cairan dalam tubuh
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Cairan dalam tubuh
1/5
CAIRAN DALAM TUBUH
Lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air
dan elektrolit). Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis
kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih
tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara proporsional
mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita. Orang yang lebih
gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang
lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air.
Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler (cairan
dalam sel) dan ruang ekstra seluler (cairan luar sel). Kurang lebih 2/3 cairan tubuhberada dalam kompartemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa
otot skeletal.
Kompartemen cairan ekstra sel lebih jelas dibagi menjadi ruang:
- Intra vascular (cairan dalam pembuluh darah), mengandung plasma.
- Ruang interstitial, mengandung cairan yang mengelilingi sel dan jenisnya pada
orang dewasa, contohnya limfe.
- Ruang muskuler, merupakan bagian terkecil dari cairan ekstra seluler dan
mengandung kurang lebih 1 liter cairan setiap waktu.
Pergerakan Cairan /Keseimbangan Cairan
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama
dalam upaya untuk mempertahankan keseimbangan nilai cairan. Hilangnya cairanintra seluler (CES) ke dalam ruang yang tidak mempengaruhi keseimbangan antara
cairan intra seluler dengan ekstra seluler, (CIS) dan (CES) disebut sebagai
perpindahan cairan ruang ketiga. Efek dari perpindahan cairan ruang ketiga yaitu
ditandai dengan pening, peningkatan frekuensi jantung, penurunan tekanan darah,
penurunan tekanan intra sentral (TIS), edema, peningkatan berat badan, dan
ketidakseimbangan dalam masukan dan haluaran cairan.
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan tergantung
pada kenaikan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding
pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena.
-
7/29/2019 Cairan dalam tubuh
2/5
Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh cairan plasma
Arah perpindahan cairan tergantung pada perbedaan dari kedua arah yang
berlawanan ini (tekanan hidrostatik dari osmotik).
Selain elektrolit CES juga mengangkut substansi lain, seperti enzim dan hormon. CES
juga membawa komponen darah seperti sel merah dan sel darah putih, ke seluruh
tubuh.
Osmosis dan osmolaritas
Perpindahan air terjadi melalui membran dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut
yang rendah ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut tinggi sampai dengan kedua
konsentrasi tersebut sama.
- Difusi
Merupakan kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu area
dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang rendah. Difusi
terjadi melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.
- Filtrasi
Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan yang keluar
dari kompartemen vascular ke dalam cairan intra seluler.
- Pompa natrium-kalium
Konsentrasi natrium lebih besar dalam CES di banding di CIS oleh karena itu ada
kecenderungan natrium untuk memasuki sel dengan cara difusi. Hal ini diimbangi
juga oleh pompa natrium-kalium yang terdapat pada membran sel dan sel aktif
memindahkan natrium dari sel ke dalam CES. Sebaliknya konsentrasi kalium
intraseluler yang terjadi dipertahankan dengan memompakan kalium ke dalam sel.
Rute pemasukan dan kehilangan
Air dan elektrolit diperoleh dengan berbagai cara. Dalam keadaan sehat, seorang
memperoleh cairan dengan cara minum dan makan. Tapi dalam berbagai jenis
penyakit cairan mungkin diberikan melalui jalur parenteral, atau melalui selang
-
7/29/2019 Cairan dalam tubuh
3/5
nutrisi enteral dalam lambung atau intestin. Jika keseimbangan cairan bersifat kritis,
semua cara pemenuhan dan semua cara kehilangan harus dicatat dan volumenya
dibandingkan. Organ-organ tampak kehilangan cairan termasuk ginjal, kulit, paru-
paru dan gastrointestinal.
Pengaturan Keseimbangan Cairan
Organ yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan meliputi:
Ginjal
Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan:
- Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif cairan
tubuh.
- Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang
dibutuhkan .
- Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.
- Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal
tidak dapat berfungsi.
Jantung dan pembuluh darah
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai
untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perfusi ginjal
dan karena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.
Paru-paru
Melalui ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L setiap hari pada orang
dewasa. Pada kondisi yang abnormal seperti hiperpnea atau batuk yang terus-
menerus akan memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air yang
berlebihan menurunkan kehilangan air ini.
Kelenjar pituitari
Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon
penyimpan air, karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan
-
7/29/2019 Cairan dalam tubuh
4/5
mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume
darah.
Kelenjar adrenal
Aldosteron yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona glomerolus).
Peningkatan aldosteron ini mengakibatkan retensi natrium sehingga air juga ditahan,
kehilangan kalor. Sedangkan apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar
karena natrium hilang. Kortisol juga menyebabkan retensi natrium.
Kelenjar paratiroid
Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon paratiroid (PTH).
Sehingga dengan PTH dapat mereabsorbsi tulang, absorbsi kalsium dari usus dan
reabsorbsi kalsium dari ginjal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan
1. Usia
Dengan bertambahnya usia, semua organ yang mengatur keseimbangan akan
menurun fungsinya, hasilnya fungsi untuk mengatur keseimbangan juga menurun.
Misalnya: gagal ginjal, gagal jantung, dll.
2. Temperatur Lingkungan
Lingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat banyak sehingga cairan
banyak keluar
3. Diet
Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.
4. Obat-Obatan
Seperti steroid, diuretik.
5. Stress
-
7/29/2019 Cairan dalam tubuh
5/5
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik
dan ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun
6. Sakit
Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan air yang banyak,
seperti gagal ginjal.