case presentation
DESCRIPTION
caseTRANSCRIPT
IKHTISAR UMUM
Nama lengkap : Epan Fadli Yunus Nama kecil/lain : Epan Jenis kelamin : Laki-laki Tempat, tangal lahir : Bandung, 27 Oktober 1996 Status marital : belum kawin Alamat : Kp.Cijeruk, Ds. Bojongsari
RT.01 RW.06 Kec.Bojongsoang Kab.Bandung
Pendidikan tertinggi : tamat SMP Pekerjaan : Pelajar, 1 SMA Agama : Islam Suku : Sunda
Penanggung Jawab Pasien Nama: Wawan Hubungan : Ayah kandung Alamat : Kp.Cijeruk, Ds. Bojongsari
RT.01 RW.06 Kec.Bojongsoang Kab.Bandung
Masuk Opname tanggal : 12 Maret 2014Dikirim oleh : keluarga
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F 20.1 Skizofrenia HebefrenikDD/ : F 25.0 Skizoafektif tipe manikAksis II : tidak ada diagnosisAksis III: tidak ada diagnosisAksis IV: masalah hubungan interpersonal di
sekolahAksis V : GAF scale 42 gejala berat(serious),
disabilitas berat
HETEROANAMNESA
Didapat tanggal 12 Maret 2014Dari : Wawan, 52 tahun, ayah kandung pasien
Ridwan, kakak kandung pasien
Keluhan Utama:
• Marah – marah dan mengamuk tanpa sebab• Merusak barang/ alat rumah tangga
Keluhan Tambahan:
• Teriak –teriak• Mendengar suara orang yang sudah meninggal• Bicara dan tertawa sendiri• Merasa dibicarakan orang lain• Bicara meracau• Banyak bicara• Gelisah, mondar mandir• Susah tidur• Tidak mau sekolah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak 2 minggu yang lalu : Gelisah, sering mondar-mandir keluar masuk kamar. Sering marah-marah dan mengamuk tanpa sebab
merusak barang di rumah Teriak-teriak bila sedang sendirian di kamar
Sejak 5 hari yang lalu : Obat yang diresepkan dokter habis Mendengar suara orang yang telah meninggal Cerewet, banyak bicara tetapi tidak karuan Tertawa dan bicara sendiri Cekikikan Merasa dibicarakan orang lain Setiap malam sulit tidur.
Pasien sehari-hari hanya di rumah saja. Tidak mau pergi sekolah, tidak mau bermain dengan tetangga. Lebih senang menyendiri dan sering melamun.
Pasien masih mau makan bila disuruh makan sedikit, mengacak-acak makanannya
Pasien tidak mau mandi main-main air
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
6 Nov ‘12 Des ‘12
Dirawat di RSJ Cisarua
Okt ’12
- Px tdk mau sekolah- Mengurung diri di kamar
- Tdk mau bersosialisai- Alasan krn minder dgn tmn
- Di rumah px tdk mau bicara- Tdk mau mandi
-Px sering senyum2 sendiri
-Px dibawa k RSJ-Sdh 2hari tdk tidur-Tampak gelisah, mondar-mandir
Sept ‘12
1 bln 0,5 bln 1 bln
-Mogok sekolah lagi, hanya mau di rumah-Px ikut ibu kmana2. Tidur dengan ibu.
-Minum obat hanya saat sahur
Juni‘13 Sept‘13
Terakhir kontrol
12 Mar’14
Dirawat di RSJ Cisarua
Feb‘14
-Tdk mau makan & tidur-Gelisah-Cepat tersinggung-Curigaan-Sering mengeluh sakit kepala & berkata ingin bunuh diri
-Px dijemput dalam kondisi sdh tenang.-Obat yg diresepkan dokter diminum teratur-Keluarga rajin membawa px teratur berobat-Makan & tidur teratur-Mau dibujuk utk kembali bersekolah walau di sekolah jarang bergaul.-Px seringkali takut sendirian bila ibu pergi selalu mengikuti ibunya kemanapun pergi.
-Mau dibujuk utk kembali bersekolah
-Minum obat kembali teratur
4 bln6 bln
Pasien tidak pernah mengalami cedera kepala dan kejang-kejang. Tdk memiliki riwayat asma, kencing manis, dan penyakit jantung. Tdk pernah patah tulang.
RIWAYAT KELUARGA
Anak ke-3 dari 3 besaudara, bungsu. Pasien kini tinggal dengan kedua orang
tuanya, kedua kakaknya sudah berkeluarga dan pindah rumah.
Ayah : buruh kecil, Ibu: ibu rumah tangga Keluarga ekonomi kurang.
Struktur keluarga yang tinggal serumah saat ini:No Nama Hubungan Umur Sifat Ket.
1. Wawan Ayah kandung
52 th Penyabar Sehat
2. Yuyun Ibu kandung 49 th Sabar, perhatian, memanjakan pasien
Sehat
3. Epan Pasien 17 th Pendiam Sakit
Hubungan ayah dan ibu pasien harmonis. Pasien adalah anak bungsu yang paling
disayang diantara kedua kakaknya yang lain. Ibunya sangat memanjakan pasien tidka
mandiri. Pasien adalah seorang pendiam, jarang
menceritakan kahidupan sekolah dan pertemanannya pada kedua orang tua.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Tidak ada yang menggunakkan obat-obatan terlarang dan minum alkohol.
RIWAYAT HIDUP PASIEN Riwayat Prenatal(0-1th)
Pasien dikandung cukup bulan, merupakan anak yang diharapkan. Selama mengandung ibu pasien tidak mengalami masalah. Lahir di bidan dengan berat 2,9 kg secara normal.Tdk pernah ada trauma kepala, tidak ada epilepsi.
Masa kanak-kanak awal (1-3th)Perkembangan sesuai usia. Berjalan umur 1th, berbicara 1,5 th.
Masa kanak-kanak pertengahan (3-11th)masuk SD usia 6 th. Tdk pernah tinggal kelas. Nilai rata-rata. Pasien menjadi anak kesayangan di keluarga. Ibu sangat memanjakan pasien. Pasien manjadi tidak mandiri.
Masa kanak-kanak akhir (12-18th)Pasien melanjutkan pendidikan SMP lalu k SMA
tanpa masalah. Sehari-hari pasien adalah pribadi yang tertutup dan pendiam. Apabila ada masalah pasien hanya diam saja, jarang sekali bercerita pada teman atau orang tuanya.
Sejak masuk SMA pasien mulai malas sekolah dengan enyebab tidak jelas.
SITUASI SOSIAL SEKARANG
Pasien kini sudah tidak mau bersekolah sajak 4 bulan yang lalu. Pasien hanya mengurung diri di kamar tanpa membantu orang tuanya bekerja. Pasien tidak akrab dengan tetangga sekitar.
KEBIASAAN DAN KESENANGANKegiatan Sebelum sakit Setelah sakit
Makan 3x/hari Disuruh
Mandi 2x/hari Jarang
Tidur 6-8 jam /hari Sulit tidur
Sholat Kadang-kadang Tidak pernah
Hobi Nonton & main game
Diam di kamar
STATUS PSIKIKUS
Roman muka : bingung
Kontak/rapport : +/adekuat
Orientasi Tempat : buruk
Waktu : baik
Orang : bak
Perhatian : distraktibilitas
Persepsi Ilusi : tidak ada
Halusinasi : auditorik, visual
Ingatan Masa kini: baik
Masa dulu : buruk
Daya ingat: baik
Daya ulang: baik
Paraamnesia : tidak ada
Hiperminesia: tidak ada
Intelegensia : sesuai pendidikan
Pikiran Bentuk pikiran : autistik
Jalan pikiran : asosiasi longgar,
Isi pikiran : tidak ada waham
Organisasi pikiran : DPB +
Penialian Norma sosial : buruk
Waham : tidak ada
Wawasan penyakit : buruk
Emosi/Afek(mood) : in appropriate afect, iritabel, labil
Decorum Sopan santun : baik
Cara berpakaian : cukup
Kebersihan : buruk
Kematangan jiwa : imatur
Tingkah laku : infantil, giggling, self-absorbed smiling, hipokinetik
Bicara : poverty of speech, irrelevan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pem lab dilakuakn tanggal 13 Maret 2014 dgn hasil:
Hb 15g/dL Leukosit 10.000/mm3 Hitung jenis : 0/0/1/67/32/1 LED 2 mm/jam SGOT 43,9 SGPT 42,2
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN ELEKTROENCEFALOGRAFI Tidak dilakukan pemeriksaan
PSIKODINAMIKA Pasien adalah seorang anak laki-laki 17 tahun. Anak
ke-3 dari 3 berasudara, bungsu. Saat kecil, pasien lahir tanpa mengalami masalah,lahir
normal. Tdk pernah ada trauma kepala, tidak ada epilepsi. Perkembangan sesuai usia. Masuk SD usia 6 th. Tdk pernah tinggal kelas. Nilai rata-rata. Pasien menjadi anak kesayangan di keluarga. Ibunya terutama paling memanjakan pasien. Pasien manjadi tidak mandiri, bahkan di usianya yang telah menginjak remaja masih sering khawatir dan gelisah bila ditinggal ibu pergi dari rumah.
Pasien melanjutkan pendidikan SMP lalu k SMA tanpa masalah. Sehari-hari pasien adalah pribadi yang tertutup dan pendiam. Ia lebih senang menghabiskan waktu luang di rumah dengan menonton DVD atau bermain PS daripada bermain ke luar bersama teman-teman atau tatangganya. Apabila ada masalah pasien hanya diam saja, jarang sekali bercerita pada teman atau orang tuanya. Sejak masuk SMA pasien mulai malas sekolah dengan penyebab tidak jelas. Pasien hanya mengurung diri di kamar dan tidak mau bersosialisasi. Ketika ditanya mengapa, pasien mengaku mindar dengan teman-teman sekolahnya. Pasien jadi sering menutup muka dan menghindari kontak mata ketika bertemu dengan orang lain.
Faktor Predisposisi:-Pasien memiliki sifat pendiam dan tertutup-Pasien sangat dimanja ibunya-Pasien enggan bersosialisasi
Faktor Presipitasi:-Kemungkinan masalah di
sekolah-Tidak rutin minum obat dan telat kontrol
RINGKASAN
Pasien seorang anak laki-laki, 17 tahun.Agama islam, suku Sunda, pendidikan terakhir tamat SMP, belum
menikah.Merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara.Pasien dirawat di RSJ Cisarua tanggal 12 Maret 2014 dengan keluhan: • marah – marah dan mengamuk tanpa sebab• merusak barang/ alat rumah tangga• Teriak –teriak• Mendengar suara orang yang sudah meninggal• Bicara dan tertawa sendiri• Merasa dibicarakan olang lain• Bicara meracau• Banyak bicara• Gelisah, mondar mandir• Susah tidur• Tidak mau sekolah
Pasien sulit tidur setiap malam. Menjadi lebih banyak diam di rumah dan melamun. Pasien masih mau makan bila disuruh tetapi hanya sadikit dan sisa makanannya diacak-acak. Pasien tidka mau mandi dan hanya bermain air bila dipaksa.
Gelaja ini muncul setelah 5 bulan yang lalu pasien telat kontrol ke dokter selama 4 bulan.
RPD : pasien pernah dirawat di RSJ Cisarua pada tanggal 6 November 2012 selama 1 bulan dengan faktor pencetus kemungkinan masalah di sekolah.
Riw. Keluarga : Pasien adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, merupakan anak yang paing disayang di rumah. Ibu pasien sangat memanjakan pasien, sehingga pasien menjadi tidak mandiri. Tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti ini di keluarga.Tidak ada yang minum obat-obatan terlarang dan alkohol.
Situasi sosial saat ini: Pasien kini sudah tidak mau bersekolah sajak 4 bulan yang lalu. Pasien hanya mengurung diri di kamar tanpa membantu orang tuanya bekerja. Pasien tidak akrab dengan tetangga sekitar.
Status fisikus dalam batas normal
STATUS PSIKIKUS
Roman muka : bingung
Kontak/rapport : +/adekuat
Orientasi Tempat : buruk
Waktu : baik
Orang : bak
Perhatian : distraktibilitas
Persepsi Ilusi : tidak ada
Halusinasi : auditorik, visual
Ingatan Masa kini: baik
Masa dulu : buruk
Daya ingat: baik
Daya ulang: baik
Paraamnesia : tidak ada
Hiperminesia: tidak ada
Intelegensia : sesuai pendidikan
Pikiran Bentuk pikiran : autistik
Jalan pikiran : asosiasi longgar,
Isi pikiran : tidak ada waham
Organisasi pikiran : DPB +
Penialian Norma sosial : buruk
Waham : tidak ada
Wawasan penyakit : buruk
Emosi/Afek(mood) : in appropriate afect, iritabel, labil
Decorum Sopan santun : baik
Cara berpakaian : cukup
Kebersihan : buruk
Kematangan jiwa : imatur
Tingkah laku : infantil, giggling, self-absorbed smiling, hipokinetik
Bicara : poverty of speech, irrelevan
Pem. Lab : SGOT dan SGPT sedikit meningkatPem. Psikologi tidak dilakukanPem Elektroencephalograpgy tidak dilakukan
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I Sindroma klinik :F20.1 Skizofrenia Hebefrenik Diagnosis banding:F 25.0 Skizoafektif tipe
manikAksis II Gangguan kepribadian : tidak ada diagnosis
Gangguan perkembangan : tidak ada diagnosis
Aksis III Kondisi medik umum : tidak ada diagnosisAksis IV Masalah psikososial : masalah hubungan
interpersonal di sekolahTaraf : sedang
Aksis V Penilaian fungsi secara global : GAF scale 42 gejala berat(serious), disabilitas berat
PENGOBATAN
Psikofarmaka Risperidon tab.2mg 2x1 tab Chlorpromazine tab.100mg 1x1 malam hari Trihexiphenydil tab.2mg 3x1
Rehabilitasi Terapi kerja psikomotorik (olahraga) Terapi kerja musik Social skill training Activity Daily Living
Psikoterapi Pasien merubah sikap tertutup dan pendiam,
meningkatkan kepercayaan diri. Membiasakan hidup mandiri.
Keluarga : mendukung pasien, menanamkan kepercayaan diri pasien, memberi perhatian lebih terhadap masalah pasien di sekolah, mendukung pasien utk hidup mandiri.Pentingnya minum obat dan kontrol secara teratur.
Usul-usul- Cek ulang SGOT dan SGPT- Cek faal ginjal
Prognosa Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam