ca nasofaring new.ppt
TRANSCRIPT
ASKEP KARSINOMA NASOFARING
DefinisiDefinisiAskepAskep
KlasifikasiKlasifikasi
PemeriksaanDiagnostik
PemeriksaanDiagnostik
EtiologiEtiologi
GejalaGejala
PenatalaksanaanMedis
PenatalaksanaanMedis
PatofisiologiPatofisiologi
KomplikasiKomplikasi
DefinisiDefinisi
Tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller pada nasofaring yang merupakan daerah transisional dimana epitel kuboid berubah menjadi skuamosa.
ANATOMIANATOMI
ETIOLOGIETIOLOGI
Penyebab Ca-Nasofaring ini belum diketahui secara pasti.
Kaitan antara virus Epstein-Barr dan konsumsi ikan asin dikatakan sebagai penyebab utama.
Mediator Mediator
• Zat Nitrosiamin
• Keadaan Lingkungan
• Sering Kontak dengan zat Karsinogenik
• Ras dan Keturunan
• Radang Kronis di daerah Nasofaring
• Penggunaan tembakau
• Alkohol
PatofisiologiPatofisiologi Konsumsi Makanan
( Zat yang mengandung Nitrosamin )
Mengaktifkan Virus Epstain – Barr
Infeksi daerah Nasofaring
Susunan DNA sel rusak
Mutasi Sel
Proliferasi Sel
Kanker/ Tumor ganas Nasofaring
KlasifikasiKlasifikasi
Stadium 0
Stadium 1
Stadium 2Stadium 3
Stadium 4
STADIUMSTADIUM• T =Tumor, menggambarkan keadaan tumor
primer, besar dan perluasannya.
• T0: Tidak tampak tumor
• T1:Tumor terbatas pada 1 lokasi di nasofaring
• T2:Tumor meluas lebih dari 1 lokasi, tetapi masih di dalam rongga nasofaring
• T3: Tumor meluas ke kavum nasi dan / atau orofaring
• T4:Tumor meluas ke tengkorak dan / sudah mengenai saraf otak
• N=Nodul, menggambarkan keadaan kelenjar limfe regional
• N0 : Tidak ada pembesaran kelenjar
• N1:Terdapat pembesaran kelenjar homolateral yang masih dapat digerakkan
• N2:Terdapat pembesaran kelenjar kontralateral / bilateral yang masih dapat digerakkan
• N3:Terdapat pembesaran kelenjar baik homolateral, kontralateral atau bilateral, yang sudah melekat pada jaringan sekitar.
• M= Metastase, menggambarkan metastase jauh
• M0 : Tidak ada metastase jauh
• M1 : Terdapat metastase jauh.2,3,9-13
• Berdasarkan TNM tersebut di atas, stadium penyakit dapat ditentukan :
• Stadium I : T1 N0 M0
• Stadium II : T2 N0 M0
• Stadium III : T3 N0 M0, T1,T2,T3 N1 M0
• Stadium IV : T4 N0,N1 M0, Tiap T N2,N3 M0, Tiap T Tiap N M
GejalaGejala• Gejala Dini
Gejala Telinga : 1. Sumbatan tuba euthacius2. Radang telinga tengah sampai pecahnya
gendang telinga.
Gejala Hidung : 1. Mimisan2. Sumbatan hidung.
con’tcon’t
• Gejala Lanjut :
1. Pembesaran Kelenjar
limfa Leher
2. Gejala akibat perluasan tumor ke jaringan lain
3. Gejala akibat metastasis
KomplikasiKomplikasi
KelumpuhanSaraf kranial
KelumpuhanSaraf kranial
Nyeri tulangNyeri tulang
Batuk-batukBatuk-batuk
Gangguan fungsihati
Gangguan fungsihati
PembesaranKel.Getah
Bening
PembesaranKel.Getah
Bening
Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan Diagnostik
1. Nasofaringoskopi
2. CT-Scan
3. MRI
4. Neurologic test
5. Bone Scan
6. Hearing testCT-Scan
Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan Medis
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Operasi
• Imunoterapi
Gambar Penatalaksanaan Medis
Gambar Penatalaksanaan Medis
Gambar 1. Pasien dengan pembesaran kelenjar getah bening leher yang ternyata merupakan metastasis dari KNFGambar 2. Alat Radiasi Eksterna (Linear Accelerator)Gambar 3. Masker yang digunakan oleh setiap pasien kanker kepala-leher yang sedang memperoleh radiasi.Alat bantu ini berguna untuk fiksasi kepala
Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan
Pengkajian:
a. Faktor Herediter atau riwayat kanker pada keluarga.
b. Lingkungan yang berpengaruh seperti
iritasi bahan kimia,asap sejenis kayu tertentu.
c. Kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu masak tertentu.
d. Golongan sosial ekonomi rendah.
DiagnosaDiagnosa
1. Gangguan pernafasan yang berhub. dengan penahanan dan peningkatan produksi sekret dan metastase dari nasofaring.Tujuan : Pasien dapat memahami bagaimana cara menarik nafas yang afektif dengan cara batuk afektif.Kriteria hasil:
Jalan nafas dan bunyi nafas yang bersih
Pasien bernafas dengan tenang
Intervensi Rasional
Mandiri•Kaji dan pantau frekuensi pernafasan•Bantu pasien latihan napas sering secara efisien
Kolaborasi•Berikan obat sesuai indikasi
Untuk mengetahui berat atau ringannya dalam pernafasan
Untuk meningkatkan kenyamanan dan memungkinkan upaya nafas lebih dalam dan lebih kuat
Untuk menurunkan rasa ketidaknyamanan disaat bernafas serta memudahkan untuk bernafas
2.Gangguan rasa nyaman:nyeri yang berhubungan dengan banyaknya secret,proses inflamasi.
tujuan: klien dapat mengontrol rasa nyeri yang dialami serta dapat mengidentifikasi nyeri tersebut. Kriteria hasil:
Respon verbal berkurangnya
serta hilangnya respon nyeri Klien dapat beristirahat dengan
tenang Wajah tampak rileks
Intervensi Rasional
Mandiri•Kaji keluhan nyeri: skala/intensitas (rentang 0-10);lokasi,karakteristik,durasi nyeri•Observasi perubahan ekspresi wajah dan perubahan perilaku klien
Kolaborasi•Pemberian terapi obat-obatan( obat analgesik)
Sebagai data dasar untuk melakukan intervensi keperawatan
Untuk menentukan intensitas nyeri.
Analgesik berfungsi untuk mengontrol serta mengurangi nyeri
3.Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan anoreksia akibat dari bau,rasa sputum dan pengobatan.
Tujuan : klien dapat mengatasi rasa mual atau muntah jika mulai terjadi serat dapat higene oral.
Kriteria hasil: Tercapainya keseimbangan
intake dan output cairan Menunjukkan peningkatan nafsu
makanGizi klien tetap terjaga
Intervensi Rasional
Mandiri• Identifikasi faktor yang menimbulkan
mual/muntah• Anjurkan makan sedikit dalam porsi kecil tetapi sering
Kolaborasi• Minta bantuan dengan ahli gizi
Pilihan intervensi tergantung kepada penyebab masalah
Menghilangkan tanda bahay,rasa bau dari lingkungan pasiendapat menurunkan mual
Untuk membantu memilih makanan serta menghitung pemasukan dan pengeluran
4.Gangguan pola istirahat yang berhub dengan nyeri dan pola nafas yang tidak teratur.
Tujuan : klien tidak mengalami gangguan tidur lagi dan dapat istirahat siang.
Kriteria hasil: Klien dapat tidur dengan
pulas,tidur dengan normal 8 jam/hari
Klien dapat istirahat siang dengan tenang.
Intervensi Rasional
Mandiri
Kaji pola tidur klien dan perubahan yang terjadi.
Atur posisi tidur yang nyaman :miring kiri-kanan
Kolaborasi
Berikansedatif,hipnotik,sesuai dengan indikasi
Untuk mengetahui gangguan pola tidur dan menentukan rencana intervensi keperawatan.
Untuk meningkatkan rasa kenyamanan disaat tidur.
Membantu pasien untuk tidur dan istirahat.