cara mengambil citra satelit dari google
DESCRIPTION
kjghTRANSCRIPT
Georefrencing citra dan cara mengambil citra satelit dari google earthDipublikasi pada November 28, 2012 oleh ilhampwk10
Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum
mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan proyeksi tertentu.
Secara umum tahapan georeferencing (dengan menggunakan ArcMap) pada data raster adalah
sbb:
1. Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat dan proyeksi tertentu.
2. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan diketahui nilai
koordinatnya.
3. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference sudah dianggap benar
Sebelumnya untuk mendapatkan citra kita bisa mengambil dari google earth, dengan cara sbb:
1. kita buka google earth, dan mencari wilayah yang akan kita buat sebagai wilayah kajian.
Sebagai contoh saya mengambil wilayah Kota Tanjungpandan daerah asal saya..
2. Dalam melakukan georefrensing kita perlu titik koordinat. Untuk menentukan titik kordinat
saya akan membuat 4 titik dengan megunakan (puspin). Kemudian tentukan titik yang
diinginkan, maka muncul table berisikan nama, titik kordinat garis lintang dan garis bujur.
Simpan titk kordinat tersebut klik ok.
3. Setelah menentukan titik, selanjutnya simpan citra sebgai gambar (format .jpg)
4. Setelah mendapatkan citra kemudian kita georefrencing citra. untuk melakukan georefrencing
kita buka arcgis, arcmap. dan masukan/tambah gambar citra yang di ambil.
5. Pada tulisan ini kita memakai sistem koordinat WGS GCS 1984, tapi sistem koordinat lain
juga boleh di gunakan bergantung pada sistem apa yang ingin kita pakai. #klik layer-view-
data frame properti. kemudian klik clear – applay, klik cordinate system – predefined – GCS
(Geographic Cordinate System) – word – WGS GCS 1984 – applay – Ok.
6. Kemudian mulai melakukan georeferencing dengan memasukan titik kordinat yang di dapat
sebelumnya. Klik tools add control point pada toolbar georeferencing kemudian arahkan
pointer pada titikkoordinatnya kemudian klik kiri lalu klik kanan, jangan sampai terjadi
pergeseran setelah anda klik kiri karena akan mengurangi akurasi titik nantinya. setelah klik
kanan maka akan muncul kolom berupa nilai x dan y. Nilai X merupakan bujur sedangkan Y
merupakan lintang.
7. untuk memasukkan nilai koordinat hal utama yang perlu di ketahui bahwa sistem koordinat
yang kita masukkan haruslah berupa sistem koordinat dengan sistem bilangan desimal bukan
sistem geodetik (derajat-menit-detik), jadi untuk memasukkannya kita merubahnya dulu.
secara sederhana rumus untuk mengubah sistem geodetik kedalam sistem desimal adalah
(Derajat+menit/60+detik/3600)
8. Masukkan nilai koordinat hasil konversi kedalam kedalam kolo x dan y sekali lagi X adalah
kolom bujur sedangkan y adalah kolom lintang, khusus untuk lintang untuk membedakan nilai
lintang utara dan selatan digunakan nilai minus (-) jadi untuk lintang utara nilainya tetap positif
misalnya 5o LU maka kita tetap menuliskan 5, tetapi untuk lintang selatan di beri nilai minus
misalnya 5o LS maka di tuliskan -5.
9. Setelah semua titik di masukkan maka langkah selanjutnya menyimpan file hasil
georeferncing untuk menyimpan file hasil
georeferencing, klik tool georeferencing pada georeferencing toolbar kemudian pilih update
georeferencing atau rectify.
update georeferencing adalah penyimpanan data raster (citra atau peta digital) yang hanya
menambahkan file sitem koordinat saja tanpa merubah bentuk file rasternya
rectify adalah penyimpanan data raster (citra atau peta digital) yang merubah file raster (citra
atau peta digital) pada raster
#titik koordinat minimal ada 2 untuk melakukan georeferencing.