cara kontrasepsi dengan metode efektif

23
1 CARA KONTRASEPSI DENGAN METODE EFEKTIF : 1. Metode efekktif. a. Pil keluarga berencana 1. Cara kerja : Pil berisi hormone estrogen dan progesterone buatan yang mempunyai pengaruh antara lain: - Mencegah pengeluaran hormone dari kelenjar hipofise yang perlu untuk ovulasi, sehingga tidak terjadi ovulasi. - Menyebabkan perubahan pada endometrium, sehingga endometrium tidak tidak siap untuk nidasi - Menambah kepekatan lendir serviks, sehingga tidak mudah ditembus spermatozoa Kadar kedua hormone tersebut di dalam pil adlah rendah tetapi dapat menimbulkan efek kontrasepsi, tanpa menimbulkan gejala sampingan yang berarti. 2. Keuntungan : - Kontrasepsi yang sangat efektif - Tidak menggangu senggama - Revarsibilitas 3. Macam pil : a. Tipe kombinasi : a) Tiap tablet berisi estrogrn dan progesterone dalam dosis tertentu. Biasanya di dalam satu rangkaian terdapat 20,21 atau 22 tablet. Contoh : - Eugynon - Lyndiol b) Type urutan (sequential) biasanya terdiri dari 21 tablet. Di dalam rangkaian tersebut, No. 1 2/3 15 atau 16 berisi estrogen Tablet No. 16 atau 17 dan berikutnya berisi campuran estrogen dan perogesteron.

Upload: efie-affifa

Post on 18-Dec-2014

38 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

cara kontrasepsi dengan metode efektif

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

1

CARA KONTRASEPSI DENGAN METODE EFEKTIF :

1. Metode efekktif.a. Pil keluarga berencana

1. Cara kerja :Pil berisi hormone estrogen dan progesterone buatan yang mempunyai pengaruh antara lain:

- Mencegah pengeluaran hormone dari kelenjar hipofise yang perlu untuk ovulasi, sehingga tidak terjadi ovulasi.

- Menyebabkan perubahan pada endometrium, sehingga endometrium tidak tidak siap untuk nidasi

- Menambah kepekatan lendir serviks, sehingga tidak mudah ditembus spermatozoa

Kadar kedua hormone tersebut di dalam pil adlah rendah tetapi dapat menimbulkan efek kontrasepsi, tanpa menimbulkan gejala sampingan yang berarti.

2. Keuntungan :- Kontrasepsi yang sangat efektif- Tidak menggangu senggama- Revarsibilitas

3. Macam pil :a. Tipe kombinasi :

a) Tiap tablet berisi estrogrn dan progesterone dalam dosis tertentu. Biasanya di dalam satu rangkaian terdapat 20,21 atau 22 tablet.Contoh :

- Eugynon- Lyndiol

b) Type urutan (sequential) biasanya terdiri dari 21 tablet. Di dalam rangkaian tersebut, No. 1 2/3 15 atau 16 berisi estrogenTablet No. 16 atau 17 dan berikutnya berisi campuran estrogen dan perogesteron. Contoh :

- Ovin c) Type berabgkai (serial)

Hamper sama dengan tipe kombinasi atau tipe urutan, ditambah beberapa tablet (biasanya 7 buah) yang berisi vitamin atau mineral (tidak berisi hormone)Contoh;

- Ovulen Fe 28- Eugynon ED 30

Page 2: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

2

- Eugynon ED 50- Microgynon

b. Tipe non kombinasiTiap tablet mengandung hormone progesterone saja. Sehingga bila dipergunakan oleh akseptor yang meneteki tidak akan menggangu produksi Air Susu Ibu (ASI).

4. Beberapa hal yang harus dibicarakan dengan calon peserta sebelum menggunakan pil :- Pil adalah salah satu kontrasepsi yang efektif.- Pil harus diminum secara terarur.- Pada kebanyakan wanita, bila minum pil akan mengurangi keluarnya darah

haid.

Selanjutnya tanyakan pada yang bersangkutan (calon peserta) hal hal sebagai berikut :

- Tanggal hari pertama haid terakhir (juga tentang tanggal lahir anaknya yang terakhir atau tanggal keguguran terakhir).

- Apakah ia masih menyusui bayi yang berumur kurang dari 6 bulan- Apakah ada kemungkinan iya sedang hamil.- Apakah pada kehamilan yang lampau pernah menderita sakit kuning (warna

kuning pada kulit atau matanya).5. Pemeriksaan badan berkaitan dengan penggunaan pil

Pemeriksaan badan disertai pula dengan anamneses.Ditanyakan apakah calon peserta mengalami hal-hal berikut:- Kulit kuning atau mata kuning - Benjolan pada buah dada- Getah abnormal dari putting susu- Haid terlalu lama/berlebihan - Terlalu kerap mendapat haid- Perdarahan persalinan - Pembengkakan/rasa sakit hebat pada betis - Nafas sesak sesudah bekerja berat - Rasa sakit hebat di dada- Sakit kepala yang hebat

Page 3: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

3

6. Cara pemakain pil :1. Rangkaian pil yang berisi 20,21 dan tablet. Mulai diminumbpada hari ke lima

haid (harinya harus diingat) diteruskan sampai habis, kemudian istirahat dan mulai lagi dengan rangkaian pil yang baru pada hari yang sama (dalam minggu berikutnya).

2. Rangkaian pil yang berisi 28 tablet (tipe berangkai). Mulai diminum pada hari pertama haid dan dilanjutkan terus tanpa terputus dengan rangkaian baru, tanpa menghiraukan ada tidaknya haid.

Selanjutnya supaya diperhatikan petunjuk sbb:

Pil diminum pada waktu yang sama setiap hari, sebaiknya malam hari sebelum tidur

Bila lupa minum pil, pil yang terlupa diminum stelah ingat, disusul pil yang seharusnya diminum hari itu (jadi pada hari itu minum 2 pil), walaupun waktu minum antara kedua pil tersebut sangat berdekatan.

Bila lupa minum pil 2 hari berturut-turut, dirinya harus dianggap tidak terlindungi dari kemungkinan hamil. Sehingga disamping minum pil seperti biasa , ia harus pula memakai kondom atau cara kd lainnya (perhatikan apakah haid berikutnya datang).

Bila lupa minum pil 3 hari berturut – turut, mungkin si ibu akan mengalami haid, hentikan minum pil dari bungkus ini dan minumlah pil pertama dari bungkus yang baru pada hari kelima haid tersebut.

Oleh karna pil dapat mengurangi produksi air susu ibu, maka pada mereka yang masih mau menyusui anknya, sebaiknya tidak menggunakan pil pada kontrasepsinya.

Pada wanita yang belum mendapat haid sejak melahirkan atau abortus (keguguran) dan tidak sedang menyusui bayinya,setelah nyata tidak ada kehamilan ( melalui test kehamilan), pil dapat segera diberikan.

7. Indikasi Pemakaian Pil.Pil dapat diberikan pada semua wanita bersuami yang memenuhi syarat-syarat sbb:

Tidak sedang hamil Tidak ada kontra indikasi.

8. Kontra Indikasi Pemakain Pil.Pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita :

Kenker buah dada dan organ reproduksi Penyakit kuning atau pernah menderita penyakit hati dalam tiga tahun

terakhir. Penyakit pembuluh darah. Tekanan darah tinggi.

Page 4: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

4

Ganguan jantung atau lemah jantung ( dekompensasio kordis) Perdarahan abnormal Varises Sakit kepala yang hebat. Penyakit kencing manis (diabetes melitus) Struma (prmbesaran kalenjar gondok) Asma Eksema.

9. Gejala-Gejala Sampingan Gejala-gejala sampingan penggunaan pil kontrasepsi disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan hormone ekstrogen dalam tubuh.

Gejala subyektif, misalnya : perasaan mual, muntah-muntah perasaan pusing rasa sakit dan pembesaran buah dada, nafsu makan bertambah, perasaan lelah, gelisah dan mudah tersinggung.

Gejala obyektif, misalnya : tekanan darah tinggi, berat badan bertambah atau berkurang, pigmentasi pada kulit muka (chloasma), jerawat (acne),keputihan (kandidiasis vaginal), dan ganguan pola perdarahan yaitu : berkurangnya perdarahan pada waktu haid (spotting), dan perdarahan antar haid (break through bleeding).

10. Hal-Hal yang perlu dilakukan apabil terjadi gejala sampingan antara lain adalah sebagai berikut : Perdarahan diluar haid (spotting, break through bleeding).

Bila spotting ringan berikan penjelasan kepada peserta KB bahwa keadaan tersebut hanya bersifat sementara.Bila agka lama, berikan pil KB 1-2 tablet sehari,selama beberapa hari smapai spotting hilang, atau diganti dengan pil KB dengan estrogen lebih tinggi.

Rasa mual.Berikakn vitamin B6, diganti dengan pil yang mengandung estrogen lebih randah atau diganti dengan cara KB lainnya.

Chloasma.Hentikan pemakaian pil, ganti dengan KB lainnnya.

Acne.Ganti dengan pil yang pil yang mengandung estrogen yang lebih tinggi

Kandidialis vaginalBerikan antymicotic, ganti dengan pil yang mengandung estrogen yang lebih tinggi. Dan kalau tidak, maka pemakaian pil dihentikan sementara dengan menggunakan cara KB lainnya.

Nyeri kepalaGanti dengan pil estrogen lebih rendah atau hentikan penggunaan pil

Page 5: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

5

Penambahan berat badan Varises/tromboplebitis Hypertensi Kegagalan (kehamilan)

A. EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI POK ( Pil Oral Kontrasepsi)

Dapat dibagi dalam 2 kelompok :

1. Gejala-gejala “pseudo-pregnancy” :

a. Disebabkan oleh estrogen yang berlebihan :

- muntah

- pusing/sakit kepala

- payudara membesar dan terasa lebih nyeri

- oedema atau retensi cairan tubuh

- berat badan yang bertambah

b. Disebabkan progestin yang berlebiahan

- nafsu makan yang bertambah besar

- rasa lelah

- depresi

- juga terjadi penambahan berat badan

2. Gejala-gejala yang berhubungan langsung dengan siklus haid :

Umumnya Pil-oral mempunyai efek menguntungkan pada aspek haid seperti :

- siklus menjadi lebih teratur

- lamanya haid menjadi lebih singkat

- jumlah darah haid berkurang

- berkurangnya gejala sakit perut

- hilangnya atau berkurangnya ketegangan pra-haid

Page 6: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

6

Dari kejadian sehari-hari, efek samping merupakan factor utama dari penghentian pemakaian Pil-oral, baik dalam bulan pertama maupun sesudahnya.

Resiko yang berhubungan dengan kontrasepsi oral umumnya lebih besar pada wanita berusia >35 tahun dan terutama wanita >35 tahun yang merokok. Sedangkan resiko untuk wanita usia lebih muda adalah kecil sekali.

B. PROTOKOL MENGATASI EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI POK

Dipakai format SOPR (Subjektif, Objektif, Penilaian, Rencana)

1. Acne/ Kulit Berminyak

Subjektif :

a. Tanyakan riwayat keluarga, mulai umur berapa, lamanya gejala, hubungan dengan pemakaian Pil-oral.

b. Tanyakan tentang siklus kambuh dan selama minum Pil-oral

c. Oligominore dan acne sebelum pemakaian Pil-oral hirtusism dan ketidak mampuan menjadi hamil mengarah kepada ovarium polikistik.

Objektif :

a. Perhatikan lokasi, ukuran, jumlah dan warna dari lesi.

b. Perhatiakan jumlah, ketebalan dan distribusi dari rambut.

c. Cari adakah pembesaran ovarium/kista ovarium.

Penilaian

Differensial diagnose dari acne/ kulit berminyak selama minum Pil-oral adalah :

- Pemakaian kontrasepsi oral dengan potensi androgenik tinggi

- Produksi-endogen ovarium yang tinggi atau produksi androgenik-adrenal yang tinggi.

- Faktor-faktor alergi, diet, hygiene atau familial.

- Tumor ovarium androgenic atau tumor adrenal-androgenik.

Rencana

Page 7: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

7

Acne atau kulit berminyak pada akseptor POK dapat di perbaiki dengan :

- Memberi Pil-oral dengan dosis androgen rendah

- Menambah jumlah estrogen dalam Pil-oral (untuk menambah Sex-hormone-binding-globulin (SHBG) sehingga mengurangi kadar testoteron bebas dalam serum darah)

- Mempertimbangkan pendekatan alternatif untuk mengobati acne, termasuk pemberian antibiotic broadspektrum seperti Tertrasiklin, perubahan diet, hygiene yang baik, pemakaian sabun khusus.

- Menghentikn pemakaian Pil-oral.

- Merujuk ke ahli penyakit kulit atau ahli endokrin untuk penilaian selanjutnya.

2. Amenore (kegagalan mendapatkan withdrawal bleeding pada akhir siklus Pil-oral)

Subjektif :

a. Tentukan adakah perdarahan, perdarahan-bercak, atau sama sama sekali tidak ada perdarahan. Pil-oral dosis rendah yang sekarang banyak dipakai dapat menyebabkan withdrawal bleeding yang minim.

b. Tanyakan tentang pengotoran pakaian dalam.

c. Apakah pernah lupa minum Pil-oral.

d. Pola senggama,dan hari terakhir melakukan senggama.

e. Tanyakan gejala-gejala kehamilan (payudara membesar, nyeri payudara, mual)

f. Adakah kerja/latihan otot yang berat, stres yang bertambah, perubahan berat badan, pemakaian obat yang dengan cepat membersihkan estrogen dari darah seperti Rifampisin atau phenobarbital.

g. Tanyakan pada akseptor apa yang akan dilakukannya bila ia hamil sewaktu memakai kontrasepsi oral? Meneruskan kehamilannya?

Objektif :

Tentukan apakah akseptor hamil atau tidak (pemeriksaan ginekologis, test kehamilan urine).

Penilaian :

Page 8: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

8

Differensial diagnose terpenting dari aminore pada pemakai Pil-oral adalah antara:

a. Kehamilan (intra-uterine atau ektopik).

b. Perkembangan endometrium yang tidak adekuat yang disebabkan oleh kontrsepsi oral dosis-rendah.

Rencana :

Amenore pada akseptor POK dapat ditangani sebagai berikut :

a. Memberitahukan terlebih dahulu kemungkinan perdarahan yang sedikit sekali atau sama sekali tidak ada perdarahan pada pemakaian Pil-oral dosis rendah.

b. Akseptor harus melakukan test suhu badan basal selama 3 hari berturut-turut pada hari bebas pil-oral aktif. Suhu dibawah 98°F (36,7°C) pada 3 pagi hari berturut-turut pada hari bebas pil-oral aktif, menunjukkan bahwa ovulasi dan kehamilan tidak terjadi.

c. Menyingkirkan kemungkinan kehamilan dengan test β-hCG yang sensitif.

d. Menyingkirkan kemungkinan kehamilan bila ada satu siklus tanpa haid dan akseptor lupa minum Pil-oral.

e. Memberikan Pil-oral dengan potensi progestin lebih tinggi guna membangun pengembangan endometrium yang lebih besar.

f. Memberikan Pil-oral dengan potensi estrogen lebih tinggi atau pemberian estrogen-eksogen tambahan untuk waktu tertentu.

g. Bila amimore menetap untuk 3-6 bulan dan tidak menunjukkan respon pada penggantian Pil-oral, pertimbangkan untuk melakukan evaluasi terhadap hiperprolaktinemia, depresi amenore pada olahragawati dengan latihan yang berat.

3. Perdarahan-Bercak dan Perdarahan Menyerupai haid ( Spotting and Breakthrough Bleeding)

Spotting : perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya sedikit sekali sehingga tidak memerlukan pemakaian tampon atau kain kasa/kasa pembalut.

Breakthrough Bleeding : perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya cukup banyak sehingga memerlukan pemakaian tampon atau kain kasa/kasa pembalut.

Page 9: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

9

Subjek :

Anamnesa meliputi lama pemakaian Pil-oral, dosis, teratur tidaknya minum Pil-oral, lama dan banyaknya spotting, gejala-gejala kehamilan, riwayat masa lalu problem ginekologis, sakit pelvis, demam, menggigil, dyspareunia, fluor albus, pemakaian obat-obat lain yang dapat mempengaruhi kontrasepsi oral, diare, gangguan intestinal atau hepar lainnya,

Objektif :

a. Cari tanda-tanda kehamilan intra-uterine atau ektopik, infeksi pelvis, myoma uteri, infeksi serviks/polip endometriosis.

b. Periksa hematokrit.

Penilaian :

Differensial diagnose dari perdarahan menyerupai haid atau perdarahan bercak pada pemakaian Pil-oral dapat meliputi :

- Perangsangan estrogenik yang in-adekuat dri aktifitas endometrium

- Efek progestin yang in-adekuat pada endometrium.

- Lupa minum Pil-oral atau waktu/saat minum Pil-oral yang berubah-ubah.

- Abortus imminens.

- Abortus spontan.

- Kehamilan ektopik

- PID

- Endometriosis

- Myoma uteri, terutama yang submucous.

- Neoplasma endometrium.

- Infeksi serviks, condylomata atau neoplasma.

- Polip serviks atau endometrium.

Rencana :

Setelah menyingkirkan kehamilan, PID dan sebab-sebab ginekologis lain sebagai penyebab perdarahan selain Pil-oral, maka rencana berikut adalah :

Page 10: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

10

- Beritahukan akseptor bahwa perdarahan menyerupai haid akan berkurang secara dramatis setelah 4 bulan pertama pemakaian Pil-oral. Beritahu akseptor bahwa menurunkan potensi dari Pil-oral menambah keamanan tetapi memang meninggikan kejadian perdarahan menyerupai haid.

- Bila perdarahan terjadi tepat sebelum waktu yang seharusnya, akseptor disarankan untuk meneruskan Pil-oral-nya seperti biasa.

- Beberapa klinikus menemukan bahwa perdarahan bercak pada setengah mas ke-2 dari siklus dapat dikontrol dengan potensi progestin yang lebih tinggi.

- Perdarahan bercak ditangani dengan menambah potensi estrogenic Pil-oralnya, sedangkan progestinnya tetap sama/tidak berubah. Ini paling mudah dilakukan dengan memberikan estrogen-eksogenous untuk 1-3 siklus (misalnya 20 mcg EE per hari atau tablet Premarin 0,625 mg per hari).

4. Payudara Terasa ‘’penuh’’ atau nyeri+ Mastalgia subjektif:a. Dari anamnesa diketahui lamanya, kapan waktunya selama siklus, gejala-gejala kehamilan, perjalanan gejala-gejala, perubahan berat badan yang siklis, perubahan ukuran BH, colostrums, riwayat pernah menderita penyakit payudara jinak, biopsy atau mammografi, dan riwayat keluarga mengenai karsinoma payudara.

Objektifa. Dilakukan :- cari nyeri local atau umum, perbedaan dalam perasaan penuh’’, nodule atau massa dan cairan dari puting susu.- bandingkan ukuran ke-2 payudara- cari dari tanda-tanda kehamilan dini- test-test selanjutnya yang dapat dilakukan meliputi mammografi, pemeriksaan mikroskopik atau sitologi dari cairan putting susus/breast discharge, biopsy, test kehamilan-urin atau serum darah dan penentuan kadar prolaktin.Usul : Ambil darah untuk penentuan kadar prolaktin sebelum melakukan pemeriksaan payudara, karena stimulai payudara akan segera meningkat kadar prolaktin serum.

Penilaian :a. Differensial diagnose dari payudara yang ‘’ terasa penuh’’ atau nyeri pada akseptor pil-oral adalah :- pertumbuhan nyata dari jaringan payudara.- oedema yang siklis, yang disebabkan oleh estrogen atau progestin.- kehamilan dini.

Page 11: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

11

- nyeri atau adanya massa karena penyakit payudara jinak fibroadenoma atau karsinoma payudara._ hiper-prolaktinemia.

Rencana:a. setelah menyingkirkan kemungkinan kehamilan dan karsionoma payudara, maka yang dapat dianjurkan adalah:- ganti pil-oral dengan estrogen dosis rendah atau progestin dosis rendah atau kedua-duanya atau hentikan pil-oral dan pakai metode kontrasepsi lain. Ini dapat merupakan indikasi untuk pil-oral dosis 20 mcg._ gejala-gejala dapat membaik bila akseptor menghindari gerakan-gerakan badan yang berlebih-lebihan ( yang mengguncang-guncang payudara ) pada saat dimana terasa paling tidak menyenangkan.berikan vitamin E 400 IU 2x sehari, untuk mengurangi gejala-gejala nyeri payudara fibrokistik.- pergunakan BH yang baik/yang menunjang payudara.- bromocriptine jangan dipakai bersama-sama dengan diuretika atau obat-obat penurun tekanan darah.- meskipun secara fisik tidak ditemukan massa, lakukan pemeriksaan mammografi bila umur wanita 35-40 tahun atau lebih, dan mempinyai riwayat keluarga dengan karsinoma payudara.

5. Depresisubjektif :a. Anamnesa meliputi awal timbulnya depresi, waktu dimana depresi paling buruk selama siklus, beratnya depresi, riwayat lalu dari percobaan bunuh-diri, pikiran prihal bunuh-diri, perubahan selera makan, perubahan berat badan, tidur, mimpi, puas dengan pekerjaannya, penyakit-penyakit, dan perkosaan.b. tanyakan mengenai perubahan dalam frekuensi sanggama, liido, kemampuan untuk mencapai organism, apakah minum obat diazepam (valium)

Objektif :a. cari tanda-tanda dari depresi, termasuk lethargy, depressed mood.b. menentukan berat ringannya depresi mungkin memerlukan bantuan dari ahli psikiatri.

Penilaian :a. Paling penting adalah menentukan berat ringannya depresi, dan apakah depresi mual atau bertambah parah saat menggunakan kontrasepsi pil-oral.b. masih ada sejumlah mekanisme yang mungkin berpengaruh pada depresi yang terjadi karena penggunaan pil-oral, antara lain :- depresi, lethargy dan rasa lelah yang berhubungan dengan kadar progestin dalam pil-oral.- depresi yang berhubungan dengan efek estrogenic yang lebih rendah dari pil-oral dibandingkan dengan yang diperoleh dari estrogen endogenous.- depresi yang berhubungan dengan retensi cairan yang siklie dan disebabkan oleh estrogen atau

Page 12: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

12

progesterone didalam pil-oral.- dipresi yang disebabkan penurunan kadar pyridoksin (vitamin B) oleh pil-oralnya.- interaksi dengan diazepam. Waktu paruh dari diazepam bertambah dari 47 menjadi 60 jam oleh kontrasepsi oral.

Rencana :a. bila depresinya berat, rundingkan dengan akseptor untuk memperoleh bantuan psikiater.b. bila depresi jelas oleh penggunaan pil-oral dan mengganggu akseptor, paling muadah adalah mengganti dengan metode kontrasepsi lain dan menghentikan pil-oralnya untuk 3-6 siklus dan melihat perkembangan selanjutnya.c. menurunkan estrogen atau progestin atau kedua-duanya dapat memberikan keuntungan untuk semua macam depresi yang disebabkan oleh pil-oral, kecuali untuk depresi yang memang disebabkan oleh rendahnya kadar estrogen alam pil-oral. Depresi tampaknya lebih disebabkan karena kelebihan progestin.d. pertimbangkan pemberian 20 mg Vitamin B6 per hari.bila kontrasepsi oral di hentikan, yakinkan akseptor untuk menggunakan metode kontrasepsi lain yang dapat diterima olehnya dan suaminya.

6. Gangguan penglihatan (buram/hilangnya penglihatan)subjektif :a. anamnesa meliputi pertanyaan perihal frekuensi, lamanya dan hubungannya dengan pemakaian kontrasepsi oral.b. tanyakan apakah disertai dengan sakit kepala dan kelainan-kelainan neurologis seperti perasaan lemah, perubahan bicara rasa baal atau kesemutan.c. tanyakan perihal gejala-gejala sakit kepala migraine.d. tanyakan perihal pemakaian kacamata, pemeriksaan mata terakhir, buramnya penglihatan saat hamil atau yang berhubungan dengan siklus haid.

Objektif :a. cari tanda-tanda efek lapangan penglihatan, kelemahan motorik, papil-edema dan kelainan-kelainan neurologis.

Penelitian :a. differensial diagnosa dari penglihatan yang buram atau hilang pad saat menggunakan pil-oral adalah :- transient iskemia karena spasme arteri.- kejadian tromboemboli (arterial atau venous).- papil-edema, pseudotumor cerebri atau retensi cairan yang menyebabkan oedema cornea.- sebab-sebab lain yang menyebabkan perubahan penglihatan yang tidak berkaitan dengan pil-oral.

Page 13: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

13

Rencana :a. bila timbul gangguan hilangnya penglihatan (transient, total atau partial), segera hentikan pil-oralnya dan rujuk ke ahli penyakit mata atau ahli penyakut saraf.b. bila gejala-gejala gangguan penglihatan menyertai sakit kepala migraine, paling baik untuk segera menghentikan POK-nya.c. rujuk ke ahli penyakit saraf bila ada kelainan neurologis yang menyertai gejala-gejala gangguan penglihatan.

7. POK Kehamilan dan kelainan janin.subjektif :a. Anamnesa meliputi pertanyaan mengenai lama pemakaina pil-oral, periode haid selama minum pil-oral termasuk keterlambatan haid, lupa minum pil-oral, tanggal terakhir bersanggama, mual, muntah, nyeri payudara, pembesaran payudara, pemakaian obat-obat lain termasuk alcohol yang dipaki dalam 2-3 bulan terakhir, adanya kelainan pada kehamilan-kehamilan yang lalu, keguguran/IUFD.

Objektif :a. tentukan dakah kehamilan?b. cari tanda-tanda dari kehamilan.

Penilaian :a. tentukan hamil atau tidak hamilb. tentukan apakah akseptor mau meneruskan kehamilannya atau tidak.

Rencana :a. beritahu aspektor bahwa bertambahnya resiko cacat bawaan akibat minum pil-oral pada kehamilan dini adalah kecil sekali atau tidak ada sama sekali/b. hentikan pil-oral bila diagnose kehamilan telah dibuat.

8. POK dan GalactorrheaSubjektif :a. Anamnesa meliputi pertanyaan-pertanyaan perihal rangsangan payudara karena menyusui, lama dan banyaknya pengeluaran dan riwayat lampau dari galactorrhea.b. tanyakan perihal gejala-gejala kehamilan seperti mual, payudara ‘’penuh’’ atau nyeri, perubahan selera makan, keterlambatan haid, berat badn bertambah, sanggama terakhir.

Objektif :a. tentukan apakah keluar secret bila payudara dipijat.b. bagaimana kuantitas dan kualitas secret tersebut.c. bila perlu lakukan pemeriksaan mikroskopik dari cairan tersebut untuk melihat leukosit, butir lemak dan sebagainya.

Page 14: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

14

Penilaian :a. differensiasi diagnose dari galactorrhea pada akspektor pil-orap meliputi :- suppresi PIF (prolactin inhibiting factor) oleh pil-oral.- tumor yang menghasilkan/mengeluarkan prolaktin.- galactorrhea sekunder karena penghisapan payudara.

Rencana :a. bila pemijatan menyebabkan keluarnya air susu, buat preparat lalu fixer (seperti fixasi pada Pap smear) dan kirimkan untuk pemeriksaan sitologis.b. pemeriksa kadar prolaktin serum (sebelum mengambil darah jangan lakukan pemeriksaan/manipulasi dari payudara).c. lakukan test kehamilan yang sensitive.d. bila galactorrhea dirasakan mengganggu, penrtimbangan untuk menghentikan pil-oralnya.e. bila galactorrhea dirasakan timbul karena penghisapan payudara oleh partner saat bermain-cinta, pertimbangkan usul untuk mengurangi perangsangan payudara yang intensif.

9. Subjektif :a. Anamnesa meliputi pertanyaaan-pertanyaan :- Umur pada saat timbulnya sakit kepala.- berat ringannya sakit kepala, lamanya, stress, lokasi sakitnya, siklus, sakit rahang dan hubungan dari sakit kepala dengan minum pil-oral.- Apakah sakitnya unilateral, berdenyut-denyut atau disertai dengan mual, muntah, pusing, penglihatan buram, mata berair atau hilangnya visus.- tanyakan riwayat sinusitis atau post-nasal drip.- tanyakan mengenai pemakaian obat-obat, alcohol, kafein.- adakah hilangnya kemampuan bicara, lemah, baal atau kesemutan, yang berhubungan dengan sakit kepala.

Objektif :a. periksa tekanan darah.b. lakukan pemeriksaan funduskopi.c. bila perlu lakukan pemeriksaan neurogis yang lengkap.

Penilaian :a. differensial diagnosa dari sakit kepala pada pemakaian pil-oral dapat meliputi :- Transtent ischaemic attack (tia), sakit kepala migraine, sakit kepala vaskuler atau CVA.-hipertensi.-sakit kepala karena retensi cairan yang siklis, yang dapat disebabkan oleh komponen estrogen atau progestin didalam pil-oralnya.- tension headache/stress.-sakit kepala setelah pemakaian alcohol, penghentian kafein atau obat-obat lain.- kelainan gigi.

Page 15: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

15

-kelainan sendi temporo-mandibular.-tumor susunan saraf pusat.

Rencana :a. bila sakit kepalanya jelas disebabkan oleh pil-oral, hentikan pil-oralnya atau ganti dengan preparat lain yang aktivitas estrogenic dan/atau progestinnya lebih rendah.b. sakit kepala pada akseptor pil-oral harus ditanggapi dengan serius karena dapat merupakan tanda bahaya utama yang mendahului CVA.

10. Hipertensi Subjektif :a. pada anamnesa ditanyakan :- tekanan darah sebelum dan sesudah pemakaian pil-oral.- tekanan darah selama kehamilan.- sakit kepala, gangguan mata, stress, latihan, riwayat infeksi saluran kemih.- riwayat keluarga dengan hipertensi.- pemakaian kafein, nikotin diuretika, obat-obat influenza (yang umumnya mengandung vasokonstriktor), obat penekan nafsu makan, amphetamine.

Objektif :a. Pemeriksaan tekanan darah, duduk dan tidur harus dilakukan pada lebih dari 1 kunjungan.b. menurut WHO, hipertensi pada orang dewasa, bila :- sistolik > 160 mm Hg.- diastolik > 95 mm Hg.c. dilakukan penimbangan berat badan.

Penilaian :a. differensial diagnose dari hipertensi pada pemakaian pil-oral meliputi :- Komponen estrogen atau progestin didalam pil-oral.- Hipertensi labil yang disebabkan oleh stress.- Hipertensi kronis.

Rencana :a. bila diastolik > 90 mm Hg pada beberapa kunjungan, maka hentikan pemakaian pil-oral.pada peninggian diastolic dari 60-70 mm Hg ke 80-90 mm Hg kurang progestin, kurang kedua-duanya (estrogen dan progestin atau hentikan semua hormone dan lakukan observasi.b. bila akseptor tetap ingin menggunakan pil-oral, pertimbangkan pemakaian mini-pil atau pil-oral dengan dosis estrogen dan progestin paling rendah.c. beritahu bahwa hipertensi yang disebabkan pil-oral umumnya reversible dalam 1-3 bulan setelah pil-oralmya dihentikan.d. kurangi/hentikan merokok, berolah-raga secara teratur, kurangi berat badan bila terlalu gemuk, kurangi garam, kafein, dan adakan rekreasi secara teratur.

Page 16: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

16

e. beritahu akseptor yang mendapat hipertensi selama minun pil-oral, bahwa hipertensi dapat terjadi kembali bila akseptor hamil atau kelak dikemudian hari, dan perlu dilakukan pemeriksaaan tekanan darah dengan teratur.f. bila pil-oral dihentikan, berikan metode kontrasepsi lain.

11. Mual (Nausea)Subjektif :a. pada anamnesa ditanyakan :- lamanya rasa mual.- hubungannya dengan pemakaian pil-oral.- waktu minum pil-oral (pagi,siang, sore dan malam).- stress, skit lambung/perut, pemakaian alcohol.- jumlah hari rasa mual dalam 1 siklus.- gejala-gejala kehamilan dini.-muntah.-pemakaian obat-obat lain.

Objektif :a. cari tanda-tanda kehamilan dini.b. adakah infeksi?c. test kehamilan (urine atau serum)d. test diagnostic lainnya untuk hepatitis, penyakit kandungan empedu.

Penilaian :differensiasi diagnose dari mual pada pemakaian pil-oral :a. mual karena komponen estrogen di dalam pil-oral.b. kehamilan(intra-uterine, ektopik)c. penyakit-penyakit lain diluar system reproduksi seperti penyakit hepar, kandung empedu, gastroenteritis, viremia.

Rencana :a. pertimbangkan penggantian ke pil-oral dengan dosis estrogen lebih rendah atau pil-oral dengan progestin saja.

Pil-oral dengan dosis estrogen 20 mcg dapat mengurangi mual secara dramatis, meskipun lebih sering menyebabkan pendarahan bercak(spotting), perdarahan menyerupai haid ( breakthraught bleeding) dan amenore.b. beritahu akseptor bahwa mual sering berkurang setelah pemakaian pil-oral selama beberapa siklus.c. satu pola minum pil-oral yang efektif untuk mengurangi mud adalah meminum pil-oralnya secara tetap pada saat makan malam.

Page 17: Cara Kontrasepsi Dengan Metode Efektif

17

d. bila akseptor muntah dalam 1 jam setelah minum pil-oral ia harus minum lagi pil-oral wkstra dari bungkus lain (untuk menggantikan pil-oral yang dimuntahkan).

12. Berat badan yang bertambahSubjektif :a. pada anamnesa ditanyakan :- Hubungan antara pertambahan berat badan dan pil-oral- perubahan nafsu/selera makan.- gejala-gejala dari kehamilan dini.- pekerjaan, tidur, olahraga, tanda-tanda depresi.

Objektif :a. perhatiakan adanya oedema, jumlah dan lokasi lemak, pembesaran uterus dan tanda-tanda lain dari kehamilan.b. pemeriksaan test urine untuk kehamilan, glukosa darah 2 jam post-prandial.

Penilaian :a. pada beberapa wanita, pertambahan berat badan memang disebabkan oleh kontrasepsi oral. Pil-oral dapat menaikkan berat badan dari 5-10 kg atau lebih.b. differensial diagnose dari pertambahan berat badan pada pemakaian pil-oral :-retensi cairan karena progestin atau estrogen didalam pil-oral.-pertambahan berat badan yang disebabkan oleh estrogen mengakibatkan bertambahnya lemak subkutan, terutama pada pinggul, paha dan payudara, ini tampak etelah beberapa bulan minum pil-oral.- mafsu makan yang bertambah dan makan banyak (efek anabolic) disebabkan efek androgenic dari progestin. Ini terjadi secara perlahan-lahan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun.- kadar insulin darah meninggi yang sisebabkan oleh hormone progestin di dalam pil-oral.- Intake kalori yang bertambah bersama dengan depresi.- kurang olahraga, perubahan dalam kebiasaan makan.- kehamilan.