case report struma

Upload: nurseta-riedho

Post on 05-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kelenjar tiroid terdiri dari tiga lobus, yaitu lobus dextra, lobus sinistra dan isthmus yang terletak di bagian tengah. Kadang- kadang dapat ditemukan bagian keempat yaitu lobus piramidalis yang letaknya di atas isthmus agak ke kiri dari garis tengah. Lobus ini merupakan sisa jaringan embrional tiroid yang masih tertinggal.Kelenjar tiroid mempunyai berat sekitar 25 – 30 gram dan terletak antara cartilago tiroidea dan cincin trakea keenam. Seluruh jaringan tiroid dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut true capsule.

TRANSCRIPT

CASE REPORT Seorang Perempuan Usia 40 tahun dengan Struma (S)

CASE REPORT Seorang Perempuan Usia 40 tahun dengan Struma (S)Disusun Oleh :Tyas Rachmani Fauziah, S. Ked J510155008

Pembimbing :dr. Saut Idoan Sijabat, Sp. B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

BAB IPENDAHULUANIdentitas PasienNama : Ny. MJenis Kelamin: Perempuan Umur : 40 tahunAlamat: Jurug, SookoAgama : IslamSuku: JawaPekerjaan : Buruh taniTanggal masuk RS: 24 Maret 2015Tanggal pemeriksaan: 25 Maret 2015Tanggal Operasi: 26 Maret 2015

AnamnesaRiwayat Penyakit DahuluRiwayat Asma: disangkalRiwayat Alergi: disangkalRiwayat Hipertensi: disangkalRiwayat Penyakit Jantung/Paru: disangkalRiwayat Diabetes Mellitus: disangkalRiwayat Sakit Ginjal/Liver: disangkalRiwayat Maag: disangkalRiwayat Operasi sebelumnya: disangkalRiwayat Trauma`: disangkalRiwayat sakit serupa: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Alergi dalam keluarga: disangkalRiwayat Asma dalam keluarga: disangkalRiwayat Hipertensi dalam keluarga: disangkalRiwayat DM dalam keluarga: disangkal

Anamnesis Sistem

Sistem Serebrospinal: Pusing (-), Demam (-)Sistem Respirasi: Batuk (-), Pilek (-), Sesak napas (-)Sistem Kardiovaskuler: Nyeri dada (-), Pucat (-)Sistem Digestivus: Mual (-), Muntah (-), BAB lancar Sistem Urogenital=: BAKlancar, Nyeri berkemih (-)Sistem Muskuloskeletal: Nyeri sendi (-) dan nyeri otot (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum: BaikKesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6Vital SignTekananDarah: 120/80 mmHgNadi: 100x/menitRR: 20x/menitSuhu: 37oC per axilla

Kepala/LeherJejas (-), ekskoriasi (-), nyeri tekan (-), hematom (-), rhinorea (-), otorhea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (+) .

Status localisI : benjolan dileher bagian anterior, lobus sinistraP : benjolan mengikuti saat menelan, nyeri tekan (-), permukaan rata, konsistensi kenyal padat, berbatas tegas dengan jaringan sekitar

LanjutanMataKonjungtiva: Anemis(-/-)Sklera: Ikterus(-/-)Pupil: Reflek cahaya (+/+), isokor (+/+)Palpebra: Edema (-/-)

ThoraksDinding thoraks: Jejas (-)

ParuInspeksi: Gerakan pernafasan simetris kanan dan kiriPalpasi: Ketinggalan gerak Perkusi: Sonor (+)Auskultasi: Suara dasar vesikuler (+/+), rhonki(-/-),wheezing (-/-)Jantung

Inspeksi: Iktus kordis tidak tampakPalpasi: Iktus kordis teraba kuat angkat pada SIC V sinistra sisi medial linea midclavicula sinistraPerkusi: Batas jantung tidak membesarBatas kiri jantung Atas: SIC II sinistra di sisi lateral linea parasternalis sinistra.Bawah: SIC V sinistra 2 cm sisi medial linea midclavicula sinistra.Batas kanan jantungAtas: SIC II dextra di sisi lateral linea parasternalis dextra.Bawah: SIC IV dextra di sisi lateral linea parasternalis dextra.Auskultasi : Suara Jantung I-II regular, Bising jantung (-)

Lanjutan AbdomenInspeksi: // Dinding dada, Jejas (-), distensi (-), darm steifung (-), darm contour (-), massa (-)Auskultasi: Peristaltik (+)Perkusi: Timpani (+), hepar pekak, hepatomegali (-), splenomegali (-)Palpasi: Supel, defans muskular (-), hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri tekan (-)

EkstremitasAtas: Clubbing finger (-), edema (-), akral hangat.Bawah: Clubbing (-), edema (-), akral hangat.

ParameterHasilNilai NormalWBC11,6 x 103 /L4.0 10.0 103 /LLymph#3,1 x103 /L0.8 4.0 103 /LMid#0,6 x 103 /L0.1 0.9 103 /LGran#7,9 x 103 /L2.0 7.0 103 /LLymph%27,1 %20.0 40.0 %Mid%5,3 %3.0 9.0 %Gran%67,6 %50.0 70.0 %HGB13,3 gr/Dl11.0 16.0 gr/dLRBC5,51 x 106 /L3.5 5.5 103 /LHCT42.7 %37.0 50.0 %MCV77.5 fL82.0 95.0 fLPEMERIKSAAN PENUNJANG

MCHC31.1 gr/dL32.0 36.0 gr/dLRDW CV14.0 %11.5 14.5 %RDW SD39.8 fL35.0 56.0fLPLT267 x 103/L100 300 . 103MPV7.7 fL6.5 12.0 FlPDW15.69.0 17.0PCT0.205 %0.108 0.282CT8 menit5-11menitBT2 menit1 5 menitGDA97< 140 mg/dlSGOT41 U/l0-38 U/lSGPT29.6 U/l0-40 U/lUREA14.32 mg/dl10-50 mg/dlCREATININ0.86 mg/dl0,7-1,4 mg/dlParameterHasilNilai NormalT30.740 ng/mL0.6 1.52 ng/mLT47.89 ug/dL4.65 9.3 ug/dLASSESMENT/ DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis kerja: Struma (S)Diagnosis post operasi : Struma (S)

PLANNING

Planning Diagnosis:Pemeriksaan darah lengkap, Pemeriksaan T3 dan T4, foto rontgen.

Planning Terapi: Total Lobektomi (S)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI TIROID

FISIOLOGI TIROIDKLASIFIKASI STRUMAKLASIFIKASISTRUMA DIFUSA TOKSIK

STRUMA NODOSA TOKSIK

STRUMA DIFUSA NON TOKSIK

DEFINISIDItemukan pada Graves Disease, biasa disebut Basedow. Trias Basedow meliputi pembesaran kelenjar tiroid difus, hipertiroid dan eksoftalmus.pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus yang disertai dengan tanda-tanda hipertiroid. disebut juga Plummers disease penyakit yang ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid yang terjadi pada suatu populasi, dan diperkirakan berhubungan dengan defisiensi diet yodium dalam harianPATOFISIOLOGIdisebabkan oleh kelainan sistem imun dalam tubuh, di mana terdapat suatu zat yang disebut sebagai Thyroid Receptor Antibodies. Zat ini menempati reseptor TSH di sel-sel tiroid dan menstimulasinya secara berlebihan, sehingga TSH tidak dapat menempati reseptornya dan kadar hormon tiroid dalam tubuh menjadi meningkat.

nodul tersebut berubah menjadi otonom sendiri (berhubungan dengan penyakit autoimun), pemberian hormon tiroid dari luar, pemberian yodium radioaktif sebagai pengobatan.defisiensiintakeiodin oleh tubuh. Kurangnya iodin menyebabkan kurangnya hormon tiroid yang dapat disintesis akan memicu peningkatan pelepasan TSH (thyroid-stimulating hormone) ke dalam darah sebagai efek kompensatoriknya. Efek tersebut menyebabkan terjadinya hipertrofi dan hiperplasi dari sel folikuler tiroid.GEJALA KLINISGejala dan tanda yang timbul merupakan manifestasi dari peningkatan metabolisme di semua sistem tubuh dan organ . Takikardia, tremor, dispnea dan takipnea , eksoftalmus , menurunnya toleransi terhadap panas, penurunan berat badan, berkeringat berlebihan.Gejala hipertiroidKLASIFIKASI

GOITER DIFUS

STRUMA NODOSA NON TOKSIK

KARSINOMA TIROID

DEFINISI

bentuk goiter yang membentuk satu buah pembesaran yang tampak tanpa membentuk nodul disebut sebagai goiter koloidpembesaran kelenjar tiroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme. suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar.PATOFISIOLOGI

SNNT dapat juga disebut sebagai goiter sporadis. Jika goiter endemis terjadi 10% populasi di daerah dengan defisiensi yodium, maka goiter sporadis terjadi pada seseorang yang tidak tinggal di daerah endemik beryodium rendah. Kankertiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan medullerGEJALA KLINIS

Sebagian besar manifestasi klinik berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid. Sebagian besar pasien tetap menunjukkan keadaan eutiroid, namun sebagian lagi mengalami keadaaan hipotiroid. Hipotiroidisme lebih sering terjadi pada anak-anak Pada umumnya struma nodosa non toksik tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipo- atau hipertiroidisme. ETIOLOGIMANIFESTASI KLINISHipertiroid Peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badanTidak tahan panas dan hiperhidrosisPalpitasi, sistolik yang tinggi dan diastolik yang rendah sehingga menghasilkan tekanan nadi yang tinggi (pulsus celler) dan dalam jangka panjang dapat menjadi fibrilasi atriumTremorDiare Infertilitas, amenorrhae pada wanita dan atrofi testis pada priaExophtalmus

HipotiroidNafsu makan menurun dan berat badan bertambahTidak tahan dingin dan kulit kering bersisikBradikardi, tekanan sistolik yang rendah dan tekanan nadi yang lemahGerak tubuh menjadi lamban dan edema pada wajah, kelopak mata dan tungkaiDIAGNOSIS STRUMAPemeriksaan fisik status lokalis pada regio coli anteriorPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangTATALAKSANASTRUMA DIFUSA TOKSIK & STRUMA NODOSA TOKSIK

GOITER DIFUSpengendalian keadaan tirotoksisitas/ hipertiroid dengan pemberian antitiroid, seperti propil-tiourasil ( PTU ) atau karbimazol. Terapi definitif dapat dipilih antara pengobatan anti-tiroid jangka panjang, ablasio dengan yodium radiokatif, atau tiroidektomi. Pembedahan terhadap tiroid dengan hipertiroid dilakukan terutama jika pengobatan dengan medikamentosa gagal dengan kelenjar tiroid besar.Tujuan dari pengobatan struma endemik adalah untuk mengecilkan struma dan mengatasi hipotiroidisme yang mungkin ada, yaitu dengan pemberian SoL Lugoli selama 4-6 bulan. Bila ada perbaikan, pengobatan dilanjutkan sampai tahun dan kemudian tapering off dalam 4 minggu. Bila 6 bulan sesudah pengobatan struma tidak juga mengecil maka pengobatan medikamentosa tidak berhasil dan harus dilakukan tindakan operatif.

STRUMA NODOSA NON TOKSIK

Tindakan operatif masih merupakan pilihan utama pada SNNT. Macam-macam teknik operasinya antara lain : a. Lobektomi, yaitu mengangkat satu lobus, bila subtotal maka kelenjar disisakan seberat 3 gramb. Isthmolobektomi, yaitu pengangkatan salah satu lobus diikuti oleh isthmusc. Tiroidektomi total, yaitu pengangkatan seluruh kelenjar tiroidd. Tiroidektomi subtotal bilateral, yaitu pengangkatan sebagian lobus kanan dan sebagian kiri, sisa jaringan 2-4 gram di bagian posterior dilakukan untuk mencegah kerusakan pada kelenjar paratiroid atau N. Rekurens Laryngeus

KOMPLIKASI PEMBEDAHANTERIMAKASIH