa? Aku saja tidak tau aku

akan menikah kapan dan dengan siapa.

Kata-kata tersebut membuatku sedikit termenung, sambil

menulis cerita ini aku berpikir ada apa lagi cerita yang Allah

persiapkan untukku ke depan.

PETUNJUK PENTING: setelah membaca buku ini, tutup buku dan

berjalan lah menuju kaca bacalah tulisan terbalik di belakang

buku tersebut melalui kaca yang ada di depan anda, akan ada kata

menarik yang terlihat.

Page 260: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 254 K

Setelah membaca cerita ini, gue pengen kalian untuk

seenggaknya berani menyatakan apa impian kalian di depan orang

banyak. Karena tidak semua orang mampu mengatakan impiannya

dengan lantang di depan banyak orang, dengan mengatasnamakan

rasa malu dan lain sebagainya.

Namun yang gue tau, semua orang hebat dunia adalah orang

yang berani menyampaikan mimpinya dengan lantang di depan

banyak orang yang meragukan kemampuannya, bukan mereka

yang ragu-ragu.

Nyatakan mimpi kalian, upload di Instagram beserta hastag

#CeritaBrownies dan jangan lupa mention @ceritabrownies. Gue

akan me-repost semuanya di akun gue. Oh! Komentar terkeren nanti

bakal masuk di buku selanjutnya.

Page 261: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 255 K

TESTIMONI

Ini kisah inspiratif seorang anak muda yang dulunya dianggap tidak

punya kemampuan apa-apa, sekarang membuktikan dirinya mampu

bangkit dan membanggakan keluarganya di jalur.

WIRAUSAHA

Andy F Noya (Host Kick Andy)

Saat lo baca cerita ini, lo akan tau perjuangan hidup yang sebenarnya

dari sini gue belajar sebesar apapun masalah, dibalik itu ada keindah-

an cerita yang abadi.

Laksita Pradnya Paramitha (Owner Voria Socks)

Gila ni anak tekun, ngejar dan berani.

Gw aja belum tentu begitu seusianya, baca buku ini membuat gue

sadar banyak anak Indonesia yang bisa sukses asal punya modal

yang sama seperti patria. Gue rekomen bagi anak muda yang mau

jadi entrepreneur buat belajar dari buku ini lucu, penuh drama dan

mengispirasi.

Arto Subiantoro (Ahli Branding, Owner Gambaran Brand)

Page 262: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

L 256 K

TESTIMONI

Kisah yang menginspirasi sekali, anak muda yang benar-benar mem-

buktikan from zero to hero. Baca buku ini sangat menyadarkan untuk

lebih bertanggung jawab untuk masa depan terutama untuk anak

muda.

Abdul Majid Al Zindani(CEO Alzin Grup)

Biasanya buku yang lahir dari pengalaman pribadi dan kisah nyata,

jauh lebih hidup dan menarik. Karena begitu banyak nilai-nilai kehi-

dupan yang bisa diambil. Sebuah novel yang gak bikin bosen dibaca.

sukses selalu buat patria.

Hamzah Izzulhaq (CEO Hamasa Corp)

Banyak pengusaha yang dihasilkan karena orang tua mereka adalah

seorang pengusaha sukses, tapi anak muda satu ini ,dia mengartikan

kesuksesan bukan merupakan sebuah garis kerunan, tapi kesuksesan

bisa didapatkan dari nilai sebuah perjuangan. Kapan kamu ingin

membuat sebuah penilaian tentang arti suksesmu sendiri? Baca buku

ini dan biarkan sukses menjadi milikmu.

Hari Bertus (ahli internet marketing)

Page 263: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 264: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu

BROWNIES MANTEN

OLEH-OLEH DARI HATI

Page 265: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu
Page 266: Cerita Browniesbrowniesmanten.co.id/book/ebook cerita brownies.pdf · 2017-09-03 · membukukan cerita hidup ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, Ir.H.Abu