cara mengukur market demand

Upload: megitta-ignacia

Post on 01-Mar-2018

435 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Cara Mengukur Market Demand

    1/3

    Cara ukur market demand

    1. market size: jumlah total seluruh penduduk Jakarta (misalnya scope distribusinya adalah

    Jakarta) yang dapat menggunakan produk/jasa kita

    2. market demand: persentase dari market size atau jumlah total seluruh penduduk jakarta,

    yang !"! menggunakan produk/jasa kita#. market potensial: persentase dari market demand, yang !"! dan secara $!%!&%' mampu

    menggunakan produk/jasa kita

    ntuk pengukurannya, bisa dengan desk research (data sekunder) atau market research (data

    primer).

    Jika menggunakan market research, maka bapak menentukan respondent criteria yang sesuai

    dengan target market produk bapak (berdasarkan demograi, psikograi, dll) dan melakukan sur*ey

    dengan metode random sampling agar dapat diproyeksikan ke total populasi.

    +ari data tersebut maka bapak akan mendapatkan market size, market demand, market potential,bahkan beha*ior target market.

    etapi itu akan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan mengenai pelaksanaannya silahkan

    serahkan ke reseacrh agency yang proesional.

    %tau bapak juga dapat melakukan dengan cara yang lebih murah, yaitu mengambil data dari -&.

    +an memecah data -& tersebut sesuai dengan target market produk bapak.

    &emakin spesiik bapak memecah data -&, maka bisa mendapatkan gambaran mulai dari market

    size hingga market potensial.

    api dari data -& ini kita tidak bisa mendapatkan % ataupun beha*ior dari target market kita.

    &emoga membantu .. ha*e a good day

    0egards, ria &eptariana

    .

    &alam 34ers,

    ertanyaan yang menarik untuk didiskusikan. engukur market size ataupun market demand menjadi

    tugas mutlak seorang marketer sebelum meluncurkan (launching) sebuah produk atau jasa.

  • 7/26/2019 Cara Mengukur Market Demand

    2/3

    +ahulu, sebelum . %5ua "olden ississippi (%") memutuskan untuk menjual air mineral dalam

    kemasan (%+6), mereka tentu saja harus memiliki keyakinan akan potensi pasar yang ada (baca:

    market demand). &aat itu, sebagian besar masyarakat masih beranggapan akan sangat sulit (bukan

    tidak mungkin) untuk menjual air yang dikemas lebih mahal dari 1 liter minyak tanah atau mungkin 1

    liter solar, mungkin kita pun termasuk orang yang pesimis 7aktu itu.

    +engan data dan inormasi yang dimiliki mengenai rendahnya kualitas %0 %!%8 khususnya di kota4

    kota besar serta dan semakin hari semakin berkurangnya kualitas %0 %, membuat para petinggi

    %" semakin optimis.

    ereka mulai menghitung potensi pasar 3aranya : Jumlah penduduk 6ota besar +6%' 2 'iter

    (minimal 6ebutuhan %ir er hari) +60%!" enduduk yang tidak mampu beli +60%!" enduduk

    yang tidak mau beli, dan terakhir mungkin +60%!" dengan jumlah penduduk yang masih

    memperoleh air bersih dan sangat layak minum.

    erolehan Jumlah tersebut bisa ditambahkan lagi dengan berbagai akti*itas promosi untuk

    mempengaruhi perilaku konsumen, misalnya:

    -a7a %ir +alam 6emasan saat perjalanan, masa sih harus ba7a4ba7a termos air

    inum %ir +alam 6emasan setelah berolah raga

    "unakan %ir +alam 6emasan untuk memasak

    "unakan %ir +alam 6emasan untuk membuat susu bayi

    "unakan %ir +alam 6emasan untuk orang yang sedang sakit, dan berbagai bentuk kegiatan

    lainnya.

    -ahkan sempat %" menyarankan untuk menggunakan %9% sebagai pengisi air radiator

    kendaraan me7ah.3ontoh lainnya:

    Jika produk anda adalah &hock -reaker otor, caranya adalah : jumlah otor yang terjual setiap

    tahunnya ;.

  • 7/26/2019 Cara Mengukur Market Demand

    3/3

    8itung jumlah pemain (penjual &-) yang ada, lalu hitung kapasitas produksi masing4masing

    perusahaan tersebut. !ah, %nda bisa melihat apakah pasar tersebut sudah o*er capacity atau masih

    memadai.

    %nda juga bisa mencari ceruk pasar yang berbeda, misalnya khusus menjual &hock breaker aksesoris,

    dimana orang mengganti shock breaker bukan karena rusak tapi karena mengikuti model.