case report galvor company

7
Management Control System Case Report Galvor Company Pengajar: Rusdi Akbar, Ph.D, CMA, Ak. Oleh: Vernan Ananza D (19) Aditya Narendra M (20) Raja Badal Muda S (21) Eksekutif A 33 A MASTER OF MANAGEMENT PROGRAM FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS GADJAH MADA UNIVERSITY

Upload: m0v4n

Post on 31-Dec-2015

208 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Galvor Company didirikan pada tahun 1946 oleh Presiden sekaligus pemiliknya M. Georges Latour. Perusahaan bergerak dibidang fabricator, suku cadang dan perakitan yang kualitas tinggi dengan biaya listrik menengah serta elektronik peralatan ukur dan uji.

TRANSCRIPT

Page 1: Case Report Galvor Company

Management Control SystemCase Report

Galvor Company

Pengajar:Rusdi Akbar, Ph.D, CMA, Ak.

Oleh:Vernan Ananza D (19)

Aditya Narendra M (20)Raja Badal Muda S (21)

Eksekutif A 33 A

MASTER OF MANAGEMENT PROGRAM FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS

GADJAH MADA UNIVERSITYJAKARTA

2013

Page 2: Case Report Galvor Company

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Galvor Company didirikan pada tahun 1946 oleh Presiden sekaligus pemiliknya M. Georges

Latour. Perusahaan bergerak dibidang fabricator, suku cadang dan perakitan yang kualitas

tinggi dengan biaya listrik menengah serta elektronik peralatan ukur dan uji.

Seperti kebanyakan Peusahaan keluarga, Latour selalu terlibat dalam setiap detail operasi

perusahaannya. Perusahaan tumbuh pesat dari tahun 1960 dengan pertumbuhan penjualan

sebesar 2,2 juta menjadi 12 juta ditahun 1971, dan laba setelah pajak dari 120 ribu franc

menjadi 1.062.000 franc. Aktiva per tanggal 31 desember 19971, totalnya sebesar 8,8 juta franc

baru ( satu franc baru ditahun 1971= $0,20). Kekayaan perusahaan ini menimbulkan sejumlah

tawaran untuk membeli ekuitas dalam perusahaan tersebut.

Pada 1 April 1974, Galvor dijual ke Universal Electric Company (UE) dengan nilai saham sebesar

$4,5juta. Loutour kemudian menjadi ketua dewan Galvor dan menunjuk David Hennessy

sebagai manajer utama Galvor. UE merupakan perusahaan multinasional yang bermarkas

Eropa, tepatnya di Jenewa, Swiss. Head Quarter perusahaan ini berada di Amerika Serikat.

PERMASALAHAN

Inti dari pelaporan UE dan sistem kontrol adalah dokumen yang sangat komprehensif. Bussiness

Plan (Rencana Bisnis) yang disiapkan setiap tahun oleh masing-masing unit operasi. Rencana

Bisnis merupakan standar utama untuk mengevaluasi kinerja manajer unit, dan segala

sesuatunya yang memungkinkan nantinya dilanjutkan ke top manajemen UE 's yang

memberikan otritas terhadap suatu rencana. Sebagai hasil dari sistem ini merupakan organisasi

pengendali terpusat (centralized) yang sangat kuat dengan staf yang benyak serta staf

pengendali unit bisnis relatif besar. Tipe organisasi ini dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan

bisnis perencanaan dan proses pelaporan.

Page 3: Case Report Galvor Company

Pada setiap Januari Jenewa headquaters Universal menetapkan tujuan tentatif untuk dua tahun

kedepan pada setiap unit operasinya diEropa. Tiap – tiap unit operasi diminta untuk

mengebangkan rincian rencana bisnis mereka ke UE. Laporan ke UE mempertimbangkan lini

Produk Galvor.

Executive Galvor menyatakan bahwa produk usahanya terbagi atas tiga lini berbeda yaitu

multimeter, panel meter dan instrument elektrik. Terdapat 300 lini produk UE yang dikelola

oleh unit bisnisnya di Eropa, ditetapkan UE lima langkah kunci: penjualan, laba bersih, total

aktiva, total karyawan dan belanja modal.

Dari Januari sampai April, tujuan-tujuan tentatif yang dinegosiasikan antara Jenewa

headquaters dan manajemen operasi. Selama Mei, tujuan dinegosiasikan ditinjau dan disetujui

oleh headquaters Eropa Universal di Jenewa dan dengan headquaters perusahaan di Amerika

Serikat. Pada bulan Juni dan Juli, Galvor menyiapkan rencana bisnisnya. Rencana tersebut juga

terkandung dalam waktu kurang detail untuk tahun kelima maka.

Galvor sedang diminta untuk beradaptasi dengan kebutuhan yang kompleks dan memakan

waktu proses perencanaan bisnis UE. Ini adalah unit usaha yang relatif kecil yang memiliki

budaya yang yang bersifat non-birokrasi, yang sebelumnya dikembangkan di bawah

kepemimpinan Latour selama bertahun-tahun. Proses perencanaan bisnis di UE dimulai Galvor

pada tahun 1975 untuk mempersiapkan rencana bisnis Galvor dan anggaran untuk tahun 1976.

ANALISA KASUS

Beberapa kendala bagi Galvor setelah akuisisi dengan Universal Electric, yaitu adanya

perubahan system pelaporan keuangan, Galvor sebelumnya hanya menyiapkan neraca dan

laporan rugi laba setahun sekali. Namun setelah akuisisi maka Galvor resmi menjadi salah satu

unit bagi Universal Electric maka dari itu system pelaporan harus diubah karena Galvor

bukanlah perusahaan yang independen lagi. Beberapa kendala yang dihadapi dalam perubahan

sistempelaporan:

Page 4: Case Report Galvor Company

1) Tingkat pelatihan karyawan rendah.

2) Penyerahan data secara tepat waktu.

3) Pemahaman bahasa inggris karyawan yang kurang.

4) Perubahan metode akuntansi Peranciske metodea kuntansi Amerika.

5) Konversi mata uang franc ke dollar.

6) Penerapan system baru yang mahal.

Yang menarik disini bisa dilihat bahwa Galvor yang sebelumnya hanya sebuah perusahaan di

Perancis, kemudian di akuisisioleh Universal Electric, Galvor belajar untuklebih efisien dalam

system produksinya dengan mengganti tariff tingkat perusahaan tunggal dengan system biaya

standar, namun selain mendatangkan keuntungan Galvor juga mengalami kendala dengan

pelaporan keuangan yang harus tepat waktu, komprehensif dan terpusat padahal pada Galvor

sendiri memerlukan pembenahan pada berbagai aspek, bahkan diketahui ternyata proses

penyiapan laporan itu dapat menghabiskansekitar 80% waktu produktif Galvor.

Padasisi Universal Electric, Universal Electric berhak untuk mengendalikan Galvor karena Galvor

telah diakuisisi dan system control kepada Galvor dilihat pada laporan keuangan yang disiapkan

tahunan. Namun ada baiknya apabila Galvor diberikan sedikit kelonggaran oleh Universal

Electric untuk menyesuaikan beberapahal, karena meski bagaimanapun Galvor yang awalnya

perusahaan lokal yang kemudian dipaksa untuk bekerja dengansistem internasional, hal ini

akan mengakibatkan penurunan produktifitas karena proses penyesuaian tersebut tidaklah

mudah dan murah, apalagi dilihat padasudut pandang tahun 1970-an meskipun mungkin jika

kasus tersebut terjadi pada jaman sekarang penyesuaian bisa jadi lebih mudah.

Page 5: Case Report Galvor Company

KESIMPULAN

Sistem perencanaan UE tidak begitu efektif diterapkan di Galvor. Sistem perencanaanya

tidak fleksible dan terlalu mendetail sehingga membutuhkan banyak waktu dan sumber

daya untuk ukuran unit bisnis yg tidak terlalu besar seperti Galvor.

Akibat dari perubahan kepemilikan Galvor, yang sebelumnya merupakan perusahaan

independen menjadi sebuah unit bisnis UE membuat Galvor harus menyesuaikan

Struktur Organisasi, Manajemen control, SDM dan juga Culture.

Sistem pengendalian dan pelaporan, termasuk persiapan Rencana Bisnis tahunan,

merupakan beban yang berat dalam hal waktu maupun uang bagi manajemen dari unit

operasi.

Hennessy dan Barsac berusaha mengadaptasi dan mengimplementasikan proses system

perencanaan UE. Untuk tujuan pelaporan, UE mempertimbangkan bahwa Galvor

mewakili satu lini produk, walaupu eksekutif galvor sendiri memandang bahwa produk

perusahaan terbagi menjadi tiga lini yang berbeda yaitu multimeter, panel meter, dan

instrument elektronik.

REKOMENDASI

Galvor Seharusnya memiliki Sistem Perencanaan, Sistem Pengendalian dan Sistem

Pelaporan yang lebih sederhana dan efisien. Karena Galvor merupkan unit bisnis yang

tidak terlalu besar dibandingkan dengan unit bisnis UE lainnya.

Untuk mencapai tujuan strategis, sebuah organisasi internasional seperti UE perlu

membuat suatu sistem laporan keuangan yang komperhensif yang dapat mendukung

otonomi dari setiap unit bisnisnya.

Sistem Pengendalian bisnis yang terpusat (sentralisasi) pada perusahan UE harus

dikurangi. Dengan desentralisasi baik dari segi pengambilan keputusan maupun

pelaporan keuangan Galvor akan menjadi bisnis unit yang lebih menguntungkan.