cara kerja piston engine

7
Cara Kerja Piston Engine 6 Cylinder 1 Prinsip Dasar Cara Kerja Piston Engine Gambar 1-1 Untuk mengetahui cara kerja mesin piston kita perlu mengethaui bagian-bagian dari mesin piston ini seperti yang terlihat pada Gambar 1 -1, berikut bagian-bagian dari mesin piston : 1. Piston : 2. Cylinder : merupakan tempat terjadinya proses-proses compression, pembakaran, dan juga expansion 3. Intake valve : valve untuk memasukan udara ke dalam cylinder 4. Exhaust valve : valve untuk membuang udara hasil pembakaran dari dalam cylinder 5. Connecting rod : 6. Crankshaft : 1.1 Siklus Termodinamika pada Mesin Piston Gambar 1-2 Penjelasan dari Gambar 1 -2 1. 1→2 : Proses pemasukan udara dari air intake 2. 2→3 : Proses compression 3. 3→4 : Proses pembakaran 4. 4→5 : Proses Ekspansi 5. 5→6 : Proses pembuangan udara ke exhaust Maka besar effisiensi termal siklus adalah: η th = W out W ¿ Q ¿

Upload: vivi-rovi-fachregi

Post on 05-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas TPPU(Teknik Perawatan Pesawat Udara)

TRANSCRIPT

Cara Kerja Piston Engine 6 Cylinder

Prinsip Dasar Cara Kerja Piston Engine

Gambar 11 Untuk mengetahui cara kerja mesin piston kita perlu mengethaui bagian-bagian dari mesin piston ini seperti yang terlihat pada Gambar 11, berikut bagian-bagian dari mesin piston :1. Piston : 2. Cylinder : merupakan tempat terjadinya proses-proses compression, pembakaran, dan juga expansion3. Intake valve : valve untuk memasukan udara ke dalam cylinder4. Exhaust valve : valve untuk membuang udara hasil pembakaran dari dalam cylinder5. Connecting rod : 6. Crankshaft :

Siklus Termodinamika pada Mesin Piston

Gambar 12Penjelasan dari Gambar 121. 12 : Proses pemasukan udara dari air intake2. 23 : Proses compression3. 34 : Proses pembakaran4. 45 : Proses Ekspansi5. 56 : Proses pembuangan udara ke exhaustMaka besar effisiensi termal siklus adalah:

Keterangan : : Compression ratioT : Tempratur : Energi Dalam : Kerja yang diperlukan untuk kompresi : Kerja yang dihasilkan ketika proses ekspansi : Kalor yang diperlukan untuk pemabakaranKinematika dan Dinamika pada Mesin PistonPada dasarnya untuk memutar suatu propeller dibutuhkan gerak rotasional, maka kita harus mengubah gerak yang diberikan oleh piston ini menjadi gerak rotasional yang awalnya merupakan gerak translasi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 13

Gambar 13

Persamaan :

Hubungan antara dan diperoleh dengan menyamakan panjang b :

Maka persamaan fungsi x menjadi :

Setiap 1 siklus termodinamika yang dialami oleh mesin piston sama dengan 2 putaran, setiap 2 putran air inlet hanya perlu membuka 1 kali maka kecepatan sudut di camshaft harus 0.5 kali dari kecepatan sudut di crankshaft maka :

Keterangan: Kecepatan sudut Crankshaft Kecepatan sudut Camshaft- Radius crankshaft gear- Radius camshaft gearMaka radius camshaft gear harus 2 kali lebih besar dari radius crankshaft gear, seperti yang terlihat pada Gambar 13.

Gambar 14Daya dan Effisiensi pada Mesin Piston

Gambar 151. IP (Indicated Power)IP merupakan daya yang didasarkan pada translasi yang diakibatkan piston.Keterangan : : Effective Pressure : Stroke Length : Area of Cylinder : Number of CylinderTDC : Top Dead CenterBDC : Bottom Dead Center

2. BP (Brake Power)BP merupakan daya actual yang terdapat pada shaft.Keterangan:BP : Brake PowerIP : Indicated PowerFP : Friction Power : Torque

3. (Effisiensi Mekanis)

4. (Effisiensi Volumetric)Keterangan : : massa udara masuk aktual : massa udara masuk yang didasarkan pada volume piston dan massa jenis udara yang masuk

Cara Kerja Mesin Piston 6 cylinder

Pada saat praktikum berikut data-data yang bisa kami dapat dengan memutarkan shaft: Pasangan piston 1 dan 2, 3 dan 4, 5 dan 6 selalu berada pada posisi yang sama namun kondisi yang berbeda terlihat pada katup inlet dan exhaust yang terbuka diakibatkan putaran shaft ditransmisikan dengan camshaft dimana camshaft ini penyebab dari terbukanya katup inlet dan outlet. Jika kita membuat acuan sudut 0 adalah ketika piston 6 dan 5 berada pada posisi TDC, pada saat sudut 120 piston 1 dan 2 lah yang mengalami posisi TDC, pada saat sudut 240 piston 3 dan 4 lah yang mengalami posisi TDC, sehingga jika disimpulkan dalam tabel :PistonSudut shaft saat Posisi TDC

1120 dan 480

2120 dan 480

3240 dan 600

4240 dan 600

50 dan 360

60 dan 360

Pada saat sudut diantara 120 exhaust pada piston 6 terbuka, maka pada batas 0 hingga 180 piston 6 sedang berada pada kondisi pembuangan udara sisa pembakaran, maka sebaliknya piston 5 sedang berada dalam kondisi compression, jika kita simpulkan dengan piston-piston lain maka :

Piston 6

Pemasukan Udara180