case report putri fix - copy (2)

Upload: annisa-n-lathifah

Post on 07-Mar-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xx

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AEDES AEGYPTI DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES

Case ReportLOW BACK PAIN ET CAUSA SUSPEK HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015Dipresentasikan Oleh : Putri Rindi Antika J510145025 Septian Dwi Saputro J510155095

Pembimbing:dr. Retno Setianing, Sp. KFR1IDENTITAS PASIENNama: Tn.SJenis Kelamin: laki-lakiUsia: 53 tahunPekerjaan: BuruhAlamat: Kaplingan 2/20 Jebres SurakartaAgama: KristenPendidikan: SMATanggal Masuk RS: 19 Juni 2015Tanggal pemeriksaan: 19 Juni 2015No RM: xxxx2ANAMNESISDidapatkan secara autoanamnesis pada tanggal 19 Juni 2015

Keluhan Utama: Nyeri punggung bawah menjalar ke kaki kanan3RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien merasa hal tersebut sudah biasa, dan tetap melanjutkan aktivitasnya mengangkat beras, setelah mengangkat beras cukup banyak dan sering, lama kelamaan nyeri dirasakan memberat dan hilang timbul. Setelah kejadian itu pasien sering sekali merasa punggung bawahnya sering sakit dan akhirnya pasien memutuskan untuk di pijat.

Pasien mengeluh nyeri punggung bawah sejak 10 hari yang lalu. Nyeri dirasakan di sekitar punggung bawah dirasakan meningkat saat pasien berjalan jauh dan saat membungkukkan badannya. Nyeri dirasakan menjalar sampai daerah bokong kanan, pasien mengakui nyeri seperti kesetrum. Awalnya pasien bercerita saat nyeri pertama kali muncul saat pasien sedang bekerja sebagai buruh serabutan di pasar, saat itu pasien sedang mengangkat beras seberat 25kg namun tiba-tiba pasien merasa punggung bawahnya nyeri seperti kesetrum dan menjalar sampai bokong kanan. Tanggal pemeriksaan( 19 Juni 2015)4Setelah 3 hari merasakan nyeri yang hilang timbul tersebut, pasien memutuskan untuk berobat ke dokter pribadi di dekat rumahnya. Pasien diberikan 3 macam obat, yaitu Eperison HCL 50mg, mecobalamin 500mg, dan meloxicam 15mg, dan pasien diberi rujukan untuk ke RS. Orthopedi. Obat oral tersebut diminum rutin oleh pasien, nyeri pun dirasakan membaik, tetapi pasien merasa nyerinya tetap sering muncul apabila pasien membungkuk untuk sholat, mengangkat barang berat, dan berjalan jauh.Setelah dipijat, pasien mengaku nyeri yang dirasakan tidak kunjung membaik, nyeri hilang timbul dan apabila pasien berjalan sebentar nyeri timbul sampai bokong kanan. Pasien juga merasakan sakit saat sholat pada posisi ruku dan sujud. Pasien mengaku saat nyeri tidak muncul, pasien tetap seperti biasa menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai buruh di pasar.5Pada tanggal 19 Juni 2015, pasien datang ke RS. Orthopedi untuk kontrol dan dilakukan fisiotherapi kembali dengan terapi panas dan latihan. Selang beberapa hari ini pasien mengaku aktifitas sehari-harinya masih dapat berjalan dengan baik tapi pasien mulai berhenti bekerja karena takut nyerinya bertambah jika mengangkat barang-barang yang berat. Untuk aktifitas seperti mandi, BAB dengan posisi jongkok, makan, berjalan saat dirumah, berenang, dan sholat secara normal pasien mengaku masih sanggup melakukannya. Tetapi untuk aktifitas yang membuat pasien terlalu membungkuk pasien hindari karena nyeri.

Pada tanggal 16 Juni 2015, nyeri dirasakan memberat dan mulai menjalar sampai kaki kanan, kadang terjadi kaku dan kram pada pagi hari, dan kadang kaki terasa tebal, nyeripun dirasakan hilang timbul, dan akhirnya pasien memutuskan untuk datang ke RS. Orthopedi dengan menggunakan rujukan tersebut. Pasien dilakukan pemeriksaan rontgent, dan didiagnosis curiga terjadi penonjolan dan syarafnya terjepit. Pasien dilakukan fisiotherapi berupa terapi panas dan latihan. Pasien mengaku nyeri berkurang dan membaik.6RIWAYAT PENYAKIT DAHULURiwayat hipertensi: DisangkalRiwayat kencing manis: DisangkalRiwayat post ORIF CF Femur dextra: Diakui, tahun 1986Riwayat tumor: DisangkalRiwayat trauma tulang belakang: DisangkalRiwayat TB: DisangkalRiwayat kelemahan anggota gerak: DisangkalRiwayat penyakit jantung: DisangkalRiwayat stroke: Disangkal7RIWAYAT KELUARGARiwayat penyakit serupa: disangkalRiwayat hipertensi: disangkalRiwayat diabetes mellitus: disangkalRiwayat batuk lama : disangkal8RIWAYAT KEBIASAANRiwayat Merokok: Diakui, 20 tahun yang lalu, sekarang sudah berhentiRiwayat kerja mengangkat barang berat : Diakui RIWAYAT PENGOBATAN DAN ALERGI Pasien tidak memiliki alergi pada makanan maupun obat- obatan.

9RIWAYAT SOSIAL EKONOMIPasien seorang buruh di pasar. Setiap harinya pasien sering mengangkat barang berat seperti beras seberat 25 kg dengan posisi beras tersebut digendong dibelakang. WC dirumah menggunakan bentuk jongkok. Rumah pasien berlantai 1. Dari segi ekonomi pasien merasa dibawah rata-rata.10Pedigree

PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATA VAS: 4 Keadaan Umum : baik Kesadaran : compos mentis

Vital Sign BB: 65kgTB:165cmIMT:23,8Tekanan Darah: 110/70 mmHgNadi: 84 x/menitRR: 22 x/menitSuhu: 36,8 0C12PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATAKepala: normocephal, deformitas (-)

Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil bulat (2mm)

Leher: bentuk normal, pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat13PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATACorHasil PemeriksaanInspeksiIctus cordis tidak tampakPalpasiIctus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinistra 2 cm ke medial, kuat angkat (+)PerkusiBatas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextraBatas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextraBatas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistraBatas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sinistraAuskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-) 14PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATAPulmo Depan BelakangInspeksiSimetris, Ketinggalan gerak (-)Retraksi intercostae (-) Simetris, Ketinggalan gerak (-) Retraksi intercostae (-)PalpasiGerak dada simetrisFremitus normal Gerak dada simetris Fremitus normalPerkusiSonor Sonor AuskultasiSDV (+/+)Wh (-/-), Rh (-/-)SDV (+/+)Wh (-/-), Rh (-/-)15PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATAAbdomenHasil PemeriksaanInspeksiPermukaan perut sama tinggi dengan permukaan dada, tidak ada sikatrikAuskultasiPeristaltik (+) normalPalpasiTidak teraba massa, ada nyeri tekanPerkusi Timpani tersebar merata di keempat kuadranabdomen16PEMERIKSAAN FISIK-STATUS GENERALISATAEkstremitasHasil PemeriksaanSuperior dextraAkral hangat (+), edema (-), sianosis (-)Superior sinistraAkral hangat (+), edema (-), sianosis (-)Inferior dextraAkral hangat (+), edema (-), sianosis (-)Inferior sinistraAkral hangat (+), edema (-), sianosis (-)17TruncusDuduk: dalam batas normalBentuk columna vertebra: lurus

Inspeksi: Deformitas (-), dekubitus (-), tanda radang (-),benjolan (-)Palpasi: Nyeri tekan pada paravertebre (+),spasme otot-otot paravertebre (+), nyeri pada perabaan di regio lumbalis, nyeri tekan gluteal dextra (+)Gerak:Terdapat keterbatasan gerak saat memfleksikan punggung.

PEMERIKSAAN STATUS LOKALISb. Ekstremitas inferior

Hamstring thicknes : - -

LESI PADA RADIKS VL3-VL4PEMERIKSAAN PENUNJANGFOTO RONTGEN LUMBO SACRAL AP/LATERAL BERDIRI

Tanggal pemeriksaan 16 juni 2015DIAGNOSISDiagnosis Klinik: Low back pain Diagnosis Topis: Intraspinal segmen L5-S1Diagnosis Etiologis: susp. Herniasi nucleus pulposus27PROBLEM REHABILITASI MEDIKNyeri pada punggung bawah VAS 4Gangguan AKS : membungkuk, bersujud, dan berjalan jauh28PENATALAKSANAANMedikamentosaPenggunaan analgetik untuk mengurangi nyeri.

Non-Medikamentosa (Rehab Medik)FisioterapiEvaluasi: nyeri punggung bawah dengan VAS skor : 4Spasme otot paravertebralKeterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti membungkuk, bersujud, dan berjalan jauh

Program: TENS regio lumbosakralInfra Red (IR) regio lumbosakralGE : Isometrik Streghtening ExerciseBack exercise bila nyeri berkurang29PENATALAKSANAANOkupasi TerapiEvaluasi:nyeri punggung bawah dengan VAS skor : 4Kebiasaan mengangkat barang berat (beras =25 kg) Keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti membungkuk, bersujud, dan berjalan jauhProgram : edukasi cara melakukan AKS dengan proper body mechanismSosial medik Evaluasi:Pasien tinggal dengan keluarga, 1 WC jongkok di dalam rumahProgram : edukasi pasien dan keluarga untuk memodifikasi WC agar tidak perlu jongkok saat BAB30PROGNOSISa. Quo ad vitam: ad bonamb. Quo ad sanationam: dubia ad bonamc. Quo ad fungsionam: dubia ad bonam31Pasien mengeluh nyeri punggung bawah sejak 10 hari yang lalu. Nyeri dirasakan di sekitar punggung bawah dirasakan meningkat saat pasien berjalan jauh dan saat membungkukkan badannya. Nyeri dirasakan menjalar sampai daerah bokong kanan, pasien mengakui nyeri seperti kesetrum. Pasien sudah datang ke tukang pijat, tetapi keluhan tidak membaik, dan akhirnya pasien datang ke dokter pribadi, pasien diberi obat analgetik dan diberi rujukan ke RS. Orthopedi, pasien dilakukan pemeriksaan rotgent dan didiagnosis curiga terjadi penonjolan dan terjepitnya syaraf. Pasien dilakukan phototherapi, dan keluhan pun sudah berkurang dan membaik. Pasien sering mengangkat barang berat dan berjalan jauh, sehingga pasien sering merasakan nyeri yang hilang timbul

PROYEKSI KASUSPada pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah pasien 110/70, RR : 20x/menit, nadi : 84x/menit, suhu 36,80 C. Pemeriksaan fisik lainnya, seperti kepala, leher, thorax (jantung, paru), & abdomen ditemukan dalam batas normal. Sedangkan pada pemeriksaan status lokalis di truncus ditemukan kelainan yaitu pada pemeriksaan palpasi, nyeri tekan pada paravertebre (+), spasme otot-otot paravertebrae (+),nyeri tekan regio gluteal (+) nyeri pada perabaan di regio lumbalis. Untuk pemeriksaan gerak didapatkan keterbatasan gerak saat memfleksikan punggung.PROYEKSI KASUSUntuk pemeriksaan extremitas, ditemukan kelainan pada pemeriksaan ekstremitas inferior, yaitu dilakukan tes provokasi nyeri dengan Laseque (+), patrick (+), kontapatrick(+), bragard (+) pada bagian dextra, dengan nilai VAS = 4.Dalam penegakkan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan penunjang bagi pasien berupa foto rontgent regio lumbosacral AP/lateral berdiri. Adapun problem rehabilitasi medik yang ditemukan, berupa nyeri serta gangguan AKS. Terapi yang diperlukan bagi pasien adalah menggunakan analgetik untuk mengurangi nyerinya, serta dalam bidang rehab medik diperlukan : 1) Fisioterapi, dengan program TENS regio lumbosakral, Infra Red (IR)regio lumbosakral, GE : Isometrik Streghtening Exercise, Back exercise bila nyeri berkurang.PROYEKSI KASUS2) Okupasi terapi dengan program melatih keterampilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari 3) sosial medik untuk memberikan edukasi bagaimana cara memodifikasi WC jongkok untuk meminimalisir faktor resiko terjadinya nyeri kembaliBeberapa hari ini pasien mengaku aktifitas sehari-harinya masih dapat berjalan dengan baik tapi pasien mulai berhenti bekerja karena takut nyerinya bertambah jika mengangkat barang-barang yang berat. Untuk aktifitas seperti mandi, BAB dengan posisi jongkok, makan, berjalan saat dirumah, berenang, dan sholat secara normal pasien mengaku masih sanggup melakukannya. Tetapi untuk aktifitas yang membuat pasien terlalu membungkuk pasien sadar untuk menghindarinya.PROYEKSI KASUSTERIMA KASIHTERIMA KASIH36