case report cicah

12
CASE REPORT A. Identitas Nama : Ny Cicah Umur : 52 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Lahir : 10 April 1962 Alamat : Jalan Sadananya RT 02 RW 05 Dusun Seger Ciamis No Medrec : 14071680 MRS : 20 Desember 2014 B. Anamnese Keluhan Utama : Kelemahan Seluruh Anggota Gerak Ax : Sejak 2 tahun yang lalu, pasien mengeluh kelemahan kedua tangannya, namun masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Kelemahan dirasakan semakin parah hingga sejak 6 bulan yang lalu semakin berat dan disertai dengan kelemahan pada kedua kakinya. Sejak 6 bulan yang lalu, pasien sudah tidak dapat menggerakkan seluruh anggota geraknya dan keluhan diertai dengan rasa kesemutan serta nyeri pada daerah leher. 6 hari yang lalu pasien mengeluhsesak nafas, atas keluhannya pasien dibawa ke bagian Neurology RSHS, dilakukan MRI cervical dan dikonsultasikan ke bagian Neurosurgery Departemen RSHS Riwayat demam (-), memperpanjang batuk (-), trauma (-), buang air besar dan buang air kecil gangguan (-).l. C. Pemeriksaan Fisik Status Generalis: T : 120/80 mmHg N : 80x/mnt RR : 20x/mnt T : Afebris Status Lokalis: Dalam batas normal Status Neurologis : Elbow flex 0/ 0 Hip flexion 0/ 0 Cock up wrist 0/ 0 Knee extension 0/ 0 Elbow extention 0/ 0 Ankle dorsoflexion 0/ 0 Finger flexion 1l 1 Great toe extension 1l 1 Finger abduction 1l 1 Ankle plantar flexion 1l 1

Upload: oskar-ady-widarta

Post on 27-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kelumpuhan seluruh anggota gerak

TRANSCRIPT

CASE REPORTA. IdentitasNama: Ny CicahUmur: 52 TahunJenis Kelamin: PerempuanTanggal Lahir: 10 April 1962Alamat: Jalan Sadananya RT 02 RW 05 Dusun Seger CiamisNo Medrec: 14071680MRS: 20 Desember 2014

B. AnamneseKeluhan Utama : Kelemahan Seluruh Anggota Gerak

Ax :Sejak 2 tahun yang lalu, pasien mengeluh kelemahan kedua tangannya, namun masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Kelemahan dirasakan semakin parah hingga sejak 6 bulan yang lalu semakin berat dan disertai dengan kelemahan pada kedua kakinya.Sejak 6 bulan yang lalu, pasien sudah tidak dapat menggerakkan seluruh anggota geraknya dan keluhan diertai dengan rasa kesemutan serta nyeri pada daerah leher.6 hari yang lalu pasien mengeluhsesak nafas, atas keluhannya pasien dibawa ke bagian Neurology RSHS, dilakukan MRI cervical dan dikonsultasikan ke bagian Neurosurgery Departemen RSHSRiwayat demam (-), memperpanjang batuk (-), trauma (-), buang air besar dan buang air kecil gangguan (-).l. C. Pemeriksaan FisikStatus Generalis: T : 120/80 mmHg N : 80x/mnt RR : 20x/mnt T : Afebris

Status Lokalis: Dalam batas normalElbow flex0/0Hip flexion0/0

Cock up wrist0/0Knee extension0/0

Elbow extention0/0Ankle dorsoflexion0/0

Finger flexion 1l1Great toe extension1l1

Finger abduction1l1Ankle plantar flexion1l1

Status Neurologis :GCS 15Pupil bulat isokor ODS 3mm, RC +/+ Motorik :

D. LaboratoriumHb14,0Ureum13

HCT42Creatinin0,40

Lekosit7.200Natrium138

Trombosit428.000Kalium3,6

E. RadiologisMRI Cervical at RSHS, 15 Dec 2014

Tampak massa iso hipointense pada T1 yang menyangat in homogen dengan kontras pada level C1 3Tampak Massa hiperintense pada T2 pada level C1 - 3

F. DiagnosisMyeloradiculopathy at Level VC2-3 due to SOL Intradura Extramedullary at Level VC1-3 due to Dd/ Schwanoma dd/ MeningiomaG. TherapyHemilaminectomy tumor removal with Foramen Magnum Decompression

Temuan Intra Operative

At Regio Cervical 1 3 :

Ditemukan duramater tegang Ditemukan massa tumor batas tegas, tidak mudah berdarah, kekuningan, kenyal Tumor terangkat 100% Ditemukan myelum dan radix menipis

HAsil PA : ..?

PEMBAHASAN

PendahuluanSchwannoma atau neurilemmoma adalah neoplasma jinak yang berasal dari selubung sel Schwann. Selubung sel Schwann mengelilingi jaringan saraf perifer dan diyakini berasal dari neural crest 1. Pada penampakan makroskopis intra operative dapat ditemukan gambaran massa soliter, berkapsul baik, yang menggambarkan sifat suatu tumor jinak khas di sepanjang perjalanan saraf atau melekat pada saraf perifer, kranial, ataupuyn saraf simpatik yang jarang bertransformasi menjadi ganas.Insidensi kejadian pada sebuah studi klinis di Amerika bagian barat menunjukan angka yang cukup rendah yang berkisar 0.3 0.4 % / 100000 populasi penduduk. Lokasi tersering timbulnya massa di spinal adalah di daerah cervical dan lumbar sedngakan sangat jarang ditemukan pada daerah thoraks. 2 Pada umumnya gejala klinis dapat timbul akibat proses desak ruang akibat pembesaran massa. Gejala klinis yang timbul pun dapat bervariasi tergantung terhadap lokasi timbulnya massa. Tindakan pembedahan dengan mengangkat massa tumor secara total dapat memberikan hasil perbaikan klinis yang nyata.Pada case report ini dilaporkan seorang perempuan, 52 tahun dating dengan keluhan kelemahan keempat anggota gerak yang semakin memburuk yang diikuti dengan kesulitan bernafas, yang dilakukan pengangkatan tumor secara keseluruhan dan memberikan hasil yang baik terutama dalam peningkatan kekuatan motorik dan hilangnya keluhan sesakEpidemiologyMenurut sebuah studi klinis di Amerika bagian Barat, kejadian schwannoma pada tulang belakang bervariasi antara 0,3-0,4 kasus/100.000 orang per tahunnya3. Usia manifestasi pertama biasanya berkisar antara decade ke 4 dan ke 5 dan tidak ada perbedaan prevalensi antara laki-laki dan perempuan yang ditemukan signifikan.,4,5Lokasi tersering timbulnya massa di spinal adalah di daerah cervical dan lumbar sedngakan sangat jarang ditemukan pada daerah thoraks. 2

Gejala KlinisPasien biasanya datang dengankeluhan nyeri. Schwannomas tulang belakang biasanya muncul dari akar sensorik dorsal, perubahan sensorik radikuler juga terjadi yang biasanya berupa sensasi kesemutan yang menjalar. Kelemahan anggota gerak dapat terjadi bila jika lesi besar.Durasi rata-rata gejala berkisar 1-84 bulan (rata-rata 12,1 bulan). Gejala awal yang paling umum adalah nyeri radikuler diikuti oleh kelemahan motorik, kesulitan berkemih dapat terjadi bila lesi berlokasi di daerah lumbar, dan myelopathy dapat terjadi bila ukuran lesi besar. Pada sebuah studi di Department of Neurosurgery College of Medicine, Hallym University, Seoul, Korea oleh Jee Ho Jeon, M.D, DKK, dari 40 kasus spinal schwanoma yang didapatkan selama 10 tahun , didapatkan 75 persen gejala klinis utama berupa nyeri radikuler dan 27,5 persen berupa nyeri punggung lokal (Gambar. 1).

Gambar 1. Gambaran karakteristik pasien dengan spinal schwanoma(dikutip dari Spinal Schwannoma; Analysis of 40 Cases, Jee Ho Jeon, M.D, et al, Department of Neurosurgery College of Medicine, Hallym University, Seoul, Korea; J Korean Neurosurg Soc 43 : 135-138, 2008)

Pemeriksaan Radiologis

Schwannomas umum muncul dengan memberikan gambaran lesi yang bulat, seringkali berdekatan dengan tulang yang mana bila berukuran besar menyesuaikan diri dengan aksis dan bentuk ruangan yang tersedia, pada spinal schwanoma umumnya membentuk sosis berbentuk massa yang memanjang hingga beberapa tingkatan, atau mungkin menonjol keluar dari foramen saraf keluar, membentuk massa berbentuk dumb bell shape.Gold standar pemeriksaan radiologis penunjang dengan menggunakan MRI yang memberikan spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi dimana pada pemeriksaan MRI didapatkan : T1: 75% isointense, 25% hypointense T2: > 95% hyperintense, 5 % campuran T1 C+: menyangat inhomogen 100%

Penanganan

Schwannomas merupakan lesi tumor jinak yang tumbuh lambat namun tetap dapat membrikan gambaran klinis yang berat dengan lesi berukuran besar. Schwanoma hampir tidak pernah mengalami perubahan menjadi ganas. Pembedahan adalah pengobatan pilihan. Reseksi gross total biasanya akan memperbaiki keluhan klinis secara signifikan untuk pasien dengan tumor sporadis dan berukuran besar.Indikasi untuk eksisi bedah schwannoma tergantung pada keterlibatan saraf, gejala, ukuran dan lokasi lesi, dan risiko intervensi bedah. Eksisi bedah harus dipertimbangkan untuk mencegah defisit neurologis progresif karena pembesaran massa. Tumor yang relatif kecil biasanya hanya melibatkan satu saraf, tetapi beberapa saraf mungkin terlibat sebagai akibat tumor yang membesar. Gejala klinis dihasilkan akibat disfungsi beberapa saraf yang signifikan, dan oleh karenanya intervensi bedah sedini mungkin harus dipertimbangkan.Pada kasus ini didapatkan gambaran massa intradural ekstramedullar yang memanjang sepanjang axis sagital cervical 1 sampai 3 dengan ekstensi massa yang lebih menitik beratkan pada sisi posterior dengan ekstensi yang hamper berimbang kearah lateral pada gambaran axis axial yang menekan medulla spinalkis ke anterior.Approach insisi linear median dari POE (protuberentia occipitum eksternum) sampai dengan processus spinosus C2 dilakukan dengan harapan dapat memberikan ruang utnuk decompressi dan dapat dilakukan tindakan foramen magnum decompresi.Dilakukan laminectomy dan foraminotomy terhadap cervical 1 dan 2 dan didapatkan duramater yang tegang. Setelah dilakukan insisi duramater, didapatkan massa tumor yang berbatas tegas, berkapsul, berwarna kekuningan dan tidak mudah berdarah. Massa tumor dapat terangkat secara keseluruhan dan dapat dilakukan penjahityan duramater secara primer.

Differential diagnosisBeberapa kasus lain yang dapat memberikan gambaran radiologis yang mirip dengan schwanoma dapat menjadi diagnose banding terhadap kasus lesi massa pada daerah intradural ekstra medullar. Berikut table pembanding gambaran radiologis dari tumor tumor intradural ekstra medullar.

Kesimpulan

Tindakan penangan pembedahan untuk schwannoma pada canalis spinalis biasanya memberikan hasil fungsional pasca operasi yang baik. Meskipun mungkin ada kekambuhan pada kasus penghapusan subtotal sebelumnya (bila gross total tidak tercapai), masih menunjukkan prognosis yang baik atau stabil.