case report ductus thyroglossus
DESCRIPTION
Laporan kasus tentang duktur tiroglosusTRANSCRIPT
CASE REPORTKISTA DUKTUS TIROGLOSSUS
Novita Dewi
Identitas Pasien
Nama : An. FS Umur : 6 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Kp. Lebakwangi 4/1
Cingcin Kec. Soreang Kab. Bandung Pekerjaan : Pelajar Agama : Islam Tanggal Periksa: 04 November 2013 Status : SKTM
Anamnesis
Keluhan Utama:Benjolan di bawah lidah dan leher
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan benjolan di bawah lidah dan leher. Benjolan sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu dan dirasakan semakin membesar. Awalnya benjolannya kecil dibawah lidah, makin lama benjolan makin besar hingga ke leher dan sekarang diameter benjolannya ±4cm. Benjolan tidak nyeri ketika ditekan, konsistensi lunak (+), bintik puncak pada benjolan (-), warna seperti kulit sekitar.
Anamnesis
Benjolan ikut naik apabila lidah dijulurkan.
Keluhan infeksi tenggorokan sebelumnya ada.
Keluhan demam dan nyeri saat menelan tidak ada.
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan pasien. Riwayat trauma tidak ada.
Pasien pernah mengobati penyakitnya hingga 3x ke dokter, dan hanya diberi obat, ibu pasien tidak tahu obat apa yang diberikan dan keluhan yang dirasakan tidak berkurang. Pasien belum pernah mengobati penyakitnya ke dokter spesialis bedah sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
St. Generalis: dalam batas normal Status Lokalis:
Regio ColliInspeksi : Terdapat benjolan di bagian tengah
leher, berbentuk bulat ukuran Ø = ± 4 cm warna sama dengan kulit apabila lidah dijulurkan kista ikut
bergerak ke atas.
Pemeriksaan Fisik
Palpasi : Berbatas tegas Dapat digerakkan dari jaringan sekitar Konsistensi lunak Nyeri tekan (-).
Gambar Benjplan
Resume
Seosng pasien laki-laki 6 thn dengan keluhan benjolan di bawah lidah dan leher. Benjolan sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya benjolannya kecil dibawah lidah, makin lama benjolan makin besar hingga ke leher dan sekarang diameter benjolannya ±4cm. Benjolan tidak nyeri ketika ditekan, konsistensi lunak (+), bintik puncak pada benjolan (-), warna seperti kulit sekitar. Keluhan infeksi tenggorokan sebelumnya (+). Riwayat pengobatan (+)
Diagnosa Banding
Kista duktus tiroglossus Ranula Kista dermoid
Diagnosa Kerja
Kista duktus tiroglossus
Penatalaksanaan
Pengangkatan kista dengan Metode Sistrunk
Prognosis
ad vitam : ad bonam ad fungsionam: ad bonam ad sanationam: dubia ad bonam
Definisi
Kista adalah rongga tertutup abnormal, dilapisi epitel yang mengandung cairan atau bahan semi solid. Kista terjadi didalam jaringan dan dapat terjadi di semua bagian tubuh, ukurannya bervariasi, mulai dari yang mikroskopis hingga sebesar telur. Kista tergolong jinak sehingga eksisi hanya dilakukan jika benjolan terasa mengganggu.
Definisi
Kista thyroglossal adalah kista di leher yang disebabkan oleh menetapnya bagian-bagian dari atau tidak sempurnanya penutupan dari ductus thyroglossus.
Epidemiologi
Kista duktus tiroglossus lebih sering terjadi pada anak-anak, sekitar usia 6 tahun.
Sekitar 50% kista duktus tiroglossus timbul pada pasien dengan usia dibawah 20 tahun, tetapi dapat juga timbul setelah usia 50 tahun (15%).
Angka kejadian pada laki-laki sama dengan perempuan.2
Epidemiologi
Kista duktus tiroglossus dapat tumbuh di mana saja di garis tengah leher, sepanjang jalur bebas duktus tiroglossus mulai dari dasar lidah sampai batas atas kelenjar tiroid.
Lokasi yang sering adalah : intralingual : 2,1%, suprahioid 24,1%, tirohioid 60,9% suprasternal 12,9%, Sedangkan Ward mendapatkan dari 72 pasien dengan kista duktus tiroglossus, lokasinya terdapat di : submental : 2, suprahioid : 18, transhioid : 2, infrahioid : 43, suprasternal : 3.2
Anatomi
Secara embriologi, tiroid berkembang sebagai suatu penebalan lapisan endoderm yang menghasilkan divertikulum pada lantai faring antara celah pertama dengan kedua.
Anatomi
Tiroid terbentuk pada minggu keempat
Berasal dari lekukan faring antara kantung faring pertama dan kedua divertikulum membesar, tumbuh kearah bawah duktus tiroglosus memisahkan diri dari faringkantung faring keempat sel parafolikuler (sel C) menghasilkan kalsitonin
Anatomi
Duktus tiroglossus biasanya akan menghilang setelah glandula tiroid mencapai perkembangan yang sempurna. Namun pada beberapa keadaan duktus tiroglossus masih bisa ditemukan yang berkembang sebagai kista yang terjadi pada sisa-sisa embriologi tiroid normal.3,4
Vaskularisasi Tiroid
Arteri :• A. thyroidea
superior• A.thyroidea
inferior• A. thyroidea ima
(variasi : 10% populasi)
Vaskularisasi Tiroid
Vena : • V. thyroidea
superior• V. thyroidea
media• V. thyroidea
inferior
Persarafan Tiroid
1. Ganglion simpatis (dr truncus sympaticus) cervicalis media dan inferior
2. Parasimpatis N. laryngea superior dan laringea reccurens (cabang n. vagus)
Aliran Limfe Tiroid
Etiopatogenesis
Terdapat dua teori yang dapat menyebabkan terjadinya kista duktus tiroglossus :
a. Infeksi tenggorokan berulang akan merangsang sisa epitel traktus, sehingga mengalami degenerasi kistik.
b. Obstruksi duktus tiroglossus akan mengakibatkan terjadinya penumpukan sekret sehingga membentuk kista.
Etiopatogenesis
Teori lain mengatakan, mengingat duktus tiroglossus terletak di antara beberapa kelenjar limfe di leher, jika sering terjadi peradangan, maka epitel duktus juga ikut meradang, sehingga terbentuklah kista.
Gejala dan Tanda
Kista duktus tiroglossus lebih sering didapatkan dengan palapasi pada daerah tengah leher atau pada bagian bawah dari tulang hioid.
Gejala dan Tanda
Tanda- tanda yang didapatkan pada kista duktus tiroglossus yaitu: Tampak adanya massa pada daerah tengah dari
leher Tidak nyeri Bergerak naik apabila lidah dijulurkan atau dengan
gerakan menelan. Konsistensi massa teraba kistik, berbatas tegas,
bulat, mudah digerakkan, warna sama dengan kulit sekitarnya.
Diameter kista berkisar antara 2-4 cm, kadang-kadang lebih besar
Bila tejadi infeksi, maka benjolan akan terasa nyeri.
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos Diperoleh gambaran radiopak pada
pemeriksaan foto polos leher pada bagian bawah leher pada regio hioid
Pada foto polos hanya dapat ditemukan kista duktus tiroglossus secara nonspesisfik.
Lokasi massa biasanya anterior dari faring, hipofaring dan hubungan dengan tulang hioid biasanya dapat dilihat melalui foto lateral.
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi USG dapat membedakan antara
komponen kistik dan komponen solid.
Gambaran yang dapat ditemukan berupa sebuah struktur kistik yang mengandung cairan dengan multipel ekhoik di dalamnya.
Pemeriksaan Penunjang
C-T Scan Gambaran tipe kista duktus tiroglossus pada
CT-Scan sirkumskrip dengan lesi berbatas tegas.
Kista duktus tiroglossus tampak sebagai jaringan yang halus, bulat, lesi pada midline.
Densitas dari lesi dapat bervariasi, tetapi biasanya densitasnya kurang dari jaringan otot sekitar.
Gambaran densitas nodul seperti lukisan di dalam kista duktus tiroglossus dapat merujuk pada suatu kemungkinan adanya karsinoma.
Gambar CT-Scan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kista duktus tiroglossus bertujuan untuk memperkecil angka kekambuhan
Mengangkat kista beserta duktusnya, bagian tengah korpus hioid, traktus yang menghubungkan kista dengan foramen saekum serta mengangkat otot lidah di sekitarnya seperti yang dilakukan sistrunk pada tahun 1920.
Penatalaksanaan
Indikasi dilakukannya pembedahan berupa eksisi kista duktus tiroglossus yaitu jika terjadi infeksi, efek massa yang menyebabkan disfagia, dipsnea, dan nyeri, indikasi kosmetik.
Metode Sistrunk
a. Menjelang OperasiMemberikan penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tanda tangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi (informed consent).
b. Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
c. Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi.
Metode Sistrunk
d. Tahapan Operasi1. Posisi penderita telentang, hiperekstensi
dengan ganjal bantal di pundaknya.2. Meja operasi sedikit “head up” 20-25
derajat.3. Desinfeksi Lapangan Operasi4. Lapangan Operasi dipersempit dengan kain
steril5. Insisi sesuai garis Langens tepat di atas
tumor, sepanjang 5 cm, diperdalam sampai fasia koli superfisialis. Perdarahan dirawat.
Metode Sistrunk
6. Dibuat flap ke atas sampai submental, dan flap ke bawah sampai 2 cm di kaudal tepi bawah kista.
7. Flat atas dan bawah diteugel dengan menjahitkan ke kain dengan benang sutera 2/0
8. Dengan dobel pinset, fasia koli superfisisalis dibuka pada garis median. Dengan menyisihkan otot pretrakealis ke kanan kiri akan tampak dinding kista.
9. Kista di bebaskan secara tajam dari jaringan sekitar.
10. Origo M. Hioglossus bagian tengah dibebaskan dari kartilago hioid dengan pisau. Demikian juga bagia-bagian medial dari M. Tirohioid yang menempel di hioid.
Metode Sistrunk
11.Dengan pemotong tulang, kartilago hioid dipotong kurang lebih 1-1,5 cm pada bagian tengah dimana saluran kista tiroglossus melekat kartilago hioid.
12.Kista beserta kartilago hioid dielevasi ke kranial sehingga dapat dilihat dan didikuti salurannya yang menuju ke arah dasar lidah. Bila perlu isi kista diaspirasi sebagian kemudian dimasukkan metilen biru ke dalamnya sehingga saluran bisa nampak lebih jelas.
Metode Sistrunk
13.Saluran kista diikuti dan dibebaskan ke proksimal sampai ujung.
14.Dubuat ligasi dengan benang sutera 2/0 pada ujung saluran, dan dipotong pada distal dari ligasi tersebut dikontrol perdarahan
15.Pasang drain handscoon.16.Fasia coli dan lemak dijahit lapis demi lapis
dengan dexon atau vicryl 3/0, kulit dijahit simpul dengan dermalon atau ethilon 4/0 atau 5/0, drain handscoen difiksasi pada kulit.
Komplikasi
Fistel duktus tiroglossus dapat timbul spontan atau sekunder akibat trauma, infeksi atau operasi yang tidak adekuat (15-34 %)
Infeksi merupakan komplikasi yang tersering dari kista duktus tiroglossus.
Pertumbuhan lokal dan invasif sangat jarang, karsinoma terdapat antara 1% sampai 2 % pasien, tiroid ektopia kurang dari 5 %.
Prognosis
Resiko terbesar rekurensi pada kista duktus tiroglossus adalah dihubungkan dengan kegagalan prinsip operasi yang telah diuraikan sistrunk.
Angka rekurensi juga meningkat ketika kista duktus tiroglossus mengalami ruptur selama pembedahan.
Angka rekurensi dengan simple eksisi pada 50% Angka rekurensi dengan menggunakan teknik
Sistrunk 5%. Timbulnya keganasan pada kista duktus
tiroglossus adalah sangat jarang, hanya berkisar antara 1% dari keseluruhan kasus yang ada.
TERIMA KASIH