case report
TRANSCRIPT
Case ReportDM tipe II dengan nefropati diabetika disertai komplikasi hipoalbumin, efusi
pleura dan asites
Oleh :Raisa Lia Pratiwi S.Ked
0818011089
preceptor :dr. Andreas Infianto, MM, Sp.P
────────────────────────SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RS A. YANI METRO
NOVEMBER 2012
Nama : Tn. H
Umur : 48 tahunJenis kelamin : Laki - laki
Alamat : 15 A
Status : Menikah
Pekerjaan : pekerja lapangan dibagian
kehutananAgama : Islam
MRS : 22 Oktober 2012
•Sesak napas
Keluhan utama
•Batuk kering
Keluhan tambahan
Os diketahui menderita DM sejak 4 tahun yang lalu pada awal tahun 2008. Keluhan awal yang dirasakan adalah sering merasa haus, lapar dan sering miksi terutama malam hari dan disertai badan terasa lemas dan lesu. Tidak ada keluhan penurunan berat badan, pandangan kabur dan kesemutan. Juni 2011 Os pernah dirawat di RS Umum didaerah jawa dikarenakan DM dengan gula darah 300mg/dl saat itu, saat awal dirawat di RSU Os hanya diberi obat minum setelah 2-3 saat dirawat di RSU, kaki sebelah kanan Os sudah mulai membengkak. Menurut pengakuan Os, kaki Os di sedot untuk mengelurkan cairannya dan melakukan bedah minor untuk mengeluarkan mata ikan yang ada di kaki sebelah kanannya. Os dirawat selama 12 hari setelah itu berobat jalan. Setelah itu Os rajin memeriksakan gula darah kedokter dan melakukan diet tinggi glukosa dan olahraga sampai akhirnya dinyatakan oleh dokter bahwa gula darah Os sudah terkontrol.
Riwayat perjalanan penyakit
Pada saat awal bulan September 2012 kaki kiri os mulai bengkak, lalu berobat kedokter hanya diberikan obat karena kaki belum terlalu bengkak. Setelah itu kaki mulai berkurang bengkaknya, beberapa hari kemudian kaki kanan mulai membengkak diikuti kaki kiri lalu perut sampai kemudian berakhir di rongga pleura dan mulai terasa sesak dan batuk sejak ± 9 hari SMRS. Sesak nafas berkurang pada posisi ½ duduk, Sesak tidak bertambah saat aktifitas sesak tidak dipengaruhi cuaca, dan emosi. badan terasa lemas (+), demam (-), sesak terasa makin hari makin berat diikuti dengan bertambahnya cairan di rongga pleura
Batuk bersamaan dengan sesak, batuk kering ,batuk tidak bertambah saat aktifitas, cuaca, dan emosi, batuk darah (-) , Frekuensi batuk sekitar 10 kali per hari, riwayat batuk lama (+) tapi sudah cek SPS hasil (-) batuk pilek sering, riwayat alergi debu. riwayat dekat dengan penderita batuk lama (-), riwayat pengobatan rutin (-) , demam (-) , keringat malam (+) , mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun (+), BAB (+), dan BAK (+). Riwayat merokok disangkal. Os kemudian berobat ke dokter, lalu Os dikirim ke RSAY Metro untuk dirawat.
Riwayat darah tinggi
disangkal.
Riwayat diabetes melitus
(+)
Riwayat minum
OAT disangkal
Riwayat penyakit
dengan keluhan yang sama yaitu sesak dan batuk dalam keluarga
disangkal.
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tekanan darah : 150/90 mmHg
• Nadi : 84 kali/menit
• Pernafasan : 44 kali/menit
• Suhu : 36,90 C
Pemeriksaan fisik (22/10/2012)
• Kepala
• Bentuk oval, simetris, ekspresi sakit sedang, warna rambut hitam dan deformasitas (-).
• Eksoftalmus dan endoftalmus (-), konjungtiva palpebra pucat (+) sedikit , sklera ikterik (-), pernapasan cuping hidung(-).
• Leher
• Tidak ada pembesaran KGB serta tidak ada nyeri penekanan.
• Dada
• retraksi dada (-)
I : cembung (+)
↓ + + ↓
P : fremitus taktil : - -
- -
P : Redup pada lapangan paru kanan dan kiri
A: Vesikuler (+) melemah pada paru kanan dan kiri
wheezing - -- -
- -
ronkhi - -
- -- -
I : Iktus kordis tidak
terlihat.
P : Iktus kordis tidak
teraba
P : Batas jantung sulit
dinilai
A : murmur (-) , gallop
(-)
Paru-paruJantung
• I : cembung
• P : nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit dinilai, tes undulasi (+)
• P : redup, shiftingdullness (+)
• A: bising usus (+)
abdomen
• Edema + +
• + +
• Sianosis - -
• - -
ekstremitas
• Warna sawo matang,
• ikterus pada kulit (-)
• sianosis (-)
• scar(+) di kaki kanan
kulit
Darah rutin (22/10/2012)
WBC : 5,7 x 103 uL
RBC : 3,52 x 106 uL
HGB : 10,4 g/dl
HCT : 31,7 %
PLT : 192 x 103 uL
MCV : 91.2fl
MCH : 32.6 pg
• Fungsi ginjal (22/10/2012)
• Ureum : 186 mg/dl
• Creatinin : 5,74 mg/dl
• Gula darah sesaat : 124 mg/dl
• Faal hati (23/10/2012)
• Albumin : 2,67 u/L
• SGPT : 16.6 u/ L
• SGOT : 24,1 u/L
• Globulin : 4,28
• Protein : 6,95
• PH : 6,0
• Berat jenis : 1020
• Glukosa : -
• Keton : -
• bilirubin : -
• urobilinogen : N
• darah samar : -
• protein / albumin : + mg/dl
• leukosit : -
• nitrit : -
• WBC : 10,5 x 103 uL
• RBC : 3,98 x 103 uL
• HGB : 11,2 g/dl
• HCT : 34,6 %
• PLT : 421 x 103 uL
• MCV : 86,9 fl
• MCH : 28,1 pg
• MCHC : 32,4 g/dl
Urinalisis(23/10/2012)Darah rutin
(24/10/2012)
• Hapusan sedikit sel terdiri dari beberapa sel radang limfosit, latar belakang amorf .
• Kesimpulannya : negative tidak ditemukan sel maliqnansi
• Secara microskopi
• Hasil yang didapatkan adalah sifat cairan pleura transudat
• secara makroskopis
• kekeruhan : (+)
• warna : kuning kemerahan
• Kental : (-)
• volume : 1,5 cc
• bau : tidak berbau
Hasil patologi
anatomi :
Hasil analisis
cairan pleura
Usg Abdomen setelah dilakukan pungsi
asites (30/10/2012)
awal masuk (22/10/2012) Setelah dilakukan fungsi pleura
(29/10/12)
Foto ronsen thorak
DM tipe II dengan nefropati diabetica disertai komplikasi hipoalbuminuria. efusi pleura dan asites
Posisi ½ duduk
Furosemide 3x4 amp
Spironolakton 1x100 mg
Pro fungsi pleura dan asites
Levafloxacin 500 mg po
TKTP nasi
› Foto Thorax PA
› Thorakosentesis
› Pemeriksaan UL
› Pemeriksaan DL
› Pemeriksaan faal hati
› Pemeriksaan patologi anatomi cairan efusi dan asites
Quo ad vitam :dubia
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanationam : dubia
DIAGNOSIS KERJARENCANA
PEMERIKSAAN DAN
TINDAKAN
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Anamnesis : Batuk sesak
Pemeriksaan fisik
didapatkan hasil pada bagian paru,
perkusi paru kiri kanan redup, fremitus taktil
menurun bahkan pada bagian
basal paru tidak ada. Suara
vesikular pada lapang paru kiri
dan kanan tetapi melemah pada
bagian basal baru suara vesikular
tidak terdengar.
Pada pemeriksaan penunjang foto ronsen didapatkan
hasil efusi pleura masif
bilateral.
Pada abdomen
didapatkan hasil
cembung , shifting
dullness (+) undulasi (+)
pada ekstremitas didapatkan edema di kedua kaki
dan tangan
hasil secara mikroskopis Hapusan sedikit sel terdiri dari beberapa sel radang limfosit, latar belakang amorf .
Kesimpulannya : negative tidak ditemukan sel maliqnansi dan Hasil analisis cairan pleurayang didapatkan adalah sifat cairan pleura transudat.
Dan hasil secara makroskopis
kekeruhan : (+)
warna : kuning kemerahan
kental : (-)
volume : 1,5 cc
bau : tidak berbau
penurunan albumin yang ditandai dengan hasil
Albumin : 2,67 u/L
Urinalisis menunjukan protein / albumin :
( + ),
hipoalbumin dan albuminuria dapat menandakan
peningkatan Albumin yang lolos dari filtrasi glomerulus
Efusi pleura,asites edema ekstremitas ,
dan hasil analisi cairan pleura secara microskopis adalah
transudat
Riwayat perjalanan penyakit
•riwayat diabetes melitus yang dibuktikan dengan Os mengeluhkan : badan terasa lemas, sering BAK, nafsu makan bertambah, cepat haus.
•Pada pasien DM dapat menyebabkan gangguan ginjal berupa nefropati diabetika.
• Nefropati diabetica
• 1. DM
• 2. Retinopati Diabetika
• 3. Proteinuri yangpresisten selama 2x pemeriksaan interval 2 minggu tanpa penyebab
proteinuria yang lain, atau proteinuria 1x pemeriksaan plus kadar kreatinin serum >2,5mg/dl.
•Pada pasien ini, masuk dalam kategori 1 dan 3 berdasarkan hasil pemeriksaan ureum186, dan kreatinin 5,74
• laju filtrasi Glomerulus ( 140 – umur) x berat badan
• 72 x kreatinin plasma (mg/dl) x 0,85
• = ( 140- 48 ) x 55
• 72 x 5,74 x 0,85
• = 15,83 ml/mnt/1,73m2
An
alis
is k
asu
sD
iag
no
sis
Pada Os didapatkan lemas, letih dan lesu , pada pemeriksaan fisik didapatkan
CA: +/+ pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil darah lengkap :
HGB : 10,4 g/dl, hasilnya mengarah ke anemia yang diakibatkan oleh gannguan ginjal yaitu gangguan Erythropoietin.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penunjang maka dapat disimpulkan
bahwa penyakit yang mendasarinya
adalah
DM tipe II dengan nefropati diabetika
disertai komplikasi hipoalbumin, efusi
pleura dan asites
Pe
ng
ert
ian
K
als
ifik
asi
hiperglikemia kronik dengan
gangguanmetabolisme karbohidrat, lemak dan
protein yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin dankerja insulin tersebut
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun
2009, klasifikasi Diabetes Melitus :
Diabetes akan menyebabkan perubahan morfologi dari ginjal →penebalan membran basal glomerular (GBM), peningkatan yang progresif dari matriks ekstraselular (ECM) dan terjadi proliferasi minimal dari sel mesangial glomerular (GMCs
Akumulasi ECM → penurunan fungsi ginjal dalam hal perubahan fungsi filtrasi, ikatan sel mesangial, sel endotel dan podosit yang menyebabkan ekspansi mesangial dan glomerulosklerosis.
Progresifitas pertumbuhan ECM, → peningkatan sintesis dan penurunan degradasi protein ECM mesangial seperti colagen IV, VI dan fibronectin. Dan hal inilah yang menyebabkan perubahan abnormal glomerolus dan fibrosis tubulointersisial
Keadaan ini akan menyebabkan glomerulosklerosis dan berkurangnya aliran darah, sehingga terjadi perubahan-perubahan pada permeabilitas membran basalis glomerulus yang ditandai dengan timbulnya albuminuria
Stadium 1 ( Perubahan Fungsional Dini )
Hipertrofi ginjal
Peningkatan daerah permukaan kapiler glomerular
Peningkatan GFR
Stadium 2 ( Perubahan Struktur Dini )
Penebalan membran basalis kapiler glomerulus
GFR normal atau sedikit meningkat
Stadium 3 ( Nefropati Insipien)
Mikroalbuminuria ( 30 – 300 mg /24 jam)
Tekanan darah meningkat
Stadium 4 ( Nefropati Klinis atau Menetap)
Proteinuria( >300 mg/24 jam)
GFR menurun
Stadium 5 ( insufisiensi atau Gagal Ginjal Progresif)
GFR menurun dengan cepat (-1 ml/ bulan)
Ginjal kehilangan fungsinya setiap bulan hingga 3%
RO thorak normal Efusi pleura
• pleuritis eksudativa tuberkulosa
• Parapneumonia
• Pneumonia
• keganasaneksudat
• gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik, hipoalbuminemia
transudat
PARAMETER TRANSUDAT EKSUDAT
Warna Jernih Jernih, keruh, berdarah
BJ < 1,016 > 1,016
Jumlah set
Jenis set
Rivalta
Sedikit
PMN < 50%
Negatif
Banyak (> 500 sel/mm2)
PMN > 50%
Negatif
Glukosa 60 mg/dl (= GD plasma) 60 mg/dl (bervariasi)
Protein < 2,5 g/dl >2,5 g/dl
Rasio protein TE/plasma < 0,5 > 0,5
LDH < 200 IU/dl > 200 IU/dl
Rasio LDH T-E/plasma < 0,6 > 0,6
Definisi
Asites adalah keadaan patologis
berupa terkumpulnya cairan
dalam rongga peritoneal
abdomen.
Derajat asites berdasarkan volume
cairannya :
Grade 1
Grade 2
Grade 3
Secara klinis dikelompokkan menjadi
eksudat dan transudat:
Asites eksudatif:
Asites transudatif:
Patofisiologi
Ada 3 kondisi yang memungkinkan
terjadinya asites, yaitu:
Hipoalbumin
Retensi natrium dan air ada tiga
teori yang menyebabkan, yaitu
underfill, overflow, dan
vasodilatasi perifer
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2003. Screening for Type 2 Diabetes, Report of a World Health Organization and International Diabetes Federation Meeting. Geneva.
Lori D.Berard. 2008. Definition,Classification and Diagnosis of Diabetes andOther Dysglycemic Categories. Canadia Diabetes Association. Vol32 (1). p 10-13.
Cinzia Maraldi. 2007. Diabetes mellitus, glycemic control, and incidentdepressive symptoms among 70-to 79-years old person. Arch Intern Med.;167:1137-1144
American Diabetes Association. 2004. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. [Online]. Available from: URL: http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full
Soman, S.S. 2009. Diabetic Nephropathy. eMedicine Specialties
Arsono, Soni. 2005. Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Kejadian Gagal Ginjal Terminal (Studi Kasus Pada Pasien RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto). Jurnal Epidemiologi
Hendromartono. 2006. Nefropati Diabetik. In Aru W. Sudoyo, D. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Nguyen, T. Q., Tarnow, L., Jorsal, A., Oliver, N., Roestenberg, P., Ito, Y., et al. 2008. Plasma Connective Tissue Growth Factor Is an Independent Predictor of ESRD and Mortality in Type 1 Diabetic Nephropathy : Diabetes Care, 31, 1177-82
Sylvia A. Price, Lorraine Wilson. 2005. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Volume 2. Jakarta: EGC.
Halim, Hadi. 2007. Penyaki-Penyakit Pleura dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Hal: 1056 dan 1058.
Hariadi , Slamet.2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Departemen Penyakit Paru FK Unair RSUD Dr. Soetomo. Surabaya
Kasper, et.al. 2005 Harrison’s. Principles of Internal Medicine; Edition 16, Volume 1
Care In Advanced Gynecologic Cancer diakses dari: http://www.palliative surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vibagian_ 1508082008.pdf.