cerita 5 tukang cukur dan cerita tentang tuhan.docx

1
Cerita 1 Si tukang cukur berkata; “Saya tidak percaya Allah itu ada.” “Kenapa kamu berkata begitu?”Timpal si Pelanggan “Begini, coba anda perhatikan didepan sana, di jalanan … untuk menyadari bahwa tuhan tidak ada. Katakan kepadaku jika Allah itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika Allah ada, tidak aka nada sakit atau[un kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Allah Yang Maha penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.” Si Pelanggan diam untuk berfikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si pelanggan pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang dijalan dengan rambut yang panjang, berombak besar, gimbal, kotor, dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawatt. Si customer balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima, “Kamu kok bisa bilang begitu? Saya disini, dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu.” “Tidak!” elak si Pelanggan. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak aka ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang ada diluar sana.” Si Pelanggan menambahkan “Ah tidak , tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur “Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya,” jawab si Tukang Cukur membela diri “Cocok!” kata si Pelanggan menyetujui. “Itulah poin utamanya! Sama dengan Allah, ALLOH ITU ADA! Tapi yang terjadi … orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.” Si tukang Cukur terbengong.

Upload: fitrinurkhotimah

Post on 11-Apr-2016

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cerita 5 Tukang cukur dan cerita tentang Tuhan.docx

Cerita 1

Si tukang cukur berkata;

“Saya tidak percaya Allah itu ada.”

“Kenapa kamu berkata begitu?”Timpal si Pelanggan

“Begini, coba anda perhatikan didepan sana, di jalanan … untuk menyadari bahwa tuhan tidak ada. Katakan kepadaku jika Allah itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika Allah ada, tidak aka nada sakit atau[un kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Allah Yang Maha penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si Pelanggan diam untuk berfikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si pelanggan pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang dijalan dengan rambut yang panjang, berombak besar, gimbal, kotor, dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawatt.

Si customer balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.” Si tukang cukur tidak terima, “Kamu kok bisa bilang begitu? Saya disini, dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu.”

“Tidak!” elak si Pelanggan. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak aka ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang ada diluar sana.” Si Pelanggan menambahkan

“Ah tidak , tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur

“Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya,” jawab si Tukang Cukur membela diri

“Cocok!” kata si Pelanggan menyetujui. “Itulah poin utamanya! Sama dengan Allah, ALLOH ITU ADA! Tapi yang terjadi … orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang Cukur terbengong.