cattel rie

Upload: syari-fitrah

Post on 18-Jul-2015

197 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I FAKTOR ANALISIS : RAYMOND B. CATTELL

A. BIOGRAFI RAYMOND B. CATTELL Raymond Bernard Cattell lahir di Inggris tepatnya Staffordshire, pada tahun 1905 . Ia mendapatkan gelar B.Sc dari Universitas London pada tahun 1924 dalam bidang kimia, dan P.Hd dalam bidang psikologi dibawah bimbingan Spearmandi institut yang sama pada tahun 1929. Dalam jangka 40 tahun, Cattell telah menerbitkan buku-buku dan artikel-artikel dala jumlah yang menakjubkan, meliputi tidak hanya dalam bidang penelitian kepribadian dan pengukuran jiwa ( mental measurement) tetapi juga dalam topik-topik dalam bidang-bidang dari psikologi eksperimental, psikologi sosial dan ilmu genetika manusia. B. KEPRIBADIAN SEBAGAI STRUKTUR TRAITS Cattell memandang kepribadian sebagai suatu struktur traits yang beragam dan kompleks. Trait, merupakan mental struktur yaitu suatu kesimpulan yang diambil dari tingkah laku yang diamati, untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu, dari kedua aspek struktur dan dinamika kepribadian. Surface traits merupakan tahap pertama dalam penelitian Cattell's. Cattell membagi sifat dalam beberapa cara dan salah satu perbedaan paling penting adalah antara sifat permukaan (surface trait) dan sifat asal (source trait). surface trait permukaan adalah kelompok variable yang tampak, dapat dilihat oleh orang lain, sedangkan sifat/karakteristik asal adalah variable-variabel yang mendasari tingkah laku yang tampak dan dapat diketahui hanya dengan melalui tehnik analisis factor. Cattell berpendapat, bahwa sifat/karakteristik asal lebih penting daripada sifat/kerakteristik permukaan. Dia mengatakan bahwa sifat/karakteristik asal itu merupakan struktur yang dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian. Sifat/karakteristik asal ini, juga mempengaruhi problemproblem perkembangan, psikosomatik, dan problem integrasi yang dinamis.

Sifat/karakteristk permukaan merupakan hasil interaksi dari sifat/karakteristik asal. Menurut Cattell, bagi orang lain nampaknya sifat/karakteristik permukaan ini lebih berarti dan lebih diakui daripada sifat/karakteristik asal, karena dapat langsung disaksikan dari pengamatan yang sederhana. Namun dalam rangka yang lebih mendalam, sifat/karakteristik asal merupakan masalah yang lebih mendasari tingkah laku. Menurut Cattell, sifat/kerakteristik permukaan selalu merupakan hasil dari lingkungan dan keturunan, sedangkan sifat/karakteristik asal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang bersumber pada reflect heredity dan constitutional factors, dan environmental factors. Sifat/karakteristik yang dihasilkan dari kondisi lingkungan disebut environmental-mold traits. Dan yang dari reflect heredity factors di sebut constitutional traits. Traits itu, dapat juga dibagi berdasarkan modalitas ekspresinya. Jika ekspresi sifat/karakteristik itu berhubungan dengan kegiatan individu untuk mencapai suatu tujuan, dinamakan dynamic traits, jika ekspresi sifat itu berhubungan dengan efektif tidaknya tujuan yang dicapai individu disebut ability traits, dan apabila ekspresi sifat itu berhubungan dengan aspek konstitusional seperti kecepatan, energy atau reaktivitas emosional disebut temperament traits.C. TRAITS TEMPERAMEN DAN KEMAMPUAN. Menurut Cattell, ada tiga pendekatan

dalam menghimpun data tentang kepribadian atau sifat-sifat individu, yaitu sebagai berikut: life record atau L data, self ratting questionnaire atau Q data, dan objective test atau T data.16 faktor kepribadian Cattell Skor TinggiRamah Lebih cerdas Stabil Tegas, sombong Riang-ceria Cermat Berani Lembut Hati Curiga Imajinatif Cerdik Khawatir Senang Hal Baru Mandiri Teratur-Rapi

Symbol dan Nama FactorA (Affectia-Sizia) B (Intelligence) C (Ego Strength) E (Dominance-Submissiveness) F (Disurgency-Surgency) G (Superego-Strength) H (Threctia-Parmia) I (Harria-Premsia) L (Alaxia-Protension) M (Praxernia-Autia0 N (Artiessness-Shrewdness) O (assurance-Guilt Proneness) Q1 (Conservative-Radicalims) Q2 (Group Adherence-Self Sufficient) Q3 (Low Integration-High Self Concept)

Skor RendahTidak ramah Kurang cerdas Emosional Rendah hati Bijak,berpikir tenang Ceroboh Malu Keras Hati Mudah Percaya Praktis Jujur apa adanya Tenang Aman Kolot Terikat Kelompok Sembarangan

Tegang

Q4 (Ergic Tension)

Santai

E. DINAMIKA TRAITS.

Menurut Cattell, ada tiga jenis dinamika traits yang pokok yaitu: attitudes, ergs dan sentiment. Erg berhubungan dengan drive dasar atau drive bilogis, sentiment diperoleh dari struktur attitude (sikap). Sikap. Sikap merupakan manifestasi variabel yang dinamis dan pernyataannya dapat diamati sikap individu dalam situasi tertentu merupakan suatu perhatian yang memiliki intensitas tertentu dan kecenderungan bertindak terhadap objek. Sentimen. Sentimen adalah struktur trait dinamis yang pokok, yang menyebabkan individu menaruh perhatian terhadap objek tertentu dan mereaksi dengan cara-cara tertentu pula. Sentimen menurut Cattell cenderung diorganisasi sekitar objek-obejk cultural pokok, seperti lembagalembaga social atau individu yang menghasilkan konstelasi sikap yang meluas selama individu mengalami hidupnya. Ergs. Cattell mendefinisikan erg itu sebagai disposisi psikofisik dasar (pembawaan) yang memungkinkan pemiliknya untuk memperoleh relativitas terhadap objek-obejk tertentu yang lebih siap dari yang lainnya, untuk mengalami emosi yang khusus terhktadapnya, dan memulai sesuatu kegiatan yang lebih sempurna dalam tujuan kegiatan tertentu daripada yang lainnya. Cattell menetapkan 10 erg yang disusun berdasarkan penelitian analisis faktornya, yaitu: lapar, seks, dorongan untuk berkelompok, perlindungan orang tua, ingin tahu, keamanan (rasa takut), sifat suka bertengkar/berkelahi, sifat suka memiliki, pengungkapan diri dan senang kepada seks diri sendiri. Subsidiasi: Dynamic Lattice. Macam-macam tarit yang dinamis saling berhubungan dalam pola subsidiasi. Dikatakan demikian karena elemen-elemen tertentu merupakan subside bagi yang lainnya atau melayani sebagai cara-cara untuk mencapai tujuan. Pada umumnya sikap merupakan subside bagi sentimen, dan sentimen bagi erg, yang menjadi kekuatan pendorong dalam kepribadian. Macam keterhubungan ini dinyatakan dalam dynamic lattice.

Factoring The Factor. Factor dasar yang berasal dari L, Q dan data T disebut urutan pertama, atau faktor primer. Ketika Anda dikenakan variabel-variabel dengan faktor analisis atau refactor tersebut - pendek kata, menemukan kategori yang luas dimana ke grup tersebut - Anda memperoleh urutan kedua atau faktor sekunder. The Behavioral Specification Equation. Konsisten dengan pendekatan umum untuk

mengidentifikasi dan mengklasifikasikan unsur-unsur kepribadian, Cattell mengusulkan suatu teknik matematika yang menempatkan informasi tentang berbagai jenis sifat-kemampuan, temperamen, dinamis-bersama dalam rangka untuk memprediksi bagaimana seseorang akan bersikap atau menanggapi dalam situasi tertentu. Dia melakukannya dengan cara persamaan spesifikasi perilaku. Konflik dan Penyesuaian Diri. Cattell telah mengemukakan bahwa suatu cara praktis untuk menyatakan tingkat konflik yang dimunculkan oleh suatu tindakan tertentu terhadap seseorang ialah dengan menggunakan persamaan spesifikasi (specification equation) yang menunjukkan keterlibatan sifat-sifat sumber dinamik orang itu ( erg dan sentimen ) dalam tindakan tersebut. Misalnya minat pemuda untuk kawin memiliki persamaan spesifikasi erg seks, sifat suka berteman, dan rasa ingin tahuannya; ia berfikir bahwa orang tuanya akan merestui dan hal itu akan berpengaruh baik bagi harga dirinya. Akan tetapi di samping itu sangat takut akan masa depan perkawinan itu, karena mengancam kariernya. States, Roles Dan Sets. Pola-pola tertentu dalam maju mundurnya kepribadian dipengaruhi juga oleh factor-faktor: perubahan suasana hati, tahapan perubahan peranan individu dan set mental sesaat yang disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan. Semua factor tersebut mempengaruhi tingkah laku, oleh karena itu factor tersebut harus dilibatkan dalam spesifikasi equasi. F. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Analisis Pembawaan Dan Lingkungan. Salah satu hasil penelitian yang menarik, ternyata banyak korelasi negative antara factor keturunan dan lingkungan. Dalam hal trait, ada kecenderungan lingkungan tidak menghargai bahkan memaksa factor keturunan untuk meyesuaikan diri. Misalnya ketika orang dewasa mengajari anak memakai tangan kanan alih-alih tangan kiri atau mengajari menghilangkan rasa menunjukkan bahwa kita dapat

malu. Gejala ini dinamakan Cattell Hukum Pemaksaan ke Arah Rerata Sosial (Law of Coercion to Biosocial Mean). Belajar. Menurut Cattell ada tiga jenis belajar untuk tujuan pengembangan kepribadian: 1. Classical Conditioning; dianggap penting untuk memperoleh respon emosional dan syarat lingkungan, misalnya menghubungkan antara kehadiran ibu dengan perasaan tenang. 2. Instrumental Condisioning; belajar untuk membentuk subsidiasi untuk memuaskan tujuan erg. Suatu bentu dari kondisioning instrumental dalam mempelajari kepribadian disebut belajar konfluen, yaitu tingkah laku atau sikap secara simultan memuaskan lebih dari satu tujuan. Dengan demikian satu sikap dapat menjembatani beberapa macam sentiment dan satu sentiment terhadap beberapa erg. 3. Integrasi learning; jenis ini nampaknya sebagai factor esensial dari bentuk instrumental learning yang lebih seksama. Di dalam belajar integrasi, individu belajar untuk memperluas pemuasan dengan menyatakan unsur-unsur erg pada berbagai kesempatan, pelarangan, represi atau usaha sublimasi lainnya. Belajar integrasi ini merupakan aspek kunci dari formasi sentiment self dan superego. Konteks Sosial. Cattell menunjukkan bahwa metode dasar yang sama dari analisis faktor dapat digunakan untuk mempelajari kepribadian dalam hubungannya dengan sosio-kultural adalah syntality kelompok. Syntality, yang merupakan karakterisasi kelompok, yang disimpulkan dari tindakan kelompok seperti kepribadian yang disimpulkan dari tindakan individu.

G. TEkNIK PENELITIAN

Cattell telah mengembangkan empat teknik penelitian utama untuk mengumpulkan data kepribadian menjadi sasaran analisis faktor. Teknik R, sejumlah besar orang yang dibandingkan dalam segi kinerja mereka pada sejumlah ukuran tertentu. Teknik P, nilai seseorang pada sejumlah

tindakan yang dibandingkan di situasi dan waktu, dalam rangka untuk menemukan baik bagaimana konsisten perilaku seseorang dan aspek apa yang berbeda dari perilaku seseorang cenderung untuk pergi bersama-sama. Tehnik Q, dua orang yang berkorelasi pada sejumlah besar ukuran yang berbeda. Teknik ini menghasilkan ukuran kesamaan antara dua orang dan jika korelasi tersebut dihitung untuk banyak pasangan orang, kita dapat menganalisis mereka untuk melihat apakah kelompok orang tertentu bersama-sama menghasilkan "tipe". Tehnik diferensial R, adalah varian R teknik yang mengukur diulangi pada kesempatan yang berbeda dan perubahan antara korelasi mereka. Prosedur ini tidak hanya memberitahu kita apakah sifat-sifat tertentu berkorelasi rata-rata, tapi apakah mereka tampak bervariasi bersama-sama dari waktu ke waktu. Metode ini khususnya berguna dalam studi psikologis.

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Kepribadian 1. Makna Kepribadian Cattell menganggap upaya mendefinisikan kepribadian secara terinci harus menunggu spesifikasi yang penuh dengan konsep-konsep pada saat seorang teoretis merencanakan untuk menggunakan konsepnya dalam studinya mengenai: tingkah laku. Dia mengemukakan definisi kepribadian ini sangat umum, yaitu: "Personality is that which permits a prdiction of what a person will do in a given

situation" (kepribadian merupakan suatu yang prediktif tentang apa yang akan dilakukan oleh individudalam situasi tertentu). 2. Traits

Cattell berpendapat, bahwa traits merupakan "mental structure", yaitu suatu kesimpulan yang diambil dari tingkah laku yang dapat diamati, untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu. Konsep mengenai traits ini dapat diuraikan sebagai berikut. a) Surfase and Source traits Surface traits (sifat-sifat/karakteristik permukaan) adalah kelompok variabel yang tampak, yang dapat dilihat oleh orang lain; sedangkan source traits (sifat/karakteristik asal) adalah variabel-variabel yang mendasari tingkah laku yang nampak, dan dapat diketahui hanya dengan melalui teknik analisis faktor. b) The Specification Equation Spesifikasi equasi merupakan cara untuk melukiskan kepribadian yang berhubungan dengan sifat-sifat abilitas, temperamen, dan sifat-sifat lainnya, serta untuk memprediksi respon individu terhadap situasi-situasi tertentu. c) Dynamic Traits (sifat-sifat yang dinamis) 1. Attitudes (sikap). Menurut Cattell, sikap merupakan manifestasi variabel yang dinamis, dan pernyataannya dapat diamati sikap individu dalam situasi tertentu merupakan suatu perhatian yang memiliki intensitas tertentu dan kecenderungan bertindak terhadap objek.

2. Ergs. Pengertian ergs adalah constitutional, dynamic, dan cource trait. Cattell menetapkan 10 erg yang disusun berdasarkan penelitian analisis faktornya, yaitu sebagai berikut.: Hunger (lapar), sex, gregarousness (dorongan untuk berkelompok), parental protectiveness (perlindungan orang tua), curiosity, escaper (fear), pugnacity (sifat suka bertengkar/berkelahi), acquisitiveness (sifat suka memiliki), self-assertion (pengungkapan diri), narcissistic sex (senang kepada seks diri sendiri). 3. Sentimen. Sentimen adalah sifat lingkungan, dan sifat asal yang dinamis. Dengan demikian sentimen paralel dengan erg, hanya sentimen dihasilkan juga oleh faktor pengalaman atau faktor sosiso-cultural. Menurut Cattell, sentimen adalah struktur trait dinamis yang pokok, yang menyebabkan individu menaruh perhatian terhadap objek tertentu, dan mereaksi dengan cara-cara tertentu pula. 4. Dinamic Lattice. Pada umumnya, sikap merupakan subsider bagi sentimen; dan sentimen bagi erg, yang menjadi kekuatan pendorong dalam kepribadian. Macam keterhubungan ini dinyatakan dalam dynamic lattice. d) The Self Fungsi self adalah mengintegrasikan segala komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu "unitas" (suatu kesatuan). Hal yang mengatur dan mengintegrasikan itu disebut oleh Cattell "structural self' atau "self sentiment". Di samping struktural self ini ada juga ideal self dan real self. Ideal self adalah diri yang diinginkan (dicita-citakan) oleh seseorang, sedangkan real self adalah ciri yang seharusnya menurut pertimbangan rasional. Inilah individu yang telah berpendirian (dan karenanya juga bertingkah laku) realistis. e) Konflik dan Penyesuaian Cattell menunjukkan, bahwa untuk mengetahui konflik dari kecenderungan tingkah laku individu, adalah dengan cara spesifikasi equasi yang melibatkan sifat-sifat dinamis individu, seperti erg dan sentimen dalam suatu kegiatan. Cattell menunjukkan bahwa index bagi tingkah konflik yaitu dengan rasio penjumlahan bobot situasi negatif dengan bobot situasi positif. Untuk mengetahui tingkat adjustment (penyesuaian) atau integrasi motivasi dalam diri individu, adalah dengan rumus: 1 - C (index conflict)

f) States, roles, dan sets Pola-pola tertentu dalam maju mundurnya kepribadian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor: mood states change (perubahan suasana hati), a person stepsinto or out of a particular role (tahapan perubahan peranan individu), dan momentary mental sets (set mental sesaat) yang disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan B. Perkembangan Kepribadian Cattell, menaruh perhatiannya secara aktif untuk menaksir bobot pengaruh faktor genetik dan lingkungan terhadap traits (sifat-sifat/karakteristik). Untuk mencapai tujuan tersebut, dia mengembangkan suatu metoda (1960) yang disebut MAVA (Multiple Abatract Variance Analisys). Dari hasil studinya, ada satu kecenderungan bahwa korelasi antara hereditas dengan lingkungan lebih banyak negatif. Cattell menafsirkan penemuan ini, sebagai bukti untuk a law of coerctionto the biosocial mean, yaitu suatu kecenderungan dari pengaruh lingkungan untuk menentang secara sistematis terhadap ekspresi variasi genetic. 2. Belajar (learning) Cattell mengemukakan tiga jenis belajar yang memainkan peranan penting dalam perkembangan kepribadian, yaitu sebagai berikut. Clasical conditioning, Instrumental coopratif conditioning, Integration learning Suatu cara mempelajari personal learning, adalah dengan suatu prosedur yang disebut adjustment path analysis. Caranya: pertama, dengan informasi tentang perubahan trait yang terjadi di dalam sejumlah diri individu, boleh jadi di dalam merespon keteraturan hidup itu, mereka dapat menyesuaikan diri. Kedua, dengan analisis teoretis mengenai macam-macam cara adjusment yang memungkinkan (seperti regresi, sublimasi, fantasi, dan simpotneurotik) individu dapat merespon situasi kehidupan yang konflik. Cattell telah melengkapi analisis teoretis mengenai adjusment ini dengan suatu serial dynamic cross road, atau chiams. Dynamic cross road yang dilalui individu dalam perkembangannya itu adalah sebagai berikut.

1. Analisis Pembawaan dan Lingkungan

a. Dynamic cross road yang pertama. Ini terjadi apabila individu memulai usaha untuk men-

dapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu. Akibat dari usaha ini mungkin individu memperoleh kepuasan, akan tetapi mungkin juga gagal karena menghadapi rintangan.b. Dynamic cross road kedua. Yang kedua ini, individu mulai berada pada keadaan gagal dalam

mencapai tujuan karena adanya rintangan yang dihadapinya. Untuk merespon kegagalan tersebut mungkin individu memberikan respon sebagai berikut. meningkatkan aktivitas yang menuju pemuasan; marah yang dapat mengatasi rintangan dan menuju ke pemuasan; marah yang membuktikan kegagalan dalam menghadapi rintangan.c. Dynamic cross road ketiga. Yang ketiga ini mulai, apabila individu bereaksi dengan

kemarahan tapi tidak mengatasi masalahnya. Akibat dari situasi ini mungkin individu akan: Putus asa atau menyerah; takut dan menarik diri; tetap pada agresinya yang tak efektif;d. lari ke dalam fantasi Dynamic cross road keempat. Pada yang keempat ini, individu

meninggalkan erg yang bersangkutan. Dalam keadaan ini respon individu mungkin: Menekan erg (refresi), mensublimasikan erg kepada tujuan lain yang dapat lebih diterima; tetap pada tingkah laku yang non-adaptif.e. Dynamic cross road kelima. Pada yang kelima ini, berawal pada keadaan individu yang

melakukan penekanan (represi). Dalam menghadapi situasi seperti ini, ada beberapa respon individu yang mungkin timbul, yaitu: membentuk fantasi; mensublimasikannya; Dynamic cross road keenamf. Dynamic cross road yang keenam. Yang ke enam ini berawal dari penekanan yang tidak

sepenuhnya berhasil, karena impuls-impulsnya itu masih muncul dalam kesadaran. Dalam keadaan ini Cattell menunjukkan sepuluh jalan yang dapat ditempuh, yaitu dalam bentuk-bentuk mekanisme pertahanan, di antaranya: fantasi, proyeksi, rasionalisasi, dan regresi.5. Konteks Sosial

Kehidupan sosiokultural dapat dipandang sebagai faktor determinan yang mempengaruhi tingkah laku (kepribadian). Dalam hal ini Cattell menggunakan istilah syntality untuk kelompok (equivalent dengan kepribadian untuk individu). Untuk mempelajari kepribadian dalam hubungannya dengan faktor sosio-kultural adalah membuat pencandraan mengenai syntality berbagai kelompok yang mempengaruhi kepribadian individu yang sedang dipelajari.

BAB III IMPLIKASI TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING 1. Fungsi Konselor Konselor dalam memahami kepribadian klien itu, jangan mengidentifikasi perilakunya yang nampak saja, tetapi juga tingkah laku yang berada di balik tingkah laku yang nampak tersebut. Konselor perlu menelusuri dinamika jenis sifat (sikap, erg dan sentimen) pada diri klien. 2. Metode Bimbingan dan Konseling Perkembangan kepribadian individu, akan berlangsung dengan baik, bila terdapat integrasi antara ideal self dan real self-nya. Akan tetapi apabila yang terjadi sebaliknya, yaitu adanya kesenjangan antara kedua self tersebut, maka akan terjadi degrades kepribadian. Individu yang seperti ini akan mengalami berbagai masalah, diantaranya gejala salah suai. Gejala ini sering dialami oleh para siswa. Oleh karena itu, konselor perlu memberikan bantuan kepada mereka, agar dapat mengintegarasikan ideal self dan real self-nya. Setiap individu memiliki dynamic trait, yaitu sikap, erg dan sentiment. Sifat-sifat tersebut sangat mempengaruhi tingkah laku individu. Oleh karena itu, dalam rangka membantu memecahkan masalah klien, konselor perlu menelusuri dinamika ketiga jenis sifat tersebut pada diri klien. Dalam melakukan konseling dalam pandangan teori kepribadian cattel penjabaran kepribadian akan sangat diutamakan karena kepribadian tersebut akan muncul kedalam cirri individu ytang has, adapun beberapa asesmen kepribadian yang dikembangkan untuk mengungkap trait-trait yang dikemukakan oleh Cattell yaitu : 16 PF (16 Personality Factor Questionnaire): untuk orang dewasa; PSPQ (Pre-School Personality Questionnaire): untuk usia 4 - 6 tahun; ESPS (Early-School Personality Questionnaire): untuk usia 6 - 8 tahun; CPQ (Child Personality Questionnaire): untuk anak usia 8 - 1 2 tahun; HSPQ (High-School Personality Questionnaire): untuk usia 12-18 tahun; CAQ (Clinical Analysis Questionnaire): mengungkap trait patologis.; MRQ (Marriage Role Questionnaire): mengungkap kepuasan seks, kebersamaan, peran, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2010. Psikologi Kepribadian, Malang: UMM Press. Hall, Calvin dan Gardner Lindzey. 1985. Introduction to Theories of Personality. New York: John Wiley & Sons Inc. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2007. Teori Kepribadian. Rosdakarya. Bandung: PT. Remaja