case report- ckd.docx

24
Ilmu Penyakit Dalam FK UR, Januari 2015 CASE REPORT GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN CAPD Galuh Tiara Akbar 1 Rayendra 2 1 Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Alamat: Jl. Pangeran Hidayat, Pekanbaru, E-mail: [email protected] 2 Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau Abstrak Pendahuluan: Gagal ginjal kronik merupakan sindroma klinis yang muncul karena penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan ginjal, berjalan secara kronis dan progresif. Ditandai dengan terdapatnya petanda kerusakan ginjal > 3 bulan atau terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 ml/men/1,73m 2 dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Penderita yang berada di stadium akhir untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya memerlukan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis, Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal. CAPD merupakan salah satu bentuk dialisis peritoneal kronik menggunakan membran peritoneum yang bersifat semipermiabel sebagai membran dialisis dan prinsip dasarnya adalah proses ultrafiltrasi antara cairan dialisis yang masuk kedalam rongga peritoneum dengan plasma dalam darah. Laporan kasus: Tn. E, 55 tahun merupakan PMB via IGD RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada tanggal 14 Januari 2015 dengan keluhan lemas sejak 1 minggu SMRS. Lemas dirasakan sejak nafsu makan pasien menurun. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, batuk kering, dan sesak 4 hari SMRS. Pasien telah didiagnosis diabetes sejak 17 tahun yang lalu, pasien menggunakan insulin suntik novomix namun jarang kontrol. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. 2 tahun yang lalu pasien didiagnosis gagal ginjal dan rutin cuci darah selama 1 tahun. 10 bulan yang lalu, pasien mulai menggunakan CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Dari pemeriksaan fisik pada tanggal 16 Januari 2015 didapatkan keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, tekanan darah 130/70 mmHg, konjungtiva anemis. Pada thorax didapatkan ronkhi halus di basal paru kanan, batas kanan jantung SIK V linea midklavikula sinistra, pada abdomen terdapat nyeri tekan pada epigastrium, perut tampak cembung dengan shiftingdullness Page 1

Upload: galuh-tiara-akbar

Post on 29-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN CAPD

Galuh Tiara Akbar1 Rayendra2

1Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Alamat: Jl. Pangeran Hidayat, Pekanbaru, E-mail: [email protected] Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau

AbstrakPendahuluan: Gagal ginjal kronik merupakan sindroma klinis yang muncul karena penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan ginjal, berjalan secara kronis dan progresif. Ditandai dengan terdapatnya petanda kerusakan ginjal >3 bulan atau terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan manifestasi: a) terdapat kelainan patologi, atau b) terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan komposisi darah, urin, atau kelainan radiologi. 2) LFG 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.1,2,4Pada keadaan tidak terdapatnya kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan, dan LFG sama atau lebih dari 60ml/men/1,73m2, tidak termasuk sebagai penyakit ginjal kronik.1KLASIFIKASIKlasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua klasifikasi, yaitu berdasarkan derajat (stage) penyakit dan berdasarkan diagnosis etiologi penyakit. Klasifikasi berdasarkan derajat penyakit dihitung berdasarkan rumus Kockcroft-Gault, yaitu:LFG = ( 140 umur ) x berat badan 72 x kreatinin plasma (mg/dl)dengan satuan LFG adalah ml/men/1,73m2. Pada perempuan, dikalikan dengan 0,85.Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel.1.Tabel.1 Klasifikasi penyakit ginjal kronik berdasarkan derajat penyakit1,2,4DerajatDeskripsiLFG(ml/men/1,73m2)

1Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkat >90

2Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan60-89

3Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG sedang30-59

4Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG berat15-29

5Gagal ginjal 2 detik. Sensibilitas kasar dan halus normal kanan dan kiri, pulsasi arteri dorsalis pedis teraba simetris kanan dan kiri.Hasil pemeriksaan laboratorium pasien pada tanggal 14 Januari 2015 didapatkan Na+ 119,9 mmol/L, K+ 2,09 mmol/L, kreatinin 6,28 mg/dl, ureum 52,3 mg/dl, Hb 9,0 g/dl, eritrosit 3,2 x 106 /l, trombosit 145.000 /l,Dari data anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa daftar masalah pasien meliputi gagal ginjal kronik stadium V, diabetes melitus tipe 2, Hipertensi stage I, anemia ec. penyakit kronik, gangguan elektrolit, dispepsia, dehidrasi, dan pneumoni. Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan diet rendah garam, protein 1,2 gram/KgBB/hari, infus NaCl 0,9% 3 kolf/24 jam dan infus RL dengan drip KCl 1 flash dalam 1 kolf/6 jam. Untuk diabetesnya diberikan diet DM 1700 kal/hari dan lanjutkan insulin novomix. Untuk hipertensi pada pasien ini diberikan valesco 1x160mg, untuk anemianya diberikan transfusi PRC 2 labu dan asam folat. Dispepsia pada pasien diberikan primperan 3x10 mg dan Omeprazole 1x20 mg. Pneumoni pada pasien ini diberikan antibiotik meropenem 3x1 gr. Perencanaan pemeriksaan untuk menilai fungsi ginjal yaitu pemeriksaan kimia darah berupa ureum, creatinin, AST, ALT, albumin. Untuk diabetes melitus tipe 2, direncanakan pemeriksaan gula darah sewaktu setiap hari. Untuk hipertensi grade I pada pasien ini direncanakan untuk dilakukan pemeriksaan cek tekanan darah setiap hari, pemeriksaan EKG dan rontgen thoraks.

FOLLOW UP 17 Januari 2015S: Sesak (+), badan terasa lemah, demam, dan batuk kering, tidak bisa BABO: kesadaran komposmentisTD: 150/100 mmHgN: 80 kali/menitRR: 25 kali/menitT: 37,5 0CGDS: 243 mg/dlNa+: 127 mmol/LK+: 2,6 mmol/LCa++: