cat cdo indonesia konferensi bisnis hijau prasetiya mulya 30 november 2011

26
CAT CDO Untuk Mendukung Percepatan Pengembangan Asuransi Pertanian Di Indonesia 30 November 2011 Dr. Adrian Teja [email protected] PT Panin Sekuritas, Tbk.

Upload: adrianteja

Post on 20-Jun-2015

352 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

CAT CDO Untuk Mendukung Percepatan Pengembangan

Asuransi Pertanian Di Indonesia30 November 2011

Dr. Adrian [email protected]

PT Panin Sekuritas, Tbk.

Page 2: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Isu Utama:Pengaruh Negatif Bencana Alam Terhadap

Nilai dan Pertumbuhan Ekonomi Negara.Pengaruh Negatif Perubahan Iklim Terhadap

Ketahanan Pangan di Indonesia.Lambatnya Pengembangan Asuransi

Pertanian Di Indonesia.

Page 3: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Pengaruh Negatif Bencana Alam Terhadap Nilai dan Pertumbuhan Ekonomi Negara. (1)Mahul dan Gurenko (2006)

Page 4: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Pengaruh Negatif Bencana Alam Terhadap Nilai dan Pertumbuhan Ekonomi Negara. (2)Borensztein, Cavallo, dan Valenzuela (2008)

menyatakan bencana alam yang masuk kategori catastrophic berpengaruh negatif pada meningkatnya hutang public sehingga menjadi unsustainable dan menggeser jalur pertumbuhan ekonomi sehingga terjadi economic distress.

Cavallo dan Galiani (2010) menemukan negara yang mengalami bencana alam yang masuk kategori catastrophic mempunyai GDP per capita lebih rendah 10% dari waktu terjadinya bencana, dan jika tidak terjadi bencana, diharapkan GDP percapita lebih tinggi 18%.

Page 5: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Pengaruh Negatif Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan di Indonesia (1).Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2011)

melaporkan trend bencana alam meningkat terus dari tahun ke tahun mulai dari jumlah kejadian, intensitas, durasi dan sebaran bencana alam.

Firman (2009) melaporkan kondisi suhu udara rata-rata Indonesia meningkat 0,2⁰C - 1⁰C pada periode tahun 1970 – 2008.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2011) melaporkan 70% dari bencana alam adalah bencana hidrometeorologi.

Penelitian Peng et al. (2004) pada periode waktu tahun 1979 sampai dengan tahun 2003 menemukan penurunan produksi padi sebesar 10% ketika suhu udara malam hari naik sebesar 1⁰C.

Page 6: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Pengaruh Negatif Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan di Indonesia (2).Petani menghadapi kondisi Abnormal Risk Return

Tradeoff - Low Return High Risk.Sekretariat Negara Republik Indonesia (2010)

melaporkan penyusutan lahan pertanian sebesar 27 ribu hektar pertahun.

Siregar (2011) melaporkan penyusutan minat kuliah di fakultas pertanian dan berkurangnya minat menjadi petani.

Page 7: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Asuransi Pertanian di IndonesiaSumaryanto dan Nurmanaf (2008) melaporkan tahun

1982 – 1999 pemerintah telah empat kali (1982, 1984, 1985, dan 1999) membentuk Kelompok Kerja (POKJA) asuransi pertanian.

Indonesia Finance Today (2011) melaporkan rencana Kementerian Pertanian untuk memberikan bantuan kepada petani padi, berupa asuransi gagal panen akibat cuaca ekstrem, masih menunggu terbitnya Instruksi Presiden tentang Antisipasi Perubahan Iklim.

Page 8: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Penyebab Lambatnya Pengembangan Asuransi Pertanian Di IndonesiaSisi permintaan besar tetapi tidak mampu secara ekonomi.

Abdurachman, Mulyani, dan Nurida (2009) melaporkan jumlah petani gurem mengalami peningkatan dari 10,8 juta Rumah Tangga Petani (RTP) pada tahun 1993 menjadi 13,7 juta RTP pada tahun 2003 dan penurunan luas lahan dari 0,86 ha per RTP tahun 1993 menjadi 0,73 ha per RTP pada tahun 2002.

Sisi penawaran: Tidak adanya pasar yang memadai mengakibatkan

kurangnya kebutuhan untuk pengumpulan data dan pengembangan keahlian.

Sisi pemerintah: Biaya yang muncul pada satu rezim pemerintahan,

hasilnya akan dinikmati rezim pemerintahan berikutnya.Politisi tidak bisa disalahkan jika terjadi bencana alam.

Page 9: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Tujuan Makalah1. Mengingatkan kembali kepada pemerintah Indonesia

mengenai pentingnya peranan pemerintah untuk mengatasi masalah “Chicken and the Egg” dalam pengembangan asuransi pertanian di Indonesia.

2. Memberikan alternatif solusi pendanaan bencana alam bagi pemerintah melalui penerbitan Catastrophic Bond yang distrukturkan dengan menggunakan teknologi dari Collateralized Debt Obligation.

3. Memberikan ide untuk memperbaiki kondisi yang dihadapi petani dari Abnormal Risk Return Tradeoff – low return high risk menjadi Normal Risk Return Tradeoff - normal return normal risk agar Lahan pertanian tidak menyusut lebih lanjut dan jika

memungkinkan lahan pertanian menjadi bertambah luas. Meningkatkan minat pemuda untuk menjadi petani.

Page 10: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Jenis Risiko dan Potensi Kerugian Yang Dihadapi Petani

Page 11: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Definisi CAT Bonds dan CDOBusinessdictionary.com

Catastrophic Bonds (CAT Bonds) Asset based security which pays an high interest

rate (coupon) at the time of issue but which falls upon the occurrence of a stated type of catastrophe of a certain magnitude that hits a specified geographical region.

Collateralized Debt Obligation (CDO) Debt financing mechanism that converts junk grade

bonds into an investment grade asset based security. Typically, a CDO is issued at two or more level (called tiers or tranches) with different degrees of risk and return.

Page 12: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Definisi Catastrophic.Secara kualitatif menurut UN International

Strategy for Disaster Reduction.Sudden, abrupt or unpredictable.Causing human, material, economic or

environmental losses.Exceeding the ability of the affected

community to cope with them.Secara kuantitatif disesuaikan dengan

kondisi tiap negara.

Page 13: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Trend Penerbitan CAT Bond Global

Page 14: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

CAT Bond Semakin Disukai InvestorMemberikan tingkat

keuntungan yang tinggi dan berkorelasi rendah dengan instrumen investasi tradisional seperti saham, obligasi, dan komoditi.

Page 15: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Contoh CAT Bond NegaraCarribbean Catastrophe

Risk Insurance Facility (CCRIF) dibuat oleh negara-negara Carribbean, i.e. Kuba, Haiti, Puerto Rico, etc., dengan jumlah penduduk tahun 2009 sebesar 41,9 juta.

FONDEN dibuat oleh Pemerintah Mexico dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebesar 112,3 juta.

Karakteristik Sumber pendanaan dari

Reasuransi Internasional dan Pasar Modal.

Risiko badai yang masuk kategori catastrophic dan gempa bumi.

Triggering event: Parametric insurance.

Pembayaran asuransi dilakukan jika berbagai variabel yang diberikan oleh specialized agency seperti US National Hurricane Center memenuhi kriteria catastrophic.

Page 16: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Cat Bond Yang Terkait Curah HujanSouthern African Development Community –

Angola, Botswana, Lesotho, Malawi, Mozambique, Swaziland, United Republic of Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe.

CAT Bond yang berhubungan dengan cuaca dan pertanian masih dalam tahap pengembangan.

Fokus: Kekeringan atau Kekurangan Curah Hujan.

Page 17: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Mahul dan Gurenko (2006) Ciri Umum CAT BondRisk Spread = LIBOR + 300 bp sampai

dengan 500 bp.Average Size Issue US$ 100 mio, Range US$

10 mio sampai dengan US$ 600 mio.Maturity average 3 year, Range 1 year

sampai dengan 10 year.Average Rating Standard and Poor --> BB.

Page 18: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Hofman (2007) Struktur CAT Bond

Page 19: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Data Hipotetis CAT CDO IndonesiaAssumptions: Coupon: 5,5%

LIBOR : 0,5% p.a. Risk Spread : 5% p.a.

Rating: BBTrigger: Parametric

InsuranceMaturity : 5 years.Trances:

AAA rated BBB rated Equity not rated

Page 20: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Rincian Hipotetis Trance CAT CDO Indonesia

Credit Tranche Rating Rating Value Percent Coupon

Supersenior AAA 9 46.67% 3.00%

Mezzanine BBB 6 13.33% 4.50%

Equity Not Rated 0 40.00% 8.75%

Average or Total BB 5 100.00% 5.50%

Page 21: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Potensi Pasar CATBond Di IndonesiaPotensi Pendanaan Coupon CATBond dari Anggaran

Pemerintah BNPB (2011) melaporkan anggaran untuk penanggulangan

bencana mencapai Rp. 4,5 triliun dalam DIPA 2011. RAPBN 2012 Rp. 1.200 triliun.

Subsidi Pangan Rp. 41,9 triliun. Subsidi Ketahanan Pangan bernilai Rp. 17,8 triliun. Subsidi Pupuk Rp. 16,8 triliun. Bantuan Benih Rp. 1,8 triliun.

Indonesia Finance Today melaporkan pada tanggal 27 Juni 2011, dana kelolaan industri dana pensiun pada periode Januari April 2011 mencapai Rp. 134.06 triliun, jika 1% diinvestasikan pada CAT Bond maka nilainya setara dengan Rp. 1,34 triliun atau US$ 148 juta (kurs 1US$=Rp. 9.000).

Page 22: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Hambatan Penerbitan CAT Bonds di IndonesiaCost benefit dalam jangka pendek sangat buruk karena

Skala ekonomis belum dicapai. Masih tingginya ketergantungan baik dari sisi jumlah maupun kualitas

orang dengan kompetensi yang memadai dalam bidang CAT Bonds.

Dana pensiun secara informal mempunyai hukum kelipatan 10. Produk bertumbuh minimal 10 tahun. Nilai kapitalisasi pasar minimal Rp. 10 Triliun. Institusi yang menerbitkan minimal peringkat 10 besar.

Penerbitan SPV (Special Purpose Vehicle) di offshore dan onshore merupakan prosedur standar yang diminta investor untuk manajemen perpajakan. Prosedur ini tidak selaras dengan ketentuan perpajakan pemerintah Indonesia.

Page 23: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

KesimpulanPemanasan global mempunyai pengaruh negatif yang nyata

bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan suatu negara.

Ketika mekanisme pasar gagal memberikan perlindungan pada petani, pemerintah perlu berperan aktif mengambil inisiatif pembentukan asuransi pertanian.

Pertumbuhan produk dan minat investasi yang terkait dengan bencana alam, yaitu CAT Bond, semakin baik.

CAT Bond dapat diperluas target pasarnya dengan menggunakan teknologi CDO, dimana dihasilkan CAT Bond dengan berbagai trance dengan rating minimum investment grade.

Produk yang pertama kali dikeluarkan hampir selalu mempunyai hambatan baik dari sisi cost benefit analysis, permintaan investor, dan pemerintah, khususnya manfaat bagi rezim pemerintahan/politisi dan peraturan perpajakan yang berlaku.

Page 24: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Referensi (1) Abdurachman, A., Mulyani, A., Nurida, N.L., 2009. Kondisi dan Antisipasi

Keterbatasan Lahan Pertanian di Pulau Jawa. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(4), 283-285.

BNPB, 2011. 5 Bencana Besar di Indonesia tahun 2010. http://www.bnpb.go.id/website/file/pubnew/104.pdf.

Borensztein, E., Cavallo, E., Valenzuela, P., 2008. Debt sustainability under catastrophic risk: the case for government budget insurance. Working Paper. International Monetary Fund.

Cavallo, E., Galiani, S., 2010. Catastrophic Natural Disasters and Economic Growth. Working Paper. Inter-American Development Bank. Washington University.

Firman, U., 2009. Fluktuasi Suhu Udara dan Trend Variasi Curah Hujan Rata-Rata Di Atas 100MM di Beberapa Wilayah Indonesia. Buletin Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 5(3), 309 – 322.

Hofman, D., 2007. Time to Master Disaster. Finance and Development 44(1). http://www.imf.org/external/pubs/ft/fandd/2007/03/hofman.htm

Page 25: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Referensi (2) Mahul., O., Gurenko, E., 2006. The Macro Financing of Natural Hazards in

Developing Countries. Working Paper. World Bank. Peng, S., Huang, J., Sheehy, J.E., Laza, R.C., Visperas, R.M., Zhong, X.,

Centeno, G.S., Khush, G.S., Cassman, K.G., 2004. Rice Yield Decline with Higher Night Temperature from Global Warming. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. http://www.pnas.org/content/101/27/9971.full.pdf+html.

Sekretariat Negara, 2010. Penyusutan Luas Lahan Tanaman Pangan Perlu Diwaspadai. http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=4617&Itemid=29.

Siregar, B.L., 2011. Masa Depan Sarjana Pertanian Indonesia. Kopertis 1 Sumut dan NAD. http://www.kopertis1.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=102

Sumaryanto, Nurmanaf, A.R., 2008. Simpul-Simpul Strategis Pengembangan Asuransi Pertanian Untuk Usahatani Padi di Indonesia. Working Paper. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Page 26: CAT CDO Indonesia Konferensi Bisnis Hijau Prasetiya Mulya 30 November 2011

Disclaimer. Past performance is not a guarantee or a reliable indicator of

future results. Investment may decline in value due to both real and perceived general

market, economic, and industry conditions.  Investments in value securities involve the risk the market’s value assessment may differ from the manager and the performance of the securities may decline. There is no guarantee that these investment strategies will work under all market conditions and each investor should evaluate their ability to invest for a long-term especially during periods of downturn in the market.

This material contains the current opinions of the author but not necessarily those of PT Panin Sekuritas, Tbk. and such opinions are subject to change without notice.  This material has been distributed for informational purposes only and should not be considered as investment advice or a recommendation of any particular security, strategy or investment product. Information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, but not guaranteed. 

PT Panin Sekuritas, Tbk. May be involved in transactions contrary to any opinion herein to make markets, or have positions in the securities recommended herein. PT Panin Sekuritas, Tbk. may seek investment banking or other business relationships with the companies in this report.

For further information please contact +62 22 732 1434 or fax +62 22 732 1435.