cedera dan kematian selunivbsi.id/pdf/2017/900/900-p02.pdf · trauma fisik, mekanik dan suhu ......
TRANSCRIPT
-
Cedera dan kematian sel
By okatiranti
-
Organisasi sel
-
Sel Unit terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan dengan kehidupan
-
Bagian – bagian sel dan fungsinya:
- Membran plasmaberfungsi: sawar selektif antara isi sel dan cairan ekstra sel ; mengontrol aliran zat masuk
dan keluar sel- Nukleus
berfungsi: pusat pengaturan sel, menyimpan informasi genetik.
-
Sitoplasma
Definisi:Bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus (inti sel)
-
Organel Sel
-Retikulum endoplasma : pembentukan membran sel baru dan komponen – komponen sel lain.
-Kompleks Golgi : pusat modifikasi, pengemasan dan distribusi protein.
-
Organel Sel
Mitokondria : tempat utama untuk pembuat ATP, mengandung enzim – enzim untuk siklus asam sitrat dan rantai transportasi elektron.
- Lisosom : sistem pencernaan sel.
- Peroksisom : aktivitas detoksifikasi.
-
Mitokondria
-
Definisi : Bagian semi cair pada sitoplasma yang tidak ditempati oleh organel.
Berisi :- enzim – enzim metabolisme perantara- Ribosom : sintesis protein- Vesikel sekretorik : menyimpan produk
sekretorik.
Sitosol
-
Sitoskeleton
Definisi : Jaringan protein intra sel kompleks yang berfungsi sebagai tulang dan otot bagi sel.
Berisi :- Mikrotubulus : mempertahankan bentuk sel
asimetris.- Mikrofilamen : berperan dominan pada
kontraksi otot.
-
Modalitas cedera sel
Defisiensi oksigen dan nutrisi Trauma fisik, mekanik dan suhu
Agen menular Zat kimia
-
Perubahan morfologis sel subletal
Sel cedera tapi tidak mati Degenerasi melibatkan sitoplasma, sementara
inti sel tetap dapat dipertahankan integritasnya Adanya pembengkakan karena kegagalan
pompa Natrium.---- pembengkakan mitokondria, RES.(hidropik)
Adanya lipid intrasel (ginjal, otot jantung, hati) Isi vakuola adalah lipid, Membengkak, berat bertambah, warna kekuning-kuningan. Perlemakan atau infiltrasi lemak
-
Hypertropy
Meningkatnya ukuran sel tanpa adanya pembelahan sel.
Contoh uterus membesar selama kehamilan karena stimulasi hormon.
Jantung penderita hipertensi membesar karena kompensasi karena meningkatnya resistensi arteri.
-
Hyperplasia
Meningkatnya jumlah sel karena meningkatnya pembelahan sel.
Proses revesibel jika stimulus dihentikan. Hyperplasia kompensasi adalah proses
adaptif jika organ regenerasi. Hyperplasia payudara selama menyusui
-
Atrophy
Menurunnya ukuran jaringan atau organ karena menurunnya jumlah sel
terjadi karena proses penyakit (musculoskeletal disease), kurang suplay darah (pembentukan trombus), prose aging ( menurunnya ukuran payudara setelah menopause), inaktivitas ( menurunnya ukuran otot) dan defesiesnsi gizi
-
Metaplasia
Trasformasi reversibel dari satu type sel menjadi tipe lain.
Contoh monosit menjadi makrofag jaringan Patalogis : Epitehelium columnar
pseudostratified di bronkus menjadi epitel squamosa sebagai respon merokok kronik.
-
Dysplasia
Diferensiasi abnormal pembelahan sel sehingga terjadi perubahan ukuran, bentuk sel,
Dysplasia minor terjadi pada beberapa area inflamasi
Dysplasia dapat menjadi prekusor dari keganasan
-
Anaplasia
Diferensiasi menjadi sel immatur atau sel embryonic.
-
Perubahan morfologis sel subletal
Subletal injuries merupakan bagian yang fisiologis dan proses penyakit.
Contoh. Kurangnya aktivitas muskular dapat menyebabkan atropi dan menurunya tonus muskular.
Proses adaptif : hypertropy,hyperplasia, atropy, metaplasia.
Proses maladapif : dysplasia dan anaplasia.
-
Kematian sel
Sel tidak mampu mengkompensasi dan tidak dapat melangsungkan metabolismenya.
Sel susah dikenali, berubah secara kimia, jaringan sekitarnya memberikan reaksi dengan adanya perdangan akut.
Sel atau sekelompok sel atau jaringan dalam hospes yang diketahui mati disebut nekrotik.
-
Perubahan morfologis nekrosis
Inti sel mati menyusut, batas tidak teratur, berwarna gelap disebut piknosis
Kariorekisis : zat kromatin yang tersebar di dalam sel.
Kariolisis : inti sel tidak dapat diwarnai. Nekrosis Koagulitiva (gangren) : hilangnya suplai
darah, untuk sementara arsitekstur tetap normal Nekrosis liquefaktiva : jar. Nekrosis sedikit mencair
karena kerja enzim
-
Perubahan morfologis nekrosis
Nekrosis kaseosa : sel-sel nekrotik hancur, tetapi tetap berada ditempat itu selama berbulan-bulan.
Adanya enzim-enzim CPK (kreatine phospokinase) LDH (laktat dehidrogenase), GOT ( glutamik- oksaloasetik transminase)
-
Jaringan Nekrotik
Respon peradangan Jaringan parut Kalsifikasi
-
Causes of lethal cell Injury
Physical Agent Panas : Denaturasi protein, percepatan reaksi metabolisme Dingin : Menurunnya aliran adrah karena vasokontriksi,
menurunnya reaksi metabolik, trombosis pembuluh darah, pembekuan isi sel.
Radiasi : ganguan struktur dana ktivitas sel dan ggn. Sistem enzim, mutasi
Elektothermal: Interupsi konduksi thermal, fibrilasi otot jantung, nekrosis cougualatif kulit dan otot rangka
Mekanik : transfer energi kinetik ke sel menyebbakan ruptur sel, pembuluh darah dan jaringan.
-
Causes of lethal cell Injury
Agen kimia : ganguan met. Sel, ggn. Fx. Enzim Microbial : Pengmabilaliahan metab. Sel. Sintesis
protein baru sehingga sel ruptur, destruksi membran sel.
Ischemia : ggn metab. Sel Imunologic : Pelepasan histamin sehingga sel rusak,
aktivasi komplemen. Neoplastic : tdk terkontrolnya perteumbuhan sel Normal substanse (enzim digestive) : masuk
keabdomen menyebabkan peritonitis.
-
Apoptosis
Kematian sel yang terencana Sel mendapat sinyal berupa rangsang
fisiologis & patologik yang prosesnya diaturoleh gen
-
Tanda-tanda apoptosis
Pengerutan sel secara menyeluruh baik dalam volume maupun inti sel
Hilangnya perlekatan/adhesi terhadap sel-sel sekitarnya
Terbentuk gelembung pada permukaan sel Penghancuran kromatin menjadi fragmen-
fragmen kecil Dimakannya sel yang telah hampir mati
secara fogositosis oleh makrofag
-
Apoptosis diperlukan untuk :
Menyesuiakan jumlah sel dari jarinagn tertentu untuk dicapainya fungsi yang diperlukan
Mengeluarkan sel yang tidak diperlukan lagi selama proses embriogenesis dan metamorfosis
Memudahakan proses eliminasi sel-sel tumor.
-
Signal II Signal I
Transcrip. factors(e.g. Myc, E2F-1)
Cell cycleApoptosis
Signaling proteins(e.g. Akt )
Coupling between Cases I and II
-
Cedera dan kematian selOrganisasi selSlide Number 3Bagian – bagian sel dan fungsinya:�Slide Number 5Slide Number 6SitoplasmaOrganel Sel Organel SelMitokondriaSitosolSitoskeletonSlide Number 13Modalitas cedera selPerubahan morfologis sel subletalHypertropyHyperplasiaAtrophyMetaplasiaDysplasiaAnaplasiaSlide Number 22Perubahan morfologis sel subletalKematian selPerubahan morfologis nekrosisPerubahan morfologis nekrosisJaringan NekrotikCauses of lethal cell InjuryCauses of lethal cell InjuryApoptosis Tanda-tanda apoptosisApoptosis diperlukan untuk :Slide Number 33Slide Number 34