carta wijaya 1215051014 mitigasi bencana banjir

3
Nama : Carta Wijaya NPM : 1215051014 Jurusan : TEKNIK GEOFISIKA Tipe-tipe Banjir, penyebab banjir, dampak banjir dan cara penanggulangan bencana banjir. 1. Tipe Banjir Di Indonesia, banjir adalah sebuah bencana alam yang mudah terjadi. Hal ini karena letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Banjir Bandang Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah. b. Banjir Hujan Ekstrim Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air. c. Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada daerah-daerah lembah. d. Banjir Pantai (ROB) Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut. Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah yang biasanya terkena ROB adalah Semarang. e. Banjir Hulu Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai. Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif. 2. Penyebab terjadinya banjir a. Sungai Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun , hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor , es , atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.

Upload: carta-wijaya

Post on 17-Sep-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas mitigasi bencana

TRANSCRIPT

  • Nama : Carta Wijaya

    NPM : 1215051014

    Jurusan : TEKNIK GEOFISIKA

    Tipe-tipe Banjir, penyebab banjir, dampak banjir dan cara

    penanggulangan bencana banjir.

    1. Tipe Banjir Di Indonesia, banjir adalah sebuah bencana alam yang mudah terjadi. Hal ini karena letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah hujan yang

    tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

    a. Banjir Bandang Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya

    sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan

    durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir

    jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah.

    b. Banjir Hujan Ekstrim Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun.

    Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa

    serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin.

    Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila

    tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air.

    c. Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada

    tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini terjadi

    setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir luapan

    sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama

    berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada

    daerah-daerah lembah.

    d. Banjir Pantai (ROB) Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut.

    Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir

    ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di

    daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah yang biasanya terkena

    ROB adalah Semarang.

    e. Banjir Hulu Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan

    jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai.

    Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga

    alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.

    2. Penyebab terjadinya banjir a. Sungai

    Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai.

    Diakibatkan hujan deras monsun , hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan

    panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah

    longsor , es , atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu

    rintangan.

  • Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau

    pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan , tanah

    longsor , atau gletser .

    Sungai-sungai yang membelah Jakarta sudah tidak lagi berfungsi maksimal dalam

    menampung air. Selain karena pendangkalan dan rumah-rumah penduduk yang

    menyemut di sepanjang pinggirannya, juga karena sungai-sungai ini penuh dengan

    sampah. Berbagai jenis sampah dapat ditemukan di badan sungai. Di beberapa tempat,

    tumpukan sampah itu begitu banyak sehingga menjadi sebuah daratan yang dapat

    diinjak manusia.

    b. Muara Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin

    badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori

    ini.

    c. Pantai Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir

    badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.

    d. Peristiwa Alam Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain

    seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.

    e. Manusia Kerusakan akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak merusak keseimbangan

    alam

    f. Lumpur Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen

    kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan

    dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah

    berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran.

    3. Dampak yang ditimbulkan oleh banjir a. Primer

    Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil,

    bangunan, sistem selokan bawah tanah , jalan raya , dankanal .

    b. Sekunder

    Persediaan air Kontaminasi air . Air minum bersih mulai langka.

    Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air .

    Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada

    endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.

    Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.

    Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

    c. Dampak tersier/jangka panjang Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat banjir;

    dalam sector pariwisata, menurunnya minat wiasatawan; biaya pembangunan kembali;

    kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga. Dari berbagai dampak negatif

    yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir air skala kecil) juga dapat membawa banyak

    keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi

    kepada tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-

    kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar

  • memainkan peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan

    merupakan faktor utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran.

    Banjir menambahkan banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan

    industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan

    dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi).

    4. Penanggulangan banjir Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau

    orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk

    menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar. Tindakan-tindakan

    yang dapat dilakukan itu antara lain:

    Membuang lubang-lubang serapan air

    Memperbanyak ruang terbuka hijau

    Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa

    Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika

    banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang

    mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota.

    Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan

    harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia.

    Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan

    terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat

    sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta

    masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara

    bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan

    setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan

    banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus

    (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk

    pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara

    menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah

    sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata

    guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.