case presentation edh.docx

29
LAPORAN KASUS 1) Identitas Pasien Nama : Roni Pandan Jenis Kelamin : Laki-laki Tgl Lahir : 6 Juni 1976 Umur : 37 Tahun No. RM : 649206 MRS : 1 Februari 2014 Ruangan : Lontara III BD Kamar 1 bed 1 Jaminan : Jamkesda 2) Anamnesis KU : Nyeri kepala AT : Nyeri kepala dialami sejak 3 jam yang lalu sebelum pasien masuk rumah sakit wahidin akibat kecelakaan kerja. Pasien tidak memiliki riwayat mual dan muntah menyemprot, pasien tidak memiliki riwayat kejang. Ada riwayat pingsan selama ± 15 menit setelah pasien terjatuh. MT : Pasien sedang bekerja melas di sebuah supermarket, tiba-tiba pasien terjatuh dari ketinggian ± 4 meter dengan kepala membentur lantai. 1

Upload: fahrul-ibn-nas

Post on 22-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

1) Identitas PasienNama: Roni PandanJenis Kelamin: Laki-lakiTgl Lahir: 6 Juni 1976Umur: 37 TahunNo. RM: 649206MRS: 1 Februari 2014Ruangan: Lontara III BD Kamar 1 bed 1Jaminan: Jamkesda

2) AnamnesisKU: Nyeri kepalaAT:Nyeri kepala dialami sejak 3 jam yang lalu sebelum pasien masuk rumah sakit wahidin akibat kecelakaan kerja. Pasien tidak memiliki riwayat mual dan muntah menyemprot, pasien tidak memiliki riwayat kejang. Ada riwayat pingsan selama 15 menit setelah pasien terjatuh.MT:Pasien sedang bekerja melas di sebuah supermarket, tiba-tiba pasien terjatuh dari ketinggian 4 meter dengan kepala membentur lantai.

3) Pemeriksaan FisisPRIMARY SURVEYA: ClearB: Pernapasan 22x/menit, dada mengembang simetris kiri=kanan, Bunyi napas vesikulerC: TD 130/80 mmHg, Nadi 84 x/menit reguler, kuat angkatD: GCS 14 (E3M6V5), pupil isokor 2,5 mm / 2,5 mm, RC +/+E: Suhu 36,7C

SECONDARY SURVEYRegio periorbita dextraI : hematoma periorbita (+), oedema (+)P : nyeri tekan (+), krepitasi (-)Regio temporal dextraI : Vulnus ekskoriasi ukuran 4x5 cmP : Nyeri tekan (+), krepitasi (-)

4) Pemeriksaan PenunjangHasil Pemeriksaan laboratorium tanggal 1 Februari 2014.PARAMETERNILAINILAI RUJUKAN

WBC16,74 x 103/uL4,00 10,0

RBC4,88 x 106/uL4,00 6,00

HGB15,1gr/dL12 16

HCT43,0 %37,0 48,0

PLT224 x 106/Ul150 400

CT8304 10

BT3,001 7

PT12,1 control 12,310 14

INR1,01

APTT28,6 control 22,822,0 30,0

HBsAg (ICT)Non ReactiveNon Reactive

Anti HCV (ICT)Non ReactiveNon Reactive

GDS127 mg/dL140

Ureum21 mg/dL10 50

Kreatinin1,0 mg/dLL ( 5 mm fraktur tengkorak terbuka, dan fraktur tengkorak depres dengan kedalaman >1 cm EDH dan SDH ketebalan lebih dari 5 mm dan pergeseran garis tengah dengan GCS 8 atau kurang Tanda-tanda lokal dan peningkatan TIK > 25 mmHgIndikasi operasi di bidang bedah saraf adalah untuklife savingdan untukfungsional saving. Jika untuk keduanya tujuan tersebut maka operasinya menjadi operasi emergenci. Biasanya keadaan emergenci ini di sebabkan oleh lesi desak ruang.Indikasi untuklife savingadalah jika lesi desak ruang bervolume : > 25 cc desak ruang supra tentorial > 10 cc desak ruang infratentorial > 5 cc desak ruang thalamusSedangkan indikasi evakuasi life saving adalah efek masa yang signifikan : Penurunan klinis Efek massa dengan volume > 20 cc dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis yang progresif. Tebal epidural hematoma > 1 cm dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis yang progresif.

KOMPLIKASIKomplikasi yang dapat terjadi adalah: 12,15 Kelainan neurologik (deficit neurologis), berupa sindrom gegar otak dapat terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa bulan. Kondisi yang kacau, baik fisik maupun mental Kematian

PROGNOSISPrognosa biasanya tergantung dari besarnya lesi, lokasi lesi, Kesadaran saat masuk operasi, kematian tidak akan terjadi untuk pasien pasien yang belum koma sebelum operasi. Kematian terjadi sekitar 9% pada pasien epidural hematom dengan kesadaran yang menurun. 20% terjadi kematian terhadap pasien pasien yang mengalami koma yang dalam sebelum dilakukan pembedahan. 12,15

DAFTAR PUSTAKA1. Anderson S. McCarty L., Cedera Susunan Saraf Pusat, Patofisiologi, edisi 4, Anugrah P. EGC, Jakarta,1995, 1014-10162. Anonym,Epiduralhematoma,www.braininjury.com/epidural-subdural-hematoma.html.3. Anonym,Epidural hematoma, www.nyp.org4. Anonym, Intracranial Hemorrhage, www.ispub.com5. Buergener F.A, Differential Diagnosis in Computed Tomography, Baert A.L. Thieme Medical Publisher, New York,1996, 226. Dahnert W, MD, Brain Disorders, Radioogy Review Manual, second edition, Williams & Wilkins, Arizona, 1993, 117 1787. Ekayuda I., Angiografi, Radiologi Diagnostik, edisi kedua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2006, 359-3668. Hafid A, Epidural Hematoma, Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi kedua, Jong W.D. EGC, Jakarta, 2004, 818-8199. Mc.Donald D., Epidural Hematoma, www.emedicine.com10. Markam S, Trauma Kapitis, Kapita Selekta Neurologi, Edisi kedua, Harsono, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005, 314 11. Mardjono M. Sidharta P., Mekanisme Trauma Susunan Saraf, Neurologi Kilinis Dasar, Dian Rakyat, Jakarta, 2003, 254-25912. Price D., Epidural Hematoma, www.emedicine.com13. Paul, Juhls, The Brain And Spinal Cord, Essentials of Roentgen Interpretation, fourth edition, Harper & Row, Cambridge, 1981, 402-40414. Sain I, Asuhan Keperawatan Klien Dengan Trauma Kapitis, http://iwansain.wordpress.com/200715. Soertidewi L. Penatalaksanaan Kedaruratan Cedera Kranio Serebral, Updates In Neuroemergencies, Tjokronegoro A., Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2002, 8016. Sutton D, Neuroradiologi of The Spine, Textbook of Radiology and Imaging, fifth edition, Churchill Living Stone, London,1993, 14237