catatan refleksi 5 tahun program gender watch –...

7
1 Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPU Bali, 27-30 Juli 2019 Refleksi Program Gender Watch (GW)-MAMPU untuk periode 5 (lima) tahun ini diselenggarakan oleh Institut KAPAL Perempuan dalam konteks menjalankan perannya sebagai intermediary organisation yang mengkoordinir 5 (lima) mitra di enam provinsi wilayah program. Kegiatan ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 27-30 Juli 2019, dengan tujuan untuk (1) melakukan refleksi dari seluruh tim Program Gender Watch-MAMPU khususnya perubahan yang terjadi pada diri sendiri sebagai tim dan perubahan organisasi; (2) menyusun hasil refleksi dengan menulis laporan lima tahunan pencapaian dan pembelajaran pelaksanaan program selama 5 tahuan, (3) menyediakan dokumen-dokumen pencapaian baik secara kuantitatif maupun kualitiatif yang tersusun secara lengkap dan mudah diakses dan (4) menyusun rancangan sustanaibility sebagai bagian dari exit strategy program Gender Watch- MAMPU dan mengkontekskan dengan tantangan terkini yaitu intoleransi dan ekstremisme. Seluruh agenda ini dapat dilakukan bahkan pembelajaran ini dibagikan kepada mitra jaringan di Bali dalam kegiatan soft launching di hari terakhir. Kegiatan ini dihadiri oleh 52 orang terdiri dari 12 jaringan dan 40 orang tim program yaitu Steering Committee GW (Direktur, wakil direktur, Dewan Eksekutif, Penasehat, organisasi pelaksana program GW), koordinator program sebagai bagian dari tim inti program, fasilitator lapangan, tim keuangan, administrasi dan publikasi. Hadir dan memberi sambutan dari Sekretariat MAMPU adalah Senior Program Advisor Program MAMPU, Francisca Indarsiani. Kegiatan ini diakhiri dengan soft launching pembelajaran yang dihadiri oleh anggota Perkumpulan KAPAL Perempuan, jaringan KAPAL dari Conservation International, LBH APIK, Bali Sruti, LLB-Perkumpulan Perempuan Pengacara Bali, Lentera Anak Bali, Paralegal LBH Apik Bali, Jurnalis, P2TP2A Denpasar, SFR International,

Upload: others

Post on 02-Mar-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

1

Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPU

Bali, 27-30 Juli 2019

Refleksi Program Gender Watch (GW)-MAMPU untuk periode 5 (lima) tahun ini diselenggarakan oleh Institut KAPAL Perempuan dalam konteks menjalankan perannya sebagai intermediary organisation yang mengkoordinir 5 (lima) mitra di enam provinsi wilayah program.

Kegiatan ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 27-30 Juli 2019, dengan tujuan untuk (1) melakukan refleksi dari seluruh tim Program Gender Watch-MAMPU khususnya perubahan yang terjadi pada diri sendiri sebagai tim dan perubahan organisasi; (2) menyusun hasil refleksi dengan menulis laporan lima tahunan pencapaian dan pembelajaran pelaksanaan program selama 5 tahuan, (3) menyediakan dokumen-dokumen pencapaian baik secara kuantitatif maupun kualitiatif yang tersusun secara lengkap dan mudah diakses dan (4) menyusun rancangan sustanaibility sebagai bagian dari exit strategy program Gender Watch-MAMPU dan mengkontekskan dengan tantangan terkini yaitu intoleransi dan ekstremisme. Seluruh agenda ini dapat dilakukan bahkan pembelajaran ini dibagikan kepada mitra jaringan di Bali dalam kegiatan soft launching di hari terakhir.

Kegiatan ini dihadiri oleh 52 orang terdiri dari 12 jaringan dan 40 orang tim program yaitu Steering Committee GW (Direktur, wakil direktur, Dewan Eksekutif, Penasehat, organisasi pelaksana program GW), koordinator program sebagai bagian dari tim inti program, fasilitator lapangan, tim keuangan, administrasi dan publikasi.

Hadir dan memberi sambutan dari Sekretariat MAMPU adalah Senior Program Advisor Program MAMPU, Francisca Indarsiani. Kegiatan ini diakhiri dengan soft launching pembelajaran yang dihadiri oleh anggota Perkumpulan KAPAL Perempuan, jaringan KAPAL dari Conservation International, LBH APIK, Bali Sruti, LLB-Perkumpulan Perempuan Pengacara Bali, Lentera Anak Bali, Paralegal LBH Apik Bali, Jurnalis, P2TP2A Denpasar, SFR International,

Page 2: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

2

Yayasan Insana Dewata, individu peneliti dan individu yang mengembangkan organisasi perempuan di Jerman.

Refleksi ini dikemas dengan model sekreatif mungkin tanpa meninggalkan esensi substansi, sengaja menggunakan atribut pakaian dan menyanyikan lagu-lagu nusantara sebagai upaya meneguhkan bahwa program ini mesti terus dihidupkan untuk Indonesia, untuk semua tanpa peninggalkan satupun dan itu hanya bisa dicapai jika kita menginternalisasi nilai-nilai kesetaraan gender dan

pluralisme, menghargai semua keberagaman identitas. Dengan sengaja juga memilih lokasi yang ramah lingkungan, ramah disabilitas dan aman bagi semua.

Kegiatan dimulai pukul 08.30 dengan pembukaan oleh Direktur Institut KAPAL Perempuan, kemudian presentasi rancangan alur dan jadwal oleh Deputi yang sekaligus menjadi koordinator nasional program GW.

Sesi pertama adalah “Proud and Happiness Sharing Session”, ini merupakan sesi pencairan, mengasah imajinasi, mengapresiasi, otokritik, dan melatih ekspresi dalam membuat pembelajaran. Difasilitasi oleh tiga leader muda KAPAL Perempuan yaitu Ulfa K, Justin dan Cecha. Sesi ini membawa suasana akrab, penuh persaudaraan dan keceriaan, namun juga menghasilkan pembelajaran yang mendalam.

Pembelajaran penting yang didapatkan dari sesi ini adalah perjalanan panjang dalam memaknai pekerjaan ini, bahwa bukan semata program namun gerakan, bagaimana membangun dedikasi untuk bekerja tanpa kenal waktu dan berorientasi pada kepentingan konstituen utama yaitu perempuan miskin akar rumput.

Pengalaman mengambil keputusan terberat terkait dengan pasangan, menyesuaikan diri dengan inisiatif-inisiatif baru yang sangat cepat, bekerjasama dalam kemitraan yang setara, dapat bertahan menjadi tim hingga lebih dari 5 tahun. Masih banyak lagi keberhasilan yang dirasakan dan kebahagiaan individu yang unik dan istimewa bagi setiap orang.

Page 3: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

3

Selanjutnya semua berjibaku untuk melengkapi laporan dengan data-data diverifikasi secara ketat dan teliti, dianalisis dan disarikan sebagai pembelajaran. Penyusunan laporan ini membutuhkan waktu panjang dan konsentrasi yang sesekali membuat peserta butuh jeda dengan menyanyi atau bercanda, minimal dengan teman semejanya.

Sesi Presentasi Hasil Pembelajaran GW dan Soft Launching Hasil Program 5Tahun

Laporan dan hasil pembelajaran program Gender Watch MAMPU ini dipandu oleh Ulfa dan Justin, dipresentasikan bersama Institut KAPAL Perempuan (Misi dan Budhis), YKPM-Sulawesi Selatan (Mulyadi dan Ros), LPSDM-Nusa Tenggara Barat (Bahran dan Ririn), KPS2K-Jawa Timur (Iva dan Rumi), Pondok PERGERAKAN-Nusa Tenggara Timur (Delmi) dan PBT-Sumatera Barat dalam sesi soft launching yang dihadiri oleh jaringan di Bali dan Sekretariat MAMPU. Dalam presentasi ini mendapatkan masukan apresiasi dan masukan-masukan kritis untuk mempertajam pembelajaran dari Sita Van Bamelen, Rini, Aryani, perwakilan paralegal dan LBH APIK.

Beberapa pembelajaran penting yang disampaikan antara lain:

§ GENDER WATCH merupakan sebuah inisiatif yang dikembangkan dalam rangka mendorong pemenuhan hak masyarakat miskin terutama perempuan untuk mendapatkan perlindungan sosial.

§ GENDER WATCH mendasarkan diri pada argumen bahwa “Kepemimpinan Perempuan Adalah Kunci dalam Memastikan Terpenuhinya Akses Perempuan Atas Perlindungan Sosial”

§ Strategi yang dikembangkan dalam Gender Watch adalah “Advokasi Berbasis Data, Pengorganisasian dan Pendidikan Kritis”

dengan mengembangkan model pemantauan “Audit Gender Berbasis Komunitas” disingkat AGBK

Page 4: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

4

Capaian sekaligus peran Gender Watch dalam perubahan setidaknya terjadi pada 4 tataran:

1. Tataran Komunitas, masyarakat desa khususnya perempuan miskin meningkat dalam aspek kesejahteraan, akses, kesadaran kritis, partisipasi dan kontrol.

2. Tataran Kebijakan, Anggaran, Program 3. Kemitraan yang berkembang menjadi gerakan 4. Diskursus dan Inovasi, terutama menjadi rujukan pembelajaran (Embrio Resource

Center)

Perubahan pada tataran komunitas:

§ Meningkatnya kepemimpinan perempuan miskin yang menjadi anggota Sekolah Perempuan sejumlah 6.487 kader kader-kader perempuan yang sebagian besar telah terbagun kesadaran kritisnya, memiliki komitmen melakukan aksi kolektif melalui pengorganisasian dan advokasi berbasis data dan diakui kepemimpinannya, diantaranya menjadi tim 11 RPJMDes, delegasi Musrenbang, BPD,

Ketua RT, RW, Majeles Adat.

§ Berkembangnya wadah belajar perempuan miskin dengan terbentuknya 213 Sekolah Perempuan, yang teridiri dari 77 ekolah Perempuan tingkat desa dan 136 tingkat dusun/RW dengan nama Kelompok Belajar Komunitas/KBK. Selain itu juga terbentuk “Asosiasi Sekolah Perempuan” di tingkat kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.

Perubahan pada tataran kebijakan (Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional).

Berperan dalam mendorong dan mempengaruhi terbitnya 148 rancangan dan kebijakan yang pro-poor dan responsif gender tingkat desa, kabupaten dan nasional. Total anggaran responsive gender yang berhasil diadvokasi adalah Rp. 6.661.225.000 (enam milyar enam ratus enampuluh satu juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) dari dana desa, APBD dan Kementerian.

Page 5: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

5

Advokasi kebijakan dan anggaran ini dilakukan dengan berbagai tingkatan peran yaitu kebijakan yang berhasil didorong sendiri oleh Tim GW, kebijakan hasil kolaborasi, kebijakan yang berhasil diadvokasi keseluruhan isi dan sebagian saja.

Jumlah penerima manfaat 2.677.094 orang terbagi: 139. 012 Penerima manfaat langsung dan 2.538.082 penerima manfaat tidak langsung. Jumlah Desa yang terjangkau 112 terjangkau langsung dan 920 desa tidak langsung.

Perubahan dalam diskursus dan inovasi pembelajaran

§ Diadopsi oleh pemerintah daerah, melalui replikasi Sekolah Perempuan § Menjadi rujukan oleh KPP-PA § Diadopsi oleh Kemendes (Direktur pelayanan Sosial Dasar) § Menjadi best practices (pengalaman baik) yang dipublikasi dalam Voluntary National

Report SDGs Indonesia yang dipresentasikan Bappenas dalam pertemuan dunia di New York tahun 2017 dan 2018

§ Liputan khusus media cetak dan TV § Menjadi thema penelitian mahasiswa di Indonesia dan luar negeri untuk studi S1, S2, S3 § KKN Tematik SDGs di 3 Universitas (Hamzanwadi, UNM, Universitas Jember)

Pendukung Keberhasilan

§ Konsep dan metodologi program yang jelas, terbuka ruang-ruang untuk menyesuaikan dengan konteks yang terus berubah

§ Tim yang memiliki kapasitas perspektif gender- pluralism, mempunyai skill, komitmen dan dedikasi pada gerakan social dan gerakan perempuan serta

leadership yang kuat: SC, Koord Program, Fasilitator lapangan, administrasi, kesekretariatan dan keuangan.

§ Program MAMPU: Pendanaan yang cukup, durasi jangka Panjang, responsive pada perubahan lapangan

§ Pemerintah memiliki potensi keterbukaan § Memiliki kejelasan keberpihakan dan percaya pada kekuatan kepemimpinan perempuan

akar rumput § Memiliki jaringan media yang kuat dan mendapatkan dukungan pemberitaan § Keberanian menanggung resiko, masuk pada isu-isu keras dan tangguh § Memiliki manajemen pengorganisasian program terutama sistem pendokumentasian

dengan satu pusat data dengan MIS (Managemen Information System) dan managemen keuangan yang transparan dan akuntabel.

Page 6: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

6

Sesi Sustainibility. Sesi ini dipandu Ulfa koordinator Capacity Building, dimulai dengan penegasan tentang hasil koordinasi tim GW melalui media online zoom tentang kesepakatan advokasi dana desa sebagai bagian dari pengembangan sustainability dan exit strategy program. Rekomendasi utamanya adalah membuat pertemuan khusus membahas strategi ini dan melakukan penguatan kapasitas tim dalam advokasi dana desa. Ibu Cisca juga memberikan apresiasi sekaligus masukan mengenai sustainability program Gender Watch-MAMPU untuk dipertajam terkait dengan perpanjangan program hingga Juni 2020.

Sesi sustainability ini dilanjutkan dengan menganalisis konteks kerja-kerja mendatang, secara khusus sesi ini membahas tentang isu intoleransi dan ekstremisme. Mh. Firdaus sebagai

moderator memberikan pengantar sekaligus memberikan penegasan tentang pentingnya kita memiliki alarm untuk mengenali dan sekaligus melakukan pencegahan. Pendidikan kritis kita sudah saatnya diperbaharui dan mengintegrasikan nilai-nilai dan cara yang mampu dipakai sebagai upaya pencegahan.

Sesi ini menghadirkan dua narasumber yaitu Thiolina F. Marpaung survivor bom Bali (yang menjadi korban

bom dan sekarang memberikan pendampingan pada korban dan keluarganya) dan Budhis Utami mempresentasikan temuan penelitian KAPAL Perempuan tentang pola-pola infiltrasi intoleransi melalui Pendidikan Usia Dini.

Terakhir pelembagaan Sekolah Perempuan, evaluasi dan penutupan. Untuk pelembagaan Sekolah Perempuan disepakati menggunakan nama lokal masing-masing dan ada dua pilihan nama di tingkat nasional yaitu : Sekolah Perempuan Indonesia dan Sekolah Perempuan Nusantara. Kedua nama tersebut akan dibahas dalam pertemuan di Sekolah Perempuan wilayah masing-masing.

Gender Watch dilaksanakan di wilayah-wilayah tertinggal dan memiliki tingkat kemiskinan perempuan yang tinggi dan potensial terjadi politisasi identitas yang mencakup:

§ Wiyakah rawan bencana, masyarakat adat di Lombok Utara dan Lombok Timur § Wilayah kepulauan terpencil di Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan § Wilayah pesisir, kekeringan di Kupang, NTT § Wilayah tertinggal, kepualauan terpencil di Kabupaten Gresik § Wilayah kerusakan lingkungan di kota Padang § Miskin kota rawan bencana banjir, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan

Page 7: Catatan Refleksi 5 Tahun Program Gender Watch – MAMPUkapalperempuan.org/wp-content/uploads/2019/08/refleksi-gw-tulisan-website-2019-final.pdfrefleksi dengan menulis laporan lima

7

Tambahan:

Contoh liputan media yang kemudian berhasil masuk dalam Voluntary National Review SDGs yang dipresentasikan Indonesia dalam pertemuan tingkat dunia di New York, berturut-turut tahun 2018 dan 2019.

§ Tentang Sekolah Perempuan khususnya yang direplikasi diberikan penjelasan lebih panjang

§ Tentang advokasi UU Perkawinan kepada Presiden RI tahun 2018 Bersama jaringan organisasi perempuan.