catatan perkembangan kasus dbd

41
BAB IV CATATAN PERKEMBANGAN HARI/ TGL/ JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP) PARA F 23-02-15 18.00 wib Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus, ditandai dengan : DS: Keluarga mengatakan bahwa An.G demam DO: Suhu 38,6 o C RR : 26 x/ mnt HR : 120 x/mnt TD: 90/60 mmHg Kulit teraba panas Leukosit 2,0 x 10 3 /mm 3 (leukositopenia) Hematokrit 35% Trombosit 46 x 10 3 /mm 3 (trombositopenia) Jam 19.00 WIB 1. Memantau tanda – tanda vital (suhu, RR, HR) 2. Memantau suhu tubuh minimalnya tiap 6 jam 3. Memantau input dan output per 6 jam 4. Memantau adanya menggigil atau diaphoresis. 5. Melepaskan selimut klien yang tebal dan menggantikannya dengan kain yang tipis. 6. Memberikan dan mengajarkan keluarga untuk mengompres klien (kompres hangat) pada ketiak, kening, leher dan lipatan paha Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian Jam 20.30 WIB S : Keluarga mengatakan bahwa badan anak A masih teraba panas O : Suhu 38,0 o C RR : 24x/ Mnt HR : 100 x/mnt TD: 100/70 mmHg Pasien menggunakan pakaian yang tipis Kompres hangat (+) Menggigil - A : Hipertermi P : Intervensi dilanjutkan - Observasi vital sign pasien - Monitor input output - Observasi tanda perdarahan

Upload: syofwatun-ngulya

Post on 01-Oct-2015

271 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

dbd

TRANSCRIPT

BAB IVCATATAN PERKEMBANGANHARI/TGL/JAMDIAGNOSA KEPERAWATANIMPLEMENTASI KEPERAWATANEVALUASI (SOAP)PARAF

23-02-15 18.00 wib

Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus, ditandai dengan :DS: Keluarga mengatakan bahwa An.G demamDO:1. Suhu 38,6oC1. RR : 26 x/ mnt1. HR : 120 x/mnt1. TD: 90/60 mmHg1. Kulit teraba panas1. Leukosit 2,0 x 103/mm3 (leukositopenia)1. Hematokrit 35% 1. Trombosit 46 x 103/mm3(trombositopenia)Jam 19.00 WIB 1. Memantau tanda tanda vital (suhu, RR, HR)2. Memantau suhu tubuh minimalnya tiap 6 jam3. Memantau input dan output per 6 jam4. Memantau adanya menggigil atau diaphoresis.5. Melepaskan selimut klien yang tebal dan menggantikannya dengan kain yang tipis. 6. Memberikan dan mengajarkan keluarga untuk mengompres klien (kompres hangat) pada ketiak, kening, leher dan lipatan pahaBerkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt Cek HB, HT, Trombosit per 24 jamJam 20.30 WIBS : Keluarga mengatakan bahwa badan anak A masih teraba panasO :1. Suhu 38,0oC1. RR : 24x/ Mnt1. HR : 100 x/mnt1. TD: 100/70 mmHg1. Pasien menggunakan pakaian yang tipis1. Kompres hangat (+)1. Menggigil -

A : Hipertermi

P : Intervensi dilanjutkan Observasi vital sign pasien Monitor input output Observasi tanda perdarahan Anjurkan keluarga memberikan kompres hangat Pantau adanya menggigil atau diaphoresis

Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif

Ds : Ibu klien mengatakan bahwa anaknya tidak mau minum dan berkeringat

DO: Tampak lemas/ lesu Mukosa bibir kering Diaphoresis CRT > 3 dtk Cubitan kulit perut kembali lambat

Jam 19.00 WIB 1. Memantau keadaan umum klien dan tanda-tanda vital.

2. Mengobservasi input dan output cairan.3. Mengobservasi adanya tanda-tanda syok4. Menganjurkan klien untuk banyak minum.5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan I.V. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro

Jam 20.30 WIBS : Ibu mengatakan bahwa anak G belum mulai mau minumO: 1. Suhu 38,0 oC1. RR : 24 x/ Mnt1. HR : 98 X/mnt1. TD: 100/70 mmHg1. Diaphoresis (-)

A: Kekurangan volume cairan

P : Intervensi dilanjutkan Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital. Observasi input dan output cairan. Observasi adanya tanda-tanda syok Anjurkan klien untuk banyak minum. Kolaborasi dalam pemberian cairan I.V.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat, ditandai dengan :DS : Ibu mengatakan An. G tidak mau makan Ibu mengatakan An.G muntah

DO : KU : compos mentis Mual (+) dan Muntah (+) Makanan tidak habis Tidak mau makan Status gizi klinis kurang (BB ideal = 20 kg)BB anak sekarang: 16 kg Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro

Jam 19.00 WIB 19. Menimbang BB An. A19. Mengukur vital sign19. Mengobservasi keadaan umum klien19. Menganjurkan ibu memebri makan anak dalam porsi sedikit tapi sering19. Berkolaborasi dengan tim medis dokter dalam pemberian terapi: Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian Diet NB TKTP 3x porsi + susu FC 3 x 200 cc

Jam 20.30 WIBS : Ibu I mengatakan An. G masih sulit makan, mual (+), muntah (+)

O : BB 16 kg KU : compos mentis1. Suhu 38,0oC1. RR : 26 x/ Mnt1. HR : 100 X/mnt

A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

P : Intervensi dilanjutkan

22. Timbang BB An. A22. Observasi vital sign22. Observasi keadaan umum klien22. Anjurkan ibu memebri makan anak dalam porsi kecil tapi sering22. Kolaborasi dengan tim medis dokter dalam pemberian terapi: Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro6. Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam pemberian terapi: Diet NB TKTP 3x porsi + susu FC 3 x 200 cc

23-02-15 22.00 wib

Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus, ditandai dengan :DS: Keluarga mengatakan An.G masih demam DO:1. Suhu 37,8oC1. RR : 24 x/ mnt1. HR : 100 x/mnt1. TD: 100/70 mmHg1. Kulit teraba panas

Jam 22.00 WIB 1. Memantau tanda-tanda vital (suhu, RR, HR)2. Memantau suhu tubuh minimalnya tiap 6 jam3. Memantau input dan output per 6 jam4. Memantau adanya menggigil atau diaphoresis.5. Melepaskan selimut klien yang tebal dan menggantikannya dengan kain yang tipis. 6. Memberikan dan mengajarkan keluarga untuk mengompres klien (kompres hangat) pada ketiak, kening, leher dan lipatan paha7. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdtJam 06.00 WIBS : Keluarga mengatakan bahwa anak A masih teraba panas O :1. Suhu 37,8oC1. RR : 22x/ Mnt1. HR : 98 x/mnt1. TD: 100/70 mmHg1. Pasien menggunakan pakaian yang tipis1. Kompres hangat (+)1. Menggigil -

A : Hipertermi

P : Intervensi dilanjutkan Observasi vital sign pasien Monitor input output Observasi tanda perdarahan Anjurkan keluarga memberikan kompres hangat Pantau adanya menggigil atau diaphoresis

Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif

Ds : Ibu mengatakan bahwa anak G belum mau minum

DO: Tampak lemas/ lesu Mukosa bibir kering Diaphoresis (-) CRT